Anda di halaman 1dari 131

Silabus

Bab I Suku Banyak

Sekolah : ...
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4.1 Menggunakan Suku Pendidikan – M e n j e l a s k a n pe- 4.1.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Tentukan nilai suku 8 × 45 1. Buku PR Mate-
algoritma Banyak karakter ngertian suku banyak. finisikan suku banyak berikut untuk menit matika Kelas XI
pembagian (*) Kritis – Menentukan unsur- banyak. nilai x yang disebut- Semester 2,
suku banyak unsur suatu suku 4.1.2 Mampu menen- kan menggunakan Intan Pariwara,
untuk menen- banyak. tukan nilai suku cara Horner. halaman 1–20
tukan hasil bagi – Menentukan nilai banyak. a. f(x) = 3x5 – 2x4 2. Buku PG Mate-
dan sisa pem- suku banyak dengan 4.1.3 Mampu menen- + x 2 + 2x + 4 matika Kelas XI
bagian. cara substitusi. tukan hasil ope- untuk x = –2. Semester 2,
– Menentukan nilai rasi suku ba- b. g(x) = 2x4 – 5x3 Intan Pariwara,
suku banyak dengan nyak. + x untuk x = 3. halaman 1–38
cara Horner. 4.1.4 Mampu menen- c. p(x) = 6x3 – x2 + 3. Buku BSE Mahir
– Menentukan hasil tukan hasil bagi x + 7 untuk Mengembang-
penjumlahan suku 
dan sisa pem- x=  kan Kemampu-
banyak. bagian suku an Matematika
– Menentukan hasil pe- banyak. 2. Diketahui: untuk Kelas XI
ngurangan suku p(x) = x3 + 5x2 – 3x + 10 SMA/MA IPA,
banyak. q(x) = x4 – x3 + 2x – 6 Wahyudin
– Menentukan hasil per- Tentukan: Djumanta dan
kalian suku banyak. a. p(x) + q(x), R. Sudrajat,
– Menentukan hasil b. p(x) – q(x), Depdiknas
bagi dan sisa pem- c. 4q(x) – 3p(x).
bagian suku banyak
3. Tentukan hasil bagi
dengan cara ber-
dan sisa pembagian
susun. (*)
berikut.
– Menentukan hasil
a. (2x4 – 3x3 + 3x2 +
bagi dan sisa pem-

bagian suku banyak x – 8) : (x –  )
oleh (x – k) dengan b. (4x5 – 2x3 + 5x +
cara Horner. (*) 6) : (2x – 3)

Matematika Kelas XI Program IPA


– Menentukan hasil
bagi dan sisa pem-
bagian suku banyak
oleh (ax + b) dengan

1
cara Horner.
Penilaian

2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan hasil 4. Tentukan hasil bagi

Silabus
bagi dan sisa pem- dan sisa pembagian
bagian suku banyak suku banyak berikut.
oleh ax2 + bx + c yang a. (3x 4 – 2x 3 + x 2
dapat difaktorkan – 4x + 5) : (x – 3)
dengan cara Horner. (3x + 1)
b. (2x4 – 3x3 + 5x – 4)
: (x2 – 4)

4.2 Menggunakan Suku Pendidikan – Menjelaskan teore- 4.2.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Diketahui suku 8 × 45 1. Buku PR Mate-
teorema sisa Banyak karakter ma sisa. tukan sisa pem- banyak f(x) dibagi menit matika Kelas XI
dan teorema (*) Jujur – Menjelaskan teore- bagian suku g(x) = x 2 – 4x + 3 Semester 2,
faktor dalam ma faktor. banyak meng- bersisa 2x – 4. Intan Pariwara,
pemecahan – Menentukan sisa gunakan teore- Tentukan: halaman 1–20
masalah. pembagian suku ma sisa. a. nilai f(3); 2. Buku PG Mate-
banyak oleh suku 4.2.2 Mampu menen- b. sisa pembagian matika Kelas XI
banyak berderajat tukan faktor- f(x) oleh (x – 1). Semester 2,
satu. faktor suatu 2. Sisa pembagian Intan Pariwara,
– Menentukan sisa suku banyak. suku banyak f(x) halaman 1–38
pembagian suku oleh (x + 2) adalah 8. 3. Buku BSE Mahir
banyak oleh suku Sisa pembagian suku Mengembang-
banyak berderajat banyak tersebut oleh kan Kemampu-
dua dengan memisal- (2x – 1) adalah –4. an Matematika
kan sisanya ax + b. Tentukan sisa pem- untuk Kelas XI
– Menentukan faktor- bagian suku banyak SMA/MA IPA,
faktor dari suatu suku tersebut oleh 2x 2 Wahyudin
banyak. + 3x – 2. Djumanta dan
3. Tentukan faktor- R. Sudrajat,
faktor dari suku Depdiknas
banyak
f(x) = x4 – 5x3 + 20x
– 16.
Silabus
Bab II Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Sekolah : ...
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

5.1 M e n e n t u k a n Fungsi Pendidikan – Menjelaskan penger- 5.1.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Diketahui f(x) = x2 – 5,2 8 × 45 1. Buku PR Mate-
komposisi Komposisi karakter tian fungsi. finisikan fungsi. (f D g)(x) = 9x2 + 12x menit matia Kelas XI
fungsi dari dua (*) Kritis – Membedakan sifat- 5.1.2 Mampu menye- – 1, dan h(x) = x + 10. Semester 2,
fungsi. sifat fungsi (fungsi lesaikan ope- Rumus fungsi Intan Pariwara,
injektif, fungsi sur- rasi aljabar fung- (g D h)(x – 1) = . . . . halaman 21–36
jektif, dan fungsi si. a. 3x + 32 2. Buku PG Mate-
bijektif). 5.1.3 Mampu menen- b. 3x + 29 matika Kelas XI
– Memberikan contoh tukan daerah c. 3x + 25 Semester 2,
fungsi bijektif. asal suatu d. 3x + 12 Intan Pariwara,
– Menghitung suatu fungsi. e. 3x + 2 halaman 39–70
nilai fungsi jika di- 5.1.4 Mampu mende- 3. Buku BSE Mahir
ketahui rumusnya. finisikan fungsi 2. Diketahui Mengembang-
– Menuliskan rumus komposisi. kan Kemampu-
f(x) =  +  dan
operasi penambah- 5.1.5 Mampu menen- an Matematika
an, pengurangan, tukan fungsi  +  untuk Kelas XI
g(x) = −
.
perkalian, dan pem- komposisi dari 3 SMA/MA IPA,
bagian dua fungsi. dua atau tiga a. Tentukan daerah Wahyudin
– Menyelesaikan fungsi. asal fungsih(x) Djumanta dan
operasi penambah- 5.1.6 Mampu menye-  R. Sudrajat,
an, pengurangan, lesaikan masa- jika h(x) =

. Depdiknas
perkalian, dan pem- lah sehari-hari b. Tentukan daerah
bagian dua fungsi. yang melibatkan asal fungsi k(x)
– Menyebutkan syarat fungsi.

agar suatu fungsi ter- jika k(x) = .
 
definisi.
– Menyimpulkan daerah
asal suatu fungsi ber-
dasarkan syarat agar

Matematika Kelas XI Program IPA


fungsi tersebut ter-
definisi.
– Menentukan irisan
daerah asal dua

3
fungsi.
Penilaian

4
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menjelaskan penger- 3. Diberikan fungsi

Silabus
tian fungsi komposisi. f(x) = x 2 – 2x – 4,
– Menjelaskan sifat- g(x) = 3x + 9, dan
sifat komposisi fungsi. (g D f)(a) = 6.
(*) a. Tentukan nilai a
– Menuliskan rumus jika a adalah
fungsi komposisi dari bilangan positif.
dua atau tiga fungsi. b. Tentukan nilai
– Menghitung suatu nilai (f D g)(2).
fungsi komposisi dari
dua atau tiga fungsi.
– Menuliskan rumus
fungsi yang termuat
dalam soal cerita.
– Menghitung suatu
nilai fungsi yang ter-
muat dalam soal cerita.

5.2 M e n e n t u k a n Fungsi Pendidikan – Menjelaskan penger- 5.2.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Invers dari fungsi 8 × 45 1. Buku PR Mate-
invers suatu Invers karakter tian fungsi invers. finisikan fungsi  +  menit matika Kelas XI
h(x) = + 2
fungsi. (*) Teliti – Menjelaskan invers.  − Semester 2,
langkah-langkah 5.2.2 Mampu menen- adalah . . . . Intan Pariwara,
menentukan invers tukan invers  + halaman 21–36
a. h–1(x) = ;
suatu fungsi. suatu fungsi. − 2. Buku PG Mate-
– Menentukan invers 5.2.3 Mampu mende- x≠2 matika Kelas XI
suatu fungsi sesuai finisikan invers  + Semester 2,
b. h–1(x) = +
;
langkah-langkah dari fungsi kom- Intan Pariwara,
yang dipelajari. (*) posisi. x ≠ –2 halaman 39–70
– Menentukan invers 5.2.4 Mampu menen-  + 3. Buku BSE Mahir
c. h–1(x) = −
;
suatu fungsi dengan tukan invers Mengembang-
x≠4
rumus praktis. suatu fungsi kan Kemampu-
 −
– Menghitung suatu komposisi. d. h–1(x) = ; an Matematika
−
nilai invers fungsi. 5.2.5 Mampu menye- x≠4 untuk Kelas XI
– Menggambar grafik lesaikan masa- − SMA/MA IPA,
e. h–1(x) = ;
invers suatu fungsi. lah sehari-hari + Wahyudin
– Menjelaskan penger- yang melibatkan x ≠ –4 Djumanta dan
tian invers dari fungsi invers suatu 2. Diketahui f(x) = 12x + 1 R. Sudrajat,
komposisi. fungsi.
Depdiknas
– Menentukan invers dan g(x) = ;
−
suatu fungsi kompo- x ≠ 3. Daerah asal
sisi berdasarkan fungsi (g D f)–1 adalah
pengertiannya. ....
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menentukan invers 
suatu fungsi kompo- a. {x|x ≠ –  , x ∈ R}
sisi dengan cara 
b. {x|x ≠ –  , x ∈ R}
yang sama dengan
menentukan invers c. {x|x ≠ 0, x ∈ R}
suatu fungsi.

– Menghitung suatu d. {x|x ≠ 
, x ∈ R}
nilai invers fungsi
komposisi. e. {x|x ≠ 1, x ∈ R}
– Menuliskan rumus
3. Diketahui f(x) = 2x + 13
invers suatu fungsi
dan g–1(x + 1) = 12x – 7.
yang termuat dalam
Tentukan:
soal cerita.
a. g–1(x)
– Menghitung nilai
b. f –1(x)
invers suatu fungsi
c. (f D g)–1(x)
dalam soal cerita.
d. (g D f)–1(x)

Matematika Kelas XI Program IPA


5
Silabus

6
Bab III Limit Fungsi

Sekolah : ...

Silabus
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

6.1 M e n j e l a s k a n Limit Fungsi Pendidikan – M e n j e l a s k a n pe- 6.1.1 Mampu mende- Tes Tertulis Untuk menjawab soal 8 × 45 1. Buku PR Mate-
secara intuitif karakter ngertian limit fungsi di finisikan limit nomor 1 sampai dengan menit matika Kelas XI
arti limit fungsi (*) Kerja suatu titik secara fungsi di suatu 3 perhatikan gambar Semester 2,
di suatu titik keras intuitif. titik . grafik fungsi f(x) berikut. Intan Pariwara,
dan di tak hing- – Menentukan nilai limit 6.1.2 Mampu menen- Y halaman 41–58
ga. fungsi di suatu titik tukan nilai limit 2. Buku PG Mate-
f(x)
jika didekati dari kiri fungsi berdasar- matika Kelas XI
berdasarkan gambar kan gambar 6 Semester 2,
5
grafik fungsi. grafik fungsi. 4
Intan Pariwara,
– Menentukan nilai limit 6.1.3 Mampu mende- 3 halaman 83–
fungsi di suatu titik finisikan limit 2 123
1 X
jika didekati dari fungsi di tak 3. Buku BSE Mahir
kanan berdasarkan hingga. –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 Mengembang-
–1
gambar grafik fungsi. 6.1.4 Mampu menen- –2 kan Kemampu-
– Menentukan limit tukan limit fungsi an Matematika
fungsi di suatu titik di tak hingga untuk Kelas XI
1.  f(x) = . . .
berdasarkan gambar berdasarkan  → − SMA/MA IPA,
grafik fungsi. gambar grafik a. 1 d. 3 Wahyudin
– Menjelaskan penger- fungsi.  
Djumanta dan
tian limit fungsi di tak b. 1  e. 3  R. Sudrajat,
hingga secara intuitif. c. 2 Depdiknas
– Menentukan nilai limit
fungsi jika variabel 2.  f(x) = . . .
 →
membesar tanpa
batas berdasarkan 
a. 0 d. 1 
gambar grafik fungsi.
b. 1 e. tidak
– Menentukan nilai limit
c. 2 ada
fungsi jika variabel
mengecil tanpa batas 3.  f(x) = . . .
berdasarkan gambar →∞
grafik fungsi. a. – ∞ d. ∞
b. –2 e. tidak
c. 0 ada
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

6.2 Menggunakan Limit Fungsi Pendidikan – Menjelaskan sifat- 6.2.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Nilai 12 × 45 1. Buku PR Mate-
sifat limit fungsi karakter sifat limit fungsi di tukan nilai limit   menit matika Kelas XI
 − − 
untuk meng- (*) Rasa satu titik. fungsi aljabar di → − Semester 2,
hitung bentuk Ingin – Menjelaskan cara suatu titik. =.... Intan Pariwara,
tak tentu fungsi Tahu menyelesaikan limit 6.2.2 Mampu menye-  halaman 41–58
aljabar dan tri- fungsi di suatu titik lesaikan perma- a.
d. 4 2. Buku PG Mate-
gonometri. menggunakan cara salahan yang  matika Kelas XI
b. 
e. ∞
substitusi langsung. berkaitan de- Semester 2,
– Menjelaskan cara ngan limit fungsi c. 2 Intan Pariwara,
menyelesaikan limit di suatu titik. halaman 83–
  
fungsi di suatu titik 6.2.3 Mampu menen- 2. Jika  = 4, 128
→   
menggunakan cara tukan nilai limit 3. Buku BSE Mahir
memfaktorkan. fungsi aljabar di nilai a yang meme- Mengembang-
– Menjelaskan cara tak hingga. nuhi adalah . . . . kan Kemampu-
menyelesaikan limit 6.2.4 Mampu menye- a. 2 d. –1 an Matematika
fungsi di suatu titik lesaikan perma- b. 1 e. –2 untuk Kelas XI
dengan mengalikan salahan yang c. 0 SMA/MA IPA,
bentuk sekawan. berkaitan de- Wahyudin
– Menggunakan sifat- ngan limit fungsi 3. Nilai  ((x – 2) Djumanta dan
→∞
sifat limit untuk meng- di tak hingga. R. Sudrajat,

hitung limit fungsi. 6.2.5 Mampu menen- –  − ) = . . . Depdiknas
– Menyelesaikan per- tukan nilai limit a. –4 d. 0
masalahan yang ber- fungsi trigono- b. –3 e. 4
kaitan dengan limit metri di suatu c. –2
fungsi di suatu titik. titik.
– Menjelaskan sifat- 6.2.6 Mampu menye-   
sifat limit fungsi di tak lesaikan perma- 4.    =...
 →     
hingga. salahan yang 
– Menjelaskan cara berkaitan de- a. 5 d. 
menyelesaikan limit ngan limit fungsi  
fungsi di tak hingga trigonometri. b. 
e. 
menggunakan cara 
substitusi langsung. c. 
– Menjelaskan cara
menyelesaikan limit 5. Tentukan nilai limit
fungsi di tak hingga berikut.
menggunakan cara   − 
membagi dengan a. 
→ −
pangkat tertinggi.  − 
– Menjelaskan cara b. 
 → −   −  − 

Matematika Kelas XI Program IPA


menyelesaikan limit
fungsi di tak hingga
menggunakan cara
mengalikan dengan

7
bentuk sekawan.
Penilaian

8
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menyelesaikan per- 6. Jika

Silabus
masalahan yang ber-
kaitan dengan limit  (   +  –
→∞
fungsi di tak hingga. 
(2x – 1)) =
, carilah
– Menjelaskan teorema
limit apit. nilai a yang meme-
– Menjelaskan cara nuhi.
menyelesaikan limit 7. Tentukan nilai limit
fungsi trigonometri. berikut.
– Menentukan nilai limit
 −
fungsi trigonometri di a. 
 → −    
titik nol.
– Menjelaskan cara    +− 
b. 
menyelesaikan limit →  −

fungsi trigonometri di
suatu titik.
– Menentukan nilai limit
fungsi trigonometri di
suatu titik.
– Menyelesaikan per-
masalahan yang ber-
kaitan dengan limit
fungsi trigonometri.
Silabus
Bab IV Turunan Fungsi

Sekolah : ...
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

6.3 Menggunakan Turunan Pendidikan – M e n ye l es aik a n 6.3.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Sebuah gelembung2 4 × 45 1. Buku PR Mate-
konsep turun- Fungsi karakter permasalahan yang tukan laju per- air berbentuk bola. menit matika Kelas XI
an dalam perhi- Aljabar (*) Cermat berkaitan dengan laju ubahan fungsi Ketika gelembung air Semester 2,
tungan turunan perubahan fungsi f(x) di x = a. bergerak di permu- Intan Pariwara,
fungsi. f(x) di x = a. 6.3.2 Mampu menen- kaan air, gelembung halaman 63–86
– Menjelaskan notasi tukan turunan tersebut bertambah 2. Buku PG Mate-
turunan mengguna- fungsi pangkat. besar. Jika jari-jari matika Kelas XI
kan notasi Leibnitz. 6.3.3 M e n j e l a s k a n gelembung bertam- Semester 2,
– Membuktikan sifat sifat-sifat bah dengan laju 0,04 Intan Pariwara,
penjumlahan dan pe- turunan cm/detik, laju pertam- halaman 129–
ngurangan turunan. 6.3.4 Mampu menen- bahan volume gelem- 176
(*) tukan turunan bung pada saat jari- 3. Buku BSE Mahir
– Menentukan fungsi penjumlahan jarinya 1,5 cm adalah Mengembang-
pangkat. dan pengurang- . . . cm3/detik. kan Kemampu-
– Menentukan turunan an fungsi aljabar. a. 0,16π an Matematika
penjumlahan fungsi 6.3.5 Mampu menen- b. 0,26π 3 untuk Kelas XI
aljabar. tukan turunan c. 0,36π SMA/MA IPA,
– Menentukan turunan perkalian d a n d. 0,61π Wahyudin
pengurangan fungsi pembagian e. 0,63π Djumanta dan
aljabar. fungsi aljabar. 2. Diketahui f(x) = 3x3 R. Sudrajat,
– Menjelaskan cara 6.3.6 Mampu menen- + 4x + 8. Jika turunan Depdiknas
menentukan turunan tukan turunan pertama f(x) adalah
perkalian dan pem- menggunakan f′(x) maka nilai f′(3) =
bagian fungsi aljabar. dalil rantai. ....
– Menentukan turunan 6.3.7 Mampu menen- a. 85
fungsi aljabar meng- tukan nilai turun- b. 101
gunakan dalil rantai. an fungsi aljabar c. 112
– Menentukan nilai turun- di suatu titik. d. 115
an fungsi di suatu titik. 6.3.8 Mampu menen- e. 125

Matematika Kelas XI Program IPA


– Menentukan turun- tukan turunan
an kedua fungsi kedua fungsi
aljabar. aljabar.

9
Penilaian

10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

3. Jika f(x) = (x + 1)

Silabus
 +  maka f′(x) =
....
 + 
a.
+
 + 
b.
+
 + 
c.
 +
 + 
d.
 +
+
e.
 +

4. Diketahui

g(x) = . Nilai
 − 


g(   +  ) = . . . .
 
a. d. –
 −  
 
b. e. –
 +  


c.


5. Jika f(x) =  +  ,
 −
g(x) = , dan

h = g D f, turunan dari
h adalah . . . .
 −  + 
a.  +  

 −  + 
b.   +  

−   +
c.   +  

 −  + 
d.   +  

 −  + 
e.   +  
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

6. Diketahui f(x) =
ax 2 + bx + 6. Jika
f′(–1) = –11 dan
f′(2) = 7, tentukan
nilai f(1).
7. Diketahui y = 3t2 dan
x = 2t2 + t – 1. Jika
t < 0, tentukan nilai


di x = 2.

Turunan – Menjelaskan turunan 6.3.8 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Jika y = cos4 x maka 2 × 45 1. Buku PR Mate-
Fungsi y = sin x dan y = cos x. tukan turunan   menit matika Kelas XI
Trigonometri – Menentukan turunan fungsi trigono-   =.... Semester 2,
fungsi perkalian trigo- metri. a. tan x Intan Pariwara,
nometri. 6.3.9 Mampu menen- b. 2 tan x halaman 63–86
– Menentukan turunan tukan nilai tu- c. –4 tan x 2. Buku PG Mate-
fungsi pecahan trigo- runan fungsi d. –2 cotan x matika Kelas XI
nometri. trigonometri di e. –4 cotan x Semester 2,
– Menentukan turunan suatu titik. Intan Pariwara,
2. Diketahui
fungsi trigonometri 6.3.10 Mampu menen- 
halaman 129–
menggunakan dalil tukan turunan g(x) =   − 
. Nilai 176
rantai. kedua fungsi  π 3. Buku BSE Mahir

(g(
)) = . . . .
– Menentukan nilai trigonometri. Mengembang-
turunan fungsi trigo-  kan Kemampu-
a. 1 d. – 
nometri di suatu titik. an Matematika
– Menentukan turunan  untuk Kelas XI
b. 
e. –1
kedua fungsi trigo- SMA/MA IPA,
nometri. c. 0 Wahyudin
3. Diketahui f(x) = sin2 x Djumanta dan
dan f′′(x) = 1 untuk R. Sudrajat,
0° ≤ x ≤ 180°. Nilai x Depdiknas
yang memenuhi ada-
lah . . . .
a. 30° dan 60°
b. 20° dan 120°
c. 60° dan 240°
d. 60° dan 120°
e. 120° dan 240°

Matematika Kelas XI Program IPA


11
Penilaian

12
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4. Tentukan turunan

Silabus
dari fungsi-fungsi
berikut.
a. f(x) = sin2 (3x2 –
1) cos (3x + 1)
b. g(x) =     +  

c. h(x) = tan2 − 
5. Jika f(x) = tan 2 bx
untuk 0 < b < 4 dan
π
f′( 
) = 0, hitunglah
π
nilai f′′( 
).

6.4 Menggunakan Penggunaan Pendidikan – Menentukan persa- 6.4.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Garis A menyinggung 6 × 45 1. Buku PR Mate-
turunan untuk Turunan karakter maan garis singgung finisikan fungsi kurva f(x) = 6  di menit matika Kelas XI
menentukan (**) Sabar suatu kurva. naik dan fungsi titik P(4, b). Garis g Semester 2,
karakteristik dan teliti – Menentukan persa- turun. tegak lurus garis A di Intan Pariwara,
suatu fungsi maan garis normal 6.4.2 Mampu meng- titik P. Persamaan halaman 63–86
dan memecah- suatu kurva. gunakan turunan garis g adalah . . . . 2. Buku PG Mate-
kan masalah. – Menjelaskan penger- untuk menentu- a. 2y + 3x = 44 matika Kelas XI
tian fungsi naik. kan persamaan b. 2y – 3x = 44 Semester 2,
– Menjelaskan penger- garis singgung c. 3y + 2x = 44 Intan Pariwara,
tian fungsi turun. dan garis normal d. 3y – 2x = 44 halaman 129–
– Menyebutkan syarat suatu kurva. e. 3y + x = 44 176
suatu fungsi naik. 6.4.3 Mampu menen- 3. Buku BSE Mahir

– Menyebutkan syarat tukan interval 2. Kurva f(x) = Mengembang-
 +  + 
suatu fungsi turun. suatu fungsi naik pada interval . . . . kan Kemampu-
– Menjelaskan cara naik atau suatu a. –2 < x < 0 an Matematika
menentukan interval fungsi turun. b. –2 ≤ x ≤ 0 untuk Kelas XI
suatu fungsi naik. 6.4.4 M e n e n t u k a n c. x < 0 atau x > 2 SMA/MA IPA,
– Menjelaskan cara t i t i k stasioner d. x < –2 atau x > 0 Wahyudin
menentukan interval dan jenisnya. e. x ≤ –2 atau x ≥ 0 Djumanta dan
suatu fungsi turun. 6.4.5 M e n g g a m b a r R. Sudrajat,
– Menentukan suatu sketsa grafik  −  −  Depdiknas
3.   − 
=...
fungsi naik atau fungsi aljabar. →∞
turun. 6.4.6 Mampu meng- 
– Menentukan titik gunakan turun- a. –1 d. 
potong grafik fungsi an untuk me- 
dengan sumbu- nentukan ke- b. –  e. 1
sumbu koordinat. cepatan dan c. 0
percepatan.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

– Menjelaskan cara 6.4.7 Mampu menye- 4. Persamaan garis


menentukan titik sta- lesaikan per- normal pada kurva
sioner dan jenisnya. masalahan yang f(x) = x2 – 6x + 7 di
– Menjelaskan cara berkaitan de- titik A adalah 10y – x
menggambar sketsa ngan kecepatan = 212. Tentukan per-
grafik fungsi aljabar. dan percepatan samaan garis sing-
(**) 6.4.8 Mampu menen- gung kurva di titik A.
– Menentukan fungsi tukan nilai limit 5. Diketahui persama-
kecepatan dan per- bentuk tak tentu an kurva f(x) = 2x3 –
cepatan dari suatu menggunakan 3x2 – 12x + 11.
fungsi gerak. teorema A’Hopital. a. Tentukan titik-titik
– Menyelesaikan per- stasioner kurva
masalahan yang ber- f(x) beserta
kaitan dengan ke- jenisnya.
cepatan dan perce- b. Tentukan persa-
patan. maan garis nor-
– Menjelaskan cara mal di titik stasio-
menentukan nilai limit ner kurva f(x).
bentuk tak tentu me-
nggunakan teorema 6. Gambarlah sketsa
A'Hopital. kurva y = x3 – 2x2 + x
pada interval –1 ≤ x ≤ 2.

6.5 M e r a n c a n g Penggunaan – Menjelaskan cara 6.5.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Nilai minimum fungsi 2 × 45 1. Buku PR Mate-
model mate- Turunan menentukan nilai tukan nilai eks- f(x) = cos x + sin x menit matika Kelas XI
matika dari maksimum suatu trim suatu fungsi dalam interval 0 ≤ x Semester 2,
masalah yang fungsi dalam interval dalam interval ≤ 270° sama dengan Intan Pariwara,
berkaitan de- tertutup. tertutup. .... halaman 63–86
ngan ekstrim – Menjelaskan cara 6.5.2 Mampu menen- a. –  d. 1 2. Buku PG Mate-
fungsi. menentukan nilai tukan nilai eks- matika Kelas XI
b. –1 e. 
minimum suatu fungsi trim suatu Semester 2,
dalam interval ter- c. 0
fungsi. Intan Pariwara,
tutup. 6.5.3 Mampu meran- 2. Nilai maksimum kurva halaman 129–
– Menjelaskan cara cang model 176
 
menentukan nilai matematika dari f(x) = x3 + x2 3. Buku BSE Mahir
 
maksimum suatu masalah yang Mengembang-
fungsi. – 6x + 4 adalah . . . .
berkaitan de-  
kan Kemampu-
– Menjelaskan cara a. 21
ngan nilai maksi- 
d. 8  an Matematika
menentukan nilai mini-
mum dan mini-   untuk Kelas XI
mum suatu fungsi. b. 17
mum suatu 
e. 6  SMA/MA IPA,

Matematika Kelas XI Program IPA


– Menjelaskan cara
merancang model fungsi.  Wahyudin
c. 12  Djumanta dan
matematika dari ma-
salah yang berkaitan R. Sudrajat,
Depdiknas

13
Penilaian

14
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

dengan nilai maksi- 3. Kurva f(x) = ax3 + bx2

Silabus
mum dan minimum. + cx – 6 melalui titik
– Menuliskan model (2, –4) dan mem-
matematika dari ma- punyai titik balik
salah yang berkaitan maksimum (1, –2).
dengan nilai mak- Tentukan titik balik
simum dan minimum. minimum kurva.

6.6 Menyelesaikan Penggunaan – Menyelesaikan model 6.6.1 Mampu menye- Tes Tertulis 1. Untuk memproduksi 2 × 45 1. Buku PR Mate-
model mate- Turunan matematika dari ma- lesaikan model x unit barang per menit matika Kelas XI
matika dari salah yang berkaitan matematika minggu diperlukan Semester 2,
masalah yang dengan nilai mak- d a r i masalah biaya (36x2 – 240x + Intan Pariwara,
berkaitan simum. yang berkaitan 3.600) ribu rupiah, halaman 63–86
dengan ekstrim – Menyelesaikan model dengan nilai sedangkan penjual- 2. Buku PG Mate-
fungsi dan pe- matematika dari ma- maksimum dan an untuk x unit matika Kelas XI
nafsirannya. salah yang berkaitan minimum. barang per minggu Semester 2,
dengan nilai mini- 6.6.2 Mampu menaf- (2x3 – 36x2 + 600x + Intan Pariwara,
mum. sirkan penye- 9.600) ribu rupiah. halaman 129–
– Menafsirkan penye- lesaian model Keuntungan minimum 176
lesaian model mate- matematika per minggu akan 3. Buku BSE Mahir
matika dari masalah d a r i masalah didapat jika barang Mengembang-
yang berkaitan de- yang berkaitan yang diproduksi per kan Kemampu-
ngan nilai maksimum. dengan nilai minggu sebanyak . . . an Matematika
– Menafsirkan penye- maksimum dan unit. untuk Kelas XI
lesaian model mate- minimum. a. 14 d. 8 SMA/MA IPA,
matika dari masalah b. 12 e. 7 Wahyudin
yang berkaitan dengan c. 10 Djumanta dan
nilai minimum. R. Sudrajat,
2. Perhatikan gambar Depdiknas
berikut.
R

P O Q

Busur PQ berbentuk
setengah lingkaran
dengan diameter PQ.
Titik R pada busur
PQ. Jika PR + RQ =
80 cm dan QR = x cm,
hitunglah luas mak-
simum segitiga PQR.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit

Standar Kompetensi : 5. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.

Kompetensi Dasar : 5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi.


5.2 Menentukan invers suatu fungsi.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Mendefinisikan fungsi.
• Menyelesaikan operasi aljabar fungsi.
• Menentukan daerah asal suatu fungsi.
• Mendefinisikan fungsi komposisi.
• Menentukan fungsi komposisi dari dua atau tiga fungsi.
• Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan fungsi.
• Menentukan invers suatu fungsi.
• Mendefinisikan fungsi invers.
• Mendefinisikan invers dari fungsi komposisi.
• Menentukan invers suatu fungsi komposisi.
• Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan invers suatu fungsi.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan pengertian fungsi;
2. menjelaskan dan menyebutkan jenis-jenis fungsi;
3. menentukan syarat agar sebuah fungsi terdefinisi;
4. menentukan daerah asal sebuah fungsi;
5. menentukan nilai fungsi jika diketahui rumus fungsinya;
6. melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua fungsi;
7. menentukan irisan daerah asal dua fungsi;
8. menjelaskan pengertian komposisi fungsi;
9. menjelaskan sifat-sifat komposisi fungsi;
10. menentukan fungsi hasil komposisi dua atau tiga fungsi;
11. menentukan nilai fungsi komposisi fungsi untuk bilangan tertentu;
12. menjelaskan pengertian invers fungsi;
13. menjelaskan langkah-langkah menentukan invers fungsi;
14. menjelaskan pengertian fungsi invers;
15. menentukan invers fungsi;
16. menentukan nilai invers fungsi untuk bilangan tertentu;
17. menggambar grafik invers fungsi;
18. menjelaskan invers dari fungsi komposisi;
19. menentukan invers fungsi dari fungsi komposisi;
20. menentukan nilai invers fungsi dari fungsi komposisi untuk bilangan tertentu.

Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa: Kritis dan Teliti

Materi Pembelajaran
1. Fungsi
2. Fungsi Komposisi
3. Invers Fungsi

Matematika Kelas XI Program IPA 15


Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas

Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menunjukkan gambar mesin/alat produksi kerupuk. Guru menjelaskan prinsip pembuatan kerupuk
serupa dengan prinsip fungsi. Setelah itu, guru mengingatkan kembali materi tentang pemetaan.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang hubungan antarhimpunan (pemetaan).
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian fungsi.
• Guru menjelaskan sifat fungsi injektif.
• Guru menjelaskan sifat fungsi surjektif.
• Guru menjelaskan sifat fungsi bijektif.
b. Elaborasi
Guru dan siswa memberikan contoh fungsi injektif, surjektif, dan bijektif.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan sifat fungsi jika rumus fungsi tersebut diketahui.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi mengenai operasi aljabar sederhana, misalnya penjumlahan dua
variabel sejenis. Dasar ini kemudian digunakan untuk membahas operasi pada fungsi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang sifat fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan sifat operasi penjumlahan dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat operasi pengurangan dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat operasi perkalian dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat operasi pembagian dua fungsi.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua
fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil operasi dua fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan

16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi tentang daerah asal dan daerah hasil fungsi. Selanjutnya, guru
menggunakan materi tersebut sebagai dasar untuk membahas daerah asal fungsi yang dihasilkan dari
operasi dua fungsi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang operasi dua fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi yang dihasilkan dari operasi penjumlahan dua fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi yang dihasilkan dari operasi pengurangan dua fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi yang dihasilkan dari operasi perkalian dua fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi yang dihasilkan dari operasi pembagian dua fungsi.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan daerah asal fungsi yang dihasilkan dari operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian dua fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan daerah asal fungsi yang dihasilkan dari operasi dua fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh operasi sederhana yang mewakili komposisi fungsi, misalnya: penggunaan
kalkulator untuk menghitung (3 × 4) + 2. Guru dapat menjelaskan fungsi pertama untuk menentukan 3 × 4,
fungsi kedua menjumlahkan dengan 2, dan komposisi fungsinya menentukan (3 × 4) + 2.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang sifat-sifat fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan bentuk/rumus fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat-sifat komposisi dua fungsi.
• Guru menjelaskan nilai fungsi komposisi untuk nilai x tertentu.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan bentuk/rumus hasil komposisi dua fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali tentang materi komposisi dua fungsi. Guru dapat memancing minat siswa
misalkan dengan memperkirakan hasil komposisi tiga fungsi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang sifat-sifat komposisi dua fungsi.

Matematika Kelas XI Program IPA 17


2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan bentuk/rumus fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga fungsi.
• Guru menjelaskan sifat-sifat komposisi tiga fungsi.
• Guru menjelaskan nilai fungsi komposisi untuk nilai x tertentu.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan bentuk/rumus hasil komposisi tiga fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi

Guru memberikan contoh invers (kebalikan) yang terdapat pada operasi hitung bilangan, misalnya 

sebagai kebalikan dari 2 karena  × 2 = 1. Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk memikirkan
”adakah kebalikan dari sebuah fungsi?”.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian invers fungsi.
• Guru menjelaskan syarat agar invers fungsi berbentuk fungsi.
• Guru menjelaskan cara mencari invers fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi invers.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus invers fungsi jika rumus sebuah fungsi diketahui.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan invers dari sebuah fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Ketujuh
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi tentang komposisi dua fungsi. Selanjutnya guru mengarahkan siswa
untuk mencari invers dari komposisi dua fungsi tersebut.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang komposisi dua fungsi dan invers fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara mencari invers dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi invers tersebut.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus invers fungsi dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua
fungsi
c. Konfirmasi
Guru menanyakan invers dari sebuah fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.

18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi tentang komposisi tiga fungsi. Selanjutnya guru mengarahkan siswa
untuk mencari invers dari komposisi tiga fungsi tersebut.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang komposisi tiga fungsi dan invers fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara mencari invers dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi invers tersebut.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus invers fungsi dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga
fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan invers dari sebuah fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PR Matematika Kelas XI, Intan Pariwara
2. BSE Matematika untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA, Depdiknas

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
Tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
2. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda

1) Diberikan rumus fungsi f(x) =   +  , g(x) = 4 – 2x, dan h(x) = –x. Nilai (f D g D h)(–1) adalah . . . .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
2) Diketahui f(x) = 3x2, g(x) = 2x – 1, dan h(x) = 3log x. Jika (f D g D h)(p) = 27, nilai p = . . . .
a. p = 1 atau p = 9
b. p = 1 atau p = 3

c. p =  atau p = 9

d. p =  atau p = 1

e. p =  atau p = 1

Matematika Kelas XI Program IPA 19


b. Uraian
 −
1) Jika f(x) = 
,x≠ 0, dan g(x) = 4 – x, tentukan:

a. (f D g)(  – 1);

b. nilai k sehingga (g D f)(k) = 3  .
2) Diketahui f(x) = 2log x, g(x) = x + 3, dan h(x) = x – 1.
a. Tentukan (f D g)–1(x).
b. Tentukan p jika (h D (f D g))–1(p) = 13.

________, ______________

Mengetahui,
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP _______________________ NIP _______________________

20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab IV Turunan Fungsi
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit

Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 6.3 Menggunakan konsep turunan dalam perhitungan turunan fungsi.

Indikator Pencapaian Kompetensi:


• Menentukan laju perubahan fungsi f(x) di x = a.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan laju perubahan fungsi f(x) di x = a.
• Menentukan turunan fungsi pangkat.
• Menjelaskan sifat-sifat turunan.
• Menentukan turunan penjumlahan dan pengurangan fungsi aljabar.
• Menentukan turunan perkalian dan pembagian fungsi aljabar.
• Menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
• Menentukan nilai turunan fungsi aljabar di suatu titik.
• Menentukan turunan kedua fungsi aljabar.
• Menentukan turunan fungsi trigonometri.
• Menentukan nilai turunan fungsi trigonometri di suatu titik.
• Menafsirkan turunan kedua fungsi trigonometri.
• Mendefinisikan fungsi naik dan fungsi turun.
• Menggunakan turunan untuk menentukan persamaan garis singgung dan garis normal suatu kurva.
• Menentukan interval suatu fungsi naik atau interval suatu fungsi turun.
• Menentukan titik stasioner dan jenisnya.
• Menggambar sketsa grafik fungsi aljabar.
• Menggunakan turunan untuk menentukan kecepatan dan percepatan.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan percepatan.
• Menentukan nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.
• Menentukan nilai ekstrim suatu fungsi dalam interval tertutup.
• Menentukan nilai ekstrim suatu fungsi.
• Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan minimum.
• Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan minimum.
• Menafsirkan penyelesaian model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan
minimum.

Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. menentukan laju perubahan fungsi f(x) di x = a;
2. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan laju perubahan fungsi f(x) di x = a;
3. menentukan turunan fungsi pangkat;
4. menjelaskan sifat-sifat turunan;
5. menentukan turunan penjumlahan dan pengurangan fungsi aljabar;
6. menentukan turunan perkalian dan pembagian fungsi aljabar;
7. menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai;
8. menentukan nilai turunan fungsi aljabar di suatu titik;
9. menentukan turunan kedua fungsi aljabar;
10. menentukan turunan fungsi trigonometri;
11. menentukan nilai turunan fungsi trigonometri di suatu titik;
12. menentukan turunan kedua fungsi trigonometri;

Matematika Kelas XI Program IPA 21


13. menjelaskan fungsi naik dan fungsi turun;
14. menggunakan turunan untuk menentukan persamaan garis singgung dan garis normal suatu kurva;
15. menentukan interval suatu fungsi naik atau interval suatu fungsi turun;
16. menentukan titik stasioner dan jenisnya;
17. menggambar sketsa grafik fungsi aljabar;
18. menggunakan turunan untuk menentukan kecepatan dan percepatan;
19. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan percepatan;
20. menentukan nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital;
21. menentukan nilai ekstrim suatu fungsi dalam interval tertutup;
22. menentukan nilai ekstrim suatu fungsi;
23. merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan minimum;
24. menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan minimum;
25. menafsirkan penyelesaian model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan
minimum.

Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa: Cermat, Sabar, dan Teliti

Materi Pembelajaran
1. Turunan Fungsi Aljabar
2. Turunan Fungsi Trigonometri
3. Penggunaan Turunan

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas

Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Memberikan contoh persamaan lintasan suatu benda.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui tentang fungsi dan nilai fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian turunan sebagai laju perubahan fungsi f(x) di x = a.
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan laju perubahan fungsi f(x)
di x = a.
• Guru menjelaskan notasi turunan menggunakan notasi Leibniz.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan fungsi pangkat.
• Guru menjelaskan sifat-sifat turunan.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai turunan fungsi di suatu titik.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan kedua fungsi aljabar.

22 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


b. Elaborasi
• Siswa dengan bimbingan guru menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan laju perubahan fungsi
f(x) di x = a.
• Siswa dengan bimbingan guru membuktikan beberapa sifat-sifat turunan.
• Siswa dengan bimbingan guru berlatih menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan sifat-sifat
operasi turunan.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil pembuktian beberapa sifat-sifat operasi turunan yang dilakukan siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberikan tugas rumah mengerjakan soal-soal latihan menentukan turunan.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa harus mengetahui cara menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan turunan fungsi sinus dan kosinus.
• Guru menjelaskan sifat-sifat operasi turunan fungsi trigonometri.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan fungsi trigonometri menggunakan dalil rantai.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa membuktikan turunan fungsi trigonometri.
• Siswa dengan bimbingan guru berlatih menentukan turunan fungsi trigonometri
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hasil pembuktian turunan fungsi trigonometri.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi tentang materi yang diperolehsiswa, serta memberikan soal-soal latihan tentang turunan
fungsi trigonometri.

Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh penggunaan turunan.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui tentang gradien, persamaan garis, nilai turunan, dan cara menyelesaikan
pertidaksamaan aljabar dan pertidaksamaan trigonometri.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian garis singgung dan garis normal suatu kurva.
• Guru menjelaskan cara menentukan persamaan garis singgung dan garis normal suatu kurva.
• Guru menjelaskan pengertian fungsi naik dan fungsi turun.
• Guru menjelaskan syarat suatu fungsi naik dan syarat suatu fungsi turun.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan persamaan garis singgung dan garis normal suatu
kurva.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi
turun.

Matematika Kelas XI Program IPA 23


c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan garis singgung dan garis
normal suatu kurva serta fungsi naik dan fungsi turun.

Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian titik stasioner.
• Guru menjelaskan jenis-jenis titik stasioner.
• Guru menjelaskan cara menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan pertama.
• Guru menjelaskan cara menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan kedua.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan
pertama.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan
kedua.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan titik stasioner.

Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi dalam interval
tertutup.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi.
• Guru menjelaskan cara merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai
maksimum dan minimum.
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
nilai maksimum dan minimum.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi
dalam interval tertutup.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi.

24 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


• Guru membimbing siswa berlatih merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
nilai maksimum dan minimum.
• Guru membimbing siswa berlatih menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan nilai maksimum dan minimum.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan nilai maksimum dan nilai
minimum fungsi.

Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan langkah-langkah menggambar grafik fungsi aljabar.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa berlatih menggambar grafik fungsi aljabar.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada siswa untuk menggambar grafik fungsi aljabar.

Pertemuan Ketujuh
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan turunan fungsi pangkat.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan turunan fungsi pangkat.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian kecepatan rata-rata.
• Guru menjelaskan pengertian kecepatan sesaat benda pada detik ke-t.
• Guru menjelaskan cara menentukan fungsi kecepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru menjelaskan pengertian percepatan rata-rata.
• Guru menjelaskan pengertian percepatan sesaat benda pada detik ke-t.
• Guru menjelaskan cara menentukan fungsi percepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan percepatan.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan fungsi kecepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan fungsi percepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru membimbing siswa berlatih menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan percepatan.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.

Matematika Kelas XI Program IPA 25


3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi soal latihan kepada siswa yang berkaitan dengan penggunaan turunan untuk menentukan
kecepatan dan percepatan suatu fungsi gerak.

Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
• Guru mengingatkan kembali limit fungsi yang mempunyai nilai bentuk tak tentu.
• Guru mengingatkan kembali cara menentukan turunan fungsi pangkat.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan turunan fungsi pangkat.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan penggunaan teorema L’Hopital.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa berlatih menentukan nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi soal latihan kepada siswa yang berkaitan dengan penggunaan turunan untuk menentukan
nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PR Matematika Kelas XI, Intan Pariwara
2. Buku BSE Matematika untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA, Pusdiknas

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
Tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
2. Contoh Instrumen
a. Pilihan ganda
1) Sebuah gelembung air berbentuk bola. Ketika gelembung air bergerak di permukaan air, gelembung
tersebut bertambah besar. Jika jari-jari gelembung bertambah dengan laju 0,04 cm/detik, laju pertam-
bahan volume gelembung pada saat jari-jarinya 1,5 cm adalah . . . cm3/detik.
a. 0,16π d. 0,61π
b. 0,26π e. 0,63π
c. 0,36π
2) Diketahui f(x) = 3x3 + 4x + 8. Jika turunan pertama f(x) adalah f′(x) maka nilai f′(3) = . . . .
a. 85 d. 115
b. 101 e. 125
c. 112

26 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


 
3) Jika y = cos4 x maka   = . . . .
a. tan x d. –2 cotan x
b. 2 tan x e. –4 cotan x
c. –4 tan x
4) Garis A menyinggung kurva f(x) = 6  di titik P(4, b). Garis g tegak lurus garis A di titik P. Persamaan
garis g adalah . . . .
a. 2y + 3x = 44 d. 3y – 2x = 44
b. 2y – 3x = 44 e. 3y + x = 44
c. 3y + 2x = 44

5) Kurva f(x) = naik pada interval . . . .
 +  +


a. –2 < x < 0 d. x < –2 atau x > 0


b. –2 ≤ x ≤ 0 e. x ≤ –2 atau x ≥ 0
c. x < 0 atau x > 2

 −  −

6)  =...
→∞  −


a. –1 d. 

b. – e. 1
c. 0
7) Nilai minimum fungsi f(x) = cos x + sin x dalam interval 0 ≤ x ≤ 270° sama dengan . . . .
a. –  d. 1
b. –1 e. 
c. 0
 
8) Nilai maksimum kurva f(x) =
x3 +  x2 – 6x + 4 adalah . . . .
 
a. 21
d. 8
 
b. 17  e. 6


c. 12

9) Untuk memproduksi x unit barang per minggu diperlukan biaya (36x2 – 240x + 3.600) ribu rupiah,
sedangkan penjualan untuk x unit barang per minggu (2x3 – 36x2 + 600x + 9.600) ribu rupiah.
Keuntungan minimum per minggu akan didapat jika barang yang diproduksi per minggu sebanyak
. . . unit.
a. 14 d. 8
b. 12 e. 7
c. 10
b. Uraian

1) Diketahui y = 3t2 dan x = 2t2 + t – 1. Jika t < 0, tentukan nilai  di x = 2.

π π
2) Jika f(x) = tan2 bx untuk 0 < b < 4 dan f′(  ) = 0, hitunglah nilai f′′(  ).
3) Diketahui persamaan kurva f(x) = 2x3 –3x2 – 12x + 11.
a. Tentukan titik-titik stasioner kurva f(x) beserta jenisnya.
b. Tentukan persamaan garis normal di titik stasioner kurva f(x).

Matematika Kelas XI Program IPA 27


4) Kurva f(x) = ax3 + bx2 + cx – 6 melalui titik (2, –4) dan mempunyai titik balik maksimum (1, –2).
Tentukan titik balik minimum kurva.
5) Perhatikan gambar di samping. R
Busur PQ berbentuk setengah lingkaran
dengan diameter PQ. Titik R pada busur
PQ. Jika PR + RQ = 80 cm dan QR = x cm,
P O Q
hitunglah luas maksimum segitiga PQR.

________, ______________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

............................. ..............................
__________________________ ___________________________
NIP. _______________________ NIP. ________________________

28 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Bab I Suku Banyak 5. Jawaban: d
3 1 b –4 –9
3 3b + 9 9b + 15
+
1 b+3 3b + 5 9b + 6 = f(3)
2f(3) + 3 = 51
A. Pilihan Ganda ⇔ 2(9b + 6) + 3 = 51
1. Jawaban: d ⇔ 18b + 15 = 51
Derajat suku banyak p(x) = 3x4 – 2x6 + 5x – 10x2 ⇔ 18b = 36
adalah pangkat tertinggi dari variabel x, yaitu 6. ⇔ b=2
Jadi, nilai b = 2.
2. Jawaban: a
p(x) = 12x3 + 8x2 – 5x + 6 6. Jawaban: e
    f(x) = x2 – x + 4
p(  ) = 12(  )3 + 8(  )2 – 5(  ) + 6
g(x) = 3x2 – 2x + c
  f(–3) = g(–3)
=  +2–  +6=7
⇒ (–3)2 – (–3) + 4 = 3(–3)2 – 2(–3) + c

Jadi, nilai p(x) untuk x =  adalah 7. ⇔ 9 + 3 + 4 = 27 + 6 + c
⇔ 16 = 33 + c
3. Jawaban: b ⇔ c = 16 – 33
p(x) = x3 + 2x2 – 2x – 5 ⇔ c = –17
p(2) = (2)3 + 2(2)2 – 2(2) – 5 Diperoleh g(x) = 3x2 – 2x – 17
=8+8–4–5 g(4) = 3(4)2 – 2(4) – 17
=7
= 48 – 8 – 17
p(–2) = (–2)3 + 2(–2)2 – 2(–2) – 5
= 23
= –8 + 8 + 4 – 5
= –1 Jadi, nilai g(4) = 23.
p(–2) + 2p(2) = –1 + 2(7) = 13 7. Jawaban: e
Jadi, p(–2) + 2p(2) = 13. (2x4 – 5x3 + x – 8) + (x5 – x4 – 2x2 + 6x)
4. Jawaban: b = x5 + (2 – 1)x4 – 5x3 – 2x2 + (1 + 6)x – 8
p(x) = x4 + 3x3 + nx – 7 = x5 + x4 – 5x3 – 2x2 + 7x – 8
p(–3) = 14 ⇒ (–3)4 + 3(–3)3 + n(–3) – 7 = 14 Jadi, hasil penjumlahannya
⇔ 81 – 81 – 3n – 7 = 14 x5 + x4 – 5x3 – 2x2 + 7x – 8.
⇔ –3n = 14 + 7
⇔ –3n = 21 8. Jawaban: a
⇔ n = –7 r(x) = p(x) – q(x) = (4x3 – 2x2 + 1) – (x4 – nx2 + 2)
Diperoleh p(x) = x4 + 3x6 – 7x – 7. r(2) = 39 ⇒ (32 – 8 + 1) – (16 – 4n + 2) = 39
p(2) = (2)4 + 3(2)3 – 7(2) – 7 ⇔ 25 + 4n – 18 = 39
= 16 + 24 – 14 – 7 ⇔ 4n = 39 – 7
= 19 ⇔ n =8
Jadi, nilai p(2) = 19.

Matematika Kelas XI Program IPA 29


9. Jawaban: c 1 1 2 q 2p
(2x2 – 3)(x2 + 4x) + 4x2(3 – x) 1 3 q+3
+
= 2x2(x2 + 4x) – 3(x2 + 4x) + 4x2(3 – x) 1 3 q+3 2p + q + 3 = 10
= 2x4 + 8x3 – 3x2 – 12x + 12x2 – 4x3 ⇔ 2p + q = 7 . . . (i)
= 2x4 + (8 – 4)x3 + (–3 + 12)x2 – 12x –2 1 2 q 2p
= 2x4 + 4x3 + 9x2 – 12x –2 0 –2q
+
10. Jawaban: d 1 0 q 2p – 2q = –26
(x – 1)(x – 2)(x – 3) . . . (x – 10) ⇔ p – q = –13 . . . (ii)
Jumlah suku-suku hasil perkalian yang Eliminasi q dari persamaan (i) dan (ii)
mempunyai variabel x9: 2p + q = 7
(–1)x9 + (–2)x9 + (–3)x9 + . . . + (–10)x9 p – q = –13
= ((–1) + (–2) + (–3) + . . . + (–10))x9 ––––––––––– +
= –55x9 3p = –6
Jadi, koefisien x9 yaitu –55. ⇔ p = –2
Substitusi p = –2 ke persamaan (i)
B. Uraian 2p + q = 7
2(–2) + q = 7 ⇔ q = 11
1. a. f(–2) = 3(–2)5 – 10(–2)2 + 5(–2) – 8 Jadi, nilai p = –2 dan q = 11.
= 3(–32) – 10(4) – 10 – 8
4. f(x) = ax2 – 5x + 3
= –96 – 40 – 10 – 8 = –154
g(x) = x2 – 2x + 5
b. f(0,5) = 2(0,5)4 – 3(0,5)3 – 10
= 0,125 – 0,375 – 10 = –10,25 f(x) dan g(x) bernilai sama untuk x = –1, berarti:
   
f(–1) = g(–1)
c. f(–  ) = 4(–  )3 + 3(–  )2 – 2(–  ) + 4 ⇒ a(–1)2 – 5(–1) + 3 = (–1)2 – 2(–1) + 5
   ⇔ a+5+3=1+2+5
= 4(–  ) +  +  + 4 ⇔ a+8=8
 ⇔ a=0
= –  + 5
Diperoleh f(x) = –5x + 3.
 f(x) dan g(x) bernilai sama, jika:
= 4 
f(x) = g(x) ⇒ –5x + 3 = x2 – 2x + 5
2. a. f(x) = 3x5 – 2x4 + x2 + 2x + 4 ⇔ x + 3x + 2 = 0
2

–2 3 –2 0 1 2 4 ⇔ (x + 2)(x + 1) = 0
–6 16 –32 62 –128 ⇔ x = –2 atau x = –1
+ Diperoleh nilai b = –2.
3 –8 16 –31 64 –124
Jadi, a = 0 dan b = –2.
Jadi, nilai f(–2) = –124.
5. p(x) = (x2 – 2x + 5)(2x2 – x – 3) + mx + n
b. g(x) = 2x4 – 5x3 + x a. p(2) = 4
3 2 –5 0 1 0 ⇒ (4 – 4 + 5)(8 – 2 – 3) + 2m + n = 4
6 3 9 30 ⇔ (5)(3) + 2m + n = 4
+
2 1 3 10 30 ⇔ 15 + 2m + n = 4
⇔ 2m + n = –11 . . . (i)
Jadi, nilai g(3) = 30.
p(1) = 8

c. p(x) = 6x3 – x2 + x + 7 untuk x =  ⇒ (1 – 2 + 5)(2 – 1 – 3) + m + n = 8

⇔ (4)(–2) + m + n = 8

6 –1 1 7 ⇔ –8 + m + n = 8
4 2 2 ⇔ m + n = 16 . . . (ii)
+
6 3 3 9 Eliminasi n dari persamaan (i) dan (ii):
2m + n = –11

Jadi, nilai p(  ) = 9. m + n = 16
–––––––––––– –
3. f(x) = x3 + 2(x2 + p) + qx m = –27
= x3 + 2x2 + qx + 2p

30 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Substitusi m = –27 ke persamaan (ii): b. (2x + 3)3 = (2x + 3)(2x + 3)2
–27 + n = 16 = (2x + 3)(4x2 + 12x + 9)
⇔ n = 43 = 8x3 + 24x2 + 18x + 12x2 + 36x + 27
Jadi, m = –27 dan n = 43. = 8x3 + 36x2 + 54x + 27
b. p(x) = (x2 – 2x + 5)(2x2 – x – 3) – 27x + 43 Derajat suku banyak adalah 3.
p(–1) = (1 + 2 + 5)(2 + 1 – 3) + 27 + 43 Koefisien x3 adalah 8.
= (8)(0) + 70 Koefisien x2 adalah 36.
= 70 Koefisien x adalah 54.
Suku konstan 27.
6. p(x) = x3 + 5x2 – 3x + 10
q(x) = x4 – x3 + 2x – 6 c. (x + 1)(x + 3)(x + 5)= (x2 + 4x + 3)(x + 5)
a. p(x) + q(x) = x3 + 9x2 + 23x + 15
= (x3 + 5x2 – 3x + 10) + (x4 – x3 + 2x – 6) Derajat suku banyak adalah 3.
Koefisien x3 adalah 1.
= x3 + 5x2 – 3x + 10 + x4 – x3 + 2x – 6
Koefisien x2 adalah 9.
= x4 + 5x2 – x + 4
Koefisien x adalah 23.
b. p(x) – q(x) Suku konstan 15.
= (x3 + 5x2 – 3x + 10) – (x4 – x3 + 2x – 6)
= x3 + 5x2 – 3x + 10 – x4 + x3 – 2x + 6 9. a. p(x) = (2x2 – 3x + 4)(3x + n)
= –x4 + 2x3 + 5x2 – 5x + 16 p(2) = 12
c. 4q(x) – 3p(x) ⇒ (2(2)2 – 3(2) + 4)(3(2) + n) = 12
= 4(x4 – x3 + 2x – 6) – 3(x3 + 5x2 – 3x + 10) ⇔ (8 – 6 + 4)(6 + n) = 12
= 4x4 – 4x3 + 8x – 24 – 3x3 – 15x2 + 9x – 30 ⇔ (6)(6 + n) = 12
= 4x4 – 7x3 + 17x – 54 ⇔ (6 + n) =2
⇔ n = –4
7. a. (x2 – 3x + 2) + (2x – 1)(3 – x2)
b. p(x) = (2x2 – 3x + 4)(3x – 4)
= (x2 – 3x + 2) + (6x – 2x3 – 3 + x2)
= 6x3 – 8x2 – 9x2 + 12x + 12x – 16
= –2x3 + 2x2 + 3x – 1
= 6x3 – 17x2 + 24x – 16
b. (3x2 + x – 6)(2x – 1) – (5 – 2x)(x2 – 3) Koefisien x adalah 24.
= (6x3 – 3x2 + 2x2 – x – 12x + 6)
c. p(x) = 6x3 – 17x2 + 24x – 16
– (5x2 – 15 – 2x3 + 6x)
   
= (6x3 – x2 – 13x + 6) – (–2x3 + 5x2 + 6x – 15) p(  ) = 6(  )3 – 17(  )2 + 24(  ) – 16
= 8x3 – 6x2 – 19x + 21
 
c. (x + 1)2 (3x + 4) + (3 – 4x)(2x – 1)2 =  –  + 12 – 16
= (x2 + 2x + 1) (3x + 4) + (3 – 4x)(4x2 – 4x + 1)
= (3x3 + 4x2 + 6x2 + 8x + 3x + 4) 
= –7 
+ (12x2 – 12x + 3 – 16x3 + 16x2 – 4x)
= (3x3 + 10x2 + 11x + 4) 10. a. p(x) + (x2 – 4x + 12) = (x2 – 3)(2 – 4x)
+ (–16x3 + 28x2 – 16x + 3) ⇔ p(x) = (x2 – 3)(2 – 4x) – (x2 – 4x + 12)
= –13x3 + 38x2 – 5x + 7 = 2x2 – 4x3 – 6 + 12x – x2 + 4x – 12
= –4x3 + x2 + 16x – 18
8. a. (4 – 3x)(2x + 3)2 Jadi, p(x) = –4x3 + x2 + 16x – 18.
= (4 – 3x)(4x2 + 12x + 9)
b. (x2 – 2x – 5) – p(x) = (3 – 2x)(5x – 4)
= 16x2 + 48x + 36 – 12x3 – 36x2 – 27x ⇔ –p(x) = (3 – 2x)(5x – 4) – (x2 – 2x – 5)
= –12x3 – 20x2 + 21x + 36 ⇔ p(x) = –(15x – 12 – 10x2 + 8x)
Derajat suku banyak adalah 3. + (x2 – 2x – 5)
Koefisien x3 adalah –12. = –15x + 10x2 + 12 – 8x + x2 – 2x – 5
Koefisien x2 adalah –20. = 11x2 – 25x + 7
Koefisien x adalah 21. Jadi, p(x) = 11x2 – 25x + 7.
Suku konstan 36.

Matematika Kelas XI Program IPA 31


c. 2p(x) + (x2 – 3)(x + 1) = (3 – 4x)(2x – 1) 5. Jawaban: c
⇔ 2p(x) = (3 – 4x)(2x – 1) – (x2 – 3)(x + 1) (2x3 – 3x2 + ax – 3) : (x – 3)
= 6x – 3 – 8x2 + 4x – (x3 + x2 – 3x – 3)
3 2 –3 a –3
= –8x2 + 10x – 3 – x3 – x2 + 3x + 3
6 9 3a + 27
= –x3 – 9x2 + 13x +
   2 3 a+9 3a + 24
⇔ p(x) = –  x3 –  x2 +  x
   Diperoleh hasil bagi 2x2 + 2x + (a + 9) dan sisa
Jadi, p(x) = –  x3 –  x2 +  x. 3a + 24.
Diketahui sisa pembagiannya 18, maka:
3a + 24 = 18
⇔ 3a = –6
⇔ a = –2
Jadi, hasil baginya 2x2 + 2x + 7.
A. Pilihan Ganda
6. Jawaban: a
1. Jawaban: a
(3x4 + 7x3 – 12x2 + 19x – 10) : (3x – 2)
p(x) : q(x) = (6x2 – 10x – 4) : (2x – 4)

3x + 1 3 7 –12 19 –10

2x – 4 6x2– 10x – 4 2 6 –4 10
6x2 – 12x +
––––––––––– – 3 9 –6 15 0
2x – 4

2x – 4 Diperoleh hasil bagi =  (3x3 + 9x2 – 6x + 15)
––––– –
0 = x3 + 3x2 – 2x + 5
Jadi, p(x) : q(x) = 3x + 1. 7. Jawaban: b
2. Jawaban: c (8x4 + 4x3 + 2x2 – 9x – 6) : (2x2 – 3x + 5)
(9x3 + 5x2 – 2x + 3) : (x + 1) 4x2 + 8x + 3 .

–1 9 5 –2 3 2x2 – 3x + 5 8x4 + 4x3 + 2x2 – 9x – 6


–9 4 –2 8x4 – 12x3 + 20x2
+ –––––––––––––––––––––– –
9 –4 2 1 16x3 – 18x2 – 9x – 6
Diperoleh: 16x3 – 24x2 + 40x
Hasil bagi = 9x2 – 4x + 2 ––––––––––––––––– –
Sisa = 1 6x2 – 49x – 6
6x2 – 9x + 15
3. Jawaban: d ––––––––––– –
f(x) = 2x5 – 3x4 + 7x3 – 4x2 + 1 dibagi (x – 2) –40x – 21
2 2 –3 7 –4 0 1 Jadi, hasil baginya 4x2 + 8x + 3.
4 2 18 28 56
+ 8. Jawaban: e
2 1 9 14 28 57 p(x) = x3 + 2x2 + mx + n berderajat 3.
Hasil bagi p(x) oleh x2 – 4x + 3 berderajat 1,
Jadi, sisanya 57.
misalkan ax + b.
4. Jawaban: e Dapat dituliskan:
   p(x) = (x2 – 4x + 3)(ax + b) + (3x + 2)
= ax3 + (b – 4a)x2 + (3a – 4b)x + 3b + 3x + 2
  + +       +  
= ax3 + (b – 4a)x2 + (3a – 4b + 3)x + (3b + 2)
  +   + 
––––––––––––––– – Dengan membandingkan p(x) diperoleh:
–4x2 – x – 1 Koefisien x3 = a = 1
–4x2 – 2x – 2 Koefisien x2 = b – 4a = 2 ⇔ b = 2 + 4a = 2 + 4 = 6
–––––––––––––––– – Suku konstan = n = 3b + 2 = 18 + 2 = 20
x+1 Jadi, nilai n = 20.
Diperoleh:
4x3 – x2 + x – 1 = (2x2 + x + 1)(2x – 2) + (x + 1)
Jadi, h(x) = 2x – 2 dan s(x) = x + 1.

32 Kunci Jawaban dan Pembahasan


9. Jawaban: b Diperoleh:
a sisa pembagian f(x) oleh (x + 2), berarti 3x4 – 2x3 + x2 – 4x + 5
a = f(–2) = –8 + 8 + 1 = 1  
b sisa pembagian g(x) oleh (x + 2), berarti = (x – 3)((x +  )(3x2 + 6x + 20) +  ) + 191
b = g(–2) = –16 + 20 – 8 = –4 

f(x) – g(x) = (x3 – 4x + 1) – (2x3 + 5x2 – 8) = (x – 3)((3x + 1)(x2 + 2x +  ) +  ) + 191
= –x3 – 5x2 – 4x + 9 

f(x) – g(x) dibagi (x – a – b) = (x – 1 + 4) = (x + 3) = (x – 3)(3x + 1)(x2 + 2x +  ) +  (x – 3) + 191

–3 –1 –5 –4 9 

= (x – 3)(3x + 1)(x2 + 2x +  ) +  x – 166 + 191
3 6 –6
+ 

–1 –2 2 3 = (x – 3)(3x + 1)(x2 + 2x +  ) +  x + 25
Jadi, diperoleh sisa 3. 

Hasil bagi = x2 + 2x + 
10. Jawaban: d 
Suku banyak berderajat 3 dibagi (x2 – 3x + 1) Sisa =  x + 25
diperoleh hasil bagi (ax – 3) dan sisa (3x + 2) yaitu:
p(x) = (x2 – 3x + 1)(ax – 3) + (3x + 2) b. (2x4 – 3x3 + 5x – 4) : (x2 – 4)
p(2) = 15 ⇔ (4 – 6 + 1)(2a – 3) + (6 + 2) = 15 = (2x4 – 3x3 + 5x – 4) : (x – 2)(x + 2)
⇔ (–1)(2a – 3) + 8 = 15 2 2 –3 0 5 –4
⇔ –2a + 3 = 15 – 8 4 2 4 18
⇔ –2a = 7 – 3 +
–2 2 1 2 9 14
⇔ –2a = 4
⇔ a = –2 –4 6 –16
Jadi, nilai a = –2. 2 –3 8 –7
B. Uraian Diperoleh:
 2x4 – 3x3 + 5x – 4
1. a. (2x4 – 3x3 + 3x2 + x – 8) : (x –  ) = (x – 2)((x + 2)(2x2 – 3x + 8) – 7) + 14
 = (x – 2)(x + 2)(2x2 – 3x + 8) – 7(x – 2) + 14

2 –3 3 1 –8 = (x2 – 4)(2x2 – 3x + 8) – 7x + 14 + 14
1 –1 1 1 = (x2 – 4)(2x2 – 3x + 8) – 7x + 28
+ Hasil bagi = 2x2 – 3x + 8
2 –2 2 2 –7
Sisa = –7x + 28
Hasil bagi = 2x3 – 5x2 + 2x + 2
Sisa = –7 3. p(x) – q(x) = (x5 – 3x4 + 6x2 + 3x + 2)
– (x4 – 3x3 + 4x2 + 2x + 8)
b. (4x5 – 5x3 + 5x + 6) : (2x – 3)
= x5 – 4x4 + 3x3 + 2x2 + x – 6

4 0 –5 0 5 6 Pembagian p(x) – q(x) = x5 – 4x4 + 3x3 + 2x2 + x – 6

6 9 6 9 21 oleh r(x) = x2 – 2x + 3:
+
4 6 4 6 14 27      

    +      +   +   + 
Hasil bagi =  (4x4 + 6x3 + 4x2 + 6x + 14)
x5 – 2x4 + 3x3
= 2x4 + 3x3 + 2x2 + 3x + 7 –––––––––––––––––––––––– –
Sisa = 27 –2x4 + 2x2
–2x + 4x – 6x2
4 3
2. a. (3x4 – 2x3 + x2 – 4x + 5) : (x – 3)(3x + 1) ––––––––––––––––––––––– –
–4x3 + 8x2 + x
3 3 –2 1 –4 5
–4x3 + 8x2 – 12x
9 21 66 186 ––––––––––––––––– –
 + 13x – 6
– 3 7 22 62 191
Jadi, hasil bagi = x3 – 2x2 – 4x dan sisa = 13x – 6.


–1 –2 – 


3 6 20 

Matematika Kelas XI Program IPA 33


4. f(x) = 4x3 – px2 + 2x – 5
g(x) = x + 2
a. f(x) dibagi g(x):
–2 4 –p 2 –5 A. Pilihan Ganda
–8 2p + 16 –4p – 36 1. Jawaban: d
+
4 –p – 8 2p + 18 –4p – 41 Suku banyak pembagi (g(x)) berderajat 3, maka
sisanya berderajat kurang dari 3.
Sisa = 7 ⇒ –4p – 41 = 7
⇔ –4p = 48 2. Jawaban: e
⇔ p = –12 Suku banyaknya p(x).
Hasil bagi: p(x) = (x2 + 2x – 3) h(x) + (5x + 2)
h(x) = –4x2 + (–p – 8)x + (2p + 18) Sisa pembagian p(x) oleh (x – 1):
= –4x2 + 4x – 6 p(1) = ((1)2 + 2(1) – 3) h(1) + (5(1) + 2)
Jadi, p = –12 dan h(x) = –4x2 + 4x – 6. = (1 + 2 – 3) h(1) + (5 + 2)
b. f(x) = 4x3 + 12x2 + 2x – 5 dibagi (2x – 3). =0+7=7
Jadi, sisa pembagian suku banyak oleh (x – 1)
 adalah 7.

4 12 2 –5
3. Jawaban: b
 f(x) = x3 + mx2 – 4x + 2m – 3 dibagi (x – 1) bersisa 3,
6 27 
berarti:
+
 f(1) = 3 ⇔ 1 + m – 4 + 2m – 3 = 3
4 18 29  ⇔ 3m = 9
 ⇔ m =3
Hasil bagi =  (4x2 + 18x + 29) f(–1) = (–1)3 + 3(–1)2 – 4(–1) + 2 · 3 – 3
 = –1 + 3 + 4 + 6 – 3
Sisa = 
=9
5. a. f(x) = x3 – 2x2 – bx – 2 dibagi (x – 1) Jadi, f(x) dibagi (x + 1) sisanya 9.

1 1 –2 –b –2 4. Jawaban: d
1 –1 –b – 1 f(x) dibagi (x – 4) bersisa a berarti:
+ f(4) = a ⇒ 64 – 48 – 14 = a
1 –1 –b – 1 –b – 3 ⇔ a=2
g(x) dibagi (x – 2) bersisa:
g(x) = x2 + bx – 16 dibagi (x – 2)
g(2) = 8 + 8 + 4 + 2
2 1 b –16 = 22
2 2b + 4
+ 5. Jawaban: e
1 b+2 2b – 12
p(x) = ax5 + bx – 1
Sisa pembagian sama, yaitu: p(x) dibagi (x – 2006) bersisa 3 berarti:
–b – 3 = 2b – 12 p(2006) = 3 ⇒ a(2006)5 + b(2006) – 1 = 3
⇔ –3b = –9
⇔ a(2006)5 + b(2006) = 4
⇔ b=3
Jadi, nilai b = 3. p(x) dibagi (x + 2006) bersisa:
p(–2006) = a(–2006)5 + b(–2006) – 1
b. f(x) = x3 – 2x2 – 3x – 2
= –a(2006)5 – b(2006) – 1
g(x) = x2 + 3x – 16
= –(a(2006)5 + b(2006)) – 1
x–5
= –4 – 1
x2 + 3x – 16 x3 – 2x2 – 3x – 2 = –5
x3 + 3x2 – 16x Jadi, p(x) dibagi (x + 2006) bersisa –5.
––––––––––––––– –
–5x2 + 13x – 2 6. Jawaban: a
–5x2 – 15x + 80 Suku banyak:
––––––––––––––––– –
28x – 82 f(x) = (x2 – 4x – 12) h(x) + s(x)
Hasil bagi = x – 5. = (x – 6)(x + 2) h(x) + (9x + a)
Sisa = 28x – 82.

34 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Sisa pembagian f(x) oleh (x + 2) adalah 8, maka: f(1) = 16 – 6 · 13 + 1 · a + b
f(–2) = s(–2) = 8 =1–6+a+b
⇔ 9(–2) + a = 8 =a+b–5
⇔ –18 + a = 8 f(–1) = (–1)6 – 6(–1)3 + (–1)a + b
⇔ a = 26 =1+6–a+b
Diperoleh s(x) = 9x + 26 =7–a+b
Sisa pembagian f(x) oleh (x – 6): Suku banyak f(x) dibagi (x – 1)(x + 1) diperoleh
s(6) = 9(6) + 26 = 54 + 26 = 80 sisa s(x) = 2x – 3.
7. Jawaban: c f(1) = s(1) ⇒ a + b – 5 = 2 – 3
Suku banyak: p(x) = 2x4 + ax3 – 3x2 + 5x + b ⇔ a+b=4
p(x) dibagi (x – 1) sisa 11, berarti: f(–1) = s(–1) ⇒ 7 – a + b = –2 – 3
p(1) = 11 ⇔ a – b = 12
⇔ 2(1)4 + a(1)3 – 3(1)2 + 5(1) + b = 11
Dengan eliminasi diperoleh:
⇔ 2 + a – 3 + 5 + b = 11
a+b=4 a+b=4
⇔ a+b=7 . . . (i)
a – b = 12 a – b = 12
p(x) dibagi (x + 1) sisa –1, berarti: –––––––– + ––––––––– –
p(–1) = –1 2a = 16 2b = –8
⇔ 2(–1)4 + a(–1)3 – 3(–1)2 + 5(–1) + b = –1 ⇔ a=8 ⇔ b = –4
⇔ 2 – a – 3 – 5 + b = –1 Jadi, diperoleh a = 8 dan b = –4.
⇔ –a + b = 5 . . . (ii)
Eliminasi a: 11. Jawaban: a
a+b=7 Sisa pembagian suku banyak p(x) oleh (x + 4)
–a + b = 5 adalah 1, berarti p(–4) = 1.
–––––––––– + Sisa pembagian suku banyak p(x) oleh
2b = 12 ⇔ b = 6 (x2 + x – 2) = (x + 1)(x – 2) adalah –3x + 4, berarti:
a+b=7 ⇔ a+6=7 p(–1) = –3(–1) + 4 = 7
⇔ a=1 p(2) = –3(2) + 4 = –2
Nilai (2a + b) = 2(1) + 6 = 8. Sisa pembagian suku banyak p(x) oleh
(x2 + 5x + 4) = (x + 1)(x + 4) berderajat satu
8. Jawaban: e s(x) = ax + b, maka:
Diketahui p(–2) = 8 dan p(3) = 3. p(–1) = s(–1) ⇔ 7 = –a + b
x2 – x – 6 = (x – 3)(x + 2) p(–4) = s(–4) ⇔ 1 = –4a + b
Misalkan sisa pembagiannya s(x) = ax + b maka: –––––––––––– –
p(–2) = 8 ⇒ –2a + b = 8 6 = 3a
p(3) = 3 ⇒ 3a + b = 3 ⇔ a =2
–––––––––– – 7 = –a + b ⇒ 7 = –2 + b
–5a = 5 ⇔ a = –1 ⇔ b=9
–2a + b = 8 ⇔ 2 + b = 8 Jadi, sisa pembagian p(x) oleh (x2 + 5x + 4) adalah
⇔ b=6 2x + 9.
Jadi, sisa pembagiannya –x + 6. 12. Jawaban: d
9. Jawaban: d f(x) dibagi (x – 1) bersisa 2, berarti f(1) = 2.
Pembagi: x2 – 7x + 12 = (x – 4)(x – 3) f(x) dibagi (x – 2) bersisa 3, berarti f(2) = 3.
Pembagi berderajat dua maka sisanya berderajat g(x) dibagi (x – 1) bersisa 5, berarti g(1) = 5.
satu. Misal sisanya s(x) = ax + b. g(x) dibagi (x – 2) bersisa 4, berarti g(2) = 4.
s(4) = f(4) = 1 ⇒ 4a + b = 5 h(x) = f(x)g(x)
s(3) = f(3) = –1 ⇒ 3a + b = –2 h(1) = f(1)g(1) = 2 × 5 = 10
–––––––––– – h(2) = f(2)g(2) = 3 × 4 = 12
a=7
b = 5 – 4a = 5 – 4(7) = –23 h(x) = (x2 – 3x + 2)k(x) + s(x)
Jadi, sisanya 7x – 23. = (x – 1)(x – 2)k(x) + (ax + b)
h(1) = 10 ⇒ a + b = 10
10. Jawaban: c h(2) = 12 ⇒ 2a + b = 12
Pembagi: x2 – 1 = (x – 1)(x + 1) ––––––––––––––––– –
f(x) = x6 – 6x3 + ax + b –a = –2 ⇔ a = 2
a + b = 10 ⇒ b = 8
Jadi, sisanya 2x + 8.

Matematika Kelas XI Program IPA 35


13. Jawaban: b (x + 2) dan (x – 4) merupakan faktor, berarti:
Suku banyak berderajat 3 dibagi (x2 + x – 3) bersisa a – 32 = 0 ⇔ a = 32
(3x – 3) yaitu p(x) = (x2 + x – 3)(ax + b) + (3x – 3). –2a + 32 + b = 0
Suku banyak tersebut dibagi (x 2 + x – 2) ⇔ –2(32) + 32 + b = 0
= (x – 1)(x + 2) bersisa s(x) = (2x – 1), berarti: ⇔ –64 + 32 + b = 0
p(1) = s(1) ⇔ b = 32
⇒(12 + 1 – 3)(a + b) + (3 – 3) = (2 – 1) Diperoleh nilai a = 32 dan b = 32.
⇔ (–1)(a + b) = 1 Jadi, a + b = 64.
⇔ a + b = –1
16. Jawaban: a
p(–2) = s(–2)
p(x) = 2x3 – 5x2 + 12x – 8
⇒ (4 – 2 – 3)(–2a + b) + (–6 – 3) = (–4 – 1)
Akar-akar yang mungkin dari suku banyak p(x)
⇔ (–1)(–2a + b) – 9 = –5

⇔ 2a – b = 4 adalah ±8, ±4, ±2, ±1, dan ±  .
Elimiasi b: p(2) = 2(2)3 – 5(2)2 + 12(2) – 8
a + b = –1 = 16 – 20 + 12 – 8
2a – b = 4 =0
–––––––––– + Oleh karena p(2) = 0, maka (x – 2) merupakan
3a = 3 faktor dari p(x).
⇔ a =1 Jadi, salah satu faktor suku banyak p(x) =
a + b = –1 ⇔ 1 + b = –1 2x3 – 5x2 + 12x – 8 adalah (x – 2).
⇔ b = –2
Diperoleh suku banyak: 17. Jawaban: d
p(x) = (x2 + x – 3)(x – 2) + (3x – 3) Suku banyak: x3 + kx2 + x – 3
= x3 – 2x2 + x2 – 2x – 3x + 6 + 3x – 3 1 1 k 1 –3
= x3 – x2 – 2x + 3 1 k+1 k+2
+
14. Jawaban: a 1 k+1 k+2 k–1
p(x) dibagi x2 – 9 = (x – 3)(x + 3) sisanya 5x – 2,
maka: x – 1 merupakan faktor, berarti sisa pembagiannya
p(3) = 5(3) – 2 = 13 nol, yaitu
p(–3) = 5(–3) – 2 = –17 k–1=0 ⇔ k=1
p(x) dibagi x2 – 16 = (x – 4)(x + 4) sisanya nol, Hasil bagi = 1x2 + (k + 1)x + (k + 2)
maka: = x2 + 2x + 3
p(4) = 0 Oleh karena (x – 1) merupakan faktor, maka
p(–4) = 0 (x2 + 2x + 3) juga merupakan faktor.
p(x) dibagi x2 + 7x + 12 = (x + 4)(x + 3) sisanya
18. Jawaban: b
ax + b, berarti:
p(x) = x3 + ax2 – 13x + b
p(–4) = –4a + b = 0
(x – 2) dan (x – 1) merupakan faktor-faktor suku
p(–3) = –3a + b = –17
banyak p(x), maka:
–––––––––––––– –
p(x) = (x – 2)(x – 1)(x – n)
–a = 17
= (x2 – 3x + 2)(x – n)
⇔ a = –17
= x3 – (3 + n)x2 + (2 + 3n)x – 2n
b = 4a = 4(–17) = –68
Dari kesamaan p(x) diperoleh:
Jadi, p(x) dibagi x2 + 7x + 12 sisanya –17x – 68.
–13 = 2 + 3n (kesamaan koefisien x)
15. Jawaban: b ⇔ –15 = 3n
Suku banyak: p(x) = x4 – 5x3 – 6x2 + ax + b ⇔ n = –5
Faktor: x2 – 2x – 8 = (x + 2)(x – 4) Diperoleh p(x) = (x – 2)(x – 1)(x + 5), sehingga
Pembagian p(x) oleh (x + 2) dan (x – 4): akar-akar persamaan suku banyak p(x) adalah
–2 1 –5 –6 a b 2, 1, dan –5. Oleh karena x1 > x2 > x3, maka
–2 14 –16 –2a + 32 x1 = 2, x2 = 1, dan x3 = –5.
+
4 1 –7 8 a – 16 –2a + 32 + b Jadi, nilai x1 – x2 – x3 = 2 – 1 – (–5) = 6.
4 –12 –16
+
1 –3 –4 a – 32

36 Kunci Jawaban dan Pembahasan


19. Jawaban: b 3. a. p(x) = 2x3 – 5x2 – cx + 3
x9 – x = x(x8 – 1) Pembagian p(x) oleh (x + 1)
= x((x4)2 – 12) –1 2 –5 –c 3
= x(x4 + 1)(x4 – 1) –2 7 c–7
+
= x(x4 + 1)((x2)2 – 12)
2 –7 –c + 7 c–4
= x(x4 + 1)(x2 + 1)(x2 – 1)
= x(x4 + 1)(x2 + 1)(x + 1)(x – 1) Diperoleh hasil bagi 2x2 – 7x + (–c + 7) dan
Jadi, banyak faktor ada 5 yaitu x, (x 4 + 1), sisa c – 4.
(x2 + 1), (x + 1), dan (x – 1). (x + 1) merupakan faktor dari suku banyak
20. Jawaban: c p(x), berarti sisa pembagiannya 0.
Faktor dari suku tetap 8 adalah ±1; ±2; ±4; dan ±8. c–4=0⇔c=4
Jadi, nilai c = 4.
1 1 –3 –6 8
1 –2 –8 b. Oleh karena c = 4 maka hasil bagi = 2x2 – 7x
+ + (–4 + 7) = 2x2 – 7x + 3.
1 –2 –8 0
Suku banyak p(x) dapat dituliskan:
x3 – 3x2 – 6x + 8 = 0 p(x) = (x + 1)(2x2 – 7x + 3)
⇔ (x – 1)(x2 – 2x – 8) = 0 = (x + 1)(2x – 1)(x – 3)
⇔ (x – 1)(x + 2)(x – 4) = 0 Jadi, faktor linear yang lain adalah (2x – 1)
⇔x = 1 atau x = –2 atau x = 4 dan (x – 3).
Jadi, akar-akarnya adalah 1, –2, dan 4. 4. p(x) dibagi x2 – 4 = (x – 2)(x + 2) sisanya 3x – 6,
berarti:
B. Uraian p(2) = 3(2) – 6 = 0
p(–2) = 3(–2) – 6 = –12
1. g(x) = x2 – 4x + 3 = (x – 3)(x – 1) p(x) dibagi x2 + 2x – 15 = (x – 3)(x + 5) sisanya
a. Suku banyak f(x) dibagi g(x) = (x – 3)(x – 1) 4x + 6, berarti:
bersisa s(x) = 2x – 4, berarti: p(3) = 4(3) + 6 = 18
f(3) = s(3) = 2(3) – 4 = 2 p(–5) = 4(–5) + 6 = –14
Jadi, nilai f(3) = 2.
a. Misalkan p(x) dibagi (x – 2)(x + 5) sisanya
b. Sisa pembagian f(x) oleh (x – 1): ax + b, maka:
s(1) = 2(1) – 4 = –2 p(2) = 2a + b = 0
2. Pembagi: 2x2 + 3x – 2 = (x + 2)(2x – 1) p(–5) = –5a + b = –14
Sisa pembagian berderajat satu, misalkan sisanya ––––––––––––– –
ax + b. 7a = 14
Suku banyak f(x) dibagi x + 2 sisanya 8, berarti: ⇔ a =2
f(–2) = 8 ⇒ –2a + b = 8 2a + b = 0
⇔ b = 8 + 2a . . . (i) ⇔ b = –2a
= –2(2)
Suku banyak f(x) dibagi (2x – 1) sisanya 6, berarti:
 
= –4
f(  ) = –4 ⇒  a + b = –4 Jadi, p(x) dibagi (x – 2)(x + 5) sisanya 2x – 4.

⇔ b = –  a – 4 . . . (ii) b. Misalkan p(x) dibagi x2 – x – 6 = (x + 2)(x – 3)
sisanya ax + b, maka:
Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh:
p(–2) = –2a + b = –12
 p(3) = 3a + b = 18
8 + 2a = –  a – 4
––––––––––––– –
⇔ 16 + 4a = –a – 8 –5a = –30
⇔ 5a = –24 ⇔ a=6
⇔ a = –4,8 b = 18 – 3a = 18 – 3(6) = 0
Substitusi a = –4,8 ke persamaan (i): Jadi, p(x) dibagi x2 – x – 6 sisanya 6x.
b = 8 + 2(–4,8) = –1,6
Diperoleh sisa pembagian –4,8x – 1,6.

Matematika Kelas XI Program IPA 37


5. f(x) dibagi (x – 3) bersisa 4, maka f(3) = 4. 7. a. x3 – 4x2 – 12x = 0
f(x) dibagi (x – 2) bersisa 8, maka f(2) = 8. ⇔ x(x2 – 4x – 12) = 0
g(x) dibagi (x – 3) bersisa 2, maka g(3) = 2. ⇔ x(x + 2)(x – 6) = 0
g(x) dibagi (x – 2) bersisa –6, maka g(2) = –6. ⇔ x = 0 atau x = –2 atau x = 6
h(x) = f(x)g(x) Jadi, himpunan penyelesaiannya {–2, 0, 6}.
h(3) = f(3)g(3) = 4 × 2 = 8 b. (x4 – 16)(x4 – 18x2 + 81) = 0
h(2) = f(2)g(2) = 8 × (–6) = –48 ⇔ (x2 + 4)(x2 – 4)(x2 – 9)2 = 0
Misalkan sisa pembagian h(x) oleh (x2 – 5x + 6) = ⇔ (x2 + 4)(x + 2)(x – 2)(x + 3)2(x – 3)2 = 0
(x – 3)(x – 2) adalah s(x) = ax + b, maka: ⇔ x = –2 atau x = 2 atau x = –3 atau x = 3
s(3) = h(3) ⇒ 3a + b = 8 Untuk x 2 + 4 = 0 tidak ada nilai x yang
s(2) = h(2) ⇒ 2a + b = –48 memenuhi.
––––––––––––– – Jadi, himpunan penyelesaiannya {–3, –2, 2, 3}.
a = 56 8. a. 3 1 –1 a 1 b
3a + b = 8 3 6 3a + 18 9a + 57
⇔ b = 8 – 3a +
1 2 a+6 3a + 19 9a + b + 57 = 0
= 8 – 3(56) 9a + b = –57 . . . (i)
= –160
Jadi, sisanya 56x – 160. 2 1 –1 a 1 b
2 2 2a + 4 4a + 10
6. a. f(x) berderajat 2 dan habis dibagi (2x + 3) maka +
1 1 a+2 2a + 5 4a + b + 10 = –12
f(x) = (2x + 3)(ax + b). 4a + b = –22 . . . (ii)
1) f(x) dibagi (x – 3) bersisa 36, berarti:
f(3) = 9(3a + b) = 36 Eliminasi b dari persamaan (i) dan (ii):
3a + b = 4 . . . (i) 9a + b = –57
4a + b = –22
2) f(x) dibagi (x + 2) bersisa 1, berarti: ––––––––––– –
f(–2) = (–1)(–2a + b) = 1 5a = –35
2a – b = 1 . . . (ii) ⇔ a = –7
Eliminasi b pada (i) dan (ii): b = –22 – 4a
3a + b = 4 = –22 – 4(–7)
2a – b = 1 = 28 – 22
––––––––– + =6
5a = 5 Jadi, a = –7 dan b = 6.
⇔ a=1
b. Hasil bagi f(x) dengan (x – 3) adalah
b = 4 – 3a
x3 + 2x2 + (–7 + 6)x + (3(–7) + 19)
= 4 – 3(1)
= x3 + 2x2 – x – 2
=1
Jadi, f(x) = (2x + 3)(x + 1) = 2x2 + 5x + 3. x = –1 1 2 –1 –2
–1 –1 2
+
b. f(x) = 2x2 + 5x + 3 dibagi (3x – 1) 1 1 –2 0


2 5 3 Hasil bagi = x2 + x – 2 = (x – 1)(x + 2)
  Jadi, akar-akarnya f(x) = 0 adalah x = –2,
  x = –1, x = 1, dan x = 3.
+
2
  9. Faktor suku tetap –16 adalah ±1, ±2, ±4, ±8, ±16.
 
1 1 –5 0 20 –16
    1 –4 –4 16
Jadi, hasil baginya  (2x +  ) =  x +  +
 1 –4 –4 16 0
dan sisanya 
.

f(x) = (x3 – 4x2 – 4x + 16)(x – 1).

38 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2 1 –4 –4 16 p(–3) = 5(–3)3 + 4(–3)2 – 8(–3) – 12
2 –4 –16 = –135 + 36 + 24 – 12
+ = –87
1 –2 –8 0
p(4) + 4p(–3) = 340 + 4(–87)
f(x) = (x2 – 2x – 8)(x – 2)(x – 1) = 340 – 348
= –8
= (x – 4)(x + 2)(x – 2)(x – 1)
3. Jawaban: b
Jadi, faktor-faktor dari f(x) adalah (x – 1), (x – 2), p(x) = 2x4 + ax3 – 5x2 – x + 6
(x – 4), dan (x + 2). p(–1) = –13
10. Menjadi suku banyak berarti dapat disederhana- 2(–1)4 + a(–1)3 – 5(–1)2 – (–1) + 6 = –13
⇔ 2 – a – 5 + 1 + 6 = –13
kan tanpa ada penyebut bervariabel x (pecahan
⇔ 4 – a = –13
bentuk aljabar). Artinya penyebut bentuk di atas
⇔ a = 17
merupakan faktor dari pembilangnya. Jadi, nilai a = 17.
Penyebut = x2 – 3x + 2 = (x – 2)(x – 1)
f(2) = f(1) = 0 dengan f(x) = x5 – 6x3 + px2 – 7x + q 4. Jawaban: c
f(x) = x4 – 3x3 + 2x2 –8
1 1 0 –6 p –7 q g(x) = 2x3 – 6x2 + 12x + 10
1 1 –5 p–5 p – 12 ––––––––––––––––––––––––––––––––– +
+ f(x) + g(x) = x4 – x3 – 4x2 + 12x + 2
1 1 –5 p–5 p – 12 p + q – 12 = 0
Jadi, hasil f(x) + g(x) = x4 – x3 – 4x2 + 12x + 2.
p + q = 12 . . . (i)
5. Jawaban: e
2 1 0 –6 p –7 q f(x) = 3x4 – 2x3 + 4x2 – 6
2 4 –4 2p – 8 4p – 30 f(2) = 3(2)4 – 2(2)3 + 4(2)2 – 6
+ = 48 – 16 + 16 – 6
1 2 –2 p–4 2p – 15 4p + q – 30 = 0
= 42
4p + q = 30 . . . (ii) g(x) = 4x4 – x3 – 5x2 + 3x + 15
g(2) = 4(2)4 – (2)3 – 5(2)2 + 3(2) + 15
Eliminasi q dari persamaan (i) dan (ii):
= 64 – 8 – 20 + 6 + 15
p + q = 12
= 57
4p + q = 30 h(x) = f(x) – g(x)
–––––––––– –
–3p = –18 ⇔ p = 6 h(2) = f(2) – g(2)
q = 12 – p = 12 – 6 = 6 = 42 – 57
= –15
Jadi, nilai p = 6 dan q = 6.
6. Jawaban: d
Derajat (6 – x) adalah 1.
Oleh karena derajat (2x2 – 3x) adalah 2, maka
derajat (2x2 – 3x)3 adalah 2 × 3 = 6.
Jadi, derajat (6 – x)(2x2 – 3x)3 adalah 1 + 6 = 7.
A. Pilihan ganda 7. Jawaban: e
1. Jawaban: d (x + 3)(x2 – 2)2 = (x + 3)(x4 – 4x2 + 4)
= x5 – 4x3 + 4x + 3x4 – 12x2 + 12
Suku banyak: p(x) = 4x4 – 2x2 + 5x + 18
= x5 + 3x4 – 4x3 – 12x2 + 4x + 12
Nilai suku banyak p(x) untuk x = –2:
p(–2) = 4(–2)4 – 2(–2)2 + 5(–2) + 18 8. Jawaban: b
= 64 – 8 – 10 + 18 p(x) = (x + 3)(x3 – 3x2 + 2x – 2) + (3x3 – 2x2 + x – 4)2
= 64 Suku konstan dari (x + 3)(x3 – 3x2 + 2x – 2) adalah
Jadi, nilai suku banyak untuk x = –2 adalah 64. 3 × (–2) = –6, sedangkan suku konstan (3x3 – 2x2
+ x – 4)2 adalah (–4)2 = 16.
2. Jawaban: d
Suku konstan dari p(x) adalah –6 + 16 = 10.
p(x) = 5x3 + 4x2 – 8x – 12
p(4) = 5(4)3 + 4(4)2 – 8(4) – 12 9. Jawaban: e
= 320 + 64 – 32 – 12 h(x) = f(x) × g(x) + 2g(x)
= 340 = (x2 – 4x + 2)(4x – 5) + 2(4x – 5)

Matematika Kelas XI Program IPA 39


h(3) = (9 – 12 + 2)(12 – 5) + 2(12 – 5) Diperoleh:
= –1 × 7 + 14 Hasil bagi = x3 – x2 – 3x + (p + 9)
=7 Sisa = –3p – 19
Diketahui sisa pembagian f(x) oleh (x + 3) adalah
10. Jawaban: c 2, maka:
(x2 + 1)(x3 + 2x)(x2 + 1) –3p – 19 = 2
Ada 3 rangkaian perkalian yang hasil variabelnya x5, ⇔ –3p = 21
jumlahnya = x2 · x3 · 1 + x2 · 2x · x2 + 1 · x3 · x2 ⇔ p = –7
= x5 + 2x5 + x5 Hasil bagi = x3 – x2 – 3x + (–7 + 9)
= 4x5 = x3 – x2 – 3x + 2
Jadi, koefisien x5 adalah 4. Jadi, hasil baginya x3 – x2 – 3x + 2.
11. Jawaban: c 16. Jawaban: c
Sisa pembagian suku banyak f(x) = 2x3 – 3x2 + 4 p(x) = x4 + mx3 + 5x2 + nx – 12 habis dibagi (x + 1)
oleh (x + 2) sama dengan f(–2). dan (x – 4), maka p(–1) = 0 dan p(4) = 0.
f(–2) = 2(–2)3 – 3(–2)2 + 4 p(–1) = (–1)4 + m(–1)3 + 5(–1)2 + n(–1) – 12
= 2(–8) – 3(4) + 4 ⇔ 0 = 1 – m + 5 – n – 12
= –16 – 12 + 4 ⇔ m + n = –6 . . . (i)
= –24 p(4) = (4)4 + m(4)3 + 5(4)2 + n(4) – 12
Jadi, sisa pembagiannya –24. ⇔ 0 = 256 + 64m + 80 – 4n – 12
⇔ 64m – 4n = 324
12. Jawaban: b
⇔ 16m – n = 81 . . . (ii)
f(x) = x + 2 dan g(x) = 2x2 – 3x + 1
Sisa pembagian suku banyak h(x) oleh (x + 1) Eliminasi n dari (i) dan (ii)
sama dengan h(–1). m + n = –6
f(–1) = –1 + 2 = 1 16m – n = 81
g(–1) = 2 + 3 + 1 = 6 ––––––––––––– –
h(–1) = (f(–1) + g(–1)) × f(–1) –15m = –87
= (1 + 6) × 1 ⇔ m = 5,8
=7 Substitusi nilai m = 5,8 ke (i)
Jadi, sisa pembagian suku banyak h(x) oleh m + n = –6
(x + 1) adalah 7. ⇔ n = –6 – m
= –6 – 5,8
13. Jawaban: e = –11,8
x4 – 2x3 + x – 1 dibagi (x + 1) Diperoleh m = 5,8 dan n = –11,8.
–1 1 –2 0 1 –1 Jadi, 2m + n = 2(5,8) + (–11,8) = –0,2.
–1 3 –3 2 17. Jawaban: c
+
1 –3 3 –2 1 Misal: f(x) = 2x3 – px2 + qx + 6
g(x) = 2x3 + 3x2 – 4x – 1
Hasil bagi: h(x) = x3 – 3x2 + 3x – 2 f(x) dan g(x) dibagi (x + 1) mempunyai sisa sama,
berarti:
14. Jawaban: c f(–1) = g(–1) ⇒ –2 – p – q + 6 = –2 + 3 + 4 – 1
f(x) = 2x4 – 5x3 + 6x2 – 8x + 9 dibagi (2x – 1) ⇔ –p – q + 4 = 4
 2 –5 6 –8 9 ⇔ –(p + q) = 0

1 –2 2 –3 ⇔ p+q=0
+
2 –4 4 –6 6 18. Jawaban: c
f(x) = 2x3 + ax2 + bx – 2
Hasil baginya x3 – 2x2 + 2x – 3, sisa 6. (x – 2) faktor f(x), berarti:
15. Jawaban: d f(2) = 0 ⇒ 16 + 4a + 2b – 2 = 0
f(x) = x4 + 2x3 – 6x2 + px + 8 dibagi oleh (x + 3). ⇔ 4a + 2b = –14
–3 1 2 –6 p 8 ⇔ 2a + b = –7 . . . (i)
–3 3 9 –3p – 27 f(x) dibagi (x + 3) bersisa –50, berarti:
+ f(–3) = –50 ⇒ –54 + 9a – 3b – 2 = –50
1 –1 –3 p + 9 –3p – 19 ⇔ 9a – 3b = 6
⇔ 3a – b = 2 . . . (ii)

40 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Eliminasi b dari persamaan (i) dan (ii): 22. Jawaban: b
2a + b = –7 
3a – b = 2 p(x) dibagi (2x – 1) bersisa 2 → p(  ) = 2
––––––––––– + 
5a = –5 p(x) dibagi (3x + 2) bersisa –3 → p(–  ) = –3
⇔ a = –1 
f(x) dibagi (2x – 1) bersisa –2 → f(  ) = –2
Substitusi a = –1 ke persamaan (i):
2a + b = –7 ⇒ –2 + b = –7 
⇔ b = –5 f(x) dibagi (3x + 2) bersisa 6 → f(–  ) = 6
Jadi, nilai a + b = (–1) + (–5) = –6. h(x) = p(x) · f(x) dibagi (2x – 1)(3x + 2) mempunyai
19. Jawaban: e sisa ax + b, maka:
Suku banyak:  
h(  ) = 2 · (–2) = –4 ⇒ a + b = –4
f(x) = (x2 + x – 12) h(x) + (7x – 4) 
Sisa pembagian f(x) oleh (x – 3):  
h(–  ) = –3 · 6 = –18 ⇒ – a + b = –18
p(3) = ((3)2 + (3) – 12) h(3) + (7(3) – 4)
––––––––––––––– –
= (9 + 3 – 12) h(3) + (21 – 4)
 
= 0 + 17 (  +  )a = 14
= 17 +

a = 14
20. Jawaban: a
p(x) = (x2 – 3x + 2) h(x) + s(x) ⇔

a = 14 ×  = 12
= (x – 2)(x – 1) h(x) + 9x – 5
  
p(2) = 23 + a(2)2 – 4(2) + b = 9(2) – 5

a + b = –4 ⇔ b = –4 –  a = –4 –  (12) = –10
⇔ 8 + 4a – 8 + b = 18 – 5
Jadi, sisanya: 12x – 10.
⇔ 4a + b = 13 . . . (i)
2
p(1) = 13 + a(1) – 4(1) + b = 9(1) – 5 23. Jawaban: c
⇔ 1+a–4+b =9–5 f(x) dibagi x2 – 2x – 15 = (x + 3)(x – 5) bersisa
⇔ a+b–3 =4 3x + 2, berarti:
⇔ a + b = 7 . . . (ii) f(–3) = 3(–3) + 2 = –7
Eliminasi b dari (i) dan (ii) diperoleh: f(5) = 3(5) + 2 = 17
4a + b = 13 f(x) dibagi x2 – 2x – 3 = (x + 1)(x – 3) bersisa
a+b =7 5x – 4, berarti:
–––––––––– – f(–1) = 5(–1) – 4 = –9
3a = 6 ⇔ a = 2 f(3) = 5(3) – 4 = 11
f(x) dibagi x2 – 8x + 15 = (x – 3)(x – 5) bersisa
Substitusi a = 2 ke (ii): px + q, berarti:
a + b= 7 f(3) = 3p + q = 11
⇔ b=7–a=7–2=5 f(5) = 5p + q = 17
Jadi, nilai a – b = 2 – 5 = –3. –––––––––––– –
21. Jawaban: a –2p = –6 ⇔ p = 3
f(x) dibagi (x + 1) sisanya 1 berarti f(–1) = 1. q = 11 – 3p = 11 – 9 = 2
 Jadi, f(x) dibagi x2 – 8x + 15 bersisa 3x + 2.
f(x) dibagi (3x + 2) sisanya –2 berarti f(–  ) = –2.
24. Jawaban: c
f(x) dibagi 3x2 + 5x + 2 diperoleh hasil h(x) dan
f(x) habis dibagi (x – 1), berarti f(1) = 0.
sisa s(x) = ax + b, yaitu:
Misal sisa pembagian f(x) oleh (x – 1)(x + 1) adalah
f(x) = (3x2 + 5x + 2)h(x) + s(x)
s(x) = ax + b.
= (3x + 2)(x + 1)h(x) + (ax + b)
f(1) = s(1) ⇒ 0 = a + b
f(–1) = 1 ⇒ –a + b = 1 b = –a

f(– ) = –2 ⇒

– a + b = –2 f(–1) = s(–1) ⇒ f(–1) = –a + b
 
–––––––––––– – ⇔ f(–1) = –a + (–a)

–  a = 3 ⇔ a = –9 ⇔ f(–1) = –2a

–a + b = 1 ⇔ b = 1 + a = 1 + (–9) = –8 ⇔ a = –  f(–1)
Jadi, sisanya –9x – 8.
 
b = –a = –(–  f(–1)) =  f(–1)

Matematika Kelas XI Program IPA 41


Jadi, sisa pembagiannya 29. Jawaban: c
s(x) = ax + b 2x4 + tx3 – 7x2 + nx + 6 = 0
  –2 2 t –7 n 6
= –  f(–1)x +  f(–1) –4 –2t + 8 4t – 2 –8t – 2n + 4
+
 1 2 t–4 –2t + 1 4t + n – 2 –8t – 2n + 10
= 
f(–1)(1 – x) 2 t–2 –t – 1
+
2 t–2 –t – 1 3t + n – 3
25. Jawaban: e
f(x) = x4 – 2x3 + px + 16
x – 2 faktor f(x) apabila: Oleh karena x = –2 dan x = 1 merupakan akar,
f(2) = 0 ⇒ 24 – 2(2)3 + p(2) + 16 =0 maka:
⇔ 16 – 16 + 2p + 16 =0 –8t – 2n + 10 = 0 ⇔ 4t + n = 5
⇔ 2p = –16 3t + n – 3 = 0 ⇔ 3t + n = 3
–––––––– –
⇔ p = –8
t=2
26. Jawaban: e Dari hasil pembagian terakhir diperoleh hasil bagi
p(x) = 2x3 – 5x2 – px + 3 2x2 + (t – 2)x + (–t – 1) = 0
–1 2 –5 –p 3 t = 2 ⇒ 2x2 + 0t – 3 = 0
–2 7 p–7 Akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut adalah
+

2 –7 7–p p–4 α dan β, sehingga α + β = –  = 0.

(x + 1) merupakan faktor p(x), berarti: Jadi, 2α + 2β = 2(α + β) = 2 · 0 = 0.


p(–1) = 0 ⇒ p – 4 = 0 30. Jawaban: e
⇔ p=4
Faktor bulat dari –2 adalah ±1 dan ±2.
Sehingga diperoleh: Faktor bulat dari 3 adalah ±1 dan ±3.
p(x) = (x + 1)(2x2 – 7x + 3)  
= (x + 1)(2x – 1)(x – 3) Akar-akar yang mungkin adalah ± 1, ± 2, ±  , ±  .
Jadi, salah satu faktor linear yang lain (2x – 1). –1 3 –4 1 6 –2
27. Jawaban: a –3 7 –8 2
(x2 – 4x – 12)(x2 – 3x + 2) = 0 +
⇔ x2 – 4x – 12 = 0 atau x2 – 3x + 2 = 0 3 –7 8 –2 0
⇔ x1 + x2 = 4 x3 + x4 = 3 Diperoleh –1 adalah akar rasional suku banyak.
Jumlah akar-akar persamaan suku banyak 
x1 + x2 + x3 + x4 = 4 + 3 
3 –7 8 –2
=7 1 –2 2 +
28. Jawaban: c
3 –6 6 0
2x3 – 3x2 – 11x + p = 0
x1 = –2 
Diperoleh  adalah akar rasional suku banyak.
–2 2 –3 –11 p
3x4 – 4x3 + x2 + 6x – 2 = 0
–4 14 –6
+ ⇔ (x + 1)(3x3 – 7x2 + 8x – 2) = 0
2 –7 3 p–6 
⇔ (x + 1)(x –  )(3x2 – 6x + 6) = 0
Sisa = 0 ⇒ p – 6 = 0 ⇔ (x + 1)(3x – 1)(x2 – 2x + 2) = 0
⇔ p =6
x2 – 2x + 2 tidak dapat difaktorkan karena
Akar-akar 2x2 – 7x + 3 = 0 adalah x2 dan x3 dengan D = (–2)2 – 4 · 1 · 2 = –4 < 0.
 
x2x3 =  . Jadi, akar rasionalnya adalah –1 dan  .


Jadi, x1x2x3 = –2 ×  = –3.

42 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian 
5. a. 
2 5 –8 3 p
x3
1. p(x) = – 4x + 1 
q(x) = x4 – 2x3 + 5x 3 12 6 
a. f(x) = 2p(x) – q(x) +

= 2(x3 – 4x + 1) – (x4 – 2x3 + 5x) 2 8 4 9 p+ 
= (2x3 – 8x + 2) – (x4 – 2x3 + 5x)
 
= 2x3 – 8x + 2 – x4 + 2x3 – 5x Sisa = 15 ⇒ p +  = 15 ⇔ p = 15 – 
= –x4 + 4x3 – 13x + 2

b. Derajat f(x) adalah 4. = 15 – 13

c. Koefisien x2 dari suku banyak f(x) adalah 0. 
=1
2. p(x) = 2x4 + 3x3 – 6x2 + mx + 4 
a. p(–3) = 1 
b. Hasil bagi: h(x) = (2x3 + 8x2 + 4x + 9)
⇔ 2(–3)4 + 3(–3)3 – 6(–3)2 + m(–3) + 4 = 1 
⇔ 162 – 81 – 54 – 3m + 4 = 1 6. Misal p(x) = x4 – ax3 + (a – 3)x2 + 3x + 2a
⇔ –3m + 31 = 1 a. Pembagian p(x) oleh (x – 2):
⇔ –3m = –30 2 1 –a a–3 3 2a
⇔ m = 10 2 4 – 2a 2 – 2a 10 – 4a
Jadi, nilai m = 10. +
1 2–a 1–a 5 – 2a 10 – 2a
b. p(x) = 2x4 + 3x3 – 6x2 + 10x + 4
p(–1) = 2(–1)4 + 3(–1)3 – 6(–1)2 + 10(–1) + 4 Oleh karena p(x) habis dibagi (x – 2), maka:
= 2 – 3 – 6 – 10 + 4 10 – 2a = 0 ⇔ a = 5
= –13 Jadi, nilai a = 5.
p(1) = 2(1)4 + 3(1)3 – 6(1)2 + 10(1) + 4
= 2 + 3 – 6 + 10 + 4 b. Pembagi: x2 + x – 6 = (x – 2)(x + 3)
= 13 p(x) = x4 – 5x3 + 2x2 + 3x + 10
p(–1) + 2p(1) = –13 + 2(13) = 13 = (x – 2)(x3 – 3x2 – 4x – 5)

3. a. p(–2) = q(–2) ⇔ (–2)4 – a(–2) = (–2)2 – 4 –3 1 –3 –4 –5


⇔ 16 + 2a = 4 – 4 –3 18 –42
+
⇔ 2a = –16 1 –6 14 –47
⇔ a = –8
b. r(x) = p(x)q(x) p(x) = (x – 2)(x3 – 3x2 – 4x – 5)
= (x4 + 8x)(x2 – 4) = (x – 2)[(x + 3)(x2 – 6x + 14) – 47]
= x6 – 4x4 + 8x3 – 32x = (x – 2)(x + 3)(x2 – 6x + 14) – 47(x – 2)
= (x2 + x – 6)(x2 – 6x + 14) + 94 – 47x
c. r(–2) = (–2)6 – 4(–2)4 + 8(–2)3 – 32(–2)
= 64 – 64 – 64 + 64 Jadi, sisanya 94 – 47x.
=0 7. f(x) dibagi (x – 1) sisanya 6, maka f(1) = 6.
4. a. (2x4 – 4x3 – x2 + 6x – 4) : (x + 2) f(x) dibagi (x + 3) sisanya –2, maka f(–3) = –2.
–2 2 –4 –1 6 –4 f(x) dibagi x2 + 2x – 3 = (x – 1)(x + 3) sisanya
–4 16 –30 48 s(x) = ax + b.
+ f(x) dibagi (x – 1) sisanya 6, berarti a + b = 6.
2 –8 15 –24 44
f(x) dibagi (x + 3) sisanya –2, berarti –3a + b = –2.
Hasil bagi = 2x3 – 8x2 +15x – 24 Eliminasi b:
Sisa = 44 a+b =6
b. (4x5 – 3x3 + x2 + 8) : (2x + 3) –3a + b = –2
–––––––––––– –
 4a = 8 ⇔ a = 2
– 4 0 –3 1 0 8
Substitusi a = 2 diperoleh:
–6 9 –9 12 –18 a+b =6
+ ⇔2+b =6
4 –6 6 –8 12 –10
⇔ b =4
 Jadi, sisa pembagian f(x) oleh x2 + 2x – 3 adalah
Hasil bagi =  (4x4 – 6x3 + 6x2 – 8x + 12) 2x + 4.
= 2x4 – 3x3 + 3x2 – 4x + 6
Sisa = –10

Matematika Kelas XI Program IPA 43


8. a. p(x) = 2x4 + 3x3 + ax2 + bx + 5 habis dibagi Diperoleh sisa 0, berarti x – 2 merupakan faktor.
(x2 – 1) = (x – 1)(x + 1), berarti p(1) = 0 dan 3x3 – 4x2 – 5x + 2 = 0
p(–1) = 0. ⇔ (x – 2)(3x2 + 2x – 1) = 0
p(1) = 2(1)4 + 3(1)3 + a(1)2 + b(1) + 5 ⇔ (x – 2)(x + 1)(3x – 1) = 0

⇔0=2+3+a+b+5 ⇔ x = 2 atau x = –1 atau x = .

⇔ a + b = –10 . . . (i) 
Jadi, akar-akarnya –1, , dan 2.
p(–1) = 2(–1)4 + 3(–1)3 + a(–1)2 + b(–1) + 5 
⇔0=2–3+a–b+5
⇔ a – b = –4 . . . (ii)
Eliminasi b dari (i) dan (ii)
Bab II Fungsi Komposisi dan
a + b = –10 Fungsi Invers
a – b = –4
––––––––––– +
2a = –14
⇔ a = –7
Substitusi a = –7 ke persamaan (i) A. Pilihan ganda
a + b = –10 1. Jawaban: d
⇔ b = –10 – a Gambar (i) bukan fungsi surjektif karena ada
= –10 – (–7) anggota B yang tidak mempunyai pasangan
= –3 anggota A.
Jadi, a = –7 dan b = –3. Gambar (ii) fungsi surjektif karena setiap anggota
B mempunyai pasangan anggota A.
b. p(x) = 2x4 + 3x3 – 7x2 – 3x + 5 Gambar (iii) fungsi surjektif karena setiap anggota
Sisa pembagian p(x) oleh (x + 3): B mempunyai pasangan anggota A.
p(–3) = 2(–3)4 + 3(–3)3 – 7(–3)2 – 3(–3) + 5 Gambar (iv) fungsi bijektif karena satu anggota A
= 162 – 81 – 63 + 9 + 5 berpasangan dengan tepat satu anggota B.
= 32 Jadi, fungsi surjektif ditunjukkan oleh gambar (ii)
dan (iii).
9. Jika x = 2 adalah akar persamaan f(x) = 0 maka
f(2) = 0. 2. Jawaban: c
Menghitung nilai f(2) dengan cara Horner. f(x) = 5x + 2
2 1 –5 2 8 f(x – 2) = 5(x – 2)+ 2
2 –6 –8 = 5x – 10 + 2 = 5x – 8
+ Jadi, rumus fungsi f(x – 2) = 5x – 8.
1 –3 –4 0
3. Jawaban: a
Oleh karena f(x) = 0, x = 2 merupakan akar. −
Misalkan t = 2x + 1 ⇒ x = 
Dari pembagian cara Horner di atas didapat hasil
bagi = x2 – 3x – 4 sehingga: g(2x + 1)= 6x – 7
−
x3 – 5x2 + 2x + 8 = 0 ⇔ g(t) = 6(  ) – 7
⇔ (x – 2)(x2 – 3x – 4) = 0 ⇔ g(t) = 3(t – 1) – 7
⇔ (x – 2)(x – 4)(x + 1) = 0 ⇔ g(t) = 3t – 3 – 7
⇔ x = 2 atau x = 4 atau x = –1. ⇔ g(t) = 3t – 10
Jadi, akar-akar yang lain adalah 4 dan –1. ⇔ g(x) = 3x – 10
10. 3x3 – 4x2 – 5x + 2 = 0 Jadi, rumus fungsi g(x) = 3x – 10.

2 3 –4 –5 2 4. Jawaban: a
6 4 –2
+ Agar f(x) =  −  bernilai real, syaratnya:
3 2 –1 0 1234567
1234567
1234567
x2 – 16 ≥ 0 – 1234567

+ –

⇔ (x + 4)(x – 4) ≥ 0 –4 4
–4 ≤ x ≤ 4

Jadi, daerah asalnya = {x | –4 ≤ x ≤ 4, x ∈ R}.

44 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5. Jawaban: e (g f)(–1) = g(3(–1) + 2)
f(x + 2) = x2 + 4x + 1 = g(–1)
⇔ f(x + 2) = (x2 + 4x + 4) – 3 − + 
=
⇔ f(x + 2) = (x + 2)2 – 3  − − 
⇔ f(x) = x2 – 3 =–


Jadi, f(x) = x2 – 3.
12. Jawaban: b
6. Jawaban: c
(g f)(x) = 9x2 – 6x + 2
  
   (x) = ⇔ g(f(x)) = 9x2 – 6x + 2
   
⇔ g(3x – 1) = 9x2 – 6x + 2
  + −  ⇔ g(3x – 1) = 9x2 – 6x + 1 + 1
=
 +  ⇔ g(3x – 1) = (3x – 1)2 + 1
 +  −  ⇔ g(x) = x2 + 1
=
 +  (f g)(x) = f(g(x))
=x–1 = 3(x2 + 1) – 1
Dengan demikian, = 3x2 + 3 – 1
= 3x2 + 2

   (a) =a–1 Jadi, (f g)(x) = 3x2 + 2.
 


13. Jawaban: b
Jadi, rumus fungsi    (a) adalah a – 1. (f g)(x) = 4
 
⇔ f(g(x)) = 4
7. Jawaban: b ⇔ f(2x2 + 1) = 4
(f + g)(x) = f(x) + g(x) ⇔ 3(2x2 + 1) – 5= 4
= (10x – 7) + (2x2 – 1) ⇔ 6x2 + 3 = 9
= 2x2 + 10x – 8 ⇔ 6x2 = 6
Jadi, (f + g)(x) = 2x2 + 10x – 8. ⇔ x2 = 1
⇔ x = ±1
8. Jawaban: c
Jadi, nilai x = 1 atau x = –1.
(f g)(x) = f(g(x))
= f(x + 5) 14. Jawaban: b
= (x + 5)2 – 5(x + 5) + 1 (f g)(a) = f(g(a)) = 2
= x2 + 10x + 25 – 5x – 25 + 1 f(2a2 + 2a – 1) = 2
= x2 + 5x + 1 ⇔ –(2a + 2a – 1) + 1= 2
2

Jadi, komposisi fungsi (f g)(x) adalah x2 + 5x + 1. ⇔ –2a2 – 2a + 1 + 1 = 2


⇔ –2a2 – 2a = 0
9. Jawaban: b
⇔ –2a(a + 1) = 0
(g f)(x) = g(f(x))
⇔ a = 0 atau a = –1
= g(4x + 3)
Jadi, nilai a adalah 0 atau –1.
= 2(4x + 3)2 + (4x + 3) – 5
= 2(16x2 + 24x + 9) + 4x – 2 15. Jawaban: e
= 32x2 + 48x + 18 + 4x – 2 
= 32x2 + 52x + 16 (f g)(x) =
 + + 
Jadi, (g f)(x) = 32x2 + 52x + 16.

⇔ f(g(x)) =
10. Jawaban: c + + 


(g f)(x) = g(f(x))  
= g(3x – 1) ⇔ =
  − 

+ + 

(g f)(1) = g(3(1) – 1)
= g(2) ⇔   −  =  + + 
= 2(2)2 + 3
⇔ (g(x))2 – 2 = x2 + 6x + 7
= 8 + 3 = 11
⇔ (g(x))2 = x2 + 6x + 9
11. Jawaban: c
⇔ (g(x))2 = (x + 3)2
(g f)(x) = g(f(x))
⇔ g(x) = x + 3
= g(3x + 2)
⇔ g(x + 2) = (x + 2) + 3
⇔ g(x + 2) = x + 5
Jadi, g(x + 2) = x + 5.

Matematika Kelas XI Program IPA 45


16. Jawaban: a 19. Jawaban: b
Misalkan t = x – 2 ⇒ x = t + 2 (f g)(x) = 9x2 + 12x – 1
g(x – 2) = 2x + 7 ⇔ f(g(x)) = 9x2 + 12x – 1
⇔ g(t) = 2(t + 2) + 7 ⇔ (g(x))2 – 5 = 9x2 + 12x – 1
⇔ g(t) = 2t + 4 + 7 ⇔ (g(x))2 = 9x2 + 12x + 4
⇔ g(t) = 2t + 11 ⇔ (g(x))2 = (3x + 2)2
⇔ g(x) = 2x + 11 ⇔ g(x) = 3x + 2
(h g)(x) = h(g(x)) (g h)(x) = g(h(x))
⇔ 4x2 + 44x + 1 = h(2x + 11) = g(x + 10)
⇔ (2x + 11)2 – 121 + 1 = h(2x + 11) = 3(x + 10) + 2
⇔ (2x + 11)2 – 120 = h(2x + 11) = 3x + 30 + 2
⇔ h(x) = x2 – 120 = 3x + 32
2
h(10) = (10) – 120 (g h)(x – 1) = 3(x – 1) + 32
= 100 – 120 = 3x – 3 + 32
= –20 = 3x + 29
Jadi, h(10) = –20. Jadi, (g h)(x – 1) = 3x + 29.
17. Jawaban: c 20. Jawaban: e
g(2x – 1) = 4x(x – 1) 
+ 
⇔ g(2x – 1) = 4x2 – 4x (f g)(x) = 
⇔ g(2x – 1) = (4x2 – 4x + 1) – 1

+ 
⇔ g(2x – 1) = (2x – 1)2 – 1 ⇔ f(g(x)) = 
⇔ g(x) = x2 – 1
(f g)(x) = f(g(x))  ×   −  
+ 
⇔ 
= 
= f(x2 – 1)
= (x2 – 1) + 1 ⇔ 2 × g(x) – 3 = 20x + 9
= x2 ⇔ 2 × g(x) = 20x + 12
Jadi, rumus fungsi (f g)(x) = x2. ⇔ g(x) = 10x + 6
(h g)(x) = h(g(x))
18. Jawaban: b
= h(10x + 6)
Misalkan x – 1 = t ⇒ x = t + 1
= (10x + 6) – 7
(f g)(x – 1) = 8x2 – 40x + 50
= 10x – 1
⇔ (f g)(t) = 8(t + 1)2 – 40(t + 1) + 50
(h g)(x + 1) = 10(x + 1) – 1
⇔ (f g)(t) = 8(t2 + 2t + 1) – 40t – 40 + 50
= 10x + 10 – 1
⇔ (f g)(t) = 8t2 + 16t + 8 – 40t + 10
= 10x + 9
⇔ (f g)(t) = 8t2 – 24t + 18
Jadi, (h g)(x + 1) = 10x + 9.
⇔ (f g)(x)= 8x2 – 24x + 18
+
Misalkan v = 2x – 3 ⇒ x =  B. Uraian
(f g)(x) = 8x2– 24x + 18 1. a. Daerah asal fungsi g adalah {x | x ∈ R}.
⇔ f(g(x)) = 8x2 – 24x + 18
⇔ f(2x – 3)= 8x2 – 24x + 18 Daerah asal fungsi h adalah {x | x ∈R, x ≠ }.

⇔ f(v) = 8x2 – 24x + 18
+ + 
⇔ f(v) = 8(  )2 – 24 (  ) + 18 b. (h + g)(x) = 3x + 16 +
− 

 +  +   +   −  + 
⇔ f(v) = 8( ) – 12(v + 3) + 18 = − 

⇔ f(v) = 2(v2 + 6v + 9) – 12v – 36 + 18   +  −  −
+ 
⇔ f(v) = 2v2 + 12v + 18 – 12v – 18 = − 
⇔ f(v) = 2v2
  +  −

⇔ f(x) = 2x2 = − 
Jadi, f(x) = 2x2.
Jadi, rumus (h + g)(x) adalah (h + g)(x)
  +  −

= − 
; x ≠ .

46 Kunci Jawaban dan Pembahasan


  ⇔ 3(a2 – 2a – 4) + 9 = 6
2. a. h(x) =   ⇔ 3a2 – 6a – 12 + 9 = 6
⇔ 3a2 – 6a – 9 = 0
 + 
=  +  ⇔ a2 – 2a – 3 = 0
− ⇔ (a – 3)(a + 1) = 0
⇔ a = 3 atau a = –1
 +   − 
= Jadi, nilai a adalah 3.
 + 
b. (f g)(x) = f(g(x))
Syarat:
(f g)(2) = f(g(2))
1) Agar  +  terdefinisi, 5x + 15 harus = f(3 × 2 + 9))
lebih dari atau sama dengan nol. = f(15)
5x + 15 ≥ 0 = 152 – 2 × 15 – 4
⇔ 5x ≥ –15 = 225 – 30 – 4 = 191
⇔ x ≥ –3 Jadi, (f g)(2) = 191.
2) 3x + 1 tidak boleh bernilai nol sehingga 5. a. Cara 1
 g(3x – 1) = 6x + 10
3x + 1 ≠ 0 ⇔ x ≠ – .
 ⇔ g(3x – 1) = 2(3x – 1) + 12
Jadi, daerah asal fungsi h(x) adalah
⇔ g(x) = 2x + 12

{x | x ≠ –  , x ≥ –3, x ∈ R}. Cara 2
g(3x – 1) = 6x + 10
  +
b. k(x) =   Misal t = 3x – 1 ⇒ x =

 +  g(3x – 1) = 6x + 10

= +
  +  ⇔ g(t) = 6( ) + 10

 +  ⇔ g(t) = 2(t + 1) + 10
=  −  +  ⇔ g(t) = 2t + 12
Dari (x – 6)(5x +15) dapat disimpulkan bahwa ⇔ g(x) = 2x + 12
k(x) tidak terdefinisi untuk x = 6 atau x = –3. Dengan demikian,
Jadi, daerah asal fungsi k(x) adalah g(–x – 5) = 2(–x – 5) + 12
{x | x ≠ 6, x ≠ –3, x ∈ R}. ⇔ g(–x – 5) = –2x – 10 + 12
3. a. (f g h)(x) = f(g(h(x))) ⇔ g(–x – 5) = –2x + 2
⇔ g(–x – 5) = 2 – 2x
= f(g(2x + 2))
Jadi, rumus fungsi g(–x – 5) = 2 – 2x.
= f(6 – (2x + 2)2)
= f(6 – (4x2 + 8x + 4)) b. (f g)(x) = x + 2
= f(–4x2 – 8x + 2) ⇔ f(g(x)) = x + 2
= –(–4x2 – 8x + 2) Cara 1
= 4x2 + 8x – 2 f(2x + 12) = x + 2
Jadi, (f g h)(x) = 4x2 + 8x – 2.  +  −
f(2x + 12) =

b. (h g f)(x) = h(g(f(x))) −
(h g f)(–3) = h(g(f(–3))) ⇔ f(x) =

= h(g(–(–3))) Cara 2
= h(g(3)) f(2x + 12) = x + 2
= h(6 – 32) − 
Misal t = 2x + 12 ⇒ x =
= h(6 – 9) 
f(2x + 12) = x + 2
= h(–3)
− 
= 2(–3) + 2 ⇔ f(t) = +2

= –6 + 2 = –4
−  + 
Jadi, (h g f)(–3) = –4. ⇔ f(t) =

4. a. (g f)(a) = 6 −
⇔ f(t) =
⇔ g(f(a)) = 6 
⇔ g(a2 – 2a – 4) = 6 −
⇔ f(x) =


Matematika Kelas XI Program IPA 47


− 3. Jawaban: a
Dengan demikian, f(x) = . Cara 1

(g f)(x) = g(f(x))  − 
f(x) =
−  + 
⇔ (g f)(x) = g( )

 − 
Misal y =
−  + 
⇔ (g f)(x) = 2( ) + 12

⇔ y(4x + 1) = 2x – 3
⇔ (g f)(x) = x – 8 + 12
⇔ 4xy + y = 2x – 3
⇔ (g f)(x) = x + 4
⇔ 4xy – 2x = –y – 3
Jadi, rumus fungsi (g f)(x) = x + 4. ⇔ x(4y – 2) = –y – 3
− − 
⇔ x=
 − 

+
⇔ x=
 − 

A. Pilihan ganda +
Dengan demikian, f–1(x) = .
 − 
1. Jawaban: c
x+2=t⇒x=t–2 Cara 2
f(x + 2) = 3x – 6 Dengan rumus praktis:
⇔ f(t) = 3(t – 2) – 6 Jika f(x)=
 +  
, x ≠ –  maka
⇔ f(t) = 3t – 6 – 6  + 
⇔ f(t) = 3t – 12 − +  
⇔ f(x) = 3x – 12 f–1(x) = ,x≠
 −  
Misalkan y = f(x)
y = 3x – 12 Dengan demikian,
⇔ 3x = y + 12 f(x) =
 − 
maka
 + 
 + 
⇔ x=  − − 
f–1(x) =  − 
+ 
⇔ f –1(x) = 
+
+  ⇔ f–1(x) =
Jadi, invers dari f(x) adalah f –1(x) = .  − 

+ 
2. Jawaban: d Jadi, f–1(x) =  −  , x ≠  .
 + 
h(x) = +2
− 4. Jawaban: b
 +   −  Misalkan y = g(x)
= +
− − y = x2 + 6
 +  +  −  ⇔ x2 = y – 6
=
−
 −  ⇔ x = ± −
= −
 −  ⇔ g–1(x) = ± −
Misalkan y = −  .
g(x) = x2 + 6 untuk x < 0 diperoleh g–1(x) = – − ;
 − 
y= − x > 6.
⇔ xy – y = 4x – 1
⇔ xy – 4x = y – 1 5. Jawaban: c
⇔ x(y – 4) = y – 1 (g f)(x) = g(f(x))
 − = g(12x + 1)
⇔ x= − 
− =  −  + 
⇔ h–1(x) = −
; x≠4

− =  − 
Jadi, invers dari fungsi h(x) adalah h–1(x) = −
;
x ≠ 4.

48 Kunci Jawaban dan Pembahasan


⇔ t = 10
Misalkan y = (g f)(x).
Jadi, nilai t = 10.

y= 8. Jawaban: c
 − 
−
⇔ 2y – 12xy = 4 Misalkan y = 4x + 6 ⇒ x= 
⇔ 12xy = 2y – 4

 −  ⇔ g–1(x) =
⇔ x =  

 −  −
⇔ (g f)–1(x) =  Misalkan t = 
⇒ x = 4t + 6
(g f)–1(x) = (f –1 g–1)(x)
Daerah asal (g f)–1(x) = {x | x ≠ 0, x ∈ R}
− +  −
⇔  − 
= f –1(  )
6. Jawaban: b
g(x) = 52x − + 
⇔  − 
= f –1(t)
Misal y = 52x
⇔ log y = log (52x) − +  + 
⇔ = f –1(t)
⇔ log y = 2x log 5  +  − 
  − −  + 
⇔ x =    ⇔ +  − 
= f –1(t)
 − + 
⇔ x =  5log y ⇔ = f –1(t)
− 

⇔ x = 5log  − + 
⇔ f –1(x) = − 
⇔ x = 5log  − + 
⇔ f –1(x) =  − 
Dengan demikian, g–1(x) = 5log

− + 
Misalkan y =  − 
Jadi, g–1(9) = 5log = 5log 3
− + 
7. Jawaban: b y =  − 
Cara 1
⇔ 2xy – 3y = –3x + 1
Dengan menentukan f–1(x) terlebih dahulu
⇔ 2xy + 3x = 1 + 3y
+
f(x) = ⇔ x(2y + 3) = 1 + 3y

+  + 
Misal y= ⇔ x =  + 

⇔ yx = 6x + 8  + 
⇔ yx – 6x = 8 ⇔ (f –1(x))–1 =  + 
⇔ (y – 6)x = 8  + 
⇔ f(x) =  + 
⇔ x= −
 +  
Jadi, f(x) = ; x ≠ –.
Dengan demikian, f–1(x) =  + 

f–1(t) =2 9. Jawaban: a
(f g)–1(x) = (g–1 f–1)(x)
⇔ −
=2 = g–1(f–1(x))
⇔ 2t – 12 = 8 
⇔ 2t = 20 = g–1( −  )
⇔ t = 10
−

Cara 2 = −

Dengan pengertian fungsi invers 


f(x) = y ⇔ f–1(y) = x  − + 
f–1(t) = 2 maka f(2) = t =  ( − )
f(2) = t
−
 + =  −  , x ≠ 4
⇔ =t

−



=t Jadi, rumus fungsi (f g)–1(x) adalah  −  , x ≠ 4.




Matematika Kelas XI Program IPA 49


10. Jawaban: c
2. a. Misalkan y = f–1(x) =  + 
(f g)(x) = f(g(x))
 + y=  + 
= f( )
 ⇔ y2 = 2x + 3
 + ⇔ 2x = y2 – 3
= 2log   − 
⇔ x=

 +
Misal y = 2log   − 
⇔ (f –1(x))–1 =

2log  +
2y = 2log  − 
 ⇔ f(x) =

 +  +  − 
⇔ 2y =  ⇔ f(x + 1) =

⇔ 2x + 6 = 4(2)y  +  +  − 
⇔ 2x = 4(2)y – 6 =

 −  +  − 
⇔ x= =
 
⇔ x = 2(2)y – 3  +  − 
Jadi, (f g)–1(x) = 2(2)x – 3. Jadi, f(x + 1) = .

b. Misalkan t = x + 1 ⇒ x = t – 1.
B. Uraian g–1(x + 1) =  − 
1. a. Misalkan y = f(x).
⇔ g–1(t) =  −  − 
 − 
y= −  ⇔ g–1(t) =  − 
⇔ (8 – 3x)y = 2x – 1
⇔ 8y – 3xy = 2x – 1 ⇔ g–1(x) =  − 
⇔ 3xy + 2x = 8y + 1 Misalkan g–1(x) = y.
⇔ x(3y + 2) = 8y + 1
 + 
y=  − 
⇔ x =  +  ⇔ y2 = 4x – 5
⇔ 4x = y2 + 5
+  
⇔ f–1(x) =  +  ; x ≠ –   + 
⇔ x=

b. Misalkan y = f(x).  + 
⇔ (g–1(x))–1 =
 +  
y =  −   + 
⇔ g(x) =

⇔ (2x – 5)y = 4x + 1
 + 
⇔ 2xy – 5y = 4x + 1 Jadi, g(x) =

.
⇔ 2xy – 4x = 5y + 1
⇔ x(2y – 4) = 5y + 1 −
3. a. g(x) =
 +  
⇔ x=  −  −
Misal y =
 +  
⇔ f –1(x) = ; x≠2 −
 − 
⇔ y2 =

c. Misalkan y = f(x)
⇔ 2y2 = x – 8
y = 2log x ⇔ x = 2y2 + 8
⇔ 2log 2y = 2log x
Dengan demikian, g–1(x) = 2x2 + 8.
⇔ 2y = x
Dg = {x | x ≥ 8, x ∈ R}
⇔ f (x) = 2x
–1
Rg = {y | y ≥ 0, y ∈ R}
Dg–1 = {x | x ≥ 0, x ∈ R}

50 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dengan demikian, daerah asal g–1(x) adalah  − 
Dg–1 = {x | x ≥ 0, x ∈ R}. = 
b. g(x) = x2 – 6x + 10 = 6x – 16
Misal y = x2 – 6x + 10 5. a. Misalkan t = x – 2 ⇒ x = t + 2.
⇔ x2 – 6x = y – 10
+ 
⇔ x – 6x + 9 = y – 10 + 9
2
(f g)–1(x – 2) = −
⇔ (x – 3)2 = y – 1
 +  + 
⇔ x – 3 = ±  − ⇔ (f g)–1(t) =  +  −
⇔ x = 3 ±  − + 
⇔ (f g)–1(t) = − 
Diperoleh:
1) g–1(x) = 3 + − + 
⇔ (f g)–1(x) = − 
2) g–1(x) = 3 – − Misalkan y = g(x) = 2x + 1.
Oleh karena Dg = {x|x ≤ 3, x ∈ R} maka g–1(x)  −
y = 2x + 1 ⇔ x=
=3– −. 

Dg–1 = {x | x ≥ 1, x ∈ R} −
⇔ g–1(x) = 
Dengan demikian, g–1(x) = 3 – −  dan
+ 
daerah asal g–1(x) adalah Dg–1 = {x | x ≥ 1, x ∈ R}. (f g)–1(x) = − 
4. a. Misalkan x + 1 = t ⇒ x = t – 1.
+ 
g–1(x + 1) = 12x – 7 ⇔ (g–1 f–1)(x) = − 
⇔ g–1(t) = 12(t – 1) – 7
⇔ g–1(t) = 12t – 12 – 7 + 
⇔ g–1(f–1(x)) = − 
⇔ g–1(t) = 12t – 19
⇔ g–1(x) = 12x – 19  −  −  + 
⇔ = −

b. f(x) = 2x + 13
⇔ y = 2x + 13 ⇔ (x – 4)(f –1(x) – 1) = 16x + 38
 + 
 −  ⇔ f –1(x) – 1 =
⇔ x= 
−

−   +  −
⇔ f –1(x) = ⇔ f –1(x) = −
+ −

 + 
c. (f g)–1(x) = (g–1 f –1)(x) ⇔ f –1(x) = −
= g–1(f–1(x))
−   + 
= g–1( ) Jadi, f –1(x) = −
; x ≠ 4.


−  b. (g f –1)(x) = g(f –1(x))


= 12( ) – 19
  + 
= g( −  )
= 6(x – 13) – 19
= 6x – 78 – 19  + 
= 6x – 97 = 2( −  ) + 1
d. (g f)–1(x) = (f –1 g–1)(x)  +  −
= f –1(g–1(x)) = −
+ −
= f –1 (12x – 19)
 +

 −  −  = −
= 
 +

Jadi, (g f –1)(x) = −
; x ≠ 4.

Matematika Kelas XI Program IPA 51


6. a. Misalkan y = g(x).   −
  
=h    
 − 
y=   −  
 −   

⇔ 3xy – y = x   − 

⇔ 3xy – x = y = h  
− −  
  
⇔ x(3y – 1) = y
   − 

⇔ x =  −  = h − 
 
 − 

⇔ g–1(x) =  −  =  − 
 − 
 =  − 
Jadi, g–1(x) =  −  ; x ≠  .
−
b. (g h)(x) = g(h(x)) = −
= g(x + 5) −
+
Jadi, (h g f)(x) = −  , x ≠ 7.
=  +  −  c. Cara 1
+ Dengan menentukan (h g f)–1(x) dahulu
=  + 
−
Misalkan (g h)(x) = y. Misal y = − 
+ ⇔ y(x – 7) = x – 5
y =  +  ⇔ xy – 7y = x – 5
⇔ 3xy + 14y = x + 5 ⇔ xy – x = 7y – 5
⇔ 3xy – x = 5 – 14y ⇔ x(y – 1) = 7y – 5
⇔ x(3y – 1) = 5 – 14y  − 
⇔ x =  −
 − 
⇔ x =  −   − 
Dengan demikian, (h g f) –1(x) = − 
 −  Agar (h g f) –1(k) = 3 maka
⇔ (g h)–1(x) =  − 
 − 
2 × (g h)–1(a) = –9  −
=3
 −  ⇔ 7k – 5 = 3(k – 1)
⇔ 2 ×  −  = –9
⇔ 7k – 5 = 3k – 3
⇔ 10 – 28a = – 27a + 9 ⇔ 4k = 2
⇔ –a = –1 
⇔ k= 
⇔ a=1
Jadi, nilai a adalah 1. Cara 2
Dengan pengertian fungsi invers
7. a. g–1(x) = − 
f(x) = y ⇔ f–1(y) = x
(h g f)–1(k) = 3 maka (h g f)(3) = k

Misal y = −  (h g f)(3) = k
−
⇔ (x – 4)y = x ⇔ =k
−
⇔ xy – 4y = x −
⇔ xy – x = 4y ⇔ k = −
⇔ x(y – 1) = 4y ⇔ k= 


⇔ x =  − Jadi, nilai k =  .



Dengan demikian, (g–1)–1(x) = g(x) = 8. h(x + 1) = 5 + x
−
 ⇔ h(x + 1) = 4 + (1 + x)
Jadi, rumus fungsi g(x) = , x ≠ 1. ⇔
− h(x) = 4 + x
b. (h g f)(x) = h(g(f(x))) Misalkan y = h(x)
− y=4+x
= h(g (  ))
⇔ x=y–4
⇔ h–1(x) = x – 4

52 Kunci Jawaban dan Pembahasan


(f g h–1)(x) = (f(g h–1))(x)  −
= f(g(h–1(x))) ⇔ 2log x = 2log  

= f(g(x – 4))  −
= f(2(x – 4) + 1) ⇔ x=  

= f(2x – 7) −
= 3(2x – 7) ⇔ (g h)–1(x) =  

= 6x – 21 −
(f g h–1)(p) = 21 Jadi, (g h)–1(x) =  
.
⇔ 6p – 21 = 21  −
⇔ 6p = 42 b. (g h)–1(p) =  
⇔ p=7
 −
Jadi, nilai p = 7.
⇔ 1=  

9. a. (f g h)(x) = f((g h)(x))  −


= f(g(h(x))) ⇔ 20 =  

= f(g(1 – x))  −

⇔ 
=0
= f(  (1 – x) – 2)
⇔ p=1
  Jadi, nilai p adalah 1.
= f(  – 
x – 2)
 
= f(–  x –  )
 
= 4(–  x –  )
= –2x – 6
A. Pilihan ganda
Misalkan y = (f g h)(x).
y = –2x – 6 1. Jawaban: d
⇔ 2x = –y – 6 
f(x) =  +  − 
− −
⇔ x=  
=  −  + 
− −
⇔ (f g h)–1(x) = 
Daerah asal f(x) adalah {x | x ≠ 1, x ≠ –5, x ∈ R}.

⇔ (f g h)–1(x) = –  x – 3 2. Jawaban: b
 +
Jadi, (f g h)–1(x) = –  x – 3. g(x) =
  +  − 
+
b. (f g h)–1(p) = –1 =  −  + 

⇔ –  p – 3 = –1 
=  − 

⇔ –p = 2 
Jadi, daerah asal g(x) adalah {x | x ≠  , x ∈ R}.
⇔ –p = 4
⇔ p = –4 3. Jawaban: d
Jadi, nilai p adalah –4. (f · g)(x) = f(x) · g(x)
10. a. (g h)(x) = g(h(x)) 
= (x2 + 8x + 15)( +  )
= g(2log x)
= 2 · 2log x + 1 
Misalkan y = (g h)(x). = (x + 5)(x + 3)( +  )
y = 2 · 2log x + 1
=x+3
⇔ 2 · 2log x = y – 1
Jadi, rumus fungsi (f · g)(x) = x + 3.
 −
⇔ 2log x= 

Matematika Kelas XI Program IPA 53


4. Jawaban: a 7. Jawaban: c
   (f g)(x) = f(g(x))
(  )(x) =   = f(2x + 1)
+ = 5 + 2(2x + 1) – (2x + 1)2
=  + +  = 5 + 4x + 2 – (4x2 + 4x + 1)
+ = 7 + 4x – 4x2 – 4x – 1
=  +  +  = –4x2 + 6

Jadi, rumus fungsi komposisi (f g)(x) = –4x2 + 6.
= +
8. Jawaban: a
 (f g)(x) = f(g(x)
Jadi, daerah asal fungsi (  )(x) adalah {x | x ≠ –7, = f(x2 – 2x – 1)
x ∈ R}. = (x2 – 2x – 1) + 3
= x2 – 2x + 2
5. Jawaban: c
Jadi, komposisi (f g)(x) = x2 – 2x + 2.
Cara 1
9. Jawaban: d
g(3x + 2) = +  (g f)(x) = g(f(x))
− = g(x2 + 4x)
Misal 3x + 2 = t ⇒ x = 
= –2 +     
Dengan demikian,

= –2 +   

g(3x + 2) = = –2 + x + 2
+ 
−
=x
⇔ g(t) = 
−
Jadi, fungsi komposisi (g f)(x) = x.
   + 
−
10. Jawaban: d
⇔ g(t) =  (g f)(x) = g(f(x))
 −  + 
−  + 
= g 
⇔ g(t) = 
 − 

−   + 
⇔ g(t) = (g f)(2) = g   −  
 
−  
⇔ g(5) =  = g  −
 
 = g(–3)
⇔ g(5) = 
= (–3)2 + (–3) + 1
 =9–2
⇔ g(5) = 
=7
Cara 2 11. Jawaban: e
g(3x + 2) =
(f g)(x) = f(g(x))
+  = f(x + 1)
3x + 2 = 5 ⇒ 3x = 3 = (x + 1)2 + (x + 1) – 1
⇔ x=1 = x2 + 2x + 1 + x
Untuk x = 1 = x2 + 3x + 1
 Jadi, komposisi fungsi (f g)(x) = x2 + 3x + 1.
g(3(1) + 2) =
 + 
12. Jawaban: c

⇔ g(5) = (f g)(x) = x2 – 3x + 3


 ⇔ f(g(x)) = x2 – 3x + 3
Jadi, nilai g(5) = .


⇔ f(  x2 – x – 2) = x2 – 3x + 3
6. Jawaban: a
h(x – 1) = (x – 1)2 + 2(x – 1) – 1  
= x2 – 2x + 1 + 2x – 2 – 1 ⇔ f(  x2 – x – 2) = 3(  x2 – x – 2) + 9
= x2 – 2 ⇔ f(x) = 3x + 9
Jadi, rumus fungsi f(x – 1) = x2 – 2. Jadi, rumus fungsi f(x) = 3x + 9.

54 Kunci Jawaban dan Pembahasan


13. Jawaban: b 16. Jawaban: b
(f g)(x) = f(g(x))
(f g)(x) = f(  −  )
  
= f  = 2(  −  )2 + 9
  + 
= 2(3x – 1) + 9
  
= 3   +  + 1 = 6x + 7
 
((f g) h)(x) = (f g)(h(x))
 +
= + + + = (f g)(4x + 3)
= 6(4x + 3) + 7
 + 
= + = 24x + 18 + 7
= 24x + 25
(f g)(a) = 7
Jadi, ((f g) h)(x) = 24x + 25.
 + 
⇔ +
=7 17. Jawaban: b
⇔ 3a + 2 = 7(a + 2) ((g h) j)(x) = (g h)(j(x))
⇔ 3a + 2 = 7a + 14 ⇔ ((g h) j)(2) = (g h)(j(2))
⇔ 4a = –12 = (g h)(j(2))
⇔ a = –3 = (g h)(–2 + 7)
Jadi, nilai a = –3. = (g h)(5)
14. Jawaban: a = g(h(5))
f(x + 1) = 2x = g(52 + 2 × 5)
⇔ f(x + 1) = 2(x + 1) – 2 = g(35)
⇔ f(x) = 2x – 2 = 5 × 35 – 6
(f g)(x + 1) = 2x2 + 4x – 2 = 175 – 6 = 169
⇔ f(g(x + 1)) = 2(x2 + 2x – 1) Jadi, ((g h) j)(2) = 169.
⇔ f(g(x + 1)) = 2((x2 + 2x + 1) – 2) 18. Jawaban: c
⇔ f(g(x + 1)) = 2((x + 1)2 – 2) (f g h)(p) = f(g h(p))
⇔ f(g(x)) = 2(x2 – 2) ⇔ 27 = f(g(h(p))
⇔ f(g(x)) = 2x2 – 4 ⇔ 27 = f(g(3log p))
⇔ 2(g(x)) – 2 = 2x2 – 4 ⇔ 27 = f(2(3log p) – 1)
⇔ 2(g(x)) = 2x2 – 2 ⇔ 27 = 3(2 · 3log p – 1)2
⇔ g(x) = x2 – 1 ⇔ 9 = (2 · 3log p – 1)2
Jadi, g(x) = x2 – 1. ⇔ 2 · 3log p – 1 = ±3
15. Jawaban: c Untuk 2 · 3log p – 1 = 3, diperoleh:
(f g h)(x) = f(g(h(x))) 2 · 3log p – 1 = 3
(f g h)(–1) = f(g(h(–1))) ⇔ 2 · 3log p = 4
= f(g(–(–1))) ⇔ 3log p = 2
= f(g(1)) ⇔ p=9
= f(4 – 2(1)) 3
Untuk 2 · log p – 1 = –3, diperoleh:
= f(2) 2 · 3log p – 1 = –3
=  +  ⇔ 2 · 3log p = –2
⇔ 3log p = –1
=  
=3 ⇔ p= 
Jadi, nilai (f g h)(–1) = 3. 
Jadi, nilai p yang mungkin adalah  atau 9.

Matematika Kelas XI Program IPA 55


19. Jawaban: e Cara 2
 +  Dengan pengertian fungsi invers
f(x) =
− f(x) = y ⇔ f–1(y) = x
Cara 1 f–1(a) = 3 maka f(3) = a
Dengan menentukan f–1(x) dahulu f(3) = a
Dengan rumus praktis: ⇔ 5(3) + 1 = a
 +   ⇔ a = 15 + 1
Jika f(x) = , x ≠ –  maka ⇔ a = 16
 + 
Jadi, nilai a = 16.
− +  
f–1(x) =  −  , x ≠  21. Jawaban: c
Dengan demikian, Misalkan f(x) = y.

 +  y= −
f(x) = − ⇔ 3y – xy = 2x
 +  ⇔ 2x + xy = 3y
⇔ f(x) = − +  maka ⇔ x(2 + y) = 3y

− +  ⇔ x = + 
f–1(x) = − − 

−− +  ⇔ f–1(x) =  + ; x ≠ –2
f–1(–3) = −− − 

+ (f g)–1(1) = (g–1 f–1)(1)


= −
= g–1(f–1(1))
= 10 ×
Cara 2 = g–1(  +  )
Dengan pengertian fungsi invers = g–1(1)
f(x) = y ⇔ f–1(y) = x
f–1(–3) = x maka f(x) = –3 = + = 2
⇔ f(x) = –3
 + 
Jadi, (f g)–1(1) = 2.
⇔ −
= –3
22. Jawaban: b
⇔ 2x + 1 = –9 + 3x
⇔ –x = –10 (g h)(x) = g(h(x))
⇔ x = 10 = g(2x – 5)
⇔ f–1(3) = 10  − 
Jadi, f–1(3) = 10. =  −  + 

20. Jawaban: d  − 
Cara 1 = − 
+ 
Dengan menentukan f–1(x) terlebih dahulu
 − 
f(x) = 5x + 1 = − 
Misal y = 5x + 1
⇔ 5x = y – 1 Misalkan y = (g h)(x).
 −  − 
⇔ x=  y = − 
−
Dengan demikian, f–1(x) = ⇔ 8xy – 15y = 2x – 5

f–1(a) = 3 ⇔ 8xy – 2x = 15y – 5
⇔ x(8y – 2) = 15y – 5
 −
⇔ =3  − 
 ⇔ x =  − 
⇔ a – 1 = 15
⇔ a = 16  − 
⇔ (g h)–1(x) = − 

56 Kunci Jawaban dan Pembahasan


(h–1 g–1)(p) = 2 
⇔ (g f)(x) = −  + 
⇔ (g h)–1(p) = 2

 − 
⇔ (g f)(x) = −
⇔  − 
=2

⇔ 15p – 5 = 16p – 4 Misal y =

⇔ –1 = p
⇔ 6xy – 8y = 1
Jadi, nilai p = –1.
⇔ 6xy = 8y + 1
23. Jawaban: c  + 
Misalkan t = x + 1 ⇒ x = t – 1 ⇔ x= 
h(x + 1) = 3x – 1 + 
⇔ h(t) = 3(t – 1) – 1 Dengan demikian, (g f)–1(x) =
, x ≠ 0.
⇔ h(t) = 3t – 3 – 1
⇔ h(t) = 3t – 4 (g f)–1(x –  ) =
 −( 
)+
⇔ h(x) = 3x – 4 ( − )


Misalkan h(x) = y.
y = 3x – 4 −  + 
=
− 
+
⇔ x=  −  
= ,x≠ 
+ − 
⇔ h–1(x) = 
26. Jawaban: a
+ (f g)(x) = 2x2 – 8x + 4
(g h–1)(x) = g( )
 ⇔ f(g(x)) = 2x2 – 8x + 4
  +   ⇔ f(x – 2) = 2x2 – 8x + 4
  
=  +  ⇔ f(x – 2) = 2(x2 – 4x + 4) – 4
   +
  ⇔ f(x – 2) = 2(x – 2)2 – 4
 +
 +
⇔ f(x) = 2x2 – 4

= ++
= +  Misal y = 2x2 – 4
 ⇔ 2x2 = y + 4
×  +
(g h–1)(4) =  +  +
⇔ x2 = 

=  +
⇔ x= ±


Jadi, (g h–1)(4 ) =  . +
Jadi, rumus fungsi f–1(x) = ± .

24. Jawaban: a
27. Jawaban: a
(g f)–1(x) = (f–1 g–1)(x)
 + 
= f–1(g–1(x)) g(x) = 
= f–1( +  )  + 
⇔ y=
= 3( +2 +  )2 

= 3(x + 1) + 2 ⇔ 3y = 2x + 1
= 3x + 3 + 2 ⇔ 2x = 3y – 1
= 3x + 5  − 
⇔ x= 
Jadi, (g f)–1(x) = 3x + 5.
 − 
⇔ g–1(x) = 
25. Jawaban: c
(f g h)–1(–2) = (h–1 g–1 f–1)(–2)
(g f)(x) = g(f(x)) = h–1(g f–1)(–2)
⇔ (g f)(x) = g(2x – 3) = h–1(g–1(f–1(–2)))
 = h–1(g–1(4 × (–2) + 5))
⇔ (g f)(x) =  −  + 
= h–1(g–1(–3))

Matematika Kelas XI Program IPA 57


 × − −  − −  − 
= h–1( ) Diperoleh (h g f)–1(1 – x) =
 − + 
= h–1(–5) − +  − 
= –5 – 6 = −
= –11
Jadi, (f g h)–1(–2) = –11.  − 
=
−
28. Jawaban: e
f(x) = 2x – 13 30. Jawaban: c
⇔ y = 2x – 13 (f g h)(x) = f(g(h(x)))
= f(g(x – 4))
 + 
⇔ x= 
= f((x – 4) + 6)
= f(x + 2)
+  = 5 – 2(x + 2)
⇔ f–1(x) =  = 5 – 2x – 4
(g h)–1(x) = (h–1 g–1)(x) = 1 – 2x
+ Cara 1
= h–1(  ) Dengan menentukan (f g h)–1(x) terlebih dahulu
Misal y = 1 – 2x
+
= 5(  ) + 7 ⇔ 2x = 1 – y
− 
= x + 11 ⇔ x= 
(f (g h))–1(3) = ((g h)–1 f –1)(3) −
= (g h)–1(f–1(3)) Dengan demikian, (f g h)–1(x) = 
 +  (f g h)–1(k) = 2
= (g h)–1( 
) − 
⇔ =2
= (g h)–1(8) 
= 8 + 11 ⇔ 1–k=4
= 19 ⇔ k = –3
29. Jawaban: b Cara 2
(h g f)(x) = h(g(f(x))) Dengan pengertian fungsi invers
 f(x) = y ⇔ f–1(y) = x
= h(g( +  )) (f g h)–1(k) = 2 maka (f g h)(2) = k
(f g h)(2) = k

= h( ) ⇔ 1 – 2(2) = k
+
⇔ k=1–4

= + – 1 ⇔ k = –3
Jadi, nilai k adalah –3.
− −
=
+
B. Uraian
− − 
= +

Dengan rumus praktis: 1. a. f(x) = . Daerah asal f(x) adalah {x | x ≠ 4,
−
 +   x ∈ R}.
Jika f(x) =  +  , x ≠ –  maka
+
g(x) =
− +    + + 
f–1(x) =  − 
,x≠ 
+
Dengan demikian, =
 +  + 
− − 
(h g f)(x) = +  maka 
= +
− −  Daerah asal g(x) adalah {x | x ≠ –6, x ∈ R}
(h g f)–1(x) = +

58 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. h(x) = g(x) – f(x)
(f g)(

– 1) =
−( 

− )
−( − )
 
= – 
+ − 

 −  −  +  − 

= =
 +  −  
− 
 − −  −   −
=  − 
 +  −  =
=  − 
 −

− − 
=
−  −  +    −  
Jadi, (f g)( – 1) =  −  , x ≠  .
− − 
Jadi, rumus fungsi h(x) = dan
−  −  +  − −
b. (g f)(x) = g(f(x)) = g( ) = 4 –
daerah asalnya {x | x ≠ –6, x ≠ 4, x ∈ R}.

2. a. (g f)(k) = 3 
 − 
⇔ 4– =3

 − 
⇔ 
=4–3
 − 
f g = {(3, 4), (4, 3), (5, 6), (6, 5)} ⇔ 
= 
⇔ k = 2k – 2
b.
⇔ k=2
Jadi, nilai k = 2.
5. a. h(x – 1) = 2x – 5
⇔ h(x – 1) = 2(x – 1) – 5 + 2
(g f) = {(3, 5), (4, 6), (5, 3), (6, 4)} ⇔h(x – 1) = 2(x – 1) – 3
⇔ h(x) = 2x – 3
3. a. (f g)(x) = f(g(x))
= f(–x – 2) (g h)(x) = g(h(x))
= 3(–x – 2)2 + 1 = g(2x – 3)
= 3(x2 + 4x + 4) + 1 = 4(2x – 3) + 3
= 3x2 + 12x + 12 + 1 = 8x – 12 + 3
= 3x2 + 12x + 13 = 8x – 9
Jadi, rumus fungsi (f g)(x) = 3x2 + 12x + 13. b. (g f)(p) = g(f(p))
b. (g h)(–5) = g(h(–5)) = g(p2 + 1)
 − − = 4(p2 + 1) + 3
= g( − +  )
= 4p2 + 7
(f h)(p) = f(h(p))
= g(  )
= f(2p – 3)
= g(3) = (2p – 3)2 + 1
= –3 – 2 = 4p2 – 12p + 9 +
= –5 1
Jadi, nilai (g h)(–5) = –5. = 4p2 – 12p + 10
4. a. (f g)(x) = f(g(x)) (g f)(p) = (f h)(p)
= f(4 – x) ⇔ 4p2 + 7= 4p2 – 12p + 10
 −  −  ⇔ 12p =3
= − 
⇔ p = 
−
= − 
Jadi, nilai p =  .

Matematika Kelas XI Program IPA 59


6. a. f(x) = 7x + 6 (f g–1)(9) = 4(3log 9 – 1) – 3
⇔ y = 7x + 6 = 4(3log 32 – 1) – 3
⇔ 7x = y – 6 = 4(2 – 1) – 3
− = 4 – 3 = 1 (terbukti)
⇔ x=  Jadi, terbukti bahwa (f g–1)(9) = 1.
− − − 
⇔ f–1(x) = 
8. a. (f g)(x) =

Daerah asal f –1(x) adalah {x|x ∈ R}. − − 

⇔ f(g(x)) =

g(x) = +
− − 
 ⇔ f(5x + 3) =
⇔ y= +

−
⇔ xy + 2y = 2x Misal t = 5x + 3 ⇒ x =

⇔ 2x – xy = 2y
Diperoleh:
⇔ x(2 – y) = 2y
−
 − 
 −
⇔ x= f(t) =
− 

− −  − 
⇔ g–1(x) =  −
 ⇔ f(t) =


Daerah asal g–1(x) adalah {x|x ≠ 2, x ∈ R}. −


⇔ f(t) =

b. (f g)–1(x) = (g–1 f–1)(x)
−
= g–1(f –1(x)) ⇔ f(x) =


= g–1(  ) −
Misal y =

  − 
=    ⇔ 2y = 1 – x
− − ⇔ x = 1 – 2y

 −  Jadi, f–1(x) = 1 – 2y.

=  − +
 b. (g f)(x) = g(f(x))
 −  −
= 
− = g( )

Daerah asal (f g)–1(x) adalah {x|x ≠ 20, x ∈ R}. −
= 5( )+3

7. Bukti:
 −  +
g(x) = 32x + 1 =

Misal y = 32x+ 1
log y = log 32x + 1  − 
=
⇔ log y = (2x + 1) log 3 
   − 
⇔ 2x + 1= Misal y =

 
⇔ 2x + 1= 3log y ⇔ 2y = 11 – 5x
⇔ 2x = 3log y – 1 ⇔ 5x = 11 – 2y

  −   − 
⇔ x= ⇔ x=
 

 − 
Dengan demikian, g–1(x) =  − 
 Jadi, (g f)–1(x) = .
(f g–1)(x) = f(g–1(x)) 

   −  9. a. (f g)(x) = f(g(x))


= f  

  = f(x + 3)
   −  = 2log (x + 3)
= 8    –3 Misalkan y = 2log (x + 3)
 
= 4(3log x – 1) – 3 y = 2log (x + 3)
⇔ 2log 2y = 2log (x + 3)

60 Kunci Jawaban dan Pembahasan


⇔ 2y =x+3 Dengan pengertian fungsi invers
⇔ x = 2y – 3 f(x) = y ⇔ f–1(y) = x
⇔(f g) (x) = 2 – 3
–1 x
(g f)–1(n) = 2 maka (g f)(2) = n
b. h(x) = x – 1 (g f)(2) = n
⇔ y =x–1  −   + 
⇔ =n
⇔ x=y+1 
⇔ h–1(x) =x+1 ⇔
 −  + 
=n
–1 
(h (f g)) (p) = 13

⇔((f g)–1 h–1)(p) = 13 ⇔ n=



⇔ (f g)–1(h–1(p)) = 13 ⇔ n=0
⇔ (f g)–1(p + 1) = Jadi, nilai n = 0.
13
⇔ 2p + 1 – 3 = 13
⇔ 2p + 1 = 16 Latihan Ulangan Tengah Semester
⇔ 2p +1 = 24
⇔ p+1=4 A. Pilihan ganda
⇔ p=3
Jadi, nilai p = 3. 1. Jawaban: e
(a3 – a + 1)(a – 2)2
10. a. (g h f)–1(x) = 5 – 5x = (a3 – a + 1)(a2 – 4a + 4)
Misal y = 5 – 5x
= a5 – 4a4 + 4a3 – a3 + 4a2 – 4a + a2 – 4a + 4
⇔ 5x = 5 – y
= a5 – 4a4 + 3a3 + 5a2 – 8a + 4
−
⇔ x= Jadi, koefisien a2 adalah 5.

Dengan demikian, 2. Jawaban: e
f(x) = 2x4 – x3 + 3x2 – 6
−
((g h f)–1)–1(x) = (g h f)(x) = f(2) = 2(24) – (23) + 3(22) – 6

= 2(16) – 8 + 3(4) – 6
−
(g h f)(x) = = 32 – 8 + 12 – 6 = 30

f(1) = 2(14) – (13) + 3(12) – 6
−
⇔ g(h(f(x))) = = 2(1) – 1 + 3(1) – 6

= 2 – 1 + 3 – 6 = –2
− 2f(2) – 4f(1) = 2(30) – 4(–2)
⇔ g(h(6 – 3x)) =
 = 60 + 8 = 68
 −   +  − Jadi, nilai 2f(2) – 4f(1) = 68.
⇔ g( )=
 
3. Jawaban: d
 −  − f(x) = (x – 3)(2x2 – px + 4)
⇔ g( )=
  ⇔ f(2) = (2 – 3)(2(2)2 – p(2) + 4)
−
⇔ –8 = (–1)(8 – 2p + 4)
⇔ g(  − ) = ⇔ –8 = (–1)(12 – 2p)

⇔ 8 = 12 – 2p
⇔ g(  − ) =
  −  ⇔ 2p = 4
 ⇔ p=2
 Jadi, nilai p = 2.
⇔ g(x) =

4. Jawaban: a

Jadi, rumus fungsi g(x) =

. f(x) = x2 – 2x
g(x) = x2 – x + 1
b. (g f)(x) = g(f(x))
f(x) × g(x) = (x2 – 2x)(x 2 – x + 1)
= g(6 – 3x) = x4 – x3 + x2 – 2x3 + 2x2 – 2x
 −   = x4 – 3x3 + 3x2 – 2x
=
 Jadi, hasil f(x) × g(x) = x4 – 3x3 + 3x2 – 2x.
  −  + 
=


Matematika Kelas XI Program IPA 61


5. Jawaban: d Pembagian 2x4 + 3x3 – 13x2 – mx + 15 oleh (2x – 3)
Menggunakan cara Horner yaitu:
–2 1 2 –2 1 8 
2 3 –13 –m 15
–2 0 4 –10 
+ 
1 0 –2 5 –2 = sisa 3 9 –6 –m–9
+
Hasil bagi : x3 – 2x + 5 
Sisa : –2 2 6 –4 –m – 6 – m+6
6. Jawaban: a 
–  m + 6 = –3
Menggunakan cara Horner

2 –7 11 –8 ⇔ –  m = –9

1 –3 4 ⇔ m =6

+ Jadi, m = 6.
2 –6 8 –4 = sisa
10. Jawaban: d
Jadi, sisa pembagian f(x) adalah –4. Pembagian x3 – 9x2 + mx + 69 oleh (x – 3) yaitu:
7. Jawaban: b 3 1 –9 m 69
Cara Horner 3 –18 3m – 54
1 0 –1 p 2 +
1 –6 m – 18 3m + 15 = 12
2 2 4 6 2p + 12
Diperoleh:
+
1 2 3 p+6 2p + 14 = S 3m + 15 = 12
⇔ 3m = –3
2p + 14 = 2 ⇔ m = –1
⇔ 2p = –12 Pembagian x4 + 2x3 – 2x2 + nx + 26 oleh (x + 2)
⇔ p = –6 yaitu:
Jadi, nilai p yang memenuhi adalah –6.
–2 1 2 –2 n 26
8. Jawaban: c –2 0 4 –8 – 2n
Dengan cara Horner diperoleh: +
1 0 –2 4 + n 18 – 2n = 12

– 8 –4 –p 12 Diperoleh:
 18 – 2n = 12
–12 24 –36 +  p
⇔ –2n = –6
+ ⇔ n= 3

8 –16 24 – p –24 +  p = 0 Jadi, m + n = –1 + 3 = 2.
 11. Jawaban: d
–24 +  p = 0
f(x) = (x2 – 3x + 2) · H(x) + 0

⇔ 
p = 24 = (x – 2)(x – 1) · H(x)
f(2) = 23 – 4(22) + 2(a) + b

⇔ p = 24 ×  = 16 ⇔ 0 = 8 – 16 + 2a + b
⇔ 2a + b = 8 . . . (i)
Jadi, nilai p = 16. f(1) = 13 – 4(12) + 1(a) + b
9. Jawaban: e ⇔ 0=1–4+a+b
Pembagian 4x3 – 18x2 + 32x – 24 oleh (2x – 3) ⇔ a+b=3 . . . (ii)
yaitu: Dari persamaan (i) dan (ii)
 2a + b = 8

4 –18 32 –24
a+b=3
6 –18 21 ––––––––– –
+ a=5
4 –12 14 –3

62 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Substitusi a = 5 ke persamaan (ii) 14. Jawaban: d
a+b=3 f(x) dibagi (x2 – x) sisa (5x + 1)
⇔ 5+b=3 ⇔ f(0) = 1
⇔ b = –2 ⇔ f(1) = 6
Nilai a – b = 5 – (–2) = 7. f(x) dibagi (x2 + x) sisa (3x + 1)
Jadi, nilai a – b = 7. ⇔ f(0) = 1
⇔ f(–1) = –2
12. Jawaban: a
f(x)= (x2 – 1) · H(x) + (ax + b)
f(x) = (x2 – x – 2) · H(x) + (ax + b)
⇔ f(x) = (x – 1)(x + 1) · H(x) + (ax + b)
f(x) = (x – 2)(x + 1) · H(x) + (ax + b)
⇔ f(1) = a + b = 6 . . . (i)
f(2) = (2 – 2)(2 + 1) · H(2) + (2a + b)
⇔ f(–1) = –a + b = –2 . . . (ii)
⇔ f(2) = 0 + 2a + b
⇔ f(2) = 2a + b Dari (i) dan (ii)
⇔ 2a + b = –32 . . . (i) a+b =6
–a + b = –2
f(–1) = (–1 – 2)(–1 + 1) · H(–1) + (–a + b)
–––––––––– –
⇔ f(–1) = 0 + (–a + b)
2a = 8
⇔ f(–1) = –a + b
⇔ a =4
⇔ –a + b = –8 . . . (ii)
Substitusikan a = 4 ke persamaan (i)
Dari (i) dan (ii)
a+b=6
2a + b = –32
⇔ 4+b=6
–a + b = –8
⇔ b= 2
–––––––––– –
Sisa bagi = ax + b
3a = –24
= 4x + 2
⇔ a = –8
Jadi, sisa baginya 4x + 2.
Substitusi a = –8 ke persamaan (ii)
–a + b = –8 15. Jawaban: c
⇔ –(–8) + b = –8 f(x) = (x2 – 1)(x – 3) · H(x) + ax2 + bx + c
⇔ 8 + b = –8 f(x) = (x – 1)(x + 1)(x – 3) · H(x) + ax2 + bx + c
⇔ b = –16 f(1) = a + b + c = 24 . . . (i)
Sisa bagi = ax + b f(–1) = a – b + c = 8 . . . (ii)
= –8x + (–16) f(3) = 9a + 3b + c = 32 . . . (iii)
= –8x – 16 Dari (i) dan (ii)
Jadi, sisa pembagiannya –8x – 16. a + b + c = 24
a–b+c=8
13. Jawaban: e ––––––––––– –
f(x) dibagi (x + 5) sisa 6 ⇒ f(–5) = 6 2b = 16
f(x) dibagi (x – 1) sisa –12 ⇒ f(1) = –12 ⇔ b=8
Misalkan f(x) dibagi x2 + 4x – 5 sisa ax + b. Dari (i) dan (iii)
f(x) = x2 + 4x – 5 · H(x) + (ax + b) a + b + c = 24
= (x + 5)(x – 1) · H(x) + (ax + b) 9a + 3b + c = 32
f(–5) = 6 ⇒ 6 = 0 + –5a + b ––––––––––––– –
6= –5a + b . . . (i) –8a – 2b = –8
f(1) = –12 ⇒ –12 = a + b . . . (ii) ⇔ 8a + 2b = 8 . . . (iv)
Dari (i) dan (ii) diperoleh: Substitusi b = 8 ke persamaan (iv)
–5a + b = 6 8a + 2b = 8
a + b = –12 ⇔ 8a + 16 = 8
–––––––––––– – ⇔ a = –1
–6a = 18 Dari persamaan (i)
⇔ a = –3 a + b + c = 24
⇔ a + b = –12 ⇔ –1 + 8 + c = 24
⇔ –3 + b = –12 ⇔ c = 24 – 7
⇔ b = –9 ⇔ c = 17
Jadi, sisa baginya –3x – 9. Sisa bagi = ax2 + bx + c
= –x2 + 8x + 17
Jadi, sisa pembagiannya –x2 + 8x + 17.

Matematika Kelas XI Program IPA 63


16. Jawaban: c Substitusi a = 2 ke persamaan (ii)
p(x) dibagi (x – 2) bersisa 4 ⇒ p(2) = 4 4(2) + 2b = –2
 ⇔ 2b = –2 – 8
p(x) dibagi (2x + 3) bersisa –1 ⇒ p(–  ) = –1 ⇔ b = –5
f(x) dibagi (x – 2) bersisa 1 ⇒ f(2) = 1 Jadi, a – b = 2 – (–5) = 7.

f(x) dibagi (2x + 3) bersisa 3 ⇒ f(–  ) = 3 19. Jawaban: c
Misalkan h(x) dibagi (x – 2)(2x + 3) bersisa ax + b, Jika (x – a) faktor 4x4 – 15x2 + 15x + 6 = 0, nilai a
diperoleh: yang mungkin adalah faktor bulat dari 6, yaitu ±1,
h(2) = p(2) · f(2) = 4 ⇒ 2a + b = 4 ±2, ±3, atau ±6.
f(1) = 4(14) – 15(12) + 5(1) + 6 = 0
   
h(–  ) = p(–  ) · f(–  ) = –3 ⇒ –  a + b = –3 Oleh karena f(1) = 0, maka (x – 1) faktor dari f(x).
2a + b = 4 4 0 –15 5 6
 1 4 4 –11 –6
–  a + b = –3
––––––––––– – 4 4 –11 –6 0

a=7
 Hasil bagi f(x) oleh (x – 1) adalah 4x3 + 4x2 – 11x – 6.

⇔ a=7× 
=2 f(–2) = 4(–2)3 + 4(–2)2 – 11(–2) – 6
2×2+b =4 = –32 + 16 + 22 – 6
b=0 =0
Jadi, sisa baginya 2x. Oleh karena f(–2) = 0, maka (x + 2) faktor dari f(x).
4 4 –11 –6
17. Jawaban: e –2 –8 8 6
Salah satu faktor 2x3 – 5x2 – px + 3 adalah (x + 1).
–1 2 –5 –p 3 4 –4 –3 0
–2 7 p–7 Hasil bagi f(x) oleh (x – 1)(x + 2) adalah 4x2 – 4x – 3.
+
4x2 – 4x – 3 = 0
2 –7 –p + 7 p – 4 = 0
⇔ (2x – 3)(2x + 1) = 0
p–4=0⇔p=4  
2x3 – 5x2 – 4x + 3= (x + 1)(2x2 – 7x + 3) ⇔ x= atau x = –
 
= (x + 1)(2x – 1)(x – 3) Jadi, banyak akar rasional bulat f(x) ada 2.
Jadi, faktor linear yang lain (2x – 1) dan (x – 3).
20. Jawaban: d
18. Jawaban: a Misal sin x = a
f(x) = (x2 + x – 6) · H(x) + 0 2a3 + a2 – 2a – 1 = 0
= (x + 3)(x – 2) · H(x) 2 1 –2 –1
(x + 3) faktor dari f(x)
1 2 3 1
–3 1 a b –6
–3 9 – 3a 9a – 3b – 27 2 3 1 0
+
1 (a – 3) (9 – 3a + b) 9a – 3b – 33 = 0 –1 –2 –1

Diperoleh 9a – 3b = 33 . . . (i) 2 1 0
(x – 2) faktor dari f(x)
2a3 + a2 – 2a – 1 = 0
2 1 a b –6 ⇔ (a – 1)(a + 1)(2a + 1) = 0
2 2a + 4 4a + 2b + 8 
+ ⇔ a = 1 atau a = –1 ∨ a = –
1 a + 2 2a + b + 4 4a + 2b + 2 = 0 
sin x = a
Diperoleh 4a + 2b = –2 . . . (ii) ⇔ sin x = 1
Eliminasi b dari (i) dan (ii): ⇔ sin x = sin 90°
9a – 3b = 33 × 2 ⇔ 18a – 6b = 66 ⇔ x = 90°
4a + 2b = –2 × 3 ⇔ 12a + 6b = –6 sin x = –1
––––––––––– +
30a = 60 ⇔ sin x = sin 270°
⇔ a=2 ⇔ x = 270°

64 Kunci Jawaban dan Pembahasan


 25. Jawaban: c
sin x = –
 (f g)(x) = f(g(x))
⇔ sin x = sin 210° 
⇔ x = 210° atau 330° = f( −  )
Jadi, himpunan penyelesaiannya {90°, 210°, 270°, 
330°}. = 2( −  )2 – 3
21. Jawaban: c 
(f g)(3) = 2(  −  )2 – 3

−  +
f(x) = harus terdefinisi 
− = 2( − )2 – 3
 −  + = 2(81) – 3
Syarat terdefinisi yaitu −
≥0
= 162 – 3 = 159
 −  + Jadi, nilai (f g)(3) = 159.
⇔ −
≥ 0, x ≠ 1
 −  −  26. Jawaban: c
⇔ −
≥0 (f g)(x) = f(g(x))
Pembuat nol fungsi = f(3x + 4)
x = 2, x = 3, atau x = 1 = 4(3x + 4) – 1
= 12x + 15
+ – + – (f g)(p) = 51
1 2 3 ⇔ 12p + 15 = 51
Nilai x yang memenuhi: ⇔ 12p = 36
x < 1 atau 2 ≤ x ≤ 3 ⇔ p=3
Jadi, daerah asal fungsi f(x) adalah Jadi, nilai p = 3.
{x | x < 1 atau 2 ≤ x ≤ 3, x ∈ R}. 27. Jawaban: c
22. Jawaban: a f(x) = 2x + p
3x + 2, untuk 0 ≤ x ≤ 1 g(x) = 3x – 6
f(x) = (f g)(x) = f(g(x))
x2 – 6, untuk x yang lain = f(3x – 6)
= 2(3x – 6) + p
f(0) = 3(0) + 2 = 2 = 6x – 12 + p
f(2) = 22 – 6 = –2 (g f)(x) = g(f(x))
  = g(2x + p)
f( ) = 3( ) + 2 = 3
  = 3(2x + p) – 6
f(–3) = (–3)2 – 6 = 3 = 6x + 3p – 6
 (f g)(x) = (f g)(x)
Nilai f(0) f(2) – f( ) f(–3)
 ⇔ 6x – 12 + p = 6x + 3p – 6
= 2(–2) – 3(3) ⇔ –12 + p = 3p – 6
= –4 – 9 ⇔ p – 3p = –6 + 12
= –13 ⇔ –2p = 6

Jadi, nilai f(0) f(2) – f( ) f(–3) = –13. ⇔ p = –3
 Jadi, nilai p = –3.
23. Jawaban: b 28. Jawaban: d
f(x) = x2 – 2x + 3 (h g f)(x) = h(g(f(x)))
f(2x – 1) = (2x – 1)2 – 2(2x – 1) + 3 = h(g(2x2))
= 4x2 – 4x + 1 – 4x + 2 + 3 = h(2x2 + 9)
= 4x2 – 8x + 6 = 3(2x2 + 9)
Jadi, f(2x – 1) = 4x2 – 8x + 6. = 6x2 + 27
24. Jawaban: e (h g f)(x – 1) = 6(x – 1)2 + 27
(g f)(x) = g(f(x)) = 6(x2 – 2x + 1) + 27
= g(3x2 + 1) = 6x2 – 12x + 33
= 2(3x2 + 1) + 5 Jadi, fungsi (h g f)(x – 1) = 6x2 – 12x + 33.
= 6x2 + 2 + 5
= 6x2 + 7
Jadi, (g f)(x) = 6x2 + 7.

Matematika Kelas XI Program IPA 65


29. Jawaban: c 34. Jawaban: d
Diketahui f(x) = 3x – 2 f(x) = x2 – 6x + 5
(f g)(x)= 6x + 1 Misal y = x2 – 6x + 5
⇔ f(g(x)) = 6x + 1 ⇔ y = x2 – 6x + 9 – 4
⇔ 3 · g(x) – 2 = 6x + 1 ⇔ y = (x – 3)2 – 4
⇔ 3(g(x)) = 6x + 3
+  ⇔ (x – 3)2 = y + 4
⇔ g(x) = 
= 2x + 1
Jadi, rumus fungsi g(x) = 2x + 1. ⇔ x–3= +

30. Jawaban: d ⇔ x= + +3


g(x) = x – 1
(f g)(x) = 2x2 – 4x + 3 ⇔ f–1(x) = + +3
⇔ f(g(x)) = 2x2 – 4x + 3
⇔ f(x – 1) = 2x2 – 4x + 3 f–1(5) =  + 3
⇔ f(x – 1) = 2(x2 – 2x + 1) + 1 = ±3 + 3
⇔ f(x – 1) = 2(x – 1)2 + 1 = 0 atau 6
⇔ f(x) = 2x2 + 1 Jadi, nilai f–1(5) = 0 atau 6.
⇔ f(x + 1) = 2x2 + 1 35. Jawaban: d
= 2(x + 1)2 + 1  − 
= 2(x2 + 2x + 1) + 1 f(x) =  + 
= 2x2 + 4x + 2 + 1  − 
= 2x2 + 4x + 3 Misal y =  + 
Jadi, f(x + 1) = 2x2 + 4x + 3. Diperoleh:
31. Jawaban: a y(2x + 1) = 5x – 3
(g f)(x) = 5x2 + 15x + 19 ⇔ 2xy + y = 5x – 3
⇔ g(f(x)) = 5x2 + 15x + 19 ⇔ 2xy – 5x = –y – 3
⇔ 5 · f(x) + 9 = 5x2 + 15x + 19 ⇔ x(2y – 5) = –y – 3
⇔ 5 · f(x) = 5x2 + 15x + 10 − − 
⇔ x =  − 
⇔ f(x) = x2 + 3x + 2
f(2) = 22 + 3(2) + 2 = 4 + 6 + 2 = 12 − −  
Jadi, f–1(x) =  −  , x ≠  .
Jadi, nilai f(2) = 12.
32. Jawaban: d 36. Jawaban: d
f(x) = x – 3  + 
f(x) = − 
(g f)(x) = (x + 3)2
⇔ g(f(x)) = x2 + 6x + 9  + 
⇔ g(x – 3) = x2 + 6x + 9 Misal y = − 
⇔ g(x – 3) = x2 – 6x + 9 + 12x
 + 
⇔ g(x – 3) = (x – 3)2 + 12x ⇔ y= −
⇔ g(x – 3) = (x – 3)2 + 12(x – 3) + 36
⇔ g(x) = x2 + 12x + 36 ⇔ y(x – 3) = 2x + 1
g(–4) = (–4)2 + 12(–4) + 36 = 16 – 48 + 36 = 4 ⇔ xy – 3y = 2x + 1
Jadi, nilai g(–4) = 4. ⇔ xy – 2x = 3y + 1
⇔ x(y – 2) = 3y + 1
33. Jawaban: a
 + 
f(x) = 3x2 – 4 ⇔ x= −
Misal y = 3x2 – 4
⇔ y + 4 = 3x2  −  + 
⇔ f–1(x – 2) =  −  − 
+
⇔ = x2
  − + 
+
= −
⇔ x=

 − 
+ = −
⇔ f–1(x) =

 − 
+ Jadi, f–1(x – 2) = −  , x ≠ 4.
Jadi, f–1(x) = , x ≥ –4.


66 Kunci Jawaban dan Pembahasan


37. Jawaban: e a = (g–1 f–1)(8)
(f g)(x) = f(g(x)) = g–1(f–1(8))
= f(2x – 1) = g–1(  )
 −  +  = g–1(2)
=  −  − +
= 
 + 
=  −  =2
Nilai (f–1 g–1)(10a)
 + 
Misal y =  −  = f–1(g–1(20))

+ 
⇔ 2xy – 7y = 2x + 3 = f–1( )

⇔ 2xy – 2x = 7y + 3
= f–1(8)
⇔ x(2y – 2) = 7y + 3
 +  = 
⇔ x=  −  =2
 +  Jadi, nilai (f–1 g–1)(10a) = 2.
Jadi, (f g)–1(x) =  −  , x ≠ 1.

38. Jawaban: b B. Uraian


h–1(x) = 2x + 11
1. a. x3 – 3x2 + x – 3 dibagi (x + 1)
Misal y = 2x + 11
⇔ 2x = 11 – y 1 –3 1 –3
 −  –1 –1 4 –5
⇔ x= 
1 –4 5 –8 = S
 −
Diperoleh h(x) =  Jadi, hasil baginya x2 – 4x + 5.
(g h f)(x) = g((h f)(x)) b. 2x4 – 3x2 – x + 2 dibagi (x2 – x – 2)
= g(h(f(x)))
2 0 –3 –1 2
= g(h(4x + 7))
2 4 8 10 18
  −  +  
= g  

 2 4 5 9 20 = S1
 − 
= g(  )
–1 –2 –2 –3
 − 
= 2(  )–1 2 2 3 6 = S2
= 4 – 4x – 1
= 3 – 4x Jadi, hasil baginya adalah 2x2 + 2x + 3.
Misal y = 3 – 4x 2. f(x) habis dibagi oleh (x + 2), berarti f(–2) = 0.
⇔ 4x = 3 – y (–2)3 – (a – 1)(–2)2 + b(–2) + 2a = 0
− ⇔ –8 – (a – 1)4 – 2b + 2a= 0
⇔ x =  ⇔ –8 – 4a + 4 – 2b + 2a = 0
− ⇔ –2a – 2b = 4 . . . (i)
Jadi, (g h f)–1(x) = 
.
f(x) dibagi (x – 2) sisanya –4, berarti f(2) = –4.
39. Jawaban: c 23 – (a – 1)22 + 2b + 2a = –4
(f g h)–1(x) = (h–1 g–1 f–1)(x) ⇔ 8 – (a – 1)4 + 2b + 2a= –4
= (h–1 g–1)(f–1(x)) ⇔ 8 – 4a + 4 + 2b + 2a = –4
= (h–1 g–1)(x) ⇔ –2a + 2b = –16 . . . (ii)
= h–1(g–1(x)) Eliminasi b dari (i) dan (ii) diperoleh:
= h–1(2x) = 3(2x) –2a – 2b = 4
= 6x –2a + 2b = –16
–––––––––––– +
40. Jawaban: b –4a = –12
f(x) = x3 ⇒ f–1(x) = 
⇔ a=3
+
g(x) = 3x – 4 ⇒ g–1 = 

Matematika Kelas XI Program IPA 67


Substitusi a = 3 ke persamaan (i) –1 –1 2
–2(3) – 2b = 4
1 –2 0
⇔ –2b = 4 + 6


⇔ b = − = –5 Jadi, faktor dari x3 – 2x2 – x + 2 adalah


Jadi, nilai a = 3 dan b = –5. (x – 1), (x + 1), dan (x – 2).
b. x4 + x3 – 7x2 – x + 6
3. f(x) = (x2 – x – 6) · H(x) + (ax + b) f(1) = 14 – 13 – 7(12) – 1 + 6
⇔ f(x) = (x + 2)(x – 3) · H(x) + (ax + b) =1+1–7–1+6
⇔ f(–2) = –2a + b = –11 . . . (i) =0
⇔ f(3) = 3a + b = 4 . . . (ii)
1 1 –7 –1 6
Dari (i) dan (ii)
–2a + b = –11 1 1 2 –5 –6
3a + b = 4 1 2 –5 –6 0
––––––––––– –
–5a = –15 –1 –1 –1 6
⇔ a=3
1 1 –6 0
Substitusi a = 3 ke persamaan (ii)
3a + b = 4 2 2 6
⇔ 3(3) + b = 4
1 3 0
⇔ b = –5
Sisa bagi = ax + b Jadi, faktor-faktornya adalah (x – 1), (x + 1),
= 3x – 5 (x – 2), dan (x + 3).
Jadi, sisa baginya 3x – 5.
6. f(x) = 2x – 3
4. (x + 2) dan (x – 4) merupakan faktor dari 2x4 + x3 g(x) = x2 – 4
– 29x2 + ax + b sehingga diperoleh:
a. (f g)(x) = f(g(x))
f(–2) = 0 dan f(4) = 0.
= f(x2 – 4)
f(–2) = 0 ⇒ 2 × (–2)4 + (–2)3 – 29 × (–2)2 – 2a + b = 0
= 2(x2 – 4) – 3
⇔ 32 – 8 – 116 – 2a + b = 0
= 2x2 – 8 – 3
⇔ –92 – 2a + b = 0 . . . . (i)
= 2x2 – 11
f(4) = 0 ⇒ 2 (4)4 + (4)3 – 29 (4)2 + 4a + b = 0
⇔ 2 × 256 + 64 – 29 × 16 + 4a + b = 0 b. (g f)(x) = g(f(x))
⇔ 512 + 64 – 464 + 4a + b = 0 = g(2x – 3)
⇔ 112 + 4a + b = 0 . . . . (ii) = (2x – 3)2 – 4
Dari (i) dan (ii) diperoleh: = 4x2 – 12x + 9 – 4
–92 – 2a + b = 0 = 4x2 – 12x + 5
112 + 4a + b = 0 c. (f g)(x) = 2x2 – 11
–––––––––––––– – (f g)(3) = 2(32) – 11
–204 – 6a = 0 = 2(9) – 11
⇔ a = –34 = 18 – 11
–92 – 2 × (–34) + b = 0
=7
⇔ b = 24
2a + b = 2 × (–34) + 24 d. (g f)(x) = 4x2 – 12x + 5
= –68 + 24 (g f)(4) = 4(4)2 – 12(4) + 5
= –44 = 4(16) – 48 + 5
Jadi, nilai 2a + b = –44. = 64 – 48 + 5
5. a. x3 – 2x2 – x + 2 = 21
f(1) = 13 – 2(12) – 1 + 2 7. f(x) = 5x – 3
=1–2–1+2 a. (f g)(x) = 5x2 – 20x + 2
=0 ⇔ f(g(x)) = 5x2 – 20x + 2
1 –2 –1 2 ⇔ 5(g(x)) – 3 = 5x2 – 20x + 2
1 1 –1 –2 ⇔ 5(g(x)) = 5x2 – 20x + 5
1 –1 –2 0 ⇔ g(x) = x2 – 4x + 1
Jadi, g(x) = x2 – 4x + 1.

68 Kunci Jawaban dan Pembahasan


b. g(x) = x2 – 4x + 1
⇔ g(x – 1) = (x – 1)2 – 4(x – 1) + 1 10. f(x) =  + 
= x2 – 2x + 1 – 4x + 4 + 1 
a. (f g)(x) = −   −  + 
= x2 – 6x + 6
Jadi, g(x – 1) = x2 – 6x + 6. 
⇔ f(g(x)) = −   −  + 
8. a. (g f)(x) = g(f(x))
= g(2x – 7) 
⇔   +  =  −  + 
= 3(2x – 7) + 2 −
= 6x – 21 + 2
 −  + 
= 6x – 19 ⇔   +  =  −  + 
Misal y = 6x – 19
⇔ 6x = y + 19 
−  +  + 
 + 
⇔ x = ⇔   +  =
 
−  + 

+ 
⇔ (g f)–1(x) = 

  +  = +
+ 
⇔  −  + 
Jadi, (g f)–1(x) =
.

+ ⇔ (g(x))2 + 1 =  −  + 
+1
b. f(x) = 2x – 7 ⇒ f–1(x)
= 
− 
g(x) = 3x + 2 ⇒ g–1(x) =  ⇔ (g(x))2 =  −  + 
(g–1 f –1)(x) = g–1(f –1(x))

− ⇔ g(x) = − 
= g–1(  )
+ 
− Misal y = − 
= 

⇔ xy – 2y = 1
+−
= ⇔ xy = 2y +1

+  + 
= ⇔ x= 
+
Jadi, (g–1 f –1)(x) = .  + 
⇔ g–1(x) =
 + 
9. f(x) =  −   + 
Jadi, g–1(x) =
, x ≠ 0.
 + 
Misal y=  −   + 
b. g–1(x) =
⇔ 2xy – y = 5x + 3
⇔ 2xy – 5x = y + 3  −  + 
⇔ x(2y – 5) = y + 3 ⇔ g–1(x – 2) = −
+
⇔ x =  −  =
 −  + 
−
+
⇔ f–1(x) =  −   − 
= −
(f–1 g)(x) = f–1(g(x))
= f–1(3x + 2)  − 
Jadi, g–1(x – 2) = −  , x ≠ 2.
 +  + 
=  +  − 
 + 
= − 
 +  
Jadi, (f–1 g)(x) = −  , x ≠ .

Matematika Kelas XI Program IPA 69


Bab III Limit Fungsi 7. Jawaban: b
 (f(x) · g(x)) =  f(x) ·  g(x)
→ → →

 (x3 – 2x + 3)(x4 + x3 – 3x2 – 1)


 →

A. Pilihan ganda =  (x3 – 2x + 3) ·  (x4 + x3 – 3x2 – 1)


 →  →

1. Jawaban: b = (13 – 2 · 1 + 3)(14 + 13 – 3 · 12 – 1)


Dari gambar grafik fungsi f(x) terlihat sebagai berikut. = 2 · (–2)
1) Untuk x mendekati 1 dari sebelah kiri, nilai = –4
f(x) mendekati 2 atau  − f(x) = 2. 8. Jawaban: e
 → −
Menentukan nilai limit f(x) untuk x mendekati 1.
2) Untuk x mendekati 1 dari sebelah kanan, nilai
Oleh karena 1 < 3 maka fungsi yang digunakan
f(x) mendekati 2 atau  + f(x) = 2. f(x) = 2x + 1.
 → +
 f(x) =  (2x + 1)
Oleh karena  − f(x) =  + f(x) = 2 maka nilai  →  →
→→ − → +
→
=2·1+1
 f(x) = 2. =3
 →
9. Jawaban: a
2. Jawaban: e Dengan substitusi langsung:
Dari gambar grafik fungsi f(x) terlihat sebagai berikut.
  − 
 ⋅  −  ⋅

1) Untuk x mendekati 3 dari sebelah kiri, nilai  = = (tak tentu)
→


f(x) mendekati 5 atau  − f(x) = 5.


 → −
Dengan memfaktorkan:
2) Untuk x mendekati 3 dari sebelah kanan, nilai
  − 

 − 
f(x) mendekati 8 atau  + f(x) = 8.  = 
→

→


 → +
 − 
Oleh karena  f(x) ≠  maka dikatakan = 
 → −  → + →

 tidak ada. ⋅ − 


→ =

3. Jawaban: a
−
Berdasarkan sifat  x = a maka  x = –3. =

→  → −
4. Jawaban: c 
=–

 (kx – 2) = 5k – 2
→
10. Jawaban: d
5. Jawaban: d Dengan substitusi langsung:
 f(x) = 2 dan  g(x) = –1
→ → 
−  −




 = = (tak tentu)
 (f2(x) – g2(x)) =  f2(x) –  g2(x)  →
 −



→ → →


Dengan memfaktorkan:
= (  f(x))2 – (  g(x))2
→ → 
−  −
 +   −

= (2)2 – (–1)2  =    −

 →
 −


→

=4–1
+
=3 =  
→

6. Jawaban: d
+ 
= =1

 (x2 – 5)3 = (  x2 – 5)3

 → −  → −
= ((–3)2 – 5)3 
−  −

Jadi,  = 1
.
 →
 −


= (4)3
= 64

70 Kunci Jawaban dan Pembahasan


11. Jawaban: b 14. Jawaban: a
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:
 −   − 
 


−   = −  =

(tak tentu)
→
  −

−    →  −


Dengan memfaktorkan:
= − = − = ∞ – ∞ (tak tentu)


−  Dengan metode Horner diperoleh:


Dengan memfaktorkan: (x10 – 1)
= (x – 1)(x9 + x8 + x7 + x6 + x5 + x4 + x3 + x2 + x + 1)
  −



→
−
 −   − 



  →  −
=   ⋅ −
→
−


 −
  −   +  +  +   +  +  +  + 
+  + 
= 


−   →  − 
=   
 →
 
 −

=  (x9 + x8 + x7 + x6 + x5 + x4 + x3 + x2 + x + 1)

 −
  →
=   
 →
 
 −
 = 19 + 18 + 17 + 16 + 15 + 14 + 13 + 12 + 1 + 1

=1+1+1+1+1+1+1+1+1+1
= 
 →

= 10

 15. Jawaban: b
= =



Dengan substitusi langsung:
12. Jawaban: b  −  −  −
 = =  −  = (tak tentu)
Dengan substitusi langsung:  →   −   − 

 


− 
Dengan memfaktorkan:
→
 −−

 −

 − −
 = 
=


= ∞ – ∞ (tak tentu)  →   −   →   +   − 





Dengan memfaktorkan: = 
 →  +
 

  − 
 →
  +   −
 −
 =
 + 
=   


− ⋅  =

 →
  +   −
 −
 
  −
  16. Jawaban: a
=   
 →
   −
 Dengan substitusi langsung:
  −
 
−  
−  


=     = = =
 →
   −

(tak tentu)
→ − −
 −
 −

=    Dengan mengalikan bentuk sekawan:
 →
   −


−  
−  
+  

 =  ·
=  → − → −
+  
 →


−  



= 
= = –  →   − 
  

 
 −  + 
13. Jawaban: d = 
 →   − 
  
Dengan substitusi langsung:
− + 
 + −
 + = 
 = = (tak tentu)  →   − 
  
 → −




−  − 
Dengan memfaktorkan: = 
 →   − 
  
 +  +


 +  −
 =  = 
 → −

 → −


 → 
  

=  (x2 – 2x + 4) −
 → −
=

  
= (–2)2 –
2(–2) + 4
− 
= 4 + 4 + 4 = 12 = =–




Matematika Kelas XI Program IPA 71


17. Jawaban: e
 − 

Dengan substitusi langsung: = 


 →   −
 −  + 
− 

−
 = = (tak tentu)
−  −   + 
→  −
=   −   +
 + 
− 
Dengan memfaktorkan: →

− − + −  + 


 =  · = 
→   +
 + 
− 
→  →  +


− 
−  + 
=  =  +
 + 
− 
 →   + 

 − 

=  = ⋅
 →   + 
  − 

=  = –  = – 
→   + 
−  20. Jawaban: e
=  Perhatikan:
→ +
−   
   

 + 
= = =∞ =

  
·

 + 
+
  

18. Jawaban: c   

 + 
=
Dengan substitusi langsung:
  

    ⋅    

 +  
 + 
   = = (tak tentu) = =
→   −  −    −  −   


Dengan mengalikan bentuk sekawan:  


 
 + 
 = 4 ⇔  =4
→

   →

     −  
  ⋅ 
− −   −   
 ⋅ 


→     ⇔ =4


     −   
+

=    −  −  
 ⇔ =4
→  

⇔ 4a = –8
 
=       −   ⇔ a = –2
→ 
  Jadi, nilai a = –2.
     −   21. Jawaban: b
=   
→ 
 Untuk nilai x yang semakin membesar tanpa
    − batas, nilai f(x) mendekati –L. Dapat dituliskan
=

 f(x) = –L.
→∞
⋅
= =9 22. Jawaban: d

Dengan substitusi langsung:


19. Jawaban: a
  
 +  ∞
Dengan substitusi langsung:  = ∞ (tak tentu)
 → ∞
   − 


 − 
−   − 
− 
 = = (tak tentu) Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
 →   −
 −



×  −
Dengan mengalikan bentuk sekawan:   
 + 
 ← Variabel berpangkat tertingginya x3.
 → ∞
   − 


  − 
− 
 →  

 −  
 

 
+ 
=  

→∞ 




− 


 − 
−   + 
−   
=  ·
 →   −
 −



 + 
−   + 


=   
 −
→∞ 
 
 − 
−  
= 
 →   −
 −  + 
−    +


= =
=2

 −

72 Kunci Jawaban dan Pembahasan


23. Jawaban: d 26. Jawaban: b
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:


 +   

= ∞

(tak tentu)  ( 
 – 

 ) = ∞ – ∞ (tak tentu)
 → ∞    +


→∞

Dengan mengalikan bentuk sekawan:


Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
 ( 
 – 

 )
 +   

→∞

 → ∞    +


 + 


·
 +   
 −

 + 


= 
 → ∞   
 +
 +


 − 


 +   

= 
=  →∞ 
 + 


 → ∞   +
 +

 


−   =   
= 
← Variabel berpangkat tertingginya x2. →∞  
 + 

 
 → ∞  +  + 





 

− 

=  

→∞  +

+

 Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:







 
 


  

 

=    = 


 → ∞  + + →∞  + − 
 
 
   
 
 






 − 
= = 

+ −   
=   
 → ∞   
 

24. Jawaban: c 

+ − 


 
Dengan substitusi langsung:
   
 +  −  +  ∞ = =
=1

 = ∞ (tak tentu)    +  − +


→∞ 
27. Jawaban: c
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
Dengan substitusi langsung:
 +  −  + 

→∞   ((x – 2) – 

) = ∞ – ∞ (tak tentu)
→∞
   
+ − + Dengan mengalikan bentuk sekawan:





=  
→∞  −
+ 



) ·

 ((x – 2) –

+



+
 →∞  −
+ 

 
 

=  = =0
→∞    −

+ 

= 
→∞  −
+ 

25. Jawaban: a
Dengan substitusi langsung: 
−  +  − 


= 

 ∞ →∞  −
+ 

 = ∞ (tak tentu)


 → ∞   + −  + 
= 
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:  → ∞  −
+ 




  
 =  Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
 → ∞   + →∞   + 
   
 

−   

= 
=  
→∞ 






+
 → ∞ +   


 

 −

⋅   =  
→∞
= 
 → ∞ −

  −

  +  
 

→∞ →∞ 

− −

⋅ = = = –2
= =  =∞  −   −

+

Matematika Kelas XI Program IPA 73


28. Jawaban: a Dengan mengalikan bentuk sekawan:
Dengan substitusi langsung:
  +   +  –   + 
→∞
 (  +
–  − ) = ∞ – ∞ (tak tentu)
→∞  +   +  +   + 
·
Dengan mengalikan bentuk sekawan:  +   +  +   + 

 +
+  −  +   +  −   + 
 (  +
–  −) · = 
→∞  +
+  − →∞  +   +  +   + 

 +

−  − 
  +  +  +  −   + 
=  = 
→∞  +
+  − →∞  +   +  +   + 
 +
−  −  Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
= 
→∞  +
+  −
 + 
= 
= 
 →∞ 
 +  +  + 

+ 

→∞  +
+  −  
+
 
= 
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: →∞ 


+
 
+
+



+



 



 
=   + 
→∞ 
+





= 
    →∞ 
 +

+

 +  
 +







=   
→∞

 +    −
 = = =1
 
 + +  
 +  


= = = =0
 +   − 
B. Uraian
29. Jawaban: b 1. a. Berdasarkan kecenderungan grafik pada
Dengan substitusi langsung: gambar, terlihat untuk x yang semakin

∞ mengecil tanpa batas (x → –∞), grafik semakin
 = ∞ (tak tentu)
 → ∞   −  − 

naik (f(x) → ∞).
Membagi dengan variabel pangkat tertinggi: Jadi,  f(x) = ∞.
 → −∞


 b. Berdasarkan kecenderungan grafik pada


 → ∞   −  − 

gambar, terlihat untuk x yang semakin



membesar tanpa batas (x → ∞), grafik berupa
+
=   
garis lurus y = 3.
→∞  

+ −



 


Jadi,  f(x) = 3.

→∞
+  c. Berdasarkan grafik diperoleh
= 
 → ∞ + −



 
 f(x) = 6 dan  f(x) = 6
+    → − −  → −
= = =
 + − −  

Oleh karena  f(x) =  f(x) = 6 maka


30. Jawaban: c  → −−  → −

Dengan substitusi langsung:  f(x) = 6.


 → −
 (  +  –  )  + 
→∞
d. Berdasarkan grafik diperoleh
=   +   +  –   + 
→∞  f(x) = 4 dan  f(x) = 3
 → − 
 →
= ∞ – ∞ (tak tentu)
Oleh karena − f(x) ≠  f(x) maka  f(x)
 →  →  →

tidak ada.

74 Kunci Jawaban dan Pembahasan


2. a. Jika x < 0 maka f(x) = –x. b. Dengan substitusi langsung:
Jika x > 0 maka f(x) = 3x.

  +

− 
Grafik fungsi f(x): 
 → −

− 

Y

 +


−  −

y = 3x = = (tak tentu)


− 
6
y = –x Dengan memfaktorkan:
5
4
  

− 

3  → −

− 
2
 
 − 
= 
1  → −

 −

X
  − 
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 = 
 → −
 −




− 
=

Dari grafik terlihat:




 f(x) =  f(x) = 0 = = –3


− + −
→ →
c. Dengan substitusi langsung:
Jadi,  f(x) = 0.
→ − −
 = = (tak tentu)
b. Jika x < 2 maka f(x) = 2x – 1. →   +
Jika x > 2 maka f(x) = –x + 6.
Dengan memfaktorkan:
Grafik fungsi f(x): −  − 
 = 
→   →  + 
Y
5 − 
4 = 
 → + 
3
2 −
1 =
+
X
−
0
–1
1 2 3 4 5 6
y = –x + 6 = +
=  =1

y = 2x – 1 4. a. Dengan substitusi langsung:
   −
    −
⋅ 
Dari grafik terlihat:  = = (tak tentu)
→ − −
 f(x) = 3 dan  f(x) = 4
 →
− +
→
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
   −
    +

Oleh karena  − f(x) ≠  + f(x) maka  ·
→
→
→ −  +  +

 −

 f(x) tidak ada. = 
→
 →   −   +  +


3. a. Dengan substitusi langsung:  − 


= 
 →   −   +  +


 −
 −
 = = (tak tentu)
→  −  − 


−  − 

= 
→  +  +

Dengan memfaktorkan:


 −
 −  =
 =   +  +

−  − 
 →    − 

→ 


=
=  + 
 →    
= ×


 
=

=  



=


Matematika Kelas XI Program IPA 75


b. Dengan substitusi langsung: b. Dengan substitusi langsung:
 − −  − 
  ∞
 = = = (tak tentu)  = (tak tentu)
 →  +−

 +−




 → ∞  +  − 

Dengan mengalikan bentuk sekawan: Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:


 − 
+  +

 
 · 
 → 
+  −

+  +

  
← Variabel berpangkat tertingginya x3.
→∞  +  − 
  

 −  
+  +

=  = 
 → 
+  −    
→∞ + −
 

 −  
+  +

=  =

=∞
 → 
− 
+ −
 −  
+  +
c. Dengan substitusi langsung:
= 
 →  −   + 

+  ∞

+  +
 = (tak tentu)
=   → ∞  −


 →  +


+  +

+

Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
= = = =2
+  + 

+ 

 → ∞  −

c. Dengan substitusi langsung:


−


 +

→
 −  −
 
= 

 → ∞  


−


 
= = = (tak tentu)

 −  −



 
+
Dengan memfaktorkan: =  


 → ∞  −

−
+

 −  +

 · · +

 −  −
+

 −  +

→ = = =0
+ 
 −
 +

 −  +

=  6. a. Dengan substitusi langsung:
 → 
 −  −

 −  +
 +

 − 
 −  +
 (2x – 1 – 
 −
) = ∞ – ∞ (tak tentu)
=  →∞
 → 
 −  −   +

Dengan mengalikan bentuk sekawan:
 − 
 −  +

=   (2x – 1 – 
 −
)
 → 
 −   +
→∞

 −  +

= 
 −  + 
+  −

 → 
 +
·

 −  + 
+  −


 −  +
+

= = = 
 − 
− 
+  −


 +

 +

= 
→∞
 −  + 
+  −

5. a. Dengan substitusi langsung:



−  +  − 
−  +

 −  ∞ = 
 = (tak tentu) →∞
 −  + 
+  −

 → ∞  +  ∞

Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: − + 


= 
 → ∞
 −  + 
+  −

  
− −
  
 =  
→∞ 
 
+ 

 → ∞ +  − + 
  
=   

− →∞
− + + −
=   

+
− +
 =
= =5
− + + −


76 Kunci Jawaban dan Pembahasan


−   −

+  +

= = 

+
→
−  −

 
+  +

=– = 
→
−
b. Dengan substitusi langsung: 

+
+

=
−
 (   −  ) – 3x – 1) = ∞ – ∞ (tak tentu) 

→∞ = = –24
−
Dengan mengalikan bentuk sekawan:

  − 

=  (   −  ) – (3x + 1)) 
→∞  →

   

=  (   −  ) – (3x + 1)) 


  −  

→∞ →
→

=

   
  −  +  +  →

·
  −  +  + 
( )


   −   
→
→

  −  −  + 

=

   ⋅   
=  →
→

 → ∞   −  +  + 


 − −



− 
 − 
−  −  =
=  

⋅  ⋅ −

→∞ 
− 
 +  + 
 −  − 
−   −  = = −  = 
=  − 
→∞  − 
 +  + 

Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: 8.  ( 




– x) = 7
→∞
  
− −
  
+
 + 
+ 
= 
→∞ 


  

+ +
⇔  ( 


– x) · =7


   →∞ 
+
 + 
+ 

−  −
=   
+
 + 
− 

→∞  − 
+  +  ⇔  =7
  →∞ 
+
 + 
+ 

− − − 
 + 

=
− ++
=
+
=–

= –3 ⇔  · 
 =7
→∞ 
+
 + 
+   


  −  −


7. f(x) =
 +

−  ⇔  
=7
→∞
 

+ + +

−  −
 

 f(x) = 


→
→

− 

 +
 +   −

⇔ =7
+ + + 
= 
 →
 +
 −



 + 
⇔ =7

= 
→
+


+  
⇔ a=7
= =

+
 Jadi, nilai a = 7.
 − 

9. a. f(x) = x2 + 3x – 5
g(x) =

− +
f(2) = 22 + 3 · 2 – 5 = 5

−     

+  −  − 
 g(x) =   =  −

→
→

−  +
→

→

  −

+ +

+  − 
=  · =  −

→

−  +

+ +
→

  −

+  +
 +   −

=  =  −

→
 −  +
→

Matematika Kelas XI Program IPA 77


=  (x + 5)
→

= 2+5
=7
b. 2
f(x) = x + 3x – 5 A. Pilihan ganda
f(x + h) = (x + h)2 + 3(x + h) – 5 1. Jawaban: d
= x2 + 2hx + h2 + 3x + 3h – 5 Dengan substitusi langsung:
f(x + h) – f(x) = (x2 + 2hx + h2 + 3x + 3h – 5)
 2 sin x cos2x
– (x2 + 3x – 5) →
π

= 2hx + h2 + 3h
= h(2x + h + 3) =  2 ·  sin x · (  cos x)2
π π π
→ → →
  +     
 +  +    
 = 
→  → 
π π
= 2 · sin  · (cos  )2
=  (2x + h + 3)
→
  
= 2x + 0 + 3 =2·
 · (
)2 =  
= 2x + 3
2. Jawaban: d
10. a. Hari pertama pekerja bekerja maka h = 1. Dengan substitusi langsung:
   =  ⋅  =  = 60 kaos 


 → 
 + 
⋅ +   π   −  
→

Jadi, diharapkan setiap pekerja baru dapat
π
menghasilkan 60 kaos pada hari pertama ia 

= π π
= = (tak tentu)


 
bekerja.  −  


b. 30 hari setelah pekerja bekerja maka h = 30.


Dengan mengubah fungsi trigonometri:
   ⋅ 
 = 

 → 
 + 
⋅  +  
→
π   −  
= 142,857 

 − 

≈ 142 kaos = 
π   −  
Jadi, diharapkan pekerja menghasilkan →

142 kaos per hari setelah bekerja 30 hari.   +     −  
= 
→
π   −  
c. Puluhan tahun setelah pekerja bekerja maka 

h = ∞. =  (cos x + sin x)


π
  →

 
 =  
π π  
 → ∞
 + 

 
→∞ 
+

= cos  + sin  =

+

=

 3. Jawaban: d
=  
→∞
+ Dengan substitusi langsung:


 ⋅ 
  
= 
= (tak tentu)
= →

+
= 150 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
Jadi, diharapkan pekerja dapat menghasilkan 
 
 =   ·  cos 2x
150 kaos per hari setelah bekerja puluhan  →  → →

tahun. =   · cos 0
→

=1·1=1

78 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: b 
 
 

Dengan substitusi langsung: =  (–4) ·  ·  · 
→  →
  →
  → 




 = –4 · 1 · 1 · 1 = –4
 →  − 



− 7. Jawaban: c
=  − 

= − = (tak tentu)
Dengan substitusi langsung:
Dengan mengubah fungsi trigonometri:   ⋅ 
 = = (tak tentu)
 →  ⋅


 

  

 =  · Dengan mengubah fungsi trigonometri:
 →  − 
  →  − 






 
  −  → 
=   

→ −
 − 

 

= 
   − 
→ 
→ →
=  − 
  ⋅  −  
 ⋅

→   → 
= 
→  
   − 

→ →
=    
 ⋅  

⋅  

=  · –  ·
 →   →
 →     →   

⋅ −


  
=  ⋅ −
⋅  =  = –  = ·  – 10 · 
 →  → 
5. Jawaban: d  
Dengan substitusi langsung: = ·1– ·1
 


⋅ 
⋅ ⋅  
 =  = −  = (tak tentu) =  = 
 → −    → −  

Dengan mengubah fungsi trigonometri: 8. Jawaban: c


Dengan substitusi langsung:


  − 
 → −  


→ − 

 
= 
·  −  − 
 →    = = −  = (tak tentu)
− 
  
=  2 · · · ·3 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
→   
 −  −
 −

    = 
=  2 ·  ·  ·  ·  3 → −  → − −



→  →   →   →  →



=2·1·1·1·3=6 = 
→



6. Jawaban: e
 

Dengan substitusi langsung: =  ·
 → 
 

 −   −  −   

 = = = =  · 
 → 
 ⋅

 → 
  → 


Dengan mengubah fungsi trigonometri: 

= ·

 − 
 
 → 
 =

−


 − 
=  9. Jawaban: b
→ 

Dengan substitusi langsung:






=  · ·   


→ 


 = = (tak tentu)
→ 

 


=  (–4 · · · )
→

 


Matematika Kelas XI Program IPA 79


Dengan mengubah fungsi trigonometri: 
 

=  cos 2x ·  
·  
 → → →

→ 


 −

= cos 0 ·  · 
= 
→ 


=1·  ·  = 

⋅ 
 ⋅ 
= 
→
⋅  12. Jawaban: d
 Dengan substitusi langsung:
=  cos 2x · 
→ → 


 
=  cos 2x ·  →
π  − 
→ →  
π

⋅ 
 = π π = = (tak tentu)
= cos (2 · 0) ·   −  


→ 
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
=1·1=1

 
 ·
10. Jawaban: a →
π  −  

Dengan substitusi langsung: 
 
= 



 − →
π 
 − 


= = −
= (tak tentu) 
 →





 
= 
Dengan mengubah fungsi trigonometri: →
π 

 


 




·  =  (cos x + sin x)
 →

 π

→



 π π


= 



= cos  + sin 
→


 
 
  

=

+

  
= 

 →
 
 

   =

     


 →   →   13. Jawaban: d
=


  
  Dengan substitusi langsung:
 →   →  
π

− 
 − 
− 
     = = = (tak tentu)
  π
=
→
π 

 




⋅ 
 
 
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
  
=
⋅ = =  − 


→
π 


11. Jawaban: d 

Dengan substitusi langsung: − 



−

 −  
 −

 −  
= 
→
π − 


 =
→ 



− −  − 

= = (tak tentu) = 
→
π − 
 


Dengan mengubah fungsi trigonometri:

−

 −  
 = 
 π 

→
→ 



 −  
 π 
= 
→ 
→



 − 


=    

π π
=  → →


 
→



   
=  = π =  =

→ 


80 Kunci Jawaban dan Pembahasan


14. Jawaban: b Dengan mengubah fungsi trigonometri:
Dengan substitusi langsung: 
−  
 − 

 −    −   → −

 − 

→ 
−   +   −  
 − 
= 
 −   − ⋅  →  −
  −    − 
= = = (tak tentu)

− 
 +   −  
 − 
Dengan mengubah fungsi trigonometri: =  ·    −  ·    − 
 →  −
 →  →
 −    −  Misalkan x – 1 = u. Jika x → 1 maka u → 0.

→ 
− 
+
 

 −    −  =  −

·    ·   


=  → → →
→   − 
+

 −    −  = −
· 1 ·  = –1 · 1 · 2 = –2
=   ·
→  −
 −    −  17. Jawaban: d
=   ·  Dengan substitusi langsung:
→ →  −


 −    −    − 
  −  ⋅ 
= ·   = = (tak tentu)
 →  −

 →  
−    − 

⋅ 

−   −  Dengan mengubah fungsi trigonometri:


= 
· 
→  − 
  − 
  − 
Misal: u = x – 6.  
 →
Jika x → 6 maka (x – 6) → 0 atau u → 0. 
− 
  − 
 
− −
=   −   +  +   −  ·  − 
 



= 
·  =– ·1=–
→   →
 −   +    − 

15. Jawaban: a 

Dengan substitusi langsung: 


+  + 
  −   −
=  ·  · 
 −  →    − 

  −


  →  + 
 →
 = =

= (tak tentu)
 →
 −
−  



 +  + 
  −   −
Dengan mengubah fungsi trigonometri: = ·  · 
 −  →    − 

 + 
 →
  −
 −
+ 
 · Misal u = x – 1. Jika x → 1 maka u → 0.
→
 −
−   −
+ 
   
 −
    −
= ·  ·   
= 
→  →
→
 −
− 

 
 −
    −
= ·1·1 =

=  −   −

→

 −
    −

18. Jawaban: d
=  · Dengan substitusi langsung:
→
−  −

π
 −
    −
  − π   ⋅  − π 
=  ·   = = = (tak tentu)
→
−  →
−
π
 −

π π

 ⋅  −

π


→



 
  −

= · 

 →
−
Dengan mengubah fungsi trigonometri:


  −
  − π   − π
= −
·   = 
→
−
π
 −

π π  − π
→ →
 
Misal u = x – 2
Jika x → 2 maka (x – 2) → 0 atau u → 0. Misalkan u = 6x – π.





= ·  = · 1 = –4 π
− →  − Jika x →  maka (6x – π) → 0 atau u → 0.

16. Jawaban: a 


Dengan substitusi langsung: =  =1
→ 

−  
 −  ⋅ 
 = = (tak tentu)
 → −

 −  −
⋅ 


Matematika Kelas XI Program IPA 81


19. Jawaban: a B. Uraian
Dengan substitusi langsung:
1. a. Dengan substitusi langsung:

π
  − π 
  ⋅  
 = = (tak tentu)  (sin x + tan x)
→
π   − π 
→
π
 

 π π
Misalkan 3x – π = u atau x =  (u + π). = sin  + tan 

π =
+1
Jika x → 
maka (3x – π) → 0 atau u → 0.


= (
+ 2)
  − π 



→
π   − π b. Dengan substitusi langsung:

− 


π 

   
 + π  →

=   
⋅ 
→   π π
  − 

− 

− 

= π = = = (tak tentu)

⋅ π
  

 ⋅  π 

=   ⋅
→    
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
 
− 

=  ·  ·  cos 
(u + π) 
→   →  → π 

→


 
= 1 · 1 · cos (0 + π) = 1 · 1 · (–
)= –


 = 
π

→

20. Jawaban: b

Dengan substitusi langsung: = 

π
→
π π

 sin (  – x) tan (x +  ) π


π 

→
 = π =
⋅ = 0



π
= sin 0 · tan
c. Dengan substitusi langsung:

 − π
 
=  =  = (tak tentu)
→
π 
 − π
   
π ∞



π


− π −
= π = −  = (tak tentu)

⋅ − π
Dengan menggunakan rumus:

Dengan mengubah fungsi trigonometri:


π π
 sin (  – x) tan (x +  ) 
 − π
π 
→
 →
π 
 − π

π π
 π
π
   
 
  −

=   sin (  – x) · π 
=  π π
π      →
π −
  +

  −

→

 π
 

 π
π
    =  π
→
π −   +

=   sin (  – x) · π 

−   
π

π 
→ π π
 

π − −
= π π = = −⋅ = = ∞
π −  + − π
 π   

=   sin (  – x) · 

  −  
π
π  2. a. Dengan substitusi langsung:
→
 


π π π π  → 
=  sin (x +  ) = sin (  +  ) = sin
= 1
π 

→ =  




= = (tak tentu)
⋅ ⋅

82 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Dengan mengubah fungsi trigonometri: 


  =  x –  


 → → 
 → 

  =  x – 
=  · →  → 
 →  
  = 0 – 1 = –1
=  · 
 →   →  b. Dengan substitusi langsung:
 
   −    − 
= · =  = = (tak tentu)
 
 → 
 
⋅ 

b. Dengan substitusi langsung: Dengan mengubah fungsi trigonometri:



 
 ⋅    −  
 = = (tak tentu) 

 →  
   → 
 

Dengan mengubah fungsi trigonometri:    −  


= 
 → 
 


    ⋅




 →  
 = 

   → 
 
=  24 · 
 · 
 · 

→   






  
 =  2 · · ·
=  24 ·   →    
→ 
 
 
   
 

   =  2 ·  ·  · 
=  24 ·   
→  → 
 → →  →   →  
  
=  24 ·  
  

 

   
  → 
 
=2·1· · ==2·1·
·
=

→  

   4. a. Dengan substitusi langsung:
= 24 ·   = 24 · = 3


 − 
⋅ − 
c. Dengan substitusi langsung:  = = (tak tentu)
 →  

  

⋅   
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
 = = (tak tentu)
→    

Dengan mengubah fungsi trigonometri:
 −  
 · 
 →   

  
 

→   

− 

 
 
  =  
=  +   →  
  
 →    →  

  
− 
    
  =
→ → 
=  2   +   
 

→  →      
→ → 
  


= 2  
 
+  

 
−  −

  →    
  →   =  = =  = –

  



= 2(1)3 +   = 2 + 8 = 10 b. Dengan substitusi langsung:



 

3. a. Dengan substitusi langsung:  = = (tak tentu)

 →    


−  − ∞ ∞
 = = (tak tentu) Dengan mengubah fungsi trigonometri:
→
 



Dengan mengubah fungsi trigonometri: 

 



· 
 →    

−  
  


→  

= 

   →  
 
 
=   –  
 
→  

→   
 

  
= 

 →     
  

Matematika Kelas XI Program IPA 83


=
(   )
→



 b. Dengan substitusi langsung:


   (  )


 
 
  
 
→ →   = = (tak tentu)
→ 
−  −



= =
=2 Dengan mengubah fungsi trigonometri:




5. Dengan substitusi langsung: 
    
 ·
→ 
−  
 

 −  

 → −       



−
 − −  =    −
= = (tak tentu)  → − 
−  − 

Dengan mengubah fungsi trigonometri: 



    
=  · 
  − 

 →   −   
 →   

 → −        
 −

=  · 
 →   − 

 →   
=    
 → −   

=  · 
 →  −

−
  →   
=  ·  
 → −      
= · 
−
 − 
 →   
=  ·   
 → −   → − 
Misalkan u = .
− −

= ·    Jika x → 0 maka 
 → 0 atau u → 0.
−  → −
  
= ·  = –1 · 1 = –1
Misal u = x + 3. −  → 
Jika x → 0 maka (x + 3) → 0 atau u → 0.
7. a. Dengan substitusi langsung:
−  π
= · 






 →   = = (tak tentu)
→ π π  ⋅  π  π

− 

= ·1=– Dengan mengubah fungsi trigonometri:






6. a. Dengan substitusi langsung: 
→ π π



− 
 = (tak tentu) = 
 → −   −  −  → π

(
 

π
)
Dengan mengubah fungsi trigonometri: π

 − 

= 



 → −   −  − 
→ π

(
 

π
)
π  π 


  
  −

  = 
( )

=  · π π
 → −   −      →

 


π  π 
   
  −

=    = 
 → −  −  π
−
 −

 → π

  π 
 →− − π    −

=   = ·  cos ( + ) · 
   −   
→ π 
→ π
π
 −


 →−  →−

− π π 
=   − π   −

  −  = · cos ( +

) ·  π 
 →−  
 
 → π  −

Misal x + 1 = u.
π 
Jika x → –1 maka (x + 1) → 0 atau u → 0. Misal u =


.
−

=  = −  = –1
 −
→ 

84 Kunci Jawaban dan Pembahasan


π π  8. Dengan substitusi langsung:
Jika x → maka ( – ) → 0 atau u → 0



− π 
 x2(sec – 1)
→∞ 
= · (cos )· 


→ 
−

= 
· 0 · 1 = 0 =  (x2 sec  – x2)
→∞

b. Dengan substitusi langsung: =∞–∞ (tak tentu)


π
π π

 −  − 
Dengan mengubah fungsi trigonometri:

 = π
→ π  − 
  − 

 x2(sec – 1)

→∞ 

= = (tak tentu)
− 

=  x2(
– 1)
Perhatikan: →∞  

      −  


(tan x – 1)2 =  –  =   − 

       =  x2( 


)

→∞ 

 −

 
=

  
Misal  = u ⇔ x =  .
   −


=

 
− 
 Jika x → ∞ maka  → 0 atau u → 0.
=

  

− 

=    ( 
 )
Dengan mengubah fungsi trigonometri:  →  
π
 − 
 




 =    ( )
 → π  −   →  





π

 
 − 
=  · ·
=   → 
  
− 

 → π  
 
 
 =  ·  · 
π
 → 
 →  → 
 − 


= 

→ π − 
 = ·1·1
 
π

 − 

 = ·1·1=2
=  π 
→ π − 



π

 − 


 

=  π
9. a.  x sin ·


 → π − 
 −  →∞



π
 − 



=   

→ π
π


 −  =  x ·
· 
 →∞ 
π

−  − 

=    · 


π =  2 ·
 
→ π
 → π   −  →∞

  


  − π −  

= ·  
 π  Misal t =  .

→ π

   −  

π Jika x → ∞ maka  → 0 atau t → 0.


Misal u = 
– x.

π π =  2 ·
Jika x → 
maka (  – x) → 0 atau u → 0. → 

π



= 2 ·   
·  
 
=  → 

 →  
=2·1=2
( )




=

· 12 = 

Matematika Kelas XI Program IPA 85


 c. f(x) = –sin 3(x + π)
b.  n2(1 – cos )
→∞ 

  +  −  
   
  

  → 
=  n2(2 sin2


→∞   
 

  −    + π +  − −    + π
  = 


 
 → 
=  2n2 · · ·
→∞ 
 


 −    + π +  −    + π
=  




 →



=  ·  · 
→∞






 + π +  


= 
 → 
Misal t =
 . 
 

 = –2  cos
(6x + 6π + 3h) 
Jika n → ∞ maka

→ 0 atau t → 0. → → 


   
=  ·  ·  = –2 cos
(6x + 6π + 0) ·

→
→  → 


= –3 cos 3(x + π)
= ·1·1=


A Pilihlah jawan yang tepat.
10. a. f(x) = 2 sin 3x
  +  −  

→ 

   +  −
 
=  
→

  −  A. Pilihan ganda
= 
→  1. Jawaban: c
 




 +  
 Dari gambar terlihat:
=  1) untuk x mendekati –2 dari kiri, nilai f(x) mendekati
→ 

 
 2 sehingga dapat dituliskan  f(x) = 2
= 4  cos
(2x + h) ·   → −

→ → 
2) untuk x mendekati –2 dari kanan, nilai f(x)
  mendekati 2 sehingga dapat dituliskan
= 4 · cos

(2x + 0) ·

 f(x) = 2
= 6 cos 3x  → −
+

b. f(x) = –2 sin (3x + π) Oleh karena  f(x) =  f(x) = 2 maka
 → −
−  → −
+
  +  −  

→   f(x) = 2.
 → −


   +  + π − −
  + π
=  
→ 2. Jawaban: e

   +  + π −   + π Dari gambar terlihat:
=  1) untuk x mendekati 1 dari kiri, nilai f(x)
→ 




 +  +
π 

 mendekati 1 sehingga dapat dituliskan
= 
→   f(x) = 1



  → −
=  –4 cos

(6x + 3h + 2π) 2) untuk x mendekati 1 dari kanan, nilai f(x)


→ 
 mendekati 2 sehingga dapat dituliskan
 


= –4  cos
(6x + 3h + 2π)   f(x) = 2
→ → 
 → +
 
= –4 cos
(6x + 2π) ·
Oleh karena − f(x) ≠ + f(x) maka  f(x)
 →  →  →
= –6 cos (3x + π) tidak ada.

86 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Jawaban: d Dengan memfaktorkan:
Dari gambar terlihat untuk x semakin membesar 

−  − 
tanpa batas, nilai f(x) juga semakin membesar 
 → −

+  + 
tanpa batas sehingga dapat dituliskan  f(x) = ∞. = 


 − 
→∞
 → −



Jadi,  f(x) = ∞.
→∞
4. Jawaban: c =  (a – 3)
 → −

Dari gambar terlihat untuk nilai x yang semakin = –2 – 3 = –5


membesar tanpa batas, nilai g(x) konstan yaitu 1.
9. Jawaban: c
Jadi, nilai  g(x) = 1.
→∞ Dengan substitusi langsung:
5. Jawaban: d   − 
 − 

 = = (tak tentu)
Dengan substitusi langsung: →
 −

 ((2x2 + 1)(7x4 – 14)) Dengan memfaktorkan:


→

  −    +
 −

 =   −

= (2(
)2
+ 1)(7( – 14)
)4 →
 −
→

= (2(2) + 1)(7(4) – 14) =  x(x + 2)


= (5)(14) →

= 70 = 2(2 + 2) = 8
Jadi,  ((2x2 + 1)(7x4 – 14)) = 70. 10. Jawaban: e
→

Dengan substitusi langsung:


6. Jawaban: c

 − 

  − 
 = = (tak tentu)
Dengan substitusi langsung:  →  −   − 

−  −  Dengan memfaktorkan:

 → −   −  + 



 − 
−
− − −   −    
= = = =  →  − 
−
−  − +  
  
 − 
 
 −−

 = 
Jadi,  = .  →   −   

 → −   −  + 



 
   
7. Jawaban: d =  = =

 →    
 
Dengan substitusi langsung:
  11. Jawaban: d
       
      =   
 
Dengan substitusi langsung:
 →
     →
   
− +
−  

  = = (tak tentu)
 
 
   → 
 −  + 
⋅ − ⋅ 
= 
 

Dengan memfaktorkan:

− +
 −   −

  
   = 
 −   − 
=  
  → 
 −  +   →

  −

    = 
 − 
=    =  =
  = 2  →

 −
− 
=
 −  =
⋅ −
= 
     
 
Jadi, = 2.
 →
  
12. Jawaban: e
8. Jawaban: a Dengan substitusi langsung:
Dengan substitusi langsung:
  



− 


−  −   → −   −  
+
 −  

 → −

+  +  





− −
− 
= –
−
−  −
+
− − 
= −

+  −
+  

= – = ∞ – ∞ (tak tentu)

= = (tak tentu)

Matematika Kelas XI Program IPA 87


Dengan memfaktorkan: 15. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung:
 



− 
 → −   −  
+
 −  
 −


⋅  −


  − 
= = (tak tentu)
 
 → ⋅ − 
=    +   −  −  +   −  
 → − Dengan mengalikan bentuk sekawan:
  −  −
 −  
=  
 −


 −
+
 + 
 → −   +   −   −     − 
·
 −
+

·  + 
→
  −  −
 +  
=   
 −
−   + 
 → −    +   −   −   =   − 
 −
+

→
+
= 
 → −   +   −   − 
 −   + 
=    − 
 −
+

 →
= 
 → −   −   − 

 
   = 
= = =  →  
 −


− −  − −  − −


 ⋅ 
 ⋅  

13. Jawaban: e = =  ⋅  = 
= 1

 ⋅  −


Dengan substitusi langsung:
Jadi, nilai n = 1.

−  −
− 
 = = (tak tentu)
 → − − − − − −  16. Jawaban: e
Dengan mengalikan bentuk sekawan: Dengan substitusi langsung:

−  − +  − 

 ·  = ∞ (tak tentu)
− − − + →∞
 −   +

 → −

−  −  +  Dengan membagi pangkat tertinggi:
=  −−
 → −  − 


 → ∞
 −   +

 +   −  −  + 
=   −  + 

 → − −  +  =  
+  −

→∞
=  –(x – 1)( −  + 3)  −  + 

 → −
=  
+  −

→∞
= –(–1 – 1)( − − + 3)


− 
+ 


 
= –(–2)(  + 3) = 

 → ∞  
+ 


  
= 2 · 6 = 12 
−  + 


14. Jawaban: a = 
 → ∞  + −


Dengan substitusi langsung:  

 +  −
 +   +  −
⋅ + − +  
 =
= (tak tentu) = =  =

→ − − + −


Dengan mengalikan bentuk sekawan: 17. Jawaban: e
 +  −
 +   +  +
 +  Dengan substitusi langsung:
 ·
→ −  +  +
 +   
+


+
 →∞ ∞
 = = ∞ (tak tentu)
 +  −
 +   → ∞ 

−    
 −  

=  →∞
 →   −   +  +
 +  Dengan membagi pangkat tertinggi:
−  − 
=  
+

 →   −   +  +
 +  
 → ∞ 

−  
−
=  


+

→  +  +
 +  

= 

 → ∞ 
 −  
−  
=
 +  +
⋅ + +

+ 
=  
= = =∞
−   → ∞ 

−   −
= + = –  

88 Kunci Jawaban dan Pembahasan


18. Jawaban: b 
Dengan substitusi langsung:
 −

=  · 
→∞ 
−  −
+ 
−   

 (  +
 –

 +  ) = ∞ – ∞ (tak tentu)

→∞


Dengan mengalikan bentuk sekawan: = 
→∞ −


+ −

 


+
 + 
+ 
 ( 
+
 – 
+  ) ×



→∞  +
 +


+  = =  = = 
− − + − 

+
 − 
+ 
=  21. Jawaban: a
→∞ 
+
 + 
+ 

Dengan substitusi langsung:

=  ·  π π
→∞ 
+
 + 
+ 

   x cos 2x =
cos 2(
)
 π
→

   π π π
= 
 =
+ + +
=
=
cos π =
(–1) = –

→∞ + + +
 

22. Jawaban: e
19. Jawaban: c Dengan substitusi langsung:
Dengan substitusi langsung:



 =  = (tak tentu)
 ((3x – 2) – 

 +  ) = ∞ – ∞ (tak tentu)  → 
→∞
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
 
 = 2 ·  
 −
+  −
 + 

 →  →
 (3x – 2) – 

 +  · =2·1=2
→∞  −
+ 

 + 
23. Jawaban: e

− 
 − 

 + 
=  Dengan substitusi langsung:
→∞  −
+ 

 +  
   
−  −    =  = (tak tentu)
=  →  
 → ∞  −
+  −
 + 



Dengan mengubah fungsi trigonometri:


− − 
  
= 

     
→∞ −
+ − +   = 3  
  
→     →   
− − −

= =  = –1    
− + + + =3· 
 =3·  =  =

 

20. Jawaban: a 24. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:
 (  +
–  )(  −  ) 

− 
=

− 
=

(tak tentu)
→∞   −   − 
 →
=  (  +
 −  –   −  ) = ∞ – ∞ (tak tentu) Dengan mengubah fungsi trigonometri:
→∞

− 
Dengan mengalikan bentuk sekawan: 
 →   − 
 (  +
–  )(  −  )   − 
→∞ =    − 
 →
=  (  +
 −  –   −  )  − 
→∞
=  (x + 1) ·    − 
 →  →
=  ( 
−  −
– 
−  )
→∞  − 
= (1 + 1) ·    − 
 →

−  −
+ 
− 
· Misal u = x – 1.

−  −
+ 
− 
Jika x → 1 maka (x – 1) → 0 atau u → 0.

−  −
− 
−  
=  = (1 + 1) ·  =2·1=2
→∞ 
−  −
+ 
−  → 

Matematika Kelas XI Program IPA 89


25. Jawaban: e   − π
Dengan substitusi langsung: =  −π
   − π
→π
+


 −π
 =  = (tak tentu)

 →      − π


  −π
Dengan mengubah fungsi trigonometri: →π
=   − π
 
+   −π


→π →π




·

 →    

 Misal u = x – π.



Jika x → π maka (x – π) → 0 atau u → 0.








=  
 →   
→ 
   = = = 

+ 








→ → 




 →
= 28. Jawaban: e

   

⋅   
→
→
 →  Dengan substitusi langsung:
 

= = =  =  
+  + 



⋅
   =

⋅  = (tak tentu)
 → − 


 + 
 


Dengan mengubah fungsi trigonometri:


26. Jawaban: c
Dengan substitusi langsung: 
+  + 

 → − 


 + 

     ⋅ 
 = = (tak tentu)  + 

→
 
⋅ = 
 − 
 + 
 → −

Dengan mengubah fungsi trigonometri:  + 

= 
 −  −

 + 
  → −
   

 ·
 + 

→
  = 


 + 
 → −
 +   + 


    
=  =   ·   +  ·   + 
→    → −

   +   + 
     =  ·    +  ·    + 
= 2  ·   → −  → −
→  →  
Misal u = x + 3.


=2· 
· 
  Jika x → –3 maka (x + 3) → 0 atau u → 0.
 →  
    
=  ·  ·  =  ·1·1= 
Misal u = 4  .  →    →  

Jika x → 0 maka (4  ) → 0 atau u → 0. 29. Jawaban: b


  Dengan substitusi langsung:
=2· · 
   −
   −  =  ⋅  = (tak tentu)
 → 
   →  −
 + 
=2·  ·1=
Dengan mengubah fungsi trigonometri
27. Jawaban: d    −
   − 
 →  −
 + 
Dengan substitusi langsung:
  −    − 
  − π = 
  →   −   −   + 
 → π
 − π +   − π
  −    −  
 π − π  =  ·  ·   +
= = = (tak tentu)  →   −   →  −  −   →

π − π +  π − π
⋅ 
Misal u = x – 1 dan v = 1 –  .
Dengan mengubah fungsi trigonometri: Jika x → 1 maka (x – 1) → 0 atau u → 0.
  − π 

−π
 Jika x → 1 maka (1 –  ) → 0 atau v → 0.
 ·
→π
 − π +   − π 
    
−π =  ·  ·   +
  − π →  −
→  →
−π
= 
 − π   − π  
→π + = 1 · (–1) · =–

−π −π +

90 Kunci Jawaban dan Pembahasan


30. Jawaban: d 2. a. Dengan substitusi langsung:
Dengan substitusi langsung:  −  +   −   
 = = (tak tentu)

  −

  →
 − 

 − 


 →     −  
 − 

Dengan mengalikan bentuk sekawan:



  −

   −  +   +  + 
=  ·

  −  
⋅  − 
 − 
 +  + 
→

⋅ 
 −

 ⋅  
−  + 
= = (tak tentu) = 

 ⋅   → 
 −   +  + 

Dengan mengubah fungsi trigonometri: 


−  − 
= 
 →   +   −   +  + 

  −

 
  +
 − 
→ 

  −  
 −  = 
→ −  +   −   +  + 

  −   − 
=  +

 →     −  
 − 

= 
 →  −  +   +  + 

 − −
=  · · +
 
 →  
 −    −    −  = = =–
−  +   +   +  −   

 − −
=  ·  · 
 →  
 −   →    −   →    − 
b. Dengan substitusi langsung:

⋅  − −
= ·  · 
  →    −   →    −   
  +    
 = = (tak tentu)
 − − →  
= ·  · 
  →    −   →    − 
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
Misal u = x – 5 ⇔ x = 4 + 5.  
  +   
+  + 
Jika x → 5 maka (x – 5) → 0 atau u → 0. →
 
·  
+  + 
 
= 10 ·  ·  = 10 · 1 · 1 = 10  
  + 
 →   →  = 
 →      
+  + 
   
B. Uraian = 
 →      
+  + 

1. a. Dengan substitusi langsung: 


= 

→  
+  + 
− 

−

 = = (tak tentu)   
→
 −

−  = = + =
 
+  + 
Dengan memfaktorkan:
−

3. Menentukan hasil pembagian x2 + (3 – a)x – 3a


− 

 =   oleh (x – a) menggunakan metode Horner.


→
 −  →
 −


1 3–a –3a
   x=a a 3a
=  = =
 →
 




1 3 0
b. Dengan substitusi langsung:
Hasil bagi: x + 3
    − 
 −  x2 + (3 – a)x – 3a = (x – a)(x + 3)

 → − 

 − 

  −   −  
−    −   − 
− −   =
= = (tak tentu) → −

− 

−  − 
 −   
⇔  =
Dengan memfaktorkan: → −

    − 
 −  

 → − 

 − 
⇔  (x + 3) =
→

   
−  −  
= 
 → −   −  ⇔ a+3=

  
−  −   
= 
 −
⇔ a= –3=
 → −

−    − 
−  − −  −

= = − = 3 Jadi, nilai a yang memenuhi .
− − 

Matematika Kelas XI Program IPA 91


4. a. Dengan substitusi langsung: b. Dengan substitusi langsung:
 +
 +   ∞
  − =  (
 −   +
– (x
+ 1))
 −  
(tak tentu)
 → ∞ 
 −  ∞ →∞
= ∞ – ∞ (tak tentu)
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
 +
 +  

 −
 → ∞ 
 −   −    (
 −   +
– (x
+ 1))
→∞
 
+ 
 +  
 −   +
+ 
+ 
=  · –  · ·
 → ∞
 − 

  →∞ − 
 

 −   +
+ 
+ 
 

+


+ 

=  –  
 −   +
− 
+ 

 → ∞ −

→∞
− = 
 
 → ∞
 −   +
+ 
+ 
+
+  
=
− – =
–2=–


+  −




 − 
− = 
→∞

+  −
+ 
+ 
b. Dengan substitusi langsung: 
∞  −

 − 

− 
=  · 
 = (tak tentu) →∞

+  −
+ 
+ 

→∞  ∞  


Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: −

− 
= 

− 
→∞
+


+
+

=   


→∞ 

 


 

−

− −



−

 
 = = · =
=  
+ − +
+



→∞ 

 − 
( 
+  – (2x – 1) )

 
 −  
 
 
=  

6.     =
→∞  →∞  
 
 −  

 −  
+  − 
−  + 
= = 2 – 3 = –1 
 ⇔  = 
→∞ 
+  +
 − 
5. a. Dengan substitusi langsung:  +   −  
⇔  = 

 +  – 3x + 2)  +  +
 − 

 ( 
→∞
→∞

 +  −
=  ( 

 +  – (3x – 2)) = ∞ – ∞ (tak tentu) ⇔   
= 
→∞ →∞  
+ 
+
− 

Dengan mengalikan bentuk sekawan:
 +  − 
⇔ = 
 ( 

 +  – (3x – 2))  + +

→∞
+ 


 +  +  −
⇔ 
= 
·


 +  +  −
⇔ a+4=9
 −
 −  −



⇔ a=5
= 
→∞ 

  −
Jadi, nilai a = 5.


 − 
+ 
 −  7. a. Dengan substitusi langsung:
= 
→∞  −
  −

  −    − 


  = = (tak tentu)
  +  →  −   − 

=  · 
→∞ 

 +  +  −
 

Dengan mengubah fungsi trigonometri:
  −  
 +
 
=   →  −  
→∞ −

+

+  − 


   −

 
= 
→  −  
 +   
= =  =  =

  
  +    +  
− + +− =  ·  +   ·  +  
→  −  

92 Kunci Jawaban dan Pembahasan



  
  +    +  
b. Dengan substitusi langsung:
= 
→  − 
  −  − 
 −   −  − 
 =
 →   −     −   −  

  
  +    +  
= 
→ 

= (tak tentu)

= 2   (1 +   )(1 +  
 

· Dengan mengubah fungsi trigonometri:
 →     
 −  − 
 − 


=2· 
· 
· (1 +  ) · (1 + 1) = 112  →   −     − 
 − 
 − 
b. Dengan substitusi langsung: = 
 →   −     − 
 +

 −   −   − 
 = (tak tentu) =   −     − 
→  − 
 →



 − 
Dengan mengubah fungsi trigonometri: = 

 →   −     − 
 +

 − 
 

 −  

 − 
→  − 
 = 2  · 
→  −   →     − 

 +





=  Misal u = x – a.
→  − 

Jika x → a maka (x – a) → 0 atau u → 0

 +






 
=  

→  −  

= 2 ·  · 
→   →  
  
 +





  
=  = 2 ·  ·  = 2 ·
·  = 
→  − 


 +  


  −  
=  9. 
 →   −   +    

 →  −  


  

=  ·     −  

=    
 →  −  
  

→  →  −

 

  
=  ·  +  =   −    −  

 →  − 

 →  − 

 → 
→   
   


· 
=   −  −    −  
 
→
→   
 
   
= ·1+ ·
  − 
− 
− 
 =  –y · 
→ →  − 
   = –y · 1 = –y (terbukti)
= ·1+ · =1+2=3
 

10. s = f(t) = –5t2 + 40t


8. a. Dengan substitusi langsung   + ∆ −  
−
v(t1) =  ∆
−
  
 = =

(tak tentu) ∆ →
→   −   −  −    −  −  −  + ∆
+   + ∆ − −
+  
= 
Dengan mengubah fungsi trigonometri: ∆ → ∆

− −
−   ∆ − ∆
+   +  ∆ + 
−  
 = 
→  −   −  −  ∆ → ∆
 − ∆ − ∆
+  ∆
− = 
=  ·  −
∆ → ∆
→  −  −   −  


 −
=  (–10t1 – 5 ∆t + 40)
  ∆ →
  →
=    −  =   −  = –10t1 + 0 + 40 = –10t1 + 40
→ − −
 −   − 
 →  →
Diperoleh v(t1) = –10t1 + 40.
Misal u = x – 3. t1 = 2 detik
Jika x → 3 maka (x – 3) → 0 atau u → 0.
v(2) = –10 · 2 + 40 = 20 m/detik
  
= = = =∞ Jadi, kecepatan sesaat dalam waktu tepat 2 detik
− 

−  20 m/detik.
→ 

Matematika Kelas XI Program IPA 93


Bab IV Turunan Fungsi g′(x)=
"′ − "′
"



−  ⋅

 ⋅

− 
=

− 

A. Pilihan ganda

−  −


=
1. Jawaban: a 
−  
f′(x) = 9x2 + 4






f′(3) = 9 · 32 + 4 =

−  
= 81 + 4 = 85
2. Jawaban: c

=–
  −  

f(x) = (x + 1)
+  = (x + 1)(2 + x)

!


!
g( 
+  ) = g′( 
+  )
Misal u = x + 1, v = (2 + x) , dan w = 2 + x maka



=–
f(x) = uv dan v = w .  + 
−  

u′ = 1

!" !" !# =–
v′ = = · 
+  −  
! !# !




=–
=
w ·1 

 −
 4. Jawaban: b

=
(2 + x)
f(3x + 2) = x  + 

= 
−

Misalkan n = 3x + 2 maka x = .


+ 

f′(x) = vu′ + uv′ Persamaan menjadi:

−
−

= (2 + x) · 1 + (x + 1) ·

f(n) = +
  


+ 



+  +  +  −
−
+ −
+
=  = =
   


+

 +
 +  +  −

= Misal u = =  (n – 2)


+ 

 +  + +
= v = = (  )



+ 

 + 
3. Jawaban: e w= 

 
g(x) =

−  maka f(n) = uv dan v = (w)

Misal u = 2x, v = 
−  , dan w = x2 – 1 maka u′ = 




g(x) = " dan v = # =w . !" !" !#


v′ = ! = !# · !
u′ = 2

!" !" !#  − 

v′ = ! = !# · ! =
w · 

 − 


=
w · 2x    +  

=  
    

= (x2 – 1) ·x 
= 
   +  

=  

−    

94 Kunci Jawaban dan Pembahasan


f′(n) = vu′ + uv′ 6. Jawaban: b
  
+
  −
 f(x) =  +  = 
+ 

=(  ) ·  + 
· 
  + 



   
   f′(x) =

+


 ( )+−

+



= 
 ⋅ ( )
+


=


(3x + 1)



 +
+  −
   +   + 
= = = =  =
+ + +

⋅ ⋅ 


  
  +  + 
 f′(a + 1) = 2 ⇔
+
=2
12f′(11) = 12 ·  + 

⇔ 3(a + 1) + 1 =   + 



⋅  
⋅ 
=
 
=


= 11 ⇔   + 
–   +  + 1 = 0

5. Jawaban: e ⇔ (   +  −  )  +  −  = 0

+
 −
⇔   +  −  = 0 atau  +  −  = 0
f(x) =

 − 
⇔   +  = 1 atau + =1
Misal u = x2 + 2x – 2 dan v = 2x – 1

maka u′ = 2x + 2, v′ = 2, dan f(x) = " .
 ⇔ + = 
atau + =1

f′(x) =
"′ − "′ ⇔ a + 1 =  atau a + 1 = 1
"



 − 
 +
− 
+
 −

⇔ a = –  atau a = 0
=

 − 


 −
 +  −


−  + 

Jadi, nilai a = –  atau a = 0.


=

 − 


 −
 +


7. Jawaban: c
=  

 − 

g(x) = −  +  =  −  + 

Fungsi kuadrat (2x2 – 2x + 2) mempunyai nilai


a = 2, b = –2, dan c = 2.  

Diskriminan fungsi kuadrat: Misalkan u = x –  + 


maka g(x) = 
.
D = b2 – 4ac 
!  −
= (–2)2 – 4 · 2 · 2 =1–  + 

·1
!

= 4 – 16
= –12 
 + −
=1–
+
=
+
Oleh karena fungsi kuadrat (2x 2 – 2x + 2)
mempunyai nilai a = 2 > 0 dan D = –12 < 0 maka !  !  !  −


 + −
(2x2 – 2x + 2) > 0 untuk setiap bilangan real x. !
= !
· ! =


·
+
Oleh karena (2x2 – 2x + 2) > 0 dan f′(x) > 0 maka

 + −
(2x – 1)2 > 0 sehingga diperoleh nilai x sebagai = ·

− +
+
berikut.
Pembuat nol: (2x – 1)2 = 0 ⇔ 2x – 1 = 0
 +−
=
⇔ 2x = 1   +   −  + 

⇔ x=
Nilai turunan g(x) di x = 3 adalah
! 
 +−
+++ +++ =
!   +   −  + 



−

=
    −

Jadi, nilai x adalah x ≠
; x ∈ R.   
= = =
  ⋅

Matematika Kelas XI Program IPA 95


8. Jawaban: a 
+  
f(x) = 2x3 + nx2 + 4x + 3 = –

+  
+ 
f′(x) = 2 · 3x2 + n · 2x + 4  
= –
= 6x2 + 2nx + 4 
+  
+ 
f′′(x) = 6 · 2x + 2n −


= 12x + 2n = (x2 + 1)

– (x2 + 1)–1
f′′(–1) = –22 ⇔ 12 · (–1) + 2n = –22 −


⇔ 2n= –10 Misal u = (x2 + 1)

, v = (x2 + 1)–1, dan w = x2 + 1



⇔ n= –5 maka h = u – v, u = w

, dan v = w–1.
Jadi, nilai n = –5. ! ! !#
u′ = ! = !# ·
9. Jawaban: d !
Misal y = f(x)  − −


 −

=–
#
· 2x
y= ⇔ y(x + 4) = 3x – 2
+ −


⇔ xy + 4y = 3x – 2 = –x(x2 + 1)

⇔ xy – 3x = –4y – 2 −
⇔ x(y – 3) = –4y – 2 = 

+ 

− −

⇔ x= −
!" !" !#
v′ = ! = !# ·
− −
!
Diperoleh: f–1(x) = − = –1w–2 · 2x
Misalkan h(x) = f–1(x), u = –4x – 2, dan v = x – 3, = –2x(x2 + 1)–2
maka u′ = –4 dan v′ = 1. −

 = 
+ 

h(x) = " h′ = u′ – v′
"′ − "′ − −

h′(x) = = –( )
"


+ 

 −  ⋅ − − − −
⋅  
+ 

= −
 − 
= +



+ 


− + 
+  +
 + 

=
 − 


 −  
+ 
+

= = 14(x – 3)–2 =
 − 

+ 

Misal w = x – 3 maka h′(x) = 14w–2 −  


+  +

=
!′  
+ 

h′′(x) =
!

 −  
+ 
!′  !# =
= · 
+ 

!# !
= 14 · (–2) w–3 · 1 
− 
+ 
=

+ 

= 14 · (–2)(x – 3)–3

− 
+ 

Jadi, turunan dari h adalah h′ = .
= –28(x – 3)–3 = 
+ 

 −  

11. Jawaban: d
Jadi, turunan kedua dari f–1(x) adalah .
 −   
g(x) = 2  +  = 2(3x + 1)

10. Jawaban: e 
h =gDf Misal u = 3x + 1 maka g(x) = 2u
.
= g(f(x)) g′(x) =
! 
!
= g( 
+  ) !  !
= · !
!

+  −  
=  −


+
= 2 ·
u ·3


= 3(3x + 1)

96 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Turunan dari g′(x) adalah g′′(x). 14. Jawaban: c



Laju pertambahan jari-jari gelembung:


g′(x) = 3u !$
!′  ! !
= 0,04 cm/detik
g′′(x) = · !
! Gelembung berbentuk bola maka volume

 − 
= 3(–
)u
·3 gelembung = V =  πr3.
 −
 Laju perubahan volume gelembung:

= –
(3x + 1) !% !% !$
!
= !$ · !
−
= 
=  π · 3r2 · 0,04


 + 

− = 4πr2 · 0,04 = 0,16πr2


=

 +   Laju pertambahan volume gelembung pada saat r
− = 1,5 cm:
Jadi, turunan dari g′(x) adalah g′′(x) = .

 +   !%
!
= 0,16π · (1,5)2
12. Jawaban: c
! = 0,36π cm3/detik
Turunan y terhadap x adalah ! .
15. Jawaban: a
!
!
= 3t2 – 4 Debit air = laju air yang diisikan ke wadah
! !  !%
!
= 2t ⇔ ! =
 = ! = 3 cm3/detik
! ! !  
−  !
!
= ! · ! = (3t2 – 4) ·
 = Laju pertambahan tinggi air = ! .


x = t2 + 3 ⇔ t2 = x – 3 Perhatikan gambar berikut.
D
⇔ t= − A C
!
Substitusi t =  −  ke !
diperoleh: ra
E
F
!   −  − 

  − − 
= =
!
−
− ha
 −  −   − 
= =

−
−
13. Jawaban: d
! B
!
= 4 · 2x + 2 = 8x + 2 Diameter wadah = AC = 12 cm
! !  Tinggi wadah = BD = 18 cm
= 2x – 6 ⇔ ! =
!
 −  Jari-jari permukaan air = ra
t = x2 – 6x + 9 = (x – 3)2 Tinggi air = ha
⇔  =x–3 ⇔ x=3+  ∆BCD dan ∆BFE sebangun.
! ! !  &' ?'
= · = (8x + 2) · = @*
! ! !
 −  &*
 +
 

= ⇔ =

 −   $
 +  +



= ⇔ ra =   = 

 +  − 

 +  +

 +  Volume air:
= =
+
 −
 
! 
 +  V =  πra2 ha
=
!
 


 + ⋅

=  π(  )2 ha
= = = 10,5


  

!  = π· 
Jadi, nilai = 10,5.
! 
=
 πha3

Matematika Kelas XI Program IPA 97


!%   3. y = x3 – 3x + 5
! =
 π · 3ha2 =  πha2
!
!  !
= 3x2 – 3

⇔ =
!% π
 


!  !  !% x =
 + 4 =
t
+ 4
!
= !%
· !
!   – 
 =
·
t
=
= ·3 !  
π


 
= Untuk t = 4 maka x =
 + 4 = 5
π

! ! ! 
Untuk ha = 5 cm diperoleh: !
= ! · ! = (3x2 – 3) ·  
!  
 Laju perubahan fungsi y pada saat t = 4:
= =
 cm/detik
! π ⋅ 
 π ! 
Jadi, laju pertambahan tinggi air pada saat tinggi !
= (3 · 52 – 3) ·  

air 5 cm adalah
 cm/detik. = 72 · = 9
 π
Jadi, laju perubahan fungsi y pada saat t = 4
B. Uraian adalah 9.
1. f′(x) = 2ax + b 4. y = 3t2
f′(–1) = –11 ⇔ –2a + b = –11 !
= 6t
f′(2) = 7 ⇔ 4a + b = 7 !
––––––––––– – x = 2t2 + t – 1
–6a = –18 ! ! 
= 4t + 1 ⇔ ! =  + 
⇔ a= 3 !
Substitusi a = 3 ke persamaan 4a + b = 7: ! ! !
= ! · !
4 · 3 + b = 7 ⇔ b = –5 !
Diperoleh f(x) = 3x2 – 5x + 6 
= 6t ·  + 
Nilai f(1) = 3 · 12 – 5 · 1 + 2 = 3 – 5 + 6 = 4

Jadi, nilai f(1) = 4. =  + 
2. f(x) = ax3 – 5x2 + (a + b)x – 4 Substitusi x = 2 ke x = 2t2 + t – 1 diperoleh:
f′(x) = 3ax2 – 5 · 2x + (a + b) 2 = 2t2 + t – 1
= 3ax2 – 10x + a + b
⇔ 2t2 + t – 3 = 0
f′′(x) = 3a · 2x – 10
f′′(a) = 14 ⇔ 3a · 2a – 10 = 14 ⇔ (2t + 3)(t – 1) = 0
⇔ 6a2 = 24 ⇔ 2t + 3 = 0 atau t – 1 = 0
⇔ a2 = 4 ⇔ t = –
atau

t=1
⇔ a= ± 

⇔ a=±2 Oleh karena t < 0 maka t = –
.
Oleh karena a > 0 maka a = 2.  ! 
Substitusi t = –
ke ! =  +  diperoleh:
f′(b) = –1 ⇔ 3ab2 – 10b + a + b = –1
⇔ 3 · 2b2 – 10b + 2 + b = –1 !  −



=
⇔ 6b2 – 9b + 3 = 0 ! 
 −
+ 
⇔ 3(2b2 – 3b + 1) = 0 −
=
⇔ (2b – 1)(b – 1) = 0 − + 
⇔ 2b – 1 = 0 atau b – 1 = 0 −
=
⇔ 2b = 1 atau b=1 −
 
⇔ b =
atau b=1 =


Oleh karena b bilangan bulat maka b = 1. ! 


Jadi, nilai ! di x = 2 adalah .
Nilai a + b = 2 + 1 = 3. 
Jadi, nilai a + b = 3.

98 Kunci Jawaban dan Pembahasan


5. a. O S

R r
Q
h
A. Pilihan ganda
P 1. Jawaban: c
Perhatikan gambar di atas. Misal u = cos x maka dy = u4.
Jari-jari wadah: ! ! !
!
= ! · !

OS = OQ = OP =

× 24 = 12 cm = 4u3 · (–sin x)
Jari-jari permukaan alkohol bagian atas: = 4 cos3 x · (–sin x)
QR = r.  ! 
 !
=   
· 4 cos3 x · (–sin x)
Tinggi alkohol dalam wadah: PR = h.
∆QOR siku-siku di R.  
= –4   = –4 tan x
OQ2 = OR2 + QR2
⇔ 122 = (12 – h)2 + r2 2. Jawaban: b
⇔ 122 = 122 – 24h + h2 + r2 
g(x) =   −  = (cotan x – 1)–1
⇔ r2 = 24h – h2
Permukaan alkohol bagian atas berbentuk Misal u = cotan x – 1 maka g(x) = u–1.
lingkaran sehingga luasnya: !  !  !
!
= !
· !
A = πr2
= –u–2 · (–cosec2 x)
= π(24h – h2)
Jadi, luas permukaan alkohol bagian atas = (cotan x – 1)–2 cosec2 x
adalah A = π(24h – h2). =
K

  − 

b. Laju perubahan luas permukaan alkohol



!I 

bagian atas = . = 
!   − 

Laju pengurangan tinggi alkohol:  





! 

! (g(  )) = 
=

!
= 0,001 cm/detik !

− 

− − 





!I !I !
!
= ! · ! 



= =  =

= π(24 – 2h) · 0,001


! π 
Pada saat h = 6 cm diperoleh: Jadi, nilai = ! (g(  )) =
.
!I
!
= π(24 – 2 · 6) · 0,001 3. Jawaban: e
= π · 12 · 0,001 !W
!
= 2 cos 2t
= 0,012π cm2/detik
! π
Jadi, laju perubahan luas permukaan alkohol !
W (  + t) = 
bagian atas pada saat tinggi alkohol 6 cm π
adalah 0,012π cm2 detik. ⇔ 2 cos 2 (  + t) = 
π 
⇔ cos (
+ 2t) =


⇔ –sin 2t =

 π
⇔ sin 2t = –
 = sin 

Matematika Kelas XI Program IPA 99


π 7. Jawaban: c
Penyelesaian sin 2t = sin  sebagai berikut. π
f(x) = tan (4x +
)

(i) 2t = 
+ k · 2π π
Misal u = 4x +
maka f(x) = tan u.

π
π π
⇔ t = 
+k·π= 
,  !  !  !
f′(x) = = ·
π ! ! !
(ii) 2t = π – 
+ k · 2π = sec2 u · 4
π π π π
⇔ t =– + k · π = –,  = 4 sec2 (4x +
)

π 
Oleh karena 0 ≤ t ≤  maka t =  . =

 +

π

4. Jawaban: a f′(x) = 4 ⇔

=4
π
y = sin2 5x = (sin 5x)2 
 +

y′ = 5 · 2 sin 5x cos 5x = 5 sin 10x π


⇔ cos2 (4x +
) = 1
Diketahui y′ = (2a – 1) sin 5bx
π
⇔ 5 sin 10x = (2a – 1) sin 5bx ⇔ cos (4x +
) = ± 1
Dari kesamaan tersebut diperoleh: π
Mencari penyelesaian cos (4x +
).
2a – 1 = 5
π
⇔ a=3 cos (4x +
) = 1
5b = 10 π
⇔ cos (4x +
) = cos 0
⇔ b=2
π
Jadi, a · b = 3 · 2 = 6. ⇔ 4x +
= ± 0 + k · 2π
5. Jawaban: e π
⇔ 4x = –
+ k · 2π
π π
Misalkan a = x +  maka x = a –  π π
⇔ x =– + k ·

π
f(x +  ) = 2 cos x π π π π
⇔ x =– , , , ,...
π
⇔ f(a) = 2 cos (a –  ) Mencari penyelesaian cos (4x +
) = –1.
π

π π
f′(a) = –2 sin (a –  ) cos (4x +
) = –1
π π π π
f′(
) = –2 sin (
–  ) ⇔ cos (4x +
) = cos π
π π
= –2 sin  ⇔ 4x +
= ± π + k · 2π
π

= –2 ·

= –
⇔ 4x = –
± π + k · 2π
π π π
6. Jawaban: c ⇔ x = – ±  + k ·

f(x) = cos3 (5 – 4x2) = (cos (5 – 4x2))3 π π π


Nilai x yang memenuhi untuk x = – +  + k ·

Misalkan u = 5 – 4x2, v = cos (5 – 4x2) maka


π π π
v = cos u dan f(x) = v3. adalah , , , . . . .
!  !  !" ! π π π
f′(x) = = · · Nilai x yang memenuhi untuk x = – –  + k ·

! !" ! !
= 3v2 · (–sin u) · (–8x) − π π π π
adalah , , , , . . . .
= 24x cos2 u sin u
= 12x cos u · 2 sin u cos u Oleh karena 0 ≤ x ≤ π, nilai x yang memenuhi adalah
π π π π
= 12x cos u sin 2u , , , dan .

= 12x cos (5 – 4x2) sin 2(5 – 4x2) π π π π
= 12x cos (5 – 4x2) sin (10 – 8x2) Jadi, nilai x yang memenuhi , , , dan .

100 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Jawaban: a !′ 
f′′(x) = = –2 cos 2x
f′(x) = 2p sin px cos px = p sin 2px !
f′′(x) = 1 ⇔ –2 cos 2x = 1
g(x) = cos p +  − [
[

 ⇔ cos 2x = – = cos 120°
= cos p + (1 – p sin 2px)


⇔ 2x = ± 120° + k · 360°
 −
g′(x) = 0 +
(1 – p sin 2px)

. (0 – 2p2 cos 2px) Mencari penyelesaian 2x = 120° + k · 360°.


2x = 120° + k · 350°

[

[ ⇔ x = 60° + k · 180°
=

 − [ 
[
⇔ x = 60°, 240°, . . .
π −
[

[ ⋅ π Mencari penyelesaian 2x = –120° + k · 360°.
[
g′( [ ) =

 − [ 
[ ⋅ π 2x = –120° + k · 360°
[
⇔ x = –60° + k · 180°

[ 
π

= ⇔ x = –60°, 120°, 300°, . . .



 − [ 
π
Oleh karena 0° ≤ x ≤ 180°, nilai x yang memenuhi

[
⋅  60° dan 120°.
= = –p2

−
11. Jawaban: c
9. Jawaban: a
f(x) + f′(x)=
f(x) = (x2 + 1)  
− 
⇔ –2 cos x + 2 sin x=
Misal u = x2 + 1, v =  
−  , w = sin (x2 – 1),
Bentuk fungsi trigonometri a cos x + b sin x 

dapat dibentuk menjadi k cos (x – α) dengan dan z = x2 – 1 maka f(x) = uv, v = # = w


, dan
\ w = sin z.
k= 
+ \
dan tan α = 
.
u′ = 2x
Dari fungsi –2 cos x + 2 sin x diperoleh a = –2 dan !" !" !# !^
v′ = = · ·
b = 2. ! !# !^ !

k= −

+

= + = =2
=
w
 −

· cos z · 2x

tan α = −

= –1 oleh karena a = –2 < 0 dan −




= x(sin(x2 – 1))

cos (x2 – 1)
b = 2 > 0 maka tan α di kuadran II sehingga
α = 135° =
  
− 

–2 cos x + 2 sin x =
 
− 

⇔ 2
cos (x – 135°) =
  
− 
=
  
− 
⇔ cos (x – 135°) =
= cos 60°
12. Jawaban: d
(i) x – 135° = 60 + k · 360° 
f(x) = 
−    = ((x2 – 1) cos x) 

⇔ = 195° + k · 360°
= 195° Misal u = (x2 – 1) cos x, v = x2 – 1, dan w = cos x

(ii) x – 135° = –60 + k · 360° maka f(x) = u  dan u = vw.
⇔ = 75° + k · 360° = 75° !
Oleh karena 0 ≤ x ≤ 180° maka x = 75°. = vw′ + wv′
!
= (x2 – 1)(–sin x) + cos x · 2x
10. Jawaban: d
f(x) = sin2 x = (1 – x2) sin x + 2x cos x
Misal sin x = u maka f(x) = u2. !  !
f′(x) = ·
! !
!  !  !
f′(x) = = ·  −

! ! ! = u 
· ((1 – x2) sin x + 2x cos x)
= 2u · cos x


= 2 sin x cos x 
=  ((x2 – 1) cos x) 
((1 – x2) sin x + 2x cos x)
= sin 2x

Matematika Kelas XI Program IPA 101


 − 
  +
  
= 4(x2 – sin (2x2 + 1))3 · 2x(1 + 2 cos (2x2 + 1))
= = 8x(1 + 2 cos (2x2 + 1))(x2 – sin (2x2 + 1))3
  
−   

 − 
  +
   Jadi, y′ = 8x(1 + 2 cos (2x2 + 1))(x2 – sin (2x2 + 1))3.
=
  
− 

 15. Jawaban: b
 −    +
  

f(x) = ax + b cotan x
Jadi, f′(x) = .
  
− 

 f′(x) = a + b(–cosec2 x)
13. Jawaban: a = a – b cosec2 x
y = cos3 x sin5 x \
=a–


= cos3 x sin3 x sin2 x
π
= sin2 x sin3 x cos3 x f′(  ) = –7
 \
= sin2 x · (2 sin x cos x)3 ⇔ a– π = –7



=
sin2 x sin 2x ⇔ a–
\
= –7



Misal u =
sin2 x, v = sin 2x, dan w = sin x maka
\

⇔ a–  =7
y = uv dan u =
w2. 

v′ = 2 cos 2x ⇔ a – 4b = –7
! ! !# ⇔ a = 4b – 7
u′ = = · π
! !# !
f′(
) = 2

=
· 2w · (cos x)
\
 ⇔ a– π =2


=
· 2 sin x cos x

\
 ⇔ a– =2
= sin 2x 


⇔ a–b=2
y′ = vu′ + uv′
⇔ 4b – 7 – b = 2
 
= sin 2x · sin 2x + sin2 x · 2 cos 2x ⇔ 3b = 9
  ⇔ b=3
= sin2 2x +  sin2 x (1 – 2 sin2 x)
Diperoleh a = 4b – 7 = 4 · 3 – 7 = 5.
   Nilai a – b = 5 – 3 = 2.
= sin2 2x +  sin2 x –
sin4 x
Jadi, nilai a – b = 2.
  
Jadi, y′ = sin2 2x +  sin2 x –
sin4 x.
B. Uraian
14. Jawaban: b
y = (x2 – sin (2x2 + 1))4 1. a. f(x) = sin2 (3x2 – 1) cos (3x + 1)
Misal u = x2 – sin (2x2 + 1), v = x2, w = sin (2x2 + Misal u = sin2 (3x2 – 1), v = cos (3x + 1),
1), dan z = 2x2 + 1 maka y = u4, u = v – w, dan w = sin (3x2 – 1), z = 3x2 – 1, dan p = 3x + 1
w = sin z. maka f(x) = uv, u = w2, v = cos p, dan w = sin z.
! !^ ! ! !# !^
w′ = · u′ = = · ·
!^ ! ! !# !^ !
= –cos z · 4x = 2w · cos z · 6x
= –4x cos (2x2 + 1) = 6x · 2 sin (3x2 – 1) cos (3x2 – 1)
! = 6x sin 2 (3x2 – 1)
= v′ – w′
!
= 6x sin (6x2 – 2)
= 2x – (–4x cos (2x2 + 1))
! !" ![
= 2x + 4x cos (2x2 + 1) v′ = = ·
! ![ !
! ! ! = –sin p · 3
y′ = = ·
! ! !
= –3 sin (3x + 1)
= 4u3(2x + 4x cos (2x2 + 1))

102 Kunci Jawaban dan Pembahasan


f′(x) = vu′ + uv′

   − 

= cos (3x + 1) · 6x sin (6x2 – 2) = 

+ sin2 (3x2 – 1)(–3 sin (3x + 1) 


 − 
⋅  − 

= 6x cos (3x + 1) sin (6x2 – 2)



   − 

– 3 sin2 (3x2 – 1) sin (3x + 1) =


Jadi, f′(x) = 6x cos (3x + 1) sin (6x2 – 2)  − 

 − 

– 3 sin2 (3x2 – 1) sin (3x + 1)

   − 

 Jadi, h′(x) = .
 − 

 − 

b. g(x) = 
 +   = (sin2 x + cos x)
 

Misal u = sin2 x + cos x, v = sin2 x, w = cos x, 


 2. y = " dengan:
dan z = sin x maka g(x) = u , u = v + w, dan 

v = z2. u = sin x – cos x ⇒ u′ = cos x + sin x


v = sin x + cos x ⇒ v′ = cos x – sin x
!
= v′ + w′ "′  "′
! y′ =
!" !# "

= +   +     +             


! ! =
  +  

!" !^ !#
= · +
!^ ! !   +     +   +          
=
= 2z · cos x + (–sin x)   +  

= 2 sin x cos x – sin x   +   +     

=
= sin 2x – sin x   +  

!    +  
      
g′(x) = = +    +   
!   +  

=
! 
·
! = 1 + y2 (terbukti)
! !


3. f′(x) = 0
 
= u · (sin 2x – sin x) π π
⇔ 0 – 2 ·
cos
= 0

 −
=  (sin2 x + cos x) 
(sin 2x – sin x) π
⇔ cos
= 0

 −  
=

 
 +    π π
⇔ cos
= cos


 −  
= π π
  
 +  
(i) = –
+ k · 2π


 −  
Jadi, g′(x) = . ⇔ x = –1 + k · 4
  
 +  

= –1, 3, 7
c. h(x) = tan2  − 
π π
(i)

=
+ k · 2π
Misal u = tan  − 
, v =  − 
, dan
⇔ x =1+k·4
w = (1 – x2) maka h(x) = u2, u = tan v, dan
 = 1, 5
v= # = w
. Oleh karena 0 ≤ x ≤ 4 dan x1 > x2 maka x1 = 3 dan
!  x2 = 1.
h′(x) =
! Nilai x12 + x2 = 32 + 1 = 10.
!  ! !" !#
= · · · Jadi, nilai x12 + x2 = 10.
! !" !# !

 −
= 2u · sec2 v ·
w

· (–2x) 4. f(x) = (a – 1) tan x + (b – 2)x


−
= –2x tan  − 
· sec2  − 
f′(x) = (a – 1) sec2 x + (b – 2) = + (b – 2)




· (1 – x2)

Matematika Kelas XI Program IPA 103


π − Oleh karena 0 < b < 4 maka b = 2 sehingga
f′(  ) = 9 ⇒ π +b–2=9




 

 f′(x) = =
 
  

−

+ b = 11 Misal a = 4 sin 2x, b = cos3 2x, dan c = cos 2x


 
 


maka f′(x) = dan b = c3.
⇔ 4(a – 1) + b = 11 \
⇔ 4a + b = 15 . . . (i) b′ =
!\
=
!\
·
!
! ! !
π −
f′(  ) = 3 ⇒ π +b–2=3 = 3c2 · (–2 sin 2x)


= –6 cos2 2x sin 2x
−

+b=5 a′ = 4 · 2 cos 2x = 8 cos 2x






! ′ 
f′′(x) =
− !
⇔ +b=5
 \′ − \′

=
\

⇔ 2(a – 1) + b = 5 
 ⋅ 
 −  
 ⋅ − 

 

=
⇔ 2a + b = 7 . . . (ii) 

Eliminasi b dari persamaan (i) dan (ii): 

 +
 


=
4a + b = 15 

2a + b = 7 π 
π +
 
π
–––––––––– – f′′(
) =
 π
2a = 8 −
+  ⋅

⇔ a=4 =
− 
Substitusi a = 4 ke persamaan (ii) diperoleh:
2 · 4 + b = 7 ⇔ b = –1. =  =8
Nilai a + b = 4 + (–1) = 3. π
Jadi, nilai f′′(
) = 8.
5. f(x) = tan2 bx
Misal u = tan bx maka f(x) = u2
!  !  !
f′(x) = = ·
! ! !
= 2u · b sec2 bx A. Pilihan ganda
= 2b tan bx sec2 bx 1. Jawaban: c

\  \  f′(x) = 2(x2 + 2) · 2x = 4x(x2 + 2)
= ·
 \ 
\
Gradien garis singgung di titik (1, 9):

\  \
=
  \
m = f′(1) = 4 · 1 (12 + 2) = 12
π Persamaan garis singgung di titik (1, 9) dengan
f′(
) = 0 gradien 12:


\  y – 9 = 12(x – 1)

=0
 \π

⇔ y = 12x – 12 + 9
\π = 12x – 3
⇔ sin =0

Garis memotong sumbu Y jika x = 0 sehingga
\π diperoleh y = 12 · 0 – 3 = –3.
⇔ sin = sin π

Jadi, garis y = 12x – 3 memotong sumbu Y di titik
\π (0, –3).
a. = π + k · 2π

2. Jawaban: e
⇔ b=2+k·4
Kurva f(x) = x3 – x2 – 2x memotong sumbu X jika
= –2, 2, 6, . . .
f(x) = 0.

b. = π – π + k · 2π f(x) = 0 ⇔ x3 – x2 – 2x = 0

⇔ b=k·4 ⇔ x(x2 – x – 2) = 0
⇔ x(x – 2)(x + 1) = 0
= –4, 0, 4

104 Kunci Jawaban dan Pembahasan


⇔ x = 0 atau x – 2 = 0 atau x + 1 = 0 Persamaan garis g:
⇔ x = 0 atau x = 2 atau x = –1 y – yP = mg(x – xP)
Kurva memotong sumbu X positif di titik A, maka

absis titik A positif sehingga xA = 2. ⇔ y – 12 = – (x – 4)



Gradien garis singgung kurva di titik A adalah ⇔ 3y – 36 = –2x + 8
m = f′(xA). ⇔ 3y + 2x = 44
f′(x) = 3x2 – 2x – 2 Jadi, persamaan garis g adalah 3y + 2x = 44.
f′(xA) = f′(2) 5. Jawaban: b
= 3 · 22 – 2 · 2 – 2
y = ax2 + b
= 12 – 4 – 2 y′ = 2ax
=6 Gradien garis singgung di titik (1, 2) adalah 20 maka
Jadi, gradien garis singgung kurva di titik A y′(1) = 20.
adalah 6. 2a(1) = 20
3. Jawaban: a ⇔ a = 10
Persamaan kurva menjadi: y = 10x2 + b.
Misal y = f(x) = x3 – 7x + 6
Kurva melalui titik (1, 2) maka y(1) = 2.
Gradien garis singgung kurva di titik T adalah
2 = 10 · 12 + b
m = f′(xT) = 5.
⇔ b = –8
f′(x) = 3x2 – 7 Jadi, nilai a = 10 dan b = –8.
m = f′(xT) = 3xT2 – 7
6. Jawaban: e
⇔ 5 = 3xT2 – 7
Kurva f(x) memotong sumbu Y di titik (0, b).
⇔ 3xT2 = 12 y′ = 3x2 – 2x + a
⇔ xT2 = 4 Garis y = 17x – 41 mempunyai gradien m = 17.
⇔ xT = ± 2 Gradien garis singgung:
Untuk xT = 2, nilai yT = f(2) = 23 – 7 · 2 + 6 = 0. m = f′(3)
Diperoleh koordinat titik T (2, 0). ⇔ 17 = 3 · 32 – 2 · 3 + a
⇔ a = –4
Untuk xT = –2, nilai yT = f(–2)
Persamaan kurva menjadi:
= (–2)3 – 7(–2) + 6 = 12 f(x) = x3 – x2 – 4x + b.
Diperoleh koordinat titik T(–2, 12). Kurva memotong sumbu Y di titik (0, b).
Jadi, koordinat titik T(2, 0) atau T(–2, 12). Ordinat titik singgung:
y = 17 · 3 – 41 = 10.
4. Jawaban: c
Titik singgung kurva dan garis adalah (3, 10) maka
Ordinat titik P: f(3) = 10.
b = f(4) = 6  = 12 33 – 32 – 4 · 3 + b = 10 ⇔ b = 4.
Koordinat titik P(4, 12). Jadi, kurva memotong sumbu Y di titik (0, 4).
Gradien garis A di titik P(4, 12) adalah mA = f′(4). 7. Jawaban: e

 −

 Garis normal pada kurva y = x2 + 4x – 8 di titik
f′(x) = 6 ·

x = T(2, 4) tegak lurus garis singgung kurva di titik



  T(2, 4).
mA = f′(4) = = Misal gradien garis normal = mn dan gradien garis


Misal gradien garis g adalah mg. singgung = ms.


Garis g tegak lurus garis A maka mg · mA = –1. y′ = 2x + 4

ms = y′(xT)
mg · mA = –1 ⇔ mg · = –1 = y′(2)

=2·2+4=8

⇔ mg = – Oleh karena garis normal tegak lurus garis



singgung maka mn · ms = –1.
Garis g melalui titik P(4, 12) dan bergradien
mn · ms = –1
mg = – .

⇔ mn · 8 = –1


⇔ mn = –

Matematika Kelas XI Program IPA 105


Garis normal melalui titik T(2, 4) dan bergradien Menentukan nilai ekstrim menggunakan uji turunan
 kedua.
mn = – .
f′′(x) = 2x + 1
Persamaan garis normal: f′′(–3) = 2(–3) + 1 = –5 < 0
y – yT = mn(x – xT) f′′(2) = 2 · 2 + 1 = 5 > 0
 Oleh karena f′′(–3) < 0 maka kurva f(x) mencapai
⇔ y – 4 = – (x – 2)
maksimum di x = –3.
⇔ 8y – 32 = –x + 2
Nilai maksimum = f(–3)
⇔ 8y + x = 34  
Garis memotong sumbu X jika y = 0. =  (–3)3 +
(–3)2 – 6(–3)) + 4
y = 0 ⇔ 8 · 0 + x = 34  
=  (–27) +
· 9 + 18 + 4
⇔ x = 34

Jadi, garis normal kurva di titik T(2, 4) memotong = –9 +
+ 22
sumbu X di titik (34, 0). 
= 17

8. Jawaban: d

Jadi, nilai maksimum kurva f(x) =
Kurva f(x) = 
+  +  naik jika f′(x) > 0.  3  
 
x +
x2 – 6x + 4 adalah 17
.
Misal u = x2 dan v = x2 + x + 1 maka f(x) = "
.
10. Jawaban: a
f′(x) > 0
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
"′ − "′
⇔ >0 f′(x) = 0
"

⇔ – sin x + cos x = 0
 +  +  ⋅
 − 
 + 

⇔ >0 ⇔ sin x = cos x



+  + 

⇔ tan x = 1 = tan 45°



  +

+
 −
  − 
⇔ x = 45° + k · 180°
⇔ 
+  + 

>0
⇔ = 45°, 225°
 +


Untuk x = 0° ⇒ f(0) = cos 0° + sin 0° = 1


⇔ 
+  + 

>0
Untuk x = 45° ⇒ f(45°) = cos 45° + sin 45°
Oleh karena (x2 + x + 1)2 selalu bernilai positif dan
 

+
 =

+

 +  + 


> 0 maka (x2 + 2x) > 0.
=
(maksimum)
x2 + 2x > 0 ⇔ x(x + 2) > 0
Untuk x = 225° ⇒ f(225°) = cos 225° + sin 225°
V V
 
+++ ––– +++ =–


–2 0 = –
(minimum)
Dari diagram di atas tampak bahwa kurva f(x) naik Untuk x = 270° ⇒ f(270°) = cos 270° + sin 270°
pada interval x < –2 atau x > 0. = 0 – 1 = –1

Jadi, nilai minimum fungsi adalah –
.
Jadi, kurva f(x) = 
+  +  naik pada interval
11. Jawaban: d
x < –2 atau x > 0.
f′(x) = 2bx – (b + 2)
9. Jawaban: b 
  f(x) mempunyai nilai tertinggi di x =  maka
Kurva f(x) = 
x3 +

x2 – 6x + 4 mencapai
 
f′(  ) = 0 ⇔ 2b ·  – (b + 2) = 0
stasioner jika f′(x) = 0.

  ⇔

b – b – 2= 0
f′(x) = 0 ⇔ 
· 3x2 +

· 2x – 6 = 0

⇔ x2 + x – 6 = 0 ⇔ –
b =2
⇔ (x + 3)(x – 2) = 0 ⇔ b = –4
⇔ x + 3 = 0 atau x – 2 = 0 Diperoleh f′(x) = 2(–2)x – (–4 + 2) = –8x + 2
⇔ x = –3 atau x=2

106 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Sketsa grafik f′(x): Dari sketsa grafik f′(x) di atas tampak bahwa fungsi
V u mencapai minimum di x = 14.
+ + + – – – Jadi, keuntungan minimum akan diperoleh jika
V diproduksi 14 unit barang per minggu.

 15. Jawaban: e
Dari sketsa grafik f′(x) tampak bahwa: x x
x x
 
f(x) naik pada x <  dan f(x) turun pada x >  . (5 – 2x)
x
Jadi, pernyataan yang benar (2) dan (4).

(8 – 2x)

)
2x
12. Jawaban: b


(8
Kurva f(x) = ax2 + bx + 12 mempunyai titik balik (– (5 – 2x)
2, 4) maka kurva f(x) melalui titik (–2, 4) dan f′(–2) x x
= 0. x x
Kurva f(x) melalui titik (–2, 4) maka Volume kotak:
f(–2) = 4 ⇔ a(–2)2 + b(–2) + 12 = 4 V = x (5 – 2x)(8 –2x)
⇔ 4a – 2b = –8 = x (40 – 26x + 4x2)
⇔ 2a – b = –4 = 4x3 – 26x2 + 40x
!%
⇔ b = 2a + 4 Fungsi V mencapai stasioner ! = 0.
f′(x) = 2ax + b ⇒ 12x2 – 52x + 40 = 0
f′(–2) = 0 ⇔ 2a(–2) + b = 0 ⇒ 4(3x2 – 13x + 10) = 0
⇔ –4a + 2a + 4 = 0 ⇒ (3x – 10)(x – 1) = 0
⇔ –2a = –4 ⇒ 3x – 10 = 0 atau x – 1 = 0

⇔ a=2 ⇒ x =  atau x =1
Diperoleh b = 2a + 4 = 2 · 2 + 4 = 8. V V
Nilai a + b = 2 + 8 = 10. +++ ––– +++
V
Jadi, nilai a + b = 10.

13. Jawaban: e 1 

Fungsi f(x) monoton turun maka f′(x) tidak positif Nilai maksimum terjadi di x = 1.
(definit negatif). Diperoleh ukuran kotak:
Grafik definit negatif di bawah sumbu X. Panjang = 8 – 2x = 8 – 2 · 1 = 6 dm
Fungsi f(x) stasioner untuk x = 6 maka f′(6) = 0 Lebar = 5 – 2x = 5 – 2 · 1= 3 dm
(menyinggung sumbu X). Tinggi = x = 1 dm
Jadi, grafik yang benar pilihan e. 16. Jawaban: b
14. Jawaban: a Keuntungan:
Keuntungan: U = penjualan – biaya produksi
U = penjualan – biaya produksi = (40x – x(4x2 – 8x + 24)) ribu
= (2x3 – 36x2 + 600x + 9.600) = (40x – 4x3 + 8x2 – 24x) ribu
– (36x2 – 240x + 3.600) = (–4x3 + 8x2 + 16x) ribu
= 2x3 – 72x2 + 840x + 6.000 !`
Fungsi U mencapai stasioner jika ! = 0.
!`
Fungsi U mencapai stasioner jika = 0. !`
!
!
=0 ⇔ –12x2 + 16x + 16 =0
!`
=0 ⇔ 6x2 – 144x + 840 = 0 ⇔ 3x2 – 4x – 4 =0
!
⇔ x2
– 24x + 140 = 0 ⇔ (3x + 2)(x – 2) =0
⇔ (x – 10)(x – 14) = 0 ⇔ 3x + 2 = 0 atau x – 2 =0

⇔ (x – 10) = 0 atau (x – 14) = 0 ⇔ x = –  atau x=2


⇔ x = 10 atau x = 14 Sketsa grafik f′(x):
Sketsa grafik f′(x): V
V V ––– +++ –––
+++ ––– –– V V
– V

– 2
10 14

Matematika Kelas XI Program IPA 107


Dari sketsa grafik f′(x) di atas tampak bahwa fungsi Panjang kawat minimum
u mencapai maksimum di x = 2. = P(14)
Keuntungan maksimum
q
= U(2) = 13 · 14 + 
= (–4 · 23 + 8 · 22 + 16 · 2) ribu = 182 + 182
= (–32 + 32 + 32) ribu = 364 cm
= 32.000 Jadi, panjang kawat minimum yang diperoleh untuk
Jadi, keuntungan maksimum perusahaan membuat kerangka balok 364 cm.
Rp32.000,00. 18. Jawaban: b
17. Jawaban: e Kecepatan mobil = v(t)
Misal lebar alas balok = x maka ! 
v(t) = !
panjang alas = 3x.
t 
Tinggi balok = t. = · 4t3 – 15 · 3t2 + 300 · 2t – 1.000

= t3 – 45t2 + 600t – 1.000
3x !" 
x Fungsi v(t) mencapai stasioner jika ! = 0.
!" 
Luas permukaan balok = 5.096 cm2 =0
!
⇔ 2 · x · 3x + 2xt + 2 · 3x · t = 5.096 ⇔ 3t2 – 90t + 600 = 0
⇔ 6x2 + 2xt + 6xt = 5.096 ⇔ 3(t2 – 30t + 200) = 0
⇔ 6x2 + 8xt = 5.096 ⇔ (t – 10)(t – 20) = 0
⇔ 3x2 + 4xt = 2.548 ⇔ t – 10 = 0 atau t – 20 = 0
⇔ 4xt = 2.548 – 3x2 ⇔ t = 10 atau t = 20
 
⇔ t=  –  Sketsa grafik
!" 
:
!
Panjang kawat minimum = panjang seluruh rusuk V V
balok. +++ ––– +++
V
Misal panjang kawat = P
10 20
P = 4(x + 3x + t) minimum
 
= 4(4x +  –  ) Dari sketsa grafik v′(t) di atas tampak bahwa fungsi

q v(t) mencapai minimum di t = 20.
= 16x + 
– 3x
Kecepatan minimum:

q
= 13x + = v(20)

!{ = 203 – 45 · 202 + 600 · 20 – 1.000
Fungsi P mencapai stasioner jika ! = 0. = 8.000 – 18.000 + 12.000 – 1.000
!{
q = 1.000 m/menit
= 0 ⇔ 13 – =0
! 
q ⋅  − |

q =
⇔ 13 = 
}



⇔ x2 = 196 = 60 km/jam
⇔ x = ± 14 Jadi, kecepatan minimum mobil 60 km/jam.
!{ 19. Jawaban: d
Sketsa grafik ! :
V V   −  − 
→∞
 − 
+++ ––– +++

V  −
 −
 − 
⋅
= 
–14 14 →∞

minimum

!{ −
 − 
Dari sketsa grafik ! tampak bahwa fungsi P = 
→∞

mencapai minimum di x = 14.

− ∞
− 
= =

108 Kunci Jawaban dan Pembahasan


20. Jawaban: c Jadi, persamaan garis singgung kurva di titik
 − 

 −  A(–2, 23) adalah y + 10x = 3.

 
+
 −

→

2. a. f(x) = 2x3 – 3x2 – 12x + 11




 −  ⋅ − 
 −  ⋅
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
=  f′(x) = 0
→
  +


⇔ 6x2 – 6x – 12 = 0



 −  
 −  ⇔ x2 – x – 2 = 0
= 
→
  +
⇔ (x – 2)\(x + 1) = 0

⇔ x – 2 = 0 atau x + 1 = 0

  −
⇔ x = 2 atau x = –1
=   +


→ Sketsa grafik f′(x):

V V



=  = =0 +++ ––– +++

+
 V

–1 2
B. Uraian maksimum minimum

Dari sketsa grafik f′(x) di atas tampak bahwa


1. Misal gradien garis singgung kurva di titik A fungsi f(x) mencapai maksimum di x = –1 dan
adalah mg. mencapai minimum di x = 2.
Persamaan garis normal: Nilai maksimum
10y – x = 212 ⇔ 10y = x + 212 = f(–1)
 = 2(–1)3 – 3(–1)2 – 12(–1) + 11
⇔ y =  x + 21,2 = –2 – 3 + 12 + 11
 = 18
Gradien garis normal: mn =  . Diperoleh titik balik maksimum (–1, 18).
Oleh karena garis singgung kurva tegak lurus garis Nilai minimum = f(2)
normal maka mg · mn = –1. = 2 · 23 – 3 · 22 – 12 · 2 + 11
mg · mn = –1 = 16 – 12 – 24 + 11
= –9

⇔ mg ·  = –1 Diperoleh titik balik minimum (2, –9).
Jadi, titik-titik stasioner fungsi f(x) = 2x3 –
⇔ mg = –10 3x2 – 12x + 11 adalah titik balik maksimum
f′(x) = 2x – 6 (–1, 18) dan titik balik minimum (2, –9).
Gradien garis singgung = f′(xA) b. Garis normal selalu tegak lurus garis singgung
⇔ mg = f′(xA) kurva.
Garis singgung kurva di titik stasioner sejajar
⇔ –10 = 2xA – 6 sumbu X karena gradiennya nol.
⇔ 2xA = –4 Oleh karena sumbu X tegak lurus sumbu Y
⇔ xA = –2 maka garis normal di titik stasioner sejajar
Ordinat titik A: sumbu Y.
yA = f(xA) Dengan demikian, persamaan garis normal di
titik (–1, 18) adalah x = –1 dan persamaan
= f(–2)
garis normal di titik (2, –9) adalah x = 2.
= (–2)2 – 6(–2) + 7 Jadi, persamaan garis normal kurva f(x) di titik
= 4 + 12 + 7 stasionernya adalah x = –1 dan x = 2.
= 23
3. AB = 20 cm
Garis singgung melalui titik A(–2, 23) dan
AD = (30 – x) cm
bergradien mg = –10.
BC = 24 cm
Persamaan garis singgung kurva di titik A(–2, 23):
EC = (24 – y) cm
y – yA = mg(x – xA)
a. Perhatikan ∆ADF dan ∆FEC sebangun.
⇔ y – 23 = –10(x – (–2)) I' '@
⇔ y – 23 = –10(x + 2) @*
= *?
⇔ y – 23 = –10x – 20  −  
⇔ =
 − 
⇔ y + 10x = 3 

Matematika Kelas XI Program IPA 109


⇔ (30 – x)(24 – y) = xy 5. a. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu
⇔ 720 – 24x – 30y + xy = xy koordinat.
⇔ 30y = 720 – 24x Kurva memotong sumbu X jika y = 0.

 y=0 ⇔ x3 – 2x2 + x = 0
⇔ y = 24 –  x
⇔ x(x2 – 2x + 1) = 0

⇔ y = 24 –  x ⇔ x(x – 1)2 = 0

 ⇔ x = 0 atau x – 1 = 0
Luas BEFD: A = xy = x(24 –  x)
⇔ x = 0 atau x=1

= 24x –  x2 Kurva memotong sumbu x di titik (0, 0) dan
(1, 0).
Jadi, terbukti bahwa luas BEFD adalah
Kurva memotong sumbu Y jika x = 0.

A = 24x –  x2. x = 0 ⇔ y = 03 – 2 · 02 – 0 = 0.
!I Kurva memotong sumbu Y di titik (0, 0).
b. Fungsi A mencapai stasioner jika ! = 0.
b. Menentukan titik stasioner dan jenisnya serta
!I 
!
= 0 ⇔ 24 – 
· 2x = 0 interval fungsi naik dan fungsi turun.
Kurva mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
⇔ 
x = 24 f′(x) = 0 ⇔ 3x2 – 4x + 1 = 0
⇔ x = 15 ⇔ (3x – 1)(x – 1) = 0
Diperoleh y = 24 –

· 15 = 24 – 12 = 12. ⇔ 3x – 1 = 0 atau x – 1 = 0
 
Jadi, nilai x = 15 dan nilai y = 12 agar luas ⇔ x =  atau x=1
BEFD maksimum. Sketsa grafik:
4. a. Jumlah orang yang diperkirakan akan V V
terjangkit demam berdarah setelah 5 hari +++ ––– +++
V
 
= N(5) =
 · 53 –  · 52  1

= 15 – 5 = 10 orang maksimum minimum
b. Laju rata-rata penyebaran demam berdarah
dalam waktu 10 sampai 20 hari. Dari sketsa grafik di atas tampak bahwa fungsi
∆ 
−   
= ∆ = naik pada interval x <  dan x > 1, fungsi

− 
    

 ⋅
 − 



 ⋅   − 
⋅ 
turun pada interval  < x < 1, fungsi mencapai
=
 
 − − 

maksimum di x =  , dan fungsi mencapai
=  minimum di x = 1.
− 
= Menentukan koordinat titik balik.

    
 Untuk x =  , nilai y = (  )3 – 2(  )2 +  =
 .
= 
 
= 78 orang/hari Diperoleh titik balik maksimum (  ,
 ).
c. Laju penyebaran demam berdarah pada hari Untuk x = 1, nilai y = 13 – 2 · 12 + 1 = 0.
ke-15 = N′(15). Diperoleh titik balik minimum (0, 0).


N′(t) =
 t2 –  t c. Menentukan nilai fungsi pada ujung-ujung in-

terval.
N′(15) = · 152 – · 15

  Untuk x = –1, nilai y = (–1)3 – 2(–1)2 – 1
= 81 – 6 = –1 – 2 – 1
= 75 orang/hari = –4
Jadi, laju penyebaran demam berdarah pada Diperoleh koordinat titik ujung (–1, –4).
hari ke-15 adalah 75 orang/hari. Untuk x = 2, nilai y = 23 – 2 · 22 + 2
=8–8+2
=2

110 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Diperoleh koordinat titik ujung (2, 2). +


Sketsa grafik: g(x) = h–1(x) = ± (  )


–2

Y  + −


2 g′(x) = ±
(  ) · 
  


=±  =± +
+ 
 

X
–1  1 2  

 g′(  ) = ± 
=±  + 
+ 
  


  
=± =±  = ±
  ⋅ 


   
Jadi, nilai g′(  ) = atau g′(  ) = – .
–4
3. Jawaban: c
  + 




f′(x) =
 + 

 +   −  
=
 + 


=
A. Pilihan ganda  + 

f′(1) = f(x)
1. Jawaban: d
 ⋅


f′(x) = 3x2 + 6x ⇔ =
 + 

 + 

f′(x – 1) > 9
⇔ 3(x – 1)2 + 6(x – 1) > 9 ⇔ 1 + x2= 2x 2
⇔ 2
3(x – 2x + 1) + 6x – 6 > 9 ⇔ x2 – 1= 0
⇔ 3x2 – 6x + 3 + 6x – 6 – 9 > 0 ⇔ (x – 1)(x + 1) = 0
⇔ 3x2 – 12 > 0 ⇔ x = 1 atau x = –1
⇔ 3(x2 – 4) > 0 Jadi, nilai x yang memenuhi adalah –1 atau 1.
⇔ (x – 2)(x + 2) > 0
4. Jawaban: c
g(x) = (x2 – 4x)6
Misal u = x2 – 4x maka g(x) = u6.
!  !  !
Jadi, nilai x yang memenuhi x < –2 atau x > 2. g′(x) = = · !
! !
2. Jawaban: a = 6u5(2x – 4)
h(x) = 3x2 + 12x + 7 = 6(x2 – 4x)5 · 2(x – 2)
= 3x2 + 12x + 12 – 5 = 12(x – 2)(x2 – 4x)5
= 3(x2 + 4x + 4) – 5 ′  
 −

−     −

= =
= 3(x + 2)2 – 5    
−   
− 
Misal y = h(x)   −

=
y = 3(x + 2)2 – 5  
− 
  −

⇔ y + 5 = 3(x + 2)2 =
  −
 +

+
⇔ 
= (x + 2)2 =


+

+ ′  
⇔ ± =x+2 Jadi, = .
   
+

+
⇔ x=± –2 5. Jawaban: b

Luas permukaan benda: L = 6s2
+ ⇒ 24 = 6s2 ⇔ s2 = 4 ⇔ s = 2 mm
Diperoleh h–1(x) = ± –2
 Volume benda: V = s3

Matematika Kelas XI Program IPA 111


Laju pertambahan volume benda:

 +  −  − 
!% !% ! =
= ! · !
 + 
!
! !  
 +  −  ⋅  − 
⇔ 36 = 3s2 · ! =
!
⋅ + 
!  



⇔ = = = =
! 
  
!  8. Jawaban: b
Untuk s = 2 maka = = 3 mm/menit.
!  ⋅

Misalkan u = cos x – sin x dan v = cos x + sin x


Jadi, laju bertambah panjangnya rusuk benda pada u′ = –sin x – cos x
saat s = 2 adalah 3 mm/menit. v′ = –sin x + cos x
6. Jawaban: d "′ − "′
f′(x) =
Laju pengurangan jari-jari balon "

!$  +  −  −  −  −  −  + 


= ! = –0,05 cm/detik =
 + 

 −   +  
−   −  

Volume balon: V =  πr3 =


  +  

Laju perubahan pengurangan volume balon    −   


!% !% !$ = –1 –    +   
= ! = !$ · !

= –1 – (f(x))2
= 
π· 3r2 · (–0,05)
9. Jawaban: c
= –0,2πr2 !
!
= –2cos x sin x = –sin 2x
Laju perubahan pengurangan volume balon pada
saat r = 6 cm: !

= –2cos 2x
!% !

!
= –0,2π · 62 = –7,2π cm3/detik !
 !
+ 4y = 2 !
!

Tanda minus pada –7,2π cm3/detik menunjukkan


volume balon berkurang. ⇔ –2 cos 2x + 4 cos2x= –2 sin 2x
Jadi, laju perubahan pengurangan volume balon ⇔ –2 (cos x – sin2 x) + 4 cos2 x = –2 sin 2x
2

pada saat r = 6 cm adalah 7,2π cm3/detk. ⇔ 2 cos 2 x + 2 sin2 x = –2 sin 2x


⇔ 2 (cos2 x + sin2 x) = –2 sin 2x
7. Jawaban: c
! ⇔ sin 2x = –1 =
!
= 2 – 3t2

!
= 2t + 4 ⇔
!
=
 sin

! !
 + 

x = t2 + 4t + 1 (i) 2x =
+ k · 2π
⇔ x = t2 + 4t + 4 – 3 π π π
⇔ x = (t + 2)2 – 3 ⇔ x=  +k·π=  , 
⇔ x + 3 = (t + 2)2 π
(ii) 2x = π –
+ k · 2π
⇔ ±  + = t + 2
π
⇔ t = ±  + – 2 ⇔ x=– +k·π
Oleh karena t > 0 maka t =  +  – 2. π π
=  , 
! ! !
= ! · ! π
! Oleh karena 0 ≤ x ≤ π maka x =  .

= (2 – 3t2) ·
 + 
10. Jawaban: d

−   +  −

= f(x) = sin2

+ 

 + 

=

−   +  −   +  +  Misal u = sin

+  , v =

+  , dan

 + 
w = 2x 2 + 1 maka f(x) = u 2, u = sin v, dan
=
−  −
 + 
 +  

 +  v= # = w
.

112 Kunci Jawaban dan Pembahasan


!  13. Jawaban: d
f(x) = !
Persamaan garis normal di titik P(xP, yP):
!  !
= ! · !" · !# · !
!" !# 6y + x = 25 ⇔ 6y = –x + 25


 −
 ⇔ y = –x + 
= 2u · cos v ·

w
· 4x


Gradien garis normal: mn = –  .

= 2 sin

+  cos

+  · 2x(2x2 + 1)

Misal gradien garis singgung kurva titik P adalah m,


maka mn · m = –1.



+  ⋅

= 


+  mn · m = –1 ⇔ –  · m = –1

  

+  ⇔ m=6
= f′(x) = –6x2 + 12x


+ 
m = f′(xP) ⇔ 6 = –6xP2 + 12xP

  
+ 
= ⇔ 6xP – 12xP + 6 = 0
2


+ 
⇔ xP2 – 2xP + 1 = 0
11. Jawaban: d ⇔ (xP – 1)2 = 0
π ⇔ xP – 1 = 0
g(x +  ) = f(x)  −  ′ 

⇔ xP = 1
= sin x  − 
 Ordinat titik P: yP = f(xP)
= f(1)
= sin x 
 = –2 · 13 + 6 · 12
= sin2 x = –2 + 6 = 4
π π Jadi, koordinat titik P(1, 4).
Misalkan t = x +  maka x = t –  sehingga
14. Jawaban: c
diperoleh: f′(x) = 2ax + b
π
g(t) = sin2 (t –  ) Gradien garis singgung kurva di x = 2 adalah –1
π π maka f′(2) = –1.
g′(t) = 2 sin (t –  ) cos (t –  ) f′(2) = –1 ⇔ 2a · 2 + b = –1
π ⇔ 4a + b = –1
= sin 2 (t –  )
⇔ b = –1 – 4a
π Gradien garis singgung kurva di x = 1 adalah 3
= sin (2t –
)
maka f′(1) = 3.

π π π f′(1) = 3 ⇔ 2a · 1 + b = 3
g′(  ) = sin (  –
)
⇔ 2a + b = 3
π  ⇔ 2a + (–1 – 4a) = 3
= sin  =

⇔ –2a = 4
12. Jawaban: c ⇔ a = –2
f′(x) = 2ax – (a + 1) Diperoleh b = –1 – 4(–2) = –1 + 8 = 7.
Nilai a + b = –2 + 7 = 5.
Gradien garis y = 2x + 3 adalah m = 2.
Jadi, nilai a + b = 5.
Gradien kurva di titik (1, q):
m = f′(1) 15. Jawaban: b
⇔ 2 = 2a · 1 – (a + 1) Persamaan garis g yang melalui titik (–2, –1)
dengan gradien m:
⇔ a=3
y + 1 = m (x + 2) ⇔ y = mx + 2m – 1
Persamaan kurva menjadi:
Substitusi y = mx + 2m – 1 ke persamaan kurva:
f(x) = 3x2 – (3 + 1) x + 6
= 3x2 – 4x + 6 mx + 2m – 1 = 2  .
Titik singgung kurva (1, q) maka f(1) = q. ⇔ mx – 2  + (2m – 1) = 0
f(1) = 3 · 12 – 4 · 1 + 6
=5 ⇔ m(  )2 – 2  + (2m – 1) = 0
Jadi, nilai q = 5.

Matematika Kelas XI Program IPA 113



Persamaan kuadrat m(  )2 – 2  + (2m – 1) = 0 Garis A melalui titik A(3, 1) dan bergradien mA =
.
mempunyai nilai a = m, b = –2, dan c = 2m – 1. Persamaan garis A:
Garis g menyinggung kurva maka D = 0. y – yA = mA(x – xA)
D=0 
⇔ b2 – 4ac = 0 ⇔ y – 1 =
(x – 3)
⇔ 2
(–2) – 4m (2m – 1) = 0 ⇔ 2y – 2 = x – 3
⇔ 4 – 8m2 + 4m = 0 ⇔ x – 2y = 1
⇔ 2m2 – m – 1 = 0 Jadi, persamaan garis A adalah x – 2y = 1.
⇔ (2m + 1) (m – 1) = 0 18. Jawaban: c
⇔ 2m + 1 = 0 atau m – 1 = 0 Kurva f(x) = –2x2 + 4x + 6 memotong sumbu X
 jika f(x) = 0.
⇔ m = –
atau m=1
f(x) = 0 ⇔ –2x2 + 4x + 6 = 0
Oleh karena m > 0 maka m = 1.
⇔ –2(x2 – 2x – 3) = 0
Gradien garis g: m = y′ = f′(x)
⇔ (x – 3)(x + 1) = 0

⇔ 1=
 ⇔ x –3 = 0 atau x + 1 = 0
⇔ x = 3 atau x = –1
⇔  =1
Kurva f(x) memotong sumbu X di titik A(–1, 0) dan
⇔ x=1
B(3, 0):
Diperoleh absis titik singgung: p = x = 1. f′(x) = –4x + 4
Ordinat titik singgung: q = f(1) = 2  = 2. Gradien garis singgung di titik A(–1, 0):
Nilai p – q = 1 – 2 = –1. mA = f′(xA) = f′(–1) = –4(–1) + 4 = 8
16. Jawaban: d Persamaan garis singgung kurva di titik A(–1, 0):
f′(x) = 2x + 1 y – yA = mA(x – xA)
Garis A menyinggung parabola di x = –1 maka ⇔ y – 0 = 8(x – (–1))
gradien garis A: m = f′(–1) ⇔ y = 8x + 8
= 2 · (–1) + 1 Gradien garis singgung di titik B(3, 0):
= –1 mB = f′(xB) = f′(3) = –4 · 3 + 4 = –8
Oleh karena garis g ⊥ A, gradien garis A yaitu Persamaan garis singgung kurva di titik B(3, 0):
mA = 1. y – yB = mB(x – xB)
Garis A bergradien 1 dan melalui titik (0, 0) maka ⇔ y – 0 = –8(x – 3)
persamaan garis A adalah y = x.
⇔ y = –8x + 24
Titik Q pada garis A maka koordinat Q (–1, –1).
Oleh karena Q(–1, –1) pada kurva maka Mencari titik potong garis y = 8x + 8 dan
f(–1) = –1. y = –8x + 24.
⇒ (–1)2 + (–1) + 5 – 2p = –1 8x + 8 = –8x + 24
⇔ 5 – 2p = –1 ⇔ 16x = 16
⇔ 2p = 6 ⇔ x=1
⇔ p =3 Nilai f(1) = –2 · 12 + 4 · 1 + 6
= –2 + 4 + 6 = 8
17. Jawaban: d Diperoleh titik potong (1, 8).
Garis g menyinggung kurva f(x) = 2x2 – 6x + 4 Jadi, garis singgung kurva di titik A dan B
di titik B(1, 0) maka gradien garis g adalah berpotongan di titik (1, 8).
mg = f′(1).
19. Jawaban: a
f′(x) = 4x – 6 Garis x = 6 bergradien nol.
mg = f′(1) = 4 · 1 – 6 = –2 Misal gradien garis singgung kurva = m.
Misal gradien garis A = mA. Oleh karena garis singgung kurva di x = 2 sejajar
Garis A tegak lurus garis g maka mA · mg = –1. garis x = 6 maka m = f′(2) = 0.
f′(x) = 3x2 – 2kx
mA · mg = –1 ⇔ mA · (–2) = –1
f′(2) = 0

⇔ mA =
⇔ 3 · 22 – 2k · 2 = 0
⇔ 12 – 4k = 0

114 Kunci Jawaban dan Pembahasan


⇔ 4k = 12 Eliminasi a dari (i) dan (ii):
⇔ k=3 4a + 3b = –4 ×4 16a + 12b = –16
Persamaan kurva menjadi f(x) = x3 – 3x2. 16a + b = –192 ×1 16a + b = –192
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0. –––––––––––––– –
f′(x) = 0 ⇔ 3x2 – 6x = 0 11b = 176
⇔ 3x(x – 2) = 0 ⇔ b = 16
⇔ 3x = 0 atau x – 2 = 0 Substitusi b = 16 ke persamaan (i):
⇔ x = 0 atau x=2 4a + 3 · 16 = –4 ⇒ 4a = –4 – 48 = –52
Sketsa grafik f′(x):
⇔ a = –13
V V
+++ ––– +++
Jadi, a + b = –13 + 16 = 3.
V
22. Jawaban: d
0 2 Fungsi y mencapai stasioner jika y′ = 0.
Dari sketsa grafik f′(x) di atas tampak bahwa f(x) y′ = 0
mencapai minimum di x = 2. ⇔ 12x2 – 36x + 15 = 0
Nilai minimum = f(2)
⇔ 4x2 – 12x + 5 = 0
= 23 – 3 · 22
⇔ (2x – 1)(2x – 5) = 0
= 8 – 12
⇔ 2x – 1 = 0 atau 2x – 5 = 0
= –4
 
Jadi, nilai minimum fungsi f(x) adalah –4. ⇔ x =
atau x =2

20. Jawaban: e y′′ = 24x – 36


Gradien garis singgung kurva f(x) bernilai positif  
Untuk x =
, nilai y′′ = 24 ·
– 36
maka f′(x) > 0.
⇔ 2x3 – 9x2 + 12x – 5 > 0 = –24 < 0 (maksimum)
⇔ (x – 1)(2x2 – 7x + 5) > 0  
Untuk x = 2
, nilai y′′= 24 · 2
– 36
⇔ (x – 1)(2x – 5)(x – 1) > 0
= 24 > 0 (minimum)
⇔ (x – 1)2 = 0 atau 2x – 5 > 0

Jadi, fungsi y mencapai minimum untuk x = 2
.
––– ––– +++
 23. Jawaban: d
1

Fungsi f(x) = x 3 + px 2 – 9x – 7 mencapai
 maksimum di x = –3 maka f′(–3) = 0.
⇔ x>

f′(x) = 3x2 + 2px – 9


Jadi, garis singgung kurva bernilai positif pada in- f′(–3) = 0 ⇔ 3(–3)2 + 2p(–3) – 9 = 0
 ⇔ 27 – 6p – 9 = 0
terval x >
.
⇔ 6p = 18
21. Jawaban: c ⇔ p=3

f(x) turun hanya pada interval  < x < 8, berarti Diperoleh f′(x) = 3x2 + 2 · 3x – 9

= 3x2 + 6x – 9
f(x) naik pada x <  dan x > 8 dan f(x) stasioner
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0

pada x =  dan x = 8. 3x2 + 6x – 9 = 0


⇔ x2 + 2x – 3 = 0
f′(x) = 3x2 + 2ax + b
⇔ (x + 3)(x – 1) = 0

f(x) stasioner pada x =  dan x = 8 maka: ⇔ x + 3 = 0 atau x – 1 = 0




⇔ x = –3 atau x=1
f′(  ) = 0 ⇔ 3 ·  + 2a ·  + b = 0
Sketsa grafik f′(x):
⇔ 4 + 4a + 3b = 0 V V

⇔ 4a + 3b = –4 . . . (i) +++ –––


V
+++
f′(8) = 0 ⇔ 3 · 64 + 2a · 8 + b = 0
–3 1
⇔ 192 + 16a + b = 0
⇔ 16a + b = –192 . . . (ii) Dari sketsa grafik f′(x) di atas tampak fungsi f(x)
mencapai minimum di x = 1.

Matematika Kelas XI Program IPA 115


Nilai minimum = f(1)  
Dengan demikian, –  ≤ f(x) ≤ –  .
= 13 + 3 · 12 – 9 · 1 – 7
= –12 Jadi, daerah hasil fungsi f(x) pada interval
Jadi, nilai minimum fungsi f(x) adalah –12.  
–1 ≤ x ≤ 1 adalah –  ≤ f(x) ≤ –  .
24. Jawaban: d
26. Jawaban: c
Kurva f(x) = px2 + 4x + q mencapai maksimum di
titik (1, 6) maka f′(1) = 0. Biaya proyek per hari:
q

f′(x) = 2px + 4 b(x) = (3x + – 60) juta rupiah

f′(1) = 0 ⇔ 2p · 1 + 4 = 0
Biaya proyek selama x hari:
⇔ 2p = –4
q

⇔ p = –2 B(x) = x (b(x) = x(3x + – 60)

Persamaan kurva menjadi f(x) = –2x2 + 4x + q. = (3x2 + 1.200 – 60x) juta rupiah
Kurva f(x) mencapai maksimum di titik (1, 6) maka !& 
f(1) = 6. Biaya proyek akan minimum jika !
= 0.
f(1) = 6 ⇔ –2 · 12 + 4 · 1 + q = 6 ⇔ 6x – 60 = 0
⇔ –2 + 4 + q = 6 ⇔ 6x = 60
⇔ q=4 ⇔ x = 10
Nilai p + q = –2 + 4 = 2. x = 10 artinya biaya proyek akan minimum jika
Jadi, nilai p + q = 2. dikerjakan selama 10 hari.
Biaya minimum proyek = B(10)
25. Jawaban: c
= 3 · 102 + 1.200 – 60 · 10

+  − 
Fungsi f(x) = mencapai stasioner jika = 900 juta rupiah

+  +

f′(x) = 0. 27. Jawaban: c


Misal u = x2 + x – 3 dan v = x2 + x + 2 maka Luas permukaan dalam bak:
 L = 27
f(x) = " .
⇔ x2 + 4xt = 27
u′ = 2x + 1 dan v′ = 2x + 1 ⇔ 4xt = 27 – x2 t
f′(x) = 0
 − 

"′ − "′ ⇔ t =

⇔ =0 x
"
Volume bak:
⇔ vu′ – uv′ = 0 V = x2t x

⇔ (x2 + x + 2)(2x + 1) – (x2 + x – 3)(2x + 1) = 0


 − 

= x2 · =  (27x – x3)
⇔ (2x + 1)(x2 + x + 2 – x2 – x + 3) = 0 
!%
⇔ (2x + 1)(5 – 2x) = 0 Fungsi V mencapai stasioner jika ! = 0.
⇔ 2x + 1 = 0 atau 5 – 2x = 0 !%
 =0
⇔ x= –
atau x= !

 ⇔ 
(27 – 3x2) = 0

⇔ 9 – x2 = 0

Untuk x = tidak terdapat dalam interval ⇔ (3 – x)(3 + x) = 0

–1 ≤ x ≤ 1. ⇔ x = 3 atau x = –3
 
  −

− − !%
Untuk x = –
, nilai f(–
) =
Sketsa grafik ! :
 


− +


V

−  − ––– +++ –––
=  =  . V V

–3 3
−
−  −  −
Untuk x = –1, nilai f(–1) = = . Volume bak terbesar dicapai di x = 3.
−
−  +

Luas alas bak agar volume bak terbesar:



+  −  − L = x2 = 32 = 9 m2
Untuk x = 1, nilai f(1) = 
+  +
=  .
Nilai maksimum fungsi f(x) pada interval –1 ≤ x ≤ 1
 
adalah –  dan nilai minimumnya –  .

116 Kunci Jawaban dan Pembahasan


28. Jawaban: d B. Uraian
Tinggi bola = 5 m
1. Laju perubahan pertambahan jari-jari noda tinta
⇔ h(t) = 5
⇔ –3t2 + 12t – 4 = 5 !$ 
=  mm/detik.
⇔ –3t2 + 12t – 9 = 0 !
⇔ t2 – 4t + 3 = 0 Luas noda tinta: A = πr2
⇔ (t – 3)(t – 1) = 0 Laju pertambahan luas noda tinta
⇔ t – 3 = 0 atau t – 1 = 0 !I
= ! = !$ · !
!I !$
⇔ t = 3 atau t=1
 
Persamaan kecepatan: = 2πr ·  =  πr
! 
v(t) = ! = –6t + 12 Laju pertambahan luas noda tinta pada saat r = 12
Untuk t = 3, nilai v(3) = –6 · 3 + 12 = –6 m/detik. mm:
!I 
Untuk t = 1, nilai v(1) = –6 · 1 + 12 = 6 m/detik.
!
=  π · 12
v(3) = –6 m/detik artinya kecepatan bola
= 4π mm2/detik
6 m/detik ke bawah.
Jadi, kecepatan bola pada saat tinggi bola 5 meter Jadi, laju pertambahan luas noda tinta pada saat r
adalah 6 m/detik. = 12 mm adalh 4π mm2/detik.

29. Jawaban: c 2. Garis singgung kurva di titik P membentuk sudut


Penyelesaian menggunakan aturan L'Hopital: 45° dengan sumbu X negatif maka gradien garis


singgungnya:
 + 
 −  +  
 +  


m = f′(xP) = tan (180° – 45°).
 =   
→  →  ⇔ 2xP + 1 = tan 135°
  ⇔ 2xP + 1 = –1
=  – 
→

⇔ 2xP = –2
  +  

⇔ xP = –1
 −  +   Diperoleh absis titik P: xP = –1.
= 

→ Titik P pada kurva y = x2 + x + 4 maka ordinat titik


  +  
P:

 −  +  yP = f(–1) = (–1)2 + (–1) + 4 = 4.


=
=0 Jadi, koordinat titik P(–1, 4).
  + 
3. a. f¢(x) = 4x – 1
30. Jawaban: a Gradien garis singgung di titik P:
 
  K  −  

m = f′(xP) = f′(
) = 4 ·
–1 = 1
→  −  
Misal gradien garis singgung di titik Q adalah

−   mQ maka m · mQ = –1.


=   −  
→ m · mQ = –1
  −
 −   ⇔ 1 · mQ = –1
=   −  
→
⇔ mQ = –1
 −
 +  ⋅ −
 −  −   − K
 ⇔ f′(xQ) = –1
=   − K

→
⇔ 4xQ – 1 = –1
 
K
 +
 ⋅ − K

=    ⇔ 4xQ = 0
→ −  

⇔ xQ = 0

  
= 
→
  ⋅ − ( 


 ) Ordinat titik Q:
yQ = f(xQ) = f(0) = 2 · 02 – 0 + 3 = 3

 −
 Jadi, koordinat titik Q(0, 3).
=      =  
→ → 


−

=  = –2  
 = –2 · 1 = –2
 → 
 →

Matematika Kelas XI Program IPA 117


b. Persamaan garis yang melalui titik Q(0, 3) dan Jadi, persamaan garis singgung kurva
bergradien mQ = –1: 2x – y – 2= 0.
y – yQ = mQ(x – xQ) 5. Kurva f(x) = ax3 + bx2 + cx – 6 melalui titik (2, –4)
⇔ y – 3 = –1(x – 0) maka f(2) = –4.
⇔ y – 3 = –x f(2) = a · 23 + b · 22 + c · 2 – 6
⇔ y+x=3 ⇔ –4 = 8a + 4b + 2c – 6
Jadi, persamaan garis singgung kurva di titik ⇔ 8a + 4b + 2c = 2
Q(0, 3) adalah y + x = 3. ⇔ 4a + 2b + c = 1 . . . (i)
4. a. Titik Q(4, 6) pada kurva Kurva mempunyai titik balik minimum (1, –2) maka
\ f′(1) = 0 dan f(1) = –2.
f(x) = (a – 2 +  )  , berarti f(4) = 6. f′(x) = 3ax2 + 2bx + c
f(4) = 6 f′(1) = 0 ⇔ 3a + 2b + c = 0 . . . (ii)
\ f′(1) = a · 13 + b · 12 + c · 1 – 6
⇔ (a – 2 +  )  = 6. ⇔ –2 = a + b + c – 6
⇔ (a – 2 + b) · 2 = 6 ⇔ a+b+c=4 . . . (iii)
⇔ a–2+b=3 Eliminasi b dan c dari persamaan (i) dan (ii).
⇔ a+b=5
4a + 2b + c = 1
⇔ a=5–b
3a + 2b + c = 0
\
f(x) = (a – 2 +  )  –––––––––––– –
a=1
 
= (a – 2)x
+ 4bx

Substitusi a = 1 ke persamaan (ii) dan (iii):


(ii) 3 · 1 + 2b + c = 0
 
 −
f′(x) = (a – 2) ·
x
– 2bx


⇔ 3 + 2b + c = 0
⇔ 2b + c = –3 . . . (iv)
Garis g: 2x – y + 9 = 0 mempunyai gradien mg
(iii) 1 + b + c =4
= 2.
⇔ b+c=3 . . . (v)
Garis singgung kurva f di titik Q(4, 6) sejajar
Eliminasi c dari persamaan (iv) dan (v).
garis g maka:
f′(4) = mg 2b + c = –3
 
b+c=3
 – –
⇔ (a – 2) ·
· 4
– 2b · 4
=2 ––––––––– –
b = –6


(a – 2) ·
·
– 2b · = 2
  Diperoleh b + c = 3 ⇔ –6 + c = 3
⇔ c=9
  Persamaan kurva menjadi
⇔ 
(a – 2) –  b = 2
f(x) = x3 – 6x2 + 9x – 6
⇔ a–2–b=8
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
⇔ a – b = 10 f′(x) = 0 ⇔ 3x2 – 12x + 9 = 0
⇔ 5 – b – b = 10 ⇔ 3(x2 – 4x + 3 = 0
⇔ –2b = 5 ⇔ (x – 1)(x – 3) = 0
 ⇔ x – 1 = 0 atau x– 3 = 0
⇔ b=–

⇔ x = 1 atau x=3
 
Diperoleh a = 5 – b = 5 – (–
) =
. Sketsa grafik f′(x):
V V
 
Jadi, nilai a =
dan b = –
. +++ ––– +++
V
b. Misal garis singgung kurva di titik Q adalah A
1 3
dan gradien garis singgungnya mA. maksimum minimum
Garis A // g maka mA = mg = 2.
Dari sketsa grafik f′(x) tampak bahwa kurva f(x)
Garis singgung A melalui titik Q (4, 6) dan
mencapai minimum di x = 3.
bergradien mA = 2 maka persamaan garis A:
Nilai minimum = f(3)
y – yQ = mA(x – xQ)
= 33 – 6 · 32 + 9 · 3 – 6
⇔ y – 6 = 2(x – 4) = 27 – 54 + 27 – 6
⇔ y – 6 = 2x – 8 = –6
⇔ 2x – y – 2 = 0 Koordinat titik balik minimum kurva adalah (3, f(3)).
Jadi, titik balik minimum kurva f(x) adalah (3, –6).

118 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. f(x) = sin2 2x !I
Sketsa grafik ![ :
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
f′(x) = 0 ⇔ 2 sin 2x cos 2x = 0 V
⇔ sin 4x = 0 +++ –––
V
⇔ sin 4x = sin 0
Penyelesaikan persamaan sin 4x = sin 0 dicari 25
maksimum
dengan cara sebagai berikut.
a. 4x = 0 + k · 2π !I
Dari sketsa grafik ![ di atas tampak bahwa fungsi
π
⇔ x=k·
A mencapai maksimum di p = 25.
π π A = 50 – 25 = 25
⇔ x = 0,
, π,
, . . .
Luas mencapai maksimum untuk p = 25 dan
b. 4x = π + k · 2π A = 25.
π π
⇔ x=  +k·
Jadi, ukuran persegi panjang itu 25 m × 25 m.
π π π 8. Biaya produksi x unit barang:
⇔ x= ,  ,  ,...
B(x) = (x3 + 40x2 – 400x + 200) ratusan ribu rupiah
Oleh karena 0 ≤ x ≤ π maka nilai x yang memenuhi Penjualan x unit barang:
π π π
adalah 0,  ,
,  , dan π. H(x) = x(3x2 – 35x + 500)
Sketsa grafik f′(x): = (3x3 – 35x + 500x) ratusan ribu rupiah
V V Keuntungan penjualan x unit barang.
+++ ––– +++ ––– U(x) = H(x) – B(x)
V V
= (3x3 – 35x2 + 500x)
0 π π π π

 – (x3 + 40x2 – 400x + 200)
Dari sketsa grafik f′(x) di atas tampak bahwa fungsi = (2x3 – 75x2 + 900x – 200) ratusan ribu rupiah
!` 
π Fungsi U(x) mencapai stasioner jika = 0.
f(x) naik pada interval 0 ≤ x < 
atau !
!` 
π π π π =0

< x <  dan turun pada interval  < x <


!
π ⇔ 6x2 – 150x + 900 = 0
atau  < x ≤ π.
⇔ 6(x2 – 25x + 150) = 0
Jadi, fungsi f(x) = sin 2 2x naik pada interval ⇔ (x – 10)(x – 15) = 0
π π π ⇔ x – 10 = 0 atau x – 15 = 0
0 ≤ x <  atau
< x <  dan turun pada
⇔ x = 10 atau x = 15
π π π
interval  < x <
atau  < x ≤ π. !` 
Sketsa grafik !
:
7. Andaikan p = panjang, A = lebar, serta A = luas V V
maka: A = p × A. +++ ––– +++
V
Keliling = 100
⇔ 2p + 2AA = 100 10 15
⇔ p + A = 50 maksimum minimum
⇔ A = 50 – p !` 
Dari sketsa grafik ! tampak bahwa fungsi U(x)
A
Jika disubstitusikan ke rumus luas di atas, akan
diperoleh: mencapai minimum di x = 15.
A = p(50 – p) Keuntungan minimum
= U(15)
= 50p – p2
= (2 · 153 – 75 · 152 + 900 · 15 – 200)
!I
Fungsi A mencapai stasioner jika ![ = 0. ratusan ribu rupiah
!I = 3.175 · 100.000
![
= 0 ⇔ 50 – 2p = 0 = 317.500.000
⇔ p = 25 Jadi, keuntungan minimum yang diperoleh pabrik
Rp317.500.000,00.

Matematika Kelas XI Program IPA 119


9. ∠PRQ merupakan sudut keliling yang menghadap c. Tinggi bola: h(t) = 13
diameter maka ∠PRQ = 90° sehingga ⇔ 8 + 6t – t2 = 13
PR ⊥ RQ. ⇔ t2 – 6t + 5 = 0
PR + RQ = 80 ⇔ (t – 5)(t – 1) = 0
⇔ PR + x = 80 ⇔ t – 5 = 0 atau t – 1 = 0
⇔ PR = 80 – x ⇔ t = 5 atau t = 1
∆PQR siku-siku di R. Untuk t = 5 maka v(5) = 6 – 2 · 5 = –4 m/detik
Luas ∆PQR: Untuk t = 1 maka v(1) = 6 – 2 · 1 = 4 m/detik
 
L =
· PR · RQ =
(80 – x)x Jadi, kecepatan bola pada ketinggian 13 meter

adalah 4 m/detik arah ke atas dan 4 m/detik
=
(80x – x2) arah ke bawah (–4 m/detik).

= 40x –
x2

Fungsi L mencapai stasioner jika ! = 0.


!‚ Latihan Ulangan Akhir Semester

= 0 ⇔ 40 – x = 0
! A. Pilihan ganda
⇔ x = 40

1. Jawaban: a
Sketsa grafik ! : f(x) = 2x2 – 3x + 1
V g(x)= 4 + 5x2 – x3
+++ ––– h(x)= f(x) × g(x)
V
= (2x2 – 3x + 1)(4 + 5x2 – x3)
40
maksimum = 8x2 + 10x4 – 2x5 – 12x – 15x3 + 3x4 + 4
!‚ + 5x2 – x3
Dari sketsa grafik ! di atas tampak bahwa
= –2x5 + 13x4 – 16x3 + 13x2 – 12x + 4
fungsi L mencapai maksimum di x = 40.
Jadi, koefisien x3 adalah –16.
Luas maksimum ∆PQR:
  2. Jawaban: b
L = 40 · 40 –
· 40 =
· 40 · 40 Misal: f(x) = x3 – 5x2 + 2x + p
= 20 · 40 = 800 cm2 g(x) = x2 + px – 6
Jadi, luas maksimum ∆PQR = 800 cm2. f(x) dan g(x) dibagi (x + 2) menghasilkan sisa sama,
sehingga:
10. h(t) = 8 + 6t – t2 f(–2) = g(–2)
!  (–2)3 – 5(–2)2 + 2(–2) + p = (–2)2 + p(–2) – 6
a. Tinggi laju bola: v = ! = 6 – 2t
⇔ –8 – 20 – 4 + p = 4 – 2p – 6
! 
b. Fungsi h(t) mencapai stasioner jika ! = 0. ⇔ –32 + p = –2p – 2
6 – 2t = 0 ⇔ 2p + p = 32 – 2
⇔ –2t = –6 ⇔ 3p = 30
⇔ t=3 ⇔ p = 10
!  Jadi, nilai p yang memenuhi adalah 10.
Sketsa grafik !
:
3. Jawaban: d
V
2x3 + x2 + x + 10 dibagi (2x + 3)
+++ –––
V 

2 1 1 10
3
!  –3 3 –6
Dari sketsa grafik ! di atas tampak fungsi
2 –2 4 4 = sisa
h(t) mencapai maksimum di t = 3.
Tinggi bola maksimum:


 + 
Hasil bagi = = x2 – x + 2
h(3) = 8 + 6 · 3 – 32

= 8 + 18 – 9 = 17 Jadi, hasil baginya x2 – x + 2.


Jadi, tinggi bola maksimum 17 meter.

120 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: d f(1) = a + b = 5
Misal f(x) = x3 + 5x2 + mx + 7, sehingga f(5) = 5a + b = 13
–––––––––– –
f(x) = (x – 2) H(x) + 29 –4a = –8
f(2) = 29 ⇔ a=2
⇔ 23 + 5(22) + 2m + 7 = 29 ⇔ a+b=5
⇔ 8 + 20 + 2m + 7 = 29 ⇔ 2+b=5
⇔ 2m = 29 – 35 ⇔ b=3
⇔ 2m = –6 Jadi, sisa pembagiannya 2x + 3.
⇔ m = –3 8. Jawaban: c
Jadi, nilai m = –3. 2x3 + x2 – 13x + a = 0
5. Jawaban: a (2x – 1) merupakan faktor.
Pembagian 2x2 + x + m + 3 oleh (x – 1): 
Untuk x =

1 2 1 m+3
2 3 ⇔ 2x3 + x2 – 13x + a = 0
+   
2 3 m + 6 = sisa ⇔ 2(
)3 + (
)2 – 13(
) + a = 0
  
Pembagian x2 + 9x + 10 oleh (x + 2): ⇔ 2( ) + (  ) –
+ a = 0
–2 1 9 10   
–2 –14 ⇔ +  –
+a =0

+
1 7 –4 = sisa ⇔ –6 + a = 0
⇔ a =6
Sisa pembagian sama sehingga: Suku banyak 2x3 + x2 – 13x + 6
m + 6 = –4 ⇔ m = –10. 
Jadi, nilai m yang memenuhi adalah –10.

2 1 –13 6
6. Jawaban: b 1 1 –6
+
f(x) = (–x2 + 5x + 6) H(x) + (ax + b) 2 2 –12 0
⇔ f(x) = (–x + 3)(x – 2) H(x) + (ax + b)


+
 − 

⇔ f(3) = 3a + b = –8 . . . (i) Hasil bagi =


⇔ f(2) = 2a + b = 9 . . . (ii)
Dari persamaan (i) dan (ii): = x2 + x – 6
3a + b = –8 2 1 1 –6
2a + b = 9
––––––––––– – 2 6
+
a = –17 1 3 0
Substitusikan a = –17 ke persamaan (ii)
2a + b = 9 Diperoleh:
⇔ 2(–17) + b = 9 2x3 + x2 – 13x + 6 = (2x – 1)(x – 2)(x + 3)
⇔ –34 + b = 9 Jadi, faktor yang lain adalah (x – 2) dan (x + 3).
⇔ b = 43 9. Jawaban: c
Sisa pembagian = ax + b  −
= –17x + 43 f(x) =  + 
Jadi, sisa pembagiannya –17x + 43. 
+ 
g(x) =
7. Jawaban: b  − 

Misal suku banyak tersebut f(x). (f o g)(x) = f(g(x))


f(x) dibagi (x – 5) bersisa 13 maka f(5) = 13. 
+ 
= f( )
f(x) dibagi (x – 1) bersisa 5 maka f(1) = 5.  − 

f(x) dibagi (x2 – 6x + 5) bersisa ax + b. 


+ 
−
 − 

f(x) = (x2 – 6x + 5)h(x) + (ax + b) =

 +
+
 − 

= (x – 1)(x – 5)h(x) + ax + b

+   − 


 − 
 − 

= 
+   − 

+
 − 
 − 

Matematika Kelas XI Program IPA 121




= f(g(2t2 – 6t))
 − 

=
= f(4(2t2 – 6t) + 1)
 − 

= f(8t2 – 24t + 1)



=

= 

 +  + 
= x2
Jadi, (f o g)(x) = x2. = 

 + 
10. Jawaban: b
(f D g D h)(t) = 6 ⇒ 

 +  = 6
f(x) = 5x + 4
g(x) = 3x – p ⇔ 8t2 – 24t + 4 = 36
(f o g)(x) = f(g(x)) ⇔ 8t2 – 24t – 32 = 0
= f(3x – p) ⇔ t2 – 3t – 4 = 0
= 5(3x – p) + 4 ⇔ (t – 4)(t + 1) = 0
= 15x – 5p + 4 ⇔ t = 4 atau t = –1
(g o f)(x) = g(f(x)) Jadi, nilai t = –1 atau t = 4.
= g(5x + 4)
= 3(5x + 4) – p 14. Jawaban: c
= 15x + 12 – p  − 
f(x) =  − 
(f o g)(x) = (g o f)(x)
 − 
⇔ 15x – 5p + 4 = 15x + 12 – p Misal: y =  − 
⇔ –5p + p = 12 – 4
⇔ 6y – 7xy = 3 – 5x
⇔ –4p = 8
⇔ p = –2 ⇔ 5x – 7xy = 3 – 6y
Jadi, nilai p = –2. ⇔ x(5 – 7y) = 3 – 6y
 − 
11. Jawaban: d ⇔ x =  − 
f(x) = 2x + 3
(f o g)(x) = 2x2 + 4x + 1  −   − 
⇔ f–1(x) = =
⇔ f(g(x)) = 2x2 + 4x + 1  −   − 
⇔ 2(g(x)) + 3 = 2x2 + 4x + 1  −  
Jadi, f–1(x) = ,x≠ .
⇔ 2(g(x)) = 2x2 + 4x – 2  − 
⇔ g(x) = x2 + 2x – 1 15. Jawaban: c
⇔ g(2x) = (2x)2 + 2(2x) – 1
 + 
= 4x2 + 4x – 1 f(x) =

 − 
Jadi, g(2x) = 4x2 + 4x – 1.
 + 
12. Jawaban: c Misal y =

 − 
(g D f)(x) = 4x2 – 6x + 3 ⇔ y(2x – 1) = 5x + 3
⇔ g(f(x)) = 4x2 – 6x + 3 ⇔ 2xy – y = 5x + 3
⇔ 2xy – 5x = y + 3
⇔ g(1 – 2x) = 4x2 – 6x + 3 ⇔ x(2y – 5) = y + 3
Misal 1 – 2x = t
+
−  ⇔ x =
 − 
⇔ x=

Sehingga: +
⇔ f–1(x) =
 − 
 −  

 −  
g(t) = 4   – 6
 +3

   (f–1 o g)(x) = f–1(g(x))
= 1 – 2t + – 3 + 3t + 3t2 = f–1(3x + 2)
= t2 + t + 1  +
+ 
Jadi, g(x) = x2 + x + 1. =
 +
− 

13. Jawaban: e  + 
=  +  − 
(f D g D h)(t) = (f D g)(h(t))
= (f D g)(2t2 – 6t)  + 
=  − 

122 Kunci Jawaban dan Pembahasan



+  18. Jawaban: d
(f–1 o g)(2) = 
− 
 −  −

+
 + 
 = 
+ →


−  +
→
 −
 − 
= 
− 

+
 + 
= 
 →
 −
= 

+

+ 
=1 =
−

Jadi, nilai (f–1 o g)(2) = 1. ++


= 
16. Jawaban: e
Mencari g(x) terlebih dahulu. = 12
−   −
Misal y = Jadi,  = 12.
 →
 −  +


⇔ xy = 1 – x
⇔ xy + x = 1 19. Jawaban: e
⇔ x(y + 1) = 1 

 − 
 →  −

⇔ x =  +

−  −
+  −
 = 
·
⇔ g(x) =  +
→  −

+  −

h(x) = (g D f)(x)  −  − 
= 
 →   +   − 
+  − 
= g(f(x))
 −
= g(  −  ) = 
 →   +   − 
+  − 

= −  − 

+ = 
 −  →   +   − 
+  − 

 −
=   − = 
 −
+  −  →   + 
+  − 

 − 
= =–
  + 
+  − 
 − 
Misal y=  =–

+ 
⇔ xy = x – 1
 
⇔ xy – x = –1 =– =–
  
⇔ x(y – 1) = –1
−  − 
−
Jadi, 
=– .
→  −
 
⇔ x =  −
20. Jawaban: b
− 
⇔ h–1(x) =  −  =  − 
 −
 − 

  →  −
Jadi, h–1(x) = − 
, x ≠ 1.
 −
 −   +
 − 
17. Jawaban: e =  ·  +
 − 
 →  −

−  −   −   +

 =   −
 − 
→ − → −
= 
 →   −   +
 − 
=  (x + 2)
→
− + 
= 
=3+2  →   −   +
 − 
=5 −  − 
= 

−  −   →   −   +
 − 
Jadi,  = 5.
→ −

Matematika Kelas XI Program IPA 123


− 24. Jawaban: b
=   −
 
 →  +
 −  
→  
−   −

 

= =  
+
− →  
− 
 
= +  =    ·  (1 – )
→ → 

 
 =  · (  1 –  )
=–
 →   → → 

= 1(1 – 2 · 1)
 −
 −  
Jadi,  = –
. = 1 (–1)
 →  −
= –1
21. Jawaban: d  −
 
Jadi,  = –1.

− →  

 →
  −
−  +

25. Jawaban: e
−  −
 −
+  +

+   − 
=  · 
 →
  −
−  +
   −
+  +
  → ∞  −   +


−  −
 −
+  +

= 
+  − 

→
 −
−  −
 = 
→∞  +  −


−  −
 −
+  +

= 

+

−
→

 −
 

=   
→∞ + −

 −
+  +


=  –
→

+ −
= + −

⋅

+
+

=–


− =


+   −  
Jadi,  =
.
= –2  → ∞  −   +


22. Jawaban: b 26. Jawaban: c








 

  
+  – 
− 
 →∞

( )
 =  4 · ·
 → 
  →   
 
+  + 
− 
=  
+  − 
−  ·
→∞ 
+  + 
− 
  
=4·

·

+  − 
− 
= 

→∞ 
+  + 
− 
=


= 
→∞ 
+  + 
− 
23. Jawaban: b

  +

  − 

→
 −  −  
= 
→∞ 
 

 +
  −  + + −
=  




→
 +   − 

+
  −  = 

= 
→
· 
→ →∞

 +  − 
 + + −

 
+

=
⋅  + · 1

=
 + + −


=  = 

= =1

124 Kunci Jawaban dan Pembahasan


27. Jawaban: b 29. Jawaban: c

 ( 
−  – x – 2) f(x) =  x5 – x–4 + 8
→∞


=  ( 
−  – (x + 2)) f′(x) =  (5)x5 – 1 – (–4)x–4 – 1 + 0
→∞
= 3x4 + 4x–5
=  ( 
−  –  +

)
→∞
30. Jawaban: a
=  (  −  –

 +  +  )

f(x) = x2(3x – 1)3
→∞
Misal u = x2 ⇒ u′ = 2x
=  ( 
−  – 
+  +  ) v = (3x – 1)3 ⇒ v′ = 3(3x – 1)2 · 3
→∞
= 9(3x – 1)2

−  + 
+  +  f′(x) = 2x(3x – 1)3 + x2 · 9(3x – 1)2
×

−  + 
+  +  = (3x – 1)2(2x(3x – 1) + 9x2)
= (3x – 1)2(6x2 – 2x + 9x2)

−  − 
+  + 
=  = (3x – 1)2(15x2 – 2x)
→∞ 
−  + 
+  + 
= (3x – 1)2(x(15x – 2))
− −  = x(15x – 2)(3x – 1)2
= 
→∞  −  + 
+  + 

31. Jawaban: d
− −
 
− 
=   f(x) = 
+
 +

→∞ 
 
 
− + + +

 
 
Misal u = x2 – 3x ⇔ u′ = 2x – 3
v = 2x2 + 2x + 2 ⇔ v′ = 4x + 2
− −
= − + + + ′" − "′
f′(x) =
"

−
= + 
 −  
+
 +
− 
−   +

= 
+
 +


=–
− −   −  +
−  +  − +

f′(–2) =  −  +


= –4

−
−  −
=

28. Jawaban: c
− + 
 (   +
  + 
–   +
  − 
) =
→∞ 


  +
  + 
+   +
  − 
= 
·
  +
  + 
+   +
  − 


  +
  + 
−   −
  + 

= 11

= 
→∞   +
  + 
+   +
  − 

Jadi, f′(–2) = 11
.


= 
→∞  +
 +  +   +
  − 

 

32. Jawaban: c
f(x) = cos2 (3x – 2)

=  f′(x) = 2 cos (3x – 2)(–sin (3x – 2))(3)
+  + + +  −



→∞


= –6 cos (3x – 2)(sin (3x – 2))
 = –3 · 2 sin (3x – 2) cos (3x – 2)
= = –3 sin (6x – 4)
 + + + + +

Jadi, f′(x) = –3 sin (6x – 4).
=

Matematika Kelas XI Program IPA 125


33. Jawaban: a 36. Jawaban: c
f(x) = x(1 – cos x) s(t) = t3 + 2t2 + t + 1
Misal u = x ⇒ u′ = 1 !
v(t) = ! = 3t2 + 4t + 1
v = 1 – cos x ⇒ v′ = sin x
f′(x) = u′v + uv′ v(t) = 21
= 1(1 – cos x) + x sin x ⇔ 3t2 + 4t + 1 = 21
= 1 – cos x + x sin x ⇔ 3t2 + 4t – 20 = 0
⇔ (3t + 10)(t – 2) = 0
34. Jawaban: c 
y = 3x2 – 4x ⇔ t =– (tidak mungkin) atau t = 2

m = y′ = 6x – 4
Kecepatan 21 m/s dicapai pada saat t = 2.
Syarat dua garis sejajar m1 = m2.
!"
Garis 2x – y + 3 = 0 a(t) = ! = 6t + 4
⇔ –y = –2x – 3 a(2) = 6 · 2 + 4 = 16
⇔ y = 2x + 3
Jadi, pada saat kecepatan partikel 21 m/s per-
m2 = 2 cepatannya 16 m/s2.
Dari m1 = m2 diperoleh:
6x – 4 = 2 37. Jawaban: e
⇔ 6x = 6 f(x) = x3 – 9x2 + 15x – 5
⇔ x=1 f′(x) = 3x2 – 18x + 15
Substitusikan x = 1 ke persamaan kurva Syarat f(x) naik adalah f′(x) > 0.
y = 3x2 – 4x f′(x) > 0
= 3(1)2 – 4(1) ⇔ 3x2 – 18x + 15 > 0
=3–4 ⇔ 3(x2 – 6x + 5) > 0
= –1 ⇔ 3(x – 5)(x – 1) > 0
Persamaan garis bergradien 2 dan melalui titik Titik pembuat nol:
(1, –1): x–5=0⇒x=5
y – y1 = m(x – x1) x–1=0⇒x=1
⇔ y + 1 = 2(x – 1)
+ – +
⇔ y + 1 = 2x – 2 1 5
⇔ y = 2x – 3
⇔ 2x – y – 3 = 0 Jadi, f(x) naik pada interval x < 1 atau x > 5.
Jadi, persamaan garis singgung 2x – y – 3 = 0. 38. Jawaban: d
35. Jawaban: c f(x) = 2x3 + 3x2 – 12x + 6
 f′(x) = 6x2 + 6x – 12
Diketahui kurva y = x –

f′′(x) = 12x + 6
Titik potong kurva dengan sumbu X adalah di titik Stasioner ⇒ f′(x) = 0
y=0 ⇔ 6x2 + 6x – 12 = 0
 
0=x– ⇒ = x ⇔ x3 = 1 ⇔ 6(x2 + x – 2) = 0



⇔ 6(x + 2)(x – 1) = 0
⇔ x=1 ⇔ x = –2 atau x = 1
Koordinat titik potong (1, 0) x = –2 ⇒ f′′(x) = 12(–2) + 6
Gradien garis y = x –

di titik (1, 0) = –24 + 6

= –18 (maksimum)
f′(x) = 1 +

x = 1 ⇒ f′′(x) = 12(1) + 6
 = 12 + 6

m = f′(1) = 1 + =1+2=3 = 18 (minimum)



Persamaan garis singgung Nilai minimum = 2x3 + 3x2 – 12x + 6
y – y1 = m(x – x1) = 2(1)3 + 3(1)2 – 12(1) + 6
⇔ y – 0 = 3(x – 1) = 2 + 3 – 12 + 6
⇔ y = 3x – 3 = –1

126 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Nilai maksimum = 2x3 + 3x2 – 12x + 6 Luas persegi panjang ABCD yaitu
= 2(–2)3 + 3(–2)2 – 12(–2) + 6 LABCD = AB × AD
= –16 + 12 + 24 + 6 = (6 – 2x) × y
= 26 = (6 – 2x) × (–x2 + 6x)
39. Jawaban: d = –6x2 + 2x3 + 36x – 12x2
Misal a = rusuk alas = 2x3 – 18x2 + 36x
t = tinggi Luas mencapai maksimum jika L′ = 0
Luas balok tanpa tutup = 432 cm2. ⇔ 6x2 – 36x + 36 = 0
⇔ a2 + 4at = 432
⇔ x2 – 6x + 6 = 0
⇔ 4at = 432 – a2
 ±  −  ⋅ ⋅ 

− 
x1.2 =
⇔ t=


 ±  −

=

t


=

a =3± 
a
Nilai x bernilai positif sehingga diperoleh koordinat

Volume balok A(3 ±  , 0).


V = a2 t

− 
B. Uraian
= a2( )

1. f(x) = x3 – (a – 1)x2 + bx + 2a


  f(x) habis dibagi (x + 2)
= 


1 –a + 1 b 2a
 3 –2
= 108a – a –2 2a + 2 –4a – 2b – 4
 +
1 –a – 1 2a + b + 2 –2a – 2b – 4 = 0
!%
Volume balok akan maksimum jika ! = 0.
Diperoleh:
 –2a – 2b – 4 = 0
⇔ 108 –  a2 = 0 ⇔ 2a + 2b = –4
 2 ⇔ a + b = –2 . . . (i)
⇔ 
a = 108
f(x) dibagi (x – 2)
⇔ a2 = 144
1 –a + 1 b 2a
⇔ a = 12 2
2 –2a + 6 –4a + 2b + 12
Jadi, volume balok akan maksimum jika panjang +
1 –a + 3 –2a + b + 6 –2a + 2b + 12 = –4
rusuk alasnya 12 cm.
40. Jawaban: a Diperoleh:
–2a + 2b + 12 = –4
Y
⇔ –2a + 2b = –16
⇔ –a + b = –8 . . . (ii)
y = –x2 + 6x Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh:
a + b = –2
D C –a + b = –8
––––––––––– –
2a = 6
⇔ a =3
x x
0 X
A 6 – 2x B

Matematika Kelas XI Program IPA 127


Substitusikan a = 3 ke persamaan (i) x3 x2 x1 x0
a + b = –2 
⇔ 3 + b = –2
2 5 1 –2
⇔ b = –5 1 3 2
f(x) = x3 – (a – 1)3 + bx + 2a +
= x3 – (3 – 1)x2 – 5(x) + 2(3) 2 6 4 0
= x3 – 2x2 – 5x + 6
2x3 + 5x + x – 2 = (2x – 1)(x2 + 3x + 2)
f(x) dibagi (x + 3)
= (2x – 1)(x + 1)(x + 2)
f(x) = x3 – 2x2 – 5x + 6
f(–3) = (–3)3 – 2(–3)2 – 5(–3) + 6 Bentuk suku banyak f(x) dapat difaktorkan
= –27 – 18 + 15 + 6 sebagai berikut.
= –24 2x4 + 3x3 – 4x2 – 3x + 2
Jadi, f(x) dibagi (x + 3) bersisa –24. = (x – 1)(x + 1)(x + 2)(2x – 1)
Akar-akar dari persamaan suku banyak tersebut
2. xo suatu akar persamaan dari suku banyak f(x) 
jika memenuhi f(xo) = 0 adalah x = 1, x =
, x = –1, dan x = –2.
a. Misal f(x) = 2x3 – 3x2 – 7x – 6 3. g(x) = x – 1
Akar-akar yang mungkin adalah ±1, ±2, ±3,
(f o g)(x) = x2 – 1
±6.
Menguji akar-akar yang mungkin a. Fungsi f(x)
f(1) = 2 · 13 – 3 · 12 – 7 · 1 – 6 = –14 (f o g)(x) = x2 – 1
f(2) = 2 · 23 – 3 · 22 – 7 · 2 – 6 = –16 ⇔ f(g(x)) = x2 –1
f(3) = 2 · 33 – 3 · 32 – 7 · 3 – 6 = 0 ⇔ f(x – 1) = x2 – 1
Sehingga x = 3 merupakan salah satu akarnya. ⇔ f(x – 1) = x2 – 2x + 1 + 2x – 2
Selanjutnya, suku banyak f(x) dibagi dengan ⇔ f(x – 1) = (x2 – 2x + 1) + 2(x – 1)
(x – 3). ⇔ f(x – 1) = (x – 1)2 + 2(x – 1)
x3 x2 x1 x0 ⇔ f(x) = x2 + 2x
3 2 –3 –7 –6 Jadi, f(x) = x2 + 2x.
6 9 6 b. Fungsi f–1(x)
+
2 3 2 0 f(x) = x2 + 2x
Misal y = x2 + 2x
Sehingga,
⇔ y + 1 = x2 + 2x + 1
2x3 – 3x2 – 7x – 6 = (x – 3)(2x2 + 3x + 2)
⇔ y + 1 = (x + 1)2
Oleh karena 2x2 + 3x + 2 = 0 tidak mempunyai
⇔  + = x + 1
akar rasional dan irasional maka akar-akar
persamaan 2x3 – 3x2 – 7x – 6 = 0 adalah ⇔ x=  + –1
x = 3.
⇔ f–1(x) =  + –1
b. f(x) = 2x4 + 3x3 – 4x2 – 3x + 2
Akar-akar yang mungkin adalah ±1 dan ±2. Jadi, fungsi f–1(x) =  +  – 1, x ≥ –1.
Menguji akar-akar yang mungkin
f(1) = 2(1)4 + 3(1)3 – 4(1)2 – 3(1) + 2 = 0 4. Misal h(x) = (f o g)(x)
Pembagian cara Horner 
 
h(x) = f(g(x)) = f   − 
x4 x3 x2 x1 x0  
1 2 3 –4 –3 2
2 5 1 –2  
  −

  −
= 
 
+  −
  −
2 5 1 –2 0
Sehingga, 
 −
 −
 −
2x4 + 3x3 – 4x2 – 3x + 2 =
 −  −
 −
= (x – 1)(2x3 + 5x2 + x – 2)

128 Kunci Jawaban dan Pembahasan



 −
 − 
=
 −   −  6. a.   − 
 ⋅  
 → 
 − 

= 
 −
 +
 →  
=
 −  + 

 +
=  
 
 → 
h(x) = − + 

     
Menentukan h–1(x) =  ·  ·  · 
 → 
 +

Misal y = − +  =  · 3 · 1 ·1 = 1
⇔ –4xy + 6y = 4x + 2  
  
Jadi,  = 1.
⇔ –4xy – 4x = –6y + 2  → 

⇔ x(–4y – 4) = –6y + 2
 −
− +
b. 
 → 
 −
 + 
 −

⇔ x= − −  
= 
 −
+

 −
− +
 −
 →  −  −
⇔ h–1(x) = − − 
=  +  
= 
+

 −
 −
 →  −
Jadi, (g o f)–1(x) =  + 
, x ≠ –1.
 
=
+
= 
 +  −  − 
5.   − 
→
−
Jadi,  = .
 → 
 −
 + 
 −


 +  −  −   +  +  − 
=  ·
→
−
 +  +  −  7.  (3x – 2 – 

 +  )
 →∞
 +  −  − 
=   −
 +  +  −  =  (  −

– 

 +  )
→

 →∞
 −
=   −
 +  +  −  =  ( 
− 
 +  – 

 +  )
→
 →∞

  −
=  ( 
− 
 +  – 

 +  )
=   −
 +  +  −   →∞
→

 
− 
 +  + 

 + 
=  ×
 →
 +  +  −  
− 
 +  + 

 + 

 
− 
 +  − 

 + 
= = 

++  −   →∞ 
− 
 +  + 

 + 

= −  − 
+  = 
 →∞ 
− 
 +  + 

 + 

= 

 − − 
= 
 →∞ 




+

+ 

+

  
 

 

= ·

 
− −
=
=
  − + + − +

−

= +
=  
−
 +  −  − 
= 
Jadi,  =  .
→
−

Matematika Kelas XI Program IPA 129


− mk = y′ = 9
=  ⇔ 3x2 – 6x = 9

⇔ 2
3x – 6x – 9 = 0
= –1  ⇔ x2 – 2x – 3 = 0
⇔ (x + 1)(x – 3) = 0
Jadi, nilai  (3x – 2 –



 +  ) = –1 . ⇔ x = –1 atau x = 3
 →∞ 
Untuk x = –1 ⇒ y = (–1)3 – 3(–1)2 + 1
  = –1 – 3 + 1
8. f(x) =
 −   = –3
Misal Koordinat titik singgung (–1, –3).
u = sin x ⇔ u′ = cos x Persamaan garis singgung dengan gradien 9 dan
v = 1 – cos x ⇔ v′ = sin x melalui (–1, –3):
y + 3 = 9(x + 1)

f(x) = " ⇔ y = 9x + 9 – 3
⇔ y = 9x + 6
′ " − "′ ⇔ 9x – y + 6 = 0
f′(x) =
"

Untuk x = 3 ⇒ y = (3)3 – 3(3)2 + 1


   −   −     =1
=
 −  

Koordinat titik singgung (3, 1).


  −   −  

Persamaan garis singgung dengan gradien 9 dan


=
 
melalui titik (3, 1):
  − 
 + 
 y – 1 = 9(x – 3)
= ⇔ y = 9x – 27 + 1
 −  

⇔ y = 9x – 26
  −  ⇔ 9x – y – 26 = 0
=
 −  

Jadi, persamaan garis singgungnya adalah


  −  9x – y + 6 = 0 dan 9x – y – 26 = 0.
=
 −    −  
10. a. h(t) = 360t – 5t2
  −  h′(t) = 360 – 10t
=
−   −   −  
Titik stasioner h(t) dicapai jika h′(t) = 0,
 sehingga:
=
−  −   360 – 10t = 0

⇔ –10t = –360
=   −  ⇔ t = 36
Untuk t = 36 maka h′′(36) = –10 < 0.
 Fungsi h(t) memiliki nilai balik maksimum di
Terbukti bahwa f′(x) =   −  .
titik t = 36.
9. Kurva y = x3 – 3x2 + 1 ⇔ y′ = 3x2 – 6x Jadi, nilai t yang menyebabkan h maksimum
Garis g: 2x + 18y – 3 = 0 adalah 36 detik.

 b. h maksimum
Gradien garis g: mg = –  = – 
h(t) = 360t – 5t2
Garis singgung kurva (misal garis k) tegak lurus h(36 = 360(36) – 5(36)2
garis g. = 12.960 – 6.480
mk · mg = –1 = 6.480
 Jadi, h maksimum adalah 6.480 meter.
⇔ mk · (–  ) = –1
⇔ mk = 9

130 Kunci Jawaban dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai