Kunci Jawaban Dan Pembahasan MAT XIB IPA
Kunci Jawaban Dan Pembahasan MAT XIB IPA
Sekolah : ...
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4.1 Menggunakan Suku Pendidikan – M e n j e l a s k a n pe- 4.1.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Tentukan nilai suku 8 × 45 1. Buku PR Mate-
algoritma Banyak karakter ngertian suku banyak. finisikan suku banyak berikut untuk menit matika Kelas XI
pembagian (*) Kritis – Menentukan unsur- banyak. nilai x yang disebut- Semester 2,
suku banyak unsur suatu suku 4.1.2 Mampu menen- kan menggunakan Intan Pariwara,
untuk menen- banyak. tukan nilai suku cara Horner. halaman 1–20
tukan hasil bagi – Menentukan nilai banyak. a. f(x) = 3x5 – 2x4 2. Buku PG Mate-
dan sisa pem- suku banyak dengan 4.1.3 Mampu menen- + x 2 + 2x + 4 matika Kelas XI
bagian. cara substitusi. tukan hasil ope- untuk x = –2. Semester 2,
– Menentukan nilai rasi suku ba- b. g(x) = 2x4 – 5x3 Intan Pariwara,
suku banyak dengan nyak. + x untuk x = 3. halaman 1–38
cara Horner. 4.1.4 Mampu menen- c. p(x) = 6x3 – x2 + 3. Buku BSE Mahir
– Menentukan hasil tukan hasil bagi x + 7 untuk Mengembang-
penjumlahan suku
dan sisa pem- x= kan Kemampu-
banyak. bagian suku an Matematika
– Menentukan hasil pe- banyak. 2. Diketahui: untuk Kelas XI
ngurangan suku p(x) = x3 + 5x2 – 3x + 10 SMA/MA IPA,
banyak. q(x) = x4 – x3 + 2x – 6 Wahyudin
– Menentukan hasil per- Tentukan: Djumanta dan
kalian suku banyak. a. p(x) + q(x), R. Sudrajat,
– Menentukan hasil b. p(x) – q(x), Depdiknas
bagi dan sisa pem- c. 4q(x) – 3p(x).
bagian suku banyak
3. Tentukan hasil bagi
dengan cara ber-
dan sisa pembagian
susun. (*)
berikut.
– Menentukan hasil
a. (2x4 – 3x3 + 3x2 +
bagi dan sisa pem-
bagian suku banyak x – 8) : (x – )
oleh (x – k) dengan b. (4x5 – 2x3 + 5x +
cara Horner. (*) 6) : (2x – 3)
1
cara Horner.
Penilaian
2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
bagi dan sisa pem- dan sisa pembagian
bagian suku banyak suku banyak berikut.
oleh ax2 + bx + c yang a. (3x 4 – 2x 3 + x 2
dapat difaktorkan – 4x + 5) : (x – 3)
dengan cara Horner. (3x + 1)
b. (2x4 – 3x3 + 5x – 4)
: (x2 – 4)
4.2 Menggunakan Suku Pendidikan – Menjelaskan teore- 4.2.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Diketahui suku 8 × 45 1. Buku PR Mate-
teorema sisa Banyak karakter ma sisa. tukan sisa pem- banyak f(x) dibagi menit matika Kelas XI
dan teorema (*) Jujur – Menjelaskan teore- bagian suku g(x) = x 2 – 4x + 3 Semester 2,
faktor dalam ma faktor. banyak meng- bersisa 2x – 4. Intan Pariwara,
pemecahan – Menentukan sisa gunakan teore- Tentukan: halaman 1–20
masalah. pembagian suku ma sisa. a. nilai f(3); 2. Buku PG Mate-
banyak oleh suku 4.2.2 Mampu menen- b. sisa pembagian matika Kelas XI
banyak berderajat tukan faktor- f(x) oleh (x – 1). Semester 2,
satu. faktor suatu 2. Sisa pembagian Intan Pariwara,
– Menentukan sisa suku banyak. suku banyak f(x) halaman 1–38
pembagian suku oleh (x + 2) adalah 8. 3. Buku BSE Mahir
banyak oleh suku Sisa pembagian suku Mengembang-
banyak berderajat banyak tersebut oleh kan Kemampu-
dua dengan memisal- (2x – 1) adalah –4. an Matematika
kan sisanya ax + b. Tentukan sisa pem- untuk Kelas XI
– Menentukan faktor- bagian suku banyak SMA/MA IPA,
faktor dari suatu suku tersebut oleh 2x 2 Wahyudin
banyak. + 3x – 2. Djumanta dan
3. Tentukan faktor- R. Sudrajat,
faktor dari suku Depdiknas
banyak
f(x) = x4 – 5x3 + 20x
– 16.
Silabus
Bab II Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
Sekolah : ...
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
5.1 M e n e n t u k a n Fungsi Pendidikan – Menjelaskan penger- 5.1.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Diketahui f(x) = x2 – 5,2 8 × 45 1. Buku PR Mate-
komposisi Komposisi karakter tian fungsi. finisikan fungsi. (f D g)(x) = 9x2 + 12x menit matia Kelas XI
fungsi dari dua (*) Kritis – Membedakan sifat- 5.1.2 Mampu menye- – 1, dan h(x) = x + 10. Semester 2,
fungsi. sifat fungsi (fungsi lesaikan ope- Rumus fungsi Intan Pariwara,
injektif, fungsi sur- rasi aljabar fung- (g D h)(x – 1) = . . . . halaman 21–36
jektif, dan fungsi si. a. 3x + 32 2. Buku PG Mate-
bijektif). 5.1.3 Mampu menen- b. 3x + 29 matika Kelas XI
– Memberikan contoh tukan daerah c. 3x + 25 Semester 2,
fungsi bijektif. asal suatu d. 3x + 12 Intan Pariwara,
– Menghitung suatu fungsi. e. 3x + 2 halaman 39–70
nilai fungsi jika di- 5.1.4 Mampu mende- 3. Buku BSE Mahir
ketahui rumusnya. finisikan fungsi 2. Diketahui Mengembang-
– Menuliskan rumus komposisi. kan Kemampu-
f(x) = + dan
operasi penambah- 5.1.5 Mampu menen- an Matematika
an, pengurangan, tukan fungsi + untuk Kelas XI
g(x) = −
.
perkalian, dan pem- komposisi dari 3 SMA/MA IPA,
bagian dua fungsi. dua atau tiga a. Tentukan daerah Wahyudin
– Menyelesaikan fungsi. asal fungsih(x) Djumanta dan
operasi penambah- 5.1.6 Mampu menye- R. Sudrajat,
an, pengurangan, lesaikan masa- jika h(x) =
. Depdiknas
perkalian, dan pem- lah sehari-hari b. Tentukan daerah
bagian dua fungsi. yang melibatkan asal fungsi k(x)
– Menyebutkan syarat fungsi.
agar suatu fungsi ter- jika k(x) = .
definisi.
– Menyimpulkan daerah
asal suatu fungsi ber-
dasarkan syarat agar
3
fungsi.
Penilaian
4
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
tian fungsi komposisi. f(x) = x 2 – 2x – 4,
– Menjelaskan sifat- g(x) = 3x + 9, dan
sifat komposisi fungsi. (g D f)(a) = 6.
(*) a. Tentukan nilai a
– Menuliskan rumus jika a adalah
fungsi komposisi dari bilangan positif.
dua atau tiga fungsi. b. Tentukan nilai
– Menghitung suatu nilai (f D g)(2).
fungsi komposisi dari
dua atau tiga fungsi.
– Menuliskan rumus
fungsi yang termuat
dalam soal cerita.
– Menghitung suatu
nilai fungsi yang ter-
muat dalam soal cerita.
5.2 M e n e n t u k a n Fungsi Pendidikan – Menjelaskan penger- 5.2.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Invers dari fungsi 8 × 45 1. Buku PR Mate-
invers suatu Invers karakter tian fungsi invers. finisikan fungsi + menit matika Kelas XI
h(x) = + 2
fungsi. (*) Teliti – Menjelaskan invers. − Semester 2,
langkah-langkah 5.2.2 Mampu menen- adalah . . . . Intan Pariwara,
menentukan invers tukan invers + halaman 21–36
a. h–1(x) = ;
suatu fungsi. suatu fungsi. − 2. Buku PG Mate-
– Menentukan invers 5.2.3 Mampu mende- x≠2 matika Kelas XI
suatu fungsi sesuai finisikan invers + Semester 2,
b. h–1(x) = +
;
langkah-langkah dari fungsi kom- Intan Pariwara,
yang dipelajari. (*) posisi. x ≠ –2 halaman 39–70
– Menentukan invers 5.2.4 Mampu menen- + 3. Buku BSE Mahir
c. h–1(x) = −
;
suatu fungsi dengan tukan invers Mengembang-
x≠4
rumus praktis. suatu fungsi kan Kemampu-
−
– Menghitung suatu komposisi. d. h–1(x) = ; an Matematika
−
nilai invers fungsi. 5.2.5 Mampu menye- x≠4 untuk Kelas XI
– Menggambar grafik lesaikan masa- − SMA/MA IPA,
e. h–1(x) = ;
invers suatu fungsi. lah sehari-hari + Wahyudin
– Menjelaskan penger- yang melibatkan x ≠ –4 Djumanta dan
tian invers dari fungsi invers suatu 2. Diketahui f(x) = 12x + 1 R. Sudrajat,
komposisi. fungsi.
Depdiknas
– Menentukan invers dan g(x) = ;
−
suatu fungsi kompo- x ≠ 3. Daerah asal
sisi berdasarkan fungsi (g D f)–1 adalah
pengertiannya. ....
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
– Menentukan invers
suatu fungsi kompo- a. {x|x ≠ – , x ∈ R}
sisi dengan cara
b. {x|x ≠ – , x ∈ R}
yang sama dengan
menentukan invers c. {x|x ≠ 0, x ∈ R}
suatu fungsi.
– Menghitung suatu d. {x|x ≠
, x ∈ R}
nilai invers fungsi
komposisi. e. {x|x ≠ 1, x ∈ R}
– Menuliskan rumus
3. Diketahui f(x) = 2x + 13
invers suatu fungsi
dan g–1(x + 1) = 12x – 7.
yang termuat dalam
Tentukan:
soal cerita.
a. g–1(x)
– Menghitung nilai
b. f –1(x)
invers suatu fungsi
c. (f D g)–1(x)
dalam soal cerita.
d. (g D f)–1(x)
6
Bab III Limit Fungsi
Sekolah : ...
Silabus
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
6.1 M e n j e l a s k a n Limit Fungsi Pendidikan – M e n j e l a s k a n pe- 6.1.1 Mampu mende- Tes Tertulis Untuk menjawab soal 8 × 45 1. Buku PR Mate-
secara intuitif karakter ngertian limit fungsi di finisikan limit nomor 1 sampai dengan menit matika Kelas XI
arti limit fungsi (*) Kerja suatu titik secara fungsi di suatu 3 perhatikan gambar Semester 2,
di suatu titik keras intuitif. titik . grafik fungsi f(x) berikut. Intan Pariwara,
dan di tak hing- – Menentukan nilai limit 6.1.2 Mampu menen- Y halaman 41–58
ga. fungsi di suatu titik tukan nilai limit 2. Buku PG Mate-
f(x)
jika didekati dari kiri fungsi berdasar- matika Kelas XI
berdasarkan gambar kan gambar 6 Semester 2,
5
grafik fungsi. grafik fungsi. 4
Intan Pariwara,
– Menentukan nilai limit 6.1.3 Mampu mende- 3 halaman 83–
fungsi di suatu titik finisikan limit 2 123
1 X
jika didekati dari fungsi di tak 3. Buku BSE Mahir
kanan berdasarkan hingga. –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 Mengembang-
–1
gambar grafik fungsi. 6.1.4 Mampu menen- –2 kan Kemampu-
– Menentukan limit tukan limit fungsi an Matematika
fungsi di suatu titik di tak hingga untuk Kelas XI
1.
f(x) = . . .
berdasarkan gambar berdasarkan → − SMA/MA IPA,
grafik fungsi. gambar grafik a. 1 d. 3 Wahyudin
– Menjelaskan penger- fungsi.
Djumanta dan
tian limit fungsi di tak b. 1 e. 3 R. Sudrajat,
hingga secara intuitif. c. 2 Depdiknas
– Menentukan nilai limit
fungsi jika variabel 2.
f(x) = . . .
→
membesar tanpa
batas berdasarkan
a. 0 d. 1
gambar grafik fungsi.
b. 1 e. tidak
– Menentukan nilai limit
c. 2 ada
fungsi jika variabel
mengecil tanpa batas 3.
f(x) = . . .
berdasarkan gambar →∞
grafik fungsi. a. – ∞ d. ∞
b. –2 e. tidak
c. 0 ada
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
6.2 Menggunakan Limit Fungsi Pendidikan – Menjelaskan sifat- 6.2.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Nilai 12 × 45 1. Buku PR Mate-
sifat limit fungsi karakter sifat limit fungsi di tukan nilai limit menit matika Kelas XI
− −
untuk meng- (*) Rasa satu titik. fungsi aljabar di → − Semester 2,
hitung bentuk Ingin – Menjelaskan cara suatu titik. =.... Intan Pariwara,
tak tentu fungsi Tahu menyelesaikan limit 6.2.2 Mampu menye- halaman 41–58
aljabar dan tri- fungsi di suatu titik lesaikan perma- a.
d. 4 2. Buku PG Mate-
gonometri. menggunakan cara salahan yang matika Kelas XI
b.
e. ∞
substitusi langsung. berkaitan de- Semester 2,
– Menjelaskan cara ngan limit fungsi c. 2 Intan Pariwara,
menyelesaikan limit di suatu titik. halaman 83–
fungsi di suatu titik 6.2.3 Mampu menen- 2. Jika
= 4, 128
→
menggunakan cara tukan nilai limit 3. Buku BSE Mahir
memfaktorkan. fungsi aljabar di nilai a yang meme- Mengembang-
– Menjelaskan cara tak hingga. nuhi adalah . . . . kan Kemampu-
menyelesaikan limit 6.2.4 Mampu menye- a. 2 d. –1 an Matematika
fungsi di suatu titik lesaikan perma- b. 1 e. –2 untuk Kelas XI
dengan mengalikan salahan yang c. 0 SMA/MA IPA,
bentuk sekawan. berkaitan de- Wahyudin
– Menggunakan sifat- ngan limit fungsi 3. Nilai
((x – 2) Djumanta dan
→∞
sifat limit untuk meng- di tak hingga. R. Sudrajat,
hitung limit fungsi. 6.2.5 Mampu menen- – − ) = . . . Depdiknas
– Menyelesaikan per- tukan nilai limit a. –4 d. 0
masalahan yang ber- fungsi trigono- b. –3 e. 4
kaitan dengan limit metri di suatu c. –2
fungsi di suatu titik. titik.
– Menjelaskan sifat- 6.2.6 Mampu menye-
sifat limit fungsi di tak lesaikan perma- 4.
=...
→
hingga. salahan yang
– Menjelaskan cara berkaitan de- a. 5 d.
menyelesaikan limit ngan limit fungsi
fungsi di tak hingga trigonometri. b.
e.
menggunakan cara
substitusi langsung. c.
– Menjelaskan cara
menyelesaikan limit 5. Tentukan nilai limit
fungsi di tak hingga berikut.
menggunakan cara −
membagi dengan a.
→ −
pangkat tertinggi. −
– Menjelaskan cara b.
→ − − −
7
bentuk sekawan.
Penilaian
8
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
masalahan yang ber-
kaitan dengan limit
( + –
→∞
fungsi di tak hingga.
(2x – 1)) =
, carilah
– Menjelaskan teorema
limit apit. nilai a yang meme-
– Menjelaskan cara nuhi.
menyelesaikan limit 7. Tentukan nilai limit
fungsi trigonometri. berikut.
– Menentukan nilai limit
−
fungsi trigonometri di a.
→ −
titik nol.
– Menjelaskan cara
+−
b.
menyelesaikan limit → −
fungsi trigonometri di
suatu titik.
– Menentukan nilai limit
fungsi trigonometri di
suatu titik.
– Menyelesaikan per-
masalahan yang ber-
kaitan dengan limit
fungsi trigonometri.
Silabus
Bab IV Turunan Fungsi
Sekolah : ...
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
6.3 Menggunakan Turunan Pendidikan – M e n ye l es aik a n 6.3.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Sebuah gelembung2 4 × 45 1. Buku PR Mate-
konsep turun- Fungsi karakter permasalahan yang tukan laju per- air berbentuk bola. menit matika Kelas XI
an dalam perhi- Aljabar (*) Cermat berkaitan dengan laju ubahan fungsi Ketika gelembung air Semester 2,
tungan turunan perubahan fungsi f(x) di x = a. bergerak di permu- Intan Pariwara,
fungsi. f(x) di x = a. 6.3.2 Mampu menen- kaan air, gelembung halaman 63–86
– Menjelaskan notasi tukan turunan tersebut bertambah 2. Buku PG Mate-
turunan mengguna- fungsi pangkat. besar. Jika jari-jari matika Kelas XI
kan notasi Leibnitz. 6.3.3 M e n j e l a s k a n gelembung bertam- Semester 2,
– Membuktikan sifat sifat-sifat bah dengan laju 0,04 Intan Pariwara,
penjumlahan dan pe- turunan cm/detik, laju pertam- halaman 129–
ngurangan turunan. 6.3.4 Mampu menen- bahan volume gelem- 176
(*) tukan turunan bung pada saat jari- 3. Buku BSE Mahir
– Menentukan fungsi penjumlahan jarinya 1,5 cm adalah Mengembang-
pangkat. dan pengurang- . . . cm3/detik. kan Kemampu-
– Menentukan turunan an fungsi aljabar. a. 0,16π an Matematika
penjumlahan fungsi 6.3.5 Mampu menen- b. 0,26π 3 untuk Kelas XI
aljabar. tukan turunan c. 0,36π SMA/MA IPA,
– Menentukan turunan perkalian d a n d. 0,61π Wahyudin
pengurangan fungsi pembagian e. 0,63π Djumanta dan
aljabar. fungsi aljabar. 2. Diketahui f(x) = 3x3 R. Sudrajat,
– Menjelaskan cara 6.3.6 Mampu menen- + 4x + 8. Jika turunan Depdiknas
menentukan turunan tukan turunan pertama f(x) adalah
perkalian dan pem- menggunakan f′(x) maka nilai f′(3) =
bagian fungsi aljabar. dalil rantai. ....
– Menentukan turunan 6.3.7 Mampu menen- a. 85
fungsi aljabar meng- tukan nilai turun- b. 101
gunakan dalil rantai. an fungsi aljabar c. 112
– Menentukan nilai turun- di suatu titik. d. 115
an fungsi di suatu titik. 6.3.8 Mampu menen- e. 125
9
Penilaian
10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
3. Jika f(x) = (x + 1)
Silabus
+ maka f′(x) =
....
+
a.
+
+
b.
+
+
c.
+
+
d.
+
+
e.
+
4. Diketahui
g(x) = . Nilai
−
g( + ) = . . . .
a. d. –
−
b. e. –
+
c.
5. Jika f(x) = + ,
−
g(x) = , dan
h = g D f, turunan dari
h adalah . . . .
− +
a. +
− +
b. +
− +
c. +
− +
d. +
− +
e. +
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
6. Diketahui f(x) =
ax 2 + bx + 6. Jika
f′(–1) = –11 dan
f′(2) = 7, tentukan
nilai f(1).
7. Diketahui y = 3t2 dan
x = 2t2 + t – 1. Jika
t < 0, tentukan nilai
di x = 2.
Turunan – Menjelaskan turunan 6.3.8 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Jika y = cos4 x maka 2 × 45 1. Buku PR Mate-
Fungsi y = sin x dan y = cos x. tukan turunan menit matika Kelas XI
Trigonometri – Menentukan turunan fungsi trigono- =.... Semester 2,
fungsi perkalian trigo- metri. a. tan x Intan Pariwara,
nometri. 6.3.9 Mampu menen- b. 2 tan x halaman 63–86
– Menentukan turunan tukan nilai tu- c. –4 tan x 2. Buku PG Mate-
fungsi pecahan trigo- runan fungsi d. –2 cotan x matika Kelas XI
nometri. trigonometri di e. –4 cotan x Semester 2,
– Menentukan turunan suatu titik. Intan Pariwara,
2. Diketahui
fungsi trigonometri 6.3.10 Mampu menen-
halaman 129–
menggunakan dalil tukan turunan g(x) = −
. Nilai 176
rantai. kedua fungsi π 3. Buku BSE Mahir
(g(
)) = . . . .
– Menentukan nilai trigonometri. Mengembang-
turunan fungsi trigo- kan Kemampu-
a. 1 d. –
nometri di suatu titik. an Matematika
– Menentukan turunan untuk Kelas XI
b.
e. –1
kedua fungsi trigo- SMA/MA IPA,
nometri. c. 0 Wahyudin
3. Diketahui f(x) = sin2 x Djumanta dan
dan f′′(x) = 1 untuk R. Sudrajat,
0° ≤ x ≤ 180°. Nilai x Depdiknas
yang memenuhi ada-
lah . . . .
a. 30° dan 60°
b. 20° dan 120°
c. 60° dan 240°
d. 60° dan 120°
e. 120° dan 240°
12
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4. Tentukan turunan
Silabus
dari fungsi-fungsi
berikut.
a. f(x) = sin2 (3x2 –
1) cos (3x + 1)
b. g(x) =
+
c. h(x) = tan2 −
5. Jika f(x) = tan 2 bx
untuk 0 < b < 4 dan
π
f′(
) = 0, hitunglah
π
nilai f′′(
).
6.4 Menggunakan Penggunaan Pendidikan – Menentukan persa- 6.4.1 Mampu mende- Tes Tertulis 1. Garis A menyinggung 6 × 45 1. Buku PR Mate-
turunan untuk Turunan karakter maan garis singgung finisikan fungsi kurva f(x) = 6 di menit matika Kelas XI
menentukan (**) Sabar suatu kurva. naik dan fungsi titik P(4, b). Garis g Semester 2,
karakteristik dan teliti – Menentukan persa- turun. tegak lurus garis A di Intan Pariwara,
suatu fungsi maan garis normal 6.4.2 Mampu meng- titik P. Persamaan halaman 63–86
dan memecah- suatu kurva. gunakan turunan garis g adalah . . . . 2. Buku PG Mate-
kan masalah. – Menjelaskan penger- untuk menentu- a. 2y + 3x = 44 matika Kelas XI
tian fungsi naik. kan persamaan b. 2y – 3x = 44 Semester 2,
– Menjelaskan penger- garis singgung c. 3y + 2x = 44 Intan Pariwara,
tian fungsi turun. dan garis normal d. 3y – 2x = 44 halaman 129–
– Menyebutkan syarat suatu kurva. e. 3y + x = 44 176
suatu fungsi naik. 6.4.3 Mampu menen- 3. Buku BSE Mahir
– Menyebutkan syarat tukan interval 2. Kurva f(x) = Mengembang-
+ +
suatu fungsi turun. suatu fungsi naik pada interval . . . . kan Kemampu-
– Menjelaskan cara naik atau suatu a. –2 < x < 0 an Matematika
menentukan interval fungsi turun. b. –2 ≤ x ≤ 0 untuk Kelas XI
suatu fungsi naik. 6.4.4 M e n e n t u k a n c. x < 0 atau x > 2 SMA/MA IPA,
– Menjelaskan cara t i t i k stasioner d. x < –2 atau x > 0 Wahyudin
menentukan interval dan jenisnya. e. x ≤ –2 atau x ≥ 0 Djumanta dan
suatu fungsi turun. 6.4.5 M e n g g a m b a r R. Sudrajat,
– Menentukan suatu sketsa grafik − − Depdiknas
3.
−
=...
fungsi naik atau fungsi aljabar. →∞
turun. 6.4.6 Mampu meng-
– Menentukan titik gunakan turun- a. –1 d.
potong grafik fungsi an untuk me-
dengan sumbu- nentukan ke- b. – e. 1
sumbu koordinat. cepatan dan c. 0
percepatan.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
6.5 M e r a n c a n g Penggunaan – Menjelaskan cara 6.5.1 Mampu menen- Tes Tertulis 1. Nilai minimum fungsi 2 × 45 1. Buku PR Mate-
model mate- Turunan menentukan nilai tukan nilai eks- f(x) = cos x + sin x menit matika Kelas XI
matika dari maksimum suatu trim suatu fungsi dalam interval 0 ≤ x Semester 2,
masalah yang fungsi dalam interval dalam interval ≤ 270° sama dengan Intan Pariwara,
berkaitan de- tertutup. tertutup. .... halaman 63–86
ngan ekstrim – Menjelaskan cara 6.5.2 Mampu menen- a. – d. 1 2. Buku PG Mate-
fungsi. menentukan nilai tukan nilai eks- matika Kelas XI
b. –1 e.
minimum suatu fungsi trim suatu Semester 2,
dalam interval ter- c. 0
fungsi. Intan Pariwara,
tutup. 6.5.3 Mampu meran- 2. Nilai maksimum kurva halaman 129–
– Menjelaskan cara cang model 176
menentukan nilai matematika dari f(x) = x3 + x2 3. Buku BSE Mahir
maksimum suatu masalah yang Mengembang-
fungsi. – 6x + 4 adalah . . . .
berkaitan de-
kan Kemampu-
– Menjelaskan cara a. 21
ngan nilai maksi-
d. 8 an Matematika
menentukan nilai mini-
mum dan mini- untuk Kelas XI
mum suatu fungsi. b. 17
mum suatu
e. 6 SMA/MA IPA,
13
Penilaian
14
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
mum dan minimum. + cx – 6 melalui titik
– Menuliskan model (2, –4) dan mem-
matematika dari ma- punyai titik balik
salah yang berkaitan maksimum (1, –2).
dengan nilai mak- Tentukan titik balik
simum dan minimum. minimum kurva.
6.6 Menyelesaikan Penggunaan – Menyelesaikan model 6.6.1 Mampu menye- Tes Tertulis 1. Untuk memproduksi 2 × 45 1. Buku PR Mate-
model mate- Turunan matematika dari ma- lesaikan model x unit barang per menit matika Kelas XI
matika dari salah yang berkaitan matematika minggu diperlukan Semester 2,
masalah yang dengan nilai mak- d a r i masalah biaya (36x2 – 240x + Intan Pariwara,
berkaitan simum. yang berkaitan 3.600) ribu rupiah, halaman 63–86
dengan ekstrim – Menyelesaikan model dengan nilai sedangkan penjual- 2. Buku PG Mate-
fungsi dan pe- matematika dari ma- maksimum dan an untuk x unit matika Kelas XI
nafsirannya. salah yang berkaitan minimum. barang per minggu Semester 2,
dengan nilai mini- 6.6.2 Mampu menaf- (2x3 – 36x2 + 600x + Intan Pariwara,
mum. sirkan penye- 9.600) ribu rupiah. halaman 129–
– Menafsirkan penye- lesaian model Keuntungan minimum 176
lesaian model mate- matematika per minggu akan 3. Buku BSE Mahir
matika dari masalah d a r i masalah didapat jika barang Mengembang-
yang berkaitan de- yang berkaitan yang diproduksi per kan Kemampu-
ngan nilai maksimum. dengan nilai minggu sebanyak . . . an Matematika
– Menafsirkan penye- maksimum dan unit. untuk Kelas XI
lesaian model mate- minimum. a. 14 d. 8 SMA/MA IPA,
matika dari masalah b. 12 e. 7 Wahyudin
yang berkaitan dengan c. 10 Djumanta dan
nilai minimum. R. Sudrajat,
2. Perhatikan gambar Depdiknas
berikut.
R
P O Q
Busur PQ berbentuk
setengah lingkaran
dengan diameter PQ.
Titik R pada busur
PQ. Jika PR + RQ =
80 cm dan QR = x cm,
hitunglah luas mak-
simum segitiga PQR.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan pengertian fungsi;
2. menjelaskan dan menyebutkan jenis-jenis fungsi;
3. menentukan syarat agar sebuah fungsi terdefinisi;
4. menentukan daerah asal sebuah fungsi;
5. menentukan nilai fungsi jika diketahui rumus fungsinya;
6. melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua fungsi;
7. menentukan irisan daerah asal dua fungsi;
8. menjelaskan pengertian komposisi fungsi;
9. menjelaskan sifat-sifat komposisi fungsi;
10. menentukan fungsi hasil komposisi dua atau tiga fungsi;
11. menentukan nilai fungsi komposisi fungsi untuk bilangan tertentu;
12. menjelaskan pengertian invers fungsi;
13. menjelaskan langkah-langkah menentukan invers fungsi;
14. menjelaskan pengertian fungsi invers;
15. menentukan invers fungsi;
16. menentukan nilai invers fungsi untuk bilangan tertentu;
17. menggambar grafik invers fungsi;
18. menjelaskan invers dari fungsi komposisi;
19. menentukan invers fungsi dari fungsi komposisi;
20. menentukan nilai invers fungsi dari fungsi komposisi untuk bilangan tertentu.
Materi Pembelajaran
1. Fungsi
2. Fungsi Komposisi
3. Invers Fungsi
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menunjukkan gambar mesin/alat produksi kerupuk. Guru menjelaskan prinsip pembuatan kerupuk
serupa dengan prinsip fungsi. Setelah itu, guru mengingatkan kembali materi tentang pemetaan.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang hubungan antarhimpunan (pemetaan).
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian fungsi.
• Guru menjelaskan sifat fungsi injektif.
• Guru menjelaskan sifat fungsi surjektif.
• Guru menjelaskan sifat fungsi bijektif.
b. Elaborasi
Guru dan siswa memberikan contoh fungsi injektif, surjektif, dan bijektif.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan sifat fungsi jika rumus fungsi tersebut diketahui.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi mengenai operasi aljabar sederhana, misalnya penjumlahan dua
variabel sejenis. Dasar ini kemudian digunakan untuk membahas operasi pada fungsi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang sifat fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan sifat operasi penjumlahan dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat operasi pengurangan dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat operasi perkalian dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat operasi pembagian dua fungsi.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua
fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan hasil operasi dua fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh operasi sederhana yang mewakili komposisi fungsi, misalnya: penggunaan
kalkulator untuk menghitung (3 × 4) + 2. Guru dapat menjelaskan fungsi pertama untuk menentukan 3 × 4,
fungsi kedua menjumlahkan dengan 2, dan komposisi fungsinya menentukan (3 × 4) + 2.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang sifat-sifat fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan bentuk/rumus fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
• Guru menjelaskan sifat-sifat komposisi dua fungsi.
• Guru menjelaskan nilai fungsi komposisi untuk nilai x tertentu.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan bentuk/rumus hasil komposisi dua fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.
Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali tentang materi komposisi dua fungsi. Guru dapat memancing minat siswa
misalkan dengan memperkirakan hasil komposisi tiga fungsi.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang sifat-sifat komposisi dua fungsi.
Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh invers (kebalikan) yang terdapat pada operasi hitung bilangan, misalnya
sebagai kebalikan dari 2 karena × 2 = 1. Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk memikirkan
”adakah kebalikan dari sebuah fungsi?”.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian invers fungsi.
• Guru menjelaskan syarat agar invers fungsi berbentuk fungsi.
• Guru menjelaskan cara mencari invers fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi invers.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus invers fungsi jika rumus sebuah fungsi diketahui.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan invers dari sebuah fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.
Pertemuan Ketujuh
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi tentang komposisi dua fungsi. Selanjutnya guru mengarahkan siswa
untuk mencari invers dari komposisi dua fungsi tersebut.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang komposisi dua fungsi dan invers fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara mencari invers dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi invers tersebut.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus invers fungsi dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua
fungsi
c. Konfirmasi
Guru menanyakan invers dari sebuah fungsi yang dihasilkan oleh komposisi dua fungsi.
Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi tentang komposisi tiga fungsi. Selanjutnya guru mengarahkan siswa
untuk mencari invers dari komposisi tiga fungsi tersebut.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa memahami materi tentang komposisi tiga fungsi dan invers fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara mencari invers dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga fungsi.
• Guru menjelaskan daerah asal fungsi invers tersebut.
b. Elaborasi
Guru dan siswa menentukan bentuk/rumus invers fungsi dari fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga
fungsi.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan invers dari sebuah fungsi yang dihasilkan oleh komposisi tiga fungsi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi penguasaan materi oleh siswa dan memberikan soal-soal latihan.
1) Diberikan rumus fungsi f(x) = + , g(x) = 4 – 2x, dan h(x) = –x. Nilai (f D g D h)(–1) adalah . . . .
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
2) Diketahui f(x) = 3x2, g(x) = 2x – 1, dan h(x) = 3log x. Jika (f D g D h)(p) = 27, nilai p = . . . .
a. p = 1 atau p = 9
b. p = 1 atau p = 3
c. p = atau p = 9
d. p = atau p = 1
e. p = atau p = 1
________, ______________
Mengetahui,
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ ........................
___________________________ ___________________________
NIP _______________________ NIP _______________________
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menggunakan konsep turunan dalam perhitungan turunan fungsi.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. menentukan laju perubahan fungsi f(x) di x = a;
2. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan laju perubahan fungsi f(x) di x = a;
3. menentukan turunan fungsi pangkat;
4. menjelaskan sifat-sifat turunan;
5. menentukan turunan penjumlahan dan pengurangan fungsi aljabar;
6. menentukan turunan perkalian dan pembagian fungsi aljabar;
7. menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai;
8. menentukan nilai turunan fungsi aljabar di suatu titik;
9. menentukan turunan kedua fungsi aljabar;
10. menentukan turunan fungsi trigonometri;
11. menentukan nilai turunan fungsi trigonometri di suatu titik;
12. menentukan turunan kedua fungsi trigonometri;
Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa: Cermat, Sabar, dan Teliti
Materi Pembelajaran
1. Turunan Fungsi Aljabar
2. Turunan Fungsi Trigonometri
3. Penggunaan Turunan
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Cooperative Learning (CL)
b. Direct Instruction (DI)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Tugas
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Memberikan contoh persamaan lintasan suatu benda.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui tentang fungsi dan nilai fungsi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian turunan sebagai laju perubahan fungsi f(x) di x = a.
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan laju perubahan fungsi f(x)
di x = a.
• Guru menjelaskan notasi turunan menggunakan notasi Leibniz.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan fungsi pangkat.
• Guru menjelaskan sifat-sifat turunan.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai turunan fungsi di suatu titik.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan kedua fungsi aljabar.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa harus mengetahui cara menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan dalil rantai.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan turunan fungsi sinus dan kosinus.
• Guru menjelaskan sifat-sifat operasi turunan fungsi trigonometri.
• Guru menjelaskan cara menentukan turunan fungsi trigonometri menggunakan dalil rantai.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa membuktikan turunan fungsi trigonometri.
• Siswa dengan bimbingan guru berlatih menentukan turunan fungsi trigonometri
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hasil pembuktian turunan fungsi trigonometri.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengevaluasi tentang materi yang diperolehsiswa, serta memberikan soal-soal latihan tentang turunan
fungsi trigonometri.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberikan contoh penggunaan turunan.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui tentang gradien, persamaan garis, nilai turunan, dan cara menyelesaikan
pertidaksamaan aljabar dan pertidaksamaan trigonometri.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian garis singgung dan garis normal suatu kurva.
• Guru menjelaskan cara menentukan persamaan garis singgung dan garis normal suatu kurva.
• Guru menjelaskan pengertian fungsi naik dan fungsi turun.
• Guru menjelaskan syarat suatu fungsi naik dan syarat suatu fungsi turun.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan persamaan garis singgung dan garis normal suatu
kurva.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi
turun.
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian titik stasioner.
• Guru menjelaskan jenis-jenis titik stasioner.
• Guru menjelaskan cara menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan pertama.
• Guru menjelaskan cara menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan kedua.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan
pertama.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan jenis-jenis titik stasioner menggunakan uji turunan
kedua.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan titik stasioner.
Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi dalam interval
tertutup.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi.
• Guru menjelaskan cara merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan nilai
maksimum dan minimum.
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
nilai maksimum dan minimum.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi
dalam interval tertutup.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi.
Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan interval suatu fungsi naik dan interval suatu fungsi turun.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan langkah-langkah menggambar grafik fungsi aljabar.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa berlatih menggambar grafik fungsi aljabar.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi tugas kepada siswa untuk menggambar grafik fungsi aljabar.
Pertemuan Ketujuh
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru mengingatkan kembali cara menentukan turunan fungsi pangkat.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan turunan fungsi pangkat.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan pengertian kecepatan rata-rata.
• Guru menjelaskan pengertian kecepatan sesaat benda pada detik ke-t.
• Guru menjelaskan cara menentukan fungsi kecepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru menjelaskan pengertian percepatan rata-rata.
• Guru menjelaskan pengertian percepatan sesaat benda pada detik ke-t.
• Guru menjelaskan cara menentukan fungsi percepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru menjelaskan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan percepatan.
b. Elaborasi
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan fungsi kecepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru membimbing siswa berlatih menentukan fungsi percepatan dari suatu fungsi gerak.
• Guru membimbing siswa berlatih menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan percepatan.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
• Guru mengingatkan kembali limit fungsi yang mempunyai nilai bentuk tak tentu.
• Guru mengingatkan kembali cara menentukan turunan fungsi pangkat.
b. Prasyarat pengetahuan
Siswa mengetahui cara menentukan turunan fungsi pangkat.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan penggunaan teorema L’Hopital.
• Guru menjelaskan cara menentukan nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa berlatih menentukan nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberi soal latihan kepada siswa yang berkaitan dengan penggunaan turunan untuk menentukan
nilai limit bentuk tak tentu menggunakan teorema L’Hopital.
− −
6) =...
→∞ −
a. –1 d.
b. – e. 1
c. 0
7) Nilai minimum fungsi f(x) = cos x + sin x dalam interval 0 ≤ x ≤ 270° sama dengan . . . .
a. – d. 1
b. –1 e.
c. 0
8) Nilai maksimum kurva f(x) =
x3 + x2 – 6x + 4 adalah . . . .
a. 21
d. 8
b. 17 e. 6
c. 12
9) Untuk memproduksi x unit barang per minggu diperlukan biaya (36x2 – 240x + 3.600) ribu rupiah,
sedangkan penjualan untuk x unit barang per minggu (2x3 – 36x2 + 600x + 9.600) ribu rupiah.
Keuntungan minimum per minggu akan didapat jika barang yang diproduksi per minggu sebanyak
. . . unit.
a. 14 d. 8
b. 12 e. 7
c. 10
b. Uraian
1) Diketahui y = 3t2 dan x = 2t2 + t – 1. Jika t < 0, tentukan nilai di x = 2.
π π
2) Jika f(x) = tan2 bx untuk 0 < b < 4 dan f′( ) = 0, hitunglah nilai f′′( ).
3) Diketahui persamaan kurva f(x) = 2x3 –3x2 – 12x + 11.
a. Tentukan titik-titik stasioner kurva f(x) beserta jenisnya.
b. Tentukan persamaan garis normal di titik stasioner kurva f(x).
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
............................. ..............................
__________________________ ___________________________
NIP. _______________________ NIP. ________________________
–2 3 –2 0 1 2 4 ⇔ (x + 2)(x + 1) = 0
–6 16 –32 62 –128 ⇔ x = –2 atau x = –1
+ Diperoleh nilai b = –2.
3 –8 16 –31 64 –124
Jadi, a = 0 dan b = –2.
Jadi, nilai f(–2) = –124.
5. p(x) = (x2 – 2x + 5)(2x2 – x – 3) + mx + n
b. g(x) = 2x4 – 5x3 + x a. p(2) = 4
3 2 –5 0 1 0 ⇒ (4 – 4 + 5)(8 – 2 – 3) + 2m + n = 4
6 3 9 30 ⇔ (5)(3) + 2m + n = 4
+
2 1 3 10 30 ⇔ 15 + 2m + n = 4
⇔ 2m + n = –11 . . . (i)
Jadi, nilai g(3) = 30.
p(1) = 8
c. p(x) = 6x3 – x2 + x + 7 untuk x = ⇒ (1 – 2 + 5)(2 – 1 – 3) + m + n = 8
⇔ (4)(–2) + m + n = 8
6 –1 1 7 ⇔ –8 + m + n = 8
4 2 2 ⇔ m + n = 16 . . . (ii)
+
6 3 3 9 Eliminasi n dari persamaan (i) dan (ii):
2m + n = –11
Jadi, nilai p( ) = 9. m + n = 16
–––––––––––– –
3. f(x) = x3 + 2(x2 + p) + qx m = –27
= x3 + 2x2 + qx + 2p
–3 –1 –5 –4 9
= (x – 3)(3x + 1)(x2 + 2x + ) + x – 166 + 191
3 6 –6
+
–1 –2 2 3 = (x – 3)(3x + 1)(x2 + 2x + ) + x + 25
Jadi, diperoleh sisa 3.
Hasil bagi = x2 + 2x +
10. Jawaban: d
Suku banyak berderajat 3 dibagi (x2 – 3x + 1) Sisa = x + 25
diperoleh hasil bagi (ax – 3) dan sisa (3x + 2) yaitu:
p(x) = (x2 – 3x + 1)(ax – 3) + (3x + 2) b. (2x4 – 3x3 + 5x – 4) : (x2 – 4)
p(2) = 15 ⇔ (4 – 6 + 1)(2a – 3) + (6 + 2) = 15 = (2x4 – 3x3 + 5x – 4) : (x – 2)(x + 2)
⇔ (–1)(2a – 3) + 8 = 15 2 2 –3 0 5 –4
⇔ –2a + 3 = 15 – 8 4 2 4 18
⇔ –2a = 7 – 3 +
–2 2 1 2 9 14
⇔ –2a = 4
⇔ a = –2 –4 6 –16
Jadi, nilai a = –2. 2 –3 8 –7
B. Uraian Diperoleh:
2x4 – 3x3 + 5x – 4
1. a. (2x4 – 3x3 + 3x2 + x – 8) : (x – ) = (x – 2)((x + 2)(2x2 – 3x + 8) – 7) + 14
= (x – 2)(x + 2)(2x2 – 3x + 8) – 7(x – 2) + 14
2 –3 3 1 –8 = (x2 – 4)(2x2 – 3x + 8) – 7x + 14 + 14
1 –1 1 1 = (x2 – 4)(2x2 – 3x + 8) – 7x + 28
+ Hasil bagi = 2x2 – 3x + 8
2 –2 2 2 –7
Sisa = –7x + 28
Hasil bagi = 2x3 – 5x2 + 2x + 2
Sisa = –7 3. p(x) – q(x) = (x5 – 3x4 + 6x2 + 3x + 2)
– (x4 – 3x3 + 4x2 + 2x + 8)
b. (4x5 – 5x3 + 5x + 6) : (2x – 3)
= x5 – 4x4 + 3x3 + 2x2 + x – 6
4 0 –5 0 5 6 Pembagian p(x) – q(x) = x5 – 4x4 + 3x3 + 2x2 + x – 6
6 9 6 9 21 oleh r(x) = x2 – 2x + 3:
+
4 6 4 6 14 27
+ + + +
Hasil bagi = (4x4 + 6x3 + 4x2 + 6x + 14)
x5 – 2x4 + 3x3
= 2x4 + 3x3 + 2x2 + 3x + 7 –––––––––––––––––––––––– –
Sisa = 27 –2x4 + 2x2
–2x + 4x – 6x2
4 3
2. a. (3x4 – 2x3 + x2 – 4x + 5) : (x – 3)(3x + 1) ––––––––––––––––––––––– –
–4x3 + 8x2 + x
3 3 –2 1 –4 5
–4x3 + 8x2 – 12x
9 21 66 186 ––––––––––––––––– –
+ 13x – 6
– 3 7 22 62 191
Jadi, hasil bagi = x3 – 2x2 – 4x dan sisa = 13x – 6.
–1 –2 –
3 6 20
1 1 –2 –b –2 4. Jawaban: d
1 –1 –b – 1 f(x) dibagi (x – 4) bersisa a berarti:
+ f(4) = a ⇒ 64 – 48 – 14 = a
1 –1 –b – 1 –b – 3 ⇔ a=2
g(x) dibagi (x – 2) bersisa:
g(x) = x2 + bx – 16 dibagi (x – 2)
g(2) = 8 + 8 + 4 + 2
2 1 b –16 = 22
2 2b + 4
+ 5. Jawaban: e
1 b+2 2b – 12
p(x) = ax5 + bx – 1
Sisa pembagian sama, yaitu: p(x) dibagi (x – 2006) bersisa 3 berarti:
–b – 3 = 2b – 12 p(2006) = 3 ⇒ a(2006)5 + b(2006) – 1 = 3
⇔ –3b = –9
⇔ a(2006)5 + b(2006) = 4
⇔ b=3
Jadi, nilai b = 3. p(x) dibagi (x + 2006) bersisa:
p(–2006) = a(–2006)5 + b(–2006) – 1
b. f(x) = x3 – 2x2 – 3x – 2
= –a(2006)5 – b(2006) – 1
g(x) = x2 + 3x – 16
= –(a(2006)5 + b(2006)) – 1
x–5
= –4 – 1
x2 + 3x – 16 x3 – 2x2 – 3x – 2 = –5
x3 + 3x2 – 16x Jadi, p(x) dibagi (x + 2006) bersisa –5.
––––––––––––––– –
–5x2 + 13x – 2 6. Jawaban: a
–5x2 – 15x + 80 Suku banyak:
––––––––––––––––– –
28x – 82 f(x) = (x2 – 4x – 12) h(x) + s(x)
Hasil bagi = x – 5. = (x – 6)(x + 2) h(x) + (9x + a)
Sisa = 28x – 82.
Jadi, x1x2x3 = –2 × = –3.
2 3 –4 –5 2 4. Jawaban: a
6 4 –2
+ Agar f(x) = − bernilai real, syaratnya:
3 2 –1 0 1234567
1234567
1234567
x2 – 16 ≥ 0 – 1234567
•
+ –
•
⇔ (x + 4)(x – 4) ≥ 0 –4 4
–4 ≤ x ≤ 4
13. Jawaban: b
Jadi, rumus fungsi (a) adalah a – 1. (f g)(x) = 4
⇔ f(g(x)) = 4
7. Jawaban: b ⇔ f(2x2 + 1) = 4
(f + g)(x) = f(x) + g(x) ⇔ 3(2x2 + 1) – 5= 4
= (10x – 7) + (2x2 – 1) ⇔ 6x2 + 3 = 9
= 2x2 + 10x – 8 ⇔ 6x2 = 6
Jadi, (f + g)(x) = 2x2 + 10x – 8. ⇔ x2 = 1
⇔ x = ±1
8. Jawaban: c
Jadi, nilai x = 1 atau x = –1.
(f g)(x) = f(g(x))
= f(x + 5) 14. Jawaban: b
= (x + 5)2 – 5(x + 5) + 1 (f g)(a) = f(g(a)) = 2
= x2 + 10x + 25 – 5x – 25 + 1 f(2a2 + 2a – 1) = 2
= x2 + 5x + 1 ⇔ –(2a + 2a – 1) + 1= 2
2
(g f)(x) = g(f(x))
= g(3x – 1) ⇔ =
−
+ +
(g f)(1) = g(3(1) – 1)
= g(2) ⇔ − = + +
= 2(2)2 + 3
⇔ (g(x))2 – 2 = x2 + 6x + 7
= 8 + 3 = 11
⇔ (g(x))2 = x2 + 6x + 9
11. Jawaban: c
⇔ (g(x))2 = (x + 3)2
(g f)(x) = g(f(x))
⇔ g(x) = x + 3
= g(3x + 2)
⇔ g(x + 2) = (x + 2) + 3
⇔ g(x + 2) = x + 5
Jadi, g(x + 2) = x + 5.
+ + + − +
⇔ f(v) = 8( ) – 12(v + 3) + 18 = −
⇔ f(v) = 2(v2 + 6v + 9) – 12v – 36 + 18 + − −
+
⇔ f(v) = 2v2 + 12v + 18 – 12v – 18 = −
⇔ f(v) = 2v2
+ −
⇔ f(x) = 2x2 = −
Jadi, f(x) = 2x2.
Jadi, rumus (h + g)(x) adalah (h + g)(x)
+ −
= −
; x ≠ .
+
⇔ x=
−
A. Pilihan ganda +
Dengan demikian, f–1(x) = .
−
1. Jawaban: c
x+2=t⇒x=t–2 Cara 2
f(x + 2) = 3x – 6 Dengan rumus praktis:
⇔ f(t) = 3(t – 2) – 6 Jika f(x)=
+
, x ≠ – maka
⇔ f(t) = 3t – 6 – 6 +
⇔ f(t) = 3t – 12 − +
⇔ f(x) = 3x – 12 f–1(x) = ,x≠
−
Misalkan y = f(x)
y = 3x – 12 Dengan demikian,
⇔ 3x = y + 12 f(x) =
−
maka
+
+
⇔ x= − −
f–1(x) = −
+
⇔ f –1(x) =
+
+ ⇔ f–1(x) =
Jadi, invers dari f(x) adalah f –1(x) = . −
+
2. Jawaban: d Jadi, f–1(x) = − , x ≠ .
+
h(x) = +2
− 4. Jawaban: b
+ − Misalkan y = g(x)
= +
− − y = x2 + 6
+ + − ⇔ x2 = y – 6
=
−
− ⇔ x = ± −
= −
− ⇔ g–1(x) = ± −
Misalkan y = − .
g(x) = x2 + 6 untuk x < 0 diperoleh g–1(x) = – − ;
−
y= − x > 6.
⇔ xy – y = 4x – 1
⇔ xy – 4x = y – 1 5. Jawaban: c
⇔ x(y – 4) = y – 1 (g f)(x) = g(f(x))
− = g(12x + 1)
⇔ x= −
− = − +
⇔ h–1(x) = −
; x≠4
− = −
Jadi, invers dari fungsi h(x) adalah h–1(x) = −
;
x ≠ 4.
− −
⇔ (g f)–1(x) = Misalkan t =
⇒ x = 4t + 6
(g f)–1(x) = (f –1 g–1)(x)
Daerah asal (g f)–1(x) = {x | x ≠ 0, x ∈ R}
− + −
⇔ −
= f –1( )
6. Jawaban: b
g(x) = 52x − +
⇔ −
= f –1(t)
Misal y = 52x
⇔ log y = log (52x) −
+ +
⇔ = f –1(t)
⇔ log y = 2x log 5
+ −
−
− +
⇔ x = ⇔
+ −
= f –1(t)
−
+
⇔ x = 5log y ⇔ = f –1(t)
−
⇔ x = 5log − +
⇔ f –1(x) = −
⇔ x = 5log − +
⇔ f –1(x) = −
Dengan demikian, g–1(x) = 5log
− +
Misalkan y = −
Jadi, g–1(9) = 5log = 5log 3
− +
7. Jawaban: b y = −
Cara 1
⇔ 2xy – 3y = –3x + 1
Dengan menentukan f–1(x) terlebih dahulu
⇔ 2xy + 3x = 1 + 3y
+
f(x) = ⇔ x(2y + 3) = 1 + 3y
+ +
Misal y= ⇔ x = +
⇔ yx = 6x + 8 +
⇔ yx – 6x = 8 ⇔ (f –1(x))–1 = +
⇔ (y – 6)x = 8 +
⇔ f(x) = +
⇔ x= −
+
Jadi, f(x) = ; x ≠ –.
Dengan demikian, f–1(x) = +
−
f–1(t) =2 9. Jawaban: a
(f g)–1(x) = (g–1 f–1)(x)
⇔
−
=2 = g–1(f–1(x))
⇔ 2t – 12 = 8
⇔ 2t = 20 = g–1( − )
⇔ t = 10
−
Cara 2 = −
Dg–1 = {x | x ≥ 1, x ∈ R} −
⇔ g–1(x) =
Dengan demikian, g–1(x) = 3 – − dan
+
daerah asal g–1(x) adalah Dg–1 = {x | x ≥ 1, x ∈ R}. (f g)–1(x) = −
4. a. Misalkan x + 1 = t ⇒ x = t – 1.
+
g–1(x + 1) = 12x – 7 ⇔ (g–1 f–1)(x) = −
⇔ g–1(t) = 12(t – 1) – 7
⇔ g–1(t) = 12t – 12 – 7 +
⇔ g–1(f–1(x)) = −
⇔ g–1(t) = 12t – 19
⇔ g–1(x) = 12x – 19 − − +
⇔ = −
b. f(x) = 2x + 13
⇔ y = 2x + 13 ⇔ (x – 4)(f –1(x) – 1) = 16x + 38
+
− ⇔ f –1(x) – 1 =
⇔ x=
−
− + −
⇔ f –1(x) = ⇔ f –1(x) = −
+ −
+
c. (f g)–1(x) = (g–1 f –1)(x) ⇔ f –1(x) = −
= g–1(f–1(x))
− +
= g–1( ) Jadi, f –1(x) = −
; x ≠ 4.
− − = −
=
+
Jadi, (g f –1)(x) = −
; x ≠ 4.
⇔ 3xy – y = x −
⇔ 3xy – x = y = h
− −
⇔ x(3y – 1) = y
−
⇔ x = − = h −
−
⇔ g–1(x) = − = −
−
= −
Jadi, g–1(x) = − ; x ≠ .
−
b. (g h)(x) = g(h(x)) = −
= g(x + 5) −
+
Jadi, (h g f)(x) = − , x ≠ 7.
= + − c. Cara 1
+ Dengan menentukan (h g f)–1(x) dahulu
= +
−
Misalkan (g h)(x) = y. Misal y = −
+ ⇔ y(x – 7) = x – 5
y = + ⇔ xy – 7y = x – 5
⇔ 3xy + 14y = x + 5 ⇔ xy – x = 7y – 5
⇔ 3xy – x = 5 – 14y ⇔ x(y – 1) = 7y – 5
⇔ x(3y – 1) = 5 – 14y −
⇔ x = −
−
⇔ x = − −
Dengan demikian, (h g f) –1(x) = −
− Agar (h g f) –1(k) = 3 maka
⇔ (g h)–1(x) = −
−
2 × (g h)–1(a) = –9 −
=3
− ⇔ 7k – 5 = 3(k – 1)
⇔ 2 × − = –9
⇔ 7k – 5 = 3k – 3
⇔ 10 – 28a = – 27a + 9 ⇔ 4k = 2
⇔ –a = –1
⇔ k=
⇔ a=1
Jadi, nilai a adalah 1. Cara 2
Dengan pengertian fungsi invers
7. a. g–1(x) = −
f(x) = y ⇔ f–1(y) = x
(h g f)–1(k) = 3 maka (h g f)(3) = k
Misal y = − (h g f)(3) = k
−
⇔ (x – 4)y = x ⇔ =k
−
⇔ xy – 4y = x −
⇔ xy – x = 4y ⇔ k = −
⇔ x(y – 1) = 4y ⇔ k=
⇔ x = − Jadi, nilai k = .
Dengan demikian, (g–1)–1(x) = g(x) = 8. h(x + 1) = 5 + x
−
⇔ h(x + 1) = 4 + (1 + x)
Jadi, rumus fungsi g(x) = , x ≠ 1. ⇔
− h(x) = 4 + x
b. (h g f)(x) = h(g(f(x))) Misalkan y = h(x)
− y=4+x
= h(g ( ))
⇔ x=y–4
⇔ h–1(x) = x – 4
= f(g(x – 4)) −
= f(2(x – 4) + 1) ⇔ x=
= f(2x – 7) −
= 3(2x – 7) ⇔ (g h)–1(x) =
= 6x – 21 −
(f g h–1)(p) = 21 Jadi, (g h)–1(x) =
.
⇔ 6p – 21 = 21 −
⇔ 6p = 42 b. (g h)–1(p) =
⇔ p=7
−
Jadi, nilai p = 7.
⇔ 1=
= f(g(1 – x)) −
⇔
=0
= f( (1 – x) – 2)
⇔ p=1
Jadi, nilai p adalah 1.
= f( –
x – 2)
= f(– x – )
= 4(– x – )
= –2x – 6
A. Pilihan ganda
Misalkan y = (f g h)(x).
y = –2x – 6 1. Jawaban: d
⇔ 2x = –y – 6
f(x) = + −
− −
⇔ x=
= − +
− −
⇔ (f g h)–1(x) =
Daerah asal f(x) adalah {x | x ≠ 1, x ≠ –5, x ∈ R}.
⇔ (f g h)–1(x) = – x – 3 2. Jawaban: b
+
Jadi, (f g h)–1(x) = – x – 3. g(x) =
+ −
+
b. (f g h)–1(p) = –1 = − +
⇔ – p – 3 = –1
= −
⇔ –p = 2
Jadi, daerah asal g(x) adalah {x | x ≠ , x ∈ R}.
⇔ –p = 4
⇔ p = –4 3. Jawaban: d
Jadi, nilai p adalah –4. (f · g)(x) = f(x) · g(x)
10. a. (g h)(x) = g(h(x))
= (x2 + 8x + 15)( + )
= g(2log x)
= 2 · 2log x + 1
Misalkan y = (g h)(x). = (x + 5)(x + 3)( + )
y = 2 · 2log x + 1
=x+3
⇔ 2 · 2log x = y – 1
Jadi, rumus fungsi (f · g)(x) = x + 3.
−
⇔ 2log x=
⇔ f(g(x)) = x2 – 3x + 3
Jadi, nilai g(5) = .
⇔ f( x2 – x – 2) = x2 – 3x + 3
6. Jawaban: a
h(x – 1) = (x – 1)2 + 2(x – 1) – 1
= x2 – 2x + 1 + 2x – 2 – 1 ⇔ f( x2 – x – 2) = 3( x2 – x – 2) + 9
= x2 – 2 ⇔ f(x) = 3x + 9
Jadi, rumus fungsi f(x – 1) = x2 – 2. Jadi, rumus fungsi f(x) = 3x + 9.
20. Jawaban: d −
Cara 1 = −
+
Dengan menentukan f–1(x) terlebih dahulu
−
f(x) = 5x + 1 = −
Misal y = 5x + 1
⇔ 5x = y – 1 Misalkan y = (g h)(x).
− −
⇔ x= y = −
−
Dengan demikian, f–1(x) = ⇔ 8xy – 15y = 2x – 5
f–1(a) = 3 ⇔ 8xy – 2x = 15y – 5
⇔ x(8y – 2) = 15y – 5
−
⇔ =3 −
⇔ x = −
⇔ a – 1 = 15
⇔ a = 16 −
⇔ (g h)–1(x) = −
= 3(x + 1) + 2 ⇔ 3y = 2x + 1
= 3x + 3 + 2 ⇔ 2x = 3y – 1
= 3x + 5 −
⇔ x=
Jadi, (g f)–1(x) = 3x + 5.
−
⇔ g–1(x) =
25. Jawaban: c
(f g h)–1(–2) = (h–1 g–1 f–1)(–2)
(g f)(x) = g(f(x)) = h–1(g f–1)(–2)
⇔ (g f)(x) = g(2x – 3) = h–1(g–1(f–1(–2)))
= h–1(g–1(4 × (–2) + 5))
⇔ (g f)(x) = − +
= h–1(g–1(–3))
− − + −
= =
+ −
−
− − − −
= −
+ − =
= −
−
− −
=
− − + −
Jadi, (f g)( – 1) = − , x ≠ .
− −
Jadi, rumus fungsi h(x) = dan
− − + − −
b. (g f)(x) = g(f(x)) = g( ) = 4 –
daerah asalnya {x | x ≠ –6, x ≠ 4, x ∈ R}.
2. a. (g f)(k) = 3
−
⇔ 4– =3
−
⇔
=4–3
−
f g = {(3, 4), (4, 3), (5, 6), (6, 5)} ⇔
=
⇔ k = 2k – 2
b.
⇔ k=2
Jadi, nilai k = 2.
5. a. h(x – 1) = 2x – 5
⇔ h(x – 1) = 2(x – 1) – 5 + 2
(g f) = {(3, 5), (4, 6), (5, 3), (6, 4)} ⇔h(x – 1) = 2(x – 1) – 3
⇔ h(x) = 2x – 3
3. a. (f g)(x) = f(g(x))
= f(–x – 2) (g h)(x) = g(h(x))
= 3(–x – 2)2 + 1 = g(2x – 3)
= 3(x2 + 4x + 4) + 1 = 4(2x – 3) + 3
= 3x2 + 12x + 12 + 1 = 8x – 12 + 3
= 3x2 + 12x + 13 = 8x – 9
Jadi, rumus fungsi (f g)(x) = 3x2 + 12x + 13. b. (g f)(p) = g(f(p))
b. (g h)(–5) = g(h(–5)) = g(p2 + 1)
− − = 4(p2 + 1) + 3
= g( − + )
= 4p2 + 7
(f h)(p) = f(h(p))
= g( )
= f(2p – 3)
= g(3) = (2p – 3)2 + 1
= –3 – 2 = 4p2 – 12p + 9 +
= –5 1
Jadi, nilai (g h)(–5) = –5. = 4p2 – 12p + 10
4. a. (f g)(x) = f(g(x)) (g f)(p) = (f h)(p)
= f(4 – x) ⇔ 4p2 + 7= 4p2 – 12p + 10
− − ⇔ 12p =3
= −
⇔ p =
−
= −
Jadi, nilai p = .
−
− −
⇔ g–1(x) = −
⇔ f(t) =
Diperoleh 9a – 3b = 33 . . . (i) 2 1 0
(x – 2) faktor dari f(x)
2a3 + a2 – 2a – 1 = 0
2 1 a b –6 ⇔ (a – 1)(a + 1)(2a + 1) = 0
2 2a + 4 4a + 2b + 8
+ ⇔ a = 1 atau a = –1 ∨ a = –
1 a + 2 2a + b + 4 4a + 2b + 2 = 0
sin x = a
Diperoleh 4a + 2b = –2 . . . (ii) ⇔ sin x = 1
Eliminasi b dari (i) dan (ii): ⇔ sin x = sin 90°
9a – 3b = 33 × 2 ⇔ 18a – 6b = 66 ⇔ x = 90°
4a + 2b = –2 × 3 ⇔ 12a + 6b = –6 sin x = –1
––––––––––– +
30a = 60 ⇔ sin x = sin 270°
⇔ a=2 ⇔ x = 270°
→ +
−
Oleh karena f(x) ≠ maka dikatakan =
→ − → + →
3. Jawaban: a
−
Berdasarkan sifat x = a maka x = –3. =
→ → −
4. Jawaban: c
=–
(kx – 2) = 5k – 2
→
10. Jawaban: d
5. Jawaban: d Dengan substitusi langsung:
f(x) = 2 dan g(x) = –1
→ →
− −
−
−
= = (tak tentu)
(f2(x) – g2(x)) = f2(x) – g2(x) →
−
−
⋅
→
=4–1
+
=3 =
→
6. Jawaban: d
+
= =1
→ − → −
= ((–3)2 – 5)3
− −
Jadi, = 1
.
→
−
= (4)3
= 64
−
Dengan memfaktorkan:
→
−−
−
− −
=
=
−
= ∞ – ∞ (tak tentu) → − → + −
−
−
−
Dengan memfaktorkan: =
→ +
−
→
+ −
−
=
+
=
− ⋅ =
→
+ −
−
−
16. Jawaban: a
=
→
−
Dengan substitusi langsung:
−
−
−
−
= = = =
→
−
(tak tentu)
→ − −
−
−
= Dengan mengalikan bentuk sekawan:
→
−
−
−
+
−
= ·
= → − → −
+
→
−
−
=
= = – → −
− +
13. Jawaban: d =
→ −
Dengan substitusi langsung:
− +
+
−
+
=
= = (tak tentu) → −
→ −
−
− −
Dengan memfaktorkan: =
→ −
+
+
−
+ −
= =
→ −
→ −
→
= (x2 – 2x + 4) −
→ −
=
= (–2)2 –
2(–2) + 4
−
= 4 + 4 + 4 = 12 = =–
−
= = (tak tentu)
− − +
→ −
= − +
+
−
Dengan memfaktorkan: →
−
− +
= = +
+
−
→ +
−
−
= = ⋅
→ +
−
= = – = –
→ +
− 20. Jawaban: e
= Perhatikan:
→ +
−
+
= = =∞ =
·
+
+
18. Jawaban: c
+
=
Dengan substitusi langsung:
⋅
+
+
= = (tak tentu) = =
→ − − − −
−
+
= − −
⇔ =4
→
⇔ 4a = –8
= − ⇔ a = –2
→
Jadi, nilai a = –2.
− 21. Jawaban: b
=
→
Untuk nilai x yang semakin membesar tanpa
− batas, nilai f(x) mendekati –L. Dapat dituliskan
=
f(x) = –L.
→∞
⋅
= =9 22. Jawaban: d
−
− −
−
= = (tak tentu) Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
→ −
−
−
× −
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
+
← Variabel berpangkat tertingginya x3.
→ ∞
−
−
−
→
−
−
+
=
→∞
−
−
− +
−
= ·
→ −
−
+
− +
=
−
→∞
−
−
=
→ −
−
+
− +
= =
=2
−
+
= ∞
∞
(tak tentu) (
–
−
) = ∞ – ∞ (tak tentu)
→ ∞
+
→∞
+
−
·
+
−
+
−
=
→ ∞
+
+
−
−
+
=
= →∞
+
−
→ ∞ +
+
−
=
=
← Variabel berpangkat tertingginya x2. →∞
+
−
→ ∞ + +
−
=
→∞ +
+
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
−
= =
→ ∞ + + →∞ + −
−
= =
+ −
=
→ ∞
24. Jawaban: c
+ −
Dengan substitusi langsung:
+ − + ∞ = =
=1
=
→∞ −
+
−
−
) ·
((x – 2) –
+
−
+
→∞ −
+
−
−
= = =0
→∞ −
+
−
=
→∞ −
+
−
25. Jawaban: a
Dengan substitusi langsung:
− + −
−
=
∞ →∞ −
+
−
= Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
→ ∞ + →∞ +
−
=
=
→∞
−
+
→ ∞ +
−
⋅ =
→∞
=
→ ∞ −
−
+
→∞ →∞
− −
⋅ = = = –2
= = =∞ − −
+
+
+ − + + − +
( +
– −) · =
→∞ +
+ − →∞ + + + +
+
− −
+ + + − +
= =
→∞ +
+ − →∞ + + + +
+
− − Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
=
→∞ +
+ −
+
=
=
→∞
+ + +
+
→∞ +
+ −
+
=
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: →∞
+
+
+
+
= +
→∞
+
−
=
→∞
+
+
+
+
=
→∞
+ −
= = =1
+ +
+
= = = =0
+ −
B. Uraian
29. Jawaban: b 1. a. Berdasarkan kecenderungan grafik pada
Dengan substitusi langsung: gambar, terlihat untuk x yang semakin
∞ mengecil tanpa batas (x → –∞), grafik semakin
= ∞ (tak tentu)
→ ∞ − −
naik (f(x) → ∞).
Membagi dengan variabel pangkat tertinggi: Jadi, f(x) = ∞.
→ −∞
+ −
−
Jadi, f(x) = 3.
→∞
+ c. Berdasarkan grafik diperoleh
=
→ ∞ + −
−
f(x) = 6 dan f(x) = 6
+ → − − → −
= = =
+ − −
tidak ada.
Y
−
+
−
− −
y = 3x = = (tak tentu)
−
−
6
y = –x Dengan memfaktorkan:
5
4
−
3 → −
−
2
−
=
1 → −
−
X
−
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 =
→ −
−
−
−
−
=
−
−
− −
=
→ + +
Dengan memfaktorkan:
−
− =
= + +
− −
→ −
→
=
= +
→
= ×
=
=
=
+−
−
→ ∞ + −
−
+ +
= =
→
+ −
→∞ + −
−
+ +
= =
=∞
→
−
+ −
−
+ +
c. Dengan substitusi langsung:
=
→ − +
+ ∞
+ +
= (tak tentu)
= → ∞ −
∞
→ +
+ +
+
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi:
= = = =2
+ +
+
→ ∞ −
+
→
− −
=
→ ∞
−
−
−
= = = (tak tentu)
− −
−
+
Dengan memfaktorkan: =
→ ∞ −
−
+
− +
· · +
− −
+
− +
→ = = =0
+
−
+
− +
= 6. a. Dengan substitusi langsung:
→
− −
− +
+
−
− +
(2x – 1 –
−
) = ∞ – ∞ (tak tentu)
= →∞
→
− − +
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
−
− +
= (2x – 1 –
−
)
→
− +
→∞
− +
=
− +
+ −
→
+
·
− +
+ −
− +
+
= = =
−
−
+ −
+
+
=
→∞
− +
+ −
− ∞ =
= (tak tentu) →∞
− +
+ −
→ ∞ + ∞
− −
=
→∞
+
→ ∞ + − +
=
− →∞
− + + −
=
+
− +
=
= =5
− + + −
=
− + + →
·
− + +
( )
−
→
→
− − +
=
⋅
= →
→
→ ∞ − + +
− −
−
−
− − =
=
⋅ ⋅ −
→∞
−
+ +
− −
−
− = = −
=
= −
→∞ −
+ +
−
+ +
⇔ (
– x) · =7
→∞
+
+
+
−
−
=
+
+
−
→∞ −
+ + ⇔ =7
→∞
+
+
+
−
− −
+
=
− ++
=
+
=–
= –3 ⇔ ·
=7
→∞
+
+
+
− −
7. f(x) =
+
− ⇔
=7
→∞
+ + +
− −
=
→
+
+
⇔ a=7
= =
+
Jadi, nilai a = 7.
−
9. a. f(x) = x2 + 3x – 5
g(x) =
− +
f(2) = 22 + 3 · 2 – 5 = 5
−
+ − −
g(x) = = −
→
→
− +
→
→
−
+ +
+ −
= · = −
→
− +
+ +
→
−
+ +
+ −
= = −
→
− +
→
= 2+5
=7
b. 2
f(x) = x + 3x – 5 A. Pilihan ganda
f(x + h) = (x + h)2 + 3(x + h) – 5 1. Jawaban: d
= x2 + 2hx + h2 + 3x + 3h – 5 Dengan substitusi langsung:
f(x + h) – f(x) = (x2 + 2hx + h2 + 3x + 3h – 5)
2 sin x cos2x
– (x2 + 3x – 5) →
π
= 2hx + h2 + 3h
= h(2x + h + 3) = 2 · sin x · ( cos x)2
π π π
→ → →
+
+ +
=
→ →
π π
= 2 · sin · (cos )2
= (2x + h + 3)
→
= 2x + 0 + 3 =2·
· (
)2 =
= 2x + 3
2. Jawaban: d
10. a. Hari pertama pekerja bekerja maka h = 1. Dengan substitusi langsung:
= ⋅ = = 60 kaos
→
+
⋅ + π −
→
Jadi, diharapkan setiap pekerja baru dapat
π
menghasilkan 60 kaos pada hari pertama ia
= π π
= = (tak tentu)
−
bekerja. −
3. Jawaban: d
=
→∞
+ Dengan substitusi langsung:
⋅
=
= (tak tentu)
= →
+
= 150 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
Jadi, diharapkan pekerja dapat menghasilkan
= · cos 2x
150 kaos per hari setelah bekerja puluhan → → →
tahun. = · cos 0
→
=1·1=1
=
−
→
→ →
= −
⋅ −
⋅
→ →
=
→
−
→ →
=
⋅
−
⋅
= · – ·
→ →
→ →
⋅ −
−
= ⋅ −
⋅ = = – = · – 10 ·
→ →
5. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung: = ·1– ·1
⋅
⋅ ⋅
= = − = (tak tentu) = =
→ − → −
→ −
=
· − −
→ = = − = (tak tentu)
−
= 2 · · · ·3 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
→
− −
−
=
= 2 · · · · 3 → − → − −
→ → → → →
=2·1·1·1·3=6 =
→
6. Jawaban: e
Dengan substitusi langsung: = ·
→
− − −
= = = = ·
→
⋅
→
→
= ·
−
→
=
−
−
= 9. Jawaban: b
→
Dengan substitusi langsung:
−
−
= cos 0 · ·
=
→
=1· · =
⋅
⋅
=
→
⋅ 12. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung:
= cos 2x ·
→ →
= cos 2x · →
π −
→ →
π
⋅
= π π = = (tak tentu)
= cos (2 · 0) · −
→
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
=1·1=1
·
10. Jawaban: a →
π −
Dengan substitusi langsung:
=
− →
π
−
= = −
= (tak tentu)
→
=
Dengan mengubah fungsi trigonometri: →
π
· = (cos x + sin x)
→
π
→
π π
=
= cos + sin
→
=
+
=
→
=
Dengan substitusi langsung:
→ →
π
−
−
−
= = = (tak tentu)
π
=
→
π
⋅
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
=
⋅ =
= −
→
π
11. Jawaban: d
− − −
= = (tak tentu) =
→
π −
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
−
−
=
π
→
→
−
π
=
→
→
−
=
π π
= → →
→
= = π = =
→
− − = −
· 1 · = –1 · 1 · 2 = –2
= ·
→ −
− − 17. Jawaban: d
= · Dengan substitusi langsung:
→ → −
− − −
− ⋅
= · = = (tak tentu)
→ −
→
− −
⋅
=
· =– ·1=–
→ →
− + −
15. Jawaban: a
= (tak tentu)
→
−
−
−
−
+ +
− −
Dengan mengubah fungsi trigonometri: = · ·
− → −
+
→
−
−
+
· Misal u = x – 1. Jika x → 1 maka u → 0.
→
−
− −
+
−
−
= · ·
=
→ →
→
−
−
−
−
= ·1·1 =
= − −
→
−
−
18. Jawaban: d
= · Dengan substitusi langsung:
→
− −
π
−
−
− π ⋅ − π
= · = = = (tak tentu)
→
− →
−
π
−
π π
⋅ −
π
⋅
→
−
−
= ·
−
→
−
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
−
− π − π
= −
· =
→
−
π
−
π π − π
→ →
Misal u = x – 2
Jika x → 2 maka (x – 2) → 0 atau u → 0. Misalkan u = 6x – π.
= · = · 1 = –4 π
− → − Jika x → maka (6x – π) → 0 atau u → 0.
π π
Misalkan 3x – π = u atau x = (u + π). = sin + tan
π =
+1
Jika x →
maka (3x – π) → 0 atau u → 0.
= (
+ 2)
− π
→
π − π b. Dengan substitusi langsung:
−
π
+ π →
=
⋅
→ π π
−
−
−
= π = = = (tak tentu)
⋅ π
⋅ π
= ⋅
→
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
−
= · · cos
(u + π)
→ → → π
→
= 1 · 1 · cos (0 + π) = 1 · 1 · (–
)= –
=
π
→
20. Jawaban: b
Dengan substitusi langsung: =
π
→
π π
→
= π =
⋅ = 0
π
= sin 0 · tan
c. Dengan substitusi langsung:
− π
= = = (tak tentu)
→
π
− π
π ∞
π
⋅
− π −
= π = − = (tak tentu)
⋅ − π
Dengan menggunakan rumus:
π π
π
π
−
= sin ( – x) · π
= π π
π →
π −
+
−
→
π
π
π
= π
→
π − +
= sin ( – x) · π
−
π
π
→ π π
π − −
= π π = = −⋅ = = ∞
π − + − π
π
= sin ( – x) ·
−
π
π 2. a. Dengan substitusi langsung:
→
π π π π →
= sin (x + ) = sin ( + ) = sin
= 1
π
→ =
= = (tak tentu)
⋅ ⋅
→
=
→
= 24 ·
·
·
→
= 2 · · ·
= 24 · →
→
= 2 · · ·
= 24 ·
→ →
→ → → →
= 24 ·
→
=2·1· · ==2·1·
·
=
→
4. a. Dengan substitusi langsung:
= 24 · = 24 ·
= 3
−
⋅ −
c. Dengan substitusi langsung: = = (tak tentu)
→
⋅
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
= = (tak tentu)
→
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
−
·
→
→
−
=
= + →
→ →
−
=
→ →
= 2 +
→ →
→ →
−
= 2
+
− −
→
→ = = = = –
= 2(1)3 + = 2 + 8 = 10 b. Dengan substitusi langsung:
3. a. Dengan substitusi langsung: = = (tak tentu)
→
− − ∞ ∞
= = (tak tentu) Dengan mengubah fungsi trigonometri:
→
∞
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
·
→
−
→
=
→
= –
→
→
=
→
= =
=2 Dengan mengubah fungsi trigonometri:
5. Dengan substitusi langsung:
·
→
−
−
→ −
−
− − = −
= = (tak tentu) → −
−−
→ −
→
→ −
−
= ·
→ −
→
=
→ −
= ·
→ −
−
→
= ·
→ −
= ·
−
−
→
= ·
→ − → −
Misalkan u = .
− −
= · Jika x → 0 maka
→ 0 atau u → 0.
− → −
= · = –1 · 1 = –1
Misal u = x + 3. − →
Jika x → 0 maka (x + 3) → 0 atau u → 0.
7. a. Dengan substitusi langsung:
− π
= ·
−
−
→ = = (tak tentu)
→ π π ⋅ π π
−
−
6. a. Dengan substitusi langsung:
→ π π
−
= (tak tentu) =
→ − − − → π
(
π
)
Dengan mengubah fungsi trigonometri: π
−
=
→ − − −
→ π
(
π
)
π π
−
=
( )
= · π π
→ − − →
π π
−
= =
→ − − π
−
−
→ π
π
→− − π −
= = · cos ( + ) ·
−
→ π
→ π
π
−
→− →−
− π π
= − π −
− = · cos ( +
) · π
→−
→ π −
Misal x + 1 = u.
π
Jika x → –1 maka (x + 1) → 0 atau u → 0. Misal u =
–
.
−
= = − = –1
−
→
− π
x2(sec – 1)
→∞
= · (cos )·
→
−
=
· 0 · 1 = 0 = (x2 sec – x2)
→∞
− −
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
= π
→ π −
−
x2(sec – 1)
→∞
= = (tak tentu)
−
= x2(
– 1)
Perhatikan: →∞
→∞
−
=
Misal = u ⇔ x = .
−
=
−
Jika x → ∞ maka → 0 atau u → 0.
=
−
= (
)
Dengan mengubah fungsi trigonometri: →
π
−
= ( )
→ π − →
π
−
= · ·
= →
−
→ π
= · ·
π
→
→ →
−
=
→ π −
= ·1·1
π
−
= ·1·1=2
= π
→ π −
−
π
−
= π
9. a. x sin ·
→ π −
− →∞
π
−
=
→ π
π
− = x ·
·
→∞
π
− −
− π −
= ·
π Misal t = .
→ π
−
π
= 2 ·
·
= →
→
=2·1=2
( )
=
· 12 =
→∞
− + π + − − + π
=
→
= 2n2 · · ·
→∞
− + π + − + π
=
→
= · ·
→∞
−
+ π +
=
→
Misal t =
.
= –2 cos
(6x + 6π + 3h)
Jika n → ∞ maka
→ 0 atau t → 0. → →
= · · = –2 cos
(6x + 6π + 0) ·
→
→ →
= –3 cos 3(x + π)
= ·1·1=
A Pilihlah jawan yang tepat.
10. a. f(x) = 2 sin 3x
+ −
→
+ −
=
→
− A. Pilihan ganda
=
→ 1. Jawaban: c
+
Dari gambar terlihat:
= 1) untuk x mendekati –2 dari kiri, nilai f(x) mendekati
→
2 sehingga dapat dituliskan f(x) = 2
= 4 cos
(2x + h) · → −
−
→ →
2) untuk x mendekati –2 dari kanan, nilai f(x)
mendekati 2 sehingga dapat dituliskan
= 4 · cos
(2x + 0) ·
f(x) = 2
= 6 cos 3x → −
+
b. f(x) = –2 sin (3x + π) Oleh karena f(x) = f(x) = 2 maka
→ −
− → −
+
+ −
→ f(x) = 2.
→ −
−
+ + π − −
+ π
=
→ 2. Jawaban: e
−
+ + π − + π Dari gambar terlihat:
= 1) untuk x mendekati 1 dari kiri, nilai f(x)
→
−
+ +
π
mendekati 1 sehingga dapat dituliskan
=
→ f(x) = 1
→ −
= –4 cos
= –4 cos
(6x + 3h + 2π) f(x) = 2
→ →
→ +
= –4 cos
(6x + 2π) ·
Oleh karena − f(x) ≠ + f(x) maka f(x)
→ → →
= –6 cos (3x + π) tidak ada.
− +
−
= −
= (2(
)2
+ 1)(7( – 14)
)4 →
−
→
= 70 = 2(2 + 2) = 8
Jadi, ((2x2 + 1)(7x4 – 14)) = 70. 10. Jawaban: e
→
−
−
− − − −
= = = = → −
−
− − +
−
−−
=
Jadi, = . → −
→ − − +
7. Jawaban: d = = =
→
Dengan substitusi langsung:
11. Jawaban: d
=
Dengan substitusi langsung:
→
→
− +
−
= = (tak tentu)
→
−
+
⋅ −
⋅
=
Dengan memfaktorkan:
− +
− −
=
− −
=
→
−
+ →
−
=
−
= =
=
= 2 →
−
−
=
− =
⋅ −
=
Jadi, = 2.
→
12. Jawaban: e
8. Jawaban: a Dengan substitusi langsung:
Dengan substitusi langsung:
−
− − → − −
+
−
→ −
+ +
−
−
− −
−
= –
−
− −
+
− −
= −
+ −
+
= – = ∞ – ∞ (tak tentu)
⋅
= = (tak tentu)
−
→ − −
+
−
−
−
⋅ −
−
−
= = (tak tentu)
→ ⋅ −
= + − − + −
→ − Dengan mengalikan bentuk sekawan:
− −
−
=
−
−
−
+
+
→ − + − − −
·
−
+
· +
→
− −
+
=
−
− +
→ − + − − = −
−
+
→
+
=
→ − + − −
− +
= −
−
+
→
=
→ − − −
=
= = = →
−
− − − − −−
⋅
⋅
13. Jawaban: e = = ⋅ =
= 1
⋅ −
Dengan substitusi langsung:
Jadi, nilai n = 1.
− −
−
= = (tak tentu)
→ −
− −
− − − 16. Jawaban: e
Dengan mengalikan bentuk sekawan: Dengan substitusi langsung:
−
− + −
∞
· = ∞ (tak tentu)
− −
− + →∞
− +
→ −
−
− + Dengan membagi pangkat tertinggi:
=
−−
→ − −
→ ∞
− +
+ −
− +
= − +
→ − − + =
+ −
→∞
= –(x – 1)(
− + 3) − +
→ −
=
+ −
→∞
= –(–1 – 1)(
− − + 3)
−
+
= –(–2)( + 3) =
→ ∞
+
−
= 2 · 6 = 12
− +
14. Jawaban: a =
→ ∞ + −
Dengan substitusi langsung:
+ −
+ + −
⋅ + − +
=
= (tak tentu) = = =
= →∞
→ − + +
+ Dengan membagi pangkat tertinggi:
− −
=
+
→ − + +
+
→ ∞
−
−
=
+
→ + +
+
=
→ ∞
−
−
=
+ +
⋅ + +
+
=
= = =∞
− → ∞
− −
= + = –
+ ) = ∞ – ∞ (tak tentu)
→∞
−
Dengan mengalikan bentuk sekawan: =
→∞ −
−
+ −
+
+
+
(
+
–
+ ) ×
−
→∞ +
+
+ = = = =
− − + −
+
−
+
= 21. Jawaban: a
→∞
+
+
+
Dengan substitusi langsung:
= · π π
→∞
+
+
+
x cos 2x =
cos 2(
)
π
→
π π π
=
=
+ + +
=
=
cos π =
(–1) = –
→∞ + + +
22. Jawaban: e
19. Jawaban: c Dengan substitusi langsung:
Dengan substitusi langsung:
⋅
= = (tak tentu)
((3x – 2) –
−
+ ) = ∞ – ∞ (tak tentu) →
→∞
Dengan mengubah fungsi trigonometri:
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
= 2 ·
−
+ −
+
→ →
(3x – 2) –
−
+ · =2·1=2
→∞ −
+
−
+
23. Jawaban: e
−
−
−
+
= Dengan substitusi langsung:
→∞ −
+
−
+
− − = = (tak tentu)
= →
→ ∞ −
+ −
+
20. Jawaban: a 24. Jawaban: d
Dengan substitusi langsung: Dengan substitusi langsung:
( +
– )( − )
−
=
−
=
(tak tentu)
→∞ − −
→
= ( +
− – − ) = ∞ – ∞ (tak tentu) Dengan mengubah fungsi trigonometri:
→∞
−
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
→ −
( +
– )( − ) −
→∞ = −
→
= ( +
− – − ) −
→∞
= (x + 1) · −
→ →
= (
− −
–
− )
→∞ −
= (1 + 1) · −
→
− −
+
−
· Misal u = x – 1.
− −
+
−
Jika x → 1 maka (x – 1) → 0 atau u → 0.
− −
−
−
= = (1 + 1) · =2·1=2
→∞
− −
+
− →
·
→
Misal u = x – π.
→
= 28. Jawaban: e
⋅
→
→
→ Dengan substitusi langsung:
= = = =
+ +
⋅
=
−
⋅ = (tak tentu)
→ −
−
+
→
⋅ =
−
+
→ −
=
− −
+
→ −
·
+
→
=
+
→ −
+ +
= = · + · +
→ → −
+ +
= · + · +
= 2 · → − → −
→ →
Misal u = x + 3.
=2·
·
Jika x → –3 maka (x + 3) → 0 atau u → 0.
→
= · · = ·1·1=
Misal u = 4 . → →
→ −
−
−
− =
→ − + − + +
− −
= +
→ −
−
=
→ − + + +
− −
= · · +
→
− − − = = =–
− + + + −
− −
= · ·
→
− → − → −
b. Dengan substitusi langsung:
⋅ − −
= · ·
→ − → −
+
= = (tak tentu)
− − →
= · ·
→ − → −
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
Misal u = x – 5 ⇔ x = 4 + 5.
+
+ +
Jika x → 5 maka (x – 5) → 0 atau u → 0. →
·
+ +
= 10 · · = 10 · 1 · 1 = 10
+
→ → =
→
+ +
B. Uraian =
→
+ +
−
= = (tak tentu)
→
−
− = = + =
+ +
Dengan memfaktorkan:
−
1 3–a –3a
x=a a 3a
= = =
→
1 3 0
b. Dengan substitusi langsung:
Hasil bagi: x + 3
−
− x2 + (3 – a)x – 3a = (x – a)(x + 3)
→ −
−
− −
− − −
− − =
= = (tak tentu) → −
−
− −
−
⇔ =
Dengan memfaktorkan: → −
−
−
→ −
−
⇔ (x + 3) =
→
− −
=
→ − − ⇔ a+3=
− −
=
−
⇔ a= –3=
→ −
− −
− − − −
= = − = 3 Jadi, nilai a yang memenuhi .
− −
→ ∞ −
→∞
− =
→ ∞
− +
+
+
+
+
=
− – =
–2=–
+ −
−
−
−
− =
→∞
+ −
+
+
b. Dengan substitusi langsung:
∞ −
−
−
= ·
= (tak tentu) →∞
+ −
+
+
→∞ ∞
Membagi dengan variabel berpangkat tertinggi: −
−
=
−
→∞
+
−
+
+
=
→∞
−
−
− −
−
= = · =
=
+ − +
+
→∞
−
(
+ – (2x – 1) )
−
=
6. =
→∞ →∞
−
−
+ −
− +
= = 2 – 3 = –1
⇔ =
→∞
+ +
−
5. a. Dengan substitusi langsung: + −
⇔ =
−
+ – 3x + 2) + +
−
(
→∞
→∞
+ −
= (
−
+ – (3x – 2)) = ∞ – ∞ (tak tentu) ⇔
=
→∞ →∞
+
+
−
Dengan mengalikan bentuk sekawan:
+ −
⇔ =
(
−
+ – (3x – 2)) + +
−
→∞
+
−
+ + −
⇔
=
·
−
+ + −
⇔ a+4=9
−
− −
⇔ a=5
=
→∞
−
−
Jadi, nilai a = 5.
−
−
+
− 7. a. Dengan substitusi langsung:
=
→∞ −
−
+
+ −
−
−
=
→ −
+
= = = =
+ +
− + +− = · + · +
→ −
→ − −
+
−
−
−
→ −
= 2 ·
→ − → −
+
= Misal u = x – a.
→ −
Jika x → a maka (x – a) → 0 atau u → 0
+
=
→ −
= 2 · ·
→ →
+
⋅
= = 2 · · = 2 ·
· =
→ −
+
−
= 9.
→ − +
→ −
= · −
−
=
→ −
→ → −
= · + = − −
→ −
→ −
→
→
·
= − − −
→
→
= ·1+ ·
−
−
−
= –y ·
→ → −
= –y · 1 = –y (terbukti)
= ·1+ · =1+2=3
− −
− ∆ − ∆
+ + ∆ +
−
=
→ − − − ∆ → ∆
− ∆ − ∆
+ ∆
− =
= · −
∆ → ∆
→ − − −
−
= (–10t1 – 5 ∆t + 40)
∆ →
→
= − = − = –10t1 + 0 + 40 = –10t1 + 40
→ − −
− −
→ →
Diperoleh v(t1) = –10t1 + 40.
Misal u = x – 3. t1 = 2 detik
Jika x → 3 maka (x – 3) → 0 atau u → 0.
v(2) = –10 · 2 + 40 = 20 m/detik
= = = =∞ Jadi, kecepatan sesaat dalam waktu tepat 2 detik
−
− 20 m/detik.
→
− ⋅
−
⋅
−
=
−
A. Pilihan ganda
− −
=
1. Jawaban: a
−
f′(x) = 9x2 + 4
−
−
f′(3) = 9 · 32 + 4 =
−
= 81 + 4 = 85
2. Jawaban: c
=–
−
f(x) = (x + 1)
+ = (x + 1)(2 + x)
!
!
g(
+ ) = g′(
+ )
Misal u = x + 1, v = (2 + x) , dan w = 2 + x maka
=–
f(x) = uv dan v = w . +
−
u′ = 1
!" !" !# =–
v′ = = ·
+ −
! !# !
−
=–
=
w ·1
−
4. Jawaban: b
=
(2 + x)
f(3x + 2) = x +
=
−
Misalkan n = 3x + 2 maka x = .
+
f′(x) = vu′ + uv′ Persamaan menjadi:
−
−
= (2 + x) · 1 + (x + 1) ·
f(n) = +
+
+ + + −
−
+ −
+
= = =
+
+
+ + −
= Misal u = = (n – 2)
+
+ + +
= v = = ( )
+
+
3. Jawaban: e w=
g(x) =
− maka f(n) = uv dan v = (w)
Misal u = 2x, v =
− , dan w = x2 – 1 maka u′ =
v′ = ! = !# · ! =
w ·
−
−
=
w · 2x +
=
−
= (x2 – 1) ·x
=
+
=
−
=( ) · +
·
+
−
f′(x) =
+
( )+−
+
−
=
⋅ ( )
+
=
(3x + 1)
+
+ −
+ +
= = = = =
+ + +
⋅ ⋅
+ +
f′(a + 1) = 2 ⇔
+
=2
12f′(11) = 12 · +
⇔ 3(a + 1) + 1 = +
⋅
⋅
=
=
= 11 ⇔ +
– + + 1 = 0
5. Jawaban: e ⇔ ( + − ) + − = 0
+
−
⇔ + − = 0 atau + − = 0
f(x) =
−
⇔ + = 1 atau + =1
Misal u = x2 + 2x – 2 dan v = 2x – 1
maka u′ = 2x + 2, v′ = 2, dan f(x) = " .
⇔ + =
atau + =1
f′(x) =
"′ − "′ ⇔ a + 1 = atau a + 1 = 1
"
−
+
−
+
−
⋅
⇔ a = – atau a = 0
=
−
−
+ −
−
− +
−
+
7. Jawaban: c
=
−
g(x) = − + = − +
·1
!
= 4 – 16
= –12
+ −
=1–
+
=
+
Oleh karena fungsi kuadrat (2x 2 – 2x + 2)
mempunyai nilai a = 2 > 0 dan D = –12 < 0 maka ! ! ! −
+ −
(2x2 – 2x + 2) > 0 untuk setiap bilangan real x. !
= !
· ! =
·
+
Oleh karena (2x2 – 2x + 2) > 0 dan f′(x) > 0 maka
+ −
(2x – 1)2 > 0 sehingga diperoleh nilai x sebagai = ·
− +
+
berikut.
Pembuat nol: (2x – 1)2 = 0 ⇔ 2x – 1 = 0
+−
=
⇔ 2x = 1 + − +
⇔ x=
Nilai turunan g(x) di x = 3 adalah
!
+−
+++ +++ =
! + − +
⋅
−
=
−
Jadi, nilai x adalah x ≠
; x ∈ R.
= = =
⋅
= 12x + 2n = (x2 + 1)
– (x2 + 1)–1
f′′(–1) = –22 ⇔ 12 · (–1) + 2n = –22 −
, dan v = w–1.
Jadi, nilai n = –5. ! ! !#
u′ = ! = !# ·
9. Jawaban: d !
Misal y = f(x) − −
−
=–
#
· 2x
y= ⇔ y(x + 4) = 3x – 2
+ −
⇔ xy + 4y = 3x – 2 = –x(x2 + 1)
⇔ xy – 3x = –4y – 2 −
⇔ x(y – 3) = –4y – 2 =
+
− −
⇔ x= −
!" !" !#
v′ = ! = !# ·
− −
!
Diperoleh: f–1(x) = − = –1w–2 · 2x
Misalkan h(x) = f–1(x), u = –4x – 2, dan v = x – 3, = –2x(x2 + 1)–2
maka u′ = –4 dan v′ = 1. −
=
+
h(x) = " h′ = u′ – v′
"′ − "′ − −
h′(x) = = –( )
"
+
− ⋅ − − − −
⋅
+
= −
−
= +
+
− +
+ +
+
=
−
−
+
+
= = 14(x – 3)–2 =
−
+
h′′(x) =
!
−
+
!′ !# =
= ·
+
!# !
= 14 · (–2) w–3 · 1
−
+
=
+
= 14 · (–2)(x – 3)–3
−
+
−
Jadi, turunan dari h adalah h′ = .
= –28(x – 3)–3 =
+
−
−
11. Jawaban: d
Jadi, turunan kedua dari f–1(x) adalah .
−
g(x) = 2 + = 2(3x + 1)
10. Jawaban: e
h =gDf Misal u = 3x + 1 maka g(x) = 2u
.
= g(f(x)) g′(x) =
!
!
= g(
+ ) ! !
= · !
!
+ −
= −
+
= 2 ·
u ·3
−
= 3(3x + 1)
= –
(3x + 1) !% !% !$
!
= !$ · !
−
=
= π · 3r2 · 0,04
+
− −
= =
!
−
− ha
− − −
= =
−
−
13. Jawaban: d
! B
!
= 4 · 2x + 2 = 8x + 2 Diameter wadah = AC = 12 cm
! ! Tinggi wadah = BD = 18 cm
= 2x – 6 ⇔ ! =
!
− Jari-jari permukaan air = ra
t = x2 – 6x + 9 = (x – 3)2 Tinggi air = ha
⇔ =x–3 ⇔ x=3+ ∆BCD dan ∆BFE sebangun.
! ! ! &' ?'
= · = (8x + 2) · = @*
! ! !
− &*
+
= ⇔ =
− $
+ +
= ⇔ ra =
=
+ −
+
+
+
Volume air:
= =
+
−
!
+
V = πra2 ha
=
!
+
⋅
= π( )2 ha
= = = 10,5
⋅
! = π·
Jadi, nilai = 10,5.
!
=
πha3
! ! !% x =
+ 4 =
t
+ 4
!
= !%
· !
! –
=
·
t
=
= ·3 !
π
= Untuk t = 4 maka x =
+ 4 = 5
π
! ! !
Untuk ha = 5 cm diperoleh: !
= ! · ! = (3x2 – 3) ·
!
Laju perubahan fungsi y pada saat t = 4:
= =
cm/detik
! π ⋅
π !
Jadi, laju pertambahan tinggi air pada saat tinggi !
= (3 · 52 – 3) ·
air 5 cm adalah
cm/detik. = 72 ·
= 9
π
Jadi, laju perubahan fungsi y pada saat t = 4
B. Uraian adalah 9.
1. f′(x) = 2ax + b 4. y = 3t2
f′(–1) = –11 ⇔ –2a + b = –11 !
= 6t
f′(2) = 7 ⇔ 4a + b = 7 !
––––––––––– – x = 2t2 + t – 1
–6a = –18 ! !
= 4t + 1 ⇔ ! = +
⇔ a= 3 !
Substitusi a = 3 ke persamaan 4a + b = 7: ! ! !
= ! · !
4 · 3 + b = 7 ⇔ b = –5 !
Diperoleh f(x) = 3x2 – 5x + 6
= 6t · +
Nilai f(1) = 3 · 12 – 5 · 1 + 2 = 3 – 5 + 6 = 4
Jadi, nilai f(1) = 4. = +
2. f(x) = ax3 – 5x2 + (a + b)x – 4 Substitusi x = 2 ke x = 2t2 + t – 1 diperoleh:
f′(x) = 3ax2 – 5 · 2x + (a + b) 2 = 2t2 + t – 1
= 3ax2 – 10x + a + b
⇔ 2t2 + t – 3 = 0
f′′(x) = 3a · 2x – 10
f′′(a) = 14 ⇔ 3a · 2a – 10 = 14 ⇔ (2t + 3)(t – 1) = 0
⇔ 6a2 = 24 ⇔ 2t + 3 = 0 atau t – 1 = 0
⇔ a2 = 4 ⇔ t = –
atau
t=1
⇔ a= ±
⇔ a=±2 Oleh karena t < 0 maka t = –
.
Oleh karena a > 0 maka a = 2. !
Substitusi t = –
ke ! = + diperoleh:
f′(b) = –1 ⇔ 3ab2 – 10b + a + b = –1
⇔ 3 · 2b2 – 10b + 2 + b = –1 ! −
=
⇔ 6b2 – 9b + 3 = 0 !
−
+
⇔ 3(2b2 – 3b + 1) = 0 −
=
⇔ (2b – 1)(b – 1) = 0 − +
⇔ 2b – 1 = 0 atau b – 1 = 0 −
=
⇔ 2b = 1 atau b=1 −
⇔ b =
atau b=1 =
R r
Q
h
A. Pilihan ganda
P 1. Jawaban: c
Perhatikan gambar di atas. Misal u = cos x maka dy = u4.
Jari-jari wadah: ! ! !
!
= ! · !
OS = OQ = OP =
× 24 = 12 cm = 4u3 · (–sin x)
Jari-jari permukaan alkohol bagian atas: = 4 cos3 x · (–sin x)
QR = r. !
!
=
· 4 cos3 x · (–sin x)
Tinggi alkohol dalam wadah: PR = h.
∆QOR siku-siku di R.
= –4 = –4 tan x
OQ2 = OR2 + QR2
⇔ 122 = (12 – h)2 + r2 2. Jawaban: b
⇔ 122 = 122 – 24h + h2 + r2
g(x) = − = (cotan x – 1)–1
⇔ r2 = 24h – h2
Permukaan alkohol bagian atas berbentuk Misal u = cotan x – 1 maka g(x) = u–1.
lingkaran sehingga luasnya: ! ! !
!
= !
· !
A = πr2
= –u–2 · (–cosec2 x)
= π(24h – h2)
Jadi, luas permukaan alkohol bagian atas = (cotan x – 1)–2 cosec2 x
adalah A = π(24h – h2). =
K
−
! (g( )) =
=
!
= 0,001 cm/detik !
−
− −
π
!I !I !
!
= ! · !
= = =
4. Jawaban: a f′(x) = 4 ⇔
=4
π
y = sin2 5x = (sin 5x)2
+
π
f(x + ) = 2 cos x π π π π
⇔ x =–
,
,
,
,...
π
⇔ f(a) = 2 cos (a – ) Mencari penyelesaian cos (4x +
) = –1.
π
π π
f′(a) = –2 sin (a – ) cos (4x +
) = –1
π π π π
f′(
) = –2 sin (
– ) ⇔ cos (4x +
) = cos π
π π
= –2 sin ⇔ 4x +
= ± π + k · 2π
π
= –2 ·
= –
⇔ 4x = –
± π + k · 2π
π π π
6. Jawaban: c ⇔ x = –
± + k ·
! !" ! !
= 3v2 · (–sin u) · (–8x) − π π π π
adalah
,
,
,
, . . . .
= 24x cos2 u sin u
= 12x cos u · 2 sin u cos u Oleh karena 0 ≤ x ≤ π, nilai x yang memenuhi adalah
π π π π
= 12x cos u sin 2u ,
,
, dan
.
= 12x cos (5 – 4x2) sin 2(5 – 4x2) π π π π
= 12x cos (5 – 4x2) sin (10 – 8x2) Jadi, nilai x yang memenuhi
,
,
, dan
.
⇔ 2x = ± 120° + k · 360°
−
g′(x) = 0 +
(1 – p sin 2px)
= + =
=2
=
w
−
· cos z · 2x
tan α = −
= x(sin(x2 – 1))
cos (x2 – 1)
b = 2 > 0 maka tan α di kuadran II sehingga
α = 135° =
−
–2 cos x + 2 sin x =
−
⇔ 2
cos (x – 135°) =
−
=
−
⇔ cos (x – 135°) =
= cos 60°
12. Jawaban: d
(i) x – 135° = 60 + k · 360°
f(x) =
− = ((x2 – 1) cos x)
⇔ = 195° + k · 360°
= 195° Misal u = (x2 – 1) cos x, v = x2 – 1, dan w = cos x
(ii) x – 135° = –60 + k · 360° maka f(x) = u dan u = vw.
⇔ = 75° + k · 360° = 75° !
Oleh karena 0 ≤ x ≤ 180° maka x = 75°. = vw′ + wv′
!
= (x2 – 1)(–sin x) + cos x · 2x
10. Jawaban: d
f(x) = sin2 x = (1 – x2) sin x + 2x cos x
Misal sin x = u maka f(x) = u2. ! !
f′(x) = ·
! !
! ! !
f′(x) = = · −
! ! ! = u
· ((1 – x2) sin x + 2x cos x)
= 2u · cos x
−
= 2 sin x cos x
= ((x2 – 1) cos x)
((1 – x2) sin x + 2x cos x)
= sin 2x
−
+
Jadi, y′ = 8x(1 + 2 cos (2x2 + 1))(x2 – sin (2x2 + 1))3.
=
−
15. Jawaban: b
− +
f(x) = ax + b cotan x
Jadi, f′(x) = .
−
f′(x) = a + b(–cosec2 x)
13. Jawaban: a = a – b cosec2 x
y = cos3 x sin5 x \
=a–
= cos3 x sin3 x sin2 x
π
= sin2 x sin3 x cos3 x f′( ) = –7
\
= sin2 x ·
(2 sin x cos x)3 ⇔ a– π = –7
=
sin2 x sin 2x ⇔ a–
\
= –7
Misal u =
sin2 x, v = sin 2x, dan w = sin x maka
\
⇔ a– =7
y = uv dan u =
w2.
v′ = 2 cos 2x ⇔ a – 4b = –7
! ! !# ⇔ a = 4b – 7
u′ = = · π
! !# !
f′(
) = 2
=
· 2w · (cos x)
\
⇔ a– π =2
=
· 2 sin x cos x
\
⇔ a– =2
= sin 2x
⇔ a–b=2
y′ = vu′ + uv′
⇔ 4b – 7 – b = 2
= sin 2x ·
sin 2x +
sin2 x · 2 cos 2x ⇔ 3b = 9
⇔ b=3
=
sin2 2x + sin2 x (1 – 2 sin2 x)
Diperoleh a = 4b – 7 = 4 · 3 – 7 = 5.
Nilai a – b = 5 – 3 = 2.
=
sin2 2x + sin2 x –
sin4 x
Jadi, nilai a – b = 2.
Jadi, y′ =
sin2 2x + sin2 x –
sin4 x.
B. Uraian
14. Jawaban: b
y = (x2 – sin (2x2 + 1))4 1. a. f(x) = sin2 (3x2 – 1) cos (3x + 1)
Misal u = x2 – sin (2x2 + 1), v = x2, w = sin (2x2 + Misal u = sin2 (3x2 – 1), v = cos (3x + 1),
1), dan z = 2x2 + 1 maka y = u4, u = v – w, dan w = sin (3x2 – 1), z = 3x2 – 1, dan p = 3x + 1
w = sin z. maka f(x) = uv, u = w2, v = cos p, dan w = sin z.
! !^ ! ! !# !^
w′ = · u′ = = · ·
!^ ! ! !# !^ !
= –cos z · 4x = 2w · cos z · 6x
= –4x cos (2x2 + 1) = 6x · 2 sin (3x2 – 1) cos (3x2 – 1)
! = 6x sin 2 (3x2 – 1)
= v′ – w′
!
= 6x sin (6x2 – 2)
= 2x – (–4x cos (2x2 + 1))
! !" ![
= 2x + 4x cos (2x2 + 1) v′ = = ·
! ![ !
! ! ! = –sin p · 3
y′ = = ·
! ! !
= –3 sin (3x + 1)
= 4u3(2x + 4x cos (2x2 + 1))
Jadi, h′(x) = .
−
−
b. g(x) =
+ = (sin2 x + cos x)
!" !^ !#
= · +
!^ ! ! + + +
=
= 2z · cos x + (–sin x) +
=
= sin 2x – sin x +
! +
g′(x) = = + +
! +
=
!
·
! = 1 + y2 (terbukti)
! !
−
3. f′(x) = 0
= u · (sin 2x – sin x) π π
⇔ 0 – 2 ·
cos
= 0
−
= (sin2 x + cos x)
(sin 2x – sin x) π
⇔ cos
= 0
−
=
+ π π
⇔ cos
= cos
−
= π π
+
(i) = –
+ k · 2π
−
Jadi, g′(x) = . ⇔ x = –1 + k · 4
+
= –1, 3, 7
c. h(x) = tan2 −
π π
(i)
=
+ k · 2π
Misal u = tan −
, v = −
, dan
⇔ x =1+k·4
w = (1 – x2) maka h(x) = u2, u = tan v, dan
= 1, 5
v= # = w
. Oleh karena 0 ≤ x ≤ 4 dan x1 > x2 maka x1 = 3 dan
! x2 = 1.
h′(x) =
! Nilai x12 + x2 = 32 + 1 = 10.
! ! !" !#
= · · · Jadi, nilai x12 + x2 = 10.
! !" !# !
−
= 2u · sec2 v ·
w
⇔ 2(a – 1) + b = 5
⋅
−
⋅ −
=
⇔ 2a + b = 7 . . . (ii)
Eliminasi b dari persamaan (i) dan (ii):
+
=
4a + b = 15
2a + b = 7 π
π +
π
–––––––––– – f′′(
) =
π
2a = 8
−
+ ⋅
⇔ a=4 =
−
Substitusi a = 4 ke persamaan (ii) diperoleh:
2 · 4 + b = 7 ⇔ b = –1. = =8
Nilai a + b = 4 + (–1) = 3. π
Jadi, nilai f′′(
) = 8.
5. f(x) = tan2 bx
Misal u = tan bx maka f(x) = u2
! ! !
f′(x) = = ·
! ! !
= 2u · b sec2 bx A. Pilihan ganda
= 2b tan bx sec2 bx 1. Jawaban: c
\ \ f′(x) = 2(x2 + 2) · 2x = 4x(x2 + 2)
= ·
\
\
Gradien garis singgung di titik (1, 9):
\ \
=
\
m = f′(1) = 4 · 1 (12 + 2) = 12
π Persamaan garis singgung di titik (1, 9) dengan
f′(
) = 0 gradien 12:
\π
\ y – 9 = 12(x – 1)
⇔
=0
\π
⇔ y = 12x – 12 + 9
\π = 12x – 3
⇔ sin =0
Garis memotong sumbu Y jika x = 0 sehingga
\π diperoleh y = 12 · 0 – 3 = –3.
⇔ sin = sin π
Jadi, garis y = 12x – 3 memotong sumbu Y di titik
\π (0, –3).
a. = π + k · 2π
2. Jawaban: e
⇔ b=2+k·4
Kurva f(x) = x3 – x2 – 2x memotong sumbu X jika
= –2, 2, 6, . . .
f(x) = 0.
\π
b. = π – π + k · 2π f(x) = 0 ⇔ x3 – x2 – 2x = 0
⇔ b=k·4 ⇔ x(x2 – x – 2) = 0
⇔ x(x – 2)(x + 1) = 0
= –4, 0, 4
=2·2+4=8
8. Jawaban: d
Jadi, nilai maksimum kurva f(x) =
Kurva f(x) =
+ + naik jika f′(x) > 0. 3
x +
x2 – 6x + 4 adalah 17
.
Misal u = x2 dan v = x2 + x + 1 maka f(x) = "
.
10. Jawaban: a
f′(x) > 0
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
"′ − "′
⇔ >0 f′(x) = 0
"
⇔ – sin x + cos x = 0
+ + ⋅
−
+
>0
⇔ = 45°, 225°
+
>0
Untuk x = 45° ⇒ f(45°) = cos 45° + sin 45°
Oleh karena (x2 + x + 1)2 selalu bernilai positif dan
+
=
+
+ +
> 0 maka (x2 + 2x) > 0.
=
(maksimum)
x2 + 2x > 0 ⇔ x(x + 2) > 0
Untuk x = 225° ⇒ f(225°) = cos 225° + sin 225°
V V
+++ ––– +++ =–
–
–2 0 = –
(minimum)
Dari diagram di atas tampak bahwa kurva f(x) naik Untuk x = 270° ⇒ f(270°) = cos 270° + sin 270°
pada interval x < –2 atau x > 0. = 0 – 1 = –1
Jadi, nilai minimum fungsi adalah –
.
Jadi, kurva f(x) =
+ + naik pada interval
11. Jawaban: d
x < –2 atau x > 0.
f′(x) = 2bx – (b + 2)
9. Jawaban: b
f(x) mempunyai nilai tertinggi di x = maka
Kurva f(x) =
x3 +
x2 – 6x + 4 mencapai
f′( ) = 0 ⇔ 2b · – (b + 2) = 0
stasioner jika f′(x) = 0.
⇔
b – b – 2= 0
f′(x) = 0 ⇔
· 3x2 +
· 2x – 6 = 0
⇔ x2 + x – 6 = 0 ⇔ –
b =2
⇔ (x + 3)(x – 2) = 0 ⇔ b = –4
⇔ x + 3 = 0 atau x – 2 = 0 Diperoleh f′(x) = 2(–2)x – (–4 + 2) = –8x + 2
⇔ x = –3 atau x=2
(8 – 2x)
)
2x
12. Jawaban: b
–
(8
Kurva f(x) = ax2 + bx + 12 mempunyai titik balik (– (5 – 2x)
2, 4) maka kurva f(x) melalui titik (–2, 4) dan f′(–2) x x
= 0. x x
Kurva f(x) melalui titik (–2, 4) maka Volume kotak:
f(–2) = 4 ⇔ a(–2)2 + b(–2) + 12 = 4 V = x (5 – 2x)(8 –2x)
⇔ 4a – 2b = –8 = x (40 – 26x + 4x2)
⇔ 2a – b = –4 = 4x3 – 26x2 + 40x
!%
⇔ b = 2a + 4 Fungsi V mencapai stasioner ! = 0.
f′(x) = 2ax + b ⇒ 12x2 – 52x + 40 = 0
f′(–2) = 0 ⇔ 2a(–2) + b = 0 ⇒ 4(3x2 – 13x + 10) = 0
⇔ –4a + 2a + 4 = 0 ⇒ (3x – 10)(x – 1) = 0
⇔ –2a = –4 ⇒ 3x – 10 = 0 atau x – 1 = 0
⇔ a=2 ⇒ x = atau x =1
Diperoleh b = 2a + 4 = 2 · 2 + 4 = 8. V V
Nilai a + b = 2 + 8 = 10. +++ ––– +++
V
Jadi, nilai a + b = 10.
13. Jawaban: e 1
Fungsi f(x) monoton turun maka f′(x) tidak positif Nilai maksimum terjadi di x = 1.
(definit negatif). Diperoleh ukuran kotak:
Grafik definit negatif di bawah sumbu X. Panjang = 8 – 2x = 8 – 2 · 1 = 6 dm
Fungsi f(x) stasioner untuk x = 6 maka f′(6) = 0 Lebar = 5 – 2x = 5 – 2 · 1= 3 dm
(menyinggung sumbu X). Tinggi = x = 1 dm
Jadi, grafik yang benar pilihan e. 16. Jawaban: b
14. Jawaban: a Keuntungan:
Keuntungan: U = penjualan – biaya produksi
U = penjualan – biaya produksi = (40x – x(4x2 – 8x + 24)) ribu
= (2x3 – 36x2 + 600x + 9.600) = (40x – 4x3 + 8x2 – 24x) ribu
– (36x2 – 240x + 3.600) = (–4x3 + 8x2 + 16x) ribu
= 2x3 – 72x2 + 840x + 6.000 !`
Fungsi U mencapai stasioner jika ! = 0.
!`
Fungsi U mencapai stasioner jika = 0. !`
!
!
=0 ⇔ –12x2 + 16x + 16 =0
!`
=0 ⇔ 6x2 – 144x + 840 = 0 ⇔ 3x2 – 4x – 4 =0
!
⇔ x2
– 24x + 140 = 0 ⇔ (3x + 2)(x – 2) =0
⇔ (x – 10)(x – 14) = 0 ⇔ 3x + 2 = 0 atau x – 2 =0
– 2
10 14
⇔ x2 = 196 = 60 km/jam
⇔ x = ± 14 Jadi, kecepatan minimum mobil 60 km/jam.
!{ 19. Jawaban: d
Sketsa grafik ! :
V V − −
→∞
−
+++ ––– +++
V −
−
−
⋅
=
–14 14 →∞
minimum
!{ −
−
Dari sketsa grafik ! tampak bahwa fungsi P =
→∞
− ∞
−
= =
→
⇔ 6x2 – 6x – 12 = 0
⋅
−
− ⇔ x2 – x – 2 = 0
=
→
+
⇔ (x – 2)\(x + 1) = 0
⇔ x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
−
⇔ x = 2 atau x = –1
=
+
→ Sketsa grafik f′(x):
V V
⋅
= = =0 +++ ––– +++
⋅
+
V
–1 2
B. Uraian maksimum minimum
N′(t) =
t2 – t c. Menentukan nilai fungsi pada ujung-ujung in-
terval.
N′(15) = · 152 – · 15
Untuk x = –1, nilai y = (–1)3 – 2(–1)2 – 1
= 81 – 6 = –1 – 2 – 1
= 75 orang/hari = –4
Jadi, laju penyebaran demam berdarah pada Diperoleh koordinat titik ujung (–1, –4).
hari ke-15 adalah 75 orang/hari. Untuk x = 2, nilai y = 23 – 2 · 22 + 2
=8–8+2
=2
2 g′(x) = ±
( ) ·
=± =± +
+
X
–1 1 2
g′( ) = ±
=± +
+
=± =± = ±
⋅
Jadi, nilai g′( ) =
atau g′( ) = –
.
–4
3. Jawaban: c
+
−
⋅
f′(x) =
+
+ −
=
+
=
A. Pilihan ganda +
f′(1) = f(x)
1. Jawaban: d
⋅
f′(x) = 3x2 + 6x ⇔ =
+
+
f′(x – 1) > 9
⇔ 3(x – 1)2 + 6(x – 1) > 9 ⇔ 1 + x2= 2x 2
⇔ 2
3(x – 2x + 1) + 6x – 6 > 9 ⇔ x2 – 1= 0
⇔ 3x2 – 6x + 3 + 6x – 6 – 9 > 0 ⇔ (x – 1)(x + 1) = 0
⇔ 3x2 – 12 > 0 ⇔ x = 1 atau x = –1
⇔ 3(x2 – 4) > 0 Jadi, nilai x yang memenuhi adalah –1 atau 1.
⇔ (x – 2)(x + 2) > 0
4. Jawaban: c
g(x) = (x2 – 4x)6
Misal u = x2 – 4x maka g(x) = u6.
! ! !
Jadi, nilai x yang memenuhi x < –2 atau x > 2. g′(x) = = · !
! !
2. Jawaban: a = 6u5(2x – 4)
h(x) = 3x2 + 12x + 7 = 6(x2 – 4x)5 · 2(x – 2)
= 3x2 + 12x + 12 – 5 = 12(x – 2)(x2 – 4x)5
= 3(x2 + 4x + 4) – 5 ′
−
− −
= =
= 3(x + 2)2 – 5
−
−
Misal y = h(x) −
=
y = 3(x + 2)2 – 5
−
−
⇔ y + 5 = 3(x + 2)2 =
−
+
+
⇔
= (x + 2)2 =
+
+ ′
⇔ ± =x+2 Jadi, = .
+
+
⇔ x=± –2 5. Jawaban: b
Luas permukaan benda: L = 6s2
+ ⇒ 24 = 6s2 ⇔ s2 = 4 ⇔ s = 2 mm
Diperoleh h–1(x) = ± –2
Volume benda: V = s3
⇔ = = = =
!
! 8. Jawaban: b
Untuk s = 2 maka = = 3 mm/menit.
! ⋅
− +
− −
!% !% !$ = –1 – +
= ! = !$ · !
= –1 – (f(x))2
=
π· 3r2 · (–0,05)
9. Jawaban: c
= –0,2πr2 !
!
= –2cos x sin x = –sin 2x
Laju perubahan pengurangan volume balon pada
saat r = 6 cm: !
= –2cos 2x
!% !
!
= –0,2π · 62 = –7,2π cm3/detik !
!
+ 4y = 2 !
!
! !
+
π
x = t2 + 4t + 1 (i) 2x =
+ k · 2π
⇔ x = t2 + 4t + 4 – 3 π π π
⇔ x = (t + 2)2 – 3 ⇔ x= +k·π= ,
⇔ x + 3 = (t + 2)2 π
(ii) 2x = π –
+ k · 2π
⇔ ± + = t + 2
π
⇔ t = ± + – 2 ⇔ x=– +k·π
Oleh karena t > 0 maka t = + – 2. π π
= ,
! ! !
= ! · ! π
! Oleh karena 0 ≤ x ≤ π maka x = .
= (2 – 3t2) ·
+
10. Jawaban: d
− + −
= f(x) = sin2
+
+
=
− + − + + Misal u = sin
+ , v =
+ , dan
+
w = 2x 2 + 1 maka f(x) = u 2, u = sin v, dan
=
− −
+
+
+ v= # = w
.
w
· 4x
Gradien garis normal: mn = – .
−
= 2 sin
+ cos
+ · 2x(2x2 + 1)
⇔ xP = 1
= sin x −
Ordinat titik P: yP = f(xP)
= f(1)
= sin x
= –2 · 13 + 6 · 12
= sin2 x = –2 + 6 = 4
π π Jadi, koordinat titik P(1, 4).
Misalkan t = x + maka x = t – sehingga
14. Jawaban: c
diperoleh: f′(x) = 2ax + b
π
g(t) = sin2 (t – ) Gradien garis singgung kurva di x = 2 adalah –1
π π maka f′(2) = –1.
g′(t) = 2 sin (t – ) cos (t – ) f′(2) = –1 ⇔ 2a · 2 + b = –1
π ⇔ 4a + b = –1
= sin 2 (t – )
⇔ b = –1 – 4a
π Gradien garis singgung kurva di x = 1 adalah 3
= sin (2t –
)
maka f′(1) = 3.
π π π f′(1) = 3 ⇔ 2a · 1 + b = 3
g′( ) = sin ( –
)
⇔ 2a + b = 3
π ⇔ 2a + (–1 – 4a) = 3
= sin =
⇔ –2a = 4
12. Jawaban: c ⇔ a = –2
f′(x) = 2ax – (a + 1) Diperoleh b = –1 – 4(–2) = –1 + 8 = 7.
Nilai a + b = –2 + 7 = 5.
Gradien garis y = 2x + 3 adalah m = 2.
Jadi, nilai a + b = 5.
Gradien kurva di titik (1, q):
m = f′(1) 15. Jawaban: b
⇔ 2 = 2a · 1 – (a + 1) Persamaan garis g yang melalui titik (–2, –1)
dengan gradien m:
⇔ a=3
y + 1 = m (x + 2) ⇔ y = mx + 2m – 1
Persamaan kurva menjadi:
Substitusi y = mx + 2m – 1 ke persamaan kurva:
f(x) = 3x2 – (3 + 1) x + 6
= 3x2 – 4x + 6 mx + 2m – 1 = 2 .
Titik singgung kurva (1, q) maka f(1) = q. ⇔ mx – 2 + (2m – 1) = 0
f(1) = 3 · 12 – 4 · 1 + 6
=5 ⇔ m( )2 – 2 + (2m – 1) = 0
Jadi, nilai q = 5.
⇔ 1=
⇔ x –3 = 0 atau x + 1 = 0
⇔ x = 3 atau x = –1
⇔ =1
Kurva f(x) memotong sumbu X di titik A(–1, 0) dan
⇔ x=1
B(3, 0):
Diperoleh absis titik singgung: p = x = 1. f′(x) = –4x + 4
Ordinat titik singgung: q = f(1) = 2 = 2. Gradien garis singgung di titik A(–1, 0):
Nilai p – q = 1 – 2 = –1. mA = f′(xA) = f′(–1) = –4(–1) + 4 = 8
16. Jawaban: d Persamaan garis singgung kurva di titik A(–1, 0):
f′(x) = 2x + 1 y – yA = mA(x – xA)
Garis A menyinggung parabola di x = –1 maka ⇔ y – 0 = 8(x – (–1))
gradien garis A: m = f′(–1) ⇔ y = 8x + 8
= 2 · (–1) + 1 Gradien garis singgung di titik B(3, 0):
= –1 mB = f′(xB) = f′(3) = –4 · 3 + 4 = –8
Oleh karena garis g ⊥ A, gradien garis A yaitu Persamaan garis singgung kurva di titik B(3, 0):
mA = 1. y – yB = mB(x – xB)
Garis A bergradien 1 dan melalui titik (0, 0) maka ⇔ y – 0 = –8(x – 3)
persamaan garis A adalah y = x.
⇔ y = –8x + 24
Titik Q pada garis A maka koordinat Q (–1, –1).
Oleh karena Q(–1, –1) pada kurva maka Mencari titik potong garis y = 8x + 8 dan
f(–1) = –1. y = –8x + 24.
⇒ (–1)2 + (–1) + 5 – 2p = –1 8x + 8 = –8x + 24
⇔ 5 – 2p = –1 ⇔ 16x = 16
⇔ 2p = 6 ⇔ x=1
⇔ p =3 Nilai f(1) = –2 · 12 + 4 · 1 + 6
= –2 + 4 + 6 = 8
17. Jawaban: d Diperoleh titik potong (1, 8).
Garis g menyinggung kurva f(x) = 2x2 – 6x + 4 Jadi, garis singgung kurva di titik A dan B
di titik B(1, 0) maka gradien garis g adalah berpotongan di titik (1, 8).
mg = f′(1).
19. Jawaban: a
f′(x) = 4x – 6 Garis x = 6 bergradien nol.
mg = f′(1) = 4 · 1 – 6 = –2 Misal gradien garis singgung kurva = m.
Misal gradien garis A = mA. Oleh karena garis singgung kurva di x = 2 sejajar
Garis A tegak lurus garis g maka mA · mg = –1. garis x = 6 maka m = f′(2) = 0.
f′(x) = 3x2 – 2kx
mA · mg = –1 ⇔ mA · (–2) = –1
f′(2) = 0
⇔ mA =
⇔ 3 · 22 – 2k · 2 = 0
⇔ 12 – 4k = 0
f(x) turun hanya pada interval < x < 8, berarti Diperoleh f′(x) = 3x2 + 2 · 3x – 9
= 3x2 + 6x – 9
f(x) naik pada x < dan x > 8 dan f(x) stasioner
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0
"′ − "′ ⇔ t =
⇔ =0 x
"
Volume bak:
⇔ vu′ – uv′ = 0 V = x2t x
–1 ≤ x ≤ 1. ⇔ x = 3 atau x = –3
−
− − !%
Untuk x = –
, nilai f(–
) =
Sketsa grafik ! :
−
− +
V
− − ––– +++ –––
= = . V V
–3 3
−
− − −
Untuk x = –1, nilai f(–1) = = . Volume bak terbesar dicapai di x = 3.
−
− +
⇔ 2xP = –2
+
⇔ xP = –1
− + Diperoleh absis titik P: xP = –1.
=
m = f′(xP) = f′(
) = 4 ·
–1 = 1
→ −
Misal gradien garis singgung di titik Q adalah
− mQ maka m · mQ = –1.
= −
→ m · mQ = –1
−
− ⇔ 1 · mQ = –1
= −
→
⇔ mQ = –1
−
+ ⋅ −
− − − K
⇔ f′(xQ) = –1
= − K
→
⇔ 4xQ – 1 = –1
K
+
⋅ − K
= ⇔ 4xQ = 0
→ −
⇔ xQ = 0
=
→
⋅ − (
) Ordinat titik Q:
yQ = f(xQ) = f(0) = 2 · 02 – 0 + 3 = 3
−
−
Jadi, koordinat titik Q(0, 3).
= =
→ →
−
= = –2
= –2 · 1 = –2
→
→
−
⇔ 3 + 2b + c = 0
⇔ 2b + c = –3 . . . (iv)
Garis g: 2x – y + 9 = 0 mempunyai gradien mg
(iii) 1 + b + c =4
= 2.
⇔ b+c=3 . . . (v)
Garis singgung kurva f di titik Q(4, 6) sejajar
Eliminasi c dari persamaan (iv) dan (v).
garis g maka:
f′(4) = mg 2b + c = –3
b+c=3
– –
⇔ (a – 2) ·
· 4
– 2b · 4
=2 ––––––––– –
b = –6
⇔
(a – 2) ·
·
– 2b ·
= 2
Diperoleh b + c = 3 ⇔ –6 + c = 3
⇔ c=9
Persamaan kurva menjadi
⇔
(a – 2) – b = 2
f(x) = x3 – 6x2 + 9x – 6
⇔ a–2–b=8
Fungsi f(x) mencapai stasioner jika f′(x) = 0.
⇔ a – b = 10 f′(x) = 0 ⇔ 3x2 – 12x + 9 = 0
⇔ 5 – b – b = 10 ⇔ 3(x2 – 4x + 3 = 0
⇔ –2b = 5 ⇔ (x – 1)(x – 3) = 0
⇔ x – 1 = 0 atau x– 3 = 0
⇔ b=–
⇔ x = 1 atau x=3
Diperoleh a = 5 – b = 5 – (–
) =
. Sketsa grafik f′(x):
V V
Jadi, nilai a =
dan b = –
. +++ ––– +++
V
b. Misal garis singgung kurva di titik Q adalah A
1 3
dan gradien garis singgungnya mA. maksimum minimum
Garis A // g maka mA = mg = 2.
Dari sketsa grafik f′(x) tampak bahwa kurva f(x)
Garis singgung A melalui titik Q (4, 6) dan
mencapai minimum di x = 3.
bergradien mA = 2 maka persamaan garis A:
Nilai minimum = f(3)
y – yQ = mA(x – xQ)
= 33 – 6 · 32 + 9 · 3 – 6
⇔ y – 6 = 2(x – 4) = 27 – 54 + 27 – 6
⇔ y – 6 = 2x – 8 = –6
⇔ 2x – y – 2 = 0 Koordinat titik balik minimum kurva adalah (3, f(3)).
Jadi, titik balik minimum kurva f(x) adalah (3, –6).
1 2 1 m+3
2 3 ⇔ 2x3 + x2 – 13x + a = 0
+
2 3 m + 6 = sisa ⇔ 2(
)3 + (
)2 – 13(
) + a = 0
Pembagian x2 + 9x + 10 oleh (x + 2): ⇔ 2(
) + ( ) –
+ a = 0
–2 1 9 10
–2 –14 ⇔ + –
+a =0
+
1 7 –4 = sisa ⇔ –6 + a = 0
⇔ a =6
Sisa pembagian sama sehingga: Suku banyak 2x3 + x2 – 13x + 6
m + 6 = –4 ⇔ m = –10.
Jadi, nilai m yang memenuhi adalah –10.
2 1 –13 6
6. Jawaban: b 1 1 –6
+
f(x) = (–x2 + 5x + 6) H(x) + (ax + b) 2 2 –12 0
⇔ f(x) = (–x + 3)(x – 2) H(x) + (ax + b)
+
−
⇔ f(2) = 2a + b = 9 . . . (ii)
Dari persamaan (i) dan (ii): = x2 + x – 6
3a + b = –8 2 1 1 –6
2a + b = 9
––––––––––– – 2 6
+
a = –17 1 3 0
Substitusikan a = –17 ke persamaan (ii)
2a + b = 9 Diperoleh:
⇔ 2(–17) + b = 9 2x3 + x2 – 13x + 6 = (2x – 1)(x – 2)(x + 3)
⇔ –34 + b = 9 Jadi, faktor yang lain adalah (x – 2) dan (x + 3).
⇔ b = 43 9. Jawaban: c
Sisa pembagian = ax + b −
= –17x + 43 f(x) = +
Jadi, sisa pembagiannya –17x + 43.
+
g(x) =
7. Jawaban: b −
+
+
−
= (x – 1)(x – 5)h(x) + ax + b
+ −
−
−
−
=
+ −
+
−
−
=
= f(4(2t2 – 6t) + 1)
−
= f(8t2 – 24t + 1)
=
=
−
+ +
= x2
Jadi, (f o g)(x) = x2. =
−
+
10. Jawaban: b
(f D g D h)(t) = 6 ⇒
−
+ = 6
f(x) = 5x + 4
g(x) = 3x – p ⇔ 8t2 – 24t + 4 = 36
(f o g)(x) = f(g(x)) ⇔ 8t2 – 24t – 32 = 0
= f(3x – p) ⇔ t2 – 3t – 4 = 0
= 5(3x – p) + 4 ⇔ (t – 4)(t + 1) = 0
= 15x – 5p + 4 ⇔ t = 4 atau t = –1
(g o f)(x) = g(f(x)) Jadi, nilai t = –1 atau t = 4.
= g(5x + 4)
= 3(5x + 4) – p 14. Jawaban: c
= 15x + 12 – p −
f(x) = −
(f o g)(x) = (g o f)(x)
−
⇔ 15x – 5p + 4 = 15x + 12 – p Misal: y = −
⇔ –5p + p = 12 – 4
⇔ 6y – 7xy = 3 – 5x
⇔ –4p = 8
⇔ p = –2 ⇔ 5x – 7xy = 3 – 6y
Jadi, nilai p = –2. ⇔ x(5 – 7y) = 3 – 6y
−
11. Jawaban: d ⇔ x = −
f(x) = 2x + 3
(f o g)(x) = 2x2 + 4x + 1 − −
⇔ f–1(x) = =
⇔ f(g(x)) = 2x2 + 4x + 1 − −
⇔ 2(g(x)) + 3 = 2x2 + 4x + 1 −
Jadi, f–1(x) = ,x≠ .
⇔ 2(g(x)) = 2x2 + 4x – 2 −
⇔ g(x) = x2 + 2x – 1 15. Jawaban: c
⇔ g(2x) = (2x)2 + 2(2x) – 1
+
= 4x2 + 4x – 1 f(x) =
−
Jadi, g(2x) = 4x2 + 4x – 1.
+
12. Jawaban: c Misal y =
−
(g D f)(x) = 4x2 – 6x + 3 ⇔ y(2x – 1) = 5x + 3
⇔ g(f(x)) = 4x2 – 6x + 3 ⇔ 2xy – y = 5x + 3
⇔ 2xy – 5x = y + 3
⇔ g(1 – 2x) = 4x2 – 6x + 3 ⇔ x(2y – 5) = y + 3
Misal 1 – 2x = t
+
− ⇔ x =
−
⇔ x=
Sehingga: +
⇔ f–1(x) =
−
−
−
g(t) = 4 – 6
+3
(f–1 o g)(x) = f–1(g(x))
= 1 – 2t + – 3 + 3t + 3t2 = f–1(3x + 2)
= t2 + t + 1 +
+
Jadi, g(x) = x2 + x + 1. =
+
−
13. Jawaban: e +
= + −
(f D g D h)(t) = (f D g)(h(t))
= (f D g)(2t2 – 6t) +
= −
− +
→
−
−
=
−
+
+
=
→
−
=
+
+
=1 =
−
⇔ xy = 1 – x
⇔ xy + x = 1 19. Jawaban: e
⇔ x(y + 1) = 1
−
−
→ −
⇔ x = +
− −
+ −
=
·
⇔ g(x) = +
→ −
+ −
h(x) = (g D f)(x) − −
=
→ + −
+ −
= g(f(x))
−
= g( − ) =
→ + −
+ −
= − −
+ =
− → + −
+ −
−
= − =
−
+ − → +
+ −
−
= =–
+
+ −
−
Misal y= =–
+
⇔ xy = x – 1
⇔ xy – x = –1 =– =–
⇔ x(y – 1) = –1
− −
−
Jadi,
=– .
→ −
⇔ x = −
20. Jawaban: b
−
⇔ h–1(x) = − = −
−
−
→ −
Jadi, h–1(x) = −
, x ≠ 1.
−
− +
−
17. Jawaban: e = · +
−
→ −
− − − +
= −
−
→ − → −
=
→ − +
−
= (x + 2)
→
− +
=
=3+2 → − +
−
=5 − −
=
− − → − +
−
Jadi, = 5.
→ −
= 1(1 – 2 · 1)
−
−
Jadi, = –
. = 1 (–1)
→ −
= –1
21. Jawaban: d −
Jadi, = –1.
− →
→
−
− +
25. Jawaban: e
− −
−
+ +
+ −
= ·
→
−
− +
−
+ +
→ ∞ − +
− −
−
+ +
=
+ −
→
−
− −
=
→∞ + −
− −
−
+ +
=
+
−
→
−
=
→∞ + −
−
+ +
= –
→
+ −
= + −
⋅
−
+
+
=–
− =
+ −
Jadi, =
.
= –2 → ∞ − +
( )
= 4 · ·
→
→
+ +
−
=
+ −
− ·
→∞
+ +
−
=4·
·
+ −
−
=
→∞
+ +
−
=
=
→∞
+ +
−
23. Jawaban: b
+
−
→
− −
=
→∞
+
− + + −
=
→
+ −
+
− =
=
→
·
→ →∞
+ −
+ + −
+
=
⋅ + · 1
=
+ + −
= =
= =1
= (
− – (x + 2)) f′(x) = (5)x5 – 1 – (–4)x–4 – 1 + 0
→∞
= 3x4 + 4x–5
= (
− – +
)
→∞
30. Jawaban: a
= ( − –
+ + )
f(x) = x2(3x – 1)3
→∞
Misal u = x2 ⇒ u′ = 2x
= (
− –
+ + ) v = (3x – 1)3 ⇒ v′ = 3(3x – 1)2 · 3
→∞
= 9(3x – 1)2
− +
+ + f′(x) = 2x(3x – 1)3 + x2 · 9(3x – 1)2
×
− +
+ + = (3x – 1)2(2x(3x – 1) + 9x2)
= (3x – 1)2(6x2 – 2x + 9x2)
− −
+ +
= = (3x – 1)2(15x2 – 2x)
→∞
− +
+ +
= (3x – 1)2(x(15x – 2))
− − = x(15x – 2)(3x – 1)2
=
→∞ − +
+ +
31. Jawaban: d
− −
−
= f(x) =
+
+
→∞
− + + +
Misal u = x2 – 3x ⇔ u′ = 2x – 3
v = 2x2 + 2x + 2 ⇔ v′ = 4x + 2
− −
= − + + + ′" − "′
f′(x) =
"
−
= +
−
+
+
−
− +
=
+
+
=–
− − − +
− + −
+
f′(–2) = − +
= –4
−
− −
=
28. Jawaban: c
− +
( +
+
– +
−
) =
→∞
+
+
+ +
−
=
·
+
+
+ +
−
+
+
− −
+
= 11
=
→∞ +
+
+ +
−
Jadi, f′(–2) = 11
.
=
→∞ +
+ + +
−
32. Jawaban: c
f(x) = cos2 (3x – 2)
= f′(x) = 2 cos (3x – 2)(–sin (3x – 2))(3)
+ + + + −
→∞
= –6 cos (3x – 2)(sin (3x – 2))
= –3 · 2 sin (3x – 2) cos (3x – 2)
= = –3 sin (6x – 4)
+ + + + +
Jadi, f′(x) = –3 sin (6x – 4).
=
⇔ 6(x + 2)(x – 1) = 0
⇔ x=1 ⇔ x = –2 atau x = 1
Koordinat titik potong (1, 0) x = –2 ⇒ f′′(x) = 12(–2) + 6
Gradien garis y = x –
di titik (1, 0) = –24 + 6
= –18 (maksimum)
f′(x) = 1 +
x = 1 ⇒ f′′(x) = 12(1) + 6
= 12 + 6
± −
=
t
±
=
a =3±
a
Nilai x bernilai positif sehingga diperoleh koordinat
−
=
+ −
−
2 5 1 –2 0
Sehingga,
−
−
−
2x4 + 3x3 – 4x2 – 3x + 2 =
− −
−
= (x – 1)(2x3 + 5x2 + x – 2)
+
=
→
h(x) = − +
Menentukan h–1(x) = · · ·
→
+
Misal y = − + = · 3 · 1 ·1 = 1
⇔ –4xy + 6y = 4x + 2
Jadi, = 1.
⇔ –4xy – 4x = –6y + 2 →
⇔ x(–4y – 4) = –6y + 2
−
− +
b.
→
−
+
−
⇔ x= − −
=
−
+
−
− +
−
→ − −
⇔ h–1(x) = − −
= +
=
+
−
−
→ −
Jadi, (g o f)–1(x) = +
, x ≠ –1.
=
+
=
+ − −
5. −
→
−
Jadi, = .
→
−
+
−
+ − − + + −
= ·
→
−
+ + − 7. (3x – 2 –
−
+ )
→∞
+ − −
= −
+ + − = ( −
–
−
+ )
→
→∞
−
= −
+ + − = (
−
+ –
−
+ )
→
→∞
−
= (
−
+ –
−
+ )
= −
+ + − →∞
→
−
+ +
−
+
= ×
→
+ + −
−
+ +
−
+
−
+ −
−
+
= =
++ − →∞
−
+ +
−
+
= − −
+ =
→∞
−
+ +
−
+
=
− −
=
→∞
−
+
+
+
= ·
− −
=
=
− + + − +
−
= +
=
−
+ − −
=
Jadi, = .
→
−
⇔ 2
3x – 6x – 9 = 0
= –1 ⇔ x2 – 2x – 3 = 0
⇔ (x + 1)(x – 3) = 0
Jadi, nilai (3x – 2 –
−
+ ) = –1 . ⇔ x = –1 atau x = 3
→∞
Untuk x = –1 ⇒ y = (–1)3 – 3(–1)2 + 1
= –1 – 3 + 1
8. f(x) =
− = –3
Misal Koordinat titik singgung (–1, –3).
u = sin x ⇔ u′ = cos x Persamaan garis singgung dengan gradien 9 dan
v = 1 – cos x ⇔ v′ = sin x melalui (–1, –3):
y + 3 = 9(x + 1)
f(x) = " ⇔ y = 9x + 9 – 3
⇔ y = 9x + 6
′ " − "′ ⇔ 9x – y + 6 = 0
f′(x) =
"
⇔ y = 9x – 26
− ⇔ 9x – y – 26 = 0
=
−