Anda di halaman 1dari 4

Pedoman Hidup Islami Warga

Muhammadiyah (PHIWM)
Apriadi, M.Pd.
PHIWM:
• Seperangkat nilai & norma Islami untuk dijadikan prilaku dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.
• Lingkup Kajian PHIWM: kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat,
berorganisasi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan
budaya.
• Tujuan dirumuskannya PHIWM: untuk membentuk prilaku individu
dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan
uswah hasanah)
Sejarah Perumusan PHIWM:
• 1990: Keresahan dan krisis identitas dalam ber-Muhammadiyah.
• 1992: dibentuk tim perumus “Jati Diri Muhammadiyah”. Kemudian
rumusan disampaikan pada sidang tanwir 1992 di Jakarta dengan
judul “Pandangan Hidup Muhammadiyah”.
• 1993: penyempurnaan kembali dengan beberapa perbaikan.
• 2002: dalam Muktamar ke-44 di Jakarta, rumusan kembali di
sempurnakan dan disahkan menjadi “Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah”.
Tuntutan dibentuknya PHIWM didasarkan pada:
• Kepentingan akan adanya pedoman yang bisa menjadi acuan bersama
• Perubahan-perubahan sosial-politik dalam kehidupan nasional di era
reformasi.
• Perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis
(berorientasi pada nilai guna semata), materialistis (orientasi
kepentingan materi semata), dan hedonistis (orientasi pada
pemenuhan kesenangan dunia semata).
• Penetrasi budaya (masuknya buaya asing secara meluas) dan
multikulturalisme.
• Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam ber-Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai