1. PENDAHULUAN
b) Sejarah Linux
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada inti (kernel) sistem
operasi komputer bertipe Unix yang pertama kali dikembangkan oleh Linus Torvalds dan dirilis pada 5
Oktober 1991. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka pada umumnya, kode
sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan, dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, Linus Torvalds. Pada waktu itu, selain inti sistem
operasi yang dibuat Linus, beberapa program sistem dan pustaka (Library) bahasa C berasal dari
program-program GNU (GNU is Not Unix) yang dikembangkan sejak 1983 oleh Richard Stallman dan
kawan-kawan, sehingga muncul nama sistem operasi GNU/Linux. Beberapa sistem operasi Linux yang
tidak menggunakan program pustaka dari GNU (GNU Library C), misal Android yang menggunakan
Bionic Library C tidak disebut GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk digunakan sebagai sistem operasi komputer server, dan didukung
oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell,
Oracle, Red Hat, dan Google. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat
keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam (embedded system)
seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan Xbox),
komputer tablet, telepon genggam, router, dan lain-lain.
Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak
bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas
yang tinggi dibandingkan versi Unix tak bebas atau (Proprietary), serta faktor keamanan dan
kestabilannya yang tinggi Unix-like dibandingkan dengan sistem operasi bukan Unix seperti Microsoft
c) Distro Linux
Sistem operasi Linux yang digabungkan dengan berbagai program lain dikenal dengan istilah
distribusi Linux (Linux distribution), disingkat distro Linux. Paket CD/DVD distro Linux umumnya sudah
termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata,
tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME, KDE, dan Xfce, paket aplikasi perkantoran
(office suite) seperti LibreOffice, OpenOffice.org, Caligra Office (dulu bernama KOffice), Abiword,
Gnumeric, dan lain-lain.
Sistem operasi keluarga Unix seperti Linux dan FreeBSD dapat dikemas dalam bentuk mulai dari
yang sangat kecil, CD, hingga beberapa DVD. Misalnya Linux untuk menjalankan software web server
tidak mengharuskan menjalankan aplikasi desktop atau aplikasi GUI (Graphical User Interface), sehingga
cukup dikemas dalam sebuah CD.
Contoh distro yang sangat tua dan terkenal di dunia adalah Debian, Red Hat, dan Slackware. Setiap
distro tua memiliki "distro turunan" atau distro hasil modifikasi. Distro Debian memiliki turunan yang
menjadi lebih terkenal dari Debian, yakni Ubuntu (internasional) dan BlankOn (Indonesia). Contoh
turunan Red Hat adalah CentOS dan Fedora yang di Indonesia diturunkan menjadi IGN (Igos Nusantara).
Contoh turunan Slackware adalah SUSE (openSUSE), VectorLinux, dan di Indonesia pernah ada Zencafe.
Daftar distro Linux dan sistem operasi FOSS lainnya tersedia sangat lengkap di www.distrowatch.com.
Sejarah panjang perkembangan distro Linux yang telah ada dapat dilihat di alamat berikut (versi
SVG) https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1b/LinuxDistributionTimeline.svg.
d) Repo Linux
Sebuah distro yang biasanya hanya berupa CD atau DVD belum tentu memenuhi semua kebutuhan
pengguna yang bervariasi antara pengguna satu dengan yang lain. Untuk itu pengembang Linux
menyediakan server repository, disingkat repo. Repo juga dapat berupa kumpulan DVD. Sebagai contoh,
distro Debian, Ubuntu dan BlankOn memiliki repo yang kalau dijadikan DVD menjadi lebih dari 10 DVD.
Anda dapat mengunduh repo dalam bentuk DVD itu melalui web, misal pada akhir 2000-an ada
juragan.kambing.ui.ac.id yang menyediakan kumpulan DVD repo Ubuntu. Jika repo Ubuntu 16.04
dikumpulkan dalam bentuk DVD akan berjumlah lebih dari 10 DVD.
Tidak semua distro dan repo berisi 100% program/file free/open, atau tidak semua distro bebas
digandakan karena ada distro yang berisi program/file tidak free/open. Contoh distro yang tidak bebas
a) Backup Data
Backup data harus dilakukan jika harddisk yang akan digunakan untuk menginstal Linux telah berisi
data penting, untuk jaga-jaga ada kesalahan mengedit partisi atau memformat harddisk.
Tempat menyimpan backup data dapat menggunakan flashdisk jika ukuran ratusan MB hingga beberapa
GB. Gunakan harddisk lain jika ukuran data sangat besar, misal puluhan hingga ratusan GB. Tempat
menyimpan data kecil, misal ukuran puluhan mega, dapat menggunakan internet, misal Google Drive.
b) Sumber Instalasi
CD/DVD
Distro Linux saat ini umumnya dikemas dalam bentuk DVD. Sebagian distro Linux masih tersedia
dalam format CD. File untuk di-burn ke CD/DVD biasanya berformat ISO, misal ubuntu-16.04-desktop-
i386.iso (untuk komputer dengan mikroprosesor 32 bit) dan ubuntu-16.04-desktop-amd64.iso (untuk
komputer dengan mikroprosesor 64 bit). Membakar (burn) file ISO ke CD/DVD menggunakan program
yang tersedia di sistem operasi terpasang, misal di Linux klik kanan file ISO dalam Files (file manager),
lalu klik burn with atau menu serupa.
Flashdisk
USB-stick atau Flashdisk dapat dijadikan sumber instalasi distro Linux, menggunakan program
khusus untuk memindahkan file ISO CD/DVD ke Flashdisk, misal Unetbootin di Windows (unetbootin-
windows-625.exe), Linux (unetbootin-linux-625), dan Mac OS X (unetbootin-mac-625.dmg). Catatan: 625
adalah nomor versi.
Alternatif: LinuxLive USB Creator (Windows 8), YUMI Multiboot USB Creator (Windows), dll.
3) Boot Loader
Semua sistem operasi memiliki program untuk melakukan proses booting (awal menjalankan sistem
operasi), setelah program paling dasar yang ada dalam hardware atau chip komputer (misal BIOS). Boot
Loader Linux Grub paling banyak digunakan saat ini. Grub dapat mengenali sistem operasi lain yang
telah ada dalam komputer, misal Windows dan Linux lain. Grub dapat dipasang pada partisi paling dasar
atau Master Boot Record (MBR), misal /dev/sda (tanpa angka), atau di partisi utama, misal /dev/sda5
(perlu boot loader lain).
d) Instalasi
Proses instalasi
Bagian awal pelajaran instalasi ini menjelaskan langkah-langkah instalasi distro Linux Ubuntu secara
umum pada sebuah komputer. Sebagai studi kasus, bagian akhir menjelaskan langkah-langkah
menginstal Ubuntu 16.04 pada mesin virtual VirtualBox pada sistem operasi MS Windows.
sudo passwd
Virtual box dapat diunduh di situs resmi virtual box yaitu: http://virtualbox.org, dapat memilih versi 32
bit atau 64 bit untuk versi windows (.exe). Untuk Linux yang digunakan adalah linux distribution Ubuntu
16.04 yang dapat diunduh di http://ubuntu.com. Dapa dipilih untuk versi 32 bit (x86) atau 64 bit
(amd64).
Untuk menginstall Virtual Box, cukup klik 2x aplikasi .exe nya lalu pilih next hingga proses instalasi
selesai.
Klik Next
Pilih nama dan tipe sistem operasi sesuai dengan sistem operasi yang ingin diinstall (Linux dan
Ubuntu (64 bit))
10 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Nama dan Jenis Sistem Operasi
Alokasikan memori RAM virtual untuk sistem operasi tersebut (rekomendasi: tidak boleh
melebihi RAM di PC atau Laptop)
11 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Alokasi Memori RAM Virtual
Klik Next, lalu alokasikan memori harddisk virtual untuk sistem operasi tersebut (secara default
harddisk yang ditawarkan adalah 10 GB dan jenisnya VDI, langsung next saja)
Summary - Create
Proses penambahan selesai
Selanjutnya klik dua kali ikon ubuntu tersebut. Pada saat pertama kali membuka akan diminta
untuk memasukkan file .iso sistem operasi tersebut, maka pilihlah .iso ubuntu yang sudah
diunduh sebelumnya
12 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Ubuntu sudah ditambahkan
13 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Memilah Instalasi Linux di Virtual Box – Klik OK dan Checklist check boxnya
14 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Tampilan Awal Instalasi Ubuntu 16.04
15 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Preparing to Install Ubuntu
5. Installation type
Karena hal ini menginstall ubuntu di virtual box, maka pilih poin pertama yaitu Erase disk and
install Ubuntu. namun apabila ingin menginstall di pc atau mengatur partisi / alokasi harddisk
sendiri, maka lebih baik untuk memilih something else, hal tersebut untuk melakukan partisi
harddisk sesuai keinginan atau agar sistem operasi windows tidak tertiban atau bahkan terhapus
oleh Ubuntu
Klik tombol Install Now
16 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Memilih Tipe Instalasi
6. Where are you? - memilih time zone
Pilih Jakarta melalui peta atau menu drop down
Klik tombol Continue Keyboard layout
Pilih default yaitu English (US)
Klik tombol Continue
17 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Memilih Keyboard
7. Who are you? - membuat user
Isi kolom yang tersedia (name, user dan password)
Klik tombol Continue
18 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Membuat User
8. Selesai
Instalasi Ubuntu 16.04 di virtual box selesai dan Ubuntu sudah dapat digunakan melalui virtual box.
19 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
6. PERINTAH SHELL DAN EDITOR TEKS
a) Shell dan Perintah Dasar
b) Atribut dan Izin Akses File
c) Mengubah Izin Akes dan Kepemilikan File
d) Editor Teks Vi
7. KONFIGURASI JARINGAN DAN AKSES REMOTE
a) Setup Jaringan di Linux Ubuntu
b) Remote Desktop
c) Remote Login dengan SSH
d) Tugas : Login Ke Linux dengan SSH
20 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
21 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a