Anda di halaman 1dari 21

LINUX FUNDAMENTAL

1. PENDAHULUAN

a) Kernel dan Sistem Operasi Linux


Sistem operasi komputer yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia saat ini (2016) adalah
Linux. Pengertian komputer di sini termasuk komputer tablet dan telepon pintar (smartphone) seperti
Android, iPhone, BlackBerry, dan sebagainya. Android termasuk keluarga Linux, dan Linux termasuk
keluarga Unix. Sistem operasi Unix selain Linux adalah FreeBSD, IBM AIX, HP UX, dan lain-lain. Sistem
operasi yang dibuat perusahaan Apple (OS X untuk Macintosh dan iOS untuk iPhone/iPad) dan
BlackBerry juga termasuk keluarga Unix, tapi bukan Linux.
1) Kernel, Inti Sistem Operasi
Inti sistem operasi komputer disebut kernel. Saat pertama dikembangkan oleh Linus Torvalds dan
dirilis pada 1991, Linux hanya nama kernel atau inti sistem operasi komputer. Kemudian kernel Linux
dilengkapi pustaka (library) program dari GNU (Glibc) dan program utilitas lainnya membentuk sistem
operasi GNU-Linux atau GNU/Linux, dengan panggilan singkat Linux. Linux tersedia untuk berbagai jenis
komputer, mulai dari laptop, desktop, server, mainframe, hingga super komputer. Kernel Linux digabung
dengan program-program lainnya menjadi sistem operasi varian Unix (Unix-like). Kernel Linux saat ini
paling banyak terpasang di komputer, terutama karena kernel Linux digunakan oleh sistem operasi
komputer bergerak (mobile devices) Android yang sangat populer saat ini, Chrome/Chromium, Tizen,
Sailfish, Ubuntu, WebOS, dan lain-lain. Linux juga menjadi inti sistem operasi server-server perusahaan
terkenal seperti Google, Facebook, IBM, Oracle, Twitter, Amazon, dan Microsoft.
2) Sistem Operasi Linux (Linux Operating System)
Di era 2010-an ini kernel Linux merambah luas ke perangkat bergerak seperti handphone dan tablet,
melalui sistem operasi Android. Android tidak menggunakan pustaka perangkat lunak Glibc sehingga
sistem operasi Android disebut turunan Linux tapi tidak termasuk GNU-Linux. Sistem operasi komputer
dapat dikelompokkan berdasarkan jenis komputer saat ini menjadi dua, yakni sistem operasi komputer
“biasa” (laptop, desktop, server, dsb.) dan sistem operasi komputer bergerak (mobile devices) seperti
tablet pc dan smartphone, Internet of Things disingkat IoT, atau sistem tertanam (embedded system)
yang menyatukan perangkat keras dan lunak dalam satu sistem perangkat. Kata “biasa” hanya untuk
menunjukkan jenis komputer yang sudah ada sebelum era smartphone, tablet pc, dan IoT. Selain Linux,
beberapa sistem operasi open source yang juga populer antara lain dari keluarga BSD (Berkeley

1|Modul Prakerin Natama


Software Distribution), yakni FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, dan DragonFly BSD. Hak cipta Linux
dinyatakan atau dilisensikan sebagai GNU GPL, yang salah satu artinya Linux dapat dimodifikasi namun
lisensi turunan atau hasil modifikasi yang disebarluaskan harus tetap GPL. Sedangkan lisensi BSD
mengizinkan pembuatan turunan (misal hasil modifikasi FreeBSD) tidak harus BSD, sehingga FreeBSD
bisa berubah menjadi tidak open source. Contoh, FreeBSD dimodifikasi oleh perusahaan komputer
Apple menjadi sistem operasi Mac OS X, yang kemudian juga merambah ke hp (iPhone) dan tablet (iPad)
dengan nama sistem operasi iOS. Sistem operasi inti Mac OS X dan iOS tidak open source, meskipun
dalam komputer Mac OS X, iPhone, iPad juga berisi banyak program yang open source.

b) Sejarah Linux
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada inti (kernel) sistem
operasi komputer bertipe Unix yang pertama kali dikembangkan oleh Linus Torvalds dan dirilis pada 5
Oktober 1991. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka pada umumnya, kode
sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan, dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, Linus Torvalds. Pada waktu itu, selain inti sistem
operasi yang dibuat Linus, beberapa program sistem dan pustaka (Library) bahasa C berasal dari
program-program GNU (GNU is Not Unix) yang dikembangkan sejak 1983 oleh Richard Stallman dan
kawan-kawan, sehingga muncul nama sistem operasi GNU/Linux. Beberapa sistem operasi Linux yang
tidak menggunakan program pustaka dari GNU (GNU Library C), misal Android yang menggunakan
Bionic Library C tidak disebut GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk digunakan sebagai sistem operasi komputer server, dan didukung
oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell,
Oracle, Red Hat, dan Google. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat
keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam (embedded system)
seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan Xbox),
komputer tablet, telepon genggam, router, dan lain-lain.
Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak
bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas
yang tinggi dibandingkan versi Unix tak bebas atau (Proprietary), serta faktor keamanan dan
kestabilannya yang tinggi Unix-like dibandingkan dengan sistem operasi bukan Unix seperti Microsoft

2|Modul Prakerin Natama


Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber
terbuka (Open Source Software).

c) Distro Linux
Sistem operasi Linux yang digabungkan dengan berbagai program lain dikenal dengan istilah
distribusi Linux (Linux distribution), disingkat distro Linux. Paket CD/DVD distro Linux umumnya sudah
termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata,
tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME, KDE, dan Xfce, paket aplikasi perkantoran
(office suite) seperti LibreOffice, OpenOffice.org, Caligra Office (dulu bernama KOffice), Abiword,
Gnumeric, dan lain-lain.
Sistem operasi keluarga Unix seperti Linux dan FreeBSD dapat dikemas dalam bentuk mulai dari
yang sangat kecil, CD, hingga beberapa DVD. Misalnya Linux untuk menjalankan software web server
tidak mengharuskan menjalankan aplikasi desktop atau aplikasi GUI (Graphical User Interface), sehingga
cukup dikemas dalam sebuah CD.
Contoh distro yang sangat tua dan terkenal di dunia adalah Debian, Red Hat, dan Slackware. Setiap
distro tua memiliki "distro turunan" atau distro hasil modifikasi. Distro Debian memiliki turunan yang
menjadi lebih terkenal dari Debian, yakni Ubuntu (internasional) dan BlankOn (Indonesia). Contoh
turunan Red Hat adalah CentOS dan Fedora yang di Indonesia diturunkan menjadi IGN (Igos Nusantara).
Contoh turunan Slackware adalah SUSE (openSUSE), VectorLinux, dan di Indonesia pernah ada Zencafe.
Daftar distro Linux dan sistem operasi FOSS lainnya tersedia sangat lengkap di www.distrowatch.com.
Sejarah panjang perkembangan distro Linux yang telah ada dapat dilihat di alamat berikut (versi
SVG) https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1b/LinuxDistributionTimeline.svg.

d) Repo Linux
Sebuah distro yang biasanya hanya berupa CD atau DVD belum tentu memenuhi semua kebutuhan
pengguna yang bervariasi antara pengguna satu dengan yang lain. Untuk itu pengembang Linux
menyediakan server repository, disingkat repo. Repo juga dapat berupa kumpulan DVD. Sebagai contoh,
distro Debian, Ubuntu dan BlankOn memiliki repo yang kalau dijadikan DVD menjadi lebih dari 10 DVD.
Anda dapat mengunduh repo dalam bentuk DVD itu melalui web, misal pada akhir 2000-an ada
juragan.kambing.ui.ac.id yang menyediakan kumpulan DVD repo Ubuntu. Jika repo Ubuntu 16.04
dikumpulkan dalam bentuk DVD akan berjumlah lebih dari 10 DVD.
Tidak semua distro dan repo berisi 100% program/file free/open, atau tidak semua distro bebas
digandakan karena ada distro yang berisi program/file tidak free/open. Contoh distro yang tidak bebas

3|Modul Prakerin Natama


digandakan adalah Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Software yang ada dalam DVD RHEL sebenarnya
open source, tapi ada bagian dari hak atas kekayaan intelektual Red Hat seperti logo yang tidak bebas
digandakan tanpa izin perusahaan Red Hat, Inc. Karena software yang ada dalam distro RHEL itu FOSS,
maka pihak lain dapat mengembangkan turunan, hasil modifikasi RHEL, misal distro Linux CentOS.
Manajemen paket distro dan repo bisa berbeda antara distro satu dengan yang lain. Banyak distro
Linux menggunakan Advanced Packaging Tool yang umumnya ditemukan di distro berbasis Debian,
Ubuntu, dan BlankOn. Sebagain distro menggunakan yum yang biasa ditemukan di distro berbasis Red
Hat, misalnya Fedora dan Igos Nusantara. Ada juga beberapa sistem manajemen paket independen,
seperti Pacman, digunakan dalam Arch Linux dan equo, ditemukan di Sabayon Linux.

2. INSTALASI LINUX UBUNTU

a) Backup Data
Backup data harus dilakukan jika harddisk yang akan digunakan untuk menginstal Linux telah berisi
data penting, untuk jaga-jaga ada kesalahan mengedit partisi atau memformat harddisk.
Tempat menyimpan backup data dapat menggunakan flashdisk jika ukuran ratusan MB hingga beberapa
GB. Gunakan harddisk lain jika ukuran data sangat besar, misal puluhan hingga ratusan GB. Tempat
menyimpan data kecil, misal ukuran puluhan mega, dapat menggunakan internet, misal Google Drive.

b) Sumber Instalasi
CD/DVD
Distro Linux saat ini umumnya dikemas dalam bentuk DVD. Sebagian distro Linux masih tersedia
dalam format CD. File untuk di-burn ke CD/DVD biasanya berformat ISO, misal ubuntu-16.04-desktop-
i386.iso (untuk komputer dengan mikroprosesor 32 bit) dan ubuntu-16.04-desktop-amd64.iso (untuk
komputer dengan mikroprosesor 64 bit). Membakar (burn) file ISO ke CD/DVD menggunakan program
yang tersedia di sistem operasi terpasang, misal di Linux klik kanan file ISO dalam Files (file manager),
lalu klik burn with atau menu serupa.
Flashdisk
USB-stick atau Flashdisk dapat dijadikan sumber instalasi distro Linux, menggunakan program
khusus untuk memindahkan file ISO CD/DVD ke Flashdisk, misal Unetbootin di Windows (unetbootin-
windows-625.exe), Linux (unetbootin-linux-625), dan Mac OS X (unetbootin-mac-625.dmg). Catatan: 625
adalah nomor versi.
Alternatif: LinuxLive USB Creator (Windows 8), YUMI Multiboot USB Creator (Windows), dll.

4|Modul Prakerin Natama


Gambar : Tampilan Unetbooting

Live-CD dan Installer CD


Live-CD: Istilah distro Linux yang dapat digunakan untuk booting komputer dan bekerja tanpa harus
menginstalnya lebih dahulu. Contoh: Ubuntu Desktop.
File ISO Linux Live-CD/DVD dapat disimpan ke flashdisk, sehingga Live-CD tidak harus pakai CD/DVD.
Installer CD/DVD: Distro Linux yang harus diinstal lebih dahulu sebelum digunakan. Contoh: Ubuntu
Server. Catatan: Ubuntu Desktop, BlankOn, dan beberapa distro Linux Live-CD lainnya juga dapat
langsung diinstal.

c) Partisi Hardisk dan Boot Loader


1) Pengantar Partisi Harddisk
Partisi sebuah harddisk biasanya terdiri atas 3 jenis:
 Primary: partisi sebagai tempat penyimpanan dasar, yang hanya sampai 4 potong untuk satu
harddisk. Misal harddisk pertama oleh Linux dikenali sebagai /dev/sda1, /dev/sda2,
/dev/sda3, /dev/sda4.
 Extended: salah satu partisi primer yang diformat untuk dipotong kembali menjadi satu atau
lebih partisi Logical. Misal /dev/sda2 dijadikan Extended, maka /dev/sda2 harus dipotong
sebagai Logical mulai dari nomor 5 (/dev/sda5, /dev/sda6, /dev/sda7, dst.).

2) Partisi Sistem dan Swap

5|Modul Prakerin Natama


Sistem operasi Linux dalam bentuk distro Linux untuk komputer besar (server, desktop, laptop,
netbook) biasanya membutuhkan dua partisi: tempat penyimpanan utama atau sistem (/) dan memori
virtual atau swap. Jika sudah ada Windows di harddisk C, maka program instalasi Linux akan mengenali
Windows di partisi pertama (misal /dev/sda1) dan menawarkan membuat partisi baru dengan cara
memotong partisi Windows menjadi tiga atau lebih. Misal /dev/sda1 (tetap Windows) dan /dev/sda2
dijadikan extended yang dipotong kembali menjadi /dev/sda5 sebagai / dan /dev/sda6 sebagai swap.

3) Boot Loader
Semua sistem operasi memiliki program untuk melakukan proses booting (awal menjalankan sistem
operasi), setelah program paling dasar yang ada dalam hardware atau chip komputer (misal BIOS). Boot
Loader Linux Grub paling banyak digunakan saat ini. Grub dapat mengenali sistem operasi lain yang
telah ada dalam komputer, misal Windows dan Linux lain. Grub dapat dipasang pada partisi paling dasar
atau Master Boot Record (MBR), misal /dev/sda (tanpa angka), atau di partisi utama, misal /dev/sda5
(perlu boot loader lain).

d) Instalasi

Proses instalasi
Bagian awal pelajaran instalasi ini menjelaskan langkah-langkah instalasi distro Linux Ubuntu secara
umum pada sebuah komputer. Sebagai studi kasus, bagian akhir menjelaskan langkah-langkah
menginstal Ubuntu 16.04 pada mesin virtual VirtualBox pada sistem operasi MS Windows.

 Pemilihan Bahasa & Keyboard


Beberapa distro Linux, misal Ubuntu dan BlankOn, dapat diinstal dengan bantuan bahasa Indonesia,
yang kemudian menjadi bahasa utama setelah instalasi atau hanya bahasa ketika proses instalasi.
Pilihan Keyboard umumnya jatuh ke US-Keyboard. Pilihan selain US diperhatikan jika akan menggunakan
huruf selain latin, misal Arab, Jepang (kanji), Jawa, dsb.

 Jaringan & Update


Untuk mempercepat proses instalasi, jaringan tidak harus diaktifkan lebih dahulu. Jaringan dibutuhkan
jika ingin melakukan update ketika sedang instalasi, misal update sumber software (data repository)
atau bahkan update paket-paket program ke versi terbaru sesuai yang tersedia di repository saat ini.
Proses update repository (apt-get update) dan update paket-paket program dapat dilakukan setelah
instalasi.

 Username dan Password

6|Modul Prakerin Natama


Username adalah kode atau kata tunggal yang digunakan untuk login ke sistem Linux yang telah
terinstall. Password adalah kata sandi yang mudah diingat namun tidak mudah ditebak orang lain.
Username yang dibuat pada saat instalasi ini (contoh di Ubuntu dan BlankOn) akan menjadi
Administrator, sehingga dapat menjalankan “program sistem” Linux tanpa password root (administrator
utama). Password root dapat dibuat dengan:

sudo passwd

 Instalasi pada Mesin Virtual


Berikut ini latihan dan langkah-langkah yang dapat dikerjakan untuk menginstal Linux Ubuntu secara
virtual sebagai guest pada sistem operasi Windows sebagai host. Contoh ini menggunakan komputer
host Windows 8, mesin virtual VirtualBox, dan file .iso Ubuntu versi 16.04.

1. Download Virtual Box dan iso Linux Ubuntu 16.04

Virtual box dapat diunduh di situs resmi virtual box yaitu: http://virtualbox.org, dapat memilih versi 32
bit atau 64 bit untuk versi windows (.exe). Untuk Linux yang digunakan adalah linux distribution Ubuntu
16.04 yang dapat diunduh di http://ubuntu.com. Dapa dipilih untuk versi 32 bit (x86) atau 64 bit
(amd64).

Gambar : Situs Virtual Box

7|Modul Prakerin Natama


Gambar : Situs Linux Ubuntu

Untuk menginstall Virtual Box, cukup klik 2x aplikasi .exe nya lalu pilih next hingga proses instalasi
selesai.

2. Menambahkan Linux Ubuntu 16.04 di Virtual Box

 Buka aplikasi virtual box

 Lalu tambahkan virtual os baru dengan mengklik New di menu kiri atas

8|Modul Prakerin Natama


Gambar : Tampilan Jendela Aplikasi Virtual Box

 Klik Next

9|Modul Prakerin Natama


Gambar : New Virtual Machine Wizard

 Pilih nama dan tipe sistem operasi sesuai dengan sistem operasi yang ingin diinstall (Linux dan
Ubuntu (64 bit))

10 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Nama dan Jenis Sistem Operasi

 Alokasikan memori RAM virtual untuk sistem operasi tersebut (rekomendasi: tidak boleh
melebihi RAM di PC atau Laptop)

11 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Alokasi Memori RAM Virtual

 Klik Next, lalu alokasikan memori harddisk virtual untuk sistem operasi tersebut (secara default
harddisk yang ditawarkan adalah 10 GB dan jenisnya VDI, langsung next saja)
 Summary - Create
 Proses penambahan selesai
 Selanjutnya klik dua kali ikon ubuntu tersebut. Pada saat pertama kali membuka akan diminta
untuk memasukkan file .iso sistem operasi tersebut, maka pilihlah .iso ubuntu yang sudah
diunduh sebelumnya

12 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Ubuntu sudah ditambahkan

13 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Memilah Instalasi Linux di Virtual Box – Klik OK dan Checklist check boxnya

3. Welcome Screen Ubuntu 16.04


 Memilih Bahasa - pilih English
 Memilih Try Ubuntu atau Install Ubuntu - pilih Install Ubuntu

14 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Tampilan Awal Instalasi Ubuntu 16.04

4. Preparing to install Ubuntu


 Untuk mempercepat proses instalsi, putuskan koneksi ke internet
 Unchecklist Install this third-party software
 Klik tombol Continue

15 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Preparing to Install Ubuntu
5. Installation type
 Karena hal ini menginstall ubuntu di virtual box, maka pilih poin pertama yaitu Erase disk and
install Ubuntu. namun apabila ingin menginstall di pc atau mengatur partisi / alokasi harddisk
sendiri, maka lebih baik untuk memilih something else, hal tersebut untuk melakukan partisi
harddisk sesuai keinginan atau agar sistem operasi windows tidak tertiban atau bahkan terhapus
oleh Ubuntu
 Klik tombol Install Now

16 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Memilih Tipe Instalasi
6. Where are you? - memilih time zone
 Pilih Jakarta melalui peta atau menu drop down
 Klik tombol Continue Keyboard layout
 Pilih default yaitu English (US)
 Klik tombol Continue

17 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Memilih Keyboard
7. Who are you? - membuat user
 Isi kolom yang tersedia (name, user dan password)
 Klik tombol Continue

18 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
Gambar : Membuat User
8. Selesai
Instalasi Ubuntu 16.04 di virtual box selesai dan Ubuntu sudah dapat digunakan melalui virtual box.

e) Setup Jaringan Dan Repo


f) Troubleshooting
3. DESKTOP DAN APLIKASI LINUX
a) Perintah Login
b) Mengenal Desktop dan Softwer Center
c) Latihan : Setting Desktop dan Software Center
4. FILE DAN DIREKTORI LINUX
a) Struktur File dan Direktori
b) Mengelola File dan Direktori
5. ADMINISTRASI SISTEM DASAR
a) Memasang dan Menghapus Paket Software
b) Manajemen Repositori
c) Instalasi dan Konfigurasi Printer

19 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
6. PERINTAH SHELL DAN EDITOR TEKS
a) Shell dan Perintah Dasar
b) Atribut dan Izin Akses File
c) Mengubah Izin Akes dan Kepemilikan File
d) Editor Teks Vi
7. KONFIGURASI JARINGAN DAN AKSES REMOTE
a) Setup Jaringan di Linux Ubuntu
b) Remote Desktop
c) Remote Login dengan SSH
d) Tugas : Login Ke Linux dengan SSH

20 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a
21 | M o d u l P r a k e r i n N a t a m a

Anda mungkin juga menyukai