Pertanyaan untuk pemateri ke 2 ttg pengisian komunikasi efektif di form CPPT dan handover
Pertanyaan dari Ibu Eri (penanggung jawab klinik penyakit dalam) :
1. Bagaimana solusi/penanganan yang lebih baik mengenai masalah di klinik penyakit
dalam, dimana terhadap hasil nilai kritis laboratorium atau pemeriksaan penunjang
lainnya perawat hanya bisa mencatat saja hasilnya dari pasien karena setelah
menyerahkan hasil lab-nya biasanya pasien langsung pulang karena pasien sudah
mendapatkan resep obat dari dokternya,,
Jawaban;
Hak untuk memilih dokter itu sudah diatur dalam undang-undang jadi harus ada aturan yang
bisa mematahkan/lebih kuat
Benda tajam seperti pisau biasanya dibawa ke rumah sakit dengan alasan untuk potong buah
maka tinggal dibuatkan SPO bahwa pemotongan buah harus ke instalasi gizi
Untuk penyimpanan barang2 pasien dengan status kriminal maka perawat harus melapor ke
humas dan hukum,,kemudian humas yang mengambil dan menyimpannya kemudian untuk
ditindaklanjut,dan mestinya pengambilannya mesti didampingi pihak kepolisian dengan
membawa surat resmi dari kepolisian.Jadi di humas mesti ada lemari penyimpanan benda2
kriminal.
Sudah diatur juga bahwa pilihan pertamauntuk tanda tangan inform concent adalah oleh
pasien sendiri dengan syarat pasien yang sudah umur dewasa dan dalam keadaan sadar penuh
Untuk pasien dan keluarga yang ngotot ingin ibadah di luar lingkungan rumah sakit maka
mesti dibuatkan spo nya...
Monev pengisian status rekam medis termasuk untuk bagian anestesi skarang sudah ada SK-
nya yang akan dilakukan oleh tim review rekam medis
SIStEM informasi yg dibuat pokja MKE berkaitan dengan komunikasi efektif an penyuluhan
adalah laporan kegiatan penyuluhan dan laporan kepatuhan pengisian form edukasi dalam
rekam medis pasien dan pembuatan pesan kesehatan melalui berbagai media dan saluran
komunikasi
Keterkaitan antara pokja MKE dengan pokja2 lainnya sudah diatur dalam pedoman SNARS
EDISI 1.dan sudah dilakukan beberapa kali pertemuan koordinasi antara masing2 pokja
terkait.