Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN IHT

Dan HPK ,jumat13-9-2019

Pertanyaan untuk pemateri 1:


Penanya Ibu margaretha ali dari IBS:
1. Sejauh mana pokja MKE membuat sistem informasi yang efektif di rumah sakit
2. Bagimana keterkaitan komunikasi efektif dan pokja MKE dengan pokja-pokja lainnya
seperti bagaimana alur2 nya supaya bisa samakan persepsi
3.Sejauh mana monev yang dilakukan oleh teman-teman MKE terkait dengan pengisian
status terkait dengan anestesi

Pertanyaan untuk pemateri ke 2 ttg pengisian komunikasi efektif di form CPPT dan handover
Pertanyaan dari Ibu Eri (penanggung jawab klinik penyakit dalam) :
1. Bagaimana solusi/penanganan yang lebih baik mengenai masalah di klinik penyakit
dalam, dimana terhadap hasil nilai kritis laboratorium atau pemeriksaan penunjang
lainnya perawat hanya bisa mencatat saja hasilnya dari pasien karena setelah
menyerahkan hasil lab-nya biasanya pasien langsung pulang karena pasien sudah
mendapatkan resep obat dari dokternya,,

Pertanyaan untuk pemateri ke 3 (dr noldi) ttg HPK/perlindungan kekerasan fisik di


lingkungan rumah sakit dan perlindungan terhadap barang-barang berharga pasien
Pertanyaan dari bu min karu komodo:
1. Bagaimana kita mesti menangani pasien yang ngotot untuk memilih dokternya sendiri
selama dirawat di rumah sakit.ini berkaitan hak pasien yang tuntuk memilih dokter
2. Bagaiman kita menangani/menghadapi pasien dan keluarga pasien yang ngotot untuk
menjalankan ibadahnya di luar lingkungan rumah sakit(mesti pergi kebaktian digereja
di luar rumah sakit padahal pasien statusnya masih dirawat di rumah sakit?ini
berkaitan hak pasien untuk bebas menjalankan ibadah selama dirawat.
3. Bagaimana penanganan terhadap keluarga pasien yang membawa barang tajam ke
dalam ruang perawatan karena ada keluarga pasien yang tidak mau menyerahkan
barang tajam yang dibawa ke perawat ruangan.Ini berkaitan dengan penyimpanan
barang tajam di rumah sakit

Pertanyaan dari bu sally perawat IBS :


1. Bagaimana penanganan masalah penandatanganan inform concent pada pasien2 cito
operasi yang dilakukan tindakan operasi di ruang operasi IBS dimana pasien2 ini
tidak ada yang mendampingi (tidak ada keluarga,tidak ada teman dan tidak ada
tetangga)
2. Bagaiman dengan masalah inform concent yang ditandatangani oleh orang yang tidak
berhak dimana mengaku sebagai isteri pasien tetapi dikemudian hari baru diketahui
bahwa itu bukan isterinya tapi selingkuhan pasien,,Bagaimana dengan status
hukumnya
3. Bagaimana dengan penyimpanan barang barang pasien yang dikategorikan status
kriminal

Jawaban;
Hak untuk memilih dokter itu sudah diatur dalam undang-undang jadi harus ada aturan yang
bisa mematahkan/lebih kuat
Benda tajam seperti pisau biasanya dibawa ke rumah sakit dengan alasan untuk potong buah
maka tinggal dibuatkan SPO bahwa pemotongan buah harus ke instalasi gizi

Untuk penyimpanan barang2 pasien dengan status kriminal maka perawat harus melapor ke
humas dan hukum,,kemudian humas yang mengambil dan menyimpannya kemudian untuk
ditindaklanjut,dan mestinya pengambilannya mesti didampingi pihak kepolisian dengan
membawa surat resmi dari kepolisian.Jadi di humas mesti ada lemari penyimpanan benda2
kriminal.

Untuk masalah inform concent yg ditandatangani selingkuhan : sebenarnya di general


concent sudah tertulis bahwa info yang diberikan adalah yang sebenar benarnya sehingga
setelah ditandatangani,itu bisa dijadikan dasar kalau mau menuntut balik.Petugas TPP juga
mesti bisa jelaskan poin itu dengan baik sehingga keterangan yang diberikan sesuai dan benar

Sudah diatur juga bahwa pilihan pertamauntuk tanda tangan inform concent adalah oleh
pasien sendiri dengan syarat pasien yang sudah umur dewasa dan dalam keadaan sadar penuh

Untuk pasien dan keluarga yang ngotot ingin ibadah di luar lingkungan rumah sakit maka
mesti dibuatkan spo nya...

Monev pengisian status rekam medis termasuk untuk bagian anestesi skarang sudah ada SK-
nya yang akan dilakukan oleh tim review rekam medis

SIStEM informasi yg dibuat pokja MKE berkaitan dengan komunikasi efektif an penyuluhan
adalah laporan kegiatan penyuluhan dan laporan kepatuhan pengisian form edukasi dalam
rekam medis pasien dan pembuatan pesan kesehatan melalui berbagai media dan saluran
komunikasi

Keterkaitan antara pokja MKE dengan pokja2 lainnya sudah diatur dalam pedoman SNARS
EDISI 1.dan sudah dilakukan beberapa kali pertemuan koordinasi antara masing2 pokja
terkait.

Anda mungkin juga menyukai