Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengambilan Keputusan

DISUSUN OLEH
Kelompok 11:
Suci Rahmadia : 3719158
Putri Yalis : 3719168

Dosen Pembimbing :

Ice Suci Sri Rahayu, S.Pd,M.Pd.E

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (E)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BUKITTINGGI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan Rahmat-
Nya sehingga penulis bisa mentelesaikan makalah yang berjudul “Metode Pengambilan
Keputusan”. Selanjutnya, terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan ide-ide nya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan benar.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca. Sebelumnya penulis meminta maaf jika ada kesalahan dan keterbatasan pengetahuan
dalam membuat makalah ini. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dan
pelajaran di makalah yang kami buat.

Bukittinggi, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I .............................................................................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................
BAB II............................................................................................................................
A. Pengambilan Keputusan ......................................................................................
B. Dasar Pengambilan Keputusan.............................................................................
C. Tahapan Pengambilan Keputusan ........................................................................
D. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan ................................................................
E. Metode Pengambilan Keputusan ..........................................................................
BAB III .........................................................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan sehari-sehari kita sebenarnya adalah kehidupan yang selalu berkumpul
dengan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan yang terbaik yang diperoleh setelah
berbagai permintaan. Di dalam arti tersebut, peluang terbaik yang didapat dari situasi
dasar, peluang situasi dasar, dan aktifitas keputusan. Lantas pertanyaannya, apakah
setelah evaluasi, serta merta begitu saja hadir keputusan? Iya, secara rasional tersirat
premis-premis sehingga hanya kepentingan perumusan saja. Walaupun sebagai literature
yang memandang keputusan sebagai proses menampilkan tersurat kata keputusan di
dalam modelnya.
Kajian tentang keputusan juga banyak berbasis metode. Dasar kajian tersebut
dipandang lebih menarik dari pengambilan domain pengambilan keputsan itu sendiri.
Berdasarkan kajian metode, keputusan terpecah menjadi empat, yaitu metode keptusan
rasional, metode keputusan tawar menawar, metode keputusan agresif dan metode
keputusan keranjang sampah. Sehubungan dengan pendekatan metode berbagai aliran
dapat sesuai untuk mengkaji keputusan. Aliran-aliran yang ada adalah birokratik,
manajemen saintifik, hubungan kemanusiaan, rasionalitas ekonomi, kepuasan dan analisi
system.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengambilan Keputusan?
2. Apa itu Dasar Pengambilan Keputusan?
3. Apa itu Tahapan Pengambilan Keputusan?
4. Apa itu Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengambilan Keputusan
2. Mengetahui Dasar Pengambilan Keputusan
3. Mengetahui Tahapan Pengambilan Keputusan
4. Mengetahui Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan
5.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan bisa dianggap sebagi suatu hasil atau sebuah
keluaran dari sebuah proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan
sebuah jalur tindakan di antar beberapa alternatif yang tersedia.
Setiap pada proses pengambilan keputusan selalu mendapatkan satu pilihan final.
Pada keluarannya bisa berupa sebuah tindakan (aksi) atau sebuah opini terhadap
pilihan.1
2. Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
a. George R. Terry
Menurut George R. Terry menyatakan bahwa pengambilan keputusan ialah suatu
pemilihan alternatif tingkah laku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif
yang ada.
b. S. P. Siagian
Menurut S. P. Siagian menyatakan bahwa pengambilan keputusan ialah sebuah
pendekatan yang sistematis terhadap sebuah hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil suatu tindakan yang menurut perhitungan adalah suatu tindakan yang
paling tepat.
c. James A. F. Stoner
Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan ialah suatu peoses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan yang sebagai cara pemecahan masalah.
d. Kuswardani, 2006
Menurut kuswardani menyatakan bahwa pengambilan keputusan ialah seorang
individu yang tidak merasa puas dengan sebuah siatuasi yang ada atau dengan

1
Diakses pada https://www.gurupendidikan.co.id/teknik-pengambil-keputusan/ pada tanggal 24 mei
2021 pukul 10.58 WIB
prosperk situasi yang mendatang dan yang memiliki otoritas untuk berinisiatif
dalam mengambil langkah untuk menanggulangi suatu keadaan tersebut.
3. Macam-Macam Pengambilan Keputusan
a. Keputusan Auto Generated
Keputusan ini diambil dengan cepat serta kurang memperhatikan,
mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusan yang diambil.
b. Keputusan induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen
ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan
resikonya relatif kecil, proses pengambilan keputusan lebih lambat.2

B. Dasar Pengambilan Keputusan


1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif
yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif
dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
a. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
b. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang
singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan
tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari
pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif
hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

2. Pengambilan Keputusan Rasional


Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah
yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan
yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam

2
Diakses dari https://senadhika6.wordpress.com/2015/05/14/dasar-pengambilan-keputusan-jenis-jenis-
keputusan-faktor-faktor-pengambilan-keputusan-implikasi-manajerial/ pada tanggal 24 mei 2021 pukul 13.33
WIB
masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal
masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh
sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah
data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis
dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan
demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan
dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu
memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan
informasi yang cukup itu sangat sulit.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-
ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu
biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa
dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan
tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah
permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih
sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi
masalah yang timbul.
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam
menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat
bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa
yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat
membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang
dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan.
Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan,
memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka
akan lebih permanent sifatnya. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata
maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. 3

C. Tahapan Pengambilan Keputusan


1. Memahami dan Merumuskan Suatu Permasalahan
Dalam pengambilan keputusan, hal pertama yang harus Kamu lakukan adalah
paham dan dapat merumuskan masalah yang sedang dihadapi. Di sini Kamu harus
bisa mengidentifikasi masalah sesuai dengan penyebab dasarnya.
Tujuannya adalah agar pengambilan keputusan yang dilakukan benar-benar tepat
sasaran. Untuk mengidentifikasi masalah ini bisa dilakukan dengan beberapa macam
cara.
Mulai dengan menguji hubungan sebab akibat hingga mencari jenis
penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian, masalah yang dihadapi jauh lebih siap
dan lebih mengena.
2. Mengumpulkan Informasi yang Relevan
Tujuan dari mengumpulkan informasi dan juga data adalah untuk memperkuat
permasalahan tersebut.
Jika informasi yang didapat emang benar adanya dan bukan hanya gossip belaka,
maka dalam hal ini memang harus benar dilakukan pengambilan keputusan yang
tepat namun, jika informasi dan data yang didapatkan tidak relewan, maka dalam hal
ini tidak bias masuk ke tahapan selanjutnya.
3. Mengembangkan Alternatif yang Bisa Digunakan
Pada tahapan ini, kamu akan memiliki bebetapa alternative pengambilan
keputusan yang bias dipilih. Adanya banyak alternative pilihan pengambilan
keputusan keputusan tentunya akan sangat membantu dan membantu kita lebih
berfikir panjang mengenai keputusan yang akan diambil.

3
Di akses pada http://vivi-noviyanti.blogspot.com/p/teknologi-pengambilan-keputusan.html pada tanggal
27 Mei 2021 pukul 19.40
Dalam hal ini, beberapa alternative keputusan yang tersedia harus
dipertimbangkan dan dipilih yang paling baik.
Meskipun alternative pilihan tersebut bukanlah keputusan yang semputna dan ideal.
Dengan begitu, kamu bias mendapatkan keputusan yang memang benar-benar tepat.
4. Mengevaluasi Setiap Alternatif yang Dipilih
Dalam tahapan ini kamu harus melanjutkan tahapan ketiga. Di sini setiap
alternative yang sudah ada harus dievaluasi kembali.
Tujuan dari pengewaluasian alternative pilihan ini digunakan untuk mengetahui
serta menilai apakah alternative yang dipilih ini memang efektif digunakan atau tidak.
Dari beberapa alternative yang ada, tentunya setiap alternative keputusan tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena hal itulah tahapan
evaluasi alternative ini adalah tahapan yang paling penting.
5. Memilih Alternatif yang Terbaik
Setelah kamu berhasil mengevaluasi setiap alternatif yang ada, maka di sini yang
harus kamu lakukan adalah memilih alternative yang paling baik.
Sebelum itu, seharusnya kamu sudah tahu dan memiliki gambaran dampak
negative dan positif yang ditawarkan oleh setiap alternative yang ada.
Nantinya alternative terbaik yang sudah dipilih ini harus didasarkan pada jumlah
informasi dan data yang nyaris sempurna. Tujuannya adalah agar kebijakan
pengambilan keputusan yang dilakukan benar-benar tepat.
6. Mengimplementasikan Keputusan yang Diambil
Dalam proses mengimplementasikan keputusan, maka Kamu harus membuat
rencana yang nantinya digunakan untuk mengatasi berbagai macam masalah yang
mungkin saja bisa terjadi pada saat proses penerapan keputusan.
Dalam hal ini, Kamu juga harus memperhatikan risiko apa saja yang mungkin
terjadi serta konsekuensinya apa.
Tidak hanya itu, Kamu juga harus menetapkan prosedur laporan kemajuan
periodik dengan cara mempersiapkan tindakan yang korektif yang ada pada masalah
yang baru saja muncul dalam proses pengambilan keputusan.
Tidak hanya itu, Kamu juga harus merancang peringatan diri jika terjadi berbagai
kemungkinan yang tidak diinginkan dalam penerapan keputusan tersebut.
7. Evaluasi Hasil Keputusan
Ini adalah tahap terakhir dari pengambilan keputusan. Tahap ini menentukan
apakah keputusan yang sudah diambil ini memang benar-benar efektif atau tidak.
Setiap keputusan yang sudah diterapkan harus selalu dimonitor.
Kamu harus selalu melakukan evaluasi untuk mengetahui penerapan keputusan
tersebut berjalan dengan lancar atau tidak. Selain itu, Kamu juga harus bisa
mengetahui apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dengan demikian maka pengambilan keputusan telah selesai.
Memang cukup panjang proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
Tujuannya sendiri tidak lain untuk mendapatkan keputusan yang terbaik.
Dengan demikian hal ini juga akan berdampak pada masa depan yang lebih baik pula.
Semoga adanya informasi ini dapat bermanfaat dan membantu Kamu dalam
mengambil keputusan. 4

D. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan


Factor-faktor pengambilan keputusan, diantanya:
1. Tujuan dan pengambilan keputusan.
2. Identifikasi alternative-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah.
3. Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui.
4. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil.
Adapun dalan referensi lain pengambilan keputusan yang dipengaruhi faktor-faktor
persoalan adalah:
1. Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang di miliki. Misalnya:
kemampuan menalar, memiliki kemampuan berfikir secara logos, dll.
2. Motif, suatu keadaan tekanan dalam diri individu yang mempengaruhi, memelihara
dan mengarahkan prilaku menuju suatu sasaran.

4
Shaleh, Rahman, Abdul dan Wahab, Abdul, Muhbib. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif
Islam. Prenada Media. Jakarta. Hal.201-202
3. Sikap, bagaimana keberanian kita dalam mengambil risiko keputusan, pemilihan
suasana emosi dan waktu yang tepat, mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin
terjadi.
Tanda-tanda umum pengambilan keputusan, yaitu:
1. Keputusan merupakan hasil berfikir, hasil usaha intelektual.
2. Keputusan selalu melibatkan pilihan dan berbagai alternative.
3. Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun dalam pelaksanaannya boleh
ditangguhkan atau dilupakan.5

E. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Setiap orang selalu terlibat didalam tindakan pembuatan keputusan atau decision
making,bahkan mungkin harus dilakukan beberapa kali. Mulai dari masalah yang
sederhana sampai dengan yang kompleks, dan menuntut pertimbangan banyak dan
mendalam.

Pembuatan keputusan atau decision making ialah proses memilih atau menentukan
berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti.

Pengambilan keputusan terjadi di dalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus:

a. Membuat prediksi ke depan

b. Memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih

c. Membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti-bukti


yang erbatas.

Menurut Ralf C. Davis, pengambilan keputusan adalah keputusan dapat dijelaskan


sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan
pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah di
tetapkan

Menurut Mary Follet pengambilan keputusan adalah seorang pengambil keputusan


haruslah memperhatikan hal-hal seperti: logika, realita, rasional, dan pragmatis.

5
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Srikandi. Surabaya. Hal. 12
Menurut James A.F.Stoner secara umum pengambilan keputusan adalah teknik
pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Pembuatan keputusan disamping dilakukan dalam kehidupan dilakukan pula dalam


bidang-bidang seperti psikologi, kedokteran, ekonomi, pendidikan, ilmu politik,
teknologi, rekayasa, managemen, dan geografi (Halpern, 1996;Matlin 1989)

Pembuatan keputusan juga dapat diartikan sebagai proses memilih diantara dua alternatif
atau lebih, memprediksi situasi ke depan atau menaksir frekuensi suatu kejadian
berdasarkan bukti dan terbatas. Dengan demikian, seseorang yang sedang membuat suatu
keputusan sebenarnya ia menghadapi situasi yang tidak pasti (uncertainly).

Fungsi pengambilan keputusan adalah individu atau kelompok baik secara insitusional
ataupun organisasional, sifatnya furistik.

Tujuan pengambilan keputusan

- bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)

- bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak
kontradiktif)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan proses interaksi antara input-input sebagai
bahan dasar pembentukan suatu model keputusan, yang terdiri dari atas tujuan organisasi,
kendala-kendala intern, kriteria pelaksanaan dan berbagai alternative pemecahan masalah.
Interaksi tersebut di harapkan akan menghasilkan output yang baik yang berupa
pelaksanaan keputusan, pengendalian, dan umpan baliknya. Pengambilan keputusan baik
keputusan pribadi maupun keputusan kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
keadaan lingkungan dan nilai-nilai yang kerap kali bertentangan, pengaruh politik,
emosionalisme, tingkat pendidikan dan model keputusan factual. Lima faktor tersebut
akan berpengaruh terhadap pembentukan model.
Keputusan merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara
beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara
pemecahan masalah. Terdapat beberapa komponen dalam pengambilan keputusan yaitu :
model, kriteria, kendala dan optimasi.
Proses pengambilan keputusan meliputi: pengumpulan dan analisis data,
pembuatan alternatif-alternatif kebijakan, pemilihan salah satu alternatif terbaik ,
pelaksanaan keputusan, pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun materi yang diuraikan. Untuk itu penulis berharap kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada https://www.gurupendidikan.co.id/teknik-pengambil-keputusan/ pada tanggal


24 mei 2021 pukul 10.58 WIB

Diakses dari https://senadhika6.wordpress.com/2015/05/14/dasar-pengambilan-keputusan-


jenis-jenis-keputusan-faktor-faktor-pengambilan-keputusan-implikasi-manajerial/ pada tanggal
24 mei 2021 pukul 13.33 WIB

Di akses pada http://vivi-noviyanti.blogspot.com/p/teknologi-pengambilankeputusan.html


pada tanggal 27 Mei 2021 pukul 19.40
Shaleh, Rahman, Abdul dan Wahab, Abdul, Muhbib. 2004. Psikologi Suatu Pengantar
Dalam Persfektif Islam. Prenada Media. Jakarta.
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Srikandi. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai