Judul Modul Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya 2. Gaya dan Energi 3. Sistem Organ pada Manusia 4. Bumi dan Alam Semesta
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
. Daftar peta konsep (istilah dan KB 1 Metode Ilmiah, Materi, dan Perubahannya definisi) di modul ini a. Metode Ilmiah: metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita pada kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Langkah- langkah dalam menerapkan metode ilmiah adalah : 1) Merumuskan Masalah Masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. 2) Menemukan Hipotesis Merupakan jawaban sementara atas pertanyaan masalah, hipotesis harus logis diajukan berdasarkan fakta 3) Menetapkan Variabel Penelitian Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. a) Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja dirubah untuk diamati pengaruhnya terhadap hasil setiap percobaan yang dilakukan. b) Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi yang akan diukur atau diamati sebagai hasil percobaan. c) Varibel tetap, yairtu variabel yang tidak dirubah sebagai kontrol dalam percobaan; 4) Menetapkan Prosedur Kerja: merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut 5) Mengumpulkan Data: pencatatan setiap gejala yang terjadi pada percabaan saat itu 6) Mengolah dan Menganalisis Data 7) Membuat Kesimpulan 8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian b. Kriteria Metode Ilmiah 1) Berdasarkan Fakta Dalam mengambil kesimpulan dan melakukan analisa bukan hanya berdasarkan pendapat peneliti namun harus berdasarkan bukti yang nyata dari hasil penelitian yang dilakukan 2) Bebas dari Prasangka Eksperimen harus dijalankan secara objektif walaupun hasil dari eksperimen tersebut tidak sama dengan hipotesis yang peneliti miliki 3) Menggunakan Prinsip- prinsip Analisis kejelasan urutan kejadian dan berpikir sangat dibutuhkan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu fenomena 4) Perumusan Masalah atau Pembuatan Hipotesis Pembuatan hipotesis atau perumusan masalah diperlukan untuk menjelaskan terjadinya suatu fenomena alam 5) Menggunakan Ukuran Objektif Dengan menggunakan ukuran objektif, hasil eksperimen akan mudah diterima oleh orang lain karena pada dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama 6) Menggunakan Teknik kuantitatif dan Kualitatif Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran yang objektif akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum. Jika hasil dari eksperimen tersebut sulit dideskripsikan dengan menggunakan teknik kuantitatif, peneliti dapat menggunakan teknik kualitatif c. Karakteristik Metoda Ilmiah 1) Bersifat Analistis dan Kritis Dengan melakukan eksperimen dan observasi maka akan diperoleh hasil yang akurat dan relevan. Dapat memberikan argumentasi ilmiah juga kesimpulan yang dibuat menjadi rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia 2) Bersifat Logis Langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dalam melakukan metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan suatu hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat atau firasat 3) Bersifat Objektif Kesimpulan dari hasil eksperimen harus bersifat objektif yang artinya dapat diterima secara universal dan bukan merupakan hasil rekayasa peneliti 4) Bersifat Empiris Hasil dari eksperimen diperoleh berdasarkan bukti yang ada dan kejadian yang benar-benar terjadi, bukan berdasarkan opini atau pendapat dari peneliti atau orang lain 5) Bersifat Konseptual Dalam melakukan penelitian, harus dapat menjelaskan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan antara fakta- fakta yang ada, jadi tidak hanya terbatas berdasarkan fakta yang dapat dilihat secara nyata atau dirasakan d. Materi dan Perubahannya 1) Materi adalah: segala bentuk yang ada dimuka bumi baik yang terlihat seperti air, kertas, kursi maupun tidak terlihat seperti udara. segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa Sifat materi berdasarkan hubungannya dengan jumlah materi : a) Sifat intensif: sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi b) Sifat ekstensif: sifat yang bergantung pada jumlah materi 2) Klasifikasi Materi Berdasarkan kekuatan menghantarakan panas: a) Isolator: benda-benda yang tidak bisa menghantarkan panas dengan baik b) Konduktor: benda-benda yang bisa menghantarkan panas dengan baik Berdasarkan tingkat wujudnya : a) Padat b) Cair c) Gas Berdasarkan komposisinya : a) Unsur: materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana. b) Molekul: gugusan kimiawi yang terdiri dari minimal dua atau lebih atom yang sama atau berbeda. c) Senyawa: molekul yang mengandung mengandung minimaldua unsur yang berbedadengan perbandingan tertentu. d) Campuran homogen: campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Fasa adalah keadaan zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya e) Campuran heterogen: campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana partikel- partikelnya tidak merata sehingga komposisi di berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa. 3) Perubahan Materi a) Perubahan Fisika: perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, contoh: perubahan bentuk, ukuran, dan wujud benda (zat) Reversible: perubahan zat tersebut dapat kembali ke komposisi semula tanpa melalui reaksi kimia Perubahan wujad benda: 1) Menyublin: proses perubahan dari wujud padat menjadi gas, contoh kapur barus dibiarkan terbuka. 2) Deposisi/Dekomposisi: prosess perubahan dari wujud gas menjadimpadat tanpa melalui cair terlebih dahulu. 3) Menguap: merupakan proses perubahan dari wujud cair menjadi gas, contoh air dipanaskan 4) Mengembun: proses peubahan dari wujud gas menjadi cair, contoh uap air didinginkan 5) Membeku: proses perubahan wujud zat cair menjadi padat, contoh air didinginkan hingga menjadi es 6) Melebur: merupakan proses perubahan wujud zat padat menjadi cair, contoh es terkena panas matahari menjadi air b) Perubahan Kimia: perubahan yang menghasilkan zat baru karena terjadi perubahan struktur zat tersebut Ireversible: benda yang telah berubah tidak dapat kembali seperti semula Contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari: 1) Fermentasi (peragian): pembuatan tape, pembuatam tempe, dan oncom 2) Dekomposisi (pembusukan): pembusukan sampah, nasi menjadi basi, susu menjadi asam 3) Sintesis (pembentukan senyawa): pembentukan senyawa gula pada fotosintesis tanaman 4) Analisis (penguraian senyawa): penguraian senyawa gula menjadi gas karbondioksida dan uap air pada respirasi tanaman 5) Oksidasi: proses bereaksinya suatu zat dengan oksigen, misal proses pembentukan karat pada logam besi 6) Peristiwa proses pada makhluk hidup (pernapasan, pencernaan, dan metabolisme) 2 Daftar materi yang sulit 1. Penerapan metode ilmiah dipahami di modul ini 2. Menentukan variabel bebas, terikat, dan tetap