Nomor: 318/Pdt.G/2006/PA.Dpk.
Dosen :
H. MIFTAHUDIN,SH.,M.Ag.
Disusun oleh :
tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Jalan
Depok, yang selanjutnya disebut “Penggugat I”, dan SYAMWIL CH. binti
Sukmajaya, Kota Depok, selanjutnya disebut “Penggugat II”, serta YETTY CH.
Binti DJAINUN, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga
oleh PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PT. TASPEN-Persero).
Empat saudaranya itu antara lain SUKMAWATI binti DJAINUN, umur 58 tahun,
agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, betempat tinggal di Jl. Hayam
Wuruk Gg. Melati No. 181 lingkungan IV Kelurahan Kampung Sawah Lama,
“Tergugat I”, MURNI binti DJAINUN, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan
PNS/Guru, bertempat tinggal di Jalan Kebon Nenas Utara No. 19 Rt. 13/7
disebut “Tergugat II”, HAFLIL CH. bin DJAINUN, umur 51 tahun, agama
“Tergugat III”, dan RINALDI CH. bin DJAINUN, umur 46 tahun, agama
Kristen, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Blok Dukuh Gg. Jengkol No. 458
8
Salinan putusan Pengadilan Agama Depok Perkara Nomor 318/Pdt.G/2006/Pa.Dpk.
Penggugat I, II, dan penggugat III adalah (saudara kandung) dari
almarhumah Entis Nawati binti Djainun yang telah meninggal dunia pada hari
Jum’at, tanggal 24 September 2004, kedua orang tua almarhumah Entis Nawati
binti Djainun telah meninggal dunia, ayahnya bernama Djainun bin Aman wafat
pada tahun 1984 dan ibunya bernama Noerdjani wafat pada tahun 1996,
yang terdiri dari 3 (tiga) saudara laki-laki dan 4 (empat) saudara perempuan,
masing-masing bernama:
dengan Syahrial pada tanggal 05 Juni 1983. Namun dari pernikahan tersebut
mereka tidak dikaruniai anak. Dan sejak tahun 1983 suami alm Entis Nawati yang
dan rumah tangganya hanya 1 bulan, sampai sekarang tidak diketahui lagi
dikeluarkan oleh PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PT.
Dan sekarang ahli waris yang ada adalah : Syamwil CH. bin Djainun, Sukma CH.
bin Djainun, Murni CH. binti Djainun, Herawati CH. binti Djainun, Haflil CH.
bin Djainun, Yetty CH. binti Djainun, Rinaldi bin Djainun. Sebenarnya disamping
itu masih ada saudara kandung alm. Entis Nawati yaitu Syahril meninggal 7 hari
setelah lahir, dan Syafrizal meninggal 40 hari setelah lahir, sedangkan saudara
kandung yang bernama Jamaludin alias Uda Boy ada meninggalkan dua orang
waris alm. Entis Nawati. Penggugat I, II, dan III juga menyatakan tidak mampu
untuk membayar biaya perkara dalam mengajukan gugat waris ini, hal ini
2006, yang dikeluarkan Lurah Mekarjaya dan diketahui oleh Camat Sukmajaya,
Kota Depok, untuk itu para Penggugat mohon untuk dibebaskan biaya perkara.
Entis Nawati NIP. 130541039, yang dikeluarkan oleh PT. Dana Tabungan dan
5. Menyatakan, bahwa para ahli waris tersebut berhak mendapatkan bagian atas
Subsider:
dalam persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut melalui Wali
Kota Depok. Upaya damai yang dilakukan Majelis Hakim, namun para pihak
telah menyatakan pada dasarnya tidak keberatan atas maksud dan tujuan gugatan
Penggugat tersebut.
I. Bukti Surat
- Foto copy Surat Keterangan dari SMP 38 Jakarta Pusat, bukti P.9
- Foto copy Surat Keterangan Kematian an. Alm. Entis Nawati CH., No.
- Foto copy Kartu Peserta Taspen an. Entis Nawati, bukti P.11
- Foto copy Surat Keterangan dari Kelurahan Abadi Jaya, bukti P.13
berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan para Penggugat dan juga para Tergugat;
tidak ada lagi ahli waris lain dan orang tuanya telah meninggal dunia
- Bahwa setahu saksi alm. Entis Nawati telah meninggal dunia pada
- Bahwa setahu saksi saudara kandung alm. Entis Nawati itu adalah:
tidak ada lagi ahli waris lain dan orang tuanya telah meninggal dunia
- Bahwa setahu saksi alm. Entis Nawati telah meninggal dunia pada
alm tanpa alasan yang jelas dan tidak pernah kembali hingga
D. Amar Putusan
2. Menetapkan bahwa:
Adalah ahli waris dari almarhumah Entis Nawati binti Djainun yang telah
3. Menetapkan, bahwa Oke dan Yuche adalah ahli waris pengganti dari
Negeri Sipil pada PT. TASPEN Persero atas nama Entis Nawati, NIP.
Djainun;
Entis Nawati binti Djainun telah berakhir perdamaian tanggal 21 Juni 2006;
tesebut;
membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp 226.000,- (dua
TASPEN atas nama Entis Nawati para Penggugat dan Tergugat mohon ditetapkan
sebagai ahli waris alm. Entis Nawati yang telah meninggal pada tanggal 24
September 2004, dan mohon dinyatakan berhak atas perolehan Taspen tesebut.
dalam bukti surat kutipan Kartu Keluarga an. Herawati, dan surat kutipan Surat
Keterangan Kematian an. Alm. Entis Nawati CH., No. 474.3/194. tanggal 28
September 2004, serta bukti surat kutipan Kartu Peserta Taspen an. Entis Nawati
yang telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah, maka harus dinyatakan
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah benar saudara kandung dari alm. Entis
Nawati yang telah meninggal pada tanggal 28 September 2004, dan alm. Entis
1
Salinan Putusan Pengadilan Agama Perkara Nomor 318/Pdt.G/2006/Pa.Dpk.
Oleh karena Tergugat V tidak datang menghadap meskipun telah
dipanggil dengan resmi dan patut melalui Wali Kota Depok, maka Tergugat V
Selain itu, pihak Majelis telah berusaha mendamaikan, dan kemudian para
pihak telah menyatakan pada dasarnya tidak keberatan atas maksud dan tujuan
gugatan Penggugat.
Atas dasar keterangan saksi, terbukti adanya fakta bahwa Penggugat dan
Tergugat adalah benar saudara kandung dari alm. Entis Nawati yang telah
meninggal pada tanggal 28 September 2004, dan selain itu ada saudara kandung
alm. Entis Nawati yang lain yaitu Syahril meninggal 7 hari setelah lahir, dan
bernama Jamaludin alias Uda Boy ada meninggalkan dua orang anak yang
keberadaannya sejak 1 bulan menikah dengan alm. Entis Nawati sampai sekarang.
Nawati;
- Bahwa benar alm ditinggal pergi oleh suaminya (Tergugat V) pada masa 1
- Bahwa benar saudara kandung alm yang bernama Syahril meninggal setelah 7
hari setelah lahir dan Syafrizal meninggal 40 hari setelah lahir, sedangkan
saudara kandung yang benama Jamaludin alias Uda Boy ada meninggalkan
- Bahwa benar alm mempunyai tabungan berupa Taspen yang sampai sekarang
belum diurus;
- Bahwa benar kegunaan penetapan ahli waris ini adalah untuk pengurusan
Taspen an. Alm. Entis Nawati binti Djainun yang hingga sekarang belum
diurus;
berupa:
Entis Nawati NIP. 130541039, yang dikeluarkan oleh PT. Dana Tabungan dan
5. Menyatakan, bahwa para ahli waris tersebut berhak mendapatkan bagian atas
adilnya.
1. Bahwa seluruh ahli waris sepakat menyelesaikan sengketa ini dengan secara
damai;
2. Bahwa para ahli waris memerlukan penetapan ini guna pengurusan Taspen an.
3. Bahwa para ahli waris sepakat agar seluruh ahli waris ditetapkan oleh
4. Bahwa para ahli waris sepakat pembagian dari hasil pengurusan Taspen
5. Bahwa di samping ahli waris sebagaimana tersebut di atas, tidak ada lagi ahli
waris lain;
6. Bahwa para ahli waris mohon agar kesepakatan ini dimasukkan ke dalam
putusan Pengadilan;
dapat dikabulkan.
yang pada intinya mohon untuk diputus seadil-adilnya. Dan keputusan ini oleh
majelis hakim dianggap paling adil, sehingga mengabulkan tuntutan subsider
tersebut.2
dengan demikian tidak ada pihak yang kalah dan menang, oleh karena itu segala
biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan secara bersama diantara para ahli
waris.
cukup mempunyai alasan yang objektif atau tidak. Dapat dikatakan pertimbangan
seluruhnya, namun hakim juga memutuskan satu perkara yang menurut penulis
bahwa ini adalah suatu keputusan yang tidak beralasan, karena dalam salinan
putusan yang penulis dapat, di dalamnya tidak terdapat dasar hukum atau alasan
dianggap sebagai orang yang mengetahui semua hukum, oleh karena itu hakim
mengatur seluruh kegiatan manusia secara tuntas, lengkap dan jelas, maka
ketidak-jelasan hukum ini dapat diatasi dengan jalan penemuan hukum. Dalam
hal ini hakim harus secara aktif menggali hukum untuk dijadikan dasar dalam
yakni upaya mencari dan menemukan hukum obyektif yang hendak diterapkan
Pada alasan memutus, yang diutarakan adalah bagian duduk perkara, yaitu
ditimbang secara seksama, diterima atau ditolak. Pihak mana yang akan dibebani
untuk memikul biaya perkara, juga menjadi pertimbangan hakim. Dan sebagai
syara’.
Dalam perkara ini, hakim memutuskan bahwa Rinaldi CH. bin Djainun
yang beragama Kristen adalah ahli waris alm. Entis Nawati binti Djainun. Padahal
dalam KHI pasal 171 huruf (c) yang menyatakan bahwa “Ahli waris adalah orang
yang pada saat pewaris meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau
karena hukum untuk menjadi ahli waris.” Kemudian pada pasal 172 yang juga
berkaitan dengan pasal sebelumnya, berbunyi “Ahli waris dipandang beragama
Islam apabila diketahui dari Kartu Identitas atau pengakuan atau amalan atau
kesaksian, sedangkan bagi bayi yang baru lahir atau anak yang belum dewasa,
termasuk dalam kategori berbeda agama. Oleh karena itu, murtad merupakan
penghalang untuk mewaris. Bahkan, menurut ijma’ ulama, orang murtad tidak
boleh mewarisi orang Islam. Dan sebagaimana yang sudau penulis terangkan
dalam bab 3.
Analisa Penulis
Sebagaimana diketahui bahwa Pengadilan Agama adalah peradilan
sekaligus. Oleh karena itu dalam menyelesaikan perkara melalui proses perdata,
Untuk itu, hakim bertugas mempertahankan tata hukum perdata sesuai dengan
kasus yang disengketakan. Hakim harus menguasai hukum acara (hukum formal)
di samping hukum materiil. Menerapkan hukum materiil secara benar belum tentu
Dalam posita perkara gugat waris ini, tidak terdapat adanya dalil-dalil
yang mengarah kepada hal-hal yang sifatnya meminta agar Oke dan Yuche di
cantumkan sebagai ahli waris. Posita yang ada hanya mengarah kepada gugatan
agar Syamwil CH. bin Djainun, Sukma CH. bin Djainun, Murni CH. binti
Djainun, Herawati CH. binti Djainun, Haflil CH. bin Djainun, Yetty CH. binti
Djainun, Rinaldi bin Djainun diputuskan sebagai ahli waris alm. Entis Nawati.
Hal ini sesuai dengan asas konsistensi antara posita dan petitum, bahwa antara
Artinya petitum yang ada tidak boleh berubah arahnya dari makna dan jiwa posita
agar gugatan tidak menjadi kacau sehingga petitum yang bersangkutan dapat
diterima. Adapun amar atau dictum pada hakikatnya merupakan jawaban terhadap
bono, hanya dapat diperiksa dan dikabulkan jika masih dalam ruang lingkup yang
serasi dengan petitum primer dan tidak menyimpang dari posita yang tersebut
dalam surat gugatan. Jadi tidak boleh menyimpang dari ruang lingkup tuntutan
pokok semula. Sebab bagaimanapun juga hakim dilarang memutus melebihi apa
yang dituntut oleh Penggugat sebagaimana tersebut dalam tuntutan pokok dan
kepentingannya.
perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan melebihi daripada yang dituntut
(Pasal 178 ayat 3 HIR). Hakim yang mengabulkan melebihi posita maupun
melampaui wewenangnya.
dengan iktikad baik, tetap tidak dapat dibenarkan karena melanggar prinsip rule
mencari kebenaran formil. Jadi kebenaran yang dicari adalah kebenaran yang
bersifat formil. Mencari kebenaran formil berarti hakim tidak boleh melampaui
hakim dilarang untuk menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut, atau
waris ini, yang menurut penulis hakim memutuskan perkara secara ultra petita,
untuk beperkara secara prodeo yang ditolak oleh hakim pada putusan sela pada
tanggal 13 Juni 2006, kemudian hakim juga memutuskan dalam perkara subsider
bahwa Oke dan Yuche adalah ahli waris pengganti dari Jamaludin bin Djainun,
putusan tersebut bukan termasuk kategori ultra petita atau termasuk kategori
ultra petita namun dapat dibenarkan karena masih serasi dengan inti gugatan. Hal
ini sebagaimana yang ditegaskan dalam Putusan MA No. 140 K/Sip/1971 yang
berbunyi:
“Keputusan judex facti yang didasarkan kepada petitum subsidair untuk diadili
suami yang telah menalaknya, walaupun hal tersebut jarang sekali dimasukkan ke
dalam petitum tetapi hakim mencantumkan putusan tesebut pada putusan akhir,
CH. bin Djainun adalah juga ahli waris alm. Entis Nawati binti Djainun sudah
melanggar undang-undang dalam KHI pasal 171 (c), bahwa ahli waris pada saat
pewaris meninggal harus beragama Islam. Dalam fiqih sunnah bab waris
pada Bab IV, semua imam madzhab (yang empat) berpendapat sama. Namun,
sebagian ulama berpendapat bahwa orang Islam boleh mewarisi harta orang kafir,
argumentasi bahwa kedudukan orang Islam itu lebih tinggi daripada siapapun,
tidak ada satu pun yang dapat mengunggulinya. Dari semua pendapat tersebut,
pendapat pertamalah yang benar yang merupakan pendapat jumhur, yang secara
jelas telah mengamalkan nash nabawi dalam hadits di atas. Lagi pula masalah
waris mewarisi adalah saling menolong dan membantu sesamanya. Hal ini tidak
terdapat di antara orang muslim dengan orang kafir karena dilarang syara’.
termasuk kategori bebeda agama. Oleh karena itu, murtad merupakan penghalang
untuk mewaris. Bahkan, menurut ijma’ ulama, orang murtad tidak boleh mewarisi
mewarisi dari kerabatnya yang murtad atau tidak? Dalam hal ini ada perbedaan
mewarisi dari kerabatnya yang murtad. Menurut golongan ini, mereka tidak boleh
waris mewarisi antara orang Islam dengan orang kafir. Orang murtad berarti
keluar dari Islam, yang berarti ia menjadi kafir, maka hartanya menjadi rampasan
tentang waris beda agama, yang pada intinya antara muslim dan nonmuslim tidak
saling mewarisi, namun pemberian harta warisan masih dapat dilakukan dalam
Dari sekian dasar hukum yang menyatakan bahwa antara muslim dan
Rinaldi CH adalah ahli waris pewaris. Alasannya karena para penggugat dan
tergugat telah sepakat untuk hal tersebut.5 Jadi, hakim memutuskan hanya
berdasarkan kesepakatan para pihak, bukan merujuk pada dasar hukum syara’ yang ada,
Dalam hal ini penulis tidak setuju dengan keputusan hakim. Karena penulis
menganggap bahwa “kesepakatan” bukanlah dasar yang dapat dijadikan acuan, apalagi
dasar hukum yang mengaturnya sudah tak dapat diragukan lagi