Aristoteles , Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung
didalamnya diantaranya ilmu metafisika, logika, reorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
Rene Descrates, filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan
manusia menjadi pokok penyelidikan
Objek Filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga
subjek itu sendiri
a. Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus
dan ada yang tidak harus ada.
b. Objek formal adalah bersifat mengasaskan atau berprimsip dan
oleh karena mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-
prinsip kebenaran dan tidak kebenaran.
5. Sebutkan dan jelaskan karakteristik filsafat hukum.
Jawab :
Berfilsafat adalah berfikir, namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir filsafat
mempunyai karakteristik atau ciri-ciri khusus. Bermacam-macam buku menjelaskan cirri-ciri
berfikir filsafat dengan bermacam-macam pula. Tidak lain diantaranya akan dijelaskan
sebagai berikut.
1. Konsepsional
Perenungan filsafat berusaha untuk menyusun suatu bagian konsepsional. Konsepsi (rencana)
merupakan hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-
proses satu demi satu.
Filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta proses dalam hubungan umum. Diantara
proses-proses yang dibicarakan ini dalam pemikiran itu sendiri.
2. Koheren
Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren yang
konsepsiona. Secara singkat istilah kohern ialah runtut. Bagan konsepsional yang merupakan
hasil perenungan kefilsafatan haruslah bersifat runtut.
Dalam arti lain koheren bisa juga dikatakan berfikir sistematis, artinya berfikir logis, yang
bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran. Dengan urutan yang
bertanggung jawab dan saling hubungan yang teratur.Secara singkat, kohern berarti berfilsafat
yang berusaha menyusun suatu bagan secara runtut
3. Memuburu kebenaran
Filsuf adalah pemburu kebenaran, kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki tentang
seluruh realitas dan setiap hal yang dapat dipersoalkan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa
berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang segala sesuatu.
Kebenaran filsafat tidak pernah bersifat mutlak dan final, melainkan terus bergerak dari suatu
kebenaran menuju kebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran yang baru ditemukan itu juga
terbuka untuk dipersoalkan kembali demi menemukan kebenaran yang lebih meyakinkan.
4. Radikal
Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berfikir secara
radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu. Keradikalan
berfikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan realitas seluruh
kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai suatu realitas telah termasuk ke dalamnya sehingga
ia pun berupaya untuk mencapai akar pengetahuan tentang dirinya sendiri.
Telah jelas bahwa artinya berfikir radikal bisa diartikan berfikir sampai ke akar-akarnya, tidak
tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. Berfikir itu tidak setengah-
setengah, tidak berhenti di jalan tetap terus sampai ke ujungnya.
Berfikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkkan segala
sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berfikir secara mendalam. Untuk mencapai
akar persoalan yang dipermasalahkan. Berfikir radikal justru hendak memperjelas realitas.
5. Rasional
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bahan konsepsional yang bersifat
rasional.Yang dimaksudkan dengan bagan konsepsionl yang bersifat rasional ialah bagan
yang bagian-bagiannya secara logis berhubungan satu dengan yang lain.
Berpikir secara rasional berarti berpikir logis, sistematis, dan kritis berpikir logis adalah
bukan hanya sekedar menggapai pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat,
melainkan agar sanggup menarik kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan benar
dari premis-premis yang digunakan.
Berpikir logis yang menuntut pemikiran yang sistematis. Pemikiran yang sistematis ialah
rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling berkaitan secara logis.
Berfikir kritis berarti membakar kemampuan untuk terus menerus mengevaluasi argument-
argumen yang mengklaim diri benar. Seorang yang berpikir kritis tidak akan mudah
menggenggam suatu kebenaran sebelum kebenaran itu dipersoalkan dan benar-benar diuji
terlebih dahulu. Berpikir logis, sistematis – kritis adalah ciri utama berfikir rasional.
6. Menyeluruh
Perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan konsepsional yang memadai untuk
dunia tempat kita hidup maupun diri kita sendiri.Suatu sistem filsafat harus bersifat
komprehensif, dalam arti tidak ada sesuatu pun yang berada di luar jangkauannya jika tidak
demikian, filsafat akan ditolak serta dikatakan berat sebelah dan tidak memadai.
Berfikir universal tidak berpikir khusus, terbatas pad bagian-bagian tertentu, namun
mencakup secara keseluruhan. Berpikir filsafat harus dapat menyerap secara keseluruhan apa
yang ada pada alam semesta, tidak terpotong-potong.
Pemikiran yang tidak hanya berdasarkan pada fakta yaitu tidak sampai kesimpulan khusus
tetapi sampai pada kesimpulan yang paling umum. Sampai kepada kesimpulan yang paling
umum bagi seluruh umat manusia di manapun kapanpun dan dalam keadaan apapun.