Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN DAN OBJEK FILSAFAT

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

1. W.J.S Poerwadarminta

Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai


sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam
alam semesta ataupun mengetahui kebenaran dan arti "adanya" sesuatu.

2. Bertrand Russel

Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan.

Akan tetapi, secara kritis dalam arti kata: setelah segala sesuatunya diselidiki
problema-problema apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan
yang demikian itu, dan setelah kita menjadi sadar dari segala kekaburan dan
kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian kita sehari-hari.

3. Immanuel Kant (1724-1804)

Sementara itu Immanuel Kant merumuskan filsafat sebagai ilmu pengetahuan


yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang tercakup di
dalamnya empat persoalan yaitu:

Apa yang dapat kita ketahui? Metafisika

Apa yang seharusnya dilakukan? Etika

Sampai dimanakah harapan kita? Agama

Apa hakikat manusia? Antropologi

Manfaat Filsafat dalam Kehidupan

Dengan belajar apa itu filsafat, seseorang akan cenderung berpikir kritis dengan
mempermasalahkan hakikat persoalan dan mempertanyakan jawaban yang
dikembangkan. Hal itu tentu saja dapat membuat kita lebih arif dan bijaksana,
inilah merupakan manfaat utama filsafat. Seperti namanya, filsafat, kita tidak
menguasai pengetahuan, kita hanya cinta pada kebijaksanaan.
Manfaat lain dari filsafat entah sadar atau tidak membuat kita berpikir, merenung,
memilih dan bertingkah laku dan bertindak berdasarkan keyakinan yang kita
panuti dan dinilai merupakan permasalahan yang tidak tuntas di jawab hanya
dengan tradisi, konvensi, ilmu, atau gabungan semuanya.

Pencarian dan penuntasan masalah itu akan banyak terbantu dengan filsafat.
Sebab, filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan dan tindakan kita, meskipun
kebanyakan hal itu tanpa kita sadari.

Ciri-ciri filsafat yaitu

a. Berfikir filsafat secara dasar yakni, berpikir secara mendalam dari hal-hal
kecil sampai yang tidak tampak. Orang tersebut mampu membongkar
secara fundamental apa, mengapa, dan bagaimana penilaiannya,
kriterianya sehingga dapat disebut benar.
b. Berpikir filsafat secara spekulatif yakni, berpikir secara umum dalam
mencari kebenaran, mencari keraguan atas penemuan dan menetapkan
dasar-dasar yang dapat diandalkan.

Ciri berfikir kefilsafatan

a. Radikal, berpikir mendalam sampai batas akar persoalannya


b. Universal, yaitu muatan kebenarannya sampai pada tingkat umum
universal, mengarah pada pandangan duniawi berupa pengalaman umum
manusia, pada realitas kehidupan seperti realitas kehidupan kepada umat
manusia secara keseluruhan.
Misalnya: Keadilan adalah keadaan seimbang antara hak dan kewajiban.
Setiap orang selalu berusaha untuk mendapatkan keadilan. Walaupun ada
perbedaan pandangan sebagai jawaban dari pertanyaan filsafat, tetapi
jawaban yang diberikan berlaku umum, tidak terbatas ruang dan waktu.
c. Konseptual, merupakan proses pemecahan masalah melalui proses kognitif
dan bersifat kreatif yakni mampu mengidentifikasi hubungan-hubungan
antara objek-objek yang tidak berhubungan.
d. Koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuai dengan kaidah berpikir
logis, unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan
satu sama lainnya tapi tetap memuat uraian yang logis dan jelas. Konsisten
artinya tidak mengandung kontradiksi
e. Sistematik, yaitu pendapatnya saling berhubungan secara teratur, berisi
maksud dan tujuan tertentu, unsur unsur dalam pemikirannya ada
keterkaitannya yang satu dengan lainnya teratur dengan keseluruhan
sehingga dapat tersusun suatu pola pemikiran yang filosofis.
f. Komprehensif, yaitu melihat objek bukan dari satu sudut pandang yang
tertentu saja tetapi mencakup atau menyeluruh dalam menjelaskan alam
semesta secara keseluruhan.
g. Bebas dari prasangka sosial, kultural, historis, sosial dan religius sampai
batas-batas yang luas
h. Bertanggung jawab pada hasil pemikirannya.

Obyek filsafat ilmu

Objek material filsafat meliputi segala sesuatu yang ada, sedangkan Objek formal
(sudut pandang pendekatan) filsafat adalah kebenaran yang sesungguhnya atau
yang sejati, yang esensial, bukan yang bersifat kebetulan.

a. Antropologi (Menganalisi kebudayaan)


b. Sosiologi (dikaji dari sudut interaksi atau hubungannya dalam hidup
bermasyarakat).
c. Psikologi (ditinjau dari sisi Kejiwaan)

Pendekatan sistematika filsafat yaitu :

1. Reflektif
2. Kritis
3. Mendasar
4. Menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai