Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan Shallow dan Deep Ecology

1. Judul : Konsep Deep Ecology Dalam Pengaturan Hukum Lingkungan


Penulis : Edra Satmaidi
Kesimpulan Jurnal :
Shallow ecology dan deep ecology mempunyai cara pandang yang berbeda “Ekologi dangkal
(shallow ecology) adalah antroposentris yang melihat manusia berada di atas atau di luar alam,
sebagai sumber dari semua nilai, dan menganggap alam hanya sebagai suatu instrumen, atau
menggunakan nilai kepada alam. Sedangkan Deep Ecology tidak melihat dunia sebagai suatu
kumpulan objek-objek yang terisolasi tetapi sebagai suatu jaringan fenomena yang saling
terhubung dan saling ketergantungan secara fundamental. Konsep Deep Ecology yang
menghendaki adanya perubahan kebijakan dalam mengatasi krisis atau darurat lingkungan akibat
eksploitasi sumber daya lingkungan yang mengabaikan aspek kelestarian dan daya dukung
lingkungan (didasarkan pada etika antroposentris), memerlukan adanya hukum lingkungan
sebagai wadah kebijakan pengelolaan lingkungan yang memuat kaidah-kaidah hukum yang
sesuai dengan prinsip-prinsip deep ecology sebagai etika ekosentrisme

2. Judul : The Shallow Or The Deep Ecological Economics Movement


Penulis : Clive L. Spash
Kesimpulan Jurnal :

ekologi ekonomi telah digunakan untuk menggambarkan perjuangan yang sedang berlangsung
dalam ekonomi ekologi dan masyarakat pada umumnya atas cara terbaik untuk mengatasi
masalah lingkungan sosial yang kompleks di dunia. penulis telah menyarankan bagaimana posisi
ini dapat dikombinasikan menghasilkan pengelompokan lebih lanjut mungkin, meskipun ada
beberapa kontradiksi yang mungkin tak terelakkan dalam memegang beberapa kombinasi
tersebut. beberapa elemen dapat berguna untuk menunjukkan apa yang salah dengan ekonomi
ekologis. Ekologi dangkal dapat dirangkum sebagai upaya melawan pencemaran dan penipisan
sumber daya yang memiliki tujuan utama kesehatan dan kemakmuran bagi negara-negara maju.

Anda mungkin juga menyukai