Anda di halaman 1dari 3

 Analisis Kelembagaan

Analisis kelembagaan dilakukan untuk memahami kapasitas pemerintah kota dalam menyelenggarakan
pembangunan yang mencakup struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana kerja, produk-produk pengaturan serta organisasi nonpemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Analisis
diharapkan menghasilkan beberapa bentuk dan operasional kelembagaan di BWP sehingga semua pihak yang terlibat
dapat berpartisipasi dalam perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Adapun Komponen analisa sebagai berikut:

A. Identifikasi aspirasi dan analisis permasalahan;


B. Analisis perilaku lingkungan: masyarakat perkotaan dan pedesaan yang memiliki kultur dan tingkat pendidikan yang
berbeda
C. Analisis perilaku kelembagaan: perlu dianalisis substansi tugas dan tanggung jawab
D. Analisis metode dan system: perlu dianalisis alat dan perlengkapan, termasuk pendanaan bila diperlukan dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab.
Adapun tabel kebutuhan data analisis kelembagaan sebagai berikut:

Tabel desain survey analisis kelembagaan


Kebutuhan data Jenis survey Output data
Kelembagaan pemerintah dalam Survey sekunder RTRW RPJP RPJMD Data dan Analisis operasional
perencanaan Provins-Kabupaten RDTR BWP kelembagaan dan struktur pemerintah
Banyuwangi (Instansi : Bappeda, di kawasan perencanaan
Dinas PU).
Sumber: analisis 2019

 Metode
Metode analisis yang digunakan dalam menganalisa data yag telah didapatkan melalui survey sekunder. Metode yang di
gunakan dalam menganalisis kelembagaan adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi
Kegiatan koordinasi ditujukan untuk menghindari terjadinya konflik yang mungkin timbul di antara para pengguna
ruang dalam proses pemanfaatan ruang. Lembaga yang berperan sebagai lembaga koordinasi kegiatan penataan
ruang adalah BKPRD yang dibentuk dari beberapa instansi di kecamatan kalibaru.
2. Pengawasan
Kegiatan pengawasan merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki permasalahan
yang ditemui dalam kegiatan pemanfaatan ruang, menyediakan informasi tentang perkembangan situasi yang terjadi
dalam proses pemanfaatan ruang serta melakukan kegiatan evaluasi yang dimaksudkan untuk menghasilkan umpan
balik dalam rangka penyempurnaan kegiatan penataan ruang yang sedang berjalan maupun sebagai masukan bagi
penyempurnaan rencana tata ruang.
Lembaga yang berperan dalam kegiatan pengawasan terutama juga dilaksanakan oleh BKPRD. Selain itu,
masyarakat dalam hal ini juga sangat diharapkan dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan tata ruang
wilayah.
3. Penertiban
Kegiatan penertiban dimaksudkan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap rencana
tata ruang dalam proses pemanfaatan ruang.

Input Proses Output


 Lembaga perencanaan  Koordinasi Mengahasilkan beberapa bentuk dan
 Lembaga pemanfaatan ruang  Pengawasan operasional kelembagaan di BWP
 Lembaga pengendalian  Penertiban sehingga semua pihak yang terlibat
pelaksanaan rencana tata ruang dapat berpatisipasi dalam perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang

Anda mungkin juga menyukai