OLEH :
LIZA HARTATI
NIM.19.31.1440
2020
LEMBAR PENGESAHAN
( Stase Maternitas )
S T I K E S
OLEH :
LIZA HARTATI
NIM : 19.31.1440
Mengetahui,
A. PENGKAJIAN
1. Identitas atau biodata klien
Meliputi, nama, umur, agama, alamat, suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan,
pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor register , dan diagnosa keperawatan.
2. Keluhan :
a. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis.
b. Perdarahan yang dialami segera setelah senggama ( 75% - 80% ).
c. Perdarahan yang terjadi diluar senggama.
d. Perdarahan spontan saat defekasi.
e. Perdarahan diantara haid.
f. Rasa berat dibawah dan rasa kering divagina.
g. Anemia akibat pendarahan berulang.
h. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu:
Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung, hipertensi, DM, TBC,
hepatitis, Alergi.
2. Sirkulasi
Tanda :
Konsistensi faeces bervariasi dari bentuk berampas dan cair,dan ada yang tidak ada
sama sekali,Cuma flatus.
Tanda :
4. Makanan / cairan
Gejala :
Anoreksia, mual / muntah, penurunan berat badan, tidak toleran terhadap diet,
misalnya buah segar / sayur, produk susu, makanan berlunak, minuman dingin.
Tanda :
5. Hygeine
Tanda :
6. Nyeri / kenyamanan
Tanda :
Nyeri ( daerah panggul atau tungkai )
Nyeri bisa diakibatkan oleh karena sel kanker yang sudah mendesak dan abnor
malita pada organ - organ daerah panggul.
Gejala :
Keputihan yang gatal dan berbau adalah tanda dari kanker leher Rahim yang mulai
mengalami metastase.
Perasaan berat daerah perut bagian bawah
Sel - sel kanker yang mendesak mengakibatkan gangguan pada syaraf - syaraf
disekitar panggul dan perut, sehingga menimbulkan perasaan berat pada daerah
tersebut.
7. Interaksi Sosial
Aspek mental: harga diri, identitas diri, gambaran diri, konsep diri, peran diri,
emosional.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan - makanan cepat saji dapat memicu sel
kanker untuk tumbuh dengan cepat, pada orang – orang dengan gemar berganti - ganti
pasangan dengan mengesampingkan efek negatifnya kemungkinan besar dapat timbul
8. Penyuluhan
Gejala :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan sel kanker pada syaraf dan kematian sel.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
karena proses eksternal Radiologi .
3. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan pengeluaran pervaginam ( darah,
keputihan ).
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur pengobatan.
5. Resiko tinggi kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan efek dari prosedur
pengobatan.
6. Resiko injuri berhubungan dengan kelemahan dan kelelehan.
7. Gangguan pola seksual berhubungan dengan metaplasia penyakit.
8. Resti terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan pervaginam.
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan sel kanker pada syaraf dan kematian sel.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama nyeri hilang atau berkurang.
Kriteria :
a. Pasien mengatakan nyeri hilang atau berkurang dengan skala nyeri 0.
b. Ekspresi wajah rileks.
c. Tanda - tanda vital dalam batas normal.
Intervensi :
Intervensi Rasional
a. Kaji riwayat nyeri, lokasi, a. Mengetahui tingkat nyeri pasien
frekuensi, durasi, intensitas, dan dan menentukan tindakan yang
skala nyeri. akan dilakukan selanjutnya.
b. Berikan tindakan kenyamanan b. Mengurangi rasa nyeri.
dasar: relaksasi, distraksi, imajinasi, c. Mengetahui tanda kegawatan.
message. d. Memberikan rasa nyaman dan
c. Awasi dan pantau TTV. membantu mengurangi nyeri.
d. Berikan posisi yang nyaman. e. Mengontrol nyeri maksimum.
e. Kolaborasi pemberian analgetik.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
karena proses eksternal Radiologi .
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan status nutrisi dipertahankan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.
Kriteria hasil :
a. Pasien menghabiskan makanan yang telah diberikan oleh petugas.
b. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
c. Berat badan klein normal.
d. Hasil hemoglobin dalam batas normal.
Intervensi Rasional
a. Kaji status nutrisi pasien a. Untuk mengetahui status nutrisi
b. Ukur berat badan setiap hari atau b. Memantau peningkatan BB.
sesuai indikasi. c. Kebutuhan jaringan metabolik
c. Dorong Pasien untuk makan - adequat oleh nutrisi.
makanan tinggi kalori, kaya protein d. Identifikasi defisiensi nutrisi.
dan tetap sesuai diit ( Rendah f. e. Agar nutrisi terpenuhi.
Garam ).
d. Pantau masukan makanan setiap
hari.
e. Anjurkan pasien makan sedikit tapi
sering.
Intervensi Rasional
a. Kaji adanya infeksi disekitar area a. Mengurangi terjadinya infeksi.
serviks. b. Agar tidak terjadi penyebaran
b. Tekankan pada pentingnya personal infeksi.
hygiene. c. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Pantau tanda - tanda vital terutama d. Membantu mempercepat
suhu. penyembuhan.
c. Berikan perawatan dengan prinsip e. Mencegah terjadinya infeksi.
aseptik dan antisepik.
d. Tempatkan klien pada lingkungan
yang terhindar dari infeksi.
e. Koloborasi pemeberian antibiotik.
Intervensi Rasional
a. Kaji masalah- masalah a. Faktor- faktor seperti menoupose
perkembangan daya hidup. dan proses penuan remaja dan
b. Catat pemikiran pasien/ orang- dewasa awal yang perlu masukan
orang yang berpengaruh bagi pasien dalam pertimbangan mengenai
mengenai seksualitas seksualitas dalam penyakit yang
c. Evaluasi faktor- faktor budaya dan perawatan yang lama.
religius/ nilai dan konflik- konflik b. Untuk memberikan pandangan
yang muculberikan suasana yang bahwa keterbatasan kondisi/
terbuka dalam diskusi mengenai lingkungan akan berpengaruh
masalah seksualitas. pada kemampuan seksual tetapi
d. Tingkatkan keleluasaan diri bagi mereka takut untuk menanyakan
pasien dan orang- orang yang secara langsung.
penting bagi pasien. c. Untuk mempengaruhi persepsi
pasien terhadap masalah seksual
yang muncul. Apabila masalah-
masalah diidentifikasikan dan di
diskusikan maka pemecahan
masalah dapat ditemukan
d. Perhatikan penerimaan akan
kebutuhan keintiman dan
tingkatkan makna terhadap pola
interaksi yang telah dibina
Intervensi Rasional
a. Kaji adanya tanda terjadi syok a. Mengetahui adanya penyebab
b. Observasi KU syok
c. Observasi TTV b. Memantau kondisi pasien selama
d. Monitor tanda pendarahan masa perawatan terutama pada
e. Check hemoglobin dan hematokrit saat terjadi pendarahan sehingga
segera diketahui tanda syok.
c. TTV normal menandakan
keadaan umum baik.
d. Perdarahan cepat diketahui dapat
diatasi sehingga pasien tidak
sampai syok.
e. Untuk mengetahui tingkat
kebocoran pembuluh darah yang
dialami pasien sebagai acuan
melakukan tindakan lebih lanjut.
C. IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang sudah dilakukan.
D. EVALUASI
Evaluasi merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat menilai hasil
yang diharapkan terhadap perubahan dari klien dan menilai sejauh mana msalah klien
dapat diatasi. Disamping itu perawat memberikan umpan balik atau pengkajian ulang
seandainaya tujuan yang ditetapkn belum tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid I. Media Aesculapius FKUI
http://www.google.com/Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Provinsi Riau Periode 1 Januari 2003-31 Desember 2005
http://www.pusmaika’s.blogspot.com
www.google.com