kesempatan yang berbahagia ini, kami akan menampilkan sebuah drama yang berjudul
"Tidak Jujur Tidak Beruntung". Tapi sebelum lanjut ke TKC tempat kejadian cerita, saya
akan memperkenalkan tokoh-tokoh berserta karakternya.
Riko
Riko adalah orang yang sangat usil dan konyol, dia suka berbuat jail. Bukan hanya itu dia
juga adalah orang dengan kejujuran yang pas-pasan.
Farah
Farah merupakan cewek yang memiliki tingkat kejudesan yang sangat tinggi dan galak.
Meskipun begitu farah adalah cewek cantik jujur, baik hati, dan tidak sombong.
Joni
Joni adalah teman dekat Riko, tingkah dan kelakuanya pun hampir sama dengan Riko. Joni
juga merupakan orang yang suka ngikut-ngikut omongan orang lain. Tapi walaupun
kelakuanya hampir sama dengan Riko tapi Joni akan gagap ketika dia berbohong.
Aldi
Aldi adalah anak yang ramah, baik hatu jujur dan tidak sombong. Selain itu dia juga adalah
juhan atau juara bertahan di sekolah, karena belum pernah ada yang mengalahkan prestasinya
di sekolah.
Pak Guru
Pak guru namanya pak Anto, orangnya galak tapi dia pelupa. Meskipun begitu dia adalah
orang yang aktif mengajar di sekolah dan jenius.
Dan yang terakhir adalah Narator. Orangnya tamvan nggak banyak tingkah, ramah, baik hati,
selalu di nanti, banyak yang mencintai, dan tentunya nggak kaya tai. Nah begitulah tokoh-
tokoh dalam drama kami, sampai berjumpa kembali dan terimakasih. Eh maaf, maksut saya
lanjut ke cerita.
Di kisahkan pada sebuah sekolah ada 4 orang anak yang unik dan aneh-aneh. Dari muka-
mukanya saja sudah keliatan kalo mereka itu orang-orang langka yang patut di masukan ke
kebun orang-orang langka atau ke kebun mangga tetangga.
Oke lanjut. Pada suatu hari di sekolah setelah pank Anto selesai mengajar, pak Anto
lupa membawa HP bututnya yang layarnya warnaya kuning. Pokoknya ngenes lah. Dan
kemudian tanpa sengaja Riko menemukan HP pak Anto yang di letakan di meja Guru. Mau
tau kejadian ceritanya. Mari kita lihat ke TKC, tempat kejadian cerita.
Narator:
Akhirnya semua murid menulis PR yang di berikan pak Anto. Setelah semua murid
selesai mencatat PR yang di berikan pak Anto. Selanjutnya...
Pak Anto : Baik anak-anak, jangan lupa di kerjain PRnya, selamat siang Dan bapak
akhiri wasalamu'alaikum.wr.wb..
[Setelah Pak Anto pergi]
Riko : Wah HP...! (Ekspresi terkejut dan bahagia. Saran admin pada ekspresi ini
wajah di jelek-jelekin atau di lebih-lebihkan)
Joni : wah iya bos.
Riko : hahahay... Lumayan bisa di jual ke tukang loak buat beli cendol. Hahaha...
Joni : iya bos lumayan bisa buat beli cendol. Tapi gua dapat jatah kan bos.
Riko : Tenang saja, nanti elu gua kasih bagian. Tapi ingat jangan bilang siapa-sapa
kalo HP butut ini ketemu sama gua. Anggap aja ini rejeko nomplok.
Hahaha....
Joni : oke, siap bos.
Riko : yok keluar.
NARATOR : Stop...!!!
Wah-wah-wah... Sungguh tidak patut untuk di tiru. Lanjut ke cerita.
Sebelum Riko dan Joni keluar dari kelas, eh tiba-tiba pak Anto kembali ke dalam kelas. Dan
mebuat mereka berdua kaget dan buru-buru memasukan HP butut itu ke saku belakangnya.
Lalu apa yang terjadi pada Riko dan Joni selanjutnya. Mari kita lihat di TKC...
"Catatan : pada saat narator bilang stop. Riko dan Joni berhenti bergerak (menjadi patung)
sampai narator selesai membacakan naskah, dan meyuruh untuk melanjutkan cerita kembali."
Pak Anto : (berdiri di depan pintu kelas) Riko...Joni...! (Mbentak dengan muka galak)
Riko dan Joni : (jawab bersamaan) Iya pak, ada apa.?
Pak Anto : kalian berdua kesini. (Tetap gunakan muka sangar)
NARATOR : Akhirnya pak Anto pergi dan mencoba mencari HP bututnya di tempat lain.
Kemudian Joni dan Riko kembali lagi ke bangku kelasnya, dan membicarakan soal HP yang
di bawa Riko. Mau tau bagaimana percakapanya. Yok kita lihat ke TKC.
Riko : Duh... Hampir saja ketahuan, kalau ketahuan bisa di sikat abis-abisan kita
sama pak Anto.
Joni : kok di sikat bos, emangnya kita WC ya.
Riko : bukan itu maksutnya. Maksutnya itu kita di hukum sama pak Anto.
Joni : ooo... Begitu to bos.
Riko : hu.. Gitu aja kagak tau loe. Dasar O kuadrat.
Joni : apa itu bos O kuadrat, O'on koplak.
NARATOR : Seetooop...!
Pada saat Farah dan Aldi mau duduk, tau-tau HP pak Anto berdering karena ada cemes, eh
maksut saya SMS. Yang nada deringnya kaya anak kecil. ( narator mempraktekan nanda
dering HP jadul). Lalu apa yang terjadi, mari kita simak ke TKC...!
Farah : eh seperti nya suara nada dering pesanya nggak asing deh.
Aldi : Iya seperti suara nada dering pesanya pak Anto.
Farah : iya, coba lihat sini. (Merebut HP dari saku depan Riko)
Riko : Eh.... Eh.... Eh.... Mau modus ya. Aaaaa....! Tolong-tolong. Haaaa.... (Ekting
banci)
Joni : hahahaha.... Bos elo kok malah kaya dendes. Hahaha...
Farah : Wah.... Beneran ini kan HPnya pak Anto, kalian mencuri ya...
Aldi : Wah iya itukan HPnya pak Anto, udah nggak salah-salah lagi, di
sekolah ini kan cuma pak Anto yang punya HP jadul kaya gitu.
Farah : iya, ayo kita laporkan ke pak Anto.
Aldi : iya.
NARATOR : Benar saja akhirnya mereka berdua ketahuan mengambil HP nya pak Anto.
Dan di hukum oleh pak Anto untuk menari-nari sambil nyanyi. Mau tau kejadianya seperti
apa ?. Mari kita lihat ke TKC.
Pak Anto : saya benar-benar sangat kecewa dan jengkol sama kalian berdua.
Riko : Kok jengkol pak.
Pak Anto : Diam..! ( bentak keras ) maksut saya jengkel. Padahal jika kalian jujur saya
akan kasih kalian hadiah plus tambahan nilai, tapi karena kalian berbohong
dan tidak jujur, maka kalian saya hukum.!
Riko : Aduh pak, di hukum apaan. Ampun pak.
Pak Anto : kalian saya hukum joget-joget di depan kelas sambil nyanyi.
Joni : Haduh pak kapan?
Pak Anto : Sekarang...!
[ Joni dan Riko langsung joget-joget sambil nyanyi ]
Catatan : Sangat di sarankan untuk menambahkan efek musik dengan pengeras suara supaya
suasana lebih hidup ( musik yang ber irama ngebit atau cepat ) Dan pada saat Joni dan Riko
joget-joget, anggota kelompok derama lainya berbaris untuk mengakiri derama dan narator
membacakan teks drama untuk penutupan sekaligus penyampaian amanat.
NARATOR : Itulah derama yang dapat kami tampilkan, semoga menghibur dan tidak
membuat kalian para penonton kabur.
Maksud dari kami menampilkan derama ini adalah untuk mengingatkan teman-teman
sekalian untuk selalu bersikap jujur. Karena tidak ada kebohongan yang membawa
keberuntungan, malah sebaliknya bersikap tidak jujur malah akan menghilangkan
keberuntungan yang akan menghampiri. Walaupun berbohong terlihat seperti mendapatkan
rejeki tapi sebenarnya itu lah yang membuat rejeki pergi, seperti yang telah di contohkan oleh
tokoh Riko dan Joni.