Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NURUL AZIZAH


NIM : PO.71.20.2.19.023
TINGKAT : 2.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja

Sub pokok Bahasan : Keputihan

Sasaran : Siswi putri Kelas 8 SMP N 1 SUNGAI ARE

Waktu : 09-00 s/d 09.20 WIB

Hari,Tanggal : Rabu,05 Mei 2021

Tempat : SMP N 1 SUNGAI ARE

Pelaksana : Mahasiswa Tingkat II,D-III Keperawatan Baturaja

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial

secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi-fungsinya dan prosesnya (Widyastuti,

2009).Kesehatan reproduksi pada wanita tidak terlepas pada kesehatan organ intimnya. Tentu

kita perlu sadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah satu hal yang

dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau higienitas, terutama pada daerah sekitar

vagina. Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora normal) yang bila tidak di jaga dapat

terganggu keseimbangan. Bila hal ini terjadi maka akan timbul gangguan dan keluhan pada

daerah tersebut, salah satu gejala adanya gangguan adalah melalui timbulnya keputihan.

Pengetahuan yang kurang ini terjadi karena hampir seluruh remaja putri belum pernah

mendapatkan informasi mendetile mengenai keputihan. Dalam mata pelajaranpun keputihan

tidak dipelajari secara gamblang. Melihat fenomena yang ada perlu diadakannya kegiatan

penyuluhan, pembagian leaflet, diskusi ataupun bentuk kajian yang bisa menjadi pilihan
referensi sebagai upaya untuk terwujudnya peningkatan pengetahuan pada seluruh siswi yang

masih memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kurang.

B.Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan peserta mampu

memahami bahaya dari keputihan sehingga dapat mencegah sejak dini penyakit

keputihan.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)A

Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta

mampu menyebutkan:

a. Pengertian keputihan

b. Jenis-jenis keputihan

c. Penyebab keputihan

d. Tanda dan gejala keputihan

e. Cara mengatasi keputihan

C. Materi : Terlampir

D. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Ket.

1. 3 Pembukaan : Menjawab salam Semangat


menit - Memberi salam Mendengarkan
- Memperkenalkan diri Menyimak
- Menjelaskan tujuan
- Memberikan apersepsi
2. 15 Inti : Menyimak Responsif
menit Menjelaskan materi Memperhatikan Antusias
penyuluhan secara Menjawab pertanyaan Aktif
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian keputihan
2. Jenis-jenis keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Tanda dan gejala
keputihan
5. Cara mengatasi
keputihan
3. 5 Evaluasi Mengerti Berhasil/ tidak
menit - Formatif Menjawab berhasil

4. 5 Kesimpulan Mendengarkan Responsif


menit - Menyimpulkan materi Memperhatikan
yang telah disampaikan

5. 2 Penutup Mendengarkan Responsif


menit - Mengucapkan terima Menjawab salam
kasih
- Menyampaikan maaf
- Memberi salam
E. Metode : Ceramah, Tanya Jawab

F. Media : Leaflet

G. Evaluasi :

1. Apa pengertian keputihan?

2. Sebutkan jenis-jenis keputihan!

3. Apa penyebab keputihan?

4. Apa tanda dan gejala keputihan?

5. Bagaimana cara mengatasi keputihan?


Daftar Pustaka

Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC : Jakarta


Nenk. 2009. Lentera Biru. Salemba Medika : Jakarta
Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. EGC : Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Keputihan

http://bidanpurnamashop.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-keputihankespro.html
MATERI

A. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari vagina yang berwarna
putih kekuningan atau putih keabu-abuan baik encer maupun kental, yang beraroma
tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal yang cukup hebat.
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang
disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini
dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil (Nenk,2009).

B. Jenis –jenis Keputihan


Jenis keputihan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Keputihan normal
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi,
pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi. Bisa terjadi saat
terangsang seksual atau mengalami stres emosional. Keputihan seperti ini wajar
terjadi pada wanita.
2. Keputihan abnormal
Gejalanya keluar lendir secara berlebihan, berwarna putih dan berbau, gatal,
biasanya tidak disertai nyeri. Dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi
bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, dan jaringan penyangga juga
penyakit karena hubungan kelamin)(Manuaba,2009).

C. Penyebab Keputihan
1. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada
kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya,
penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
2. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan
keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir.
Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila
ditekan.
3. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan kebauan,
berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya penyakit kelamin
seperti sifilis dan gonorrhoe.
4. Faktor kebersihan yang kurang baik
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini
terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri patogen
penyebab infeksi mudah menyebar.
5. Pemakaian obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama dapat
menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang mengkonsumsi antibiotik
timbul keputihan.
6. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak
mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan
keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan. wanita bisa
mengalami gangguan siklus menstruasi / keputihan yang disebabkan oleh stres.
7. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya
peradangan, tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan keluarnya cairan
encer, jernih, dan tidak berbau), kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim)
cairan yang keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai darah.

D. Tanda dan Gejala Keputihan


a. Keputihan normal (fisiologis)
1. Keluarnya cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
2. Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
3. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari,
dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan
oleh plasenta
4. Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa
pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya
5. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan
juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim,
walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
b. Keputihan abnormal (patologis)
1. Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau
putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan
kadang-kadang berbusa
2. Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
3. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat
mengakibatkan iritasi pada vagina
4. Nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina.
5. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti
HIV, Herpes, Candyloma.
6. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada saluran kencing
(Sallika,2010).

E. Cara Mengatasi Keputihan


Mengatasi keputihan biasanya dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, diantaranya:
1. Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
2. Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
3. Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia
terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan
dapat merangsang munculnya jamur atau bakteri.
4. Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke
belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
5. Gunakan celana dalam minimal 2 kali sehari dan sebaiknya yang berbahan dasar
katun karena katun menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap
terjaga
6. Hindari seks bebas atau berganti–ganti pasangan tanpa menggunakan alat
pelindung seperti kondom
7. Sebisa mungkin kendalikan stress
8. Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik oral (yang
diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut sampai habis sesuai dengan
yang diresepkan agar bakteri tidak kebal dan keputihan tidak datang lagi.

Anda mungkin juga menyukai