FOTO
AMPLITUDE-SHIFT KEYING
- Pengkodean
Pengkodean (encoder) merupakan proses
mengubah suatu besaran tertentu kedalam bentuk
lain yang dikenali berdasarkan ketentuan yang
teratur. Pengkodean NRZ adalah suatu
pengkodean dimana sinyal tidak kembali ke 0 volt Sinyal modulasi ASK akan dilewati menuju
di tengah-tengah bit. Dalam pengkodean NRZ, bit recitifer. Rectifier akan menghasilkan sinyali
0 direpresentasikan oleh sinyal dengan tegangan 0 positive half. Kemudian fiter lowpass akan
volt, sedangkan bit 1 direpresentasikan oleh sinyal menghilangkan/melemahkan frekuensi tinggi.
dengan tegangan +V volt. Hasil filter akan memberikan sinyal dengan
envelope yang mirip dengan sinyal aslinya, namun
2.2 AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) agar seperti sinyal aslinya sinyal pemfilteran
dilewatkan menuju komparator.
Amplitde shift keying (ASK) merupakan salah satu
tipe modulasi amplituda yang merepresentasikan ➢ Synchronous ASK Demodulator
data biner. Berikut representasi sinyal termodulasi Synchronous ASK detector terdiri dari square law
ASK beserta sinyal masukan. detector, filter lowpass, komparator, dan voltage
limiter.
3. METODOLOGI
2.2.1 ASK MODULATOR Alat yang digunakan:
Blok diagram ASK modulator terdiri dari generator - 1 unit komputer
sinyal carrier, urutan biner dari sinyal pesan, dan
- Simulink pada MATLAB
band-limited filter.
Percobaan yang dilakukan:
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2
➢ Bagian 1 PCM Encoding ➢ Bagian 2 ASK (Amplitude Shift Keying)
1. PCM Encoding menggunakan static DC Voltage 4. Generasi Sinyal ASK
Ulangi percobaan
Amati sinyal-sinyal
dengan variasi
Amati sinyal-sinyal Amati hasil biner pada scope
frekuensi sine
pada scope pada display
Amati perbedaan
Amati sinyal-sinyal sinyal demodulasi
pada scope dengan sinyal pesan
aslinya
Tentukan tegangan
Ulangi percobaan
input agar menghasilkan
dengan nilai DC menjadi
encoder seperti pada 6. Restorasi hasil sinyal digital dengan
tegangan positif
tabel komparator
Amati perbedaan
Amati sinyal-sinyal sinyal komparator
pada scope dengan sinyal pesan
aslinya
Dari dua titik pengujian dengan peningkatan Bilangan biner : 11111111 (255)
tegangan DC semakin negative, terlihat bahwa 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 5𝑉
nilai kuantisasi yang diperoleh semakin kecil. Hal
tersebut dikarenakan nilai kuantisasi 0 berada pada 3. PCM Encoding menggunakan continuously
tegangan minimum dari level kuantisasi, yaitu changing voltage
tegangan -5 V. Pada percobaan ini akan dilihat hasil encoder dari
sinyal input sine. Pada proses simulasi, akan dilihat
PCM Validasi
Input (V) perubahan nilai display yang berubah-ubah
Encoder Perhitungan ketikan simulasi di-run.
00100110 -3.5
01011001 -1.5
00000000 -5
➢ Validasi perhitungan
𝑉𝑜𝑙𝑡 = (𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 × ∆) − 𝑉𝑚𝑖𝑛
Bilangan biner : 00100110 (38)
𝑉𝑜𝑙𝑡 = −3.51𝑉
Bilangan biner : 01011001 (89)
Grafik diatas menunjukkan adanya perubahan bit
𝑉𝑜𝑙𝑡 = −1.51031𝑉
encoder dalam rentang waktu tertentu yang
Bilangan biner : 00000000 (0) dihasilkan oleh sinyal sine. Perubahan nilai bit
𝑉𝑜𝑙𝑡 = −5𝑉 encoder disebabkan oleh nilai kuantisasi yang
merepresentasikan besar amplitude pada waktu
Constant value positif tertentu. Dengan begitu akan dilihat hasil encoder
- DC voltage = 1 V dengan merubah nilai Stop time pada simulasi.
Bilangan biner : 10011001 (153) Berikut hasil display biner yang diperlihatkan pada
akhir simulasi dengan nilai stop time yang
- DC voltage = 3 V bervariasi:
Bilangan biner : 11001100 (204) - Stop time : 1.0003, bilangan biner = 01110000
Dari dua titik pengujian dengan peningkatan - Stop time : 1.0005, bilangan biner = 01111111
tegangan DC semakin positif, terlihat bahwa nilai
kuantisasi yang diperoleh semakin besar. Hal - Stop time : 1.0006, bilangan biner = 10011000
tersebut dikarenakan nilai kuantisasi maksimum - Stop time : 1.0009, bilangan biner = 01100111
255 berada pada tegangan maksimum dari level
kuantisasi, yaitu tegangan 5 V. Hasil diatas menunjukkan data biner untuk
beberapa titik-titik pada sinyal sine dengan
frekuensi 2000 Hz.
➢ Bagian 2 ASK (Amplitude Shift Keying)
4. Generasi sinyal ASK
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
- Sine dengan frekuensi 20 Hz berada pada rentang 1-0.2. Hal tersebut
dikarenakan besarnya perbedaan yang dimiliki
oleh sinyal ASK dengan sinyal digital aslinya.
Namun hal ini dapat diselesaikan dengan
pemberian komparator pada akhir sinyal
demodulasi.
6. Restorasi hasil sinyal digital dengan
komparator
5. KESIMPULAN
• PCM memiliki batas-batas ketelitian
bergantung dengan level kuantisasi yang
digunakan.
• Semakin besar nilai input tegangan PCM
maka akan menghasilkan nilai encoder
yang lebih besar, dan sebaliknya
• Sinyal ASK menunjukkan proses
amplitude modulation dengan sinyal yang
dimodulasi merupakan sinyal digital
• Demodulasi sinyal ASK membutuhkan
komparator agar sinyal hasil demodulasi
menunjukkan kesesuaian dengan sinyal
digital aslinya
• Pemberian noise pada proses modulasi
dan demodulasi ASK menunjukkan
pengaruh yang sangat signifikan. Pada
percobaan ini terlihat hasil demodulasi
sinyal digital menunjukkan tegangan
konstan sebesar 0 V.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Haykin. S., Communication Systems 4th edition,
McMaster University , Canada, 2001.
[2] https://www.tutorialspoint.com/digital_com
munication/digital_communication_amplitud
e_shift_keying.htm, 18-apr-2021