Abstrak
2. STUDI PUSTAKA
Telah dilakukan percobaan terkait PCM Encoding dan
Encoding penting dalam proses komunikasi
Amplitude Shift Keying melalui simulasi pada MATLAB
karena sebagian besar sistem komunikasi
menggunakan Simulink. Pada percobaam PCM Encoding
sekarang merupakan sistem komunikasi digital
dilakukan Encoding terhadap sinyal 0V, sinyal DC
sedangkan kebanyakan data/sinyal/informasi
konstan positif dan negatif serta sinyal AC sinusoidal yang
yang ingin dikirimkan awalnya berupa sinyal
kemudian diamati hasil bit-bit dari encoding yang diperoleh.
analog/real sehingga butuh proses terlebih
Diperoleh untuk sinyal 0V di-encode menjadi 10000000
dahulu untuk mengubah sinyal analog tersebut
dan untuk sinyal konstan positif yang semakin besar di-
menjadi kumpulan bit 1 dan 0 yang kemudian
encode mendekati 11111111 serta untuk sinyal konstan
baru dikirim. Proses mengubah sinyal analog
negatif semakin besar di-encode mendekati 00000000. Pada
menjadi informasi yang tersimpan dalam
percobaan Amplitude Shift Keying dilakukan proses generasi
kumpulan bit 1 dan 0 tersebut adalah proses PCM
sinyal ASK, demodulasi sinyal ASK tersebut, restorasi
Encoding[1].
sinyal ASK menjadi sinyal pesan kembali, dan
didemonstrasikan pengaruh noise terhadap sinyal ASK dan Encode pada dasarnya adalah proses mengubah
sinyal restorasi yang diperoleh. Diperoleh bahwa sinyal ASK suatu bentuk informasi menjadi bentuk informasi
mirip dengan sinyal AM karena selubungnya berbentuk lain dalam bit 1 atau 0 yang dapat dimengerti oleh
sinyal pesannya serta sinyal ASK tidak rentan terhadap mesin dan dari kumpulan bit 1 dan 0 tersebut
noise karena dari tiga variasi noise yang diberikan, dua informasi yang ingin disampaikan tetap bisa
diantaranya berhasil merusak hasil sinyal restorasinya. direkontruksi ulang untuk dapat digunakan [1].
Kata kunci: PCM Encoding, Amplitude Shift Keying, Proses PCM encoding adalah sebagai berikut [1]:
Digital Communication Systems, MATLAB
• Melakukan sampling terhadap sinyal
Simulink.
analog dengan metode Sample and Hold
1. PENDAHULUAN (S/H) untuk memperoleh data sample
dari sinyal analog tersebut
Telah dilakukan praktikum modul 4 yang berisi
beberapa percobaan terkait PCM Encoder serta • Membandingkan tiap sample yang
proses Modulasi dan Demodulasi Amplitude Shift diperoleh dengan kumpulan tegangan
Keying (ASK) menggunakan simulasi pada referensi yang disebut sebagai level
Simulink MATLAB. Percobaan dibagi menjadi 2, kuantisasi. Jumlah level kuantisasi
yakni PCM Encoder dan Amplitude Shift Keying. bergantung dari jumlah bit yang
Pada percobaan PCM Encoder, dilakukan Pulse digunakan pada ADC, misal 10 bit berarti
Code Modulation pada DC Voltage (static) dan ada 210 level kuantisasi atau ada 1024 nilai
AC Voltage (dynamic). Pada variasi DC Voltage, unik dari 0 sampai 1023 yang dapat
dicatat output binary yang diperoleh pada display digunakan menjadi tegangan referensi
dan membuat hubungan besar nilai binary yang dari nilai Vmin sampai Vmax bergantung
diperoleh dengan tegangan input yang diberikan. dari range tegangan.
Percobaan ASK dilakukan dengan awalnya • Untuk setiap nilai hasil sampling yang
membuat sinyal ASK terlebih dahulu dengan diperoleh, ditentukan level kuantisasi
sinyal sinus sebagai carriernya kemudian mana yang paling dekat dengan nilai hasil
dilakukan demodulasi menggunakan komponen sampling tersebut. Hal ini menghasilkan
Abs (Comparator) dan Filter Digital yang yang disebut sebagai error kuantisasi
akhirnya dilakukan Restorasi terhadap sinyal karena keterbatasan jumlah level
tersebut menggunakan Switch yang thresholdnya kuantisasi untuk ‘merepresentasikan’
0.1. Pada akhir percobaan ditunjukkan efek noise setiap nilai hasil sampling tersebut.
pada sinyal ASK dengan memberikan variasi
noise dengan daya 0.1, 0.01, dan 0.001.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
• Setelah hasil sampling tersebut dibulatkan ASK tersebut sehingga pada sisi Receivernya bisa
ke atas atau ke bawah berdasarkan level noise yang hadir pada kanal cukup besar maka
kuantisasi terdekat, nilai tersebut amplitude dari sinyal ASK itu sendiri sudah
kemudian diubah ke bentuk binernya terdistorsi sehingga dalam proses rekonstruksinya
tidak diperoleh sinyal pesan original (informasi
• Mengirim bilangan biner tersebut (data
yang terkandung pada sinyal pesan awal ada yang
stream of 1’s and 0’s) secara serial (satu-
hilang).
per-satu)
3. METODOLOGI
Berikut adalah alat yang digunakan dalam
2.1 AMPLITUDE SHIFT KEYING
praktikum:
Amplitude Shift Keying pada dasarnya adalah
1. MATLAB versi 2020b
teknik modulasi yang equivalen dengan
Amplitude Modulation. Yang membedakan dari 2. Simulink
keduanya adalah modulasi AM digunakan untuk
sistem komunikasi analog sedangkan ASK
digunakan untuk sistem komunikasi digital [2]. 3.1 METODOLOGI PERCOBAAN 1
Konsepnya kurang lebih sama dimana ada suatu
sinyal carrier dengan frekuensi carrier tertentu PCM Encoding dengan Static DC Voltage
(rest carrier frequency) kemudian sinyal tersebut
dimodulasi oleh amplitude dari sinyal digital (bit Membuka Simulink dan
Membuka Library Browser
dan memasukkan komponen
stream of 1’s and 0’s) sehingga amplitude dari membuat Blank Model
yang dibutuhkan
sinyalnya (hasil ASK) ketika/setiap saat bit 1
memiliki ukuran yang sama semua (puncak-
puncaknya mencapai amplitude yang sama untuk
Mengambil Scope, Pulse
durasi bit 1 atau HIGH tersebut) dan saat bit 0 Generator, Constant, Sample
and Hold, Uniform Encoder, Membuat rangkaian seperti
amplitude sinyalnya datar (selama durasi bit 0 Integer to Bit Converter, dan gambar 3.1-2
Display serta Sinusoidal
atau LOW tersebut. Berikut adalah gambarnya: Input
Gambar 2.1-2 Skematik Demodulasi ASK dengan Coherent PCM Encoding menggunakan variable DC
Detection. Sumber:[2] Voltage
Mengganti frekuensi
Mengamati bentuk sinyal
Tekan tombol Run dan sinyal sinus 200Hz dan
yang diperoleh dari
mengamati output Scope tekan Run dan buka
kedua frekuensi sinus
Scope lagi
Menvariasikan noise
Tekan Run dan power menjadi 0.001 dan
mengamati output pada
Scope1 dan Scope2
0.1 kemudian
mengulangi langkah- Gambar 4.1-2 Sequence Generator untuk Sample and Hold
langkah sebelumnya
Gambar 3.2-7 Diagram Langkah Percobaan D Berhubung sinyal yang masuk hanya sinyal
konstant dengan nilai 0V maka output dari blok
S/H itu sendiri juga merupakan sinyal konstant
0V yang dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
4. HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1-3 Output Blok S/H untuk Sinyal DC 0V
4.1 HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN 1 Setelah itu, sinyal yang sudah disampling tersebut
masuk ke dalam Uniform Encoder yang memiliki
Percobaan pertama ini terdiri dari 3 bagian, yakni total bit 8-bit sehingga mampu melakukan jumlah
PCM Encoding dengan 0V, static DC voltage, dan level kuantisasi sampai 28 level atau 256 level yang
sinyal sinus. Hal yang perlu diperhatikan adalah merupakan rentang dari nilai 0 sampai 255.
pengaturan dari Uniform Encoder peak 5V dan Berdasarkan dokumentasi untuk blok Uniform
unsigned integer 8-bit serta Integer to Bit Encoder, blok tersebut secara uniform
Converter memiliki pengaturan jumlah bit untuk mengkuantisasi inputnya dengan input tersaturasi
tiap Int adalah 8-bit unsigned dan outputnya MSB pada nilai maksimum positif dan negatifnya.
first. Hal ini penting untuk menjelaskan hasil-hasil Berhubung konfigurasi Peak adalah 5 maka blok
yang diperoleh pada setiap percobaan. Uniform Encoder ini menerima input dari -5V
Bagian A, PCM Encoding dengan 0V sampai 5V dan bila ada input yang melebihi batas-
batas tersebut akan tersaturasi dan dianggap 5V
Dapat dilihat dari gambar di bawah ini, sinyal atau -5V (tergantung melebihi batas atas atau
yang masuk ke dalam sistem PCM Encoding batas bawahnya).
adalah sinyal DC 0V. Setelah itu, terdapat gambar
Sequence Generator yang memiliki frekuensi Informasi tersebut membuat nilai 0V tidak di
10kHz sebagai sinyal yang digunakan untuk mapping ke nilai 0 melainkan berdasarkan
melakukan proses sampling dengan metode gambar di bawah ini, nilai 0V di map ke angka
Sample and Hold (dapat dilihat dari gambar ...). biner 10000000 atau dalam desimal 128 karena
Maka, dapat dikatakan setiap sinyal analog yang angka 0V tersebut berada di tengah-tengah
masuk ke dalam blok S/H tersebut disampling rentang minimum dan maksimum Encoder
dengan periode sampling 10-4 sekon (nilai Ts). tersebut. Mengingat level kuantisasinya ada 256
level, maka untuk nilai 0V yang berada di tengah-
tengah antara -5V dan 5V, level kuantisasinya
berarti setengah dari 256 atau 128. Itulah mengapa
walaupun input yang diberikan adalah 0V, output
yang diperoleh dari uniform encoder bukan
00000000 tapi 10000000 yang dapat dilihat dari
gambar 4.1-6 . Berikut adalah grafik yang
memberikan nilai desimal dari sinyal terkuantisasi
Gambar 4.1-4 Sinyal DC 0V tersebut:
-1 01100110 102
-2 01001100 76
-3 00110011 51
5. KESIMPULAN
Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh dari
percobaan-percobaan pada praktikum ini:
1. Noise memiliki dampak yang besar
Gambar 4.2-17 Sinyal Output Filter Bandpass terhadap sinyal ASK yang bisa membuat
sinyal restorasi yang diperoleh berbeda
dengan sinyal pesan yang dikirim.
2. Semakin besar noise yang hadir pada
sistem/pada sinyal ASK, semakin banyak
bit-error yang muncul pada sinyal hasil
restorasi. Bit-error tersebut berarti saat
sinyal pesan seharusnya 0 tapi sinyal
restorasi bernilai 1.
Gambar 4.2-18 Sinyal Output Lowpass dan Abs
3. Sinyal ASK merupakan salah satu bagian
dari Amplitude Modulation karena pada
dasarnya sinyal carriernya dimodulasi
oleh amplitude sinyal digital yang dalam
kasus ini bernilai 1 atau 0. Hal itu juga
ditunjukkan dari sinyal ASK memiliki
selubung yang berbentuk sama dengan
sinyal pesannya.
4. Frekuensi sinyal carrier tidak
Gambar 4.2-19 Sinyal Restorasi dan Sinyal Pesan Untuk
Noise 0.1 berperan/bermain peran yang penting
dalam proses pembuatan sinyal ASK
Hasilnya sudah dapat ditebak karena dengan karena yang dimodulasi adalah amplitude
noise 0.01 saja sinyal yang direstorasi sudah dari sinyal carriernya oleh sinyal pesan.
berbeda dengan sinyal pesannya. Hasil restorasi 5. Proses dalam PCM Encoding pada
sekarang semakin buruk dengan setiap saat dasarnya merupakan salah satu proses
seharusnya nilai sinyal pesan adalah 0, nilai sinyal yang mirip dengan ADC (Analog to
restorasi justru 1. Kemunculan random spike yang Digital Conversion) karena mengubah
merupakan bit error itu juga semakin sering sinyal yang awalnya kontinyu (sinyal
dibandingkan ketika noise powernya 0.01. Maka, sinus) menjadi sinyal diskrit melalui
dapat dikatakan bahwa dari 3 variasi besar noise proses sampling dan kuantisasi.
yang digunakan, dua diantaranya berhasil
mendistorsi/merusak sinyal restorasi yang DAFTAR PUSTAKA
diperoleh sehingga informasi yang diperoleh dari
sinyal pesan awal sudah berbeda. [1] Modul Praktikum Sistem Komunikasi,
Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer
Dari keseluruhan hasil diatas, menurut praktikan STEI ITB, Bandung, 2022.
sinyal ASK tidak tahan terhadap noise karena
sinyal ASK menitikberatkan bagian modulasi [2] Amplitude Shift Keying : Circuit Diagram,
pada amplitude sinyalnya sedangkan noise yang Working and Its Applications (elprocus.com),
ada bersifat additif sehingga bisa langsung diakses 14 April 2022, 07:39 WIB.
menjumlahkan dengan amplitude sinyal ASK-nya
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 11