Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya zaman saat ini banyak terjadi kemajuan teknologi


diantaranya kemajuan dan kecepatan jual beli barang yang kita temukan baik di
supermarket atau minimarket. Hal tersebut bisa terjadi hanya dengan meng-scan
produk yang kita beli pada bagian barcode lalu muncullah data produk tersebut
secara rinci seperti nama produk, harga dan jumlah produk pada layar komputer.
Dengan proses tersebut kita bisa membeli banyak produk dengan waktu yang relatif
singkat.
Tetapi terdapat kelemahan pada sistem kasir di supermarket saat ini. Mengutip
dari laman berita www.borneonews.co.id dengan judul “Waspada Praktik Curang
Kasir Hypermart” terdapat kasus kecurangan yang dilakukan oleh operator kasir
berupa perbedaan data di struk pembelian dengan produk yang dibeli pelanggan.
Kerugian yang dialami pelanggan berupa produk yang ada di belanjaan pelanggan
ternyata tidak ada di struk pembelian pelanggan. Bahkan terdapat nama produk lain
tertulis di struk pembelian yang tidak dibeli pelanggan sehingga pelanggan jelas
mengalami kerugian.
Melihat kasus diatas diperlukan adanya penambahan sistem pada sistem kasir
di supermarket. Dengan dibuatnya “Prototype Sistem Kasir Bersuara Otomatis
Menggunakan RFID Berbasis Arduino Uno” diharapkan dapat mengurangi resiko
tindakan kecurangan yang dilakukan oleh oknum kasir.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan perancangan dan pembuatan alat pada tugas akhir ini adalah membuat
rancang bangun “ Prototype Sistem Kasir Bersuara Otomatis Menggunakan RFID

1
Berbasis Arduino Uno ” yang dapat memberikan manfaat berupa output suara seperti
nama produk, jumlah produk ketika produk di-scan dan suara nominal uang
kembalian pelanggan. Manfaat diatas berfungsi untuk mengurangi tingkat resiko
kecurangan oleh kasir serta menghilangkan kemungkinan adanya produk yang tidak
dibeli oleh pelanggan namun masuk ke dalam nota pembelian.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat pembuatan dan perancangan alat ini yaitu berfungsi untuk


mengurangi tingkat resiko kecurangan oleh kasir serta menghilangkan kemungkinan
adanya produk yang tidak dibeli oleh pelanggan namun masuk ke dalam nota
pembelian.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Barcode

Barcode adalah kode berbentuk garis dimana masing – masing ketebalan


setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya, kode tersebut mewakili data atau
informasi tertentu biasanya berupa informasi barang seperti makanan dan buku. Kode
berbentuk batangan balok dan berwarna hitam putih ini mengandung satu kumpulan
kombinasi yang berlainan ukuran yang dapat disusun sedemikian rupa, kode ini
dicetak diatas sticker atau dikotak pembungkus batang. Sekarang ini terdapat 2 jenis
barcode yaitu Linear Code (Barcode 1 Dimensi) dan Matrix Code (Barcode 2
Dimensi). Barcode 1 Demensi bisa kita lihat di produk-produk yang biasa kita
gunakan di supermarket atau swalayan. Kita dapat melihat manfaat dari Barcode
dapat meningkatkan kecepatan dalam melayanai pelanggan dan meningkatkan
akurasi data produk yang di-input oleh kasir. Demikian juga untuk identifikasi
penumpang di bandara, rumah sakit maupun pergudangan.

2
Barcode terdiri dari dua jenis, diantaranya:
2.1.1 Barcode 1 Dimensi (Linear Barcode)

Gambar 2.1 Barcode 39 Gambar 2.2 Barcode Code 128


Gambar 2.3 Barcode UPC Gambar 2.4 Barcode Interleave 25
2.1.1.1 Barcode Code 39 (code 3 of 9)
adalah sebuah barcode alphanumeric (Full ASCII) yang memiliki panjang
baris yang bervariasi. Implementasi barcode jenis ini adalah untuk inventory, asset
tracking dan tanda pengenal identitas.
2.1.1.2 Barcode Code 128
adalah suatu barcode aplphanumeric (Full ASCII) yang memiliki kerapatan
(density) sangat tinggi dan dengan panjang baris yang bervariasi. Penggunaan
barcode jenis ini ideal pada sistem shiping dan warehouse management (pengaturan
maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang).
2.1.1.3 Barcode UPC (Universal Product Code)
adalah sebuah barcode numeric dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed).
UPC banyak digunakan untuk pelabelan pada produk produk berukuran kecil/ritel.
2.1.1.4 Barcode Interleaved 2 of 5
yaitu sebuah barcode berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang
bervariasi. Barcode jenis ini digunakan untuk industri dan laboratorium.
2.1.2 Barcode 2 Dimensi
Barcode 2 dimensi, lebih canggih dibanding Linear Code karena bisa
memuat ratusan digit

3
karakter dan tampilannya pun berbeda dengan Linear Code). Pada barcode 2 dimensi,
informasi/data yang besar dapat disimpan dalam ruang (space) yang kecil.

Gambar 2.5 Barcode PDF 417

Gambar 2.5 merupakan barcode PDF417 yang dapat menyimpan lebih dari
2000 karakter dalam sebuah space 4’.Barcode 2 dimensi banyak digunakan di
perusahaan manufaktur dalam skala besar. Penggunaan barcode 2 dimensi lebih
efisien karena ukuran label barcode lebih kecil dibanding barcode linier namun daya
simpannya lebih banyak. Namun harga scanner barcode 2 dimensi masih terbilang
mahal untuk saat ini.(Malik, 2010)

2.2 Printer

Printer adalah sebuah perangkat elektronik yang dihubungkan ke komputer


untuk mencetak data, baik berupa gambar atau tulisan dari komputer ke media berupa
kertas atau sejenisnya. Semakin tinggi resolusi printer maka hasil yang dicetak akan
semakin baik. Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil yang dicetak akan
jelek. Printer terdiri dari beberapa bagian, yaitu picker, tray, toner/tinta.
Pada dasarnya jenis printer digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan
cara pencetakannya. Jenis printer tersebut adalah.
2.2.1 Impact Printer
Impact printer biasanya dikenal dengan hammer, karena proses pencetakan
dilakukan dengan memukulkan sekolompok pin (jarum) ke pita tinta. Letak pin-pin
tersebut sangat berdekatan sehingga tampilan huruf relatif tidak terputus dan jumlah
pin yang ada pada impact printer sekitar 9 sampai 24 pin. Jika jumlah pin semakin
banyak maka hasilnya akan semakin baik. Impact printer terbagi menjadi beberapa

4
tipe, yaitu Dot Matrix Printer, Daisy Wheel Printer, Thimble Printer,Chain
Printer,Band Printer, dan Drum Printer.
2.2.2 Non-Impact Printer
Non-impact Printer bekerja dengan cara menyemprotkan tinta pada media
kertas. Nonimpact printer memiliki kelemahan dengan tidak bisa membuat rangkap
hasil cetakannya. Sama seperti impact printer, Non-impact printer sendiri terbagi
menjadi beberapa tipe printer. Tipe tersebut adalah Inkjet Printer,LaserJet Printer,

Thermal Printer,Thermal Transfer Printer. (Yusuf, 2014)

2.3 Bunyi
Bunyi adalah tekanan gelombang udara yang dihasilkan dari sesuatu yang
bergetar seperti pita suara. Dan pada manusia bunyi merupakan tekanan gelombang
udara yang bisa diterima telinga manusia. Sumber energi utama dalam hal terjadinya
bunyi bahasa ialah adanya udara dari paru-paru. Udara dihisap ke dalam paru-paru
dan dihembuskan keluar bersamasama waktu sedang bernafas. Udara yang
dihembuskan (atau dihisap untuk sebagian kecil bunyi bahasa) itu kemudian
mendapatkan hambatan di berbagai tempat alat bicara dengan berbagai cara, sehingga
terjadilah bunyi bahasa. Jika udara tidak mengalami hambatan pada alat bicara maka
bunyi bahsa tidak akan terjadi, seperti hal waktu manusia bernafas.
Dalam bunyi Bahasa Indonesia ada pula pengelompokkan berdasarkan ada
tidaknya rintangan pada arus udara dalam saluran suara yaitu vokal dan konsonan.
Vokal adalah bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan.Fonem
merupakan satuan bahasa terkecil berupa bunyi atau aspek bunyi bahasa yang
membedakan bentuk dan makna kata. (Hasan, 2010)
2.4 Text to Speech
Text to speech (TTS) diartikan sebagai proses pengubahan teks menjadi audio digital
dan diucapkan. Pengucapan ini dapat berupa pengiriman audio digital tersebut ke

5
pengeras suara komputer atau menyimpan hasil pengubahan tersebut untuk diputar
nanti. Dalam mengubah teks menjadi audio, TTS engine menggunakan bermacam-
macam metode, antara lain:
2.4.1 Penggabungan frasa kata
Metode ini menggabungkan frasa kata yang sebelumnya telah direkam untuk
membentuk sebuah kalimat dan merupakan metode yang paling mudah serta paling
banyak digunakan saat ini. Kebanyakan sistem voice-mail menggunakan metode ini.
Sebagai contoh, pesan pada voice-mail "Anda mempunyai [dua] buah pesan", ini
merupakan pesan yang terdiri dari tiga bagian yaitu dua buah pesan yang bersifat
statis "Anda mempunyai" dan "buah pesan" serta sebuah pesan yang bersifat dinamis
tetapi telah dipersiapkan sebelumnya yaitu "dua".

2.4.2. Sintesis kata


Metode ini menghasilkan sintesis atau tiruan kata secara elektronik dengan
menerapkan algoritma perhitungan yang kompleks untuk mensimulasikan pita suara,
rongga mulut, bentuk bibir dan posisi lidah. Suara yang dihasilkan dari metode ini
seperti suara robot tetapi dengan algoritma yang telah ada pada text to speech engine
menjadi seperti suara manusia.
2.4.3. Penggabungan frasa kata dan sintesis kata
Metode ini menggabungkan segmen audio dan menggunakan algoritma
perhitungan untuk menghaluskan jeda guna menghasilkan suara yang utuh.
Contohnya adalah "hello", terdiri dari empat segmen. Text to speech mengkonversi
teks dalam format suatu bahasa menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks dalam
bahasa yang digunakan. Sistem text to speech memerlukan dua proses konversi, yaitu
konversi teks ke fonem dan konversi fonem ke ucapan. Kedua proses tersebut
dilakukan secara berurutan dengan masukan berupa teks dan keluaran berupa ucapan.
(Nessa, 2013)

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Workshop Instrumentasi dan Elektronika, Jurusan


Fisika, Fakultas Sains dan Matematika pada bulan Maret 2019 - Juli 2019.

3.2 Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan beberapa alat dan bahan untuk pembuatan dan
realisasi sistem diantaranya, yaitu 1 buah Thermal Printer QPOS 58mm, 1 buah
Barcode Scanner EP1020 EM, 1 buah Laptop, Website Library Responsive Voice,
software Visual Studio Code, Software XAMPP, 1 buah Speaker.

3.3 Rancang dan Analisis Sistem

Gambar 3.1 Contoh Perancangan Sistem Kasir

7
Pada gambar 3.1 perancangan alat menggunakan sistem kasir modern berupa
laptop, barcode scanner dan thermal printer yang terhubung melalui software aplikasi
sistem kasir dimana ketika produk di-scan oleh barcode scanner maka data pada
barcode akan ditampilkan pada software kasir berupa nama produk dan harga produk
serta ketika data masuk ke software kasir akan langsung berbunyi sesuai nama produk
dan harga produk.

Speaker

Barcode Software Laptop


Database
Scanner EP Aplikasi Kasir
1020 EM
Thermal Printer
QPOS 58 mm

Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem Kasir


Bersuara Otomatis
Pada gambar 3.2 menjelaskan cara kerja sistem kasir bersuara otomatis, yaitu
produk di-scan oleh barcode scanner lalu data pada barcode akan masuk ke database
produk, kemudian database produk akan mengubah kode pada barcode menjadi nama
produk dan harga produk yang akan masuk ke software aplikasi kasir. Setiap produk
yang masuk ke software aplikasi kasir (nama dan harga produk) akan diubah dan
ditampilkan menjadi suara oleh speaker dan ditampilkan di layar laptop. Lalu ketika
semua produk selesai di-scan maka thermal printer QPOS 58mm akan bekerja dan
mengeluarkan struk belanja dan speaker akan berbunyi untuk menampilkan harga
total produk dan uang kembalian konsumen. Diagaram alir sistem kasir bersuara
otomatis dapat dilihat pada gambar 3.3.

8
Mulai

Meng-scan produk
menggunakan
Barcode Scanner

Mengubah data barcode menjadi nama


dan harga produk

Mengubah data teks nama dan harga


produk menjadi suara

Menampilkan suara nama


dan harga produk, total
harga produk, kembalian
uang konsumen dan
mengprint struk belanja
konsumen

Selesai

9
Gambar 3.3 Diagram Alir Rancang Bangun Sistem Kasir Scanner
Barcode Bersuara Otomatis

3.4 Jadwal Penelitian


Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Pembuatan Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem
Kasir Scanner Barcode Bersuara Otomatis
Bulan (Tahun 2019)
Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli
Pengajuan Judul TA      
Pengajuan Proposal TA      
Seminar Proposal TA
Studi Literatur      
Studi Lapangan      
Perancangan Alat      
Pembuatan Alat      
Pengujian Alat      
Penyusunan Laporan      
Seminar Hasil    

10
Daftar Pustaka

1. Alwi, Hasan, Dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka : Jakarta
2. Andayu, Nessa P. 2013. Perancangan Text To Speech Converter Engine
Dalam Pengucapan Kata Berbahasa Arab Sehari-Hari. Jurnal Teknik
Elektro Universitas Tanjungpura.
3. Malik, J. dan Rachmadi W.2010. Implementasi Teknologi Barcode
dalam Dunia Bisnis. ANDI : Yogyakarta.
4. Yusuf, Ahmad Irfan. 2014. Rancang Bangun Sistem Komunikasi Tanpa Kabel
pada Printer Berbasis Bluetooth dan Wifi. Universitas Komputer Indonesia :
Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai