Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGKODEAN DATA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Data

Disusun oleh:

Kelompok 1

M. Ferry Nandiwardana 221011402010


Angel Lina 221011400331
Barry Vasyah 221011400367

FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk bekerja sama
untuk menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah yaitu KOMUNIKASI DATA.
Tidak lupa Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan.
Oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin...
Demikianlah yang saya dapat paparkan dalam makalah ini kalau adakata
yang kurang mohon di maafkan sekian dan terima kasih.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
BAB I PEDAHULUAN ............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 4
2.1 Pengertian Pengkodean (Encoding)................................................................... 4
2.2 Tujuan Pengkodean (Encoding)........................................................................ 6
2.3 Macam-Macam Kode Yang Digunakan Dalam Komunikasi Data................... 7
1. Kode Baudot.............................................................................................. 7
2. Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange). .... 9
3. Kode BCD (binary code desimal). .......................................................... 11
4. Kode EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)... 12
2.4 Teknik Pengkodean (Encoding)...................................................................... 15
1. Format NONRETURN TO ZERO (NRZ) .............................................. 16
2. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI) ......................................................... 17
3. MULTILEVEL BINARY ....................................................................... 17
4. Biphase Encoding.................................................................................... 18
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 20
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 20
3.2 Daftar Pustaka ................................................................................................. 21

2
BAB I
PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada sistem komunikasi (Komunikasi data), proses pengirimaninformasi


dari sumber ke tujuan dapat dikatakan baik apabila informasi yangdikirim sama
dengan informasi yang diterima. Akan tetapi, padakenyataannya selama proses
pengiriman informasi tersebut, mengalamigangguan yang dapat menyebabkan
kesalahan pada data. Beberapa studimengatakan, jika sistem komunikasi (Data)
menggunakan pengkodean.

Kesalahan (error) merupakan masalah pada sistem komunikasi,


sebabdapat mengurangi kinerja dari sistem. Untuk mengatasi masalah
tersebutdiperlukan suatu sistem yang dapat mengkoreksi error. Oleh karena itu
padasistem komunikasi diperlukan sistem pengkodean. Untuk maksud
tersebut,banyak kode yang dapat digabungkan antara lain : Kode BCH, kode
ReedSalomon, kode Hamming, kode konvolusi dan lain-lain. Pemilihan
kodeKonvolusi karena kemampuannya yang dapat mengkoreksi semua acak dari
“t” error dengan algoritma decoding yang sederhana. Pentingnya kode Reed
Salomon disebabkan kemampuannya untuk mengkoreksi kesalahan
jamak(multiple error). Kode Hamming mampu untuk mengkoreksi
semuakesalahan tunggal dalam satu blok. Kode Konvolusi memiliki
algoritmaencoding yang efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas penulis mengembangkan permasalahan pokokyang


dibahas dalam makalah ini yaitu:
− Apakah yang dimaksud dengan encoding?
− Kode apa saja yang digunakan dalam encoding?
− Bagaimanakah Teknik dalam penulisan encoding?
− Teknik apa saja yang terdapat dalam encoding?

1.3 Tujuan

− Mengetahui Apa itu Encoding


− Untuk mengetahui jenis kode dalam encoding
− Untuk mengetahui tujuan dari Encoding beseta proses dalam
encoding

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengkodean (Encoding)

Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter data yang akan


dikirim dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal
yang ada, dan menjadikan setiap karakter data dalam sebuahinformasi digital ke
dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan. Suatu terminal yang
berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untukmewakili setiap karakter.

Selain itu menurut para ahli , Mulyana dan Rakhmat (2009:14-15), encoding adalah
suatu kegiatan internal yang dilakukan seseorang untuk memilih dan merancang
perilaku verbal dan non verbalnya yang sesuai dengan aturan-aturan dalam tata
bahasa untuk menciptakan suatu pesan. Hasil dari perilaku penyandi (encoding)
adalah suatu pesan (message). Decoding adalah proses internal penerima dan
pemberian makna kepada perilaku sumber yang mewakili perasaan dan pikiran
sumber.

Sedangkan menurut Storey (2010:13), menjelaskan bahwa suatu decoding bisa


terjadi jika suatu teks media bermakna bagi khalayak. Jika tidak ada makna, maka
bisa jadi tidak muncul interpretasi terhadap teks media tersebut. Sehingga tidak ada
efek yang ditimbulkan. Khalayak menerjemahkan makna melalui sirkulasi wacana
produksi menjadi reproduksi untuk menjadi produksi lagi. Dalam memaknai
konsep Stuart Hall tersebut, During menambahkan bahwa satu tahap
mempengaruhi tahap selanjutnya dan pesan yang diciptakan akan secara tersirat
terbawa sampai akhir produksi. Namun demikian, tahapan-tahapan bersifat
independen karena dapat dianalisis secara terpisah. Menurut Storey (1996).

Dalam proses kerja komputer mengolah data secara digital, melaluisinyal


listrik yang diterima atau dikirimkan, pada prinsipnya komputer hanyamengenal
dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering jugadikenal dengan
1 (satu) atau 0 (nol).Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu

4
membuatkomputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf,
gambar,suara, bahkan film menarik yang anda tonton dalam format digital.
Sistemyang merubah sinyal analog menjadi sinyal digital disebut Sistem
AkuisisiData. Dalam Sistem Akuisisi data ada 4 komponen yang penting yaitu :

• Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor


menjadibentuk bit.
• Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan
dalamkomputer menjadi sinyal digital.
• Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai
digital(tingkat logika) kedua dari perangkat keras.

• Counter / timer dignakan pada saat perhitungan, pengukuran


frekwensidan perioda, pembangkit pulsa.

5
2.2 Tujuan Pengkodean (Encoding)

Secara harfiah encoding berarti mengubah tubuh informasi dari satu sistem ke
sistemlain dalam bentuk kode. Kode adalah sistem simbol, tanda atau huruf yang
digunakan untukmerepresentasikan makna rahasia.Tujuan utama encoding
adalah membuat data dapat dikonsumsi secara aman danmemadai oleh
pengguna yang berbeda menggunakan berbagai sistem. Idenya
adalahmembuat data dapat dibaca dan tersedia untuk semua pengguna
akhir.

Encoding dapat disamakan dengan menerjemahkan teks secara efektif dari


bahasa Ibrani, misalnya, ke bahasaInggris, membuat informasi dapat dicerna oleh
lebih banyak pengguna.Tanpa karakter encoding, situs web akan menampilkan
teks dengan sangat berbedadari yang dimaksudkan. Encoding yang tidak tepat
merusak keterbacaan teks, yang jugadapat mengakibatkan search engine
gagal menampilkan data dengan benar atau mesinmemproses masukan
secara tidak benar.Dalam dunia komputer, encoding bekerja dengan cara
yang sama.

Komputer mengubah data dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Ini dilakukan
untuk menghemat ruang penyimpanan atau membuat transmisi lebih efisien.Salah
satu contoh encoding adalah ketika kalian mengonversi file audio .WAV
yangbesar menjadi file .MP3 kecil yang dapat kalian kirim dengan mudah ke
teman melalui email. File-file tersebut diencode dalam format berbeda tetapi akan
memutar lagu yang sama..

Adapun tujuan lain dari pengkodean data yaitu :

• Menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam


bentuk biner agar dapat di transmisikan.
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level dalam
waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan

6
2.3 Macam-Macam Kode Yang Digunakan Dalam Komunikasi Data

1. Kode Baudot
Kode Baudot, diciptakan oleh Émile Baudot , merupakan karakter
setmendahului EBCDIC dan ASCII . Dan itu adalah pendahulu kepada
International Telegraph Alphabet No 2 (ITA2), teleprinter kode digunakan
sampai datangnya dari ASCII. Setiap karakter dalam alfabet diwakili oleh
serangkaian bit , yang dikirim melalui saluran komunikasi seperti kawat
telegraf atau sinyal radio. The simbol rate pengukuran dikenal sebagai baud ,
dan berasal dari nama yang sama.

Kode asli Baudot ditemukan pada tahun 1870 dan dipatenkan itu pada tahun
1874. Baudot adalah kode 5-bit, dengan sama dan menonaktifkan interval,
yang memungkinkan transmisi telegraf dari alfabet Romawi dan tanda baca
dan sinyal kontrol. Hal ini didasarkan pada kode sebelumnya yang
dikembangkan oleh Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Weber pada tahun
1834.

Kode ini dimasukkan pada keyboard yang lima jenis kunci piano, dioperasikan
dengan dua jari tangan kiri dan tiga jari tangan kanan. Setelah tombol telah
ditekan mereka dikunci bawah sampai kontak mekanis dalam unit distributor
melewati sektor yang terhubung ke keyboard tertentu, ketika keyboard tidak
dikunci siap untuk karakter berikutnya yang akan dimasukkan, dengan klik
terdengar (dikenal sebagai " irama sinyal ") untuk memperingatkan operator.
Operator harus mempertahankan ritme stabil, d an kecepatan biasa operasi
adalah 30 kata per menit. Teman-kode Baudot dikenal sebagai International
Telegraph Alphabet No 1, dan tidak

Selama Baudot's kode 1901 dimodifikasi oleh Donald Murray (1865-1945),


diminta oleh perkembangan nya dari keyboard seperti mesin tik. Sistem
Murray digunakan langkah menengah, sebuah keyboard perforator, yang
memungkinkan operator untuk pukulan tape kertas, dan pemancar tape untuk
mengirim pesan dari pita meninju. Pada akhir penerimaan baris, mekanisme
pencetakan akan mencetak pada pita kertas, dan / atau reperforator bisa

7
digunakan untuk membuat salinan berlubang pesan. Karena tidak ada lagi
hubungan langsung antara operator tangan gerakan dan bit ditransmisikan,
tidak ada kekhawatiran tentang mengatur kode untuk meminimalkan kelelahan
operator, dan bukannya Murray merancang kode untuk meminimalkan
keausan pada mesin, menempatkan kode kombinasi dengan menekan lubang
paling sedikit yang paling sering digunakan karakter .

Kode Murray juga memperkenalkan apa yang dikenal sebagai "efektor format"
atau " karakter control "- yang CR (Carriage Return) dan LF (Line Feed) kode.
Beberapa kode Baudot pindah ke posisi di mana mereka telah tinggal sejak:
NULL atau BLANK dan kode DEL. NULL / BLANK digunakan sebagai kode
idle ketika ada pesan yang sedang dikirim.

Code Murray diadopsi oleh Western Union yang digunakan sampai tahun
1950-an, dengan beberapa perubahan yang terdiri dari menghilangkan
beberapa karakter dan menambahkan kode kontrol lebih. Sebuah SPC eksplisit
(spasi) karakter diperkenalkan, di tempat BLANK / NULL, dan baru BEL kode
membunyikan lonceng atau sebaliknya menghasilkan sinyal pada penerima.
Selain itu, WRU atau "Who aRe yoU?". Kode diperkenalkan, yang
menyebabkan mesin penerima untuk mengirim aliran identifikasi kembali ke
pengirim.

Sekitar 1930, CCITT memperkenalkan Telegrapi Internasional Abjad No 2


(ITA2) kode sebagai standar internasional, yang didasarkan pada kode Western
Union dengan beberapa perubahan kecil.

Berawal dari kode morse. Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an yangdigunakan
untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupalubang tutup. Untuk
lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagaikode 6-an. Begitu juga yang
lainya. Kode ini juga digunakan sebagaisatuan kecepatan pengiriman data.
Kode baudot ini ada sejak 1838ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot
sebagai bapak komunikasidata. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat
dibuat 32 karakter)dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode
khusus,yakni 111111 untuk letter dan 11011 untuKode ASCII.

8
Tabel Boudout

2. Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange).


ASCII kadang-kadang disebut sebagai US-ASCII. Ini adalah inovasi
Amerika yang dikembangkan pada 1960-an. Standar telah mengalami banyak
revisi, terutama pada tahun 1977 dan 1986, ketika ASCII terakhir diperbarui.

Ekstensi dan variasi telah dibangun di atas ASCII selama bertahun-tahun,


terutama untuk memenuhi fakta bahwa ASCII menghilangkan banyak karakter
yang digunakan, atau bahkan yang diperlukan, oleh bahasa selain bahasa
Inggris AS. ASCII bahkan tidak melayani simbol mata uang Inggris (“£”),
meskipun pound hadir dalam bahasa Latin-1, ekstensi 8-bit yang
dikembangkan pada 1980-an, yang juga mengkodekan beberapa mata uang
lainnya.

ASCII sangat diperluas dan digantikan oleh Unicode, standar yang jauh lebih
komprehensif. Pada tahun 2008, Unicode mengambil alih popularitas ASCII
untuk penggunaan online.

9
Pada umumnya Komputer tidak menyimpan karakter sebagai karakter itu
sendiri. Tidak ada gambar dari setiap huruf di suatu tempat di hard drive
komputer kalian. Sebaliknya, setiap karakter dikodekan sebagai rangkaian bit
biner : 1 dan 0. Misalnya, kode huruf besar “A” adalah 01000001. Tapi
bagaimana komputer kalian bisa mengetahui bahwa 01000001 berarti huruf
“A”? Di sinilah ASCII ikut bermain: 01000001 berarti “A” karena ASCII
mengatakan demikian. Dan tentang apa yang dikatakan ASCII, industri
komputer setuju secara kolektif: Mereka mengembangkan standar pengkodean
karakter ASCII.

Apa yang dilakukan standar pengkodean karakter adalah menentukan semua


karakter yang mungkin, dan menetapkan setiap karakter sebagai string bit.

Berikut Tabel Kode ASCII :

10
3. Kode BCD (binary code desimal).

BCD (Binary Coded Decimal) adalah sistem pengkodean biner dari


angka desimal dimana setiap digit desimal diwakili oleh sejumlah bit,
biasanya terdiri dari 4 bit. Setiap kelompok akan disimpan dalam 1 byte. BCD
tidak dapat mewakili hurufatau symbol karakter khusus, sehingga jarang
digunakan untukkomputer dan transmisi data sekarang. Karena BDC hanya
digunakanpada komputer generasi pertama. Maka dari itu, dalam proses
konversi bilangan desimal akan dipisahkan digit per digit kemudian
dikonversikan satu per satu ke bilangan biner (4 atau 8 bit). Oleh karena itu,
BCD membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar karena tiap digit desimal
menjadi 1 byte biner. Tetapi proses konversinya juga menjadi kelebihan dari
BCD karena setiap bilangan desimal bisa dikonversikan dengan pola 4 bit.

Sehingga BCD dapat menggunakan metode natural (BCD) (NBCD) atau


dikenal dengan sebutan “8421” encoding yang merupakan pola pengkodean
yang paling mudah dan jelas.

Tabel Binnary

11
4. Kode EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code).
EBCDIC dirancang pada tahun 1963 dan 1964 oleh IBM dan
diumumkan dengan dirilisnya jajaran komputer mainframe IBM System /
360. Ini adalah pengkodean karakter delapan-bit, dikembangkan secara
terpisah dari skema pengkodean ASCII tujuh-bit. Itu dibuat untuk
memperluas Kode Binary-Coded Decimal (BCD) Interchange Code, atau
BCDIC, yang dengan sendirinya dirancang sebagai cara yang efisien
untuk mengkodekan dua zona dan nomor pukulan pada kartu berlubang
menjadi enam bit. Pengkodean yang berbeda dari ‘s’ dan ‘S’
(menggunakan posisi 2 dan bukan 1) dipertahankan dari kartu berlubang
yang diinginkan agar tidak membuat lubang terlalu dekat satu sama lain
untuk memastikan integritas kartu fisik.

Sementara IBM adalah pendukung utama komite standardisasi ASCII,


perusahaan tidak punya waktu untuk menyiapkan periferal ASCII (seperti
mesin pelubang kartu) untuk dikirimkan dengan komputer System / 360,
sehingga perusahaan memilih EBCDIC. System / 360 menjadi sangat
sukses, bersama dengan klon seperti RCA Spectra 70, ICL System 4, dan
Fujitsu FACOM, begitu pula dengan EBCDIC.

Semua mainframe dan perangkat midrange IBM dan sistem operasi


menggunakan EBCDIC sebagai pengkodean yang melekat (dengan
toleransi untuk ASCII, misalnya, ISPF di z / OS dapat menelusuri dan
mengedit file yang dikodekan EBCDIC dan ASCII).

Perangkat lunak dan banyak periferal perangkat keras dapat


menerjemahkan ke dan dari penyandiaksaraan, dan kerangka utama
modern (seperti IBM Z) menyertakan instruksi prosesor, pada tingkat
perangkat keras, untuk mempercepat terjemahan antar rangkaian karakter.

Ada Format Transformasi Unicode berorientasi EBCDIC yang disebut


UTF-EBCDIC yang diusulkan oleh konsorsium Unicode, yang dirancang
untuk memudahkan pembaruan perangkat lunak EBCDIC untuk
menangani Unicode, tetapi tidak dimaksudkan untuk digunakan di
lingkungan pertukaran terbuka. Bahkan pada sistem dengan dukungan

12
EBCDIC yang ekstensif, ini belum populer. Misalnya, z / OS mendukung
Unicode (lebih memilih UTF-16 secara khusus), tetapi z / OS hanya
memiliki dukungan terbatas untuk UTF-EBCDIC.

IBM AIX berjalan pada RS / 6000 dan turunannya termasuk IBM


Power Systems, Linux berjalan pada IBM Z, dan sistem operasi yang
berjalan pada IBM PC dan turunannya menggunakan ASCII, seperti
halnya AIX / 370 dan AIX / 390 yang berjalan pada System / 370 dan
sistem / 390 mainframe.

Ada ratusan halaman kode EBCDIC berdasarkan pengkodean karakter


EBCDIC asli; Ada berbagai halaman kode EBCDIC yang ditujukan untuk
digunakan di berbagai belahan dunia, termasuk halaman kode untuk skrip
non-Latin seperti Cina, Jepang (mis., EBCDIC 930, JEF, dan KEIS),
Korea, dan Yunani (EBCDIC 875 ). Ada juga sejumlah besar variasi
dengan huruf-huruf yang ditukar tanpa alasan yang jelas.

Tabel di bawah ini menunjukkan “subset invarian” dari EBCDIC, yang


merupakan karakter yang harus memiliki tugas yang sama pada semua
halaman kode EBCDIC. Ini juga menunjukkan (dalam warna abu-abu)
tidak ada tanda baca ASCII dan EBCDIC, yang terletak di halaman kode
037 (salah satu varian halaman kode EBCDIC). Kode yang belum
ditetapkan biasanya diisi dengan karakter internasional atau wilayah
tertentu dalam berbagai varian halaman kode EBCDIC, tetapi karakter
berwarna abu-abu sering dipindahkan atau ditukar juga. Dalam setiap sel,
baris pertama adalah singkatan dari kode kontrol atau karakter itu sendiri;
dan baris kedua adalah kode Unicode (kosong untuk kontrol yang tidak
ada di Unicode).

EBCDIC, dalam kode pertukaran desimal berkode biner yang diperluas


penuh, sistem pengkodean data, dikembangkan oleh IBM dan sebagian
besar digunakan di komputernya, yang menggunakan kode biner delapan
bit unik untuk setiap angka dan karakter alfabet serta tanda baca dan huruf
beraksen dan karakter nonalfabet. EBCDIC berbeda dalam beberapa hal
dari Unicode dan ASCII, sistem pengkodean teks yang paling banyak

13
digunakan, membagi delapan bit untuk setiap karakter menjadi dua zona
empat bit, dengan satu zona menunjukkan jenis karakter, angka, tanda
baca, huruf kecil, huruf kapital, dan seterusnya, dan zona lain yang
menunjukkan nilai—yaitu, karakter khusus dalam tipe ini.

Tabel EBCDIC

14
2.4 Teknik Pengkodean (Encoding)
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyalcarrier dengan
frekuensi. Empat kombinasi yang muncul dari komunikasiadalah:

• Data digital, sinyal digital

• Data analog, sinyal digital

• Data digital, sinyal analog

• Data analog, sinyal analog

Sinyal digital merupakan deretan pulsa voltase terputus-putus yangberlainan dan


masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri , Setiap pulsamerupakan sebuah
elemen sinyal. Elemen sinyal merupakan data yangditranmisikan melalui
pengkodean bit data, dimana biner 0 = level voltaselebih rendah dan biner 1 =
level voltase yang lebih tinggi. Sinyal digital inimemiliki berbagai keistimewaan
yang unik yang tidak dapat ditemukan padateknologi analog, yaitu:

o Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yangdapat


membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

o Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidakmempengaruhi


kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.

o Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke


dalamberbagai bentuk.

o Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan


mengirimnya secara interaktif.

15
Ketentuan Dalam Proses Encoding :
• Unipolar : Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama
• Polar : Satu state logic dinyatakan oleh tegangan positif dan
sebaliknyaoleh tegangan negatif.
• Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per second
• Durasi atau panjang suatu bit Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk
memancarkan bit.
• Rating modulasi : Rating dimana level sinyal berubah dan diukur dalam
bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik
• Tanda dan ruang : Biner 1 dan biner 0 berturut-turut

Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary ditransmisikan
dengan meng-encode-kan tiap bit data menjadi elemen-elemen sinyal. Sinyal
unipolar adalah semua elemen sinyal yang mempunyaitanda yang sama, yaitu
positif semua atau negatif semua. Sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal
dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang
lainnya oleh level tegangan negatif. Durasi atau lebar suatu bit adalah waktu yang
diperlukan oleh transmitter untuk memancarkan bit tersebut.

2.5 Format Pengkodean

1. Format NONRETURN TO ZERO (NRZ)


Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L)suatu kode dimana tegangan
negatif dipakai untuk mewakili suatubinary dan tegangan positif dipakai
untuk mewakili binary lainnya.· Dua tegangan yang berbeda antara bit 0
dan bit 1· Tegangan konstan selama interval bit· Tidak ada transisi yaitu
tegangan no return to zeroContoh:· Lebih sering, tegangan negatif untuk
satu hasil dan teganganpositif untuk yang lain· Ini adalah NRZ-L

16
2. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI)
Yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke
low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary ‘1′ untuk bittime
tersebut; tidak ada transisi berarti binary ‘0′. Nonreturn to Zero Inverted
(NRZI) dalam kesatuan, pulsa tegangan konstan untuk durasibit, data
dikodekan / diterjemahkan sebagai kehadiran (ada) atau ketiadaan sinyal
transisi saat permulaan bit time, 0 = tanpa tranmisi pada permulaan
interval(satu bit waktu) dan 1 = tranmisi pada permulaan interval.
Keuntungan differensial encoding : lebih kebal noise, tidak dipengaruhi
oleh level tegangan. Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI :keterbatasan
dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk.

3. MULTILEVEL BINARY
a) Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion) yaitu suatu kode dimana
binary ‘0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary ‘1′
diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero
menggambarkantidak adanya line signal. Satu menggambarkan positif
atau negatif sinyal.
b) Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary ‘1′ diwakili oleh
ketiadaan line sinyal dan binary ‘0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif
dan negatif. Satu menggambarkan adanya jalur sinyal. Zero
menggambarkan perwakilan dari positif dan negatif.

17
4. Biphase Encoding
Biphase merupakan format pengkodean yang dkembangkan untuk
mengatasi keterbatasan kode NRZ. Pada biphase digunakan dua teknik,
yaitu Manchester dan Differensial Manchester.
a. Manchester
· Mempunyai transisi ditengah-tengah setiap periode bit
· Transisi pertengahan bit bermanfaat sebagai mekanisme clock
dan sekaligus sebagai data transisi
· Transisi rendah ke tinggi menggambarkan 1
· Transisi tinggi ke rendah menggambarkan 0
· Ditetapkan untuk standar IEEE 802.3

b. Differential Manchester
· Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk menyediakan
clock
· Transisi pada awal periode bit digambarkan dengan pengkodean
0
· Terdapat inversi sinyal pada saat bit berikut adalah bit 0. Apabila
bit berikut adalah bit 1, maka tidak ada inversi sinyal.

18
· Ditetapkan untuk token ring IEEE 802.5 LAN menggunakan
shielded twisted pair

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sistem komunikasi (Komunikasi Data) agar tidak terjadi
kesalahanatau error maka perlu adanya pengkodean data. Macam
pengkodean datadiantaranya Kode Baudot, Kode ASCII, Kode BCD, Kode
EBCID. Dan jugaduperlukan Teknik dalam pengkodean data agar dapat
mempermudah, Tekniktersebut diantaranya: nonreturn to zero-level (nrz-l),
nonreturn to zero inverted(nrzi), bipolar –ami, pseudoternary, Manchester,
differential Manchester

20
3.2 Daftar Pustaka

http://siraith.files.wordpress.com/2009/10/pengkodean-data.pdf
https://hazky.wordpress.com/2008/03/28/teknik-endcoding/
http://haris-ti.blogspot.co.id/2012/04/teknik-encoding-data-digital-
sinyal.html 2015http://alvindioti09.blogspot.co.id/2011/01/teknik-
encoding-macam2-teknik-lainnya.html

21

Anda mungkin juga menyukai