DOSEN PENGAMPU
SUTEJO, M.Ti.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 3
STIMIK PRINGSEWU
LAMPUNG
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita panjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkatnyayang telah diberikannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dan dapat berjalan
denganlancar sesuai dengan apa yg telah diinginkan.Tujuan atau maksud penulis dalam
melakukan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugasmata kuliah Kominikasi Data dan juga
ingin lebih memperdalam kajian Ilmu tentang Komunikasi Data dalam pembahasan .Maka
dengan hal itu berhasilnya makalah ini pun tidak terlepas dari bantuan dandorongan atau pun
didikan yang ditelah diberikan kepada saya sehingga penulis mengucap kanterimakasih yang
sangat banyak kepada Bapak Sutejo, M.Ti selaku dosen pengampusaya dan juga saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada teman dan orangtua yang selalumemberikan
support dan dorongan kepada penulis dalam membuat makalah tersebut.Maka dengan
demikian penulis berharap makalah yang telah saya lakukan ini semogasangat bermanfaat
kepada kita dan semoga memberikan Pengetahuan yang banyak kepada kitadalam memahami
materi dalam makalah ini.Penulis pun menyadari begitu banyak kekurangan dari makalah ini
sehingga penulis punsangat berharap mendapatkan kritik dan saran terhadap pembaca agar
kedepannya penulis dapat melakukan makalah yang lebih baik lagi.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................iv
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................iv
1.3 TUJUAN PENULIS..............................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Encoding (Pengkodean).......................................................................5
B. Tujuan Dari Pengkodean (Encoding).....................................................................5
C. Teknik Encoding Dan Modulasi.............................................................................5
a. Data Digital Ke Sinyal Digital.........................................................................5
b. Data Analog Ke Sinyal Digital.........................................................................6
c. Data Digital Ke Sinyal Analog.........................................................................6
d. Data Analog Ke Sinyal Analog........................................................................6
D. Macam-Macam Teknik Pengkodean......................................................................7
a. Nonreturn To Zeri ( Nrz ).................................................................................7
b. Multilevel Binary.............................................................................................7
c. Biphase.............................................................................................................8
d. Modulation Rate...............................................................................................8
e. Teknik Scrambling...........................................................................................9
f. Bipolar With 9-Zeros Substitution (B8zs)........................................................9
g. High-Density Bipolar-3 Zeros (Hdb3).............................................................9
E. Macam – Macam Modulisasi.................................................................................9
a. Amplitudo Modulation (Am)...........................................................................9
b. Frequency Modulation (Fm)..........................................................................10
c. Phase Modulation (Pm)..................................................................................10
F. Teknik Ask Dan Psk.............................................................................................10
G. Teknik Modulisasi Pcm, Am, Fm. Pm.................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pada sistem komunikasi (Komunikasi data), proses pengiriman informasi dari
sumber ke tujuan dapat dikatakan baik apabila informasi yang dikirim sama dengan informasi
yang diterima. Akan tetapi, pada kenyataannya selama proses pengiriman informasi tersebut,
mengalami gangguan yang dapat menyebabkan kesalahan pada data. Beberapa studi
mengatakan, jika sistem komunikasi (Data) menggunakan pengkodean. Kesalahan (error)
merupakan masalah pada sistem komunikasi, sebab dapat mengurangi kinerja dari sistem.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat mengkoreksi error.
Oleh karena itu pada sistem komunikasi diperlukan sistem pengkodean. Untuk maksud
tersebut, banyak kode yang dapat digabungkan. Salomon disebabkan kemampuannya untuk
mengkoreksi kesalahan jamak (multiple error). Kode Hamming mampu untuk mengkoreksi
semua kesalahan tunggal dalam satu blok. Kode Konvolusi memiliki algoritma encoding yang
efisien.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim dari suatu
titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap termianal yang ada, dan menjadikan
setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat
ditransmisikan. Suatu terminal yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk
mewakili setiap karakter. B.
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi fc.
Untuk sinyal digital, suatu sumber data dapat berupa digital atau analog yang di encode
menjadi suatu sinyal digital. Sinyal analog, input sinyal dapat berupa analog atau digital dan
diebut sinyal pemodulasi, yang dimodulasi menjadi sinyal termodulasi. Memodulasi sinyal
pembawa yang sesuai dengan medium transmisinya.
5
b. Data analog ke sinyal digital
Perubahan data analog ke digital memungkinkan penggunaan peralatan transmisi digital dan
peralatan switching modern. Data digital dapat ditransmisi dengan menggunakan NRZ-L.
Transmisi data digital melalui jaringan telepon. Dirancang untuk menerima, mengalihkan dan
mentransmisikan sinyal analog dengan rentang frekuensi syara 300Hz sampai 3400Hz.
Menggunakan modem atau modulator-demodulator dapat mengubah data digital ke sinyal
analog. Modulasi dipengaruhi oleh karakteristik sinyal pembawa yaitu amplitude, frekuensi
dan fase.
Data analog dalam bentuk elektrik dapat ditransmisikan sebagai sinyal baseband dengan
mudah dan murah. Frekuensi yang tinggi dapat memberikan efektifitas dalam transmsi.
6
2 Macam-macam teknik pengkodean yaitu
a. Nonreturn To Zero (NRZ)
NRZ Adalah kode-kode yang sering digunakan Untuk membangkitkan atau mengartikan data
digital melalui terminal atau perangkat-perangkat lain. Dua tegangan yang berbeda untuk 2
digit biner . Tegangan konstan selama interval bit dan tidak ada transisi yaitu tidak kembali ke
level voltase nol.
b. Multilevel Binary
Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary '0' diwakili dengan tidak adanya line
sinyal dan binary '1' diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif yang menggunakan
lebih dari dua level sinyal.
Pseudoternary yaitu binary '1' diwakili oleh ketiadaan line sinyal dan binary '0' oleh
pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif.
7
Contoh dari Bipolar Pseudoternary
Biner 1 ditampilkan melalui nonsinyal pada jalur
Biner 0 ditampilkan melalui pulsa positif atau negative
Tidak ada kelebihan khusus dari pengkodean bipolar-AMI dan masing-masing
menjadi dasar untuk diterapkan pada aplikasi yang sesuai
c. BIPHASE
Pada Manchester tiap bit : transisi low – high mewakili “1” dan high – low mewakili
“0”.
Pada Differential Manchester, binary “0” diwakilkan oleh adanya transisi pada awal
periode suatu bit dan binary “1” diwakili oleh ketiadaan transisi di awal periode suatu
bit.
d. Modulation Rate
Saat teknik pengkodean sinyal digunakan, perlu dibuat suatu perbedaan jelas antara rate data
(dinyatakan dlm bit per detik) dan rate modulasi (dinyatakan dlm baud).
8
e. Teknik Scrambling
Serangkaian level tegangan yang tetap pada line digantikan dengan serangkaian pengisi yang
akan melengkapi transisi yang cukup untuk clock receiver mempertahankan synchronisasi
Skema pengkodean didasarkan pada bipolar-AMI. Kekurangan kode AMI adalah string
panjang nol bisa menyebabkan hilangnya singkronisasi.Receiver mendeteksi dan
menerjemahkan seperti octed pada semua zero.
Kepadatan tinggi Bipolar 3 Zeros. Didasarkan pada bipolar-AMI. String pada empat zero
digantikan dengan satu atau dua pulsa B8ZS dan HDB3.
Salah satu bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara
proposional berdasarkan sinyal pemodulasi.
9
b. Frequency Modulation (FM)
Modulasi frekuensi adalah proses dimana frekuensi gelombang carrier diubah-ubah mengacu
pada amplitudo sinyal pemodulasi.
10
a. Amplitude Shift Keying (ASK)
Modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) menyatakan data biner digital 0 dan 1
ke dalam dua buah level amplituda sinyal analog yang bebeda. Karena satu bit dinyatakan
dengan sebuah sinyal analog, maka besarnya baud rate modulasi digital ASK sama dengan bit
ratenya. Bentuk gelombang sinyal ASK terhadap data biner yang dimodulasikan ditunjukkan
pada Gambar 2-34.
Sedangkan bandwidth minimal yang diperlukan untuk transmisi sinyal ASK
ditunjukkan pada Gambar 2-35, yaitu sebesar Nbaud modulasi tersebut. Satuan bandwidth
adalah Hz.
11
Contoh Soal.
1. Tentukan bandwidth minimal dari sinyal ASK yang mentransmisikan 2.000 bps. Mode
transmisi adalah half duplex.
Jawab : Karena baud rate ASK sama dengan besarnya bit rate, maka baud ratenya adalah
2.000 baud/s, sehingga bandwidth minimum yang diperlukan adalah 2.000 Hz.
2. Jika disediakan bandwidth untuk ASK adalah 5.000 Hz, berapakah baud rate dan bit
ratenya?
Jawab : Modulasi ASK membutuhkan bandwaidth sebesar baud ratenya, dan bit ratenya
sama dengan besarnya baud rate. Dengan demikian, jika disediakan bandwidth 5.000 Hz,
maka baud rate yang diperoleh adalah 5.000 baud/s dan bit ratenya adalah 5.000 bps
12
Modulasi PSK yang menyatakan setiap bit data biner dengan nilai fase sinyal yang berbeda
disebut juga dengan 2-PSK atau Binary PSK (BPSK). Sedangkan modulasi PSK yang
menyatakan setiap dua bit data biner dalam sebuah fase yang berbeda dinamakan 4-PSK,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-40. Untuk jenis 4-PSK ini nilai bit rate yang
diperoleh adalah dua kali dari baud ratenya. Sedangkan diagram konstelasi modulasi 4-PSK
ditunjukkan pada Gambar 2-41.
Jika modulasi PSK ingin menyatakan setiap tiga bit data biner dalam fase sinyal analog yang
berbeda, maka jenis modulasi ini disebut dengan 8-PSK. Karena setiap sinyal analog
menyatakan tiga bit data biner, maka bitratenya adalah tiga kali dari buad ratenya. Diagram
konstelasinya ditunjukkan pada Gambar 2-42.
13
Bandwidth minimum yang diperlukan untuk mentransmisikan sinyal modulasi PSK, 4-PSK,
dan 8-PSK adalah sama yaitu sebesar N baud ratenya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
2-43 berikut ini.
Contoh 1: Tentukan bandwidth untuk sinyal 4-PSK yang mentransmisikan 2.000 bps.
Transmisi menggunakan mode half duplex.
Jawab : Untuk modulasi digital PSK, bandwidth minimum yang diperlukan adalah sebesar
baud ratenya. Sedangkan bit ratenya adalah dua kali baud ratenya. Jika bit rate yang
diinginkan adalah 2.000 bps, maka baud ratenya adalah 1.000 baud/s, dan bandwidth
minimumnya adalah sama dengan baud ratenya yaitu 1.000 Hz.
2. AM (AMPLITUDO MODULATION)
AM (Amplitudo Modulator) adalah salah satu bentuk modulasi dimana amplitudo
sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal
informasi). Contoh dari amplitude modulation adalah metode pertama kali yang
digunakan untuk menyiarkan radio komersil.
Kelemahannya:
1. Dapat terganggu olehgangguan atmosfir.
2. Bandwith yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan.
3. FM ( FREQUENCY MODULATION)
FM (Frequency Modulation) merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal
pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input. Amplitudo
sinyal pembawa tetap konstan.
Kelebihan dari frequency modulation adalah:
15
1. Modulasi frekuensi memerlukan bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo.
2. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga di pilih untuk sebagai modulasi standart untuk
frekuensi tinggi.
4. PM ( PHASE MODULATION )
PM (Phase Modulation) menggunakan perbedaan sudut fasa dari sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitudo dan
frekuensinya tetap, sedang phasanya yang berubah-rubah.
Cara modulasi ini yang paling baik tetapi juga paling sukar. Biasanya dipergunakan untuk
pengiriman data dalam jumlah yang banyak dan dalam kecepatan yang tinggi.
16
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pengkodean merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada
proses yang terlibat dalam transmisi data. Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu
titik ke titik lain, tidak dapat dikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter
data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap
terminal. Tujuan dari sebuah pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah
informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.Dalam penyaluran
data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh masing-masing perangkat
baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard.
Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka, tanda aritmetik dan tanda khusus
lainya.Pengkodean data adalah karakter-karakter data yang harus dikodekan terlebih dahulu
dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal akan dikirim dari satu titik ke titik lain
agar dapat mengirim data. Jenis-jenis pengkodean data ada beberapa macam diantaranya
Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama International Alphabet No 5 dari International
Standard Organisation (ISO). Di Indonesia lebih di kenal dengan nama kode ASCII
(American Standard Code for Information Exchange).
Kendali format (format control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk
mengendalikan format pengaturan posisi print head atau kursor sesuai dengan keinginan.
Disini ada kendali format dan kendali piranti.
b. Saran
Untuk memahami lebih mendalam tentang pengkodean data sebaiknya kita terlebih dahulu
memahami tentang gerbang logika dan konversi bilangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://sabillahalimatus98.blogspot.com/2017/09/teknik-encoding-dan-modulasi.html
https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/pcm-pulse-code-modulation/
https://shishisyahidah.blogspot.com/2018/01/makalah-pengkodean-data.html
https://www.academia.edu/20025141/Makalah_Komunikasi_Data_-_Teknik_Encoding.pdf
18