Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI OTENTIFIKASI PRODUK

MELALUI BARCODE

Nasir Suruali*)

Abstract

Nowadays, the use of information technology is inseparable from the security system which must remain a
concern amongst users, because it will greatly affect the results achieved. Likewise with the products which
bought and sold in large supermarkets and mini markets, the authenticity of these products need to be
considered. This is very beneficial to both producers and consumers as sellers and product users, because with
so many products on the market is increasing lack of clarity about the level of authenticity and expiration of
the product. One solution to prevent these issues is with the product authentication system. The system is
simple but secure. Product authentication code is unique and is produced in the form of barcodes. This will
allow a customer to verify the product quickly. The design and implementation of this system is designed by
using cryptographic methods and built in a client-server network between the stores as an agent / outlets,
factories and government agencies (official authority). The software used in this implementation is visual
basic 6.
Keywords: authentication, barcode, verification, information technology, cryptography,

I. PENDAHULUAN
Sistem authentication merupakan suatu II. TINJAUAN PUSTAKA
metode untuk menyatakan bahwa informasi betul-
betul asli atau orang yang mengakses atau a. Barcode
memberikan informasi adalah betul orang yang
Barcode merupakan suatu set simbol yang
dimaksud. Sehingga pada saat ini aspek
merepresentasikan informasi huruf (alphabet) dan
authentication banyak digunakan tidak hanya untuk
angka (numeric). Pada dasarnya, informasi seperti
pertukaran informasi tetapi juga untuk mengecek
huruf “A” atau angka “1” akan dikodekan dalam
keaslian suatu produk atau dokumen. Hal ini
bentuk baris dan spasi yang tebalnya berbeda-beda
dilakukan untuk menghindari adanya pemalsuan
sehingga jika barcode tersebut dibaca dengan
produk, penggandaan secara illegal, atau perubahan
perangkat scanner akan menunjukkan suatu
isi dokumen.
informasi tertentu.
Sistem authentication yang digunakan dalam
penelitiaan ini menggunakan metoda kriftografi.
Kriptografi digunakan untuk menjamin kerahasiaan b. Karakteristik Barcode
dan otentifikasi data dalam sistem komunikasi Pada saat ini, barcode telah menjadi suatu
dengan komputer dari usaha pencurian, bahasa simbol yang standard. Ada dua jenis
penggantian, pengrusakan, dan penggunaan oleh barcode, yaitu :
pihak tertentu. Informasi yang belum diproteksi Barcode Linear
biasanya disebut plaintext, sedangkan informasi Barcode linear hanya terdiri dari satu baris variasi
yang sudah diubah ke dalam suatu kode tertentu garis hitam dan spasi putih tetapi mempunyai tinggi
disebut chipertext. dan lebar yang sudah baku.
Pada prinsipnya proses kriptografi menjadi
dua proses yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi Barcode 2 Dimensi
merupakan proses transformasi data plaintext Barcode 2 dimensi atau disebut juga barcode
matriks karena penempatan garisnya disusun
menjadi chipertext. Sedangkan dekripsi merupakan
menjadi 2 stack. Kelebihan barcode ini adalah
proses transformasi balik dari data chipertaxt besarnya penyimpanan informasi yang disimpan
menjadi plaintext. daripada menggunakan sistem barcode linear.
Misalnya penyimpanan data dengan lebar 1 inchi
untuk barcode 2-D dapat menyimpan ribuan

*)
Nasir Suruali ; Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Unpatti

Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar


Nasir Suruali ; Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi 852
Otentifikasi Produk Melalui Barcode

pendataan atau pengenalan suatu produk akan lebih


karakter. Sedangkan dengan barcode linear akan mudah dan cepat.
memerlukan space yang lebih panjang lagi.
III. ANALISA
Tahap analisa suatu pengembangan sistem
Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar
c. Pengkodean Barcode perangkat lunak merupakan bagian yang paling
Barcode mempunyai beberapa jenis simbol Koefisien karena
penting, Konveksidalam
Oven Rumah
tahapTangga
ini akan didefinisikan
standar, seperti UPC versi A dan E, EAN-13, Flag kebutuhan dan kemampuan sistem yang diinginkan
digit 1, dan EAN-8. Tetapi yang paling banyak oleh konsumen.
digunakan adalah jenis barcode UPC (Universal
Product Code). Untuk bisa mendekodekan suatu A. Analisa Sistem
simbol barcode maka perlu diketahui format
penulisannya, Sistem yang akan dikembangkan secara garis besar
dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
Jumlah barcode didekodekan menjadi dua
cara, yaitu bagian 6 karakter kiri yang
mengkodekan spasi-baris-spasi-baris dan bagian 6
karakter kanan mengkodekan baris-spasi-baris-
spasi. Jumlah baris dengan spasi menunjukkan Tok Agent/Outlet Badan Otoritas Pabrik

digit. Panjang baris dan spasi selalu dikalikan


Komunikasi link
dengan 1,2,3, atau 4 lebar baris guard. Sehingga
jumlah panjang dari satu karakter adalah 7 unit. Komunikasi link
Contoh dibawah menunjukkan pengkodean dari SD

Modem Modem
scanner Komputer PC Printer
Komputer PC
dua model dengan 0 dan 1 merepresentasikan baris konsumen Produsen

atau spasi apakah digit dari 6 karakter pertama Komunikasi link

atau terakhir.
0 = {0,0,0,1,1,0,1} Modem
Komputer Server
Badan Otoritas
1 = {0,0,1,1,0,0,1} Komunikasi link
Komunikasi link

2 = {0,0,1,0,0,1,1}
3 = {0,1,1,1,1,0,1} D
S Modem
Printer
Modem Komputer PC
4 = {0,1,0,0,0,1,1} scanner Komputer PC Produsen
konsumen Database
5 = {0,1,1,0,0,0,1}
6 = {0,1,0,1,1,1,1}
7 = {0,1,1,1,0,1,1}
8 = {0,1,1,0,1,1,1} Gambar 1 Sistem Otentifikasi Produk
9 = {0,0,0,1,0,1,1}
Secara garis besar sistem otentifikasi ini terdiri
Hal yang menarik yaitu untuk membaca
dari 3 unit sub-sistem yaitu :
barcode bisa dilakukan mulai dari kiri atau kanan
tidak akan berbeda. Perangkat lunak dapat 1. Badan Otoritas
menentukan urutan yang tepat dengan cara melihat Merupakan badan yang mewakili pihak
urutan dari baris dalam barcode tersebut. Untuk pemerintah yang mempunyai fungsi dan tugas
mengecek perhitungan digit dapat dilakukan antara lain :
sebagai berikut : a. sebagai bagian server dari suatu jaringan,
1. kalikan digit ganjil dengan 3, b. menyediakan dan mengelola jaringan
2. tambahkan semua digit (kecuali checking
komunikasi badan otoritas, toko agen/outlet
digit yang belum diketahui),
3. bagi hasil penjumlahan pada langkah 2 dan pabrik-pabrik,
dengan 10. c. menyediakan jaringan sistem database
Checking digit adalah sisa yang dihasilkan dari produk untuk menampung informasi produk
pembagian pada langkah 3. Pengkodean karakter yang telah didaftarkan oleh pabrik ke badan
dan perancangan check integritas adalah untuk ini dan selanjutnya informasi tersebut dapat
mengurangi salah pembacaan. diakses setiap saat oleh konsumen untuk
Aplikasi barcode banyak digunakan dalam
proses otentifikasi yang dilakukannya,
bidang industri terutama untuk sistem otomatisasi
produk baik di pabrik, warehouse maupun retailer. d. melaporkan hasil proses otentifikasi yang
Keuntungan penggunaan barcode adalah proses telah dilakukan oleh konsumen kepada
pabrik dan toko agen/outlet. Informasi ini
853 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 8 Nomor 1, 2011; 851 - 858

5bisa digunakan sebagai kontrol oleh pabrik produksi yang akan dikirim tidak terdaftar
ataupun toko agen terhadap produk yang maka kemungkinan produk tersebut palsu.
telah terjual. Informasi ini juga harus terdiri
dari proses informasi yang baik dan juga c. Bertanggung jawab terhadap produk palsu
gagal, yang kemungkinan diterima dari distributor
e. jika terdapat proses otentifikasi yang gagal dan segera melaporkannya ke badan otoritas.
maka badan harus mengeceknya ke toko
Sistem Otentfikasi Produk
agen dan pabrik tersebut karena
kemungkinan produk tersebut palsu atau register

validasi kode
otentifikasi produse
tidak terdaftar, yang selanjutnya otentifikasi include
n

memperingatkan dan memberi sangsi jika Actor


update

1
pemalsuan tersebut benar. startup

operato
shutdown r

2. Pabrik
Unit pabrik merupakan bagian yang mewakili Gambar 2 Diagram Use Case Sisten Otentifikasi
produsen yang akan memasarkan produknya ke Produk
toko. Unit ini berfungsi :
a. sebagai client dengan akses terbatas, Gambar 2 merupakan model diagram use case yang
b. menjaga kualitas dan spesifikasi produk mempunyai 3 user yaitu konsumen, produsen, dan
yang akan dipasarkan sesuai dengan yang operator yang mempunyai fungsi terhadap sistem.
direncanakan untuk konsumen,
c. memberikan label otentifikasi pada setiap
produk dengan ketentuan banyaknya digit, 1
1 .. *
<<external device>>
scanner
format kode, dan pelabelannya yang diatur operato
r
1 Input to 1
dan dikoordinasikan antara badan yang <<external user>>
konsumen
1 .. *
1

terkait, 1
Interact with
1
<<system>>
1
konsumen <<external output1 .. * <<external
1 <<Interact with>> 1 ..* user>>
d. mendaftarkan setiap produk yang telah diberi 1
device>> monitor Output to1 otentifikasi operator
produk
label otentifikasi ke badan otoritas untuk 1 .. *
Output to
1
1 <<external output
diproses dalam pusat sistem data-base. device>> barcode
Interact with
printer
1 .. *
1
<<external user>>
3. Toko Agen/Outlet. produse
produsen

Agen atau Outlet merupakan badan yang n

melayani proses otentifikasi dalam hal ini Gambar 3 Diagram Diagram Class Sistem
mewakili konsumen karena transaksi selalu Otentifikasi Produk
dilakukan pada saat transaksi di toko dengan
fasilitas yang telah disediakan. Toko agen / Gambar 3 merupakan model diagram class
outlet mempunyai fungsi sebagai berikut: dari sistem yang menggambarkan interaksi antara
a. sebagai client dengan akses read only, konsumen, produsen, operator dalam menerima
b. menyediakan perangkat komputer dengan input melalui scanner dan memberikan output ke
perangkat lunak sistem otentifikasi produk printer dengan sistem. Sistem otentifikasi akan
untuk digunakan oleh konsumen dalam mempunyai tiga antar muka pengguna yaitu antar
proses otentifikasi produk yang dibeli oleh muka pengguna komputer, antar muka pengguna
konsumen. Proses ini dilakukan dengan produsen, dan antar muka pengguna operator badan
men-scan kode otentifikasi yang tertera pada otoritas. Selain itu terdapat dua antar muka
produk dan melihat hasilnya pada monitor. perangkat yaitu perangkat scanner dan printer. Hal
Tampilan output hasil otentifikasi akan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
terdiri dari keterangan pabrik pembuat,
tanggal kadaluarsa, dan kode produksi.
Setiap otentifikasi akan disimpan di dalam
database yang ada di badan otoritas akan
dihapus dari sistem database. Jika kode
Nasir Suruali ; Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi 854
Otentifikasi Produk Melalui Barcode

Misalnya, jika produk spare part dengan


<<system>> sistem kode klasifikasi/kode produk 556388 buatan PT.
otentifikasi
Astra (kode produsen 3235) dan akan dipasarkan
<<input device
<<external input>>
1 1
interface>>
di propinsi Jawa Barat (kode propinsi 22), maka:
scanner
scanner interface Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar
<<user interface>>
<<external user>>
1 1 konsumen Kode
Koefisien otentifikasi
Konveksi Oven Rumah:Tangga
223235556388
konsumen interface
<< user interface>>
1 1 << external user>>
operator interface Operator Dengan kode seperti di atas, sistem dapat
1
<<external input>>
1 1 <<output device>> mendeteksi daerah pemasaran, pabrik pembuat
scanner printer interface
1 dan jenis produknya. Selain itu, sistem database
<<user interface>>
<<external input>>
1 1 produsen interface
scanner
akan menunjukkan kode produksi dan tanggal
kadaluarsa. Jika ada yang tidak cocok maka
kemungkinan produk tersebut palsu. Untuk
Operato
r
pengaturan kode produsen, daerah pemasaran, dan
Gambar 4 Model diagram external dan interface klasifikasinya bisa didiskusikan antara badan
class sistem otentifikasi produk otoritas dengan produsen.
Tingkat keamanan sistem pengkodean ini
B. Analisa Kode Otentifikasi dapat dihitung, dengan 12 digit kombinasi angka
Kode otentifikasi diperlukan karena informasi (0-9) akan menghasilkan 1 x 1012 kombinasi.
yang dikeluarkan oleh sistem database akan muncul Sehingga probabilitasnya akan 1 /(1 x 10 12) untuk
setelah membandingkan kode yang tertera dalam satu kode yang sama. Tetapi jika terdapat n kode
kemasan dengan kode yang ada dalam sistem yang terdapat dalam sistem maka tingkat
database. Untuk mempermudah konsumen dalam probabilitasnya sama dengan persamaan :
proses ini maka digunakan kode dalam bentuk
barcode. Sehingga konsumen hanya men-scan n
% probabilitas = x 100%
barcode tadi dan menunggu hasilnya. Jika kodenya (1 x 1012)
sesuai maka sistem akan men-display-kan informasi
keaslian produk dan informasi lainnya sehingga hal Sebagai contoh, produk yang terdaftar (n)
ini akan meyakinkan konsumen bahwa produk yang dalam sistem ini terdapat 1 juta, maka persentasi
dibeli asli. Sebaliknya jika tidak sesuai maka sistem probabilitas untuk bisa menebak kode otentifikasi
akan menolaknya dan juga memberikan informasi sama dengan 0.0001%. Hal ini cukup aman
kemungkinan produk tersebut palsu. terhadap pihak yang akan mencoba untuk
Untuk itu perlu dirancang suatu format memalsukan kode otentifikasinya. Selain itu,
pengkodean yang baku terhadap klasifikasi produk sistem juga dirancang untuk menyeleksi setiap
dengan mengacu kepada klasifikasi produk yang kelompok digit kode sebelum mencapai akhir
ada dan kode produksi yang digunakan pada sat ini. proses otentifikasi yang sukses. Jika dalam proses
Setiap digit kode ini akan merepresentasikan daerah tadi terdapat satu kelompok kode yang tidak
pemasaran, pabrik pembuat, klasifikasi produk dan cocok, misalnya daerah pemasaran tidak sesuai
lain sebagainya. dengan lokasi toko, maka sistem langsung
Format kode otentifikasi terdiri dari 12 digit menunjukkan hasil otentifikasi yang gagal
angka yang terbagi menjadi 3 kelompok. Setiap tersebut.
kelompok akan merepresentasikan informasi Untuk menghindari seseorang bisa
tertentu. Seperti contoh dibawah ini : menduplikasi kode otentifikasi yang sudah terjual
123456789012 dengan cara refill atau menggunakan lagi labelnya
(Total kode 12 digit kombinasi angka) maka sistem ini juga akan mendeteksi kode
di mana : tertentu. Misalnya suatu produk yang terjual dan
a. digit 12 (2 digit pertama) untuk kode daerah sudah diotentifikasi, maka dalam sistem ini produk
pemasaran, tersebut akan ditandai dengan simbol “X”
b. digit 3456 (4 digit berikutnya) untuk kode sehingga jika terjadi proses otentifikasi lagi maka
produsen, sistem akan langsung menolak.
c. digit 789012 (6 digit terakhir) untuk
klasifikasi produk atau kode produknya.
855 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 8 Nomor 1, 2011; 851 - 858

c. c = Asc(Mid$(strText,i,1))
d. c = c + Asc(Mid$(strPwd,(i Mod
Len (strPwd)) + 1,1))
C. Analisa Penempatan Label e. strBuff = strBuff & Chr$(c And
&HFF)
f. Ulangi proses diatas untuk
Untuk menghindari kode otentifikasi yang karakter berikutnya sampai
ditempelkan pada setiap kemasan produk mudah karakter terakhir
untuk ditiru atau diketahui oleh pelaku pemalsuan, g. Keluarkan hasil enkripsi
maka perlu dipikirkan teknik penempatan label dan 2. Algoritma Deskripsi
format labelnya, diantaranya : a. Baca karakter string pertama
1. Label dirancang dan ditempelkan pada tempat b. Konversi dengan persamaan
c. c = Asc(Mid$(strText,i,1))
yang cenderung akan rusak jika konsumen akan d. c = c + Asc(Mid$(strPwd,(i Mod
menggunakan produk tersebut. Misalnya jika Len (strPwd)) + 1,1))
bnetuk kemasannya kaleng maka label e. strBuff = strBuff & Chr$(c And
&HFF)
ditempelkan di bagian atas atau bagian plastik f. Ulangi proses diatas untuk
pembungkusnya jika spare part. Hal ini karakter berikutnya sampai
dilakukan untuk menghindari digunakannya karakter terakhir
g. Tampilkan hasil dekripsi
kembali kemasan yang sama dengan cara
mengisi kembali (refill) dengan yang palsu, Algoritma Pengecekan Kode Otentifikasi
seperti produk oli, parfum, dan lain sebagainya. Algoritma ini harus mampu mendeteksi setiap
2. Format label harus disembunyikan dan bisa kelompok kode otentifikasi sehingga jika di awal
diotentifikasi dengan cara menggosoknya sudah mendapatkan kode yang tidak cocok maka
terlebih dahulu tetapi dengan catatan produk sistem langsung menolaknya dan men-display-kan
tersebut sudah dibeli. tampilan bahwa produk tersebut kemungkinan
3. Untuk meningkatkan keamanan selain dengan palsu. Selain itu, algoritma ini juga harus
sistem pengkodean yang telah dibahas mendeteksi kemungkinan kode yang sudah pernah
sebelumnya, maka sistem otentifikasi ini juga digunakan dengan melihat status “X”. Jika
dilengkapi dengan sistem kriptografi yang mana diketahui status “X” sudah muncul maka tampilan
output label sebelum dicetak harus dienkripsi menunjukkan kode sudah terpakai.
terlebih dahulu. Kemudian nanti pada saat
otentifikasi oleh konsumen dilakukan kode E. Analisa Barcode
otentifikasi produk tadi akan ditransmisikan Barcode yang digunakan adalah barcode tipe
masih dalam format chipertext dan dideskripsi 39 (three of nine) yang mempunyai format total 9
di komputer server sebelum dibandingkan buah baris dan spasi untuk setiap karakter dan 3
dengan database. diantarnya baris tebal dan 6 baris tipis. Jenis
barcode 39 bisa digunakan untuk karakter angka
D. Algoritma Kriptografi atau abjad dan simbol.
Kriptografi dalam sistem ini diperlukan untuk Adapun alasan digunakannya barcode dalam
meningkatkan sistem keamanan terutama dari sistem ini adalah :
gangguan pada saat informasi dikirim lewat 1. Mudah dan prosesnya cepat untuk dibaca
jaringan komunikasi atau untuk menghindari karena menggunakan perangkat scanner. Hal
penggandaan kode otentifikasi. Dalam aplikasi ini ini akan mempermudah konsumen dalam
tidak perlu digunakan algoritma kriptografi yang melakukan proses otentifikasi,
tingkat kemanannya cukup tinggi seperti kriptografi 2. Tidak mudah untuk diduplikasi karena untuk
DES atau RSA, tetapi dengan algoritma yang membaca label barcode perlu perangkat
sederhana sudah cukup karena output yang scanner dengan perangkat lunak yang sesuai,
dihasilkan setelah dienkripsi sudah dalam bentuk 3. Proses pelabelan tidak akan mempengaruhi
barcode. proses produksi yang sudah ada karena
Adapun algoritma enkripsi dan dekripsinya pelabelan bisa dilakukan di bagian akhir
menggunakan persamaan sebagai berikut : produksi.
1. Algoritma Enkripsi
a. Baca karakter string pertama
b. Konversi setiap karakter dengan
persamaan
Nasir Suruali ; Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi 856
Otentifikasi Produk Melalui Barcode

IV. PEMBAHASAN

A. PERANCANGAN
Start
Perancangan dibagi menjadi dua bagian yang
Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar
Get 12 digit
terdiri dari perancangan perangkat lunak dan
authenticati perangkat keras.
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga
on code

1. Perancangan Perangkat Lunak


decrypt
Perancangan perangkat lunak dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu perancangan aplikasi client
Read first 2 digit konsumen, aplikasi client produsen, dan aplikasi
server. Untuk dapat berinteraksi ke tiga aplikasi
tersebut maka diperlukan masing-masing suatu
No
compare antar muka pengguna (user interface) yaitu, antar
Yes muka pengguna konsumen, antar muka pengguna
Display fail
authentication
produsen/pabrik, dan antar muka pengguna badan
Read next 4 digit otoritas.
Dalam sistem otentifikasi produk ini terdapat
Stored tiga aliran informasi yang masing-masing
No
compare menggambarkan proses interaksi dari satu unit ke
Yes unit lainnya seperti telihat dalam gambar diagram
Stop
Read next 6 digit
Display fail aliran data dibawah ini.
authentication
1. Diagram aliran data konsumen
Jika konsumen membeli produk yang sudah
A
Stored diberi label kode otentifikasi dalam bentuk
barcode maka konsumen dianjurkan untuk
mengotentifikasi produk tersebut dengan cara
Stop men-scan label barcode-nya pada perangkat
komputer yang sudah disediakan di toko agen
A tersebut. Hasil scan yang merupakan kode
otentifikasi yang masih dienkripsi dikonversi
compare
oleh perangkat modem untuk dikirimkan ke
server melalui jaringan komunikasi. Kode
Display fail otentifikasi diterima oleh server yang berada di
authentication
badan otoritas dan dideskripsi dengan
Read status
menggunakan kunci rahasia sehingga output-nya
Stored
akan menjadi kode otentifikasi dalam bentuk
bilangan desimal.
Stop

Status is Product Authentication Software 50<3=0;6B/9 1010001110


marked Encrypted
start Scan Authentication Modem Send
Barcode Code
Display
already Authority Boards Database System Software
Display fail authentificated
authentication 123456789012 50<3=0;6B/91010001110
1010001110 Pass/Not Message Window Decrypted
Send Modem Authentication Compare Authentication Modem Receive
Result Code
Stored

Stored Report Decrypted


Stored Data Database Key
System

Stop Product Authentication Software


1010001110
Stop Receive Modem Display Stop
Informasi

Gambar 5 Diagram alir sistem otentifikasi


produk
Gambar 6 Aliran data konsumen
857 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 8 Nomor 1, 2011; 851 - 858.

dari setiap agen dan mengirimkan hasilnya


Kode ini akan dibandingkan dengan sistem dalam dua kondisi sukses atau tidak sukses.
database server. Jika kode tersebut terdapat Selain itu, badan ini akan mencatat setiap proses
dalam database maka informasi yang ada di otentifikasi untuk dilaporkan ke client-nya.
dalamnya akan diambil dan dikonversi dahulu Sedangkan, produsen hanya berhubungan
untuk dikirimkan melalui jaringan komunikasi dengan badan ini kalau akan mendaftarkan
ke perangkat client yang meminta pengecekan. produk yang akan dipasarkan.
Hal ini berarti produk yang dibeli dijamin asli.
Jika sebaliknya, kode yang diotentifikasi tidak Authority Boards Database System
terdaftar dalam sistem database maka server Invalid Code Warning
Information
Send

akan mengirimkan pesan bahwa kode tersebut


tidak terdaftar dan kemungkinan produk tersebut Stored Data
Make
Report
palsu.
Selain melayani permintaan untuk Start
Decrypted
Authenticatio Compare Pass Code
Passed
Send
Information
pengecekan produk, server juga akan mencatat n Code

setiap proses otentifikasi yang sukses maupun Stored Data


Make
Report
yang tidak sukses untuk dilaporkan ke produsen Decrypted Key

dan toko agen/outlet. Database


System

2. Diagram aliran data produsen


Pada sisi produsen, operator pabrik akan Product Authentication Software

memasukkan kode otentifikasi untuk dienkripsi Display Receive


Stop
Information
kemudian kode tersebut dikonversi menjadi
barcode dan dicetak dengan printer barcode.
Label ditempelkan dalam setiap kemasan
Gambar 8 Aliran data badan otoritas
produk dan siap di kirim ke distributor untuk
didistribusikan ke toko-toko agen/outlet. Selain
itu, operator pabrik juga mengisi informasi 2. Perancangan Perangkat Keras
tanggal kadaluarsa, kode produksi, dan Untuk mendukung sistem otentifikasi, maka
komentar sesuai dengan kode otentifikasinya. diperlukan perangkat keras yang terdiri dari
Informasi ini harus didaftarkan ke server badan perangkat keras untuk unit konsumen, produsen,
otoritas dengan menggunakan jaringan dan badan otoritas yang masing-masing mempunyai
komunikasi. spesifikasi yang sedikit berbeda.
Adapun spesifikasi teknis dari masing-masing
123456789012 50<3=0;6B/9
bagian adalah sebagai berikut :
Encrypted
Authenticatio Authentication Convert to Output Printed Stick on 1. Konsumen
n Code Barode Barcode Product
Code a. komputer PC (minimum pentium III, 128
Data
Mbyte RAM, 40 Gbyte Harddisk, Monitor
start
Entry Encryption Key
dan LAN Card),
Authen, Code, Exp,
date, prod.code,
Authenticationcomment Modem
1010001110
Send
b. sistem operasi minimum windows 95
Information
c. marson MT 9060 YS (Keyboard Wedge,
Distributed
Authority Boards Database CCD Scanner)
System Software
Authen, Code, Exp,
date, prod.code, 1010001110
d. communication link
comment

Stop
Stored/Update
Register Modem Receive 2. Produsen
Database
a. komputer PC (minimum pentium III, 128
Mbyte RAM, 40 Gbyte Harddisk, Monitor
Database
dan LAN Card),
System
b. barcode printer
c. communication link
Outlets
Stop
Display Product
Warehouse
3. Badan otoritas
on Outlets
a. komputer PC (minimum pentium III, 128
Gambar 7 Aliran data produsen (pabrik) Mbyte RAM, 40 > Gbyte Harddisk, Monitor
dan LAN Card),
3. Diagram aliran data badan otoritas b. sistem operasi windows 2000 atau XP
Secara sistem, badan otoritas dalam operasinya c. printer
selalu melayani permintaan proses otentifikasi d. communication link
Nasir Suruali ; Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi 858
Otentifikasi Produk Melalui Barcode

V. HASIL PENGUJIAN DAFTAR PUSTAKA


Sistem otentifikasi produk hanya akan
Garfinkel. Simon, PGP : Pretty Good Privacy,
memberikan dua kondisi keluaran yaitu kondisi
O’Relly & Associates, Inc, New
sukses dan tidak sukses. KondisiTerhadap sukses akan
Karakteristik York
Perpindahan Panas Konveksi (1995).
Natural Pada Pelat Datar
memberikan keluaran dengan munculnya informasi Gomaa. Hassan, Designing Concurrent,
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga
keterangan, tanggal kadaluarsa, daerah, dan kode Distributed, and Real-Time
produksi yang sesuai dengan klasifikasi produknya. Applications with UML, Addison
Sedangkan kondisi tidak sukses akan menampilkan Wesley, Boston, (2000).
frame message box yang menginformasikan bahwa Lubbe. Jan C A Van Der, Basic Methods of
Cryptography, Cambridge
produk tidak terdaftar dan kemungkinan palsu serta
University Press, Cambridge,
frame message box untuk kode yang pernah Massachusetst (1999).
diotentifikasi. Pamungkas. Ir, Tip dan Trik Microsoft
Visual Basic 6.0, PT. Elex Media
KESIMPULAN Komputindo, Jakarta, (1997).
1. Sistem informasi berjalan dengan baik dan dapat Rahardjo. Budi, Keamanan Sistem Informasi
berbasis Internet, PT Insan
melakukan proses otentifikasi terhadap produk
Infonesia & PT. INDOCISC, Jakarta,
yang telah terdaftar dalam sistem database (2002).
server dan juga dapat mengidentifikasi produk Rhee. Man Young, Cryptography and Secure
yang tidak tercatat dalam database, Communication, Mc Graw Hill,
2. Proses yang dapat dilakukan dalam sistem ini Singapore, (1994).
adalah : Stalling. William, Network and Internetwork
Security, Prentice Hall, New Jersey,
a. membangkitkan barcode tipe 39 dengan
NJ, (1995)
ukuran small, medium, dan large. Keluaran BiometricID.org, http://www.biometricid.org,
barcode ini merepresentasikan kode (20/6/2004, 10:35).
otentifikasi produk yang unik, terdiri dari 12 Securag,http://.cara-marketing.com/,
digit angka dan telah dienkripsi, 10/09/10, 19.00)
b. melakukan proses pemasukan informasi ke Worth Data, Barcode Basic,
sistem database yang terdiri dari kode http://barcodehq. com, (04/09/10,
19:00).
otentifikasi, tanggal kadaluarsa, kode
produksi, daerah pemasaran, dan komentar,
c. men-scan dan mendekripsi label barcode
yang kemudian melakukan proses verifikasi
ke sistem database.
3. Sistem informasi hanya diimplementasikan
disimulasikan dalam sistem komputer stand
alone,
4. Tingkat keamanan sistem ini sangat baik karena
telah dilengkapi dengan sistem kriptografi dan
juga sistem pengkodean yang dibagi menjadi
tiga kelompok digit. Setiap kelompok akan
mengkodekan pabrik pembuat, daerah
pemasaran, dan klasifikasi produk. Hal ini akan
menyulitkan bagi pihak pemalsu produk untuk
menduplikasi kode otentifikasi-nya.

Anda mungkin juga menyukai