Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa dan Pemberantasan Korupsi

Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelewengan at


au penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan p
ribadi atau orang lain. Kata korupsi berasal dari Bahasa Latin corruptio. Kata
kerja dari kata ini adalah corrumpere yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan,
memutar balik, atau menyogok. Menurut hukum di Indonesia, korupsi adalah
perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang
lain, baik perorangan maupun korporasi, yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara. Ada 30 delik tindak pidana korupsi yang
dikategorikan menjadi 7 jenis, yaitu kerugian keuangan negara, penyuapan,
pemerasan, penggelapan dalam jabatan, kecurangan, benturan kepentingan dalam
pengadaan barang dan jasa, serta gratifikasi.
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan negara hukum yang
berlandaskan Pancasila. Indonesia sebagai negara hukum memiliki arti bahwa seg
ala kegiatan ketatanegaraan di Indonesia harus dilaksanakan berdasarkan ketentua
n dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Istilah negara
hukum dimuat dalam UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 pas
al 1 ayat (3) yang berbunyi, “Negara Indonesia adalah negara hukum.” NKRI seba
gai negara hukum berlandaskan Pancasila memiliki tujuan untuk mewujudkan tata
kehidupan bernegara yang aman, tentram, sejahtera, dan tertib di mana kedudukan
hukum setiap warga negaranya terjamin sehingga keserasian, keselarasan, dan kes
eimbangan antara kepentingan perorangan maupun masyarakat bisa tercapai.
Namun, bagaimana bisa tujuan tersebut tercapai bila praktek korupsi masih marak
terjadi?
Untuk itulah pemberantasan korupsi dilakukan. Pemberantasan korupsi ad
alah serangkaian tindakan untuk mencegah dan menanggulangi korupsi (melalui u
paya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pe
meriksaan sidang pengadilan) dengan peran serta masyarakat berdasarkan peratur
an perundang-undangan yang berlaku (UU 30/2002 Pasal 1 butir 3). Berdasarkan
UU No. 30 tahun 2002, telah dibentuk komisi khusus untuk menangani korupsi,
yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai banyak potensi dan kesempa
tan, tentunya dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat demi menjadikan n
egara Indonesia yang lebih maju tanpa korupsi. Mahasiswa merupakan salah satu
bagian penting dari masyarakat yang diharapkan dapat terlibat aktif dalam upaya p
emberantasan korupsi di Indonesia.
Menurut Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016), ada 3 peran pent
ing mahasiswa dalam masyarakat di antaranya:
1. Agent of Change
Sebagai Agent of Change, mahasiswa harus memperjuangkan perubahan-p
erubahan menuju perbaikan di bidang sosial dalam kehidupan masyarakat.
2. Social Control
Sebagai Social Control, mahasiswa hendaknya menjadi penengah antara pemerint
ah dan masyarakat, disini mahasiswa berperan sebagai pengontrol peratuan, kebija
kan dan kegiatan pemerintah
3. Iron Stock
Sebagai Iron Stock, mahasiswa diharapkan menjadi manusia tangguh yang memili
ki kemampuan dan akhlak mulia sebagai generasi penerus bangsa.

Mari kita bahas lebih lanjut mengenai peran mahasiswa dalam konteks
pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi terdiri dari dua bagian besar yaitu
penindakan dan pencegahan. Upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam
memberantas korupsi dapat dimulai dari hal-hal kecil dan dari diri sendiri. Dikutip
dari Deshaini, Liza. (2017), mahasiswa memiliki peranan dan keterlibatan dalam
gerakan anti korupsi.

(1) Peranan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi

a. Mampu menjadi agen perubahan atau agent of change


b. Mampu menyuarakan kepentingan rakyat
c. Mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dinilai koruptif
d. Mampu menjadi watch dog (anjing penjaga) bagi lembaga-lembaga negara
dan penegak hukum

(2) Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah


a. Di lingkungan keluarga, mahasiswa dapat melakukan pengamatan
terhadap perilaku keseharian anggota keluarga, saling meningatkan, dan
mengedukasi antaranggota keluarga.
b. Di lingkungan kampus untuk individu atau dirinya sendiri, mahasiswa
dapat menahan diri untuk tidak berprilaku koruptif dan tidak korupsi. Untuk k
omunitas mahasiswa, mahasiswa dapat mencegah rekan-rekan sesama mahasi
swa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berprilaku koruptif dan ti
dak korupsi.
c. Di lingkungan masyarakat sekitar, mahasiswa dapat melakukan
pengamatan terhadap perilaku masyarakat sekitar, meningatkan, dan
mengedukasi masyarakat sekitar mengenai korupsi dan pemberantasannya.
d. Di tingkat lokal/nasional, keterlibatan seorang mahasiswa dalam gerakan
anti korupsi bertujuan untuk mencegah terjadinya perilaku koruptif serta tinda
k korupsi yang masif dan sistematis di masyarakat. Mahasiswa dengan kompe
tensinya dapat menjadi pemimpin dalam gerakan anti korupsi, baik yang bersi
fat lokal maupun nasional.

Anda mungkin juga menyukai