INFORMASI ARTIKEL A B S T R A C T
Sejarah Artikel: “PT Sinar Glassindo Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan
Diterima Redaksi: 25 Februari 19 produk Toto yang berada di Pekanbaru. PT Sinar Glassindo Jaya belum menerapkan
Revisi Akhir: 29 Maret 19 perhitungan ilmiah dalam mengelola stock barang. Penentuan pemesanan masih bersifat
Diterbitkan Online: 29 April 19 statis dengan mengacu pada jumlah permintaan tetap setiap bulannya bahkan terkadang
hanya berdasarkan estimasi karyawan. Penerapan sistem seperti ini berdampak terhadap
pengelolaan stock. Perusahaan tidak mampu memprediksi jumlah stock yang harus
KATA KUNCI tersedia selama waktu tunggu pemesanan barang. Kelebihan dan kekurangan stock selama
waktu tunggu dapat menimbulkan dampak tersendiri. Kekurangan stock menyebabkan
TOTO, EOQ, Safety Stock, Reorder Point, tidak terpenuhinya permintaan konsumen yang berdampak pada penurunan kepercayaan
dan berpotensi berpindah pada perusahaan kompetitor. Sedangkan apabila kelebihan stock
Prediksi
maka berdampak terhadap meningkatnya biaya operasional khususnya penyimpanan
barang. Oleh karena itu, solusi yang dapat diterapkan untuk memprediksi jumlah stock
KORESPONDENSI yang harus tersedia, reorder point dan jumlah stock yang haru dipesan adalah dengan
menerapkan metode Economic Order Quantity (eoq). EOQ adalah sebuah metode untuk
menentukan sejumlah produk yang harus dipesan untuk setiap kali pesan dengan biaya
E-mail:
paling rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi dengan
delpiero.ryando@student.pelitaindonesia.ac.id menerapkan metode EOQ yang berguna untuk mengolah data pembelian menjadi
informasi yang berguna.”
dengan istilah blok bangunan (building block) dan masing- banyak dan kapan item yang harus dipesan agar tercapai nilai
masing saling berinteraksi, yaitu : yang ekonomis.
1. Blok Masukan Dapat Disimpulkan Reorder point adalah saat persediaan
Input mewakili data yang masuk kedalam system informasi. Input mencapai titik dimana perlu dilakukan pemesanan kembali
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data sehingga pesanan tiba ketika unit terakhir dari persediaan
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen digunakan.
dasar. Reorder Point = Tingkat Pemakaian persediaan dalam Unit
2. Blok Model Perhari Dikali Waktu Tunggu.
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model Apabila tingkat pemakaian tidak diketahui secara pasti, maka
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang untuk menghindari masalah ini perusahaan seringkali memilih
tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk untuk menyimpan persediaan pengaman (safety stock). Safety
menghasilkan keluaran yang diinginkan. stock adalah sejumlah unit persediaan yang ditambahkan dalam
3. Blok Keluaran pembelian persediaan yang ekonomis yang digunakan untuk
Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan penjagaan atas permintaan pelanggan yang tidak umum atau lead
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk time yang lama.
semua tingkatan managemen serta semua pemakai system. Menurut Herlina 2007 dan taufik hidayanto 2007 ada beberapa
4. Blok Teknologi asumsi pada metode eoq :
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam system 1. Hanya satu item barang (produk) yang diperhitungkan
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, Harga pembelian bahan per unit konstan
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, Bahan yang dibutuhkan selalu tersedia dipasaran
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu Jumlh kebutuhan tersebut relatif stabil sepanjang tahun
pengendalian dari system secara keseluruhan. 2. waktu tunggu (lead time) bersifat konstan.
5. Blok Basis Data setiap pesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung
Blok data merupakan kumpulan dari data yang saling dapat digunakan.
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat 3. hanya ada 3 macam biaya, harga barang, biaya simpan
keras dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. dan biaya pesan.
Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan Keunggulan dan Kelemahan Metode EOQ :
penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu Kartika Hendra (2009) mengemukakan keunggulan EOQ :
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang - Dapat mengetahui berapa banyak persediaan yang
dihasilkan berkualitas. Basis data diakses atau dimanipulasi harus dipesan, dalam hal ini bahan baku, dan kapan
dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS seharusnya pemesanan dilakukan.
(Database Management System). - Dapat mengatasi ketidakpastian permintaan dengan
6. Blok Kendali adanya persediaan pengaman
Banyak hal yang dapat merusak system informasi, seperti - Mudah diaplikasikan pada proses produksi secara
misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan- masal.
kecurangan, kegagalan-kegagalan system itu sendiri. Beberapa Adapun kelemahan yang terdapat pada metode ini, yaitu
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan menempatkan pemasok sebagai mitra bisnis sementara karena
bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun paradigma untung-rugi diterapkan oleh mereka, sehingga
bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung penggunaan model ini menyebabkan berganti-ganti pemasok,
diatasi. tentu saja hal ini dapat mengganggu proses produksi akibat relasi
perusahaan dengan pemasok yang tidak berdasar pada hubungan
kerjasama yang erat.
2.2. Model Economic Order Quantity
EOQ adalah sebuah metode untuk menentukan sejumlah Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ)
produk/barang yang harus dipesan untuk setiap kali pesan dengan Menurut William (2009) untuk melakukan pengendalian
biaya paling rendah. Tentu saja prinsip ekonomis harus persediaan maka dapat menggunakan metode EOQ, dimana
mempengaruhi metode ini, sebagaimana kita ketahui salah satu variable-variabel yang terkandung dalam rumus tersebut adalah :
prinsip ekonomi adalah untuk meminimasi biaya variabel EOQ = √2.S.D = √2.S.D
(memperkecil biaya). Sedangkan yang termasuk dalam biaya H P.T
variabel adalah biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.
Biaya penyimpanan meliputi : biaya sewa gudang, biaya listrik, Perhitungan Persediaan Pengaman (Safety Stock)
pajak, asuranasi dll. Sedangkan biaya pemesanan meliputi : biaya Menurut Hardjanto (2008) persediaan pengaman adalah
antar barang dari tempat pemesanan ke gudang, biaya persediaan yang berfungsi untuk melindungi atau menjaga
pemeriksaan, biaya penanganan material dll. Dalam EOQ biaya kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena
ini konstan dihitung secara tahunan. penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau
Komponen lain yang termasuk dalam model EOQ adalah titik keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. Rumus
pemesanan kembali (Reorder Point). Reorder point adalah suatu perhitungan safety stock adalah :
titik (sejumlah item tertentu) dimana perusahaan harus memesan Z = (X-µ)/σ
kembali. Reorder point bergantung pada lead time, yaitu waktu Karena persediaan pengaman merupakan selisih antara X - µ,
yang diperlukan perusahaan untuk memenuhi pemesanan. Jadi maka
model eoq ini juga harus dapat menjawab pertanyaan berapa Z = SS/σ atau SS = Z x σ
79 Jurnal Mahasiswa Aplikasi Teknologi Komputer dan Informasi
7 CW420JW/F- CW420JW/F-WS 603.631 1436 pada periode oktober 2017 hingga September 2018 PT Sinar
WS#W Toilet Bowl Set Glassindo Jaya telah memesan Toilet Bowl sebanyak 2015 buah.
(TX901CV13N) Biaya pemesanan bersifat tetap untuk seluruh produk yaitu
8 TCW07S#W TCW07S#W Eco 395.018 1366 12.000 dan biaya penyimpanan sebesar 2% dari harga produk.
Washer (Soft Adapun waktu pengiriman (lead time) adalah 1 minggu. Untuk
Closing Model) seluruh produk, manajemen perusahaan menetapkan service level
9 TX1DB TX1DB Floor 236.788 1154 95%, yang artinya bahwa 95% orderan dapat dipenuhi.
Drain W/Square Berdasarkan informasi tersebut maka dapat diuraikan dalam
Flange bentuk matematis yaitu :
10 TX277S TX277S Stop 113.933 1133 Harga Produk : Rp 554.739
Valve W/Flexible Biaya Pemesanan (S) : Rp 12.000
Hose Jumlah Kebutuhan dalam unit per tahun (D) : 2015
11 TX2777SV1 TX2777SV1 Stop 96.275 943 Biaya Pembelian Per Unit (P) : 554.739
Valve W/O Persentase Biaya Penyimpanan (T) :2%
Flexible Hose Lead Time (L) : 7 Hari
12 SW420J/420-1N SW420J/420-1N 456.450 856 Service Level : 95%
Low Tank Dalam kurva statistik, service level 95% memiliki service faktor
W/Single Flush (Z) = 1.64
13 SW660J/660-8#W SW660J/660-8#W 679.202 755 Penyelesaian :
Toilet Bowl Set 1. Menghitung EOQ
White EOQ = √2.S.D = √2.S.D
14 TO0007 T6JV6 One Push 156.117 755 H P.T
Pop Up Waste = √ 2(12.000)(2015) = √14017 = √4358,807 = 66
W/O Overflow (554.739x 2%) 3.200
15 CW660NJW/F#W CW660NJW/F#W 811.775 752 Frekuensi Pesan (F*) = √H.D
2.S
Toilet Bowl Set
= 554.739 * 2% * 2015 = 30.52 atau 31 Kali
White
2 x 12.000
16 THX1A-5N THX1A-5N P- 181.840 742
Berdasarkan perhitungan EOQ maka frekuensi pemesanan Toilet
Trap For Lavatory
Bowl dalam setahun sebanyak 31 kali dengan kuantitas per-
(L=306MM)
pesanan paling efisien adalah 66 buah.
17 TX1EB TX1EB Floor 233.307 676
Drain (2) Tabel 2 : Pembelian CW633 Toilet Bowl Periode Oktober 2017 -
(115X115MM) September 2018
18 TC505#W TC505#W Plastic 240.554 616 Bulan Jumlah Actual Transaksi
Seat & Cover Soft (Buah)
Closi Januari 152
19 SW420JP/420- SW420JP/420- 703.341 601 Februari 167
8#W 8#W Low Tank Maret 175
Set W/Dual Flus April 156
20 CW421JW/F#W CW421JW/F#W 840.578 591 Mei 161
Toilet Bowl Set Juni 180
(TX902CV9N)
Juli 185
21 SW420JP/420- SW420JP/420- 455.873 584
Agustus 148
1N#W 1N#W-Low Tank
September 158
W/Tank Trim
Oktober 161
22 THX58 THX58 T-Joint 66.984 433
November 159
For Eco-Washer
Desember 213
23 S91006 S91006 Cushion 3.918 493
24 LW246JW/F#W LW246JW/F 284.318 429
Tabel 3 : Perhitungan Standart Deviasi
Lavatory 1Tap
i Data Ke- Rata- ( xi -x ) ( xi - x )2
Hole 450x305MM
i Rata (x)
25 CE7#PIV CE7#PIV 282.232 399
1 152 167.92 -15.92 253.34
Squatting Toilet
2 167 167.92 -0.92 0.84
(Sumber: Data Pembelian, 2018) 3 175 167.92 7.08 50.17
4 156 167.92 -11.92 142.01
Untuk menentukan EOQ, Safety Stock dan Reorder Point pada 5 161 167.92 -6.92 47.84
salah satu produk tersebut maka digunakan data penjualan pada 6 180 167.92 12.08 146.01
tabel 1. Apabila produk yang akan dihitung adalah CW633JW/F 7 185 167.92 17.08 291.84
Toilet Bowl, maka berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa 8 148 167.92 -19.92 396.67
81 Jurnal Mahasiswa Aplikasi Teknologi Komputer dan Informasi
Besarnya ROP menurut perhitungan metode EOQ dihitung secara 4.2.2. Activity Diagram
teliti dengan memasukkan perhitungan persediaan pengaman dan
pemakaian waktu tunggu. Activity diagram kasir menunjukkan aktivitas yang terjadi pada
Reorder Point (ROP) = (U x L) + SS kasir. kasir mulai menjalankan aplikasi dengan mengklik file exe
Lead Time (L) = 7 Hari aplikasi yang kemudian harus melakukan login melalui verifikasi
Tingkat Pemakaian Perhari (U) = D / 365 = 2015 / 365 = 5.52 user name dan password yang disediakan pada form login.
atau 6 Buah Apabila akses benar maka kasir akan menuju menu utama. Pada
Penggunaan Selama Waktu Tunggu =UxL menu utama tersedia beberapa sub menu lainnya seperti input
= 6 x 7 = 42 Buah menu konsumen, penjualan, pembelian, analisa eoq dan laporan.
Reorder Point (ROP) = 42 + 30 = 72 Aktivitas exit diakses akan mengakhir aplikasi.
Berdasarkan hasil perhitungan ROP menurut metode EOQ maka
PT Sinar Glassindo Jaya harus melakukan pemesanan kembali
saat jumlah persediaan produk Toilet Bowl tinggal 72 Buah.
4.2. Gambar
4.2.1. Use Case Diagram
Use case diagram berikut menggambarkan interaksi komponen
sistem dalam menggunakan aplikasi inventory yang dilengkapi
metode EOQ. Use case digambarkan menggunakan notasi elips.
Actor yang terlibat pada use case diagram baru adalah kasir,
gudang dan owner. Use case pada actor kasir adalah login, input
data konsumen dan transaksi penjualan. Use case pada actor
gudang adalah login, input supplier, input barang, transaksi
pembelian dan proses perhitungan EOQ. Use case actor owner
atau pimpinan adalah login, input user dan monitoring transaksi.
Secara umum, pimpinan dapat mengakses seluruh fitur, akan Gambar 2. Activity Diargam Kasir
tetapi secara khusus fitur yang diakses pimpinan hanya meliputi
tiga use case tersebut. Activity diagram gudang menunjukkan aktivitas yang terjadi
pada gudang. gudang mulai menjalankan aplikasi dengan
mengklik file exe aplikasi yang kemudian harus melakukan login
melalui verifikasi user name dan password yang disediakan pada
form login. Apabila akses benar maka gudang akan menuju menu
utama. Pada menu utama tersedia beberapa sub menu lainnya
seperti menu supplier, barang dan laporan. Aktivitas exit diakses
apabila akan melakukan pergantian login, atau mengakhiri
aplikasi dengan mengklik menu exit.
Ryando, Penerapan Metode Economic… 82
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
Gambar 9. State Diagram beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya aplikasi metode Economic Order Quantity
4.2.6. Component Diagram (EOQ) pimpinan dapat mengelola persediaan stock sehingga
Component diagram menggambarkan penerapan system aplikasi kekurangan atau kelebihan stock dapat diminimalisir.
menghitungn reorder point dan safety stock menggunakan VB 2. Penerapan database pada aplikasi metode Economic Order
dan Mysql. Dimana perancangan membutuhkan operating system Quantity (EOQ) mempermudah dan mempercepat proses
(OS Windows) dan terdapat program VB dan MySql pada pengolahan data pembelian menjadi penentu safety stock dan
sistemnya yang saling berkaitan dan berhubungan. Aplikasi VB reorder point.
membutuhkan ADO Connection agar dapat berinteraksi dengan
5.2. Saran
dbms MySql.
Saran yang dapat diberikan bagi pengembangan sistem yang telah
dibangun pada pengerjaan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1.Aplikasi dapat dikembangkan dengan bahasa pemrograman
yang lain sesuai dengan kebutuhan pengguna dimasa depan.
2.Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan
menguji menggunakan metode yang lain, sehingga diperoleh
Ryando, Penerapan Metode Economic… 84
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Cetak:
Buku
[1] Hidayanto & Taufik (2007). Analisis Perbandingan
Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Pendekatan
Model EOQ dan JIT/EOQ. Jurnal Teknologi Industri, Vol.
XI, No. 4, Oktober : 315-322.
[2] Jogiyanto, H.M. (2008). Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
[3] Nugroho, Adi. (2011). Perancangan dan Implementasi
Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset.
[4] Rangkuti, Freddy. (2004). Manajemen Persediaan. PT Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
[5] Rahadian, Hadi. (2003). Membuat Laporan dengan Crystal
Report 8.5 dan Visual Basic 6.0. PT Elex Media
Komputindo : Jakarta.
[6] Rosa dan Shalahuddin. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak
Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika
Bandung.
[7] Tantra, Rudy. (2012). Manajemen Proyek Sistem Informasi.
Yogyakarta : Andi Offset.
[8] Yahya, Kurnia dan Nasrudin. (2013). Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus
: PT. Makassar Mega Prima). Skripsi. Makassar
Referensi Elektronik:
Web
[1] Hendra, Kartika. (2009). Manajemen Persediaan, Sf
Community’sBlog.
http:kartikahendra.blogspot.com/2009/05/manajemenperse
diaah.html. Diakses Tanggal 22 September 2018
[2] http:www.ilmukomputer.com, Diakses Tanggal 22
September 2018
[3] http:miraniacarolina.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-
sdlc-dan-penjelasan-fase.html Diakses Tanggal 22
September 2018