Anda di halaman 1dari 55

BINCANG KELAUTAN #4

UNIVERSITAS GADJAH MADA


PUSAT STUDI SUMBER DAYA DAN TEKNOLOGI KELAUTAN “Infrastruktur Pantai dan Laut”

POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN


DAN
INSRASTRUKTUR PANTAI DAN LAUT

Bambang Triatmodjo
Perairan Indonesia

Lautan Sangat Luas


 Indonesia negara kepulauan : 17.000 pulau
 Wilayah pantai : 80.000 km  2x keliling bumi
 Luas laut > 3,5 juta km2  2 x daratan
Maret 2019 : 1.772 triliun. Kekayaan Laut Perairan Indonesia
 Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi
kekayaan laut yang luar biasa.
 LIPI : nilai potensi laut indonesia sampai Maret 2019 :
1.772 triliun.
 Perikanan : 312 triliun,
 Terumbu karang : 45 Triliun,
 Mangrove : 21 triliun,
 Lamun : triliun dari,
 Kekayaan pesisir : 560 triliun,
 Bioteknologi 400 triliun,
 Wisata bahari : 20 triliun,
 Minyak bumi : 210 triliun,
 Transportasi laut :200 triliun.
Potensi Sumberdaya Maritim
• Indonesia negara kepulauan : 17.000 pulau
• Wilayah pantai : 80.000 km  2x keliling bumi
• Luas laut > 3,5 juta km2  2 x daratan
• Potensi sumberdaya kelautan sangat besar :
• Perikanan, rumput laut, mutiara, garam,
• Minyak dan gas
• Pariwisata bahari
• Transportasi laut
• Pendidikan, penelitian, pertahanan
Masalah di Daerah Pantai
 Erosi pantai,
 Sedimentasi
 Pembelokan dan pendangkalan muara sungai
 Pencemaran lingkungan (limbah industri & pemukiman)
 Penurunan tanah dan intrusi air asin
 Perkembangan permukiman pantai yg tidak terencana
(permukiman kumuh),
 Pemanfaatan daerah pantai yang tidak sesuai dengan
potensi pantai,
Potensi Sumber Daya Perikanan

https://kreatifikan.blogspot.com/2019/07/gambar-potensi-ikan-di-perairan.html
Potensi Sumber Daya Perikanan
 Tahun 2019
Produksi Garam
 Produksi garam nasional : 2,3 juta ton.
 Kebutuhan garam nasional : 4,2 juta ton.
 Impor garam : 2,72 juta ton
 Dukungan Pemerintah
 Membeli garam rakyat
 Mengurangi impor
 Pelatihan ke masyarakat produksi garam berkualitas
 Menstabilkan harga
Laut
Perikanan - Tambak
A Sempadan Pantai Arus Dominan B

Saluran Buang
Saluran Pasok
Sungai Pembuang
Sungai Pemasok Petak Tambak
Air Tambak
Air Tambak Pantai
Perikanan - Tambak
Budidaya Rumput Laut
Wisata Pantai Pantai
Pariwisata
Taman Laut
Pengeboran Minyak - Gas
Budidaya Mutiara
Pelabuhan Umum
Sumber Energi

Energi Angin
Energi Gelombang
Energi pasang surut
Masalah di Daerah Pantai
Erosi pantai,
Sedimentasi
Pembelokan dan pendangkalan muara sungai
Pencemaran lingkungan (limbah industri & pemukiman)
Penurunan tanah dan intrusi air asin
Perkembangan permukiman pantai yg tidak terencana
(permukiman kumuh),
Pemanfaatan daerah pantai yang tidak sesuai dengan
potensi pantai,
Pengelolaan Daerah Pantai
 Erosi pantai dapat menimbulkan kerugian sangat besar karena
rusaknya kawasan pemukiman dan fasilitas umum di daerah tsb
 Penanggulangan erosi pantai dapat dilakukan dengan cara :
Perlindungan alami (tanaman pelindung pantai, sand dune, karang)
Bangunan pelindung pantai (hard structure)
 Sedapat mungkin pengelolan/perlindungan pantai dilakukan
secara alami dengan hutan bakau, nipah, tanaman api-api
 Kalau perlindungan alami tidak memungkinkan karena kondisi
pantai sudah kritis, terpaksa dengan bangunan pelindung pantai
Kerusakan Pantai di Riau dan Perlindungan dng Dinding Pantai
Abrasi Sikka Abrasi Sikka
Abrasi Pantai

Abrasi dan Jalan Rusak di Utara Flores

Jalan menuju dermaga feri Namangkewa di Kab. Sikka


Selat Baru Kerusakan
Mangrove

Selat Panjang Pantai Ujung Palik


Perlindungan Alami

 Pantai Berpasir (sand dune)


 Pantai berlumpur (bakau, nipah)
 Pantai Karang
Penanganan Kerusakan Pantai Dasar Pantai
Gelombang
Infrastruktur

Pantai Kritis
/Rumah

Perlindungan Garis Referensi

• Pantai dalam kondisi kritis. Gelombang ( a ) Kondisi Saat Ini

sudah sampai pemukiman & fasilitas umum


Infrastruktur/
• Kalau tidak ditangani, maka pemukiman Erosi
Rumah Rusak

( b ) Tanpa Penanganan
dan fasilitas umum rusak
• Perlindungan dengan bangunan pelindung
pantai : pemecah gelombang, groin, Bangunan
Pantai

revetmen ( c ) Perlindungan

• Perlindungan dengan pengisian pasir (sand Posisi Gelombang Bergeser

nourishment), gelombang pecah jauh dari


Pengisian Pasir
pemukiman ( d ) Pengisian Pasir
Sand Nourishment

• Kalau tanpa perlindungan karena mahal,


rumah/ pemukiman pindah/menjauh Infrastruktur/
Rumah Pindah

( e ) Infrastruktur dipindah
Perlindungan Pantai
Perlindungan Pantai

Perlindungan
Perlindungan Buatan
Alami

Tanaman Sand Perkuatan Menahan Transpor Sedimen Mengurangi Energi


Pelindung Nourishment Pantai Sepanjang Pantai Gelombang
Bakau
Api-api
Nipah Revetmen Groin Pemecah Gelombang
Dinding Pantai Tipe I, L, T Tumpukan Batu
Tumpukan Batu Buis Beton
Buis Beton Blok Beton
Blok Beton

Pemecah Gelomb.
Pelabuhan
Terputus
Perlindungan Buatan (Hard Structure)
Revetmen (dinding pantai)

garis pantai

a. Dinding pantai atau revetment

groin
groin

garis pantai garis pantai


b. Groin c. Seri groin

Jetty

muara
sungai

d. Jetty
Pemecah gelombang

Pemecah gelombang

Perairan pelabuhan
garis pantai

e. Pemecah gelombang lepas pantai e. Pemecah gelombang sambung pantai


Contoh desain groin dan pemecah gelombang

Groin Perlindungan Pantai Kuta Groin Tiang Pantai Teluk Penyu Cilacap

Pemecah Gelombang Tanah Lot Bali


Revetment

Revetment Pantai Revetment Bronjong


Cermin - Aceh
Revetment Geobag

Revetment Matras
Dinding Pantai – Pantai Kuta -Bali

DENAH DENAH

Pelindung kaki

POT MELINTANG POT MELINTANG

Dinding Pantai Buis Beton – Bengkulu


Perkerasan

Dinding pantai

Tembok Laut
Ge min
do
lom an
Groin

ba
ng
Qs Garis gelombang pecah

Qs

garis pantai asli


Garis pantai
Sedimentasi Erosi setelah ada groin

Groin Tunggal – Garis pantai di sekitarnya Groin

Garis pantai
Garis pantai asli setelah ada groin
Seri Groin

Tipe Groin

Tipe lurus Tipe T Tipe L


Groin Pantai Padang

Potongan B - B

Potongan C - C

Potongan D - D
Groin Buis Beton dan Tiang Pancang
B C A
A

B C
DENAH

Pot. A-A konstruksi pelindung kaki dari


pipa beton D 1,00 diisi batu kosong susunan batu kosong
landasan karung plastik diisi pasir

Pot. C-C Pot. B-B


Jetty

Ge mina
do
lom n
Garis gelombang

ban
pecah

Qs
Qs

Garis air surut

Jetty panjang Jetty sedang


Ge mina
do
lom n
ban
g

Qs
Qs

Garis air surut

Jetty pendek Bangunan di tebing


Pemecah Gelombang
Pemecah gelombang Pemecah gelombang

Cuspate

garis pantai asli Tombolo


(a) (b)

Pemecah gelombang

Tombolo
(c)
Pemecah Gelombang Untuk Perlindungan Pantai

Sebelum ada Pelindung Pemecah Gelombang

Pemecah Gelombang
Setelah ada Pemecah Gelombang
Bangunan
Suplai Pasir di Pantai (sand nourishment) Pantai
( c ) Perlindungan

Posisi Gelombang Bergeser

Pengisian Pasir

• Pengisian pasir di Pantai


( d ) Pengisian Pasir
Sand Nourishment
Sanur Bali

Infrastruktur/
Rumah Pindah

( e ) Infrastruktur dipindah
Perlindungan Pantai Kuta - Bali
• Setelah dibangunnya Runway Bandara Ngurah Rai tahun 1960-an,
pantai Kuta mengalami erosi
• Keberadaan runway menyebabkan arus sepanjang pantai bergerak ke
arah timur dan mengangkut sedimen pasir sepanjang pantai
• Pantai mengalami erosi
• Kerusakan pantai dan fasilitas jalan & bangunan di pantai terancam
• Pelindung alami tidak memungkinkan : pantai pasir, hutan bakau
tidak bisa tumbuh
• Dibuat bangunan pelindung pantai : groin, dinding pantai, sand
nourishment, dsb
Pantai Kuta Pantai Jimbaran

Perlindungan Pantai Kuta

Pantai Kuta

Runway Bandara Ngurah Rai


Runway Bandara

Bangunan Pelindung Pantai


Ngurah Rai

Pias I L 1 = 0,7
km
Volume pasir V =
1 52,000 3
m
P
Volu ias II L
me
pas 2 = 0,8 k
ir V
2 =4
m
09.0
Bangunan Pelindung Pantai
200 00
m
m3
1 Pia
Volu s III L
me 3 =1
pas ,2 k
ir V m
3 =3
22.0
200 m 00 m3
200 m

2
Groin tepe T
200 m

Pengisian pasir
10
0m

15
0m

Pantai Kuta 20
0m
U

0 0,2 0,4 0,6 0,8 10 km 5


100 m
0m

S KALA
15
Tembok Laut
Pantai Kuta

Dinding pantai di depan Discovery Mall


Lapis Lindung (Armor unit) W
rH3
Sr 
r
K D ( S r  1)3 cot  a

Tampak atas Tampak bawah Tampak atas Tampak bawah

Quadripod Tetrapod

Tampak samping Tampak samping

Tampak atas Tampak bawah Tampak atas Tampak bawah

Dolos
Tribar

Tampak samping Tampak samping


Perencanaan Bangunan
Tetrapod & Dolos
Accropode
A-Jack
2. A-JACK

A. Bekisting Fibre A-JACK


B. Modul A-jack

1.5 M

C. Rangkai 2 Modul A-jack B. A-jack


Kegiatan Belajar-Mengajar Di masa Pandemi Covid-19

 Di masa WfH, di mana dosen tidak bisa langsung bertatap


muka dengan mahasiswa, buku referensi sangat diperlukan
bagi mahasiswa untuk bisa lebih memahami materi yang
diberikan dosen secara daring.
 Belajar dari buku yang mudah dipahami, harga terjangkau,
dan mudah diperoleh.
 Semasa pandemi beli buku di toko buku bisa membahayakan
diri dan orang lain.
 Secara daring akan memudahkan untuk mendapatkannya.
Buku Karya Bambang Triatmodjo
Terima Kasih
Pemesanan Buku : Dra. Sri Jamilah Pujiwati (08121596766)

Anda mungkin juga menyukai