Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU/MANDIRI

Mengidentifikasi Isu Tusi Peserta Latsar dengan analisis APKL, USG dan Fishbone

Kamis, 03 Juni 2021

Oleh :

Nama : Anantesya Hera Dini, S.Pt

NIP : 19960102 201908 2 001

Jabatan : Pengawas Bibit Ternak Ahli Pertama

Pemateri : Dr. Ir. Akhmat Yamin, MA

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN 80 KOTA PALU


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tugas:

ANALISIS ISSU APKL

NO MASALAH AKTUAL PROBLEMATIK KEKHALAYAKAN KELAYAKAN TOTAL

1 Peternak enggan
mengandangkan
5 5 5 5 20
ternaknya

2 Tidak adanya
Hijauan
4 5 3 4 16
Makanan Ternak
yang tersedia
dilingkungan
peternak

3 Proses Reproduksi
tidak maksimal,
3 4 4 4 15
sehingga
menghasilkan
bibit yang tidak
berkualitas

4 Kurang tegasnya
penerapan
peraturan
3 4 5 5 17
daerah tentang
ternak
berkeliaran
ANALISIS USG

NO. MASALAH PRIORITAS TOTAL PERINGKAT


POKOK
U S G

1. Peternak enggan 5 5 5 15 I
mengandangkan
ternaknya

2. Tidak adanya 3 3 4 10 IV
Hijauan Makanan
Ternak yang
tersedia
dilingkungan
peternak

3. Proses Reproduksi 4 3 4 11 III


tidak maksimal,
sehingga
menghasilkan bibit
yang tidak
berkualitas

4. Kurang tegasnya 4 4 4 12 II
penerapan
peraturan daerah
tentang ternak
berkeliaran
ANALISIS METODE FISHBONE
Penyebab Akibat

SDM METODE

TIDAK TEGAS
Pengetahuan

Kurang patuh KONDISI PERKOTAAN


Kebiasaan
MENJADI KUMUH
Tanggung Jawab Tidak efektif DAN RENTAN
MENIMBULKAN
KECELAKAAN
HIJAUAN
KANDANG
KARENA TERNAK
YANG BEBAS
KONSENTRATi LAHAN BERKELIARAN

KARANTINA

SDA TEMPAT
Rencana penyelesaian masalah (solusi) dari isu yang berada di unit kerja saya
diatas antara lain:

1. Peternak enggan mengandangkan ternaknya

- Edukasi ke masyarakat peternak tentang pentingnya kandang untuk


ternak, serta menegakkan dengan tegas PERDA yang telah berlaku.
Sinergitas antara apparat dan pemerintah.

2. Tidak adanya Hijauan Makanan Ternak yang tersedia dilingkungan


peternak

- Mengajak masyarakat peternak untuk menanam hijauan dilahan


mereka atau halaman mereka, sehingga ternak tidak dibiarkan
berkeliaran. Pilihan hijauan haruslah yang memiliki nutrisi yang
mencukupi untuk ternak.

3. Proses Reproduksi tidak maksimal, sehingga menghasilkan bibit yang


tidak berkualitas

- Ternak harus dikandangkan, sehingga recording atau pencatatan


ternak menjadi maksimal, mulai dari indukannya dan pejantan harus
dicatat, pakan yang maksimal. Sinergitas semuanya akan
menghasilkan bibit yang berkualitas dan daging yang berkualitas

4. Kurang tegasnya penerapan peraturan daerah tentang ternak


berkeliaran

- Manfaatkan Satpol PP, Penyuluh dan pihak yang berwenang


menerapkan perda untuk tegas dan memaksimalkan pengawasan,
sediakan lahan untuk menampung ternak yang
ditangkap/diamankan. Kemudian, berikan denda atau membayar
upah dan uang pakan dari penampungan ternak yang disediakan
pemerintah. Cara ini juga dapat meningkatkan pendapatan daerah

Anda mungkin juga menyukai