AUFA ELMAROM
SUB BIDANG BUTA HURUF AL-QUR’AN
KEC. CIAMPEA KAB. BOGOR
SURAT TUGAS
Nomor :B815/KUA/03-02/VI /2020
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciampea menugaskan Penyuluh Agama Islam Non PNS
Sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Nomor:
13221/Kw.10/KP.00.1/12/2019 dengan ini menugaskan yang bersangkutan untuk melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan Agama Islam kepada kelompok, sasaran/binaan di Kecamatan Ciampea
dengan uraian tugas sebagai berikut :
Demikian Surat Tugas ini kami buat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
H. HERMAN, S.Ag.
NIP. 19731031200511003
Tembusan :
Yth. Kepala Kemenag Kab. Bogor
SURAT PERNYATAAN
PEMILIHAN SPESIALISASI
Nama : AUFA ELMAROM
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 28 Juni 1995
Pendidikan Terakhir : S1
Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al’Quran
Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT 02/03 Ds. Cibanteng Kec. Ciampea
Demikian Surat Tugas ini kami buat dengan sebenarnya, tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak
manapun.
AUFA ELMAROM
SURAT PERNYATAAN
KUNJUNGAN KEPADA TOKOH MASYARAKAT DAN PEJABAT
PEMERINTAH
Menyatakan telah melaksanakan kunjungan dalam rangka kordinasi penyuluhan Agama Islam
kepada Tokoh Masyarakat dan Pejabat Pemerintah, sebagai berikut :
SURAT PERNYATAAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK BINAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Bentuk Waktu
No Kelompok Topik Bahasan Tujuan/Target
Kegiatan Pelaksanaan
Sasaran
Pengajian Aqoidul Iman
MT. Rijalul Ansor Rutin Jama’ah dapat 7 September 2020
1.
minguan mengetahui Jam 08.00 WIB
Pengajian Sombong
Madrasah Diniyah Jama’ah dapat
Rutin 16 September 2020
4. Darut Tafsir mengetahui Ciri ciri Jam 16.00 WIB
minguan sifat dan
Pengajian Pentingnya Silaturahmi
MT. Rijalul Ansor Rutin Jama’ah dapat 21 September 2020
5.
minguan mengetahui pentingnya Jam 08.00 WIB
Pengajian Ghibah
Madrasah Diniyah
6. Rutin Jamaah mampu 23 September 2020
Darut Tafsir menjaga dari sifat Jam 16.00 WIB
minguan
2 Ana Anisa -
3 Ayu Sulviyanti -
5 Deli Supriatna -
6 Hari Isnianto -
7 Intan Yuliani -
11 Muhammad Ridwan -
12 Nanda Zulfikri -
14 Novi Fadia -
17 Sipa Nuriyani -
18 Siti Munawaroh -
19 Teti Cahyati -
23 Anti Aryanti -
25 Fitri Nurhidayatulloh -
26 Fitriani Rosidah -
27 Haeruman Azizi -
N
NAMA PESERTA ALAMAT TANDA TANGAN
O
1 Abdi Syihabudin Cibanteng
2 Abdul Basit -
4 Agasta Alfauzan -
6 Angga Apriansyah -
7 Dede Saputra -
10 Iqbal Fadillah -
11 Irfan Maulana -
14 M Chairil Alamsyah -
15 M Rafli -
16 M. Auf Habibi -
17 M. Farhan Awaludin -
18 M. Irgi Ardiansyah -
19 Maryono Nugroho -
22 Muhamad Fikral -
27 Ridho Hadjiansyah -
28 Rohadiansyah -
29 Syahrul Romadhoni Az -
30 Yoga -
Ciampea, 1 September
2020
Mengetahui:
Kepala KUA, Penyuluh Agama Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non PNS,
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM
Menerangkan bahwa :
Nama : AUFA ELMAROM
Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non PNS
Wilayah Penugasan : Kecamatan, Ciampea
Telah nyata melakukan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Agama Islam sesuai dengan
tugasnya sebanyak 8 kali pada bulan Januari tahun 2020.
H. HERMAN, S.Ag
NIP. 19731031200511003
SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN PENYULUHAN
Menerangkan bahwa :
Telah melaksanakan binaan dan penyuluhan tatap muka dengan jama’ah di MT. Rijalul
Ansor, yang kami kelola dengan jadwal binaan :
Hari : Minggu
Bulan : September 2020
Waktu : Jam 16.00 WIB s/d selesai
Jumlah jama’ah : 30 orang
Materi :
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN PENYULUHAN
Menerangkan bahwa :
Telah melaksanakan binaan dan penyuluhan tatap muka dengan jama’ah di MD Darut Tafsir,
yang kami kelola dengan jadwal binaan :
Hari : Minggu
Bulan : September 2020
Waktu : Jam 16.00 WIB s/d selesai
Jumlah jama’ah : 30 orang
:
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Drs.Madyani
MATERI II
Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita. Dalam Islam, tetangga
memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dari gangguan dan
sebagainya. Selain itu, ada sejumlah adab bagi tetangga sebagaimana disebutkan Imam Al-
Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Dîn dalam Majmû'ah Rasâil al-Imam al-
Ghazâli (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 444), sebagai berikut:
هKK ويهنيK، ويعزيه في مصيبته، ويعوده في مرضه، وال يكثر عليه السؤال، وال يطيل معه الكالم، ابتداؤه بالسالم:آداب الجار
دKKه عنKK ويعين،هKK ويغض عن حرمت، ومعاتبته برفق عند هفوته، ويصفح عن زلته، ويتلطف لولده و عبده في الكالم،في فرحه
ر إلى خادمتهKKKديم النظKKK وال ي،رختهKKK صADVERTISEMENT Artinya: "Adab bertetangga, yakni
mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak bertanya, menjenguk
yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah, ikut bergembira atas
kegembiraannya, berbicara dengan lembut kepada anak tetangga dan pembantunya,
memaafkan kesalahan ucap, menegur secara halus ketika berbuat kesalahan, menundukkan
mata dari memandang istrinya, memberikan pertolongan ketika diperlukan, tidak terus-
menerus memandang pembantu perempuannya.” Dari kutipan di atas, dapat diuraikan kedua
belas adab bertetangga sebagai berikut: Pertama, mendahului menyampaikan salam. Orang-
orang yang bertetangga dianjurkan saling menyapa ketika bertemu dengan mengucapkan
salam. Tentu saja pihak yang mendahului mengucapkan salam secara akhlak lebih baik dan
karenanya mendapatkan kebaikan yang lebih banyak. ADVERTISEMENT Kedua, tidak
lama-lama berbicara. Hidup bertetangga tidak bisa lepas dari berbicara satu sama lain. Namun
pembicaraan itu sebaiknya tidak kelewat lama. Hal ini demi kebaikan seperti menghindari
ghibah atau menggunjing pihak lain yang bisa menimbulkan fitnah dan sebagainya. Ketiga,
tidak banyak bertanya. Mengajukan pertanyaan seperti, “Mau kemana?” merupakan salah satu
cara menyapa yang sudah umum. Jika pertanyaan tersebut dijawab, ” Mau ke pasar”, maka
tidak harus diajukan lagi pertanyaan yang lebih detail seperti, “Mau beli apa?”, sebab hal ini
bisa berarti terlalu ingin mengetahui urusan orang lain. Cukuplah diikuti dengan ungkapan,
”Silakan” atau dalam bahasa Jawa, “Monggo, nderekaken.” Keempat, menjenguk yang
sakit. Ketika tetangga ada yang sakit, ia berhak dikunjungi. Artinya, tetangga yang tidak sakit
berkewajiban mengunjunginya tanpa memandang status sosial pihak yang sakit. Bertetangga
pada dasarnya adalah berteman sehingga kesetaraan di antara mereka harus dijaga dengan
baik. ADVERTISEMENT Kelima, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah.
Seorang tetangga juga berhak dikunjungi ketika sedang tertimpa musibah terutama kematian
anggota keluarganya. Hal yang sebaiknya dilakukan dalam kunjungan takziah adalah ikut
berbela sungkawa dengan menunjukkan rasa duka dan mendoakan kebaikan terutama bagi si
mayit dan keluarga yang ditinggalkan. Keenam, ikut bergembira atas kegembiraannya.
Tidak sebaiknya seseorang merasa tidak senang atas keberhasilan tetangganya disebabkan iri.
Hal yang justru dianjurkan adalah saling mengucapkan selamat atas keberhasilan sesama
tangga. Dengan cara ini perasaan iri atas keberhasilan tetangga bisa dihindarkan dan
pertemanan sesama tetangga dapat terjaga. ADVERTISEMENT Ketujuh, berbicara dengan
lembut kepada anak tetangga dan pembantunya. Anak-anak tetangga dan pembantunya
merupakan kelompok orang-orang lemah secara sosial sehingga harus dibesarkan hatinya.
Salah satu caranya adalah dengan menghindari cara bicara yang bisa membuat mereka merasa
takut. Kedelapan, memaafkan kesalahan ucap. Memberikan maaf kepada tetangga yang
terselip lidah sangat dianjurkan sebab bisa jadi suatu ketika seseorang juga berbuat hal yang
sama. Dengan kata lain saling memaafkan di antara orang-orang yang bertetangga sangat
dianjurkan. Kesembilan, menegur secara halus ketika berbuat kesalahan. Menegur tetangga
yang berbuat salah adalah baik terutama jika kesalahan itu menyangkut kepentingan orang
banyak. Namun demikian teguran itu harus dilakukan dengan cara yang baik sehingga
diterima dengan baik. . Kesepuluh, menundukkan mata dari memandang istrinya.
Memandang istri orang lain, terutama tetangga, harus dengan pandangan yang minimalis,
yakni misalnya dengan menundukkan kepala. Hal ini untuk menghindari fitnah, atau
timbulnya godaan-godaan yang bersumber dari setan. Kesebelas, memberikan pertolongan
ketika diperlukan. Jika terjadi apa-apa pada seseorang seperti sakit, tertimpa musibah, dan
sebagainya, tetanggalah yang lebih dulu mengatahui. Oleh karena itu, menjadi penting
memberikan pertolongan segera atas kesulitan yang dialami tetangga. Kedua belas, tidak
terus menerus memandang pembantu perempuannya. Banyak hal negatif bermula dari
pandangan mata. Maka penting untuk meminimalisir pandangan terhadap pembantu
perempuan. Posisinya yang lemah rentan terhadap kekerasan oleh orang-orang di sekitarnya.
Demikianlah kedua belas adab bertetangga sebagaimana nasihat Imam Al-Ghazali. Jika
disarikan, maka kedua belas adab tersebut pada intinya menekankan bahwa hidup bertetangga
harus saling menghargai, tolong-menolong dan menjaga keharmonisan. Namun demikian
diperlukan sikap hati-hati dalam berinteraksi dengan lawan jenis agar terhindar dari fitnah.