Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN BULANAN

PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS


BULAN FEBRUARI TAHUN 2020

AUFA ELMAROM
SUB BIDANG BUTA HURUF AL-QUR’AN
KEC. CIAMPEA KAB. BOGOR
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOGOR
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN CIAMPEA
Jl. Raya Warung Borong, KM 13 Ciampea Desa Bojongrangkas. Ciampea Bogor Kode Pos 16620

SURAT TUGAS
Nomor :B815/KUA/03-02/VI /2020

Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciampea menugaskan Penyuluh Agama Islam Non PNS

Nama : AUFA ELMAROM


Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 28 Juni 1995
Pendidikan Terakhir : S1
Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al’Quran
Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT 02/03 Ds. Cibanteng Kec. Ciampea

Sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Nomor:
13221/Kw.10/KP.00.1/12/2019 dengan ini menugaskan yang bersangkutan untuk melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan Agama Islam kepada kelompok, sasaran/binaan di Kecamatan Ciampea
dengan uraian tugas sebagai berikut :

1. Melakukan pendataan potensi dakwah


2. Membentuk kelompok kelompok binaan
3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan Agama Islam
4. Melaksanakan tugas tambahan lainnya, diluar tugas dan fungsi utamanya
5. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Kantor Urusan Agama ( KUA )
kecamatan dengan tembusan kepada ketua POKJALUH secara periodik sesuai ketentuan.

Demikian Surat Tugas ini kami buat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ciampea, 1 Februari 2020


Kepala,

H. HERMAN, S.Ag.
NIP. 19731031200511003

Tembusan :
Yth. Kepala Kemenag Kab. Bogor

SURAT PERNYATAAN
PEMILIHAN SPESIALISASI

Nama : AUFA ELMAROM


Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 28 Juni 1995
Pendidikan Terakhir : S1
Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al’Quran
Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT 02/03 Ds. Cibanteng Kec. Ciampea

Dengan ini menyatakan memilih spesialisasi :

1. Kerukunan Umat Beragama


2. Keluarga Sakinah
3. Pengelolaan Zakat
4. Pemberdayaan Wakaf
5. Jaminan Produk Halal
6. Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an
7. Radikalisme dan Aliran Sempalan
8. Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS.

Demikian Surat Tugas ini kami buat dengan sebenarnya, tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak
manapun.

Penyuluh Agama Islam Non PNS


Yang membuat pernyataan,

AUFA ELMAROM

SURAT PERNYATAAN
KUNJUNGAN KEPADA TOKOH MASYARAKAT DAN PEJABAT
PEMERINTAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : AUFA ELMAROM


Jabatan : Penyuluh agama Islam NON PNS
Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al-Qur’an
Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT 03/02 Ds. Cibanteng Kec. Ciampea

Menyatakan telah melaksanakan kunjungan dalam rangka kordinasi penyuluhan Agama Islam
kepada Tokoh Masyarakat dan Pejabat Pemerintah, sebagai berikut :

1. Nama : HJ. YUYUN YUNIAWATI, S. Ag


Jabatan : Penyuluh Agama Fungsional
Hari/Tanggal : Jum’at, 3 Januari 2020
Materi Kunjungan : Kordinasi Kegiatan Pertemuan rutin penyuluh agama islam
(PAI)

2. Nama : WARSO, S.Sos


Jabatan : Kepala Desa Cibanteng
Hari/Tanggal : Jum’at, 3 Januari 2020
Materi Kunjungan : Koordinasi Pengajian Bulanan Desa

3. Nama : UST ABDUL WAHID


Jabatan : kepala Pondok pesantren Tahfidz Alfathon
Hari/Tanggal : Jum’at, 3 Januari 2020
Materi Kunjungan : Bimbingan Alquran
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Ciampea, 3 Januari 2020


Mengetahui
Kepala KUA, Penyuluh Agama Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non PNS,

H. HERMAN, S.Ag HJ. YUYUN YUNiAWATI, S. Ag. AUFA ELMAROM


NIP. 19731031200511003 NIP.1973062009012003

SURAT PERNYATAAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK BINAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : AUFA ELMAROM


Jabatan : Penyuluh agama Islam NON PNS
Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al-Qur’an
Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT/RW 03/02 Ds. Cibanteng Kec.
Ciampea

Dengan ini menyatakan telah membentuk kelompok binaan sebagai berikut :

1. Nama Kelompok : Majelis Ta’lim Rijalul Ansor


Alamat : Kp. Pabuaran kulon RT/RW 04/06 Ds. Cibanteng Kec.
Ciampea
Jumlah Anggota : 30 Orang

2. Nama Kelompok : Madrasah Diniyah Darut Tafsir


Alamat : Kp. Pabuaran kaum RT/RW 03/02 Ds. Cibanteng
Kec.Ciampea
Jumlah Anggota 30 Orang

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Ciampea, 3 Januari 2020


Mengetahui:
Kepala KUA, Penyuluh Agama Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non PNS,

H. HERMAN, S.Ag HJ. YUYUN YUNiAWATI, S. Ag. AUFA ELMAROM


NIP. 19731031200511003 NIP.1973062009012003

RENCANA KERJA BULANAN


Nama PAI Non PNS : AUFA ELMAROM
Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non PNS
Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al-Qur’an
Kecamatan : Ciampea
Kabupaten : Bogor
Provinsi : Jawa Barat

Nama
Bentuk Topik Waktu
No Kelompok Tujuan/Target
Kegiatan Bahasan Pelaksanaan
Sasaran
Pengajian Pokok-pokok Jum’at, 1 februari
MT. Rijalul Jama’ah dapat mengerti Pokok-
Rutin Kandungan Al- 2020 Jam 08.00
Ansor pokok Kandungan Al-Quran
minguan Quran WIB
Madrasah Pengajian Menolak Minggu, 3
Diniyah Darut Rutin Kemunkaran dan
Jama’ah dapat mengetahui Februari 2020
Menolak Kemunkaran dan Bid’ah
Tafsir Harian Bid’ah Jam 16.00 WIB
Pengajian Ayat-ayat Al- Jum’at, 8Februari
MT. Rijalul Jama,ah dapat Ayat-ayat Al-
Rutin Quran Tentang 2020 Jam 08.00
Ansor Quran Tentang Ibadah
minguan Ibadah WIB
Madrasah Pengajian Minggu, 10
Diniyah Darut Rutin
Hadits tentang Jama,ah dapat mengetahui Februari 2020
Halal dan Haram Hadits tentang Halal dan Haram
Tafsir Harian Jam 16.00 WIB

MT. Rijalul
Pengajian Jama’ah dapat mengetahui Jum’at, 15
Ayat-ayat Al-
Rutin Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Februari 2020
Ansor Quran Tentang
minguan Pengetahuan Jam 08.00 WIB
Ilmu Pengetahuan
Haramnya seorang
Madrasah Pengajian Muslim
Jamaah mampu memahami Minggu, 17
Haramnya seorang Muslim
Diniyah Darut Rutin Membunuh(Hadits Februari 2020
Membunuh(Hadits Riwayat
Tafsir Harian Riwayat Bukhori Jam 16.00 WIB
Bukhori dan Muslim)
dan Muslim)
Pengajian Ayat-ayat Al- Jum’at, 22
MT. Rijalul Jama’ah mengetahui Ayat-ayat
Rutin Quran Tentang Februari 2020
Ansor Al-Quran Tentang Manusia
minguan Manusia Jam 08.00 WIB
Madrasah Pengajian Syarat Sebahagian jama’ah menjadi Minggu, 24
Diniyah Darut Rutin diterimanya DOA( tau Syarat diterimanya Februari 2020
Tafsir Harian Hr.Muslim) DOA( Hr.Muslim) Jam 16.00 WIB

Ciampea, 1 Februari 2020


Mengetahui:
Kepala KUA, Penyuluh Agama Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non PNS,

H. HERMAN, S.Ag HJ. YUYUN YUNiAWATI, S. Ag AUFA ELMAROM


NIP. 19731031200511003 NIP. NIP.1973062009012003
DAFTAR HADIR PENYULUHAN

Nama Kelompok : M.T. Rijalul Ansor


Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT/RW 04/06 Ds. Cibanteng Kec. Ciampea
Bentuk kegiatan : Pengajian Rutin Mingguan
Bulan : Februari 2020

NO NAMA PESERTA ALAMAT TANDA TANGAN

1 Afifah Barkatul Atqiya Cibanteng

2 Ana Anisa -

3 Ayu Sulviyanti -

4 Bilal Oktareva Trianda -

5 Deli Supriatna -

6 Hari Isnianto -

7 Intan Yuliani -

8 Lida Nurlaela Sari -

9 Muhammad Aenun Naim -

10 Muhammad Khoiruddin Ash Shiddieq -

11 Muhammad Ridwan -

12 Nanda Zulfikri -

13 Neng Fitri Komalasari -

14 Novi Fadia -

15 Novita Dwi Puspa -

16 Risma Sri Rahayu -

17 Sipa Nuriyani -

18 Siti Munawaroh -

19 Teti Cahyati -

20 Yesi Yuliyanti Azahro -

21 Zaenal Mutakin Mubarok -

22 Abdul Mahesa Habiebie -

23 Anti Aryanti -

24 Cep Soni Parid Maulana -

25 Fitri Nurhidayatulloh -
26 Fitriani Rosidah -

27 Haeruman Azizi -

28 Luzia Ulfasyara Annurul Haq -

29 Muhammad Farhan -

30 Nadia Nurul Huda -

Penyuluh Agama Islam Non PNS, Ketua Kelompok/Penyelenggara,

AUFA ELMAROM ALVIYAN BADRO KAMALI


DAFTAR HADIR PENYULUHAN

Nama Kelompok : Madrasah Diniyah Darut Tafsir


Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT/RW 03/02 Ds. Cibanteng Kec. Ciampea
Bentuk kegiatan : Pengajian Rutin Mingguan
Bulan : februari 2020

NO NAMA PESERTA ALAMAT TANDA TANGAN

1 Abdi Syihabudin Cibanteng

2 Abdul Basit -

3 Adam Rizki Dinata -

4 Agasta Alfauzan -

5 Ahmad Keanu Al Gibran -

6 Angga Apriansyah -

7 Dede Saputra -

8 Dodi Badru Tamam R -

9 Gantra Gatami Arifin -

10 Iqbal Fadillah -

11 Irfan Maulana -

12 Khoerul Anwar Setiawan -

13 Khoerul Syahdan Faqih -

14 M Chairil Alamsyah -

15 M Rafli -

16 M. Auf Habibi -

17 M. Farhan Awaludin -

18 M. Irgi Ardiansyah -

19 Maryono Nugroho -

20 Muhamad Aldin Islami -

21 Muhamad Farhan Widya -

22 Muhamad Fikral -

23 Muhamad Furqon Ramadan -

24 Muhamad Yawal Prata -

25 Naufal Fadli Fadillah -

26 Panca Akbar -
27 Ridho Hadjiansyah -

28 Rohadiansyah -

29 Syahrul Romadhoni Az -

30 Yoga -

Penyuluh Agama Islam Non PNS, Ketua Kelompok/Penyelenggara,

AUFA ELMAROM DRS.MADYANI

LAPORAN MINGGUAN PENYULUH AGAMA

Nama PAI Non PNS : AUFA ELMAROM


Bidang Tugas/Spesialisasi : Buta Huruf Al-Qur’an
Kecamatan : Ciampea
Kabupaten : Bogor
Provinsi : Jawabarat
Nama Masalah
Bentuk Topik Waktu
No Kelompok Yang Alternatif Pemecahan
Kegiatan Bahasan Pelaksanaan Ditemukan
Sasaran
Pengajian Pokok-pokok Jum’at, 1
MT. Rijalul Masih ada
1. Rutin Kandungan Al- februari 2020 Berusaha menerangkan
Ansor yang tahu
minguan Quran Jam 08.00 WIB
Madrasah Pengajian Menolak Minggu, 3
Reaisasi dan
Diniyah Darut Rutin Kemunkaran dan Februari 2020 Berusaha menerangkan
contoh
Tafsir Harian Bid’ah Jam 16.00 WIB
Pengajian Ayat-ayat Al- Jum’at, Jama’ah masih
MT. Rijalul Berusaha Memberikan
Rutin Quran Tentang 8Februari 2020 ada yg belum
Ansor penjelasan
minguan Ibadah Jam 08.00 WIB tau
Madrasah Pengajian Minggu, 10
Hadits tentang
Diniyah Darut Rutin Februari 2020 - -
Halal dan Haram
Tafsir Harian Jam 16.00 WIB
Ada jama,ah
yg belum tau
Pengajian Jum’at, 15
MT. Rijalul Ayat-ayat Al- Ayat-ayat Al-
Rutin Februari 2020 Berusaha menerangkan
Ansor Quran Tentang Quran Tentang
minguan Jam 08.00 WIB
Ilmu Pengetahuan Ilmu
Pengetahuan
Haramnya seorang
Madrasah Pengajian Muslim Minggu, 17
Berusaha Memberikan
Diniyah Darut Rutin Membunuh(Hadits Februari 2020 -
penjelasan pada jama’ah
Tafsir Harian Riwayat Bukhori Jam 16.00 WIB
dan Muslim)
Pengajian Ayat-ayat Al- Jum’at, 22 Ayat-ayat Al-
MT. Rijalul Berusaha menerangkan
Rutin Quran Tentang Februari 2020 Quran Tentang
Ansor nya
minguan Manusia Jam 08.00 WIB Manusia

Madrasah Pengajian Syarat Minggu, 24 Masih ada


Diniyah Darut Rutin diterimanya DOA( Februari 2020 jamaah yg Berusaha menerangkan
Tafsir Harian Hr.Muslim) Jam 16.00 WIB belum tahu

Ciampea, 1 februari 2020


Mengetahui:
Kepala KUA, Penyuluh Agama Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non PNS,

H. HERMAN, S.Ag HJ. YUYUN YUNiAWATI, S. Ag AUFA ELMAROM


NIP. 19731031200511003 NIP. NIP.1973062009012003
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : H. HERMAN, S.Ag


NIP : NIP. 19731031200511003
Pangkat/Golongan : Pembina IV/a
Jabatan : Kepala KUA Kecamatan Ciampea
Alamat : Jl. Raya Warung Borong Km.13 Ciampea Bogor

Menerangkan bahwa :
Nama : AUFA ELMAROM
Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non PNS
Wilayah Penugasan : Kecamatan, Ciampea

Telah nyata melakukan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Agama Islam sesuai dengan
tugasnya sebanyak 8 kali pada bulan Januari tahun 2020.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ciampea, 30 Februari 2020


Kepala KUA Kec. Ciampea,

H. HERMAN, S.Ag
NIP. 19731031200511003
SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN PENYULUHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Alviyan Badro kamali


Jabatan : Pimpinan MT. RIJALUL ANSOR
Alamat : Kp. Pabuaran kulon RT/RW 004/006 Dea Cibanteng

Menerangkan bahwa :

Nama : AUFA ELMAROM


Noreg : 3201152806950009
Jabatan : Penyuluh Agama non PNS
Wilayah Binaan : Desa Cibanteng

Telah melaksanakan binaan dan penyuluhan tatap muka dengan jama’ah di MT. Rijalul
Ansor, yang kami kelola dengan jadwal binaan :

Hari : Minggu
Bulan : Februari 2020
Waktu : Jam 16.00 WIB s/d selesai
Jumlah jama’ah : 30 orang
Materi :

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Ciampea, 30 Februari 2020


Pimpinan MT. Rijalul Ansor,

Alviyan Badro Kamali


SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN PENYULUHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Drs.Madyani
Jabatan : Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Darut Tafsir
Alamat : Kp. Pabuaran Kaum RT/RW 03/02 Desa Cibanteng Kec
ciampea

Menerangkan bahwa :

Nama : AUFA ELMAROM


Noreg : 3201152806950009
Jabatan : Penyuluh Agama non PNS
Wilayah Binaan : Desa Cibanteng

Telah melaksanakan binaan dan penyuluhan tatap muka dengan jama’ah di MD Darut Tafsir,
yang kami kelola dengan jadwal binaan :

Hari : Minggu
Bulan : Februari 2020
Waktu : Jam 16.00 WIB s/d selesai
Jumlah jama’ah : 30 orang
Materi :

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Ciampea, 30 Februari 2020


Kepala Madrasah Diniyah Darut Tafsir,

Drs.Madyani

MATERI
Pada pembelajaran ini saya mengumpulkan beberapa ayat yang berkaitan dengan materi,lalu
kemudian menerangkan asbab nuzulnya,dan tafsirnya. Pada pembelajaran ini siswadi tuntut untuk
menghafal ayat dengan baik dan benar.

Minggu II :Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ibadah

 Q.S. Al-Dzariyat 56
     
Artinya:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
 Q.S. Al-Baqarah 21
         

Artinya:
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa,

 Q.S. Al-Anbiya 25
             

Artinya:
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".

 Q.S. Al-Bayinnah 5
          
     
Artinya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

MATERI II
Ummul Mukminin, Ummu Abdillah, ‘Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa mendatangkan hal baru dalam urusan agama yang tidak termasuk bagian
darinya [tidak ada dasar hukumnya] maka tertolak.” (HR Bukhari dan Muslim)
Riwayat Muslim menyebutkan, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa melakukan amalan,
tanpa didasari perintah kami, maka tertolak.”

Kandungan hadits:

1. Islam dilakukan dengan cara ittiba’ [mengikuti], bukan ibtida’ [mencipatakan]. Melalui
hadits ini Rasulullah saw. menjaga kemurnian Islam dari tangan orang-orang yang melampaui
batas. Hadits ini merupakan jawami’ul kalim [singkat namun penuh makna], yang mengacu
kepada berbagai nash al-Qur’an yang menyatakan bahwa keselamatan seseorang hanya akan
didapat dengan mengikuti petunjuk Raulullah saw. tanpa menambah atau mengurangi,
sebagaimana disebutkan dalam firman Allaha: “Katakanlah wahai Muhammad, ‘Jika kalian
semua mencintai Allah maka ikutilah aku, tentu Allah akan mencintai kalian.” (Ali Imraan:
31) juga dalam firman Allah: “Dan sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan [yang sesat] karena dapat mencerai-
beraikan kalian dari jalan-Ku.” (al-An’am: 153)

2. Berbagai perbuatan yang tertolak. Hadits ini merupakan dasar yang jelas bahwa semua
perbuatan yang tidak didasari oleh perintah syar’i adalah tertolak. Hadits ini juga
menunjukkan bahwa semua perbuatan, baik yang berhubungan dengan perintah maupun
larangan terikat dengan hukum syara’. Karenanya, sungguh sangat sesat perbuatan yang
keluar dari koridor yang telah ditentukan oleh syara’, seolah-olah perbuatanlah yang
menghukumi syara’ dan bukan syara’ yang menghukumi perbuatan. Karena itu setiap muslim
wajib menyatakan bahwa perbuatan-perbuatan tersebut [yang ada di luar koridor syara’]
adalah bathil dan tertolak. Perbuatan-perbuatan yang ada di luar koridor syara’ ini terbagi dua,
dalam ibadah dan muamalah.
a. Dalam ibadah. Jika ibadah yang dilakukan seseorang keluar dari hukum syara’, maka
perbuatan tersebut tertolak. Ini termasuk dalam firman Allah swt., “Apakah mereka
mempunyai sekutu, yang membuat peraturan [dalam agama] bagi mereka, yang Allah tidak
mengizinkannya.” (asy-Syura: 21).
Contohnya mendekatkan diri kepada Allah dengan mendengar nyanyian, menari, melihat
wanita atau berbagai perbuatan lainnya yang tidak berdasarkan syara’. Mereka inilah orang-
orang yang dibutakan hatinya oleh Allah hingga tidak bisa melihat kebenaran bahkan
kemudian selalu mengikuti langkah-langkah setan. Mereka mengklaim bahwa mereka bisa
mendekatkan diri kepada Allah melalui kesesatan yang mereka ciptakan. Mereka ini tidak
jauh berbeda dengan orang-orang Arab jahiliyyah yang menciptakan satu bentu ibadah dan
pendekatan diri kepada Allah, sedangkan Allah tidak menurunkannya. Allah swt. berfirman,
“Ibadah mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka
rasakan azab disebabkan karena kekafiranmu.” (al-Anfal: 35)
Kadang, orang menyangka bahwa jika dengan melakukan ibadah bisa mendekatkan diri
kepada Allah, maka pendekatana tersebut juga bisa dilakukan dengan perbuatan yang lain.
Sebagai contoh, dimana Nabi Muhammad ada orang yang berpuasa sambil berdiri di bawah
sengatan terik matahari. Ia tidak duduk dan tidak berteduh. Lalu Rasulullah saw.
menyuruhnya untuk duduk dan berteduh sambil terus menyempurnakan puasanya.

b. Mu’amalah.
Sama halnya dalam ibadah, jika tidak ada dasar syar’i, maka amalan [yang berkenaan dengan
mu’amalah] yang dilakukan seseorang batal dan tertolak. Ini didasarkan oleh kejadian pada
masa Rasulullah saw. Suatu saat ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw. dan
menginginkan agar hukuman zina diubah dengan denda, maka Rasulullah menolaknya. Lebih
lengkapnya kejadian tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam sebuah
hadits yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. kedatangan seseorang. Orang tadi
berkata: “Anakku bekerja pada si fulan, lalu berzina dengan istrinya. Saya telah membayar
denda sebanyak seratus kambing dan seorang pembantu.” Mendengar penuturannya
Rasulullah saw. bersabda: “Seratus kambing dan pembantu dikembalikan kepadamu dan
hukuman bagi anakmu seratus kali cambukan dan diasingkan selama setahun.”
Demikian juga semua akad [transaksi] yang dilarang oleh syara’, atau dua orang yang
melakukan akad mengabaikan salah satu rukun atau syarat akad maka akad tersebut batal dan
tertolak. Permasalah ini, secara rinci bisa dibaca di buku-buku fiqih.

3. Perbuatan yang diterima


Dalam kehidupan ada perkara-perkara yang sifatnya baru dan tidak bertentangan dengan
syariat. Bahkan sesuai atau cenderung bertentangan dengan syariat. Bahkan sesuai atau
cenderung didukung dasar-dasar syara’. Maka perkara-perkara tersebut diterima. Para
Shahabat banyak mencontoh hal ini. Seperti pengumpulan al-Qur’an di masa Abu Bakar,
penyeragaman [bacaan] al-Qur’an di masa Utsman bin Affan dengan mengirimkan salinan-
salinan mushaf ke berbagai penjuru disertai para qari’.
Contoh lain, penulisan ilmu nahwu, tafsir, sanad hadits dan sebagai ilmu lainnya, baik teori
maupun yang bersifat empiris yang sangat bermanfaat bagi manusia, dan dapat mendorong
terwujudnya pelaksanaan hukum Allah di muka bumi.
4. Bid’ah yang tercela dan bid’ah yang terpuji
Dari uraian di atas bisa kita tarik kesimpulan bahwa perkara-perkara yang sifatnya baru dan
bertentangan dengan syara’, maka perkara tersebut tergolong bid’ah yang tercela dan sesat.
Namun perkara yang sifatnya baru dan tidak bertentangan dengan syariat bahkan sesuai dan
didukung oleh syariat, maka perkara tersebut baik dan sifatnya fardlu kifayah. Karena itulah
Imam Syafi’i pernah mengatakan, “Apa-apa yang sengaja dibuat dan tidak sesuai dengan al-
Qur’an atau Sunah ataupun ijma’, maka perkara tersebut masuk dalam katagori bid’ah yang
sesat. Apa-apa yang sengaja diciptakan dan bersifat baik juga tidak betentangan dengan syara’
maka masuk dalam katagori bid’ah yang baik.”
Bid’ah yang sesat pun berfariasi, ada yang makruh dan ada yang haram, tergantung bahaya
yang ditimbulkan dan ketidaksesuaiannya dengan nilai-nilai Islam. Bahkan dalam melakukan
perbuatan bid’ah tersebut seseorang bisa terjerumus dalam kekufuran dan kesesatan, misalnya:
orang yang bergabung dengan aliran sesat, yang mengingkari wahyu dan syariat Allah,
mengajak untuk menerapkan hukum buatan manusia, menuduh penerapan hukum Allah
merupakan keterbelakangan. Atau orang yang bergabung dengan jama’ah-jama’ah sufi, yang
meremehkan berbagai kewajiban atau mempunyai paham wihdatul wujud atau hulul
[manunggaling kawula gusti] dan berbagai perilaku sesat lainnya.
Termasuk bid’ah sayi’ah atau sesat adalah pengagungan suatu benda dan minta keberkahan
kepada benda tersebut, dengan keyakinan bahwa benda tersebut, dengan keyakinan bahwa
benda yang dia agungkan bisa memberi manfaat, misalnya: mengagungkan pohon, batu, atau
kuburan. Pernah suatu saat para shahabat lewat di samping pohon bidara yang diagung-
agungkan orang musyrik. Para shahabat berkata: “Ya Rasulallah, biarkanlah kami mempunyai
gantungan [senjata] sebagaimana mereka orang musyrik mempunyai gantungan.” Rasulullah
bersabda: “AllaHu akbar, ini seperti yang dikatakan kaumnya Musa: ‘Buatkanlah kamu tuhan
sebagaimana mereka mempunyai tuhan.’” Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian adalah
kaum yang tidak mengerti dan pasti kalian akan mengikuti kaum sebelum kalian.”

5. Kami sengaja menyebutkan hadits kedua: “Barangsiapa melakukan amalan yang tidak
didasari perintah kami, maka ia tertolak.” Karena sebagian ahli bid’ah membantah hadist
pertama “Barangsiapa yang menciptakan hal baru dalam perkara [ibadah] yang tidak ada dasar
hukumnya maka ia tertolak.” Dengan argumen mereka, “Kami tidak pernah menciptakan hal
baru. Apa yang kami lakukan telah kami dapatkan dari orang-orang sebelum kami.”
Maka dengan menyebutkan hadits kedua ini, argumentasi mereka tidak bernilai.
6. Dari hadits di atas bisa kita pahami bahwa barangsiapa yang mereka-reka satu amalan,
maka dosanya ia sendiri yang menanggung dan amalan tersebut tertolak.

7. Setiap larangan cenderung p ada dampak kerusakan.

9. Agama Islam sangat sempurna tidak ada satu kekuranganpun, tidak perlu ditambah-
tambah lagi atau dikurangi.
`

Anda mungkin juga menyukai