Laporan Tugas Asistensi PPJ - EF - 222018059 - Rizqikha Shara Isnaini
Laporan Tugas Asistensi PPJ - EF - 222018059 - Rizqikha Shara Isnaini
Disusun oleh:
2021
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
TUGAS 1
SURVEY PENDAHULUAN
1.1 Survey Kondisi Perkerasan Lentur di Jalan Ciwaruga – Jalan Polban,
Kab. Bandung Barat
Tim Survey : 1. Rizqikha Shara Isnaini (22-2018-059)
2. Aurel Anastasya Azhari (22-2018-081)
Tanggal Survey : 28 Februari 2021
Waktu Survey : 14.45 – 17.00 WIB
PETA LOKASI
STA 0+000
STA 1+000
SKEMA LOKASI
SALURAN
BAHU
PERKERASAN
BAHU
SALURAN
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124, Telp. 022-7272215
SALURAN
BAHU
PERKERASAN
BAHU
SALURAN
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
a. Jalan Berlubang
c. Jalan Terkelupas
d. Jalan Tergerus
e. Jalan Retak
Berdasarkan jenis kerusakan retak garis yang terdapat pada Gambar 1.26,
kerusakan tersebut terjadi akibat tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah
lapis permukaan kurang stabil.
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124, Telp. 022-7272215
SALURAN
BAHU
PERKERASAN
BAHU
SALURAN
SALURAN
BAHU
PERKERASAN
BAHU
SALURAN
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Pengisian Form RM 2
√ 0,14575
0,032
√
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
TUGAS 2
<50 Baik
50 - 100 Sedang
100 - 150 Rusak ringan
>150 Rusak Berat
Persentase
Kondisi Batasan Program Penanganan
Kerusakan
Baik (B) <11% Pemeliharaan rutin (PR)
Sedang (S) 11 - <16% Pemeliharaan berkala/rehabilitasi
Rusak (R) 16 - <23% Peningkatan
Rusak berat (RB >23% Pembangunan
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = 3/100 m = 30/km
SDI3 = SDI2 + 75
= 0 + 75
= 75
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka SDI4 sebesar 75)
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
STA 0+000 – 0+100 memiliki SDI sebesar 75, maka jalan dalam kondisi
sedang. Penanganan terhadap Kondisi Jalan Sedang adalah dengan
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi (PM).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = 1/100 m = 10/km
SDI3 = SDI2 + 75
= 0 + 75
= 75
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka SDI4 sebesar 75)
STA 0+100 – 0+200 memiliki SDI sebesar 75, maka jalan dalam kondisi
sedang. Penanganan terhadap Kondisi Jalan Sedang adalah dengan
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi (PM).
0,032
= 100×3,2 = 1 × 10−4 %
= 5 × 2 = 10
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
STA 0+200 – 0+300 memiliki SDI sebesar 10, maka jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan yang masih baik yaitu dengan
Pemeliharaan Rutin (PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+300 – 0+400 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin
(PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+400 – 0+500 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin
(PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+500 – 0+600 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin
(PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+600 – 0+700 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin
(PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+700 – 0+800 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin
(PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+800 – 0+900 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin
(PR).
a. Luas retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI1)
b. Lebar rata-rata retak = - (tidak ada retak, maka tidak ada nilai SDI2)
c. Jumlah lubang = - (tidak ada lubang, maka tidak ada nilai SDI3)
d. Dalam bekas roda = - (tidak ada alur, maka tidak ada nilai SDI4)
STA 0+900 – 1+000 memiliki SDI < 50, artinya jalan dalam kondisi baik.
Penanganan terhadap kondisi jalan baik adalah dengan Pemeliharaan Rutin (PR).
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Gambar 2.1 Grafik hubungan nilai IRI dengan RCI (per 100 m)
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Tabel 2.5 Nilai SDI, RCI, IRI kondisi dan penanganan (per 100 meter)
Gambar 2.2 Grafik Hubungan Nilai IRI dengan RCI (per 500 m)
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Tabel 2.8 Nilai SDI, RCI, IRI kondisi dan penanganan (per 500 m)
Nilai SDI Nilai RCI Nilai IRI Kondisi
No Stationing Kondisi Penanganan
(per 100 m) (per 100 m) (per 100 m) Kerusakan
1 0+000 - 0+500 160 Rusak Berat 3 14 Rusak Berat Pembangunan
2 0+500 - 1+000 0 Baik 7 5 Sedang Penanganan rutin
2.4 Kesimpulan
Dengan adanya penelitian penilaian kondisi jalan yang menggunakan metode
IRI, SDI, dan RCI dapat memberikan gambaran atau deskripsi tentang kondisi jalan
di Jalan Ciwaruga, berdasarkan dari Tabel 2.8 diketahui bahwa nilai kondisi rata-
rata dari STA 0+000 - 0+500 dan 0+500 - 1+1000 ruas Jalan Ciwaruga masing-
masing menghasilkan kondisi jalan rusak berat dan baik, sehingga dapat digunakan
sebagai data base untuk penanganan Pembangunan, dan Penanganan Rutin.
PEMELIHAARAN & PENIGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
TUGAS 3
A. Teori
1. Pengertian VDF dan CESA
2. Kegunaan nilai VDF dan CESA
B. Data
1. Soal menghitung VDF dan CESA
- UR = 10 Tahun
- Faktor pertumbuhan = 5%
- Faktor lajur dan arah = 1
PEMELIHAARAN & PENIGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
C. Pembahasan
1. Pengertian VDF dan CESA
a. Pengertian VDF
Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) adalah salah
satu parameter yang dapat menentukan tebal perkerasan cukup
signifikan, dan jika makin berat kendaraan (khususnya
kendaraan Truck) apalagi dengan bebas overload, nilai VDF
akan secara nyata membesar. Bina Marga (MST 10),
dimaksudkan damage fator didasarkan pada muatan sumbu
terberat sebesar 10 ton, yang diijinkan bekerja pada satu sumbu
roda belakang, yang umumnya pada jenis kendaraan truck.
Formula ini dapat juga digunakan untuk menghitung VDF jika
terjadi overloading pada jenis kendaraan truck. Angka ekivalen
beban sumbu kendaraan (E) adalah angka yang menyatakan
perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu
lintasan beban sumbu tunggal/ganda kendaraan terhadap tingkat
kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban standar
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb).
b. Pengertian CESA
Komulatif ekivalen beban sumbu kendaraan (CESA) adalah
prediksi jumlah kumulatif beban sumbu lalu lintas desain pada
lajur desain selama umur rencana.
Beban Standar
Kelompok Sumbu (Kg)
STRT 5400
STRG 8160
STdRG 13760
STrRG 18450
Contoh perhitungan :
1. Mobil Penumpang
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑅𝑇 2 4
VDF = ( ) +( )
5400 5400
1000 1000
= (5400)4 + (5400)4
= 0,002
PEMELIHAARAN & PENIGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
2. Bus Kecil
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑅𝐺 1 4
VDF = ( ) +( )
5400 8160
2040 3960
= (5400)4 + (8160)4
= 0,07583
3. Bus Besar
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑅𝐺 1 4
VDF = ( ) +( )
5400 8160
4080 7920
= (5400)4 + (8160)4
= 1,21333
4. Truk 2 As
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑅𝐺 1 4
VDF = ( ) +( )
5400 8160
4420 8580
= (5400)4 + (8160)4
= 1,67119
5. Truk 3 As
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑑𝑅𝐺 1 4
VDF = ( ) +( )
5400 13760
7000 21000
= (5400)4 + (13760)4
= 8,24874
6. Truk Gandeng
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑅𝐺 1 4 𝑆𝑇𝑑𝑅𝐺 1 4
VDF = ( ) +( ) +( )
5400 8160 13760
6300 9800 18900
= (5400)4 + (13760)4 + (13760)4
= 7,49238
7. Truk Semi Trailer
𝑆𝑇𝑅𝑇 1 4 𝑆𝑇𝑅𝐺 1 4 𝑆𝑇𝑟𝑅𝐺 1 4
VDF = ( ) +( ) +( )
5400 8160 13760
8100 12600 24300
= (5400)4 + (13760)4 + (18450)4
= 13,75650
PEMELIHAARAN & PENIGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124, Telp. 022-7272215
Contoh perhitungan :
a. C = 1
Table 3.2 Koefisien Distribusi Kendaraan
c. Perhitungan
• Mobil Penumpang
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 11187 x 0,00235 x 365 x 1 x 12,89
= 123798,213 LSS/UR/LR
PEMELIHAARAN & PENIGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
• Bus Kecil
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 2726 x 0,07583 x 365 x 1 x 12,89
= 972590,288 LSS/UR/LR
• Bus Besar
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 475 x 1,21333 x 365 x 1 x 12,89
= 2711550,327 LSS/UR/LR
• Truk 2 As
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 174 x 1,67119 x 365 x 1 x 12,89
= 1368112,255 LSS/UR/LR
• Truk 3 As
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 250 x 8,24874 x 365 x 1 x 12,89
= 9702267,465 LSS/UR/LR
• Truk Gandeng
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 322 x 7,49238 x 365 x 1 x 12,89
= 11350670,359 LSS/UR/LR
• Truk Semi Trailer
- CESA = Volume Lalu Lintas x VDF x 1 Tahun x C x N
= 291 x 13,75650 x 365 x 1 x 12,89
= 18834185,652 LSS/UR/LR
➢ CESAL = ∑CESA
= 45063174,558 LSS/UR/LR
PEMELIHAARAN & PENIGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
3.5 Kesimpulan
Jadi nilai CESAL yang didapat sebesar 45063174,558 LSS/UR/LR sesuai
dengan pedoman Pd. T-05-2005-B dan MDPJ No 02-M-BM-2017. Nilai
CESAL ini akan digunakan untuk perhitungan kontrol jalan dalam
pemeliharaan maupun peningkatan jalan seperti perhitungan tebal lapisan baru
aspal dan hasil lendutan jalan akibat beban kendaraan.
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
TUGAS 4
BENKELMAN BEAM
4.1 Dasar Teori
Gambar 4.1 Rangkaian alat Benkelman Beam berdasarkan SNI 2416, 2011
- Tebal HMA 8 cm
- Musim Kemarau
- TPRT 30°C
- Jalan Lokal
- Overlay dengan Laston
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124, Telp. 022-7272215
4.3.1 Mengolah data lendutan balik, penentuan segmen dan lendutan segmen
Keterangan :
• dB = lendutan balik (mm)
• d1 = lendutan pada saat beban tepat pada titik pengukuran
• d3 = lendutan pada saat beban berada pada jarak 6 meter dari titik
pengukuran
• Ft = faktor penyesuaian lendutan terhadap temperatur standar 350°C.
- 14,785 x TL- 0,7573 , untuk HL > 10 cm
- 4,184 x TL- 0,4025 , untuk HL < 10 cm
- HL = tebal lapis beraspal
• TL = temperatur lapis beraspal
= 1/3 (Tp + Tt + Tb)
• Tp = temperatur permukaan lapis beraspal
• Tt = temperatur tengah lapis beraspal diperoleh berdasarkan Tabel 6
pada Pd T-05-2005-B mengenai Perencanaan Tebal Lapis
Tambah Perkerasan Lentur dengan Metoda Lendutan
• Tb = temperatur bawah lapis beraspal diperoleh berdasarkan Tabel 6
pada Pd T-05-2005-B mengenai Perencanaan Tebal Lapis Tambah
Perkerasan Lentur dengan Metoda Lendutan
• Ca = faktor pengaruh muka air tanah (faktor musim)
- 1,2 ; bila pemeriksaan dilakukan pada musim kemarau atau
muka air tanah rendah
- 0,9 ; bila pemeriksaan dilakukan pada musim hujan atau
muka air tanah tinggi
• FKB-BB = faktor koreksi beban uji Benkelman Beam (BB)
= 77,343 x Beban Uji dalam ton−2,0715
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Tabel 4.3 Temparatur Tengah dan Temperatur Bawah (Tb) Lapis Beraspal
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
TUGAS 5
FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD)
Gambar 5. 1 Rangkaian alat Falling Weight Deflectometer (FWD) berdasarkan Departemen Pekerjaan Umum,2005
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Gambar 5. 2 Alat Falling Weight Deflectometer (FWD) berdasarkan Departemen Pekerjaan Umum, 2005
berdasarkan hasil uji alat Benkelman Beam (BB) maupun Falling Weight Deflectometer (FWD).
Pada penelitian ini penilaian terhadap kekuatan struktur perkerasan yang ada di dasarkan atas
lendutan yang dihasilkan dari pengujian menggunakan alat Benkelman Beam (BB) dengan
mengukur lendutan balik perkerasan yang menggambarkan kekuatan struktur perkerasan jalan.
Data hasil pengujian digunakan dalam perencanaan pelapisan (overlay) perkerasan jalan dengan
tetap melakukan penyesuaian terhadap faktor muka air tanah, temperatur dan jenis material
perkerasan.
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Beban Lendutan
Tegangan Beban
STA Uji FWD
ton TL (Kpa) (kN) df1
0+000 4,19 59,2 589 49,1 0,308
0+100 4,21 60,2 587 48,9 0,286
0+200 4,20 59,4 587 48,9 0,431
0+300 4,22 60,2 589 49,1 0,447
0+400 4,21 59,6 587 48,9 0,354
0+500 4,23 48,2 585 48,8 0,382
0+600 4,22 50,8 589 49,1 0,475
0+700 4,24 54,0 591 50,1 0,313
0+800 4,23 60,2 589 49,9 0,291
0+900 4,25 61,2 589 49,9 0,436
1+000 4,24 60,4 591 50,1 0,452
1+100 4,26 61,2 589 49,9 0,359
1+200 4,25 60,6 587 49,8 0,387
1+300 4,27 49,2 591 50,1 0,480
1+400 4,26 51,8 593 51,1 0,318
1+500 4,28 55,0 591 50,9 0,296
Tebal HMA 12 cm
Pelaksanaan Pengujian dilakukan pada musim kemarau
Nilai CESA : 47439219,235 Lss/UR/LR (Data dari Tugas 3)
TPRT : 32℃
Fungsi Jalan : Jalan Lokal
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
5.4 Pengolahan Data Lendutan Balik, Penentuan Segmen, dan Lendutan Segmen
Tabel 5.2 Pengolahan data lendutan balik, penentuan segmen, dan lendutan segmen
Koreksi Koreksi
Beban Koreksi Lendutan
Lendutan pada Beban
Tegangan
Sta. FWD Terkoreksi dL2
Uji Temperatur Musim (FKB-FWD)
dL (mm)
(ton) Kpa df1 TL Standar (ft) (Ca)
0+000 4,19 589 0,308 59,2 0,672 1,2 0,974 0,242 0,059
0+100 4,21 587 0,286 60,2 0,664 1,2 0,969 0,221 0,049
0+200 4,20 587 0,431 59,4 0,671 1,2 0,971 0,337 0,114
0+300 4,22 589 0,447 60,2 0,664 1,2 0,967 0,344 0,119
0+400 4,21 587 0,354 59,6 0,669 1,2 0,969 0,275 0,076
0+500 4,23 585 0,382 48,2 0,786 1,2 0,965 0,347 0,121
0+600 4,22 589 0,475 50,8 0,755 1,2 0,967 0,416 0,173
0+700 4,24 591 0,313 54,0 0,721 1,2 0,962 0,261 0,068
0+800 4,23 589 0,291 60,2 0,664 1,2 0,965 0,224 0,050
0+900 4,25 589 0,436 61,2 0,656 1,2 0,960 0,329 0,108
1+000 4,24 591 0,452 60,4 0,662 1,2 0,962 0,346 0,119
1+100 4,26 589 0,359 61,2 0,656 1,2 0,958 0,271 0,073
1+200 4,25 587 0,387 60,6 0,661 1,2 0,960 0,295 0,087
1+300 4,27 591 0,48 49,2 0,774 1,2 0,956 0,426 0,181
1+400 4,26 593 0,318 51,8 0,744 1,2 0,958 0,272 0,074
1+500 4,28 591 0,296 55,0 0,711 1,2 0,953 0,241 0,058
Jumlah 4,846 23,481
Lendutan Rata-rata(dr) 0,303
Jumlah Titik (ns) 16
Deviasi Standar (s) 0,064
Faktor Keseragaman 20,971
Dwakil 0,384
Drencana 0,288
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Keterangan :
dL = lendutan langsung (mm)
df1 = lendutan langsung pada pusat beban (mm)
Ft = faktor penyesuaian lendutan terhadap temperatur standar
𝟒, 𝟏𝟖𝟒 × 𝑻𝑳−𝟎,𝟒𝟎𝟐𝟓 , untuk HL < 10 cm
𝟒𝟏, 𝟕𝟖𝟓 × 𝑻𝑳−𝟎,𝟕𝟓𝟕𝟑 , untuk HL > 10 cm
HL = tebal lapis beraspal
TL = temperatur lapis beraspal, diperoleh dari hasil pengukuran langsung dilapangan atau
dapat diprediksi dari temperature udara, yaitu :
= 1/3 (Tp + Tt + Tb)
Tp = temperatur permukaan lapis beraspal
Tt = temperatur tengah lapis beraspal diperoleh berdasarkan Table 6 pada
Pd T-05-2005-B mengenai Perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan
metoda lendutan
Tb = temperatur bawah lapis beraspal diperoleh berdasarkan Table 6 pada
Pd T-05-2005-B mengenai Perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan
metoda lendutan
Ca = faktor pengaruh muka air tanah (faktor musim)
= 1,2 ; bila pemeriksaan dilakukan pada musim kemarau atau muka air tanah rendah
= 0,9 ; bila pemeriksaan dilakukan pada musim hujan atau muka air tanah tinggi
FKB-FWD = faktor koreksi beban uji Falling Weight Deflectometer (FWD)
= 4,08 x (Beban uji dalam ton)(-1)
PEMELIHARAAN & PENINGKATAN JALAN
FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PH.H Mustofa No. 23 Bandung – 40124,
Telp. 022-7272215
Tabel 5.3 Temperatur tengah (Tt) dan bawah (Tb) lapis beraspal berdasarkan data
temperature udara (Tu) dan temperature permukaan (Tp)