Anda di halaman 1dari 27

MATERI

PEDOMAN ADMINISTRASI

NU CARE-LAZISNU
JAWA TIMUR

HASIL
RAPAT KOORDINASI WIRYAH
NU CARE - LAZISNU JAWATIMUR
2020

Kantor PCNU Kab Nganjuk , 25 Desember 2020


PEDOMAN ADMINISTRASI
NU CARE LAZISNU JAWA TIMUR

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pedoman NU CARE-LAZISNU adalah kumpulan hal pokok yg menjadi dasar
(pegangan, petunjuk dan sebagainya) untuk menentukan atau melaksanakan
aktivitas dan program NU CARE-LAZISNU
2. Tata Kelola Organisasi adalah seperangkat aturan NU CARE-LAZISNU yang
menjadi pedoman aktivitas organiasi.
3. Tata kelola Administrasi adalah seperangkat aturan NU CARE – LAZISNU
yang menjadi pedoman aktifitas administrasi di lingkup Jawa Timur
4. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang
dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya. Zakat terdiri atas Zakat Fitrah dan Zakat Maal.
5. Zakat Fitrah adalah sejumlah bahan makanan pokok yang dikeluarkan pada
bulan Ramadhan oleh setiap muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya
yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk sehari pada Hari Raya Idul Fitri.
6. Zakat Maal/Harta adalah bagian harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau
badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.
7. Infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan di luar zakat
untuk kemaslahatan umum.
8. Shadaqah adalah harta yang dikeluarkan seorang muslim atau badan yang di luar
zakat, untuk kemaslahatan umum.
9. Dana sosial adalah harta maupun non harta yang dikeluarkan oleh seseorang
atau badan usaha milik orang individu diluar zakat, infaq, dan sedekah yang sebesar-
besarny a digunakan untuk kemaslahatan umat.
10. Coorporate Social Responsibilty (CSR) adalah komitmen Perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
11. Manajemen Zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan
zakat.
12. Undang-undang Pengelolaan Zakat (UUPZ) adalah Undang-undang RI
Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Pemerintah RI No. 14
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang
Pengelolaan Zakat, dan Keputusan Menteri Agama RI No. 333 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pemberian Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat.
13. Harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki
oleh orang muslim.
14. Harta yang dikenai zakat adalah emas, perak, dan logam mulia lainya; uang dan
surat berharga lainya; perniagaan; hasil pertanian, hasil perkebunan dan kehitanan;
perternakan dan hasil perikanan; hasil pertambangan; perindustrian; hasil
pendapatan dan jasa, dan rikaz/harta karun.
15. Nishab adalah jumlah minimal harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya.
16. Kadar zakat adalah besarnya penghitungan atau presentase zakat yang harus
dikeluarkan.
17. Waktu zakat adalah saat timbulnya kewajiban pembayaran zakat, terdiri atas haul
dan masa pemilikan harta kekayaan selama 12 (dua belas) bulan Qomariyah, panen
atau pada saat menemukan rikaz/harta karun.

Pasal 2
Dalam Pedoman ini terdapat istilah-istilah dan singkatan-singkatan yang memiliki pengertian
tersendiri, yaitu:
1. BAZNAS adalah Badan Amil Zakat Nasional, organisasi pengelola zakat yang
dibentuk oleh pemerintah terdiri dari unsur masyarakat dan pemerintah, dengan
tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan
ketentuan agama secara nasional.
2. LAZ adalah Lembaga Amil Zakat, sebuah organisasi pengelola zakat yang dibentuk
oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah dengan tugas mengumpulkan,
mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang.
3. LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama) adalah
perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang bertugas menghimpun zakat dan
shadaqah serta mentasharufkan zakat kepada mustahiqnya.
4. NU CARE-LAZISNU adalah re-branding dari LAZISNU untuk mengedepankan dan
menguatkan simbol ke-NU-an dalam rangka membangkitkan kembali spirit filantropi
Islam Nusantara. NU CARE melekat dalam nama resmi di seluruh struktur LAZISNU,
menjadi NU CARE-LAZISNU. Penyebutan NU CARE-LAZISNU bertujuan mempertajam
gerakan NU berzakat menuju kemandirian umat.
5. PP NU CARE-LAZISNU adalah Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Shadaqah Nahdlatul Ulama di tingkat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang bertugas
menghimpun zakat dan shadaqah yang berskala nasional serta mentasharufkannya
kepada para mustahiqnya setelah mendapatkan izin dari Kementerian Agama RI.
6. PW NU CARE-LAZISNU adalah Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat Infaq
dan Shadaqah Nahdlatul Ulama di tingkat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama yang
berkedudukan di Provinsi. Memiliki tugas sebagai perwakilan Pengurus Pusat yang
membantu dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah di tingkat Provinsi setelah
mendapatkan izin perwakilan dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.
7. UPZIS adalah Unit Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah yang merupakan
perwakilan NU CARE-LAZISNU di tingkat Kabupaten/Kota, Luar Negeri, Kecamatan dan
Kelurahan/Desa.
8. UPZIS NU CARE-LAZISNU KABUPATEN/KOTA adalah Pengurus Cabang Lembaga Amil
Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama di tingkat Pengurus Cabang Nahdlatul
Ulama yang berkedudukan di Kabupaten/Kota. Memiliki tugas sebagai perwakilan
Pengurus Pusat yang membantu dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah di
tingkat Kabupaten/Kota.
9. UPZIS NU CARE-LAZISNU Luar Negeri adalah Pengurus Cabang Lembaga Amil
Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama di tingkat Pengurus Cabang Istimewa
Nahdlatul Ulama yang berkedudukan di Luar Negeri. Memiliki tugas sebagai
perwakilan Pengurus Pusat yang membantu dalam pengelolaan zakat, infaq, dan
shadaqah di Luar Negeri.
10. UPZIS NU CARE-LAZISNU Kecamatan adalah Pengurus Lembaga Amil Zakat Infaq
dan Shadaqah Nahdlatul Ulama Majelis Wakil Cabang di tingkat Kecamatan. Memiliki
tugas sebagai perwakilan NU CARE-LAZISNU Kabupaten/Kota yang berfungsi sebagai
bagian dari UPZIS Kabupaten/Kota.
11. UPZIS NU CARE-LAZISNU Kelurahan/Desa adalah adalah Pengurus Ranting
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama di tingkat Kelurahan/Desa.
Memiliki tugas sebagai perwakilan UPZIS NU CARE-LAZISNU Kecamatan yang
berfungsi sebagai bagian dari UPZIS NU CARE-LAZISNU Kecamatan.
12. JPZIS NU CARE-LAZISNU adalah Jaringan Pengelola Zakat, Infaq, Shadaqah, yaitu
jejaring kultural Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia dan Luar Negeri yang berfungsi
sebagai perpanjangan tangan dari struktur NUCARE-LAZISNU pada setiap level.
JPZIS dapat dibentuk di berbagai lembaga (Masjid, Pondok Pesantren, Majelis Ta’lim,
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, koorporasi, dan lain-lain) atau
kelompok masyarakat disemua tingkatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri
dan mendapatkan Surat Keputusan dari struktur NU CARE-LAZISNU di masing-
masing tingkatan.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3
Maksud
Pedoman Administrasi dimaksudkan sebagai pedoman pengelolaan administrasi NU CARE-
LAZISNU di semua tingkat kepengurusan dan berlaku Jawa Timur.

Pasal 4
Tujuan
Pedoman Administarsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan untuk:
1. Mendukung kinerja organisasi secara umum;
2. Menjamin penyelenggaraan administrasi yang teratur dan manajebel;
3. Mengoptimalkan fungsi kesekretariatan.

BAB III
LOGO NU CARE-LAZISNU

Pasal 5
Logo
Logo NU CARE-LAZISNU adalah sebagai berikut:

1. Logo NU CARE-LAZISNU berintikan logo Nahdlatul Ulama yang dirangkul oleh simbol
dua tangan Muzakki dan Mustahiq berbentuk setengah lingkaran berhadap-hadapan
sehingga membentuk curva oval, memberikan pengertian sinergi antara Muzakki dan
Mustahiq.
2. Logo ini melambangkan misi NU CARE-LAZISNU sebagai wahana pelayanan umat
dalam upaya mendorong kesadaran masyarakat dalam pengumpulan dan
pengelolaan dana zakat dan mendistribusikannya kepada para mustahiq sesuai
dengan syariat Islam.
3. Logo NU CARE-LAZISNU yang berwarna hijau tua dan hijau muda, terdiri dari:
a) Logo Nahdlatul Ulama terletak di tengah-tengah.
b) Simbol dua tangan Muzakki dan Mustahiq berbentuk setengah lingkaran berhadap-
hadapan sehingga membentuk curva oval.
c) Curva oval berwarna hijau tua di sebelah kiri merangkul logo Nahdlatul Ulama
melambangkan Muzakki.
d) Curva oval berwarna hijau muda di sebelah kanan merangkul logo Nahdlatul
Ulama melambangkan Mustahiq.
e) Tulisan NU CARE-LAZISNU dengan menggunakan huruf kapital font Cambria tegak
dan terpisah, tulisan “NU CARE” berwarna hijau tua, sedangkan tulisan “-LAZISNU”
berwarna hijau tua.

Pasal 6
Penggunaan Logo
Logo sebagaimana tertera pada pasal 5 adalah logo Lembaga yang berlaku secara nasional,
dan digunakan digunakan untuk kepentingan kelembagaan, yaitu:
1. Logo digunakan untuk kepentingan administrasi surat-surat resmi Pengurus Harian
kepada instansi pemerintah maupun instansi swasta terkait yang dipasang di kop surat
lembaga, amplop, stempel dan lain-lain.
2. Logo digunakan untuk administrasi surat-surat manajemen eksekutif untuk keperluan
marketing komunikasi yang dipasang di kop surat, stempel, amplop, papan nama,
bendera, vandel, stiker, cindera mata, spanduk, baliho, standing banner, dan semua
media komunikasi lainnya yang diproduksi NU CARE-LAZISNU di Pengurus Wilayah
(PW), UPZIS Kabupaten/Kota, UPZIS Kecamatan, UPZIS Kelurahan/Desa dan JPZIS.

BAB IV
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI

Pasal 7
Cakupan Sistem Adminstrasi
1. Sistem administrasi mencakup pengelolaan keseluruhan aspek adminstrasi secara
terpadu.
2. Aspek adminstrasi yang menjadi ruang lingkup sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1) adalah:
a. Persuratan;
b. Laporan;
c. Peralatan Adminstrasi;
d. Perlengkapan kesekretariatan.

BAB V PERSURATAN
Pasal 8
Format Surat
1. Ukuran kertas yang dipakai dalam surat-menyurat NU CARE-LAZISNU adalah A4 (210
X 297 CM).
2. Warna kertas putih.
3. Jenis kertas HVS antara 60-80 gram.
4. Surat ditulis dengan Tahoma.
5. Surat elektronik (surel) berformat PDF (selain Surat Permohonan Surat Pengesahan).

Pasal 9
Kepala Surat
1. Setiap surat dari Pengurus Wilayah (PW), UPZIS Kabupaten/Kota, UPZIS Kecamatan,
UPZIS Kelurahan/Desa dan JPZIS harus menggunakan kepala surat yang tercetak.
Kepala surat memuat:
a. Lambang NU CARE-LAZISNU;
b. Tertulis masing-masing UPZIS Kab/Kota, Kecamatan atau Kelurahan/Desa;
2. Warna lambang NU CARE-LAZISNU sesuai dengan ketentuan warna dalam Peraturan
Organisasi.
3. Pada saat-saat tertentu dimungkinkan menggunaan kop surat bersama Intansi terkait.

Pasal 10
Kaki Surat
1. Setiap surat dari Pengurus Wilayah (PW), UPZIS Kabupaten/Kota, UPZIS Kecamatan,
UPZIS Kelurahan/Desa dan JPZIS di wilayah Jawa Timur harus menggunakan kaki surat
yang tercetak disamping sisi kiri surat. Kaki surat memuat:
a. Sebutkan kantor atau basecamp
b. Alamat kantor organisasi ditulis dengan font calabri warna Hijau tua di bawah tempat
kantor dengan ukuran satu alinea.
c. Nomor telepon kantor organisasi ditulis dengan font calabri warna hijau.
d. Nomor telephone seluler ditulis dengan font calabri warna hijau.
e. Alamat email organisasi ditulis dengan font calabri warna hijau.
f. Di bawah itu terdapat garis dengan tebal 0,5 cm berwarna hijau tua sepanjang 2 cm.
Disamping garis hijau tersebut terdapat garis warna hijau muda dengan tebal dan
ukuran yang sama diberi jarak sekitar 1 cm.
g. Disamping garis terdapat alamat media sosial, mulai dari facebook, twitter, instagram
dan youtube jika ada.
2. Warna lambang NU CARE-LAZISNU sesuai dengan ketentuan warna dalam Peraturan
Organisasi.
3. Di samping kanan terdapat potongan logo LAZISNU.

Pasal 11
Nomor, Lampiran dan Perihal Surat
1. Nomor surat terdiri dari (lima) komponen yang masing-masing dipisah dengan garis
miring seperti berikut: a/b/c/d/e.
2. Komponen-komponen sebagaimana pasal ayat (1) adalah sebagai berikut:
a)Nomor urut surat keluar pada buku agenda;
b) Kode indeks surat dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kode index umum, yaitu:
A. : Surat untuk lingkungan internal NU CARE-LAZISNU Pengurus Pusat (PP)
Pengurus Wilayah (PW), UPZIS Kabupaten/Kota, UPZIS Kecamatan, UPZIS
Kelurahan/Desa dan JPZIS
B. : Surat untuk NU, banom lain, lembaga di lingkungan NU.
C. : Surat untuk lingkungan eksternal NU CARE-LAZISNU
2) Kode indeks keputusan, yaitu:
SK : Surat Keputusan
SP : Surat Pengesahan
Sp : Surat Pengangkatan/Pemberhentian
SRP : Surat Rekomendasi Pengesahan
SM : Surat Mandat
ST : Surat Tugas
c. Kode tingkat kepengurusan dengan ketentuan:
1) PW-LAZISNU untuk Pimpinan Wilayah
2) PC-LAZISNU untuk Pimpinan Cabang
3) MWC-LAZISNU untuk Majelis Wakil Cabang
4) PR-LAZISNU untuk Pimpinan Ranting
5) JPZIS untuk lembaga (Masjid, Badan Otonom, Lembaga, Perguruan Tinggi,
Madrasah, Pondok Pesantren, Majelis Ta’lim, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah, Koorporasi, dan lain-lain) atau kelompok
masyarakat disemua tingkatan
d. Bulan pembuatan surat yang ditulis dengan angka romawi;
e. Empat angka terakhir tahun pembuatan surat.
3. Lampiran atau disingkat lamp. Diisi apabila pada surat itu disertakan surat-surat lain
dengan Jumlah lampiran cukup disebut dengan angka;
4. Perihal surat atau disingkat Hal. diisi dengan inti isi atau pokok surat secara singkat
dan mudah dimengerti. Perihal surat ditulis dengan huruf besar (kapital) tanpa garis
bawah dan tidak diakhiri dengan titik.
5. Untuk nomor surat kepanitiaan tertentu yang dibuat oleh tingkat kepengurusan,
pengaturannya diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing tingkat kepengurusan

Pasal 12
Tujuan Surat
1. Tujuan surat adalah sasaran surat ditujukan.
2. Tujuan surat ditulis dengan lengkap dan jelas.
3. Tujuan surat yang bersifat massal, jika diperlukan, dapat disebutkan pada lampiran
berikutnya.
4. Penulisan tujuan diawali dengan kata "Kepada Yang Terhormat" atau disingkat "Yth.".
5. Tujuan surat ditulis dua spasi di bawah perihal surat.
Pasal 13
Tanggal Surat
1. Di bagian atas surat sebelah kanan dicantumkan tanggal pembuatan surat.
2. Tanggal surat didahului dengan nama kota/tempat pembuatan surat.
3. Tanggal pembuatan surat terdiri dari tanggal, bulan dan tahun hijriyah dan masehi.
4. Letak tanggal hijriyah di bagian atas, sedang di bagian bawahnya kelender masehi,
dengan dipisah garis.

Pasal 14
Isi Surat
1. Isi surat adalah uraian isi/pokok surat.
2. Isi surat ditulis dengan kata-kata sopan dan harus menjunjung tinggi rasa hormat.
3. Isi surat ditulis secara sistematis, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) serta jelas dan mudah dimengerti.
4. Bila memakai singkatan atau kata-kata serapan, hendaknya yang lazim dipakai umum.

Pasal 15
Pembuka dan Penutup Surat
1. Surat dibuka dengan Assalamu`alaikum Warahmatullahi WabarokatuhI atau WR. WB.
, dan di bawahnya Bismillahirrahmanirrahim dengan garis bawah di antara kedua
kalimat tersebut dengan tulisan miring (italic).
2. Surat ditutup dengan Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit Thariq, dan di bawahnya
Wassalamu`Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh dengan garis bawah di antara
kedua kalimat tersebut dengan tulisan miring (italic).
3. Pada surat-surat khusus (surat keputusan, surat pengesahan, surat tugas dll.) hanya
digunakan pembuka Bismillahirrahmanirrahim, dan penutup Wallahul Muwaffiq ila
Aqwamit Thariq dengan tulisan miring (italic).

Pasal 16
Pengirim dan Tanda Tangan
1. Setiap surat harus menyebut dengan jelas organisasi pengirim dan penanggungjawab
surat.
2. Tulisan organisasi pengirim dan penanggung jawab diketik secara simetris dan tidak
boleh disingkat.
3. Nama tingkat kepengurusan dan nama daerah ditulis dengan title case (karakter kecil,
kecuali awal kata yang ditulis karakter kapital).
4. Penanggung jawab surat adalah ketua dan sekretaris.
5. Pada saat-saat tertentu dimana ketua dan/atau sekretaris berhalangan, penanggung
jawab bisa dilimpahkan kepada ketua bidang/wakil ketua dan wakil sekretaris.
6. Khusus surat yang bersifat keputusan, penanggung jawab adalah ketua dan
sekretaris.
7. Jabatan ketua ditulis di belah kiri, sedangkan jabatan sekretaris ditulis di sebelah
kanan ditulis title case
8. Nama ketua ditulis di atas jabatan ketua dan nama sekretaris dengan huruf kapital
bergaris bawah.
9. Di nama jabatan ketua dan sekretaris, diberi jarak 2-3 spasi untuk tanda tangan.
10. Setiap surat NU CARE-LAZISNU harus ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris,
kecuali jika sudah ada pelimpahan.
11. Pada ruang antara nama dan tanda tangan ketua dan sekretaris dibubuhkan stempel
NU CARE-LAZISNU dengan menutup sebagian tanda tangan sekretaris.
12. Surat Elektronik (surel) dilengkapi dengan scan tandatangan ketua dan sekertaris dan
scan stempel NU CARE-LAZISNU dengan berformat PDF.
13. Pada surat tertentu bisa ditambahkan mengetahui pengurus NU ditingkat masing-
masing.

Pasal 17
Tembusan
1. Setiap surat yang isinya perlu/harus diketahui oleh pihak/institusi lain, harus
ditembuskan kepada pihak/institusi yang bersangkutan.
2. Pihak/institusi yang akan ditembusi surat, dituliskan di bawah penanggung jawab
surat, yang diawali dengan tulisan "Tembusan kepada:" dengan bergaris bawah.
3. Tulisan yang dimaksud pada ayat (2) diketik pada margin yang sama dengan nomor,
lampiran dan hal surat.
4. Urutan tembusan, dimulai dengan yang lebih tinggi, dan diawali kata "Yth.".
5. Setiap surat NU CARE-LAZISNU yang mempunyai hubungan internal dan struktural
organisasi harus memberikan tembusan kepada pengurus setingkat dan/atau
bawahnya maupun instansi/lembaga yang terkait.
6. Khusus surat yang bersifat keputusan, harus ditembuskan kepada pengurus NU pada
tingkat yang bersangkutan.

Pasal 18
Arsip
1. Arsip surat yang diketik bersama aslinya untuk dijadikan simpanan.
2. Arsip surat berguna untuk dokumentasi dan bukti administrasi.
3. Setiap surat harus dicetak ganda untuk kepentingan pengarsipan.
4. Apabila pada ayat (3) tidak dapat terpenuhi maka surat dapat difoto Kopy sebagai
arsip.
5. Tidak diperlukan penulisan kata "Arsip" pada tembusan.

Pasal 19
Model Penulisan Surat
1. Surat umum disusun dengan model blockstyle, yaitu rata kiri dengan format justify
(rata kanan kiri) kecuali tanggal dan tempat.
2. Untuk surat khusus (keputusan/ pengesahan/ mandat/ tugas pengantar/ rekomendasi
dan lain-lain) ditulis dengan semibockstyle dengan judul center.
3. Penyusunan/penulisan surat diusahakan agar selalu dalam susunan yang harmonis.
4. Jika isi surat sangat singkat, maka dipergunakan spasi yang lebih lebar.

Pasal 20
Sampul Surat
1. Sampul surat adalah amplop kertas yang digunakan untuk membungkus surat.
2. Sampul surat berwarna putih dan berat jenis kertas antara 60-80 gram.
3. Ukuran sampul surat disesuaikan dengan keperluan.
4. Kepala surat pada sampul surat disamakan dengan ketentuan sebagaimana diatur
pada bab IV pasal 6.
5. Penulisan tujuan surat (institusi/pihak yang hendak dituju) ditulis di bagian kanan
bawah sampul dengan lengkap dan jelas.

BAB VI
JENIS-JENIS SURAT
Pasal 21
Surat Umum
1. Surat umum adalah surat yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan umum.
2. Komponen, isi dan ketentuan surat umum sebagaimana diatur dalam pasal 5 sampai
dengan pasal 17.

Pasal 22
Surat Keputusan
1. Surat Keputusan adalah surat yang dimaksud untuk mengesahkan susunan pengurus
UPZIS Kecamatan, UPZIS Kelurahan/Desa dan JPZIS.
2. Surat Keputusan memuat enam komponen yaitu:
a. Kepala Surat;
b. Judul;
c. Nomor surat;
d. Konsideran;
e. Diktum;
f. Pembuka dan penutup.
3. Kepala dan kaki surat keputusan adalah sebagaimana diatur dalam bab V pasal 9 dan
10.
4. Judul adalah tulisan "SURAT KEPUTUSAN" yang ditulis dengan hurus kapital tebal
bergaris bawah.
5. Nomor surat sebagaimana diatur pada bab V pasal 11.
6. Konsideran terdiri dari:
a. Menimbang : berisi pertimbangan–pertimbangan diterbitkannya surat keputusan;
b. Mengingat : berisi landasan konstitusional NU CARE-LAZISNU yang menjadi
dasar hukum diterbitkannya keputusan;
7. Diktum; berisi rumusan-rumusan pernyataan pengesahan kepengurusan, penugasan
kepada kepengurusan yang bersangkutan dan tanggal pemberlakuan pengesahan
tersebut.
8. Kalimat pembuka surat adalah Bismillahirrahmanirrahim, dan kalimat penutup surat
adalah Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit Thariq, dengan huruf kecil miring tanpa garis
serta tidak diakhiri dengan titik.
9. Surat Keputusan dilampiri dengan susunan kepengurusan yang bersangkutan
10. Tingkat kepengurusan NU CARE-LAZISNU yang berwenang menerbitkan Surat
Keputusan adalah Pengurus Wilayah (PW), UPZIS Kabupaten/Kota, UPZIS Kecamatan,
dan UPZIS Kelurahan/Desa.
11. Tingkat kepengurusngan NU CARE-LAZISNU yang tidak mengikuti struktur
pemerintah bisa menggunakan tingkat kepengurusan NU masing-masing.

Pasal 23
Surat Keputusan Bersama
1. Dalam hal-hal tertentu dimungkinkan adanya penerbitan Surat Keputusan Bersama
(SKB) NU CARE-LAZISNU dan organisasi lain.
2. SKB memuat hal-hal penting yang harus diputuskan secara bersama-sama.
3. Ketentuan pembuatan SKB mengikuti ketentuan pada pasal 19.
4. SKB ditandatangani oleh Ketua organisasi yang terlibat.
5. Penomoran SKB mengikuti kesepakatan bersama.

Pasal 24
Surat Pengangkatan dan Pemberhentian
1. Surat pengangkatan adalah surat yang dibuat oleh ketua secara formal untuk
mengangkat tim manajemen.
2. Alamat surat ditujukan kepada yang bersangkutan.
3. Surat pemberhentian adalah surat keputusan untuk memberhentikan secara formal
tim manajemen.
4. Surat pemberhentian ditandatangani oleh ketua dan sekretaris.
5. Alamat surat pemberhentian ditujukan kepada yang bersangkutan.
6. Format surat pengangkatan dan pemberitahuan dibuat sesuai BAB IV pasal 22.

Pasal 25
Surat Rekomendasi
1. Surat Rekomendasi Pengesahan adalah surat bersifat keputusan untuk memberikan
rekomendasi dan permohonan pengesahan kepada tingkat di atasnya untuk
menerbitkan Surat Keputusan tentang susunan kepengurusan NU CARE-LAZISNU
yang bersangkutan.
2. Surat Rekomendasi Pengesahan memuat enam komponen yaitu:
a) kepala Surat;
b) judul;
c) nomor surat;
d) isi surat
e) tanggal surat
f) pembuka dan penutup.
3. Kepala dan kaki surat keputusan adalah sebagaimana diatur dalam bab V pasal 9 dan
10.
4. Perihal surat ditulis Permohonan Pengesahan Kepengurusan.
5. Nomor surat sebagaimana diatur pada bab V pasal 11.
6. Isi surat berisi maksud dan tujuan surat.
7. Kalimat pembuka surat adalah Bismillahirrahmanirrahim, dan kalimat penutup surat
adalah Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit Thariq, dengan huruf kecil miring tanpa garis
serta tidak diakhiri dengan titik.
8. Surat Rekomendasi Pengesahan ditembuskan kepada pengurus NU setingkat dan
pengurus NU pada tingkat kepengurusan yang direkomendasikan.
9. Tingkat kepengurusan yang berwenang menerbitkan surat rekomendasi pengesahan
adalah Pimpinan Wilayah (PW) LAZISNU.

Pasal 26
Surat Mandat
1. Surat mandate adalah surat pemberian kuasa kepada seseorang untuk menjalankan
wewenang dan melaksanaan tugas organisasi.
2. Surat mandat ketua diberikan kepada wakil ketua.
3. Surat mandat sekretaris kepada wakil sekretaris.
4. Surat Mandat memuat enam komponen yaitu:
a. Kepala surat;
b. Judul;
c. Nomor surat;
d. Nama dan identitas yang diberi mandat;
e. Isi mandat;
f. Pembuka dan penutup.
5. Kepala dan kaki surat keputusan adalah sebagaimana diatur dalam bab V pasal 9
dan 10.
6. Judul adalah tulisan "SURAT MANDAT" yang ditulis dengan hurup kapital tebal
bergaris bawah.
7. Nomor surat sebagaimana diatur pada bab V Pasal 11.
8. Dalam Surat Mandat harus disebut dengan lengkap dan jelas identitas yang diberi
mandat, yang sekurang-kurangnya meliputi nama lengkap, jabatan, dan alamat dan
tanda tangan.
9. Dalam Surat Mandat harus disebut dengan jelas nama dan tanda tangan yang
memberi mandat.
10. Dalam Surat Mandat harus disebutkan dengan jelas maksud pemberian mandat.
11. Surat Mandat harus menyebutkan masa berlaku mandat tersebut.
12. Surat Mandat juga bisa diberikan kepada pelaksanan kegiatan, untuk membuktikan
pelimpahan wewenang pada tingkat kepengurusan tertentu.
13. Setelah Mandat tersebut dilaksanakan, yang diberi wewenang harus melaporkan
pelaksanaan mandat tersebut secara tertulis.

Pasal 27
Surat Tugas
1. Surat Tugas adalah surat pemberian tugas organisasi oleh ketua penerima mandat
organisasi kepada personel pengurus untuk melaksanaan tugas tertentu.
2. Surat Tugas diberikan kepada personel pengurus dalam jabatan apapun pada tingkat
yang bersangkutan.
3. Surat Tugas memuat enam komponen yaitu:
a. Kepala surat;
b. Judul;
c. Nomor surat;
d. Nama dan identitas yang diberi tugas;
e. Isi penugasan;
f. Pembuka dan penutup.
4. Kepala surat tugas adalah sebagaimana diatur dalam bab IV pasal 6.
5. Judul adalah tulisan "SURAT TUGAS" yang ditulis dengan hurup kapital tebal bergaris
bawah.
6. Nomor surat sebagaimana diatur pada bab V Pasal 11.
7. Dalam surat tugas harus disebut dengan lengkap dan jelas identitas yang diberi tugas,
yang sekurang-kurangnya meliputi nama lengkap, jabatan, dan alamat.
8. Dalam surat tugas harus disebut dengan jelas nama dan tanda tangan ketua dan
sekretaris atau yang mewakili.
9. Dalam Surat Tugas harus disebutkan dengan jelas maksud pemberian tugas.
10. Surat Tugas harus menyebutkan masa berlaku tugas tersebut.
11. Surat Tugas dapat diberikan kepada seorang pengurus untuk mengikuti sebuah atau
serangkaian kegiatan tertentu yang bersifat penting dan bernilai strategis.
12. Surat Tugas dapat diberikan kepada seorang pengurus untuk mewakili organsiasi atau
menjadi delegasi pada forum/kegiatan atau perkumpulan tertentu.
13. Surat tugas juga bisa diberikan kepada pelaksanan kegiatan, untuk membuktikan
penugasan pada tingkat kepengurusan tertentu.
14. Setelah tugas tersebut dilaksanakan, yang diberi tugas harus melaporkan pelaksanaan
tugas tersebut secara tertulis.

BAB VII
PERLENGKAPAN SEKRETARIAT
Pasal 28
Stempel
1. Stempel adalah cap atau simbol organisasi untuk melegitimasi surat-surat atau barang-
barang tertentu secara resmi dan harus dipakai sebagaimana mestinya.
2. Bentuk stempel NU CARE – LAZISNU bulat oval, dengan ukuran panjang 5 cm dan
ukuran lebar 3 cm.
3. Tepat di tengahnya terdapat lambang NU CARE – LAZISNU dengan ukuran diameter
1,8 cm.
4. Di lingkaran atas bertuliskan NU CARE – LAZISNU dan tingkat kepengurusan
organisasi yang ditulis dengan huruf.
5. Tingkat kepengurusngan NU CARE-LAZISNU mengikuti struktur pemerintah, khusus
tingkat kepengurusan yang tidak mengikuti struktur pemerintahan menggunakan
tingkat kepengurusan NU di tingkat masing-masing.
6. Di lingkaran bawah bertuliskan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah yang juga di
tulis dengan huruf capital.
7. Warna tinta stempel hijau.
8. Ketentuan ini berlaku untuk semua tingkat kepengurusan NU CARE – LAZISNU.

Pasal 29
Bagan Struktur Organisasi
1. Bagan struktur organisasi adalah susunan pengurus yang dibuat dalam bentuk bagan.
2. Bagan struktur organisasi menjelaskan pembagian tugas pengurus dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi.
3. Dalam pembuatan bagan struktur organisasi pada setiap jalur komando atau
koordinasi dicantumkan nama, jabatan beserta foto yang bersangkutan.
4. Struktur organisasi dipasang di dinding kantor/sekretariat.

Pasal 30
Papan Agenda Kegiatan
1. Papan agenda kegiatan adalah catatan kegiatan yang hendak dilaksanakan, baik
internal maupun eksternal.
2. Papan agenda kegiatan berbentuk empat persegi panjang sebagaimana papan
pengumuman.
3. Papan daftar kegiatan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
a. Nomor urut;
b. Nama/jenis kegiatan;
c. Pelaksana kegiatan;
d. Hari/tanggal pelaksanaan kegiatan;
e. Waktu (jam) pelaksanaan;
f. Tempat pelaksanaan;
g. Keterangan: mencatat hal-hal yang penting, seperti adanya penyampaian makalah
dll.

Pasal 31
Papan Pengumuman
1. Papan pengumuman adalah papan media komunikasi dan informasi antara organisasi,
pengurus dan anggotanya, maupun antara organisasi dan pihak lain.
2. Papan pengumuman dipergunakan untuk menyiarkan hal-hal penting yang perlu
diumumkan kepada segenap pengurus dan pihak lain.
3. Papan pengumuman berbentuk empat persegi panjang, dengan bertuliskan
"Pengumuman" di bagian atas tengah.

Pasal 32
Tabel Program Kerja Tahunan
1. Tabel program kerja tahunan adalah tabel yang memuat rencana kalender kerja
dan/atau kegiatan tahunan, untuk mempermudah evaluasi waktu dan persiapan
kegiatan.
2. Tabel program kerja tahunan ini dibuat berdasarkan hasil rapat kerja.
3. Tabel program kerja tahunan memuat kolom-kolom, sebagai berikut:
a. nomor urut;
b. jenis kegiatan;
c. waktu pelaksanaan;
d. bulan/minggu keberapa program itu dilaksanakan;
e. pelaksana;
f. penanggung jawab;
g. keterangan.

Pasal 33
Peta Wilayah Kerja
1. Peta wilayah kerja berfungsi untuk mengetahui potensi, situasi dan kondisi daerah
kerja yang dipimpinnya.
2. Peta wilayah kerja berbentuk peta daerah dengan lokasi organisasi di tingkat
bawahannya dengan memakai (benang jahit) yang ditarik lurus dan tersentralkan,
untuk jalur komando dan koordinasi.
3. Peta wilayah kerja mutlak dimiliki oleh semua tingkat kepengurusan organisasi.
Pasal 34
Grafik Target Pencapaian Program
1. Grafik target pencapaian program adalah prosentase target yang telah dicapai dari
keseluruhan target yang dicanangkan dalam melaksanakan program kerja tahunan.
2. Grafik target plan capaian program berfungsi untuk mengetahui dan mengukur sejauh
mana program dimaksud bisa berjalan/direalisasikan.
3. Grafik target pencapaian program memuat kolom-kolom, yaitu:
a. nomor urut;
b. jenis kegiatan;
c. waktu pelaksanaan kegiatan;
d. prosentase (ditulis dengan menggunakan grafik balok);
e. keterangan (dapat ditulis hal-hal yang penting, alasan ataupun catatan lain, dan
sebagainya).

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35
Penutup
1. Peraturan Pimpinan Wilayah NU CARE-LAZISNU Jawa Timur ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
2. Agar setiap pengurus NU CARE-LAZISNU mengetahui dan memahami Pedoman
Administrasi, maka setiap tingkat kepengurusan NU CARE-LAZISNU diwajibkan
menyosialisasikan Peraturan Pimpinan Wilayah NU CARE-LAZISNU Jawa Timur.
3. Disepakati seluruh UPZIS Kabupaten/Kota untuk disosialisasikan di wilayah masing-
masing di Jawa Timur.
4. SK memiliki lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari isi SK ini.

Ditetapkan di : Nganjuk
Pada tanggal : 10 Robiul Awal 1442 H
25 Desember 2020 M

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. Afif Amrullah, S.HI, M.EI Moch Rofi’i Boenawi, S.Pd.I, M.Ag


Ketua Sekretaris
SURAT KEPUTUSAN
PW NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR
NOMOR: 327 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN ADMINISTRASI NU CARE-LAZISNU DI JAWA TIMUR

Bismillahirrahmanirahim
Dengan rahmat Allah Swt, Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama
Jawa Timur setelah;

Menimbang:
1. Bahwa pengelolaan zakat harus berdasarkan peraturan perundang-undangan dan syariat
Islam.
2. Bahwa pengelolaan zakat sebagaimana ayat satu harus dijalankan oleh amil zakat yang
memiliki integritas dan kompetensi.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat satu dan ayat dua, perlu
menetapkan Pedoman Administrasi NU CARE – LAZISNU di lingkup Jawa Timur

Mengingat:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 115, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5255);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang- undang Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
3. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 333 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pemberian Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat.
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama (AD/ARTNU).
5. Pedoman Organisasi NU CARE – LAZISNU masa khidmat 2015-2020.
6. Keputusan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) NU Care Lazisnu se Jawa Timur di
Kampung Coklat Kabupaten Blitar tertanggal 25 Desember 2019.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PEDOMAN NU CARE-LAZISNU TENTANG TATA KELOLA ADMINISTRASI

Ditetapkan di : Nganjuk
Pada tanggal : 10 Robiul Awal 1442 H
25 Desember 2020 M

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. Afif Amrullah, S.HI, M.EI Moch Rofii Boenawi, S.Pd.I, M.Ag


Ketua Sekretaris
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CONTOH LOGO NU CARE LAZISNU JAWA TIMUR
DAN NU CARE LAZISNU KAB/KOTA

CONTOH LOGO NU CARE LAZISNU KECAMATAN


DAN NU CARE LAZISNU DESA/KELURAHAN

LOGO JPZIS NU CARE LAZISNU


CONTOH STEMPEL

NU CARE LAZISNU JAWA TIMUR


NU CARE LAZISNU KAB/KOTA

NU CARE LAZISNU KECAMATAN


NU CARE LAZISNU KELURAHAN/DESA

JPZIS NU CARE LAZISNU


CONTOH KOP KEPALA DAN KAKI
Nomor : 115/B/PW-LAZISNU/IX/2019 Surabaya, 01 Safar 1441 H
Lampiran :– 30 September 2019 M
Hal : Undangan

Kepada Yth:
KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur)
Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Amin.

Menindaklanjuti arahan Ketua PWNU Jawa Timur dalam rapat Peringatan Hari Santri
Nasional 2019 terkait bulan khidmah untuk NU Jawa Timur, maka kami pengurus NU CARE -
LAZISNU Jawa Timur akan menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Pengurus Cabang
NU CARE LAZISNU se Jawa Timur, yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 01 Oktober 2019 M / 02 Safar 1441 H
Pukul : 15.00 WIB – Selesai
Tempat : Ruang Salsabila Gedung PWNU JAWA TIMUR
Agenda : 1. Pengarahan KH Marzuqi Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur) tentang
konsolidasi Pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di lingkungan NU Jawa
Timur
2. Rapat koordinasi pelaksanaan kirab koin NU dalam rangka peringatan
Hari Santri Nasional 2019

Demikian Undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan
terima kasih.

Wallaahul Muwaffiq Ilaa Aqwaamith Thariiq


Wassalaamu’alaikum Wr Wb.

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. AFIF AMRULLAH, M.EI MOCH ROFII BOENAWI, S.Pd.I


Ketua Sekretaris
Tembusan:
1. Ketua PP NU CARE LAZISNU
2. Arsip
SURAT TUGAS
Nomor : 115/ST/PW-LAZISNU/V/2019

Yang bertanda tangan dibawah ini Pengurus NU CARE LAZISNU Jawa Timur dengan
ini memberikan tugas dinas kepada :
1. Nama : Arifin
Tempat/Tgl Lahir : Mojokerto, 06-12-1979
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Plaosan Wonoayu Sidoarjo
Tugas : Menyembelih Hewan Qur’ban di Daerah Tengger
Probolinggo, dengan membawa satu Buah Pisau Merk TRAMONTINA
Sebanyak (1) buah.
Demikian surat tugas ini diberikan agar dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

Surabaya, 26 Ramadhan 1440 H


31 Mei 2019 M

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. AFIF AMRULLAH, M.EI MOCH ROFII BOENAWI, S.Pd.I


Ketua Sekretaris

Tembusan:
1. Ketua PP NU CARE LAZISNU
2. Ketua PWNU Jawa Timur
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 115/SRP/PW-LAZISNU/V/2019
Tentang
PENGESAHAN DAN PEMBERIAN IZIN OPERASIONAL KEPADA
PENGURUS JARINGAN PENGELOLA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (JPZIS)
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
MASJID BAITURROCHMAN GUNUNG ANYAR LOR – SURABAYA
Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan senantiasa mengharapkan Ridha Allah SWT, PW NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa
Timur setelah;
MENIMBANG: (a) Bahwa NU CARE-LAZISNU adalah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan
Shadaqah di bawah naungan Nahdlatul Ulama dan merupakan
Lembaga Amil Zakat (LAZ) berskala nasional yang memiliki
wewenang melakukan pengumpulan, pengelolaan dan
pendistribusian zakat, infaq dan shadaqah di seluruh wilayah di
Indonesia berlandaskan Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor: 255 Tahun 2016 tentang Pemberian Izin Kepada
Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama
sebagai Lembaga Amil Zakat Skala Nasional, tertanggal 26 Mei
2016;
(b) Bahwa PW NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa Timur merupakan
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah yang telah terbentuk dan
disahkan melalui Surat Keputusan Pengurus Pusat NU CARE-
LAZISNU Nomor: 198/SK-PP/LAZISNU/III/2019 tentang
Pengesahan Pengurus Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah
Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Timur tertanggal 28 Maret 2019
untuk melakukan pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian
zakat, infaq dan shadaqah secara amanah sesuai pedoman syariat
Islam dan perundang-undangan;
(c) Bahwa JPZIS NU CARE-LAZISNU Masjid Baiturrochman Gunung
Anyar Lor Surabaya merupakan Pengurus Jaringan Pengelola Zakat
Infaq dan Shadaqah (JPZIS) dan dalam mengemban amanah
memerlukan struktur yang merupakan perpanjangan tangan NU
CARE-LAZISNU;
(d) Bahwa JPZIS NU CARE-LAZISNU Masjid Baiturrochman Gunung
Anyar Lor Surabaya merupakan Jaringan Pengelola Zakat Infaq
dan Shadaqah (JPZIS) dan dalam mengemban amanah
sebagaimana dimaksud pada poin (c) memerlukan struktur
penopang yang menjadi perpanjangan tangan PW NU CARE-
LAZISNU Provinsi Jawa Timur;
(e) Bahwa JPZIS NU CARE-LAZISNU Masjid Baiturrochman Gunung
Anyar Lor Surabaya telah terbentuk dengan Surat Keputusan
Ta’mir Masjid Baiturrochman Nomor: 01/JP-ZIS/MBR/V/2019
tertanggal 22 Mei 2019 perihal permohonan Ijin JPZIS;
(h) Bahwa untuk memberikan legalitas secara hukum sesuai amanat
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dipandang
perlu dikeluarkannya Surat Keputusan Jaringan Pengelola Zakat,
Infaq dan Shadaqah (JPZIS) NU CARE-LAZISNU Masjid
Baiturrochman Gunung Anyar Lor Surabaya;

MENGINGAT: (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan


Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor
5255);
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang
Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5508;
(3) Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 255 Tahun
2016 tentang Pemberian Izin Kepada Yayasan Lembaga Amil Zakat
Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama sebagai Lembaga Amil Zakat
Skala Nasional, tertangal 26 Mei 2016;
(4) Pedoman Organisasi NU CARE-LAZISNU Nomor 001 Tahun 2016
Tentang Tata Kelola Organisasi;
(5) Keputusan Kemenag Provinsi Jawa Timur Nomor: 1979 Tahun
2017 tentang Pemberian Izin Kepada Yayasan Lembaga Amil Zakat
Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama Sebagai Lembaga Amil Zakat
Skala Provinsi Jawa Timur, tertangal 10 Maret 2017
(6) Surat Ketua Ta’mir Masjid Baiturrochman Gunung Anyar Lor
Surabaya Nomor; 01/JP-ZIS/MBR/V/2019 tertanggal 22 Mei 2019
perihal permohonan Ijin JPZIS.

--------------------------------------- MEMUTUSKAN -------------------------------------

MENETAPKAN: (1) Mengesahkan dan Memberikan Izin Operasional kepada JPZIS NU


CARE-LAZISNU Masjid Baiturrochman Gunung Anyar Lor Surabaya
dengan struktur dan personalia sebagaimana terlampir dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini;
(2) JPZIS NU CARE-LAZISNU Masjid Baiturrochman Gunung Anyar Lor
Surabaya sebagaimana dimaksud dalam poin (1) di atas
mempunyai tugas membantu PW NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa
Timur dalam mengumpulkan, mendistribusikan dan
mendayagunakan zakat, infaq, shadaqah dan dana sosial
keagamaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin (2)
JPZIS NU CARE-LAZISNU Masjid Baiturrochman Gunung Anyar Lor
Surabaya berkewajiban;
a. Melakukan pembukuan dan pengadministrasian perolehan
zakat, infaq dan shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya;
b. Memberikan bukti setoran zakat, infaq dan shadaqah dan dana
sosial keagamaan lainnya kepada setiap muzaki, pemberi infaq,
shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya;
c. Menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infaq
dan shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada PW
NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa Timur setiap 6 (enam) bulan
dan akhir tahun;
(4) Pemberian izin kepada JPZIS NU CARE-LAZISNU Masjid
Baiturrochman Gunung Anyar Lor Surabaya berlaku selama 2
(dua) tahun dan dapat diperpanjang setelah mendapatkan evaluasi
positif dari PW NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa Timur;
(6) Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau
kembali di kemudian hari apabila dipandang perlu.

Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit Thariq

Ditetapkan di : SURABAYA
Pada tanggal : 18 Ramadhan 1440 H
23 Mei 2019 M

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. AFIF AMRULLAH, M.EI MOCH ROFII BOENAWI, S.Pd.I


Ketua Sekretaris

Tembusan:
1. Ketua PP NU CARE - LAZISNU di Jakarta
2. Arsip
Lampiran Surat Keputusan PW NU CARE LAZISNU Jawa Timur
Nomor : 056/C-SK/LAZISNU-JATIM/V/2019
Tentang : Pengesahan dan Pemberian Izin Operasional JPZIS Masjid Baiturrochman
Gunung Anyar Lor Surabaya

SUSUNAN PENGURUS
JARINGAN PENGELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH (JPZIS)
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
MASJID BAITURROCHMAN GUNUNG ANYAR LOR SURABAYA

KETUA : Maskur Nasrulloh


WAKIL KETUA : M. Sirojuddin
SEKRETARIS : M. Syarifuddin
WAKIL SEKRETARIS : Maulana Ishaq
BENDAHARA : Ach. Safiuddin
WAKIL BENDAHARA : Firman Maulana
ANGGOTA : - Pengurus Ta’mir Masjid Baiturrochman
- Anggota Remas Baiturrochman
- Pengurus RT & RW Sekitar

Ditetapkan di : SURABAYA
Pada tanggal : 18 Ramadhan 1440 H
23 Mei 2019 M

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. AFIF AMRULLAH, M.EI MOCH ROFII BOENAWI, S.Pd.I


Ketua Sekretaris
Tembusan:
1. Ketua PP NU Care - Lazisnu di Jakarta
2. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 133/SK/PW-LAZISNU/V/2019
Tentang
PENUNJUKAN PENGELOLA RUMAH SEDEKAH DI MALANG
PW NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR
Dengan senantiasa mengharapkan ridha Allah SWT, PW NU CARE-LAZISNU Provinsi Jawa
Timur setelah;
Menimbang : 1. Bahwa PW NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR beralamat Kantor di
Jalan Masjid Al Akbar Timur No.9 Gayungan Surabaya dan Sekretariatnya
beralamat di Rumah Sedekah Jl. Tirto Sentono No. 17, Landungsari, Dau,
Malang;
2. Bahwa mulai tanggal 25 Februari 2019 Rumah Sedekah PW NU CARE-
LAZISNU JAWA TIMUR Jl. Tirto Sentono No. 17 Landungsari, Dau,
Malang, telah berpindah alamat ke perumahan Edelweiss Land Batu, Jl.
Sarimun, Beji, Junrejo, Kota Batu;

Mengingat : 1. Bahwa keberadaan rumah sedekah PW NU CARE-LAZISNU JAWA


TIMUR di Kota Malang, telah mendekatkan para Muzaki dan Musathiq
khususnya di Wilayah Malang Raya ;
2. Bahwa sampai dengan saat ini penerimaan dana Zakat, Infaq dan
Shodaqoh PW NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR, sebagian besar masih
bersumber dari para donatur/muzaki yang bertempat tinggal di kota
Malang ;
3. Bahwa guna kelancaran operasional Rumah Sedekah tersebut, maka
perlu ditunjuk personil kepengurusannya dengan Surat Keputusan;

Memperhatikan : SK. PP NU CARE LAZISNU No. 188/SK-PP/LAZISNU/III/2019 tanggal


28 Maret 2019 tentang Pengesahan dan Pemberian Ijian operasional PW
LAZISNU JAWA TIMUR tahun 2019-2023;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Surat Keputusan PW NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR tentang


penunjukan Pengelola Rumah Sedekah Malang PW NU CARE-LAZISNU
JAWA TIMUR;

PERTAMA : Menunjuk Saudara Tony Supiadi kelahiran Garut, 19 September 1963


sebagai Manager Rumah Sedekah di Malang yang bertugas
Koordinator Bidang Kesekretariatan, Keuangan, Perencanaan Program
Pendistribusian dan Fundraising.

KEDUA : Pengelola Rumah Sedekah NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR


sebagaimana tersebut diatas mempunyai tugas membantu PW NU CARE-
LAZISNU JAWA TIMUR, dalam mengumpulkan, mendistribusikan,
mendayagunakan zakat, infaq, shadaqah dan dana sosial keagamaan
lainnya, serta mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Melakukan pengembangan jumlah donasi dan menjalankan
program-program NU Care – LAZISNU Jawa Timur
2) Melakukan pembukuan dan pengadministrasian perolehan zakat,
infaq dan shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya;
3) Memberikan bukti setoran zakat, infaq dan shadaqah dan dana
sosial keagamaan lainnya kepada setiap muzaki, pemberi infaq,
shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya;
4) Menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infaq dan
shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada KETUA PW
NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR, setiap bulan dan akhir tahun;

KETIGA : Dalam hal pelaksanaan program kegiatan penditribusian,


pendayagunaan dana ZIS yang sifatnya massal dan membutuhkan dana
yang cukup banyak, harus mendapat izin/persetujuan terlebih dahulu dari
Ketua PW NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR;

KEEMPAT : Pengelola Rumah Sedekah PW NU CARE-LAZISNU JAWA TIMUR,


sebagaimana tersebut di atas, diberikan honorarium setiap bulan dan
dibayarkan paling lambat tanggal 5 setiap bulan, adapun rincian
honorariumnya sebagai berikut :

1) Gaji pokok Rp ................. ,-


2) Tunjangan transport Rp ................... ,-
3) Tunjangan jabatan/fungsioanl Rp ..................... ,-
4) Fee Fundraising sebesar 10% dari jumlah penerimaan infaq dan
sedekah hasil perolehan fundraising

Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali di kemudian hari
apabila dipandang perlu.

Wallaahul Muwaffiq Ilaa Aqwaamith Thariiq


Wassalaamu’alaikum Wr Wb.
SURABAYA, : 03 Ramadhan 1440 H
08 Mei 2019 M
PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. AFIF AMRULLAH, M.EI MOCH ROFII BOENAWI, S.Pd.I


Ketua Sekretaris
Tembusan:
1. Ketua PP NU Care - Lazisnu di Jakarta
2. Ketua PWNU Jawa Timur di Surabaya
3. Arsip
Nomor : 115/SRP/PW-LAZISNU/V/2019 Surabaya, 26 Ramadhan 1440 H
Lampiran : 3 Lembar 31 Mei 2019 M
Hal : Permohonan Pengesahan Kepengurusan
NU Care – LAZISNU Kabupaten Pacitan

Kepada Yth.
Ketua PP NU CARE – LAZISNU

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman. Amin.
Dalam rangka memenuhi aspek legalitas Lembaga Amil, Zakat dan Shadaqah NU di
setiap NU CARE-LAZISNU Kab Pacitan di Wialayah Provinsi Jawa Timur, dengan ini
kami merekomendasikan dan mohon bantuannya untuk dapat diterbitkan Surat
Keputusan Ijin operasional NU CARE-LAZISNU (UPZIS) Kabupaten Pacitan.
Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami lampirkan surat keputusan dari
Pengurus Cabang NU Kabupaten Pacitan Nomor; 30/PC/Tanf/L-20/SK/V/2018
tertanggal 06 Mei 2018 M tentang Pengesahan Susunan Pengurus PC LAZISNU
Kabupaten Pacitan.
Demikian Permohonan Rekomendasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan
kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Wallaahul Muwaffiq Ilaa Aqwaamith Thariiq
Wassalaamu’alaikum Wr Wb.

PENGURUS WILAYAH
LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA
NU CARE – LAZISNU JAWA TIMUR

A. AFIF AMRULLAH, M.EI MOCH ROFII BOENAWI, S.Pd.I


Ketua Sekretaris
Tembusan:
1. Ketua PP NU Care - Lazisnu di Jakarta
2. Ketua PWNU Jawa Timur di Surabaya
3. PCNU Kabupaten Pacitan di Pacitan
4. Arsip

Anda mungkin juga menyukai