Anda di halaman 1dari 53

PPSDM MIGAS

Pengetahuan
Minyak Bumi

Yusran H

Center for Human Resource Development of Oil and Gas


PPSDM MIGAS
OUTLINE

• Komposisi Minyak Bumi

• Klasifikasi Minyak Bumi

• Tipe Analisis Minyak Bumi

bridging your success 2


PPSDM MIGAS

bridging your success 3


PPSDM MIGAS
I. Komposisi Minyak Bumi

WHAT is Crude Oil??

 Minyak bumi/minyak mentah (crude oil) adalah bahan


yang terdapat di dalam bumi, berupa senyawaan kimia
terdiri dari komponen hidrokarbon dan non hidrokarbon
 terdapat di dalam bumi, terdiri dari gas, cair dan
padatan.
 berwarna hitam sampai coklat kehitaman,

 dalam bentuk cair dan terdapat gas–gas yang


melarut di dalamnya, berat jenis berkisar antara
0,8000 – 1,0000
bridging your success 4
PPSDM MIGAS
1.1) Unsur Kimia Penyusun Minyak Bumi

– unsur mayor adalah karbon dan hidrogen (disebut unsur


hidrokarbon), dan

– unsur minor adalah sulfur, nitrogen, oksigen, halogen


dan logam (disebut unsur non-hidrokarbon) Besarnya
kandungan (konsentrasi) unsur tersebut dalam berbagai
macam minyak bumi, seperti ditunjukkan pada Tabel 1–
1. Sifat minyak bumi antara satu dengan lainnya berbeda–
beda, dari yang ringan (encer) sampai pada yang berat
(kental). Hal ini sangat bergantung pada jenis dan
besarnya kandungan komponen (unsur) di dalam minyak
bumi.

bridging your success 5


Tabel 1: Kisaran kandungan unsur – unsur dalam PPSDM MIGAS
Minyak Bumi
No Unsur Konsentrasi

1 Karbon ( C ) 83,00 – 87,00 % wt

2 Hidrogen ( H ) 10,00 – 14,00 % wt

3 Sulfur ( S ) 0,05 – 6,00 % wt

4 Oksigen ( O ) 0,05 – 1,50 % wt

5 Nitrogen ( N ) 0,10 – 2,00 % wt

6 Logam 10 – 5 – 10 – 2 % wt
bridging your success 6
PPSDM MIGAS

Diharapkan bahwa minyak bumi


mengandung unsur non-hidrokarbon
dalam jumlah sekecil mungkin. Makin
kecil kandungannya mempunyai nilai
ekonomi makin tinggi, karena dengan
kandungan yang kecil tidak memerlukan
biaya yang tinggi dalam proses
pengolahannya ataupun dalam
pemenuhan spesifikasi produk yang
dihasilkan.
bridging your success 7
PPSDM MIGAS
1.2) Komponen Minyak Bumi

Komponen minyak bumi terdiri dari :

Komponen Hidrokarbon
(HC, hydrocarbon)

Komponen non-
Hidrokarbon
bridging your success 8
PPSDM MIGAS
Komponen Hidrokarbon

Minyak bumi adalah campuran dari beratus–ratus senyawaan hidrokarbon,


yang dikelompokan atas hidrokarbon parafin, naften dan aromat..

Dalam minyak bumi tidak terdapat hidrokarbon olefin

bridging your success 9


PPSDM MIGAS
1. PARAFIN
Hidrokarbon Parafin, terdiri dari normal parafin dan
isoparafin
Hidrokarbon parafin adalah
hidrokarbon jenuh dengan ikatan
C – C dan C – H dengan struktur
rantai atom C terbuka. HC parafin
mempunyai titik didih paling
rendah diantara hidrokarbon
naften dan aromatik. Oleh karena
itu banyak terdapat pada fraksi
ringan.
bridging your success 10
PPSDM MIGAS

Sifat-sifat hidrokarabon parafin :

Mempunyai nilai kalor tinggi (BTU/lb)


Mempunyai specific gravity rendah
o API gravity tinggi
Tahan terhadap oksidasi
Mudah untuk dipecah (cracking)
viskositasnya rendah dibanding Naften dan Aromat

bridging your success 11


PPSDM MIGAS
Rumus seny. parafin: CnH2n+2

Hidrokarbon parafin, baik CH3 – CH – CH3


normal parafin maupun parafin CH3
cabang (iso parafin) rumusnya
adalah CnH2n+2 .
(n = 1, 2, 3, 4, 5, 6, …… dst-nya) iso butana disingkat iC4H10
(diberi notasi sebagai iC4)
Contoh :
CH3 – CH2 – CH2– CH3
normal butana disingkat n–butana, C4H10
(diberi notasi sebagai nC4)
bridging your success 12
PPSDM MIGAS

ATOM KARBON (n) RUMUS DAN NAMA MOLEKUL

C1 CH4 metana

C2 C2H6 etana

C3 C3H8 propana

C4 C4H10 butana

C5 C5H12 pentana

C6 C6H14 heksana

C7 C7H16 heptana

C8 C8H18 oktana

C9 C9H20 nonana

C10 C10H22 dekana dst – nya


bridging your success 13
PPSDM MIGAS
2. Naften
 Hidrokarbon naften adalah hidrokarbon jenuh dengan
struktur rantai atom C tertutup berbentuk siklo.
 Disebut pula siklo parafin atau cincin naften.
 Struktur molekulnya terdiri dari mononaften dan polinaften.

Rumus : CnH 2n + 2 – 2RN

dimana RN adalah cincin naften dalam molekul.


Contoh :
1. C3 H 6 siklo propana
2. C4 H 8 siklo butana
3. C5H10 siklo pentana
4. C6H12 siklo heksana
bridging your success
2 metil siklo pentana 14
PPSDM MIGAS
Sifat-sifat hidrokarabon naften :

Mempunyai sifat-sifat diantara hidrokarbon parafin dan


aromat
Viskositasnya lebih tinggi dari parafin
Titik beku rendah dan ketahanan terhadap oksidasi baik.
Dibandingkan dengan hidrokarbon parafin, hidrokarbon
ini lebih stabil karena mempunyai rantai atom C tertutup
sedang hidrokarbon parafin rantai atom C nya terbuka

bridging your success 15


PPSDM MIGAS
3. Aromatik
 Hidrokarbon aromat adalah hidrokarbon jenuh dengan
struktur rantai atom C tertutup dengan satu inti benzene atau
lebih.
 Struktur molekulnya terdiri dari monoaromat dan poliaromat.

bridging your success 16


PPSDM MIGAS
Rumus: CnH 2n+2 – 6RA – 2RAS
RA = jumlah cincin aromatik dan
RAS = jumlah cincin aromatik substansial.
 Sedang hidrokarbon campuran naften aromatik mempunyai rumus
CnH 2n +2RN – 6RA – 2RAS

Contoh :
1. Monoaromat, C6H6, Benzena
2. Di etil benzena, C6H4(C2H5)2
3. Diaromat, C8H10, Naftalena

bridging your success 17


PPSDM MIGAS
Sifat-sifat HC Aromatik:

Dibandingkan dengan hidrokarbon parafin dan hidrokarbon naften,


bahwa hidrokarbon aromat kurang stabil dan dapat bereaksi terutama
dengan gas H2 menghasilkan naften.
Mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan hidrokarbon
parafin dan naften. Oleh karena itu banyak terdapat pada fraksi berat.
Nilai kalor rendah (BTU/lb).
Specific grafity tinggi.
API gravity rendah.
Tahan terhadap oksidasi.
Memerlukan panas yang tinggi di dalam proses cracking nya.

bridging your success 18


PPSDM MIGAS
Komponen Non Hidrokarbon
Terdiri dari senyawaan sulfur, oksigen, nitrogen, halogen atau
logam.
Keberadaannya dalam bentuk:
a). Organik , misalnya :
- Merkaptan (RSH)
- Disulfida (RSSR)
- Fenol (C6H5OH)
- Asam-asam organik (RCOOH)
b). An Organik, misalnya :
- Garam-garam klorida (Cl -)
- Sulfida (S =)
- Nitrat (NO3 ─)
bridging your success - Sulfat (SO4 =)
19
PPSDM MIGAS
Contoh senyawa organik sulfur
Senyawaan Sulfur Contoh

Hidrogen Sulfida Hidrogen Sulfida


Merkaptan Metil merkaptan
Disulfida Dimetil disulfida
Siklo sulfida Tiasikloheksana (pentametilena
sulfida)
Alkil sulfat Dimetil sulfat
Asam sulfonat Asam metil sulfonat
Sulfoksida Dimetil sulfoksiida
Sulfona Dimetil sulfona
Tiofena Tiofena
Benzotiofena
bridging your success 20
Contoh senyawa organik oksigen PPSDM MIGAS

Senyawaan oksigen Contoh


Alkohol Metil alkohol
Ether Dimetil ater
Siklo ether Tetrahidropiran (pentametilena oksida)

Asam karboksilat Asam asetat

Anhidrida asam karboksilat Anhidrida asam asetat


Eter asam karboksilat Etil asetat
Keton Dimetil keton (aseton)
Furan Furan
Benzofuran

bridging your success 21


PPSDM MIGAS
Contoh senyawa organik nitrogen
Senyawaan nitrogen Rumus molekul

Piridina C5H5N

Quinolina (n-quinolina) C9H7N

Isoquinolina (i-quinolina) C9H7N

Pirol C4H4NH

Indol C8H6NH

Karbazol C12H8NH

bridging your success 22


Contoh konstituen logam PPSDM MIGAS

Unsur Kisaran dalam minyak bumi (ppm)


Cu 0.2  12.0
Ca 1.0  2.5
Mg 1.0  2.5
Ba 0.001  0.1
Sr 0.001  0.1
Zn 0.5  1.0
Hg 0.03  0.1
Ce 0.001  0.6
B 0.001  0.1
Al 0.5  1.0
Ga 0.001  0.1
Ti 0.001  0.4
Zr 0.001  0.4
Si 0.1  5.0
Sn 0.1  0.3
Pb 0.001  0.2
V 5.0  1500
Fe 0.04  120

bridging your success Co 0.001  12


23
Ni 3.0  120
PPSDM MIGAS
II. Klasifikasi Minyak Bumi

• Minyak bumi diklasifikasikan menjadi beberapa jenis untuk mengetahui


sifat-sifatnya.
• Tujuan klasifikasi adalah untuk mengetahui komponen hidrokarbon
dalam minyak bumi:
• Perbedaan komposisi ini akan menyebabkan perbedaan sifat – sifat minyak bumi,
yaitu perbedaan susunan hidrokarbon, SG, oAPI, volatilitas, flash point, distilasi
dan sebagainya.
• Minyak bumi sebelum di olah dilakukan klasifikasi untuk mengetahui potensinya.
sehingga berguna untuk memprediksi produk – produk yang dihasilkan.

bridging your success 24


PPSDM MIGAS
Jenis- Jenis Klasifikasi Minyak Bumi

Minyak bumi diklasifikasikan atas :


• Klasifikasi berdasarkan Specific Gravity 60/60oF (SG 60/60oF)
• Klasifikasi berdasarkan Sifat Penguapan (Volatility)
• Klasifikasi berdasarkan Kadar Belerang
• Klasifikasi berdasarkan Faktor Karakteristik, KUOP (Nelson, Watson &
Murphy)
• Klasifikasi menurut US Bureau of Mines (Lane & Garton)
• Klasifikasi berdasarkan Indeks Korelasi (CI)
• Klasifikasi berdasarkan Viscosity Gravity Constant (VGC)

bridging your success 25


PPSDM MIGAS

Klasifikasi minyak bumi menurut Specific Gravity


Minyak Bumi SG 60/60 oF

Ringan < 0,830

Medium Ringan 0,830 – 0,850

Medium 0,850 – 0,865

Berat 0,865 – 0,905

Sangat Berat > 0,905


bridging your success 26
PPSDM MIGAS

2). Klasifikasi berdasarkan Sifat Penguapan


(Volatility)

• Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah jumlah fraksi
ringan dinyatakan dalam % volume yang terkandung di dalam minyak
bumi itu.
• Diperoleh dari hasil distilasi sampai suhu 300 oC.

Fraksi ringan, % vol = Volume fraksi, mL


x 100
Volume sampel, mL

bridging your success 27


PPSDM MIGAS
Klasifikasi Minyak Bumi menurut
Sifat Penguapan (volatility)

Minyak Bumi Fraksi Ringan, % Volume


Ringan  50

Sedang 20 – 50

Berat  20

bridging your success 28


PPSDM MIGAS
3). Klasifikasi berdasarkan Kadar
Belerang (% massa)
• Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah kadar Sulfur
dalam minyak bumi, dinyatakan dalam % massa yang terkandung
dalam minyak bumi itu
• Diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium dengan menggunakan
metode standar ASTMD 1552 ( atau dengan metode standar yang lain)

bridging your success 29


PPSDM MIGAS

Klasifikasi Minyak Bumi menurut


Kadar Sulfur (ASTMD 1552)
Minyak Bumi Kadar Sulfur, % massa
Ringan  0,1

Sedang 0,1 – 2,0

Berat  2,0

bridging your success 30


PPSDM MIGAS
4). Klasifikasi berdasarkan Faktor Karakteristik
KUOP (Nelson, Watson & Murphy)

• Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah


akar pangkat tiga dari pengukuran titik didih rata – rata
suatu minyak bumi dibagi dengan SG 60/60 oF.
• Titik didih rata – rata ditentukan dengan cara distilasi
ASTMD. 86 dari sampel minyak bumi

3 T
K 
SG 60 / 60 o F

K = faktor karakteristik (KUOP)


T = titik didih rata – rata , oRankine (= oF + 460)

bridging your success 31


PPSDM MIGAS

Klasifikasi Minyak Bumi menurut Faktor Karakteristik (K)


Faktor Karakteristik ( K ) Klasifikasi
K = 10,1 – 10,5 aromatik

K = 10,5 – 11,5 naftenik

K = 11,5 – 12,1 campuran

K = 12,1 – 12,9 parafinik

bridging your success 32


PPSDM MIGAS

5). Klasifikasi berdasarkan US Bureau of Mines


• Sebagai ukuran klasifikasi minyak bumi ini adalah SG 60/60 oF dari dua fraksi
yang dihasilkan dari distilasi minyak bumi itu dilakukan mula – mula pada
tekanan atmosfer dan kemudian distilasi dilanjutkan pada tekanan absolut 40
mm Hg, yang terkandung dalam minyak bumi yang diperoleh dari hasil
pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode standar ASTMD 2892.

bridging your success 33


PPSDM MIGAS

Menggunakan 2 (dua) pemotongan fraksi :


Fraksi I : fraksi kerosine 250 – 275 oC pada tekanan
atmosfer (disebut kunci fraksi I)
Fraksi II : fraksi minyak lumas 275 – 300 oC pada tekanan
40 mmHg (disebut kunci fraksi II)

Caranya :
• Dari dua fraksi tersebut masing – masing fraksi diukur SG 60/60 oF dan oAPI.
• SG 60/60 oF dari fraksi 250 – 275 oC, menunjukkan sifat – sifat fraksi ringan
• SG 60/60 oF dari fraksi 275 – 300 oC, menunjukkan sifat – sifat fraksi berat

bridging your success 34


Klasifikasi Minyak Bumi menurut PPSDM MIGAS
US Bureau of Mines
Klasifikasi kunci fraksi I SG 60/60 oF oAPI kunci fraksi I SG 60/60 oF oAPI

1. Parafinic –
< 0,825 ≥ 40 < 0,876 ≥ 30
Parafinic
2. Parafinic –
< 0,825 ≥ 40 0,876 – 0,934 20 – 30
Intermediate
3. Intermediate –
0,825 – 0,860 33 – 40 < 0,876 ≥ 30
Parafinic
4. Intermediate –
0,825 – 0,860 33 – 40 0,876 – 0,934 20 – 30
Intermediate
5. Intermediate –
0,825 – 0,860 33 – 40 > 0,934 ≤ 20
Naphthenic
6. Naphthenic –
> 0,860 ≤ 33 0,876 – 0,934 20 – 30
Intermediate
7. Naphthenic –
> 0,860 ≤ 33 > 0,934 ≤ 20
Naphthenic
8. Parafinic –
< 0,825 ≤ 40 > 0,934 ≤ 20
Naphthenic
bridging your success 9. Naphthenic –
35
Parafinic > 0,860 ≤ 33 < 0,876 ≥ 30
PPSDM MIGAS
6). Klasifikasi berdasarkan Indeks Korelasi
(Correlation Index)

• Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah dengan mengukur SG
60/60 F minyak bumi itu dan menghitung titik didih rata – rata distilasi minyak
bumi (ASTMD 86).
• Dirumuskan : 48,640
C I  473,7 SG  456 ,8 
T

T = titik didih rata – rata, oK (= oC + 273)


SG = Specific Gravity 60/60 oF

bridging your success 36


Klasifikasi Minyak Bumi menurut PPSDM MIGAS

Correlation Index ( CI )
Correlation Index Klasifikasi
CI = 0 HIdrokarbon seri parafinik
CI = 100 Hidrokarbon benzena
CI = 0 – 15 Hidrokarbon yang dominan dalam fraksi adalah
parafinik
CI = 15 – 50 Hidrokarbon yang dominan dalam fraksi adalah naftenik
atau campuran parafinik, naftenik dan aromatik

CI = > 50 Hidrokarbon yang dominan dalam fraksi adalah


aromatik

bridging your success 37


PPSDM MIGAS
3.7 Klasifikasi berdasarkan Viscosity Gravity
Constant (VGC)

• Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah dengan


mengukur SG 60/60 oF minyak bumi itu dan mengukur viscosity
minyak bumi (viscosity Saybolt).
• Klasifikasi VGC ini digunakan untuk fraksi minyak lumas.

bridging your success 38


PPSDM MIGAS
Dirumuskan :
10 G  1,0752 log (V  38 )
VGC 
10  log (V  38)

G = Specific Gravity 60/60oF


V = Viscosity pada 100 oF (38 oC), SSU

G  0,24  0,022 log (V  35,5)


VGC 
0,755
G = Specific Gravity 60/60oF
V = Viscosity pada 210 oF (99 oC), SSU
bridging your success 39
PPSDM MIGAS

Klasifikasi Minyak Bumi menurut


Viscosity Gravity Constant (VGC)
VGC Klasifikasi
0,800 – 0,840 Hidrokarbon Parafinik

0,840 – 0,876 Hidrokarbon Naftenik

0,876 – 1,000 Hidrokarbon Aromatik

bridging your success 40


PPSDM MIGAS
III. Tipe Analisis Minyak Bumi

Terdapat 4 (empat) jenis tipe analisis minyak bumi, yaitu :

• Tipe A (tipe analisis cepat)


• Tipe B (tipe analisis sederhana)
• Tipe C (tipe analisis sedang)
• Tipe D (tipe analisis lengkap)

bridging your success 41


PPSDM MIGAS
1) Tipe A (Tipe analisis Cepat)

• Tipe analisis A yaitu tipe analisis minyak bumi yang bertujuan untuk
memberikan informasi sehubungan dengan minyak bumi yang baru
diketemukan.
• Analisis meliputi :
• Pengujian sifat umum minyak bumi
• Klasifikasi minyak bumi

bridging your success 42


PPSDM MIGAS
2) Tipe B (Tipe analisis sederhana)

• Tipe analisis B yaitu tipe analisis minyak bumi yang


bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi
minyak bumi yang sedang diproduksi maupun dipasarkan.
• Analisis meliputi :
• Pengujian sifat umum minyak bumi
• Klasifikasi minyak bumi
• Distilasi TBP narrow cut (hanya sampai fraksi kerosine)

bridging your success 43


PPSDM MIGAS
3) Tipe C (Tipe analisis sedang)

• Tipe analisis C yaitu tipe analisis minyak bumi yang bertujuan untuk
memberikan informasi tentang potensi minyak bumi sehubungan
dengan minyak bumi yang sedang diproduksi maupun yang dipasarkan.
• Analisis meliputi :
• Pengujian sifat umum minyak bumi
• Klasifikasi minyak bumi
• Distilasi TBP narrow cut dan wide cut (sampai fraksi minyak solar)
• Analisis fraksi – fraksi dari TBP

bridging your success 44


PPSDM MIGAS
4) Tipe D (Tipe analisis lengkap)

• Tipe analisis D yaitu tipe analisis minyak bumi yang bertujuan untuk
memberikan informasi tentang potensi minyak bumi yang akan
diolah atau pembuatan kilang baru
• Analisis meliputi :
• Pengujian sifat umum minyak bumi
• Klasifikasi minyak bumi
• Distilasi TBP narrow cut dan wide cut (sampai fraksi minyak solar)
• Analisis fraksi – fraksi dari TBP
• Analisis logam (V, Pb, Ni, Cu, Na, dan lain – lain)

bridging your success 45


PPSDM MIGAS
Pengujian Karakteristik Minyak Bumi (1)
1) Sifat Umum
 Sifat umum minyak bumi sangat erat hubungannya dengan
pemuatan dan transaksi jual – beli.

 Sifat umum minyak bumi ditunjukkan pada pengujian :


Specific Gravity 60/60 oF, ASTMD 1298
Density 15 oC, ASTMD 1298

bridging your success 46


PPSDM MIGAS
Pengujian Karakteristik Minyak Bumi (2)
2) Sifat Volatility

• Minyak bumi yang mudah menguap berarti banyak mengandung


parafin dan pada pengolahan banyak menghasilkan fraksi gas
dan fraksi ringan.

• Sifat penguapan minyak bumi ditunjukkan pada pengujian :


Distilasi ASTM D 86
Flash Point ASTM D 93
 RVP ASTM D 323

bridging your success 47


PPSDM MIGAS
Pengujian Karakteristik Minyak Bumi (3)
3) Sifat Corrosivity

• Senyawa unsur yang bersifat korosif adalah senyawa sulfur. Senyawa-


senyawa sulfur dalam minyak bumi yang korosif adalah hidrogen sulfida,
merkaptan.
• Terdapatnya senyawaan sulfur dalam minyak bumi dapat juga ditunjukkan oleh
tingkat keasaman minyak bumi itu.
• Terdapatnya garam – garam dalam minyak bumi juga menyebabkan korosi.
• Sifat pengkaratan minyak bumi ditunjukkan pada pengujian :
sulfur content, ASTM D 1552
salt content, ASTM D 3230
total acid number, ASTMD 974

bridging your success 48


PPSDM MIGAS
Pengujian Karakteristik Minyak Bumi (4)
4) Sifat Fluidity
• Sifat kemudahan mengalir minyak bumi dinyatakan sebagai viskositas
• Viskositas adalah tahanan zat cair untuk mengalir karena gaya berat.
• Minyak bumi yang mempunyai viskositas kecil menunjukkan bahwa minyak
mudah mengalir, sebaliknya viskositas tinggi sulit mengalir.
• Suatu minyak bumi mempunyai viskositas tinggi berarti minyak itu mengandung
hidrokarbon berat (berat molekul besar),
• Sifat kemudahan mengalir minyak bumi ditunjukkan pada pengujian :
• Viskositas Kinematik, ASTMD 445
• Pour Point, ASTMD 5853

bridging your success 49


PPSDM MIGAS
Pengujian Karakteristik Minyak Bumi (5)
5) Sifat Kebersihan
 Sifat kebersihan minyak bumi yang berhubungan dengan ada / tidaknya kotoran
yang terdapat di dalam minyak bumi,
 Kotoran ini akan berpengaruh terhadap mutu, karena dapat mengakibatkan
kegagalan dalam suatu operasi dan merusak mesin.
 Kotoran itu dapat berupa air, lumpur, atau endapan atau sisa pembakaran yang
berupa abu dan karbon. Untuk itu makin kecil adanya kotoran di dalam minyak
bumi makin baik mutu bahan bakar tersebut. Sifat kebersihan minyak bumi
sesuai spesifikasi ditunjukkan pada pengujian :
 Color ASTM, ASTMD 1500
 Water content, ASTM D 4006
 CCR (10 % vol. bottom), ASTMD 189
 Ash content, ASTMD 482
 Sediment Content, ASTMD 473
bridging your success 50
PPSDM MIGAS
Pengujian Distilasi TBP (True Boiling Point),
ASTM D 2892
• Kegunaan distilasi TBP untuk prediksi kondisi operasi kilang, jumlah
yield dan mutu produk minyak bumi.
• Jumlah sampel yang diperlukan antara 4 – 5 liter. Dilakukan pada 2
(dua) tahapan suhu, yaitu suhu pada tekanan atmosfer (narrow
cut) kemudian dilanjutkan pada suhu tekanan vakum (wide cut).
• Suhu tekanan atmosfer untuk fraksi ringan, sedang suhu tekanan
vakum untuk fraksi berat.

bridging your success 51


PPSDM MIGAS

• Fraksi ringan (distilasi TBP narrow cut) :


• Fraksi Nafta : IBP – 150 oC
• Fraksi Kerosine : 150 – 250 oC
• Fraksi berat (distilasi TBP wide cut) :
• Fraksi Gasoil : 250 – 350 oC
• Residue : > 350 oC

bridging your success 52


PPSDM MIGAS

THANK YOU

bridging your success ppsdmmigas.esdm.go.id PPSDM MIGAS ppsdm_migas ppsdmmigas 53

Anda mungkin juga menyukai