Anda di halaman 1dari 28

KOMPOSISI PRODUK

MIGAS DAN MEKANISME


REAKSI
Kimia Migas
LPG
LPG
• Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan Brand ELPIJI,
merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan
Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan
butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana
(C5H12) yang dicairkan.
• ELPIJI lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01
(dibandingkan dengan udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung
sekitar 5.0 - 6.2 Kg/cm2. Perbandingan komposisi, propana (C3H8) :
butana (C4H10) = 30:70.
• Nilai kalori: + 21.000 BTU/lb. Zat mercaptan biasanya ditambahkan
kepada LPG untuk memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas
dapat dideteksi dengan cepat. ELPIJI PERTAMINA dipasarkan dalam
kemasan tabung (3 kg, 6 kg, 12 kg, 50 kg) dan curah.
JENIS – JENIS LPG
Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah Elpiji campuran.
Berdasarkan komposisi Propana dan Butane, LPG dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a. LPG Propana, yang sebagian besar terdiri dari C3. Adalah Elpiji yang masing-masing
mengandung Propana 95% volume dan diberi Odorant (Mercaptant), umumnya digunakan
untuk keperluan industri.
b. LPG Butane, yang sebagian besar terdiri dari C4. Adalah Elpiji yang masing-masing
mengandung Propana butana 97,5 % volume dan diberi Odorant (Mercaptant), umumnya
digunakan untuk keperluan industri.
c. Mixed LPG, yang merupakan campuran dari Propana dan Butane dengan komposisi antara
70- 80% dan 20-30% volume dan diberi Odorant (Mercaptant) dan umumnya digunakan
untuk bahan bakar rumah tangga.
KOMPOSISI LPG
• Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa perbedaan utama dari 3 jenis LPG
terletak pada komposisinya, maka selanjutnya akan dituliskan masing-masing
komposisi tersebut. Seperti yang diketahui bahwa LPG terdiri dari komponen
hidrokarbon dan non hidrokarbon. Komponen hidrokarbon sendiri merupakan
komponen utama, sementara komponen non hidrokarbon keberadaannya sangat
dibatasi atau bahkan tidak dikehendaki. Komponen hidrokarbon terdiri dari
senyawa n-parafin, isoparafin dan olefin. Perlu juga diketahu bahwa nilai kalori dari
parafin dan iso-parafin lebih tinggi, sementara senyawa olefin akan menurunkan
nilai kalori.
• Hasil analisis dengan menggunakan Kromatografi Gas (GC), komponen
hidrokarbon dalam LPG terdiri dari C2H6, C3H8, C3H6, n-C4H10, n-C4H8, i-C4H8, tran-
C4H8, cis-C4H8, 1.3C4H8, n-C5H12 dan i-C5H12.
KOMPOSISI LPG

Sementara komponen non hidrokarbon sebagian besar terdiri dari senyawa hidrogen
sulfida (H2S), RSH, Hg, H2, N2, CO2, SO2, RSR (sulfida, terdiri dari dimetil sulfida) dan
sebagainya. Seperti yang telah disebutkan bahwa komponen non hidrokarbon
kehadirannya tidak dikehendaki/dibatasi, jadi semakin tinggi konsentrasinya maka
kualitas LPG akan semakin menurun. Hal inilah yang menggambarkan bahwa tingginya
kadar senyawa non hidrokarbon maka menurunkan nilai kalori. Untuk lebih jelasnya,
silahkan simak tabel komposisi masing-masing ketiga jenis LPG di bawah.
LNG
LNG

LNG (Liquified Natural Gas) merupakan suatu gas alam


yang dicairkan. LNG harus disimpan pada suhu ± -1600C.
Komposisi dari LNG adalah Hidrokarbon alkana seperti
metana ± 92 %, etana ± 5 %, propana 1.5 %, butana ± 0.2 %,
pentana ± 0.01 %, dan sedikit nitrogen ± 0.1 %.
KOMPOSISI LNG

Untuk mengetahui berapa besar konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut


maka sampel dari LNG akan dianalisa kadar hidrokarbon dan nitrogen yang terdapat
di dalamnya dengan menggunakan alat kromatografi gas. Setelah diketahui
konsentrasi dari masing-masing komponen, maka dapatlah dihitung HHV (Hight
Heating Value) dari LNG tersebut, dimana HHV dapat menentukan harga LNG di
pasaran dunia. Komposisi hirokarbon yang diperoleh ialah metana ± 92 %, etana ± 5
%, propana 1.5 %, iso butana ± 0.2 %, normal butana ± 0.2 %, iso pentana ± 0.01 %,
dan normal pentana ± 0.004 %.
SYNTHESIS GAS
SYNTESIS GAS
Syngas, atau gas sintesis, adalah campuran gas bahan bakar yang terutama terdiri
dari hidrogen, karbon monoksida, dan sangat sering beberapa karbon dioksida.

Istilah syngas berasal dari sisi penggunaannya sebagai perantara dalam


menciptakan gas alam sintetik (SNG) dan untuk menghasilkan amonia atau metanol.
Syngas biasanya merupakan produk gasifikasi dan aplikasi utamanya adalah
pembangkit listrik.

Syngas mudah terbakar dan sering digunakan sebagai bahan bakar mesin
pembakaran internal. Syngas ini memiliki kurang dari setengah kepadatan energi
gas alam. Syngas dapat diproduksi dari berbagai sumber, termasuk gas alam,
batubara, biomassa, atau hampir semua bahan baku hidrokarbon, melalui reaksi
dengan uap (steam reforming), karbon dioksida (dry reforming) atau oksigen
(oksidasi parsial).

Syngas adalah sumber antara penting untuk produksi hidrogen, amonia, metanol,
dan bahan bakar hidrokarbon sintetis. Syngas juga digunakan sebagai perantara
dalam memproduksi minyak sintetis untuk digunakan sebagai bahan bakar atau
pelumas melalui proses Fischer – Tropsch.
KOMPOSISI SYNGAS

Komposisi Persentase (%) ρ (kg/m3) Pada T = 365°K


CH4 4.25 0.6348
CO2 14.02 1.7366
N2 42.40 1.1024
O2 8.11 1.2601
H2 14.35 0.0793
CO 15.54 1.1004
C2H6 1.33 1.2014
GASOLINE
GASOLINE
• Bensin atau gasoline (Amerika) atau petrol (Inggris) adalah salah satu jenis bahan bakar minyak
yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan empat. Secara sederhana,
bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptane) sampai dengan C11.
Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hydrogen dan karbon yang
terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.

• Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan
biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam
minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang
panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan
memiliki sifat yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”;
bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul
pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propane, dan butane. Dalam temperatur dan tekanan
kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat
C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud
padat.

• Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga
pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di
pengilangan minya. untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
BILANGAN OKTAN
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda
menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap
campuran.
Bilangan Oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar
untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam bensin. Nilai bilangan 0 ditetapkan
untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak
mudah terbakar. Suatu campuran 30 n-heptana dan 70 isooktana akan mempunyai
bilangan oktan :
=(30/100x0) + (70/100x10) = 70
Bilangan oktan bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk
memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian
dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana
dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam
campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai
bilangan oktan dari bensin yang diuji.
BILANGAN OKTAN

• Bilangan oktan mempunyai nilai nol (untuk n-heptana) sampai seratus (untuk isooktana).
Bensin perdagangan diantaranya premium dengan angka oktan 82 yaitu mengandung
82% iso oktana dan 18 % n-heptana.
Berdasarkan keterangan diatas,
a. Pertamax mempunyai nilai oktan 92, berarti terdiri dari 8% n-heptana dan 92%
isooktana
b. Pertamax plus mempunyai bilangan oktan 95 Yang terdiri dari 95 % isooktana dan 5%
n-heptana.
• Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin,
oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus; oktana dapat dikompres sampai
volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada
heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
ZAT ADITIF GASOLINE
• Bensin yang merupakan hasil penyulingan minyak bumi mempunyai bilangan oktan yang rendah(< 60), karena
sebagian besar terdiri alkana rantai lurus. Bilangan oktan yang rendah dapat ditingkatkan dengan
menambahkan zat additive anti ketukan yaitu yang memproses pengubahan alkana rantai lurus menjadi rantai
bercabang.

• Zat anti ketukan yang sudah digunakan diantaranya adalah :


a. Tetra Etil Lead (TEL)
Rumus molekul Pb(C2H5)4 . TEL dilarang penggunaannya karena saat penggunaannya pada pembakaran
bensin dapat menghasilkan oksida timah (PbO) yang menempel pada komponen mesin. Agar (PbO) tidak
menempel penggunaan TEL (65%) ditambahkan dengan 1,2-dibromo etana dan 1,2-dikloro etana yang
mengubah Pb menjadi PbBr2 (mudah menguap) yang keluar dari knalpot. Zat ini dapat mencemari udara dan
jika masuk ke dalam tubuh akan mengakibatkan anemia, sakit kepala dan bila dalam kadar tinggi dapat
menimbulkan kematian.
b. Ethyl Tertier Butil Ether (ETBE)
Rumus Molekul CH3O(C2H5)3
c. Tertier Amil Metil Eter (TAME)
Rumus molekul CH3 O (CH3) C2H5
d. Metil Tertier Butil Eter (MTBE)
Rumus Molekul CH3O(CH3)3
Additive yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Namun penggunaannya juga dibatasi karena beracun
dan penyebab kanker. Bensin premix menggunakan campuran MTBE dan TEL.
Gas buangan kendaraan yang mungkin menghasilkan CO, CO2, SO2 dan NOx. Gas COsangat berbahaya kalau
terhirup terlalu banyak dapat menyebabkan kematian, sebab mengganggu proses pengikatan oksigen oleh
hemoglobin.
KEROSENE
KEROSENE

Minyak tanah disebut juga dengan kerosene merupakan bahan bakar jenis distilat
yang tidak berwarna (jernih). Penggunaan minyak tanah pada umumnya adalah untuk
keperluan industri (seperti solvent) dan sebagian masih digunakan sebagai bahan
bakar di rumah tangga (memasak, penerangan, dll)
KOMPOSISI KEROSENE

1. Parafin
Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh berantai lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6), n-butana
(C4H10), isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana, C8H18). Jumlah senyawa
yang tergolong ke dalam senyawa isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa yang tergolong n-parafin. Tetapi, di dalam minyak bumi mentah,
kadar senyawa isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin

2. Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften yang
banyak ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana (C5H10),
metilsiklopentana (C6H12) dan sikloheksana (C6H12). Umumnya, di dalam minyak bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon
yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin.

3. Aromatik
Aromatik adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon yang membentuk cincin benzen (C6H6). Contohnya benzen
(C6H6), metilbenzen (C7H8), dan naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromat yang relatif besar.

4.Senyawa Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-
S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).
DIESEL OIL

• Minyak diesel adalah bahan bakar jenis distilat yang mengandung fraksi-fraksi berat
atau merupakan campuran dari distilat fraksi ringan dan fraksi berat (residual fuel
oil) dan berwarna hitam gelap, tetapi tetap cair pada suhu rendah. Penggunaan
minyak diesel ini pada umumnya untuk bahan bakar mesin diesel dengan putaran
sedang atau lambat (300–1.000 RPM) atau dapat juga dipergunakan sebagai bahan
bakar pembakaran langsung dalam dapur-dapur industri. Minyak diesel ini biasanya
disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF)
TUGAS

Berikan keterangan dan penjelasan mengenai komposisi dari produk:


• a. Diesel Oil
• b. Lube Oil
• c. Wax
• d. Asphalt
TIPIKAL REAKSI PLATFORMING UNIT

1. DEHYDROGENATION ATAU AROMATIZATION

C C
C C-C C C – C + 3H2
C C C C
C C

Methyl cyclohexane Toluene + hydrogen


2. HYDROCRACKING

C-C-C-C-C-C-C-C-C-C + H2 C-C-C-C-C + C-C-C-C


C

n – Decane + hydrogen 3 - Methyl pentane + Butane


3. ISOMERIZATION

C
C C-C C C
C C C C
C C
Methyl cyclopentane Cyclohexane

C-C-C-C-C-C C-C-C-C-C
C
n – Hexane 3 - Methylpentane
4. DEHYDROCYCLIZATION

C
C C – C + H2
C-C-C-C-C-C-C
C C
C

n - Heptane Methylcyclohexane + hydrogen

Anda mungkin juga menyukai