Anda di halaman 1dari 56

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK & GAS BUMI

( STT MIGAS )
BALIKPAPAN
11.1 Pengertian Penyusunan Laporan Penelitian (research)
Maksud dari ungkapan itu adalah :
• Penyusunan adalah proses pengaturan dengan menumpuk dan mengelompok
secara baik.
• Laporan ialah keterangan atau informasi tentang keadaan atau kegiatan berdasarkan fakta.
Fakta yang diinformasikan itu berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
si pelapor. Fakta yang dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri
si pelapor (dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan kegiatan.
• Penelitian diartikan sebagai pemeriksaan yang teliti; penyelidikan atau kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis
dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip.

Sehingga yang dimaksud penyusunan laporan penelitian adalah proses pengaturan


dan pengelompokan secara baik tentang informasi suatu kegiatan berdasarkan fakta melalui
usaha pikiran peneliti dalam mengolah dan menganalisa objek atau topik penelitian secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis
sehingga terbuat sebuah prinsip-prinsip umum atau teori.
Secara garis besar laporan penelitian terbagi atas:
 Laporan penelitian ilmiah :
Merupakan karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap–tahap berdasarkan teori tertentu
dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan. Laporan ilmiah
pada hakikatnya menyajikan kebenaran ilmiah hasil penelitian, pengamatan dan hasil analisis
yang cermat.
Adapun jenis karya ilmiah adalah sbb :

 Makalah
Adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Makalah menyajikan masalah melalui proses berpikir deduktif (penarikan kesimpulan dimulai
dari adanya teori yang berada di kepala peneliti untuk kemudian diuji dengan data
di lapangan.) atau induktif (penarikan kesimpulan berasal dari data lapangan.
Dengan kata lain, teori muncul sebagai produk temuan lapangan. Prosesnya dimulai dengan
turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Data yang telah terkumpul diolah sehingga
menjadi suatu teori ).
 Skripsi
Adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana
(S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data
dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis
hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

 Tesis
Adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi.
Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana (S2). Mahasiswa melakukan penelitian
mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian
dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan;
menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai
mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
 Desertasi
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodologi penelitian yang mengandung
filosofi keilmuan yang tinggi. Mahasiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau
metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf
yang tinggi.

 Artikel Ilmiah
Bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi,
tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada
jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang
lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya. Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel,
dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel
dapat dimuat.

 Artikel Ilmiah Populer


Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam
menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat.
Biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau
induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
 Laporan penelitian teknis :
Merupakan laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi
seperti laporan keuangan, inventaris dan lain-lain.
11.2 Unsur Unsur Laporan Penelitian (research)
Menurut Turk Kirkman dkk, mengemukakan bahwa secara umum sebuah laporan
penelitian harus memiliki unsur yaitu :
1. Judul tulisan
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori
5. Metode penelitian
6. Hasil dan Pembahasan
7. Simpulan dan saran
8. Daftar pustaka.
Secara umum unsur-unsur penyusunan laporan penelitian dapat diuraikan secara ringkas
dalam bentuk bagian muka, bagian isi dan bagian penutup. Keterangannya adalah sebagai
berikut :

A. Bagian Pembuka
1. Cover
Cover merupakan suatu bagian dari karya tulis yang dikenal dengan sebutan sampul
atau kulit. Dalam hal membuat cover hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu mencantumkan
judul tulisan, logo instansi, nama penulis, nama instansi dan tahun penulisan.

2. Judul
Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya tulis ilmiah. Dalam judul karya ilmiah
harus menampilkan fakta yang ingin diungkapkan, jelas, positif, singkat, khas, serta mampu
menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan.
Dalam pembuatan judul harus jelas, singkat dan mampu melambangkan bagian isi. Penulisan
judul yang baik biasanya tidak melebihi setengah deret buku dan berbentuk frasa. Untuk lebih
menarik perhatian pembaca maka judul dipilih berdasarkan aktualitas, unik berbasis positif
dan masih hangat untuk diperbincangkan. Adapun fungsi judul ialah merupakan identitas
atau cerminan dari jiwa seluruh tulisan, gambaran global tentang arah, maksud, tujuan
dan ruang lingkup.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah membuat kalimat yang tepat
dalam menggabungkan tema, objek, sesuatu yang diteliti, bagian yang diteliti dan medianya.
Contoh 1. cara menggabungkannya sehingga menjadi kalimat yang bagus :
 Tema : Pertanian
 Apa yang diteliti : Pengaruh
 Media : Cahaya matahari
 Terhadap / melalui / dengan / berdasarkan
 Objek : Kacang hijau
 Bagian yang diteliti : Seluruh bagian tanaman
 Tempat : Desa Welas Asih

Maka penggabungan judulnya menjadi :


"Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
di Desa Welas Asih"
Contoh 2. cara menggabungkannya sehingga menjadi kalimat yang bagus :
 Tema : Industri
 Apa yang diteliti : Evaluasi
 Media : Data Operasi (Logsheet)
 Terhadap / melalui / dengan / berdasarkan
 Objek : Efisiensi HHP Boiler VI
 Bagian yang diteliti : Seluruh bagian dari Boiler
 Tempat : Utilities Prod. RU V Balikpapan

Maka penggabungan judulnya menjadi :


“Evaluasi Efisiensi HHP Boiler VI berdasarkan Data Operasi/Logsheet
di Utilities Prod. RU V Balikpapan"
Untuk membuat judul terkait dengan CIP (Continuous Improvement Program ) dalam
bentuk SS, GKM dan PKM, maka Pertamina mempunyai aturan yang disebut Pola “ABCD”
yaitu :
 A = Jenis improvement
 B = Yang di improve
 Terhadap / melalui / dengan / berdasarkan
 C = Kegiatan improvement
 D = Lokasi improvement

Contoh 1 :
 A = Meningkatkan
 B = Pola Hidup Sehat
 Melalui
 C = Diet Rutin
 D = Pekerja Usia Lanjut

Maka judulnya menjadi :


“Meningkatan Pola Hidup Sehat melalui Diet Rutin Bagi Pekerja Usia Lanjut”
Catatan :
Improvement ≈ perbaikan
Contoh 2 :
 A = Memanfaatkan
 B = Flashed Steam Blowdown HHP Boiler I
 Sebagai
 C = Pemanas Deaerator
 D = Utilities-Prod. RU V Balikpapan

Maka judulnya menjadi :


“Memanfaatkan Flashed Steam Blowdown HHP Boiler I sebagai
Pemanas Deaerator di Utilities-Prod. RU V Balikpapan”
Ada aturan penulisan judul makalah dapat diuraikan dibawah, dengan ketentuan dan contoh sbb :
1. Huruf pertama setiap katanya menggunakan huruf kapital (huruf besar)
Contoh : Kenangan Masa Kecilku
2. Kata hubung : dan , untuk , dari , ke , yang, dalam , dll ditulis dengan huruf kecil
Contoh : Berlayar ke Negeri Seberang
3. Kata ulang sempurna ditulis dengan huruf besar
Contoh : Kumpulan Syair - Syair Malam
4. Kata ulang tak sempurna ditulis awal besar dan kedua kecil
Contoh : Kaki Kecil yang Menari – nari
5. Judul tidak boleh diberi tanda titik, garis bawah, maupun hiasan dalam bentuk apapun
6. Judul karangan dapat ditulis menggunakan huruf kapital (huruf besar) secara keseluruhan
Contoh : BERLAYAR KE NEGERI ORANG
3. Halaman Judul
Adalah bagian yang diletakan setelah halaman depan atau cover. Halaman judul berisikan
judul, penulis dan penerbit atau dengan kata lain cuplikan cover yang lebih singkat.

4. Halaman Pengesahan
Yaitu bagian yang memuat penguatan bahwa karya tulis ilmiah yang dibuat sudah disetujui
oleh pembimbing atau sejenisnya.

5. Kata Pengantar
Adalah prakata yang menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
suksesnya pembuatan karya ilmiah. Pada kata pengantar juga menguraikan seberapa
pentingnya judul yang diambil dan berharap mampu memberi sumbangan positif kepada diri
penulis dan pembaca.
Bagian kata pengantar juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua elemen
pendukung yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya ilmiah.
Dan dalam kata pengantar harus meminta saran atau pendapat pembaca yang berguna sebagai
bahan evaluasi terhadap yang ditulis.
6. Abstrak
Berarti ringkasan dari suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan
yang akan diuraikan. Pada penulisan abstrak tidak melebihi 250 kata agar pembaca mudah
memahami apa yang uraikan. Jadi kita harus benar-benar mampu mengambil inti pembahasan
secara singkat namun masih memperhatikan singkatan yang baku digunakan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam membuat abstrak,yaitu :
 Harus mampu menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dan penulis tentang lingkup
materi yang diungkapkan dalam suatu karangan ilmiah.
 Harus bisa mengungkapkan keseluruhan isi materi yang dipaparkan secara lengkap.
 Harus dapat menuntun pembaca terhadap uraian materi secara lengkap.
 Merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik
dan terdorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap.

7. Daftar Isi
Ialah pengurutan halaman mulai dari terdepan sampai terakhir dengan mencantumkan
nomor atau huruf pada bagian yang inginkan. Kegunaan dari pada nomor dan huruf itu agar
memudahkan pembaca untuk mencari letak halaman yang ingin dibaca.
8. Daftar Tabel
Hal yang memuat halaman-halaman yang berisikan tabel saja atau rincian tabel yang
berada di halaman tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya
memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman letak tabel berada.
9. Daftar Gambar
Rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu
penelitian di dalamnya memuat nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman letak
gambar berada.
10. Daftar Lampiran
Rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu
penelitian di dalamnya memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman letak
lampiran berada.
11. Daftar Notasi/Lambang
Rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu
penelitian di dalamnya memuat nomor urut notasi/lambang, nama notasi/lambang,
pembacaannya serta arti notasi/lambang.
No. Lambang Pembacaan Arti
1 m3 Meter kubik. Volume suatu ruangan/tempat
2 F Force/gaya Perbandingan masa per satuan luasan
3 ppm Part per million Konsentrasi suatu larutan

12. Daftar Istilah


Rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu
penelitian di dalamnya memuat nomor urut istilah, nama istilah serta arti istilah terutama
arti khusus
No. Nama Arti
1 Aliansi persekutuan/perserikatan antar dua negara atau kelompok.
2 Analogi persamaan antara dua benda yang berlainan
3 Animo hasrat, keinginan, perhatian atau sambutan yang hangat.
B. Bagian Isi
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Latar belakang masalah dalam suatu laporan penelitian yaitu menceritakan kembali latar
belakang dari si peneliti mengapa ia memilih judul penelitiannya. Di dalam latar belakang
masalah ini seolah-olah peneliti sedang menjadi seorang detektif yang sedang mengamati
lingkungan di tempat kejadian perkara.
Namun ini juga bisa mengacu pada beberapa aspek diantaranya krisis ideologi, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Juga biasanya akan ditutup dengan sebuah kata
kunci mengenai pentingnya masalah tersebut agar segera diteliti dan dampaknya akan
bagaimana jika penelitian tersebut ditunda-tunda.
Latar belakang masalah penelitian adalah bagian pertama dan sangat penting dalam
penyusunan tulisan ilmiah. Latar belakang masalah penelitian menjelaskan secara lengkap
topik penelitian, masalah penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada
topik tersebut. Latar belakang masalah penelitian yang baik harus mengandung hal, yaitu :
 Penalahaan/pembatasan mengenai literatur maupun hasil penelitian yang relevan dengan
masalah yang ingin diteliti
 Penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting untuk
dipelajari/diteliti.
 Manfaat hasil penelitian bagi pengembangan pengetahuan dan aplikasi dalam praktek.
Contoh :
Latar Belakang tentang Sistem Pendidikan dan Kurikulum di Indonesia
Seperti yang kita ketahui bahwa sistem pendidikan di indonesia dari dulu hingga
sekarang begitu begitu saja. Maksudnya adalah siswa diwajibkan mempelajari semua hal
meski itu bukanlah bakat atau minatnya. Semua ilmu pengetahuan ditumpuk dalam
satu otak.
Dari kurikulum 75, 84, 94, 94 suplemen, kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dan kurikulum
2006, semuanya sama. Yang beda hanya namanya saja. Efek dari perubahan kurikulum
seharusnya adalah perubahan guru dalam mengajar. Namun pada kenyataannya, sistem
mengajar guru dari kurikulum 75 hingga 2006 tidak mengalami perubahan.
Perubahan kurikulum yang diharapkan akan mengubah wajah pendidikan di Indonesia
menjadi lebih baik, nyatanya tidak mempunyai pengaruh apa apa. Lalu dengan kenyataan
ini, masih layakkah pendidikan di Indonesia kita ikuti ?
b. Identifikasi Masalah
Merupakan suatu langkah awal sebelum menentukan rumusan masalah dalam
penelitian. Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari
penguasaan masalah dimana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai
suatu masalah.
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian selain latar belakang
dan perumusan masalah. Begitu pentingnya bahkan suatu kegiatan tidak dikatakan sebagai
sebuah penelitian jika identifikasi masalah yang dibuat asal asal.
Ada 3 (tiga) sumber identifikasi masalah :
 People and problem,
misalnya : model bisnis di internet yang cocok untuk mahasiswa bokek, mendeteksi raut
wajah mahasiswa yang tidak punya uang dengan face recognition system, dll
 Masalah di Cara, teknik dan struktur kerja (program),
misalnya : dalam sebuah toko, cara perhitungan laporan keuangan masih menggunakan
cara manual, sistem parkir di Mall yang tidak bisa mendeteksi area parkir yang masih
kosong, dll
 Fenomena yang terjadi,
misalnya : kita punya teman yang mempunyai online shop namun pengunjung per
harinya sedikit. Ini merupakan fenomena yang umum terjadi disekeliling kita, untuk
meningkatkan traffic bisa menggunakan teknik SEO (search engine optimization)
Contoh :
Identifikasi Masalah Sistem Pendidikan dan Kurikulum di Indonesia
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah
yang akan dijadikan penelitian selanjutnya
 Buruknya sistem pendidikan di Indonesia
 Perubahan kurikulum dari tahun ke tahun sama sekali tidak menjadikan pendidikan di
Indonesia semakin baik
 Ada banyak jalur lain selain mengikuti sistem pendidikan yang umum dilakukan oleh
banyak masyarakat Indonesia

c. Batasan Masalah
1. Pengertian :
Merupakan batasan ruang lingkup dari suatu masalah agar bahasan yang kita lakukan
tidak terlampau melebar sehingga bisa dibilang penelitian kita bisa lebih fokus untuk
dilakukan, bisa diartikan sebagai penuntun kita agar tidak keluar dari jalur bahasan yang
telah kita tetapkan sejak awal.
Umumnya dari beberapa masalah yang ada, nantinya akan di pilih 1 atau 2
permasalahan yang telah teridentifikasi. Ini dilakukan supaya pembahasan kita tidak
terlampau melebar ke mana-mana atau jauh dari kata relevan.
2. Fungsi/Tujuan :
Terbilang sangat penting. Mengapa? Karena batasan masalah dalam penelitian itu
adalah hal-hal yang nantinya akan membatasi kita dalam melakukan penelitian,
maksudnya batasan-batasan itu nanti yang akan mengidentifikasikan hal-hal apa saja
yang tidak termasuk dalam ruang lingkup penelitian yang kita lakukan.
Batasan harus memiliki alasan yang sangat teoritis, sehingga tujuan penelitian kita juga
bisa menjadi lebih jelas. Selain itu dengan adanya batasan masalah ini penelitian yang
kita lakukan lebih terarah dan tidak keluar jalur.

3. Hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Batasan Masalah :


 Masalah yang dibatasi sebaiknya harus masih bisa dijangkau dengan kemampuan
peneliti.
 Masalah yang dibatasi harus bisa di uji sesuai dengan data-data yang bisa dengan
mudah diperoleh di lapangan.
 Masalah yang dibatasi sebaiknya memang cukup penting untuk diteliti.
 Masalah yang dibatasi sebaiknya hal yang menarik sesuai minat peneliti.
Contoh 1 :
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah adalah bagaimana
membangun sebuah aplikasi e-voting untuk pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
di ruang lingkup kampus UPN “Veteran” Yogyakarta.
Dalam penerapan e-voting ada beberapa batasan yang dibuat yaitu :
 Yang dapat melakukan voting hanya mahasiswa yang berstatus aktif.
 Mahasiswa hanya dapat melakukan satu kali pemilihan.
 Untuk pemilihan digunakan system sms gateway, yang artinya server terletak pada pusat
pemilihan dengan handphone sebagai alat pemilihi dengan menggunakan media sms.
 Pemilihan berjalan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dan hasil akhir dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik dan table skor setelah waktu pemilihan telah usai.
Contoh 2 :
Dalam penyusunan skripsi ini penulis membatasi masalah atau ruang lingkup penulisan
pada hal-hal yang mengenai administrasi pendidikan terhadap gambaran sistem informasi
administrasi pendidikan pada STIKES Bhamada Slawii sebagai berikut :
 Pendataan Mahasiswa, Dosen, Program Studi dan Mata Kuliah.
 Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).
 Pembuatan Jadwal Ujian dan Kartu Ujian, baik Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian
Akhir Semester (UAS).
 Pembuatan Kartu Hasil Studi (KHS).
 Pembuatan Transkip Akademik.
d. Rumusan Masalah
1. Pengertian :
Merupakan sebuah pertanyaan yang lengkap dan sangat rinci mengenai ruang
lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah.
Oleh karena itu, rumusan masalah menjadi titik sentral dalam sebuah penelitian.
Disinilah fokus utama yang akan menentukan arah sebuah penelitian.

2. Jenis Jenis Rumusan Masalah :


Rumusan masalah dalam penelitian terbagi menjadi 3 jenis. Berikut
penjelasannya:
 Rumusan Masalah Komparatif
Merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan suatu variabel
atau lebih dengan variabel yang lainnya.
 Rumusan Masalah Deskriptif
Merupakan rumusan masalah yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan sebuah variabel atau lebih. Jadi dalam sebuah penelitian tidak
membuat perbandingan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.
 Rumusan Masalah Asosiatif
Merupakan rumusan masalah dalam penelitian yang bersifat menayangkan
hubungan antara dua variabel atau bahkan lebih.
3. Fungsi Rumusan Masalah :
Rumusan masalah mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam sebuah
penelitian. Berikut penjelasannya :
 Rumusan masalah merupakan titik sentral dalam sebuah penelitian. Maksudnya
adalah rumusan masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian.
 Rumusan masalah mampu memberikan sebuah solusi. Rumusan masalah pada
umumnya berbentuk sebuah pertanyaan yang mengulas sebuah permasalahan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan rumusan masalah adalah sebuah solusi yang
belum terwujud. Bagaimana untuk mewujudkannya ? Dengan penelitian itu tadi.
 Rumusan masalah mampu membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan.
Ketika tujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal
berfokus pada solusi yang akan kita capai untuk masalah tersebut.
 Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian.
4. Ciri Ciri Rumusan Masalah :
Rumusan masalah yang baik dan benar mempunyai ciri-ciri dibawah ini :
 Rumusan masalah yang berkualitas dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
 Rumusan masalah jelas, padat, tidak bertele-tele.
 Dapat memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses
penelitian agar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam sebuah rumusan masalah.
 Mampu mengarahkan cara berpikir kita terhadap suatu permasalahan.
 Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.
 Masalah yang dipilih harus memiliki fisibilitas.
 Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.

5. Cara Membuat Rumusan Masalah :


Ada beberapa kriteria yang harus kamu perhatikan dalam membuat sebuah rumusan
masalah yang baik. Berikut adalah penjelasannya :
 Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
 Rumusan masalah yang dirumuskan hendaknya jelas dan padat.
 Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk mencari sebuah solusi dalam
suatu permasalahan.
 Masalah harus menjadi dasar bagi judul dalam sebuah proses penelitian.
Tidak hanya memperhatikan kriteria diatas, juga harus memperhatikan bagaimana
caranya membuat formulasi sebuah permasalahan yang baik.
Berikut adalah penjelasannya :
 Dengan menurunkan masalah dari teori yang sudah ada, seperti permasalahan
pada penelitian eksperimental.
 Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh para ahli
sosiologi. Jika masalah sudah dapat diperoleh dilapangan, maka sebaiknya juga
harus menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang sudah ada
sebelumnya. Karena ada kalanya penelitian tersebut bisa menghasilkan dalil-dalil
dan dapat membentuk sebuah teori yang baru.

6. Contoh Rumusan Masalah Makalah :


Rumusan Masalah Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
 Apa itu remaja ?
 Apa pengertian pergaulan bebas ?
 Apa itu seks bebas ?
 Apa faktor-faktor yang menyebabkan pergaulan bebas dan seks bebas ?
 Apa akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas dan seks bebas ?
 Apa dampak hukumnya ?
 Bagaimana solusi untuk mencegah pergaulan bebas dan seks bebas ?
6. Contoh Rumusan Masalah Penelitian :
Rumusan Masalah Penelitian Tanaman Hidroponik
 Apa yang dimaksud dengan hidroponik ?
 Bagaimana teknis menanam dengan hidroponik ?
 Apa manfaat dari hidroponik ?
 Apa saja keunggulan menanam dengan hidroponik ?
 Apa saja manfaat menanam dengan hidroponik ?

Rumusan Masalah Penelitian Limbah Tahu


 Apa itu tahu ?
 Bagiamana proses pembuatan tahu ?
 Apa pengaruh limbah pengolahan tahu terhadap kesehatan ?
 Bagaimana cara menanggulangi limbah tahu ?
 Bagaimana cara memanfaatkan ampas tahu ?

Rumusan Masalah Penelitian Cacing Tanah


 Apa manfaat cacing tanah untuk kesehatan ?
 Apa saja kandungan nutrisi cacing tanah ?
 Bagaimana mengelola cacing tanah menjadi obat ?
 Apa dampak mengkonsumsi cacing tanah ?
 Bagaimana cara mengkonsumsi cacing tanah ?
e. Tujuan Penelitian Masalah
Tujuan penelitian adalah pembahasaan mengenai rumusan dalam kalimat penelitian
yang menunjukan hasil didapatkan setelah prosesisasi penelitian terselesaikan. Pembuatan
penulisan dalam tujuan penulisan ini didasarkan pada permasalahan-permasahalan yang
telah disampaikan pada latar belakang.
Penulisan yang harus ada di dalam pembuatan tujuan penelitian setidaknya memiliki
karakteristik sebagai berikut :
 Spesifik
Karakteristik pembuatan dalam tujuan penelitian setidaknya harus spesifik dan tidak
lari dari fokus pembahasan yang diungkapkan. Pembutan ini setidaknya harus berfungsi
menyelesaikan masalah-masalah yang telah disampaikan dalam penulisan.
 Terbatas
Bentuk tujuan penelitian yang dituliskan dalam karya tulis setidaknya terbatas dari
keseluruhan sistemasisasi yang ada. Misalnya dalam jumlah kalimat atau kata tidak
boleh panjang daripada latar belakang masalah penelitian ataupun dari manfaat
penelitian.
 Dapat Dikoreksi
Dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian yang disampaikan dalam BAB II.
Pembuatan bagian tujuan dalam penulisan ini setidaknya menjadi pedoman seseorang
dalam menentukan langkah penulisan selanjutnya.
1. Contoh Tujuan Penelitian Skripsi :
 Mengetahui perbandingan terbaik dari volume asitik hidrolisator dalam
memutuskan ikatan β-1,4 glikosidik terhadap jumlah alang-alang ditinjau dari hasil
kuantitas fermentasi dan waktu yang dibutuhkan selama fermentasi.
 Mengetahui tingkat efesiensi Minyak Hilal berdasarkan perbandingan hasil hidrolisi
asitik terhadap hasil hidrolisis enzimatik.

2. Contoh Tujuan Penelitian Tugas Akhir :


 Para santri yang tinggal di pondok pesantren mampu memanfaatkan daun sirih
merah sebagai obat gatal-gatal.
 Para santri yang tinggal di pondok pesantren mamahami pola hidup bersih
dan sehat sehingga terhindar dari penyakit gatal-gatal.
 Terciptanya pesantren yang sehat dan bersih sehingga mampu untuk menciptakan
situasi belajar yang lebih nyaman.

f. Manfaat Penelitian Masalah


1. Pengertian
Manfaat penelitian adalah kelebihan dan keuntungan pembuatan karya tulis melalui
program-program yang diterapkan. Dalam tulisannya manfaat penelitian ini tidak lebih
dari 3 (tiga) paragraf, bahkan sebagai syarat utamanya penulisan manfaat penelitian
haruslah lebih pendek daripada pendahuluan dalam karya tulis.
2. Jenis Jenis Manfaat Penelitian
Beragam macam penulisan dalam manfaat penelitian yang seringkali ditemukan,
diantaranya :
 Teoritis
Sebutan dalam penulisan kegunaan penelitian seringkali di dasari atas landasan
teoriris. Landasan ini sendiri seiring pada keguanaan penelitian yaitu sebagai
penambah wawasan dan rujukan dalam ilmu pengetahuan berdasarkan pada
teori-teori yang ada.
 Akademis
Tujuan yang terdapat dalam manfaat penelitian berhubungan erat dalam akademis.
Hubungan ini sendiri atas alasan dengan penelitian menjadi referensi penulisan bagi
segenap pembaca yang berasal dari banyak kalangan, misalnya masyarakat,
mahasiswa, pelajar, atau bahkan dosen atau guru.
 Praktis
Manfaat penelitian bertujuan secara praktis yang lebih mendekatkan pada dampak
yang ditimbulkan di dalam masyarakat. Penulisan manfaat ini sendiri seringkali
menjadi di akhiri dengan memperluas wawasan bagi pembaca ataupun penulisanya.
1. Contoh Manfaat Penelitian Skripsi :
Manfaat penelitian ini adalah :
 Mengurangi ketergantungan pemakaian terhadap bahan bakar fosil.
 Meminimalisasi polusi dan pencemaran yang ditimbulkan akibat pemakaian bahan
bakar fosil.
 Meningkatkan kebermanfaatan alang-alang di Indonesia.
 Memberikan pemecahan masalah akibat semakin menipisnya cadangan bahan
bakar fosil dengan menghasilkan sumber energi alternatif

2. Contoh Manfaat Penelitian Karya Tulis Ilmiah :


Manfaat penelitian ini adalah :
 Dapat memberikan inovasi baru pembangkit listrik dalam menghadapi krisis energi
 Memanfaatkan limbah rumah tangga (septictank) menjadi sumber energi listrik
yang berguna untuk kehidupan sehari – hari
 Memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat luas tentang manfaat
septictank
3. Contoh Manfaat Penelitian Makalah :
Manfaat penelitian ini adalah :
 Sebagai referensi kebijakan bagi Kementerian Pendidikan Indonesia dan Malaysia
untuk menciptakan sistem pendidikan yang kondisional dan terbarukan dalam
pembentukan generasi emas di perbatasan.
 Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung dibawah dunia Pendidikan
untuk menciptakan dan menerapkan Sistem Pendidikan Kombinasi Indonesia-
Malaysia sebagai salah sistem pendidikan yang aplikatif dan efektif bagi pendidikan
di perbatasan.
 Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan
melakukan eksperimen tentang sistem pendidikan dalam proses pembelajaran di
Indonesia.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengembangkan dan
meningkatkan sistem pendidikan berkarakter.
g. Sistematika Penulisan
1. Pengertian
Sistematika Merupakan suatu penjabaran secara deskriptif tentang hal-hal yang akan
ditulis. Dalam Prosedur Format Penulisan Pembuatan Makalah ini terdapat 3 hal utama
yang menjadi unsur pembuatan karya tulis ini, yaitu Bagian Awal, bagian isi dan
bagian akhir.
Adapun unsur masing-masing bagian dan penjelasannya secara detail serta pengertian
lengkap diuraikan sebagai berikut :
 Bagian awal Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
 Lembar Judul adalah identitas yang memberikan gambaran mengenai isi makalah
 Kata Pengantar berisikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
pembuatan makalah
 Daftar Isi adalah suatu daftar yang membuat gambaran isi karya tulis secara
menyeluruh
 Daftar Tabel merupakan daftar yang menerangkan penjelasan menggunakan tabel
 Daftar Gambar merupakan daftar yang menerangkan penjelasan menggunakan
gambar
 Daftar Lampiran merupakan daftar yang menerangkan penjelasan menggunakan
lampiran
 Daftar istilah merupakan daftar yang menerangkan penjelasan menggunakan
istilah yang sifatnya khusus
 Bagian Isi Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
 Latar Belakang Permasalahan adalah fenomena permasalahan dalam lingkungan
yang diamati
 Masalah atau Pokok Permasalahan merupakan identifikasi dari latar belakang
permasalahaan
 Tujuan Penulisan Makalah adalah uraian tujuan dan hal yang ingin dicapai
mengenai penulisan karya tulis
2. Bab II Pembahasan
 Deskripsi Lokus adalah penjelasan singkat mengenai permasalahan disertai
analisis permasalahan
 Landasan Teoritis adalah kumpulan teori yang digunakan dalam pembuatan
karya tulis
 Analisis merupakan penjelasan mengenai data, fakta dan informasi yang
dianalisis dengan teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya.
3. Bab III Penutup
 Kesimpulan adalah jawaban atas permasalahan penelitian, bukan ringkasan
 Saran merupakan tindak lanjut dari kesimpulan
3. Bab III Penutup
 Kesimpulan adalah jawaban atas permasalahan penelitian, bukan ringkasan
 Saran merupakan tindak lanjut dari kesimpulan
 Bagian Akhir dalam Format sistematika dalam penulisan terdiri dari beberapa unsur
sebagai berikut :
 Daftar Pustaka memiliki pengertian sumber bacaan ilmiah yang digunakan
 Lampiran-Lampiran

Contoh Sistematika Penulisan


Penulisan makalah ini dibagi menjadi 5 (lima) bab, yang dirangkai secara sistematis
berdasarkan alur kerja yang dilakukan penulis
BAB I, PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan
penelitian, identifikasi, pembatasan dan perumusan Masalah Penelitian, Maksud dan ujuan
Penelitian, Kegunaan Penelitian yang diharapkan, dan Hipotesis yang diajukan serta
stematika Penulisan.
BAB II, TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini berisi Tinjauan teori yang mendiskripsikan pengertian, jenis-jenis dan prinsip
dasar, Media Komunikasi dan Saluran Komunkasi, Hubungan Masyarakat dan teori
Profesionalisme.
BAB III, METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang Disain Penelitian, Operasional Variabel dan Pengukuran,
Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data yang
digunakan, Rancangan Uji Hipotesis serta Jadual Penelitian.

BAB IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil Penelitian yang meliputi deskripsi Penerbitan
Bulletin Bandara, Karakteristik Responden yang menjadi sampel penelitian, Distribusi
Data, Pengujjian Persyaratan Analisis yang tediri atas Pengujian Validitas dan Pengujian
Reliabilitas Instrumen Penelitian, Pengukuran Koefisien Korelasi, Pengukuran Koefisien
Determinasi dan Pengukuran Koefisien Regresi serta Pengujian Hipotesis; dan
Pembahasan Hasil Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif.

BAB V, KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.
2. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Merupakan bagian penting dari suatu laporan penelitian karena pada bagian ini
diungkapkan teori-teori serta hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik
yang sama.Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi
makalah dan buku yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan
serta merujuk pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut.
Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian
dan masalah yang akan dipecahkan. Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun terbit. Format penyajiannya
dimulai tinjuan teori untuk variabel independen, variabel dependen dan keterkaitan antar
variabel yang diteliti dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.
a. Landasan Teori
Menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun
berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara
detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan
tema atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk harus mengacu pada variabel-
variabel yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan variabel
dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-teori tersebut untuk
mendukung hipotesis yang akan diajukan.
b. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat
di dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka. Kerangka teori
tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau
peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka
dengan efektif.
Kerangka teori ini merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari sudut mana suatu
permasalahan akan ditinjau, yaitu dengan menjelaskan hubungan antar konsep yang nantinya
dijabarkan menjadi berbagai variabel penelitian
3. Metodelogi Penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah terletak pada
metodologinya.
Karya ilmiah termasuk laporan penelitian adalah suatu karya yang melaporkan suatu kegiatan
ilmiah kumpulan yang dicirikan dari prosedur pelaksanaannya yang logis dan sistematis. Pada
bagian metodologi akan dijelaskan pendekatan yang digunakan, populasi dan sampel, tekhnik
pengumpulan data serta kelemahan-kelemahan penelitian. Pendekatan penelitian biasanya
berupa metode penelitian apakah kualitatif atau kuantitatif, sensus atau survey, eksplorasi
atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan atau pendekatan-pendekatan
umum lainnya yang digunakan.
Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai jenis metode penelitian, maka dibawah
ini akan dijelaskan,yaitu :

 Penelitian Kuantitatif
Mempunyai ciri utama yaitu adanya hubungan kausalitas, generelisasi hasil penelitian,
replikasi (penelitian ulang ),dan random sampling (sampel acak ). Maka pengertian penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan medel-model
matematis, teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Penelitin kuantitatif
banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
 Penelitian Kualitatif
Ciri utamanya adalah berasal dari latar belakang yang alami, teori dibangun berdasarkan
data, penyajian dan analisis data dilakukan secara naratif. Dari cirinya dapat diartikan bahwa
penelitian kualitatif adalah riset tentang suatu permasalahan yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian ini landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Penelitian kualitatif jauh lebih
subyektif dari pada penelitian survey kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda
dari mengumpulkan informasi.
 Penelitian Eksplorasi
Bertujuan untuk mengenali variable/aspek-aspek tertentu dari suatu fenomena atau fakta
yang ingin diketahui maknanya. Penelitian eksploratif ialah salah satu jenis penelitian sosial
yang tujuannya untuk memberikan sedikit defenisi atau penjelasan mengenai konsep atau
pola yang digunakan dalam penelitian. Sifat dari penelitian inni adalah kreatif, fleksibel,
terbuka dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber informasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal masyarakat luas, memberikan
gambaran dasar mengenai topik bahasan.

 Penelitian Korelasional
Tujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dengan
variasi-variasi lain pada satu faktor atau lebih. Menurut Faenkel dan Wallen penelitian
korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan
statistic/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi.

 Penelitian Eksperimen
Bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab dan akibat dengan cara
membandingkan fenomena/masalah tertentu. Metode penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari suatu kondisi terhadap suatu kendala.
Contoh Metodologi Penelitian

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Terdapat dua golongan dalam penelitian yakni kelompok eksperimen yang diberikan sebuah
perlakukan dan kelompok kontrol yang mana tidak di beri sebuah perlakukan. Pasien yang
terkenal demam berdarah Dengue menyatakan mau untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Selanjutnya, pasien akan diberi sebuah sirup temulawak dengan gizi yang di atur selama 2 kali
sehari dalam dua minggu. Berikutnya akan dilaksakan sebuah pengukuran pada akhir minggu
pertama dan juga kedua. Penilaian nantinya di laksanakan dengan membandingkan hasil nilai
trombosit darah di kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol.

3.2 Tempat Penelitian


Tempat penelitian di lakukan di RS. Bakti Husada

3.3 Unit Analisis


 Subjek Penelitian, Subjek yang ada dalam penelitian merupakan pasien demam berdarah
 Objek penelitian, ialah nilai trombosit yang rendah pada darah
3.4 Populasi dan Sampel
 Populasi, pasien demam berdara Denue yang sudah setuju mengikuti penelitian.

3.5 Sampel
 Jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 2 orang.
 Cara mengambil sampel.

3.6 Variabel Penelitian


 Variabel bebas dan variabel terikat

3.7 Defines Operasional


Pada bagian ini, di jelaskan mengenai seberapa trombosit dari objek yang di teliti dengan
menggunakan alat apa. Kemudian definisi mengenai DBD dan juga reaksi pasien setelah
mengkonsumsi sirup temulawak.
Definisi Cara Pengukuran
Variabel Skala
Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Kondisi yang mana
trombosit pada sirkulasi Automated
100.000/ul atau
Trombositopenia kadarnya dibawah Hematology Ordinal
kurang
normal (150.000 – Analyzer
350.000/ µL)

Ruam, limfadenopati,
trombositopenia,
Manifestasi klinis
Demam Berdarah Laboratorium dan (-) negatif(+)
demam, nyeri otot Nominal
Dengue (DBD) Uji klinis positif
dan/atau nyeri sendi
yang disertai lekopenia
dan diathesis hemoragik

Intensitas pasien dalam


Intensitas:
Konsumsi Sirup mengonsumsi sirup
Interview 1. Teratur Nominal
Temulawak temulawak yang
2. Tidak teratur
diberikan
3.8 Instrumen Penelitian
Alat yang di gunakan adalah panci, pisau, baskom, saringan kompor neraca pengaduk dan
juga botol kaca. Sedangkan untuk bahannya temulawak, air, gula, cengkeh, jeruk nipis, vanilli,
kapulaga dan kayu manis.
3.9 Cara Kerja pembuatan
Berisi tentang cara kerja dari pembuatan sirup temulawak untuk pasien DBD.
 Temulawak yang sudah kering dicampur dengan kayu manis, kapulaga dan cengkeh yang
tanpa kepala.
 air dituangkan kemudian dididihkan sehingga jumlah air hanya 1 liter. Diaduk-aduk terus
selama memasaknya.
 Dibiarkan 1 malam.
 Pengambilan ekstrak rebusan tersebut dengan cara Disaring.
 Kemudian ditambahkan gula pasir ke Ekstrak campuran tersebut lalu di masak dengan
diaduk-aduk sampai sepenuhnya gula larut.
 Tambahkan vanili dan vanilli.
 Setelah itu kita saring dengan menggunakan kain bersih lalu ditambahkan.
 Saat kondisi masih panas dimasukan ke dalam botol yang bersih &
steril, lalu ditutup serapatnya.
3.10 Teknik untuk Pengumpulan Data
Data yang telah terkumpul adalah data primer yang berasal dari pengukuran di Lab.

3.11 Teknik Analisis Data


Hasil dari pengukuran untuk nilai trombosit darah untuk pasies yang menderita DBD dengan
menggunakan 2 metode. Yakni mentode analysis of variance dan juga independent-T test. Untuk
aplikasi data menggunakan sebuah aplikasi SPPSS. Ada beberapa uji prasyarat dalamm analysis of
variance yakni uji homogenitas dan di laksanakan pada pemeriksaan pertama.
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka
mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan
ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan
langkah – langkah sebagai berikut :

3.1 Pelaksanaan Penelitian


3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah dilaksanakan pada semester I tahun 2011 yang dimulai tanggal 15
September sampai dengan 27 September 2011
3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di TK aisyiyah Walikukun Kecamatan Widodaren, TK Aisyiyah
Walikukun memiliki letak yang strategis yaitu berada di tengah kota. Disebelah timur TK
Aisyiyah Walikukun terdapat stasiun kereta api dan di sebelah utara adalah Pasar Walikukun.
3.1.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak di TK Kelas B1 TK Aisyiyah Walikukun, Kecamatan
Widodaren. Yang berjumlah 12 orang. Mereka kebanyakan berasal dari keluarga yang
berekonomi menengah ke bawah. Tetapi pada umumnya mereka termasuk anak didik yang
ceria dan bersemangat mengikuti kegiatan.
3.1.4 Sumber Data
Berkaitan dengan subyek penelitian ini adalah anak didik TK Aisyiyah Walikukun,
Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi maka sumber datanya adalah kegiatan anak didik
TK Aisyiyah Walikukun Kabupaten Ngawi dalam proses belajar mengajar (PBM).

3.2 Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data


3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
i Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi
dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat
melihat dan mengamati secara langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian
yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan
akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan.
Dalam observasi ini penelitian lebih banyak menggunakan salah satu dari panca
indranya yaitu indra penglihatan.
Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau
fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya
observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat
atau persepsi dari subyek yang diteliti.
ii Wawancara
Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak berstruktur karena
peneliti memandang model ini adalah yang paling luwes, dimana subyek diberi
kebebasan untuk menguraikan jawabannya dan ungkapan – ungkapan
pandangannya secara bebas dan sesuai harinya. Interview ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang pendapat anak didik mengenai kegiatan mewarnai
gambar dengan crayon.
3.2.2 Alat Pengumpulan Data
Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan
wawancara, maka alat pengumpulan datanya adalah :
i Lembar observasi
Lembar observasi atau kuesioner yang sifatnya open euded (terbuka) dan lentur,
sehingga dapat menggali data sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
ii Lembar observasi
Lembar observasi atau kuesioner yang sifatnya open euded (terbuka) dan lentur,
sehingga dapat menggali data sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
3. Hasil dan pembahasan
Dalam sebuah laporan penelitian pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah.
Pada bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai hasil analisis
data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya. Hasil merupakan temuan fenomena dari penelitian yang
dilakukan.Setelah memperoleh hasil dari suatu penelitian maka hasil itu akan dibahas untuk
menemukan titik terangnya.
Pada bagian ini harus memuat hal-hal sebagai berikut :
 Jabaran variable penelitian
 Hasil penelitian
 Pengajuan hipotesis
 Diskusi penelitian

4. Simpulan dan Saran


Bagian ini merupakan bagain akhir dan inti laporan penelitian,namun merupakan bagian
yang sangat penting.
Simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dan
penelitian yang dilakukan. Dalam simpulan pada intinya mengambil sebuah permasalahan
yang dianggap sebagai ide-ide pemikiaran.
Penulisan simpulan lebih baik dan informative jika disampaikan dalam bentuk kalimat atau
paragraph yang akan membuat alur penulisan biasa mengalir dengan baik.
Setelah membuat simpulan maka bagian selanjutnya adalah saran.
Saran dapat didefenisikan sebagai anjuran penulis terkait dengan hasil penelitian atau cara
mengatasi kesulitan-kesuliatan dalam penelitian.

C. Bagian Penutup
1. Daftar Pustaka
Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) daftar pustaka adalah sebuah daftar
yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun bardasarkan abjad.
Pengertian lain menyebutkan bahwa daftar pustaka adalah suatu halaman yang berisi daftar
sumber-sumber referensi yang dipakai untuk tukisan atau karaya tiulis ilmiah. Daftar pustaka
bisa juga disebut sebagai rujukan yang dipakai penulis dalam menyusun karyanya.
Sedangkan menurut Gorys Keraf (1997:2013) daftar pustaka/bibliografi adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel,dan bahan-bahan penerbit lainnya yang
bertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang telah digarap.
Daftar pustaka merupakan komponen yang wajib dicantumkan oleh penulis karena ini
mencrminkan acuan yang digunakan oleh penulis baik dalam melakukan penelitian maupun
dalam menyusun laporan.
Pustaka yang dapat dimasukkan dalam daftar adalah hanya yang sangat signifikan dan terkait
dengan kegiatan penelitian yang ditulis dan dipublikasikan baik melalui bahan cetakan
elektronik maupun seminar. Daftar pustaka yang dipubikasikan dapat berupa: buku teks,
majalah, jurnal makalah, surat kabar dan lain-lain.
Penulisan daftar pustaka harus mencantumkan beberapa dasar sebagai berikut :
1.Nama penulis
2.Tahun terbit
3.Judul pustaka/buku
4.Tempat terbit
5.Nama penerbit
Pencantuman daftar pustaka dalam suatu karya tulis mempunya fungsi yaitu dapat
menambahkan pengetahuan para pembaca karena dalam daftar pustaka terdapat
kelengkapan tentang sumber yang diambil dalam penulisan suatu tulisan tersebut.
Daftar pustaka memberikan penguatan bahwa karya tulis yang dibuat dapat dipertanggung
jawabkan secera ilmiah..
Contoh Daftar Pustaka

1. Contoh penulisan daftar pustaka sumber buku


 Winarsunu, T. 2015. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
 Adhim, MF. 2013. Segenggam Iman Anak Kita. Yogyakarta: Pro-U Media
 Notosoedirdjo, M, Latipun. 2014. Kesehatan Mental. Malang: UMM Press
 Migley F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia.
Terjemahan dari: Social Development
 Saiful AM. 2010. Perubahan sosial. Sitanggang A, editor. Jakarta (ID): UI Press
 [Anonim]. 1937. Sang Prajurit Sejati. Jakarta(ID): Balai Pustaka

2. Contoh penulisan daftar pustaka bersumber dari jurnal, makalah, atau laporan
 Kalidjernih FK. 2011. Some notes on the relationship between language use and moral
character: a case of linguistic corruption in Indonesian. Linguistik Indonesia. 29(2):167-184
 Khalis Umil. 2007. Partisipasi perempuan dalam pembangungan. Makalah. Dalam: Seminar
Pengarusutamaan Gender di FEMA IPB, 18 September
3. Contoh penulisan daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi
 Verina S. 2011. Perubahan pola asuh masyarakat Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institusi
Pertanian Bogor

4. Contoh penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran atau majalah
 Piliang Ij. 2010 Jun 10. Demokrasi di era otonomi daerah. Kompas. Rubrik Opini: 6 (kol 1-6)
 Wanto, Sugeng. 2013. Pemimpin Berkarakter Ulul Albab di http://waspadamedan.com
(akses 23 Desember 2013)

2. Lampiran
Merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama. Lampiran
biasanya berisi data-data tambahan yang mungkin terlalu banyak bila disertakan pada teks
utama (misalkan tabel data hasil penelitian) atau penjelasan lebih lanjut mengenai topik
tertentu dalam buku.
Lampiran juga dapat berisi teks maupun gambar. Peletakan lampiran biasanya pada bagian
akhir setelah bab akhir sebelum bagian indeks.
Tugas Utilities II
Buatlah makalah Utilities tentang :
 Water treatment (internal dan external) ditinjau dari sisi BOCAL (bahan, orang, cara, alat dan
lingkungan). Luang lingkupnya :
 WTP (raw water, chemical, air plant, produk air bersih, rotating equipment)
 Demin Plant (raw water, chemical, air plant, produk air demin, rotating equipment)
 SWD (sea water, chemical, air instrument, produk distillate, rotating equipment)
 CWI (sea water, chemical, air plant, rotating equipment)

 Power Plant ditinjau dari sisi BOCAL (bahan, orang, cara, alat dan lingkungan). Luang
lingkupnya :
 Boiler (feed water, steam, fuel oil, fuel gas, combustion air, chemical, air instrument,
rotating equipment)
 STG (steam, pendingin air laut, sistem lube, condensate, rotating equipment)
 Pembangkit Listrik (Generator): listrik
 Genset Emergency (listrik, sistem lube, line solar, pendingin air laut)
FORMAT DAFTAR ISI TPM STT MIGAS

Halaman Judul .............................. ............. i


Lembar pengesahan I .................................ii
Lembar pengesahan II ............................... iii
Kata Pengantar .......................................... iv
Abstrak ..................................................... v
Daftar Isi .................................................. vi
Daftar Tabel ............................................. vii
Daftar Gambar ......................................... viii
Daftar Notasi/Lambang ............................. ix
Daftar Istilah ............................................ x
Daftar Lampiran ........................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ............................ 1
A. Latar Belakang ........................ 2
B. Identifikasi masalah ................. 3
C. Batasan Masalah ...................... 4
D. Rumusan masalah .................... 5
E. Tujuan penelitian ...................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................7
G. Sistematika Penulisan ............... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................... 9
A. Aaaaa ................................... 10
1. Bbbbb. .............................. 10
a. Ccccc ............................. 11
B. Aaaaa .................................... 12
1. Bbbbb ................................ 12
a. Ccccc ............................. 13
BAB III METODELOGI PENELITIAN ........... 15
A. Aaaaa ..................................... 16
1. Bbbbb ................................ 17
a. Ccccc ............................. 18
B. Aaaaa .................................... 19
1. Bbbbb ................................ 20
a. Ccccc ............................. 21
BAB IV PENUTUP .................................... 22
A. Kesimpulan ........................... 22
1. Bbbbb ................................ 22
B. Saran ..................................... 23
1. Bbbbb ................................ 23
Daftar Pustaka .......................................... 24
Lampiran-Lampiran ................................... 25

Anda mungkin juga menyukai