Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN
DIAGNOSA MEDIS CANCER COLON

DISUSUN OLEH :
1. Estri Nuri
2. Evi Setyo Purwani
3. Eza Sugiantoro
4. Fajar Setianingrum
5. Faradila Hanum
6. Farida Rahmah
7. Fattah Nurohman
8. Feri Anggreaini
9. Firda Purnama Ramadhani

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
1
A. KASUS

Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal 10 November 2017 akibat mengalami penyakit Ca.
Colon. Klien datang ke RSUD Kebumen diantar oleh keluarganya melalui IGD, dengan
keluhan anoreksia, konstipasi, nausea, nyeri pada abdomen, kram perut, pola defekasi
bermasalah, sering sembelit, feses berwarna kehitaman dan kadang disertai darah merah
segar, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, dan cepat letih. Dengan TTV TD : 110/70
S : 37°C RR : 20 x / menit N : 80 x / menit. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan diagnostic abdomen klien didiagnosa kanker kolon dan harus menjalani
operasi permanen. Kemudian klien dirawat di ruang perawatan.

B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanggal Masuk : 10 November 2017 Jam : 09.00 WIB

Tanggal Pengkajian : 10 November 2017 Jam : 09.30 WIB

Ruang : Melati

a. Identitas Pasien

Nama : Tn. A

Umur : 35 th

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS

Alamat : Kebumen

Diagnosa Medis : Ca. Colon

b. Keluhan Utama :

Nyeri pada bagian perut

2
c. Riwayat Kesehatan :

1. Riwayat Penyakit Sekarang :

Klien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada abdomen, kram perut, sering
sembelit, feses berwarna kehitaman dan kadang disertai darah merah, sejak 2
mg.pasien sudah mengonsumsi obat-obatan diwarung tapi tidak kunjung sembuh dan
dibawa ke RS. Setelah dilakukan pemeriksaan klien didiagnosa kanker colon dan
telah dilakukan pembedahan Saat dikaji pasien mengeluh nyeri pada abdomen,kram
perut,sering sembelit,feses berwarna kehitaman dan kadang disertai darah merah
segar. Dengan TTV TD : 110/70 mmHg S : 37°C RR : 20 x / menit N : 80 x / menit.

2. Riwayat Penyakit Dahulu :

Klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan.

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga klien menjelaskan anggota keluarganya ada yang memiliki penyakit yang
sama dengan pasien yaitu kakeknya.

d. Pola Virginia Henderson

1. Nutrisi
Sebelum sakit, frekuensi makan Tn. A tidak teratur dikarenakan kesibukan jam kerja
yang mengakibatkan sering telat makan. Berat badan klien 68 kg. Berat badan dalam
2 bulan terakhir turun drastis menjadi 57 kg. Jenis makanan yang paling sering
dikonsumsi klien yaitu daging hewan dan makanan cepat saji (sate & gulai). Klien
tidak suka sayuran, dan tidak memiliki pantangan terhadap makanan apapun. Klien
tidak pernah mengalami operasi gastrointestinal. Saat sakit, klien hanya
mengkonsumsi nasi lembek, sayuran hijau, buah tapi jarang habis karena klien mual,
tidak nafsu makan, & klien tidak makan yang pedas & berminyak. Diet di rumah
sakit adalah diet rendah lemak hewani dan tinggi serat. Kebutuhan pemenuhan
nutrisi dibantu oleh keluarganya.
2. Eliminasi

3
Frekuensi BAB klien sebelum sakit 1x sehari di pagi hari. Feses berwani kuning,
konsistensi padat, berbau khas, warna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan.
Saat sakit, klien kesulitan BAB, mengalami sembelit, baru 1x selama dirawat di RS,
feses berwarna kehitaman, konsistensi keras, kadang disertai darah merah segar,
berbau anyir.
3. Istirahat
Sebelum sakit lama tidur klien 7-8 jam/hari, hanya dipergunakan untuk tidur malam
karena klien jarang sekali tidur siang dan tidak ada gangguan dalam tidur. Saat sakit
lama tidur klien hanya 5 jam dengan tidur siang selama 1 jam. Klien kadang-kadang
kesulitan tidur di rumah sakit karena nyeri yang dialami klien, klien tampak lemah.
4. Personal Higin
Sebelum sakit klien dapat membersihkan tubuhnya sendiri dengan mandi 2x sehari.
Saat sakit untuk membersihkan tubuh klien dibantu oleh anggota keluarga. Dan
hanya diseka.
5. Kebutuhan Aman Nyaman
Klien merasakan nyeri pada perutnya dalam 2 bulan belakangan ini. Nyeri akan lebih
terasa menyakitkan jika beraktifitas dan saat defekasi, dan akan berkurang saat klien
beristirahat. Region nyeri yaitu pada abdomen bagian bawah (dessendens bawah).
Skala nyeri klien 8, raut muka klien tampak menahan nyeri.
6. Spiritual
Sebelum sakit klien sering sholat berjamaah di masjid dekat rumah. Saat sakit klien
hanya tayamum sholat ditempat tidur.

4
e. Pemeriksaan Fisik Head To Toe

1. Keadaan Umum
Kesadaran klien composmentis, Vital Sign TD 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit,
Respirasi 20x/menit, irama regular, Suhu 37,0 C
2. Kepala : kulit kepala normal, tidak ada hematoma, lesi atau kotor.
Rambut mudah patah saat dicabut, hitam tanpa uban, dan bersih.
Mata : mata klien secara umum normal, bentuk simetris, konjungtiva tampak
anemis,sklera tidak ikterik, pupil dapat merespon terhadap cahaya, palpebra normal,
tidak ada oedema. Lensa mata normal, jernih, visus mata kanan dan kiri normal.
Tampak garis kehitaman pada kelopak mata klien bagian bawah.
Hidung : Hidung klien simetris, tidak ada septum deviasi, polip, epistaksis, gangguan
indera pencium, atau secret.
Mulut : Mulut klien normal, dimana gigi klien normal, tidak ada lubang, dan tidak
ada gigi palsu. Bibir klien kering, tidak stomatitis, dan tidak sianosis. Gusi klien
berwarna merah, lidah klien tampak kotor.
Telinga : telinga klien simetris, bersih, dan tidak ada gangguan pendengaran.
Leher : leher klien normal, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada kaku kuduk,
tidak ada hematoma, tida ada lesi.
Tenggorokan klien normal, tidak ada nyeri tekan, tidak hipremis, dan tidak ada
pembesaran tonsil.
3. Dada : bentuk dada klien normal
Paru : Inspeksi : pengembangan dada simetris. Palpasi : Fremitus taktil kanan sama
dengan kiri. Perkusi : pulmo kanan dan kiri sonor. Auskultasi : vesikuler pada pulmo
kanan dan kiri
Jantung : Inspeksi: ictus cordis tidak nampak. Palpasi : Ictus cordis teraba pada mid
clavicula sic 5, Perkusi : menunjukkan batas jantung normal. Auskultasi : Bunyi jantung
I (SI) di ruang intercosta V sebelah kiri, Bunyi jantung II (SII) di ruang intercosta II
sebelah kanan, Bunyi jantung III (SIII) tidak ada, murmur tidak ada.
4. Abdomen : inspeksi : bentuk agak cembung. Auskultasi : peristaltik permenit.
Palpasi : adanya nyeri tekan pada Perkusi :

5
perut bawah.
5. Genetalia : Laki-laki : normal, tidak ada perdarahan.
6. Rektum : Normal, tidak ada hemoroid, tidak ada prolaps, dan tidak ada tumor.
7. Ekstremitas atas : Kekuatan otot ka/ki : 6/6, ROM ka/ki : aktif/aktif,
Ekstremias bawah : kekuatan otot ka/ki: 6/6, ROM ka/ki : aktif/aktif
Pemeriksaan Penunjang:
f. Pemeriksaan laboratorium feses keras, berwarna hitam dan terdapat darah

6
C. ANALISA DATA
Hari/Tanggal/Jam Data Fokus Problem Etiologi Ttd
Jum’at 10 DS: Nyeri akut Agen Cedera
November 2017 Klien mengatakan Fisik (insisi
09.30 WIB nyeri pada abdomen, pembedahan)
kram perut, sering
sembelit
DO:
-Pasien tampak lemas
dan menahan sakit
-Pasien tampak
meringis menahan
sakit
-Nyeri tekan diarea
sekitar kolostomi
Setelah dilakukan
pembedahan.
Dengan pengkajian
Nyeri :
P: nyeri bertambah
jika psien bergerak
Q: nyeri seperti diiris-
iris
R: nyeri disekitar perut
disebelah kiri
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul,
berapa 5x sehari
selama 10 menit
Jum’at 10 DS: Kerusakan Faktor mekanik
November 2017 Pasien mengatakan integritas kulit

7
09.30 jaringan disekitar
kolostomi terasa gatal
dan agak kemerahan
DO:
Kulit pasien disekitar
kolostomi terlihat
kemerahan
Adanya luka bekas
pembedahan.

Jum’at 10 DS : Klien mengatakan Konstipasi Krtidakadekuat


November kram perut, sering sembelit. an oileting
Agustus 2017

09.30 DO: Nafsu makan menurun,


klien tampak lemas. Feses
berwarna kehitaman dan
kadang disertai darah
merah. BB awal : 68kg
menjadi 57 kg.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal NOC NIC


8
1. Jum’at 10 Setelah dilakukan perawatan Manajemen Nyeri :
November 2017 selama 3 x 24 jam,diharapkan 1. Anjurkan pasien untuk
09.30 WIB pasien mampu meminum obat saat
1.Mengontrol nyeri dengan merasakan nyeri yang
indikator: berlebihan
Pasien melaporkan cara kontol 2. Gunakan teknik
nyeri non.farmakologi untuk
1 2 3 4 5 mereedakan nyeri (teknik
nafas dalam, dikstrasi
Pasien mampu melakukan relaksasi)
pencegahan nyeri 3. Meningkatkan
1 2 3 4 5 pengetahuan pasien
tentang nyeri
2. Menurunkan tingkat nyeri 4.Ajarkan pada pasien
dengan indikator : teknik Masase (Pijat)
Pasien melaporkan skala nyeri 5.Anjurkan pasien teknik
1 2 3 4 5 terapi musik
6.Posisikan pasien
3. Ekspresi pasien terhadap nyeri Supinasi atau senyaman
1 2 3 4 5 mungkin
8.Kolaborasi pemberian
obat analgetik
9.Memenuhi kebutuhan
vitamin D

2. Jum’at 10 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan perawatan


November 2017 keperawatan selama 2x 24 jam luka pada pasien
16.00 WIB Masalah kerusakan integritas 2.Ajarkan pasien tentang
kulit teratasi dengan KH cara perawatan luka
- Penyembuhan luka: 3.Barikan posisi dan
Pendekatan luka tempat yang nyaman

9
1 2 3 4 5 untuk pasien
Pembentukan bekas luka: 4.Anjurkan pasien banyak
1 2 3 4 5 mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein
5.Anjurkan pasien untuk
menghindari makanan
yang mengandung lemak
jenuh& kolesterol tinggi,
terutama yang terdapat
pada daging hewan
6. Anjurkan pasien untuk
minum air putih yang
cukup
7. Anjurkan pasien untuk
mengurangi aktivitas
8. Anjurkan pasien untuk
istirahat yang cukup

3. Jum’at 10 Setelah dilakukan tindakan


November 2017 keperawatan selama 2x 24 jam - Manajemen
16.00 WIB diharapkan masalah konstipasi Konstipasi
menurun dengan KH 1. Monitor tanda dan
-Kontinensi usus gejala konstipasi
Mempertahankan Pola 2. Konsultasikan dengan
pengeluaran feses yang bisa dokter mengenai
diprediksi: penurunan frekuensi
1 2 3 4 5 bising usus
10
Mengeluarkan feses paling tidak 3. Jelaskan penyebab
3 kali per hari masalah dan
12 3 4 5 rasionalisasi pada
Minum cairan secara adekuat pasien
12 3 4 5 4. Instruksikan untuk
Konstipasi mencatat warna,
12 3 4 5 volume, frekuensi dari
feses
5. Timbang berat badan
secara teratur

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal/Jam Implementasi Respon


1 Jum’at 10 Mengukur TTV(Mengukur S:Klien mengatakan
November 2017 TD, nadi, suhu, dan RR) sudah mendingan dari
09.30 WIB sebelumnya
O: klien terlihat lebih
rileks
TD:110/0 mmHg
N:80x/menit
S:370C
RR:20x/menit

Mengajari pasien teknik non S: Klien mengatakan


farmakologi untuk meredakan nyeri sedikit berkurang
nyeri(Relaksasi- dari skala 5 menjadi 3
11
distraksi,napas dalam) setelah melakukan
tekhnik napas dalam
O: Pasien terlihat rileks

Menganjurkan pasien untuk S: Klien mengatakan


meminum obat saat nyeri sedikit berkurang
merasakan nyeri(analgetic) dari skala 5 menjadi 3
setelah meminum obat
O: Pasien terlihat rileks
2. Jum’at 10 Melakukan perawatan luka S: Klien mengatakan
November 2017 pada pasien luka tidak begitu terasa
16.00 WIB sakit setelah dilakukan
perawatan luka
O : klien tampak rileks,
luka tidak begitu merah

Memberikan posisi dan S: Klien mengatakan


tempat yang nyaman untuk luka tidak begitu sakit
pasien setelah tidur terlentang
O: Klien terlihat lebih
rileks

S: Klien mengatakan
Menganjurkan pasien untuk sudah tidak melakukan
mengurangi aktivitas aktivitas dan hanya
tidur / istirahat selama
di RS
O: Klien tampak rileks,
tidak pucat, tidur 5
jam/hari

12
3 Jum’at 10 Memonitor tanda dan S: Klien mengatakan
November 2017 gejala konstipasi sembelit karena kurang
16.30 WIB makan sayur
O : Klien BAB 1x
Feses hitam berdarah

Menjelaskan penyebab S : Klien mengetahui


masalah dan rasionalisasi mengapa bermasalah
pada pasien dengan BAB nya
setelah diberikan
penjelasan oleh
perawat
O : Klien mengerti
setelah diberikan
penjelasan dan
termotivasi

F. EVALUASI

Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi Ttd


Jum’at 10 Nyeri akut b.d S : Klien mengatakan nyeri sudah
November 2017 Agen Cedera berkurang dengan skala 5 menjadi 4

13
19.00 WIB Fisik (insisi O : pasien terlihat lebih rileks, pasien
pembedahan) kadang masih terlihat meringis kesakitan
A : masalah Nyeri akut teratasi sebagian
P : anjurkan teknik nafas dalam jika nyeri
datang, minum obat nyeri jika sudah tidak
tertahan lagi
Jum’at 10 Kerusakan S: Klien mengatakan sudah menerima
November 2017 integritas keadaan dirinya sendiri, luka tidak begitu
19.00 WIB kulit b.d nyeri
faktor O: Pasien tampak tegar dan menunjukan
mekanik wajah bersemangat, luka tidak begitu
memerah
A: Masalah Kerusakan integritas kulit
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi .
Lakukan perawatan luka pada pasien

Barikan posisi dan tempat yang nyaman


untuk pasien

Anjurkan pasien banyak mengkonsumsi


makanan yang mengandung protein

Jum’at 10 Konstipasi S : Klien mengatakan susah buang air


November 2017 b.d besar
19.00 WIB ketidakadeku
O : Klien tampak gelisah dan memegangi
atan oileting
bagian perut, BB dari 57kg menjadi 59 kg

A : Masalah Konstipasi teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

Monitor tanda dan gejala konstipasi,


Jelaskan penyebab masalah dan
rasionalisasi pada pasien, Instruksikan
14
untuk mencatat warna, volume, frekuensi
dari feses, Timbang berat badan secara
teratur

Sabtu, 11 Nyeri akut b.d S : Klien mengatakan nyeri sudah


November 2017 Agen Cedera berkurang dengan skala 5 menjadi 2
08.00 WIB Fisik (insisi O : pasien terlihat lebih rileks
pembedahan) A : masalah Nyeri akut sudah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Sabtu, 11 Kerusakan S: Klien mengatakan sudah menerima


November 2017 integritas keadaan dirinya sendiri
08.00 WIB kulit b.d O: Pasien tampak tegar, lebih relaks
faktor A: Masalah Kerusakan integritas kulit
mekanik sudah teratasi
P: Hentikan Intervensi
Sabtu, 11 Konstipasi S : Klien mengatakan lancar buang air
November 2017 b.d besar
08.00 WIB ketidakadeku
O : Klien tampak relaks BB 59 Kg
atan oileting
A : Masalah Konstipasi sudah teratasi

P : Hentikan intervensi

15

Anda mungkin juga menyukai