Anda di halaman 1dari 6

J. Akademika Kim.

5(3): 103-108 August 2016


ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e)

SERBUK DARI LIMBAH CANGKANG TELUR AYAM RAS SEBAGAI


ADSORBEN TERHADAP LOGAM TIMBAL (Pb)

Eggshell Powder of Broiler Chicken as an Adsorbent for Lead (Pb)


*Dewi Satriani, Purnama Ningsih, dan Ratman
Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Received 01 June 2016, Revised 01 July 2016, Accepted 03 August 2016

Abstract
The aim of this study is to determine the optimum time and weight required for eggshell powder
when it absorbs Pb, and to determine the adsorption capacity of the eggshell powder at the optimum
condition for Pb with the shaking time variation of 10, 20, 30, 40 and 50 minutes. The weight
variation of adsorbent is 0.25, 0.50, 0.75, 1 and 1.25 grams. The work steps in this study are production
of the eggshell powder as the adsorbent, making of a solution of Pb 60 ppm, and determination the
Pb concentration at equilibrium using a spectrophotometer spektrodirect respectively. The results
obtained after the adsorption process for the time variation is 30 minutes, this optimum time giving
%Pb absorbed is 94.65%. The weight variation of adsorbent is 1 gram, this optimum weight giving
%Pb absorbed is 98.91%. Furthermore, the absorption capacity adsorbent of eggshell powder in both
optimum conditions is 0.078 mg Pb/mg adsorbent.
Keywords: Adsorbents, eggshell of broiler chicken, adsorption

Pendahuluan
Logam berat dapat membahayakan penyerapan bahan pencemar oleh adsorben
kehidupan manusia jika konsentrsinya melebihi baik berupa resin sintetik maupun karbon
ambang batas yang diijinkan (Herwanto & Eko, aktif. Adsorpsi merupakan metode yang paling
2006). Logam berat berbahaya yang terutama umum dipakai karena memiliki konsep yang
mencemari lingkungan adalah merkuri (Hg), lebih sederhana dan dapat diregenerasi serta
timbal (Pb), arsen (As), kadmium (Cd), ekonomis. Adsorpsi telah terbukti merupakan
kromium (Cr), dan nikel (Ni). Dua macam metoda yang cukup efektif untuk menglah
logam berat yang sering mengkontaminasi air limbah cair. Proses adsorpsi secara umum
adalah merkuri dan timbal (Hasrianti, 2012). diartikan sebagai suatu proses dimana suatu
Timbal merupakan salah satu logam berat partikel pada larutan melekat pada permukaan
yang berbahaya. Timbal beracun terutama pada material adsorpsi (adsorben). Dimana adsorben
sistem saraf, hometologi, dan mempengaruhi merupakan zat pengadsorpsi. Proses adsorpsi
kinerja ginjal. Pencemaran lingkungan oleh dapat digambarkan sebagai proses dimana
kontaminan logam Pb masuk ke lingkungan molekul meninggalkan larutan dan menempel
melalui limbah industri, pertambangan, pada permukaan zat adsorben (Reri dkk.,
buangan dari proses elektroplating, pembakaran 2012).
bahan bakar minyak dan sebagainya sebagian Teknik adsorpsi terhadap logam berat
besar terbawa melalui jalur air. Oleh karena itu, telah banyak dilakukan dengan menggunakan
perlu dibatasi kandungan maksimum logam Pb berbagai macam adsorben, yakni studi adsorpsi
tersebut dalam air limbah (Siswati dkk., 2010). ion Cu(II) dalam larutan tembaga menggunakan
Beberapa metode yang dapat digunakan komposit serbuk cangkang kupang-khitosan
untuk menurunkan konsentrasi ion logam terikat (Valentinus, 2009). Adsorpsi timbal (Pb)
berat dalam limbah cair diantaranya adalah dan Zink (Zn) dari larutannya menggunakan
adsorpsi, pengendapan, penukar ion dengan arang hayati (Biocharcoal) kulit pisang kepok
menggunakan resin, filtrasi, dan dengan cara berdasarkan variasi pH (Darmayanti dkk.,
2012). Studi penentuan kondisi optimum
*Correspondence: fly ash sebagai adsorben dalam menyisihkan
Dewi Satriani
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan
logam berat timbal (Pb) (Reri dkk., 2012).
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako Studi adsorpsi ion Ca2+ menggunakan adsorben
email: dewi_satriani94@yahoo.co.id arang kayu matoa (pometia pinnata) untuk
Published by Universitas Tadulako 2016 menurunkan kesadahan air (Haniko, 2010) .
103
Volume 5, No. 3, 2016: 103-108 Jurnal Akademika Kimia

Usaha untuk mengurangi dampak (Pb(NO3)2) (Merck), aquades (H2O), larutan


pencemaran logam Pb dapat dilakukan buffer pH 5.
beberapa hal salah satunya dengan pemanfaatan
limbah sebagai adsorben. Cangkang telur Cara Kerja
merupakan salah satu sampah yang berasal dari Penyiapan Adsorben Cangkang Telur
rumah tangga yang jumlahnya tidak sedikit. Cangkang telur ayam ras dicuci dengan
Disisi lain cangkang telur memiliki sifat-sifat air. kemudian direndam pada air panas lalu
yang menguntungkan apabila digunakan dibilas dan dikeringkan dengan cara dijemur,
sebagai bahan pengolah limbah. Hampir kemudian cangkang telur dihaluskan dengan
secara keseluruhan cangkang telur ayam ras menggunakan blender. Selanjutnya mengayak
mengandung kalsium karbonat. Menurut dengan ayakan 100 mesh, kemudian serbuk
Godelitsas dkk., (2003) kalsium karbonat cangkang telur dipanaskan di dalam oven
berinteraksi kuat dengan beberapa ion logam selama 1 jam pada temperatur 110 ºC, setelah
divalent (M2+), penghilangan ion logam dalam itu didinginkan dalam desikator. Kemudian
larutan dapat dilakukan dengan adsorpsi. Proses dimasukkan ke dalam kotak kedap udara yang
penyerapan biasanya terjadi secara bersamaan tertutup rapat.
dengan pelarutan pada permukaan kalsium
karbonat. Pembuatan Larutan Pb dalam Pb(NO3)2 100
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ppm
efektifitas cangkang telur dalam mengadsorpsi Sebanyak 0,159 gram Padatan
logam Fe menyatakan bahwa efisiensi tertinggi Pb(NO3)2 dimasukkan ke dalam gelas kimia.
cangkang telur dalam mengadsopsi logam berat Kemudian dilarutkan dengan menambahkan
(Fe) yaitu 99,82% pada waktu pengadukan 60 1000 mL aquades. Selanjutnya larutan Pb
menit dengan ukuran 1000 mesh. Selain itu diencerkan menjadi 60 ppm dengan cara
proses adsorpsi dengan peningkatan jumlah memasukkan 600 mL larutan Pb 100 ppm
adsorben akan berdampak pada penurunan ke dalam labu ukur 1000 mL. Setelah itu,
efisiensi apabila tidak diimbangi dengan menambahkan aquades hingga tanda batas.
peningkatan waktu pengadukan (Faisol dkk., Pengaruh Variasi Waktu Pengocokan terhadap
2008). Adsorpsi Ion Pb
Cangkang telur mengandung protein Sebanyak 50 mL larutan Pb 60 ppm
(asam amino) sebagai senyawa aktif dalam dimasukkan ke dalam 5 buah erlenmeyer.
proses adsorpsi. Oleh karena itu, cangkang Kemudian masing-masing ditambahkan 0,25
telur yang merupakan salah satu jenis limbah gram adsorben ke dalam larutan tersebut.
dapat dipergunakan sebagai adsorben serta Selanjutnya ditambahkan 10 mL larutan buffer
pendukung penerapan minimalisasi limbah pH 5. Setelah itu erlenmeyer ditutup dengan
karena dapat meningkatkan efisiensi dan menggunakan aluminium foil dan diikat dengan
produktivitas limbah cangkang telur dengan mengunakan karet, lalu larutan dikocok dengan
prinsip pakai ulang (reuse) dan pungut ulang menggunakan shaker berturut-turut selama 10
(recovery) (Nyoman, 2012). Pada penelitian menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit dan 50
ini digunakan limbah dari cangkang telur menit. Kemudian larutan didiamkan selama 1
ayam ras untuk dimanfaatkan sebagai bahan jam. Setelah itu disaring dengan menggunakan
adsorben logam berat, khususnya pada logam kertas saring. Konsentrasi larutan diukur
Pb. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dengan menggunakan Spektrofotometer
waktu optimum, berat optimum dan kapasitas spektrodirect dan perlakuan diulang sebanyak
adsorpsi cangkang telur ayam ras pada kondisi tiga kali.
optimum.
Pengaruh Variasi Berat Adsorben terhadap
METODE Adsorpsi Ion Pb
Peralatan yang digunakan pada
Sebanyak 50 mL larutan Pb 60 ppm
penelitian ini yaitu gelas ukur, Erlenmeyer,
corong, kertas saring whatman, ayakan 100 dimasukkan ke dalam 5 buah erlenmeyer.
mesh, labu ukur, kertas alumunium foil, shaker, Kemudian masing-masing ditambahkan 0,25
oven, blender, spektrofotometer spektrodirect gram, 0,50 gram, 0,75 gram, 1 gram, dan 1,25
(LoviBond®), neraca digital, neraca analitik, gram adsorben ke dalam larutan tersebut.
pipet tetes, batang pengaduk, spatula. Bahan- Selanjutnya ditambahkan 10 mL larutan buffer
bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pH 5. Setelah itu erlenmeyer ditutup dengan
cangkang telur ayam ras, padatan timbal nitrat menggunakan aluminium foil dan diikat

104
Dina Supriatni Serbuk Dari Limbah Cangkang Telur ................

dengan mengunakan karet, lalu larutan dikocok cangkang telur ayam dapat dijadikan adsorben
dengan menggunakan shaker selama 30 menit. logam berat untuk mengurangi kandungan
Kemudian larutan didiamkan selama 1 jam. logam berat yang ada di lingkungan. Cangkang
Setelah itu disaring dengan menggunakan kertas telur ayam ras pada awalnya dikeringkan di
saring. Konsentrasi larutan diukur dengan bawah sinar matahari. Setelah kering, cangkang
menggunakan Spektrofotometer spektrodirect telur ayam ras tersebut diblender, setelah itu
diayak menggunakan ayakan 100 mesh, berat
dan perlakuan diulang sebanyak tiga kali bersih adsorben yang didapatkan adalah 210,5
gram. Kemudian dipanaskan pada suhu 110 0C.
Hasil dan Pembahasan Setelah melalui proses pemanasan kemudian
Penelitian ini dilakukan untuk melihat sebuk cangkang telur ayam ras dimasukkan
waktu pengocokan optimum, berat adsorben dalam desikator. Tahap akhir yaitu menyimpan
optimum dan kapasitas adsorpsi pada kondisi serbuk cangkang telur ayam ras tersebut di
optimum. Penentuan konsentrasi timbal dalam wadah yang kedap udara. Pada penelitian
dalam larutannya diukur menggunakan ini konsentrasi awal larutan logam Pb yang
spektrofotometer spektrodirect dengan jumlah digunakan sebesar 78,48 ppm.
logam timbal terserap (Cb) oleh serbuk cangkang
teluar ayam ras adalah selisih konsentrasi timbal Variasi Waktu Pengocokan terhadap Adsorpsi
mula-mula (Ci) dengan konsentrasi logam Logam Pb
timbal pada saat kesetimbangan (Ceq). Variasi waktu yang digunakan pada
penelitian ini adalah 10, 20, 30, 40 dan 50
Pengukuran Konsentrasi Pb yang Tradsorpasi menit. Konsentrasi larutan Pb yang digunakan
pada Variasi Waktu Pengocokan 69,96 mg/L sebanyak 50 mL, dengan pH
Data hasil pengukuran konsentrasi Pb yang larutan 5, dan berat adsorben 0,25 g. Dimana
teradsorpsi pada variasi waktu pengocokan data penentuan waktu pengocokan optimum
dapat dilihat pada Tabel 1 dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan
Tabel 1. Konsentrasi Pb yang Teradsorpsi pada data tersebut dan maka persentase adsorpsi
Variasi Waktu Pengocokan pada berbagai waktu pengocokan dapat kita
ilustrasikan seperti pada Gambar 1.

Pengukuran Konsentrasi Pb yang Teradsorpsi


pada Variasi Berat Adsorben
Data hasil pengukuran konsentrasi Pb yang Gambar 1. Kurva Hubungan antara Waktu
teradsorpsi pada variasi berat adsorben dapat Pengocokan terhadap %Pb Terserap
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Konsentrasi Pb yang Teradsorpsi pada Gambar 1 menunjukkan bahwa proses
Variasi Berat Adsorben adasorpsi berlangsung dengan cepat pada awal
kontak antara permukaan adsorben dengan
sejumlah adsorbat. Hal ini dikarenakan
ketersediaan permukaan aktif pada permukaan
adsorben yang masih banyak. Penyerapan yang
cepat biasanya dikarenakan oleh proses difusi
yang terjadi antara adsorbat dengan permukaan
adsorben (Bhaumik dkk., 2012). Selanjutnya
proses adsorpsi berlangsung dengan konstan
Penelitian ini adalah salah satu cara alternatif sampai permukaan adsorben jenuh dan tidak
untuk mengurangi pencemaran lingkungan dapat menyerap adsorbat lagi.
dengan memanfaatkan cangkang telur ayam ras Berdasarkan Gambar 1, diketahui bahwa
yang selama ini dikenal sebagai sampah, dimana waktu pengocokan selama 10 menit dapat

105
Volume 5, No. 3, 2016: 103-108 Jurnal Akademika Kimia

menyerap Pb sebesar 92,32%, dan mencapai (Ghazy dkk., 2008). Hal ini disebabkan semakin
optimum pada waktu 30 menit dengan banyak jumlah adsorben yang digunakan maka
penyerapan 94,65%. Sedangkan pada waktu akan meningkatkan jumlah partikel dan luas
pengocokan 40 dan 50 menit didapatkan permukaan sehingga menyebabkan jumlah
penurunan penyerapan. Hal ini dikarenakan tempat mengikat ion logam bertambah dan
permukaan aktif pada adsorben sudah cukup efisiensi adsorpsinya pun meningkat. Oleh
jenuh sehingga tidak memungkinkan untuk karena itu, semakin banyak jumlah adsorben
menyerap adsorbat lebih banyak. Selain itu yang digunakan maka konsentrasi ion logam
jika waktu pengocokan ditingkatkan lagi maka yang tersisa dalam larutan semakin menurun
tidak akan terjadi penambahan penyerapan sehingga persentase adsorpsinya semakin
secara signifikan (Pratiwi, 2014). meningkat (Nurhasni dkk., 2012).
Variasi Berat Adsorben terhadap Adsorpsi Komposisi atau penyusun cangkang telur
Logam Pb adalah kalsit, yaitu kristalin dari kalsium
Penentuan berat optimum adsorben pada karbonat (CaCO3) 90,9% (Butcher, 1990).
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Bagian yang paling luar dari lapisan cangkang
adsorben sebanyak 0,25-1,25 gram. Tujuan telur adalah kutikula, dan kandungan terbesar
dari penentuan berat optimum adsorben adalah kutikula adalah pigmen cangkang telur, bagian
untuk mengetahui jumlah minimum adsorben dalam kutikula tersusun atas lapisan film tipis
yang dapat digunakan untuk proses adsorpsi, kristal hidroksiapatit, di kristal ini terdapat
sehingga jumlah penggunaan adsorben lebih lapisan palisade yang memiliki pori-pori yang
efisien dan lebih hemat biaya. Konsentrasi berfungsi sebagai adsorben dalam menyerap
Pb yang digunakan pada penelitian ini 78,48 logam (Watanabe dkk., 2004). Hasil analisis
mg/L sebanyak 50 mL, dengan pH larutan FTIR menunjukkan pada cangkang telur
5, dan waktu kontak 30 menit. Dimana data memiliki senyawa organik dengan gugus fungsi
penentuan berat optimum adsorben dapat gugus hidroksil (O–H) (Prilina, 2014). Gugus-
dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan data tersebut gugus fungsi ini dapat berikatan kimia dengan
maka persentase adsorpsi pada berbagai berat ion Pb sehingga terjadi mekanisme adsorpsi dan
adsorben dapat kita ilustrasikan seperti pada penyerapan. Mekanisme dugaan pertukaran
Gambar 2. ion pada adsorben dan ion logam Pb(II) dapat
diperlihatkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Dugaan Mekanisme Pertukaran


Ion pada Adsorben dan Ion Logam Pb(II)

Mekanisme pertukaran ion ini terjadi pada


Gambar 2. Kurva Hubungan antara Berat saat gugus-gugus karbosilat (COOH) pada
Adsorben terhadap %Pb Terserap asam-asam amino mengalami deprotonasi
Berdasarkan Gambar 2, diketahui bahwa akibat hadirnya ion hidroksida (OH-), sehingga
pada berat 0,25 gram adsorben diperoleh gugus karboksilat berubah menjadi bermuatan
penyerapan 93,97% dan sangat meningkat negatif (COO-) yang sangat reaktif untuk
pada berat adsorben 1 gram, yaitu sebesar berikatan dengan Pb2+ (Tangio, 2013).
98,91%. Tetapi pada berat adsorben Berdasarkan uraian di atas maka dapat
1,25 gram, terjadi penurunan persentase diketahui bahwa adsorpsi optimum logam
peneyerapan tidak signifikan yaitu 98,54%. timbal terjadi pada 1 gram berat serbuk
Hal ini dikarenakan pada berat 1 g adsorben, cangkang telur ayam ras dengan persentase
ketersediaan permukaan aktif pada adsorben serapan yaitu 98,91% dan kapasitas serapan
sebanding dengan banyaknya adsorbat yang adsorben serbuk cangkang telur ayam ras pada
akan terserap pada permukaan adsorben dalam kondisi optimum dalam menyerap logam
larutan. Dari hasil penelitian sebelumnya sebesar 0,078 mg Pb/mg serbuk cangkang telur
diperoleh konsentrasi ion logam yang tersisa ayam ras. Hal ini berarti bahwa tiap 1 mg serbuk
di dalam larutan semakin menurun dengan cangkang telur ayam ras mampu mengadsorpsi
bertambahnya jumlah adsorben yang digunakan ion timbal sebesar 0,078 mg.

106
Dina Supriatni Serbuk Dari Limbah Cangkang Telur ................

Kesimpulan Hasrianti. (2012). Adsorpsi ion Cd2+ dan


Adsorpsi optimum logam timbal oleh Cr6+ pada limbah cair menggunakan
serbuk cangkang telur ayam ras terjadi pada kulit singkong. Tesis Program Pascasarjana
waktu 30 menit dengan berat adsorben 1 gram Universitas Hasanuddin, Makassar: tidak
dan persentase logam timbal yang terserap yaitu diterbitkan.
98,91%. Kapasitas adsorpsi adsorben serbuk
cangkang telur ayam ras dalam menyerap Herwanto, B., & Eko, S. (2006). Adsorpsi
logam sebesar 0,078 mg Pb/mg. ion logam Pb(II) pada membran selulosa-
khitosan terikat silang. Jurnal Akta Kimia
Ucapan Terima Kasih Indonesia, 2(1), 9-24.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepala laboran laboratorium kimia FKIP untad Nurhasni, Florentinus, F., & Qosim, S. (2012).
dan semua pihak yang telah membantu dalam Penyerapan ion aluminium dan besi dalam
pelaksanaan penelitian ini.
larutan sodium silikat menggunakan karbon
Referensi aktif. Valensi, 2(4), 516 – 525.
Bhaumik, R., Mondal, N. K., Das, B., Roy,
P., Pal, K. C., Banerjee, A., & Datta, J. K. Nyoman, W. P. I. (2012). Adsorpsi logam
(2012). Eggshell powder as an adsorbent for berat pada limbah industri elektroplating
removal of fluoride from aqueous solution: menggunakan kulit telur. Skripsi Pogram
equilibrium, kinetic and thermodynamic Studi Teknik Lingkungan, Fakultas
studies. E-Journal of Chemistry, 9(3), 1457- Teknik Sipil dan Perencanaan Unversitas
1480. Pembangunan Nasional Veteran Jatim:
tidak diterbitkan.
Butcher, G. (1990). Concepts of eggshell
quality. Journal of IFAS Extension Florida,
69, 1-2. Pratiwi, W. (2014). Pemanfaatan limbah kulit
pisang kepok (musa paradisiaca formatypica)
Darmayanti, Nurdin, R., & Supriadi. sebagai biosorben logam merkuri (Hg). Skripsi
(2012). Adsorpsi timbal (Pb) dan zink Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan
(Zn) dari larutannya menggunakan arang Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu:
hayati (Biocharcoal) kulit pisang kepok tidak diterbitkan.
berdasarkan variasi pH. Jurnal Akademika
Kimia, 1(4), 159-165. Prilina, B. M. Y. (2014). Karakterisasi FTIR
Faisol, A., Ridha, M., & Husna. (2008). poliblend adsorben serbuk biji buah kelor
Uji efektifitas cangkang telur dalam (moringa oleifera) dan cangkang telur ayam ras
mengadsorbsi ion Fe dengan proses batch. untuk pengolahan air gambut di daerah palu
Jurnal Teknik Kimia, 15(2), 22-26. barat. Skripsi Pendidikan Kimia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Ghazy, S., Asmy, E. A. A., & Nokrashy, A. M. Tadulako Palu: tidak diterbitkan.
E. (2008). Separation of chromium(III) and
chromium(VI) from enviromental water Reri, A., Yommi, D., & Rafiola, F. (2012).
samples using eggshell sorbent. Indian Studi penentuan kondisi optimum fly ash
Journal of Science and Technology, 1(6), 1-7.
sebagai adsorben dalam menyisihkan logam
Godelitsas, A., Astilleros, J. M., Hallam, K. R., berat timbal (Pb). Jurnal Teknik Lingkungan
Lons, J., & Putnis, A. (2003). Microscopic Universitas Andalas, 9(1), 37-43.
and spectroscopic investigation of the calcite
surface interacted with Hg(II) in aqueous Siswati, N. D., Tenti, I., & Meliya, R. (2010).
solutions. Mineralogical Magazine, 67(6), Biosorpsi logam berat plumbum (Pb)
1193-1204. menggunakan biomassa phanerochaete
chrisosporium. Jurnal Ilmiah Teknik
Haniko, S. (2010). Studi adsorpsi ion Ca2+ Lingkungan, 1(2), 67 - 72.
menggunakan adsorben arang kayu matoa
(pometia pinnata) untuk menurunkan
kesadahan air. Skripsi Jurusan Kimia, Tangio, J. S. (2013). Adsorpsi logam timbal
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (Pb) dengan menggunakan biomassa
Alam Universitas negeri papua Monokwari: enceng gondok (eichhorniacrassipes). Jurnal
tidak diterbitkan. Entropi, VIII(1), 500-506.
107
Volume 5, No. 3, 2016: 103-108 Jurnal Akademika Kimia

Valentinus, D. P. W. (2009). Studi adsorpsi ion Watanabe, Y., Moriyoshi, Y., Suetsugu,
Cu(II) dalam larutan tembaga menggunakan Y., Ikoma, T., Kasama, T., Hashimoto,
komposit serbuk cangkang kupang-khitosan T., Yamada, H. & Tanaka, J. (2004).
terikat silang. Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas Hydrothermal formation of hydroxyapatite
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam layers on the surface of type-a zeolit. Journal
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, of American Ceramic Society, 87(7), 1395 –
Surabaya: tidak diterbitkan. 1397.

108

Anda mungkin juga menyukai