UNIT 6
LABORATORIUM TENAGA
Disusun oleh:
MOHAMMAD DANDI SETIADI
3332180035
ML - 4
FAKULTAS TEKNIK
2021
BAB 1
METODOLOGI PRAKTIKUM
1
2
5
BAB III
ANALISIS
3.1 Dasar Teori
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan
medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari
mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai
tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.
Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.[2]
Adapun Mekanisme Kerja Generator yakni Bila kumparan medan diberikan
tegangan arus searah DC, maka akan dihasilkan medan magnet pada kumparan
tersebut. Kemudian kumparan medan tersebut diputar oleh penggerak mula
(turbin), maka medan magnet yang terjadi akan memotong konduktor yang terdapat
kumparan jangkar.Sehingga akan terjadi tegangan ggl yang diinduksikan pada
kumparan jangkar, sebesar e dan frekuensinya sebesar f.[3]
3.2 Analisa Percobaan
Berikut merupakan percobaan-percobaan yang dilakukan pada praktikum.
3.2.1 GENERATOR DC PENGUAT TERPISAH TANPA BEBAN
Pada percobaan pertama kali ini yakni Generator DC Penguat Terpisah
Tanpa Beban. Sebelum memulai analisa, buat rangkaian terlebih dahulu seperti
gambar 1.1 diatas. Untuk membuat rangkaian tersebut, pertama – tama buka
software Simulink pada Matlab. Kemudian, mengikuti langkah – langkah sesuai
prosedur percobaan sampai akhir percobaan pertama ini.
Setelah yakin dirangkai dengan baik dan benar pada Simulink Matlab, hal
yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah nilai RPM yang tetap sebesar 1750.
Selanjutnya, mengatur nilai VF sesuai pada tabel blanko percobaan dengan nilai
yang berubah-ubah / semakin naik dari 10 hingga 50. Kemudian, untuk
mengetahui nilai dari Ia, Torsi, Vt dan If dilakukan simulasi dengan cara klik
“Run”. Sehingga didapatkan hasil seperti tabel dibawah ini.
6
7
Hubungan VF Dengan If
60
50
40
30
20
10
VF If
Hubungan VF Dengan VT
Hubungan VF Dengan VT
80
70
60
50
40
30
20
10
0
VF VT
Setelah yakin dirangkai dengan baik dan benar pada Simulink Matlab, hal
yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah mengatur VF yang tetap sebesar 50.
Selanjutnya, mengatur nilai RPM sesuai pada tabel blanko percobaan dengan 3
kali perubahan yakni sebesar 1500, 1000 dan 750 serta mengatur Beban R yang
memiliki nilai masing-masing pada RPM telah diatur pada blanko percobaan.
Lalu, untuk mengetahui nilai dari If, Ia, Torsi dan VT dilakukan simulasi dengan
cara klik “Run”. Sehingga didapatkan hasil seperti tabel dibawah ini.
Beban Ia
30
25
20
15
10
0
1500 1500 1500 1000 1000 1000 750 750 750
Beban Torsi
Dari grafik hubungan Beban terhadap Torsi diatas, terlihat bahwa ketika
nilai Beban meningkat, maka nilai Torsi semakin menurun. Hal tersebut dapat
terjadi karena, dengan meningkatnyanya nilai Beban maka Torsi atau putaran awal
akan semakin melambat. Oleh karena itu, hubungan Beban terhadap Torsi adalah
berbanding terbalik.
Hubungan Beban Terhadap VT
Beban VT
1. Dari grafik hubungan VT dengan If, terlihat bahwa nilai If semakin besar
dengan meningkatnya nilai VF. Hal tersebut bisa terjadi karena pengaruh
efek eksitasi pada VF, dengan meningkatnya nilai VF maka nilai parameter lain
ikut meningkat, tidak terkecuali nilai If. Oleh karena itu, kesimupulan pada
percobaan pertama ini adalah hubungan antara VT dengan If adalah
berbanding lurus.
2. Dari grafik hubungan VF dengan VT, terlihat bahwa nilai keduanya
semakin tinggi. Hal tersebut sama dengan percobaan sebelumnya karena,
pengaruh nilai VF yang mempunyai efek eksitasi sebagai penguatan. Oleh
karena itu, kesimupulan pada percobaan ini hubungan antara VT dengan
VT adalah berbanding lurus.
3. Dari grafik hubungan Beban terhadap Ia, terlihat bahwa ketika nilai Beban
meningkat, maka nilai Ia semakin menurun. Jika dibandingkan, pada
Motor DC hubungan Beban terhadap Ia berbanding lurus. Sedangkan pada
Generator DC sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena, Beban pada
Generator adalah Beban dalam dari Generator itu sendiri sedangkan pada
Motor DC yakni Beban yang menerima arus dari sumber. Oleh karena itu,
hubungan Beban terhadap Ia pada Generator DC adalah berbanding
terbalik.
4. Dari grafik hubungan Beban terhadap Torsi, terlihat bahwa ketika nilai
Beban meningkat, maka nilai Torsi semakin menurun. Hal tersebut dapat
terjadi karena, dengan meningkatnyanya nilai Beban maka Torsi atau
putaran awal akan semakin melambat. Oleh karena itu, hubungan Beban
terhadap Torsi adalah berbanding terbalik.
5. Dari grafik hubungan Beban terhadap VT, terlihat bahwa ketika nilai
Beban meningkat, maka nilai VT juga semakin meningkat. Seperti yang
12
13
[1] Tim Asisten Laboratorium Tenaga, Modul Praktikum Mesin Listrik, Cilegon:
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
2021.
Torsi Dengan RPM 1500 dan R 10 Torsi Dengan RPM 1500 dan R 20