UNIT 7
LABORATORIUM TENAGA
Disusun oleh:
MOHAMMAD DANDI SETIADI
3332180035
ML - 4
FAKULTAS TEKNIK
2021
BAB I
METODOLOGI PRAKTIKUM
1
2
4
5
BAB III
ANALISIS
Pada percobaan pertama kali ini yakni Generator DC Penguat Shunt Tanpa
Beban. Sebelum memulai analisa, buat rangkaian terlebih dahulu seperti gambar
1.1 diatas. Rangkaian diatas dirangkai secara paralel, sehingga berlaku Hukum Kirchoff
Arus. Untuk membuat rangkaian tersebut, pertama – tama buka software Simulink
pada Matlab. Kemudian, mengikuti langkah – langkah sesuai prosedur percobaan
sampai akhir percobaan pertama ini.
Setelah yakin dirangkai dengan baik dan benar pada Simulink Matlab, hal
yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah nilai RPM. Sesuai pada tabel blanko
percobaan, nilai RPM diubah – ubah sampai 3x. Kemudian, untuk mengetahui nilai
dari If, Ia, Torsi dan VT dilakukan simulasi dengan cara klik “Run”. Sehingga
didapatkan hasil seperti tabel dibawah ini.
6
7
RPM If Ia
Dari grafik hubungan RPM dengan If dan Ia diatas, terlihat bahwa nilai If dan
Ia akan semakin besar dengan meningkatnya nilai RPM. Hal tersebut bisa terjadi
karena selain berlakunya Hukum Krichoff Arus, sesuai dengan prinsipnya bahwa RPM
yang besar maka akan menghasilkan arus yang besar pula. Oleh karena itu, kesimpulan
pada percobaan ini adalah hubungan antara RPM, If dan Ia berbanding lurus.
8
1500
1000
500
RPM Torsi
Dari grafik hubungan RPM dengan Torsi diatas, terlihat bahwa nilai Torsi
semakin besar apabila RPMnya juga semakin besar. Hal tersebut dapat terjadi
karena sesuai dengan prinsipnya bahwa, dengan meningkatnya RPM maka Torsi
atau Putaran Awal akan besar pula. Oleh karena itu, kesimpulan pada percobaan ini
hubungan antara RPM dengan Torsi adalah berbanding lurus.
1500
1000
500
RPM VT
RPM Beban Ia If
Dari grafik hubungan RPM dan Beban terhadap Ia dan If diatas, terlihat
ketika Beban meningkat maka nilai Ia semakin menurun sedangkan nilai If semakin
meningkat. Jika dibandingkan, pada Motor DC hubungan Beban terhadap Ia
berbanding lurus. Sedangkan pada Generator DC sebaliknya. Hal tersebut dapat
terjadi karena, Beban pada Generator adalah Beban dalam dari Generator itu sendiri
sedangkan pada Motor DC yakni Beban yang menerima arus dari sumber. Oleh
karena itu, hubungan Beban terhadap Ia dan If pada Generator DC adalah
berbanding terbalik. Namun, apabila RPMnya dikecilkan maka Ia dan If juga akan
ikut mengecil.
11
1500
1000
500
Dari grafik hubungan RPM dan Beban terhadap Torsi diatas, terlihat bahwa
ketika nilai Beban meningkat, maka nilai Torsi semakin meningkat. Hal tersebut
dapat terjadi karena, peningkatan nilai Torsi terjadi mengikuti nilai VT. Karena
nilai VTnya meningkat maka Torsi pun ikut meningkat. Oleh karena itu, hubungan
Beban terhadap Torsi adalah berbanding lurus. Namun, jika RPMnya dikecilkan
maka Torsipun akan ikut mengecil.
1500
1000
500
RPM Beban VT
Dari grafik hubungan RPM dan Beban terhadap VT diatas, terlihat bahwa
ketika nilai Beban meningkat, maka nilai VT juga semakin meningkat. Hal tersebut
terjadi karena berlakunya Hukum Ohm, yakni Itot = Ia + Ish. Oleh karena itu,
hubungan Beban terhadap VT adalah berbanding lurus. Namun, apabila RPM nya
dikecilkan maka nilai VT akan mengecil.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan pada praktikum kali ini.
1. Dari grafik hubungan RPM dengan If dan Ia, terlihat bahwa nilai If dan Ia
akan semakin besar dengan meningkatnya nilai RPM. Hal tersebut bisa
terjadi karena selain berlakunya Hukum Krichoff Arus, sesuai dengan
prinsipnya bahwa RPM yang besar maka akan menghasilkan arus yang besar pula.
Oleh karena itu, kesimpulan pada percobaan ini adalah hubungan antara
RPM, If dan Ia berbanding lurus.
2. Dari grafik hubungan RPM dengan Torsi, terlihat bahwa nilai Torsi
semakin besar apabila RPMnya juga semakin besar. Hal tersebut dapat
terjadi karena sesuai dengan prinsipnya bahwa, dengan meningkatnya
RPM maka Torsi atau Putaran Awal akan besar pula. Oleh karena itu,
kesimpulan pada percobaan ini hubungan antara RPM dengan Torsi
adalah berbanding lurus.
3. Dari grafik hubungan RPM dengan VT, terlihat bahwa nilai VT
semakin besar apabila RPMnya juga semakin besar. Hal tersebut dapat
terjadi karena sesuai dengan prinsipnya bahwa, dengan meningkatnya
RPM maka Tegangan yang dihasilkan akan semakin besar pula. Oleh
karena itu, kesimpulan pada percobaan ini hubungan antara RPM dengan
VT adalah berbanding lurus.
4. Dari grafik hubungan RPM dan Beban terhadap Ia dan If, terlihat ketika
Beban meningkat maka nilai Ia semakin menurun sedangkan nilai If
semakin meningkat. Jika dibandingkan, pada Motor DC hubungan Beban
terhadap Ia berbanding lurus. Sedangkan pada Generator DC sebaliknya.
Hal tersebut dapat terjadi karena, Beban pada Generator adalah Beban
dalam dari Generator itu sendiri sedangkan pada Motor DC yakni Beban
yang menerima arus dari sumber. Oleh karena itu, hubungan Beban
13
14