Anda di halaman 1dari 10

HAK &

TANGGUNG
JAWAB
INSINYUR

14 juni 2021

Ade Indra. S 3332180020


Yolando Dandy. S 3332180036
Risyad Maulana. I 3332180024
M Dandi Setiadi 3332180035
Harbi Martin 3332160047 Jl. Jenderal Sudirman

Km 3, Kotabumi, Kec.
Etika Purwakarta,
Profesi Untirta Kota Cilegon,
1
Banten 42435
PROLOG CHAPTER HAK & TANGGUNG JAWAB INSINYUR
Pada kesempatan ini kelompok 8 Matakaliah Etika Profesi mendapati bagian pembahasan
perihal Hak & Tanggung Jawab Insinyur yang dimana tujuan dari penyusunan chapter ini
untuk memenuhi nilai matakulaih Etika Profesi Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Berikut kami menyusun isi dari chapter yang kami bahas, diantaranya:

Pengertian Dasar
 Insinyur/Engineer: Adalah seorang bekerja dalam profesi insinyur di bidang
engginer yang mampu untuk menggunakan keahlian/keilmuan matematika dan
pengetahuan alam yang di dapati dari pendidikan dan pengalaman dan pelatihan
(workshop) untuk merancang, mengembangkan maupun mengubah suatu benda/bahan
energi dan berbagai sumber yang berasal dari alam menjadi produk lain demi
keselamatan, kenyamanan dan kesejahteraan untuk seluruh umat manusia.
Dalam profesi ini keahlian insinyur melakukan banyak sekali percobaan
yangdi lakukan dan menguji nya untuk menemukan suatu perubahan atau
pengembangan yang dapat di manfaatkan untuk kepentingan orang banyak, dalam
pekerjaan nya insinyur banyak menggunakan komputer yang dimana ini adalah salah
satu fasilitas yang wajib di punyai oleh seorang insinyur/engineer, karena fasilitas ini
akan di gunakan sebagai perancangan dan suatu bentuk analisa, menguji kerja mesin
atau membuat sistem yang sangat rumit.

Etika Profesi Untirta


1
Gambar seorang insinyur.
Untuk menjadi seorang insinyur/engineer sangat dibutuhkan suatu pekerjaan
yang gigih, rajin dan tidak mudah menyerah, bila kita ingin menjadi seorang insinyur
maka harus mempersiapkan diri kita dari mulai sekarang, dibawah ini adalah terdapat
point-point yang harus dimiliki oleh seorang ininyur:
1. Minat
Dalam pekerjaan seorang insiyur minat disini adalah kalian harus memiliki
suatu ketertarikan terhadap bidang keahlian enginner. Sebagai contoh jika
kalian ingin menjadi arsitek, maka yang harus di tekuni dalam bidang
menggambar gambar. Dan jika ingin menjadi seorang ahli komputer harus
tekun menguutak atik komputer baik perangkat keras maupun perangkat
lunak . lebih singkat nya jika ini sudah tertanam pada diri kita maka
selanjutnya apa yang kalian kerjakan akan menyenangkan segala kesulitan
mampu tertutupi oleh minat yang sangat besar.

Etika Profesi Untirta


1
2. Kemampuan (skill)
Selanjutnya adalah memiliki kemampuan, jikalau hanya minat saja tidak
cukup ada hal lain yang kita miliki yaitu “kemampuan”. Kemampuan yang
dimaksud dari sini adalah kalian harus bisa menguasai salah satu ataupun
keseluruhan dari beberapa yang disiplin ilmu yang berkaitan atau bidan
yang terkait, misalnya jika kita kuliah di jurusan teknik elektro maka kita
mampu mengusai kemampuan PLC (Programmable Logic Control).
Dispilin ilmu tersebut diantaranya adalah matematika dan pengetahuan
alam (fisika, kimia, biologi). Jika kita ingin menjadi engineer maka kita
harus benar-benar paham dan menguasai beberap bidang ilmu tersebut,
karena bidanng ilmu tersebut akan di pakai dalam dunia peng-engineer-an.
3. Tekun
Modal selanjutnya dalah “Ketekunan” atau kesungguhan, jika minat dan
kemampuan sudah di tanamkan pada diri kalian maka tidak sungguh-
sungguh atau tidak tekun dalam belajar ataupun berusaha untuk
mewujudukan cita-cita menjadi insinyur. Maka keinginan menjadi seorang
insinyur akan lepas begitu saja atau bisa di katakan gagal, karena suatu
bentuk itu harus di raih dan dibutuhkan dengan perjuangan yang sangat
keras. [1]
 Hak: adalah suatu kewenangan atau kekuasaan untuk melakuka/membuat/menilai
sesuatu sesuai dengan ketentuan /perundang-undangan yang berlaku.
Menurut seorang pakar hukum peruburuhan Imam Soepormo
memberikanbatasan mengenai hubungan kerja adalah “suatu hubungan antara seorang
buruh dengan seorang majikan, hubungan hak bekerja kehendak menunjukan
kedudukan kedua pihak tersebut yang pada dasarnya menggambar hak-hak dan
kewajiban-kewajiban buruh terhadap majikan serta hak-hak dan kewajiban majikan
terhadap buruh”. [2]

Gambar Hak seorang Karyawan.

Dalam hak pekerja engineer/maupun pekerjaan bidang lain nya mempunyai beberapa
kategori diantaranya:

a) Hak untuk Mengembangkan Potensi Kerja.


b) Hak Atas Jaminan Sosial.
c) Hak Mendapati Upah yang Layak.

Etika Profesi Untirta


2
d) Hak untuk Berlibur atau Cuti dan Memperoleh Pembatasan Waktu
Kerja.

Etika Profesi Untirta


2
e) Hak untuk Membentuk Serikat Kerja.
f) Hak untuk Mogok Kerja.
g) Hak Khusus Perempuan Terkait Jam Pekerja.
h) Hak Perlindungan atas PHK.

Dari hak-hak diatas mempunyai ketentuan dan perundang-undangan nya sesuai aturan
pemerintah Republik Indonesia

 Tanggung Jawab : adalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya).[3] Sehingga bertanggung
jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan
makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab
mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual
ataupun teologis.[4]
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak
dan dapat juga tidak mengacu kepada hak.

Gambar Tanggung Jawab Engineering.


Tugas dan Tanggung Jawab Engineering Departement [4] :

1. Melaksanakan Pengawasan Teknis

Mesin produksi di suatu perusahaan benar-benar di bawah pengawasan staf


engineering. Ini memberi wewenang kepada divisi engineering dan
jajarannyauntuk membuat peraturan bagi karyawan produksi mengenai apa yang

Etika Profesi Untirta


3
diizinkan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh karyawan produksi terkait
mesin produksi untuk keselamatan dan keamanan bersama.

2. Menjaga Kelancaran Proses Produksi Perusahaan

Setiap staf engineering berkewajiban untuk memberikan instruksi kepada tim


dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan desk job di perusahaan terkait.
Staf engineering dapat menjaga kelancaran proses produksi dengan selalu
memastikan bahwa semua isi kerangka mesin produksi selalu dalam kondisi
maksimal karena selain proses produksi yang lancar, ini juga merupakan salah
satu upaya staf engineering untuk mempertahankan keselamatan setiap karyawan
yang bekerja didalam perusahaan.

Setiap tim engineering dalam perusahaan harus melakukan maintenance mesin


produksi agar dapat meminimalisir terjadinya hambatan dalam proses produksi.
Maintenance ini sendiri juga merupakan tugas pokok divisi engineering dalam
perusahaan manufactur.

3. Mampu Bekerja dengan Efektif dan Efisien

Meski telah melakukan maibtenance dengan baik, bukan berari mesin


produksi perusahaan juga tidak akan mengalami trouble atau gangguan. Ketika
kangguan terhadap mesin produksi terjadi seperti kerusakan baik ringan maupun
berat adalah menjadi tugas staff engineering untuk segera memperbaikinya. Hal
ini tentu membutuhkan keahlian khusus yang memang hanya dimiliki seorang
engineering sehingga tidak semua orang bisa mengatasi hal ini kecuali orang
tersebut memang memiliki keahlian dibidang ini.

4. Melakukan Check Mesin Secara Berkala

Inspeksi mesin secara rutin atau berkala tentu akan memudahkan setiap
karyawan dari divisi engineering mulai dari staff, supervisor engineering hingga
jabatan yang ada diatasnya untuk tahu apa masalah yang terjadi pada mesin
produksi jika memang suatu hari terjadi masalah terhadap mesin produksi seperti
mesin yang tiba tiba mati atau korsleting kelistrikan mesin produksi.

Jika memang ketika melakukan pengecekan mesin produksi ini seorang staff
engineering menemukan hal yang akan berdampak terhadap produksi perusahaan
terkait mesin produksi, maka staff engineering tersebut harus segera melakukan
update atau pembaruan sparepart mesin produksi.

5. Bekerja Sesuai Bidangnya

Arti engineering dalam bahasa Indonesia adalah teknik dimana teknik ini
memiliki beberapa fokus study, sehingga tidak jarang jika banyak sekali banyak
divisi engineering dalam sebuah perusahaan. Hal tersebut tidak lain dan tidak
bukan adalah bertujuan untuk mendukung kegiatan produksi peruahaan.

Meski sama sama berada dalam divisi engineering, nyatanya bukan berarti
staff enginering ini mahir dalam segala bidang engineering. Oleh karena itu
perusahaan mengharuskan setiap staff engineering untuk fokus bekerja sesuai

Etika Profesi Untirta


3
dengan apa yang menjadi jobdesknya dan jangan melakukan intervensi pada
bidang lain dalam perusahaan.

Contohnya dalam perusahaan pasti terdapat bagian electrical engineering


dimana tugas seorang electrical engineering ini sendiri adalah hanya berfokus
dalam urusan kelistrikan perusahaan dan tentunya tidak boleh dicampur dengan
engineering produksi yang dimana tugas seorang engineering produksi hanya
boleh mengurusi mesin produksi.

Demikianlah ulasan tentang Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Engineering


di Perusahaan. Sekilas, mungkin tugas engineering di perusahaan ini sangat
mudah jika dibandingkan dengan divisi lain, tetapi Anda tidak boleh memainkan
tugas yang salah dengan tugas dan tanggung jawab staf teknik itu sendiri karena
walaupun tampaknya mudah, ternyata tanggung jawab itu staf engineering ini
sangat besar menyangkut kegiatan dagang perusahaan serta keselamatan setiap
karyawan yang ada di perusahaan.

 Konflik Kepentingan: Konflik kepetingan yang timbul dapat membuat seseorang


insinyur tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan transparan. Oleh
karena itu, cara yang dapat dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan adalah
dengan mengikuti keinginan dan kebijakan dari perusahaan. Konflik kepentingan itu
sendiri terjadi ketika upaya pemenuhan sebuah keinginan membuat seseorang
profesional tidak memenuhi kewjibannya.[5]

Contoh: Insinyur yang bertanggungjawab dalam pembangunan jaringan perusahaan


memiliki saham pada salah satu perusahaan supplier.

Terdapat beberapa jenis konflik kepentingan antara lain:

1. Aktual : mengkompromikan penilaian engineering yang objektif dengan


kepentingan untuk memihak kepada salah satu perusahaan suplier.
2. Potensial : seorang insinyur menjalin persahabatan dengan salah satu pemasok
perusahaan.
3. Situasional : seorang insinyur dibayar ssi prosentase biaya desain, makin mahal
makin besar penghasilan.

 Etika Lingkungan: Dalam melakukan pekerjaan profesionalnya, seorang insinyurlah


yang bertanggungjawab atas dampak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat
terciptanya teknologi, karena insinyur pula yang bertanggungjawab atas terciptanya
teknologi tersebut. Tanpa adanya etika lingkungan ini, maka dampak kerusakan
lingkungan akan terus bertambah seiring dengan meingkatnya teknologi yang ada.
Oleh karena itu, insiyur harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga
dampak kerusakan yang terjadi pada lingkungan tidak diabaikan.[5]

 K3 Sebagai Tanggung Jawab Insinyur: Pada dasarnya filosofi dasar Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja
dalam menjalankan pekerjaannya yang berimbas pada kinerja perusahaan.
Pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga
merupakan tanggung jawab semua pihak khususnya pelaku industri. Tujuan dari

Etika Profesi Untirta


3
penerapan K3 itu sendiri sebenarnya adalah meningkatkan kesadaran dan ketaatan
pemenuhan terhadap norma K3,meningkatkan partisipasi semua pihak untuk
optimalisasi pelaksanaan budaya K3 disetiap kegiatan usaha dan terwujudnya budaya
K3 masyarakat indonesia. Dan sebagai sasarannya adalah tingginya tingkat
pemenuhan norma K3, meningkatnya jumlah perusahaan yang mendapatkan
kecelakaan nihil (zero acctident) dan terwujudnya masyarakat yang berperilaku K3.
[6]

Pada era globalisasi saat ini, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan salah satu tuntutan utama dalam pemenuhan
standar Internasional terhadap suatu produk barang atau jasa. Oleh kaena itu,
membudayakan K3 merupakan salah satu kontribusi membangun bangsa dan negara
sehingga dapat bersaing dengan bangsa dan negara maju.

Ada beberapa alasan mengapa penerapan SMK3 di industri masih belum seperti apa
yang diharapkan antaranya:

1. Masih kurangnya pemahaman masyarakat umunya dan pengusaha khususnya.


2. Menganggap penerapan SMK3 membutuhkan biaya mahal.
3. Belum memprioritaskan K3.
4. Sumber daya manusia yang terbatas.

Untuk menekankan tentang pentingnya SMK3 maka pemerintah mengeluarkan PP


No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3. Sesuai dengan peraturan tersebut
dijelaskan beberapa tujuan penerapan SMK3 antara lain:

1. Meningkatkan efektifitas perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja buruh, dan atau serikat pekerja serikat
buruh, serta.
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktifitas.

Etika Profesi Untirta


3
Etika Profesi Untirta
4

Anda mungkin juga menyukai