TANGGUNG
JAWAB
INSINYUR
14 juni 2021
Km 3, Kotabumi, Kec.
Etika Purwakarta,
Profesi Untirta Kota Cilegon,
1
Banten 42435
PROLOG CHAPTER HAK & TANGGUNG JAWAB INSINYUR
Pada kesempatan ini kelompok 8 Matakaliah Etika Profesi mendapati bagian pembahasan
perihal Hak & Tanggung Jawab Insinyur yang dimana tujuan dari penyusunan chapter ini
untuk memenuhi nilai matakulaih Etika Profesi Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Berikut kami menyusun isi dari chapter yang kami bahas, diantaranya:
Pengertian Dasar
Insinyur/Engineer: Adalah seorang bekerja dalam profesi insinyur di bidang
engginer yang mampu untuk menggunakan keahlian/keilmuan matematika dan
pengetahuan alam yang di dapati dari pendidikan dan pengalaman dan pelatihan
(workshop) untuk merancang, mengembangkan maupun mengubah suatu benda/bahan
energi dan berbagai sumber yang berasal dari alam menjadi produk lain demi
keselamatan, kenyamanan dan kesejahteraan untuk seluruh umat manusia.
Dalam profesi ini keahlian insinyur melakukan banyak sekali percobaan
yangdi lakukan dan menguji nya untuk menemukan suatu perubahan atau
pengembangan yang dapat di manfaatkan untuk kepentingan orang banyak, dalam
pekerjaan nya insinyur banyak menggunakan komputer yang dimana ini adalah salah
satu fasilitas yang wajib di punyai oleh seorang insinyur/engineer, karena fasilitas ini
akan di gunakan sebagai perancangan dan suatu bentuk analisa, menguji kerja mesin
atau membuat sistem yang sangat rumit.
Dalam hak pekerja engineer/maupun pekerjaan bidang lain nya mempunyai beberapa
kategori diantaranya:
Dari hak-hak diatas mempunyai ketentuan dan perundang-undangan nya sesuai aturan
pemerintah Republik Indonesia
Tanggung Jawab : adalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya).[3] Sehingga bertanggung
jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan
makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab
mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual
ataupun teologis.[4]
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak
dan dapat juga tidak mengacu kepada hak.
Inspeksi mesin secara rutin atau berkala tentu akan memudahkan setiap
karyawan dari divisi engineering mulai dari staff, supervisor engineering hingga
jabatan yang ada diatasnya untuk tahu apa masalah yang terjadi pada mesin
produksi jika memang suatu hari terjadi masalah terhadap mesin produksi seperti
mesin yang tiba tiba mati atau korsleting kelistrikan mesin produksi.
Jika memang ketika melakukan pengecekan mesin produksi ini seorang staff
engineering menemukan hal yang akan berdampak terhadap produksi perusahaan
terkait mesin produksi, maka staff engineering tersebut harus segera melakukan
update atau pembaruan sparepart mesin produksi.
Arti engineering dalam bahasa Indonesia adalah teknik dimana teknik ini
memiliki beberapa fokus study, sehingga tidak jarang jika banyak sekali banyak
divisi engineering dalam sebuah perusahaan. Hal tersebut tidak lain dan tidak
bukan adalah bertujuan untuk mendukung kegiatan produksi peruahaan.
Meski sama sama berada dalam divisi engineering, nyatanya bukan berarti
staff enginering ini mahir dalam segala bidang engineering. Oleh karena itu
perusahaan mengharuskan setiap staff engineering untuk fokus bekerja sesuai
Pada era globalisasi saat ini, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan salah satu tuntutan utama dalam pemenuhan
standar Internasional terhadap suatu produk barang atau jasa. Oleh kaena itu,
membudayakan K3 merupakan salah satu kontribusi membangun bangsa dan negara
sehingga dapat bersaing dengan bangsa dan negara maju.
Ada beberapa alasan mengapa penerapan SMK3 di industri masih belum seperti apa
yang diharapkan antaranya: