Fasilitator
•TIK banyak menyediakan sesuatu , untuk mempermudah pekerjaan
Enabler
•Menawarkan sesuatu kebutuhan atau kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu (Chang:2002)
Menurut McQuail terdapat 7 poin:
Interactivity
Social presence
Media richness
Autonomy
Playfulness
Privacy
Personalization
Source: McQuail’s Mass Communucation Theory 6th edition
Everet Rogers:
Interactivity membuka peluang bagi
komunikator untuk berkomunikasi secara
luas (massa) dan melakukan feedback melalui
media komputer .
De-massified setiap individu dapat saling
tukar-menukar pesan terhadap masyarakat
luas.
Asynchronous individu memiliki waktu
yang fleksibel dalam mengirim dan menerima
pesan.
John V. Pavlik :
Communicati Product structure society
on worker
Intended Increased Interactivity Decentralizati Economic
consequence efficiency, User Control on virtual benefit,
lower cost, Multimedia newsroom freedom
greater content Telecommuti
speed,fkexib ng
ility
Unintended/ Health Information Redefined Privacy lost,
unexpected effects, more costly, roles pace of
consequence Fewer jobs intellectual Organization technological
change faster
property
than society’
rights hard
to define
Perubahan radikal akan terjadi dibidang
ekonomi,politik, budaya.
Bid. ekonomi: memperluas produktivitas,
membuka lapangan kerja, serta meningkat
kualitas kerja di segala bidang
Bid. Politik: akses desentralisasi dan
peningkatan volume informasi membuka
lebar-lebar pintu demokrasi, pada akhirnya
masyarakat dapat berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan.
Bid. Budaya: daya hidup kreatif baru akan
muncul, serta membuka peluang terhadap
budaya yang berbeda untuk saling bertemu
dan memahami, terciptanya komunitas virtual
baru yg tidak memandang
umur,suku,gender,ras,agama
Nilai dan sosial yang baru akan berkembang
melalui TIK
Source: Cess J. Hamelink, United nations research institute for social
development
Bidang ekonomi: Penyebaran TIK akan
memperkuat tren historis terhadap kesenjangan
sosial ekonomi
Bidang Politik:
1. bagi pemerintah, TIK hanya akan mengawasi
warga negara.
2. ketimpangan kekuasaan antara elit pemerintah,
yang membatasi kebebasan berpendapat
masyarakat (pseudo demokrasi).
3. Individu yang terfragmentasi dalam memilih
informasi, akan sulit melahirkan opini publik
Bidang Budaya: TIK hanya akan mewujudkan
homogenisasi budaya, tribalisasi budaya.
Gagal meramalkan implikasi sosial dan
ekonomi masa depan TIK, karena tidak ada/
belum ada instrumen ilmiah yang valid untuk
menjelaskannya.
(Dominick, 2002) menyatakan lima implikasi
sosial perkembangan TIK, contohnya internet:
Kurangnya peran Gatekeepers
Kelebihan akan Informasi
Memerlukan interpretasi yang lebih bagi
pengguna
Hilangnya ruang privat
Keperluan akan regulasi dan etika
Sarana TIK di Indonesia yang belum memadai
Ketidaksiapan pemerintah dalam membuat
regulasi (konvergensi media)
Keilmuan: ilmu pengetahuan yang diperlukan
untuk menjalankan dan mengambil manfaat
dari TIK.
Bahasa: sebagian besar halaman web
berbahasa Inggris, Jepang, Prancis, dan
Jerman.
Budaya baca tulis belum merata.