Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Ummi Maktum

Nim : 2018.02.5.0008
Matkul : Manajemen Pembenihan

Klasifikasi Dan Morfologi


        Menurut Subyakto dan Cahyaningsih (2005), Klasifikasi kerapu macan  (Epinephelus
fuscoguttatus) sebagai berikut:
Filum :  Chordata
Subfilum  :  Vertebrata
Kelas   :  Osteichtyes
Subkelas :  Actinopterigi
Ordo :  Percomorphi
Subordo :  Percoidea
Family :  Serranidae
Genus :  Epinephelus
Spesies :  Epinephelus fuscoguttatus

Gambar 1. Morfologi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus).

      Bentuk badan kerapu macan memanjang dan gepeng (Compressed), tetapi kadang-kadang
ada juga yang agak bulat. Mulut lebar serong ke atas dan bibir bawahnya menonjol keatas.
Rahang bawah dan atas dilengkapi gigi-gigi geratan yang berderet dua baris, ujungnya lancip,
dan kuat. Sementara itu, ujung luar bagian depan dari gigi baris luar adalah gigi-gigi yang
besar. Badan kerapu macan ditutupi oleh sisik kecil yang mengilap dan bercak loreng mirip
bulu macan (Subyakto dan Cahyaningsih, 2005). Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah,
moncong panjang memipih dan menajam, maxillarry lebar diluar mata, gigi pada bagian sisi
dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam
pada bagian dorsal dan posterior (Anonimous, 2010a). 
       Kerapu macan memiliki sirip dorsal (punggung), sirip anal (perut), sirip pectoral (dada),
sirip caudal (ekor), dan garis lateral (gurat sisi), sirip dorsal memanjang hampir sebagian
bagian punggung, dimana bagian jari-jari kerasnya memiliki jumlah yang sama dengan jari-
jari lunaknya. Jumlah jari-jari adalah 13-15 buah. Sirip anal terdiri dari 3 buah jari-jari,
sedangkan jumlah jari-jari sirip ekor adalah 15-17 dan bercabang dengan jumlah 13-15 buah.
Sisik yang menutupi seluruh permukaan tubuh berbentuk kecil, mengkilat dengan bentuk
sikloid. Warna dasar kerapu macan adalah cokelat, dengan perut berwarna putih serta bercak
hitam dan putih disekujur tubuh yang tidak beraturan (BBL Batam, 2006)

Siklus Reproduksi dan Perkembangan Gonad


Ikan kerapu macan bersifat hermaprodit protogini, yaitu pada tahap perkembangan mencapai
dewasa (matang gonad) berjenis kelamin betina kemudian berubah menjadi jantan setelah
tumbuh besar atau ketika umurnya bertambah tua. Fenomena perubahan jenis kelamin pada
kerapu sangat erat hubungannya dengan aktivitas pemijahan, umur, indeks kelamin dan
ukuran benih (Smith, 1982 dalam Subyakto dan Cahyaningsih, 2005). Bobot kerapu macan
betina 3,0 – 4,5 kg dan bobot kerapu macan jantan 5,0 – 6,0 kg ke atas atau ketika kerapu
macan jantan sudah mampu menghasilkan sperma untuk membuahi telur ikan betina.
Menurut Chen (1991) mengatakan bahwa pada jenis E. diacanthus kecenderungan
perkembangan matang gonad terjadi selama masa non reproduksi yaitu antara umur 2 – 6
tahun. Perkembangan matang gonad terbaik terjadi antara umur 2 – 3 tahun.

Pemijahan
Indukan kerapu macan dibiarkan untuk memijah secara alami dalam tangki. Pemijahan
umumnya terjadi pada malam hari (antara jam 9 malam – 3 pagi), Pemijahan berlangsung
selama tiga sampai enam malam setiap bulan selama fase bulan baru. Di RIM Gondol,
indukan kerapu umumnya bertelur sepanjang tahun (Sugama dkk. 2002). Selama periode
pemijahan, kerapu macan dapat bertelur antara 0,8 dan 6,0 juta telur setiap malam. Di Bali
pada bulan Juli dan Agustus, angin dingin selatan menyebabkan suhu air turun menjadi
sekitar 25° C. Selama periode ini, indukan kerapu macan biasanya berhenti memijah.
Kalaupun indukan tersebut memijah selama periode ini, telur yang dihasilkan hanya sedikit
dan kualitasnya rendah sehingga tidak dapat digunakan untuk produksi pembenihan.

Anda mungkin juga menyukai