JUDUL :
DISUSUN OLEH :
20180250008
PRODI PERIKANAN
SURABAYA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Metode Penyluhan dengan
judul“Pemberdayaan Istri Nelayan Melalui Wirausaha Untuk Peningkatan Ekonomi Di
Kabupaten Boalemo, Gorongtaro”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah dan masih
jauh dari kesempurnaan. Mohon kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
sangat diharapkan guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat
bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II DESKRIPSI WILAYAH...................................................................................... 2
BAB III MASALAH........................................................................................................... 3
BAB IV PEMECAHAN MASALAH................................................................................ 4
BAB V RENCANA KEGIATAN...................................................................................... 5
BAB VI PENUTUP............................................................................................................. 6
LAMPIRAN......................................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DESKRIPSI WILAYAH
Kabupaten Boalemo dengan ibu kota Tilamuta merupakan kabupaten hasil pemekaran
Kabupaten Gorontalo pada tahun 1999. Kabupaten Boalemo dibentuk pada tanggal 12
Oktober 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo. Jumlah
penduduk kabupaten Boalemo pada tahun 2019 sebanyak 147.682 jiwa.
Kabupaten Boalemo terletak pada posisi di antara 00°24'04" - 01°02'30" Lintang Utara (LU)
dan 120°08'04" - 122°33'33" Bujur Timur (BT)
dengan batas-batas sebagai berikut:
Utara Laut Sulawesi
Timur Kabupaten Gorontalo
Selatan Teluk Tomini
Barat Kabupaten Pohuwato
Berdasarkan data historis, Boalemo pada abad ke-17 pernah menjadi sebuah daerah kerajaan,
wilayahnya mencakup bagian barat Gorontalo. Ketika Belanda berkuasa sistem pemerintahan
beberapa kali mengalami perubahan. Dalam Lembaran Negara tahun 1925 Nomor 262,
Keresidenan Gorontalo dibagi menjadi dua wilayah pemerintahan, yakni; 1) Onder Afdeling
Gorontalo dengan Onder distriknya, meliputi Atinggola, Kwandang, Sumalata, Batudaa,
Tibawa, Gorontalo, Telaga, Tapa, Kabila, Suwawa dan Bonepantai, 2) Onder Afdeling
Boalemo dengan Onder distriknya, meliputi Paguyaman, Tilamuta dan Paguat.
2
BAB III
MASALAH
Beberapa masalah dalam integrasi wanita nelayan dalam pembangunan kelautan dan
perikanan antara lain, keadaan pendidikan yang umumnya sangat rendah, tenaga wanita
sering tidak dinilai, masih adanya nilai-nilai sosial budaya masyarakat sebagai penghambat
berperan sertanya wanita nelayan secara aktif. Disisi lain wanita nelayan khususnya istri
nelayan berpotensi dapat meningkatkan ekonomi keluarga nelayan itu sendiri. salah satu
unsur potensi sosial untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir adalah kaum
perempuan, khususnya istri nelayan. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu memperdayakan
perempuan pesisir khususnya istri nelayan dalam berwirausaha untuk meningkatkan ekonomi
keluarga nelayan.
3
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalahnya yaitu dengan melakukan penyuluhan dan binaan menegenai
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya dalam bidang kewirausahaan dalam
menjawab perekonomian pengolahan hasil perikanan untuk masa yang akan datang . Teknik dan
metode mempemberdayaan yang akan diterapkan dalam kegiatan berwirausaha dengan
manfaatkan hasil tangkapan ikan dijadilkan pengolahan hasil perikanan berbasis berwirausaha
dengan metode penyuluhan dan praktek langsung di lapangan. Kegiatan tersebut akan diawali
dari penyuluhan tentang penanganan hasil-hasil perikanan, fortifikasi dan difersifikasi hasil
perikanan, teknik pengolahan hasil perikanan dari tahap pemilihan bahan baku, teknik penerapan
manajemen usaha atau berwirausaha (teori dan praktek) (pengujian langsung dengan teknik
pembuatan)
4
BAB V
RENCANA KEGIATAN
No Perihal Keterangan
1 Masalah Beberapa masalah dalam integrasi wanita nelayan dalam
pembangunan kelautan dan perikanan antara lain, keadaan
pendidikan yang umumnya sangat rendah, tenaga wanita
sering tidak dinilai, masih adanya nilai-nilai sosial budaya
masyarakat sebagai penghambat berperan sertanya wanita
nelayan secara aktif. Disisi lain wanita nelayan khususnya
istri nelayan berpotensi dapat meningkatkan ekonomi
keluarga nelayan itu sendiri. salah satu unsur potensi sosial
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir adalah
kaum perempuan, khususnya istri nelayan.
2 Kegiatan Kegiatan ini akan diawali dari penyuluhan tentang
penanganan hasil-hasil perikanan, , teknik pengolahan hasil
perikanan dari tahap pemilihan bahan baku, teknik
penerapan manajemen usaha atau berwirausaha (teori dan
praktek) (pengujian langsung dengan teknik pembuatan)
3 Tujuan Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir
khususnya kaum istri nelayan, agar kehidupannya jauh
semakin baik dan maju.
4 Sasaran Para istri nelayan di desa Tabongan
5 Metode Kunjungan / sosialiasi dan praktek berwirausaha
6 Volume 20 orang
7 Lokasi Di Kabupaten Boalemo khususnya Kecamatan Dulupi Desa
Tabongo
8 Waktu 1 hari
9 Biaya Rp 10.000.000
10 Sumber Biaya Universitas Negeri Gorongtalo
11 Pelaksana Saya sendiri sebagai penyuluh
12 Penanggung Jawab Saya sendiri
5
BAB VI
PENUTUP
Program penyuluhan dan pemberdayaan istri nelayan ini di ikuti sebayak 20 orang.
Program Penyuluhan ini melalui wirausaha memiliki tujuan untuk peningkatan ekonomi
keluarga istri nelayan khususnya yang Masyarakat di Desa Tabongo dan penanganan di tingkat
konsumen akhir sehari-hari di rumah, serta bagaimana memanfaatkan dan mengolah berbagai
jenis hasil perikanan, mengelola usaha dan mengendalikan usaha hasil perikanan yang akan
diproduks.
6
LAMPIRAN
Lampiran I
Cara memilih bahan baku
Ikan yang cocok diolah menjadi bakso adalah ikan yang durinya tidak menyebar sehingga
seluruh duri-durinya lebih mudah disisihkan. Contoh ikan yang durinya menyebar ke seluruh
bagian daging adalah ikan bandeng. Oleh karena itu, ikan bandeng merupakan salah satu ikan
yang tak cocok diolah jadi bakso sebab durinya sulit disisihkan. Sebaiknya, Anda memilih ikan
yang bagian dagingnya tebal dengan duri yang berkumpul di bagian tengah.
Ikan yang segar adalah kunci kelezatan bakso ikan. Bila Anda memutuskan untuk menggunakan
ikan segar, pilihlah ikan yang teksturnya masih kenyal dengan aroma yang tidak menusuk.
Sedangkan bila Anda ingin menggunakan ikan fillet yang sudah dibekukan, sebaiknya gunakan
ikan fillet dalam keadaan dingin agar tekstur bakso yang digunakan jadi lebih kenyal. Ikan yang
sudah difillet biasanya lebih mudah diolah menjadi bakso ikan karena sudah tak mengandung
duri dan tinggal dicampurkan dengan bahan-bahan pelengkap bakso lainnya.
Hampir semua jenis ikan bisa digunakan untuk membuat bakso ikan, asalkan tidak memiliki
duri-duri yang menyebar. Bila Anda ingin membuat bakso menggunakan ikan yang agak mahal,
Anda bisa memilih ikan marlin, ikan tenggiri, kakap, kerapu atau ikan nila. Jenis ikan tersebut
memiliki daging yang tebal dan mudah dipisahkan dari durinya. Sedangkan bila Anda ingin
membuat bakso ikan yang lebih ekonomis, Anda bisa menggunakan jenis ikan kecil seperti ikan
kembung, ikan kacang-kacang, ikan kurisi atau ikan gulama. Beberapa jenis ikan tersebut cocok
dijadikan bahan baku bakso yang akan dijual kembali.
Lampiran 2
7
Materi kewirausahaan
Apasih wirausaha dan kewirausahan itu?
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan. Sedangkan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Apa tujuan kewirausahaan itu?
Dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain
Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang bisa menyerap banyak tenaga kerja di daerah
asal
Meningkatkan kesejahteraan kehidupan diri sendiri serta masyarakat sekitar dari usaha
yang dijalankannya dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Menularkan serta mengembangkan semangat berwirausaha pada orang lain
Membantu para pengusaha muda guna berkreasi serta berinovasi
Artinya adalah tujuan hidup kita bukanlah menjadi kaya,.. tetapi Melainkan tumbuh. Untuk
tumbuh, Anda harus percaya, mau, mampu, dan dipelihara, Kaya adalah akibat, Bukan tujuan,
Kaya yang bermartabat, bukan sekedar kaya,Yaitu: Kaya melalui proses kemandirian
Lampiran 3
8
Pembuatan bakso ikan tenggiri
Cara membuat:
9
1. Masukan daging ikan tenggiri yang sudah dibersihkan ke dalam mesin bakso atau blender
bersama dengan bawang putih, putih telur, garam, merica, gula pasir dan es serut secukupnya.
Haluskan semua bahan sampai benar-benar halus.
2. Tuangkan adonan tersebut ke sebuah wadah lalu masukan tepung tapioka atau tepung sagu
sambil diaduk-aduk sampai semua bahan tercampur.
3. Siapkan panci dan rebus air bersih secukupnya sampai mendidih. Kalau sudah matikan apinya.
5. Ambil adonan bakso dengan sendok makan lalu masukan dalam air panas yang sudah direbus
di panci.
6. Rebus kembali bakso dengan api sedang sampai bakso ikannya matang dan mengambang.
Lampiran 4
10
Lama waktu penggunaan timba hingga 4.5 tahun.
Lama waktu penggunaan meja dan kursi hingga 4 tahun.
Lama waktu penggunaan peralatan tambahan hingga 1.5 tahun.
Investasi
Peralatan Harga
Gerobak Rp. 1,220,000
Kompor dan gas Rp. 330,000
Panci Rp. 80,000
Mesin giling ikan Rp. 3,000,000
Wajan Rp. 80,000
Penggoreng Rp. 28,000
Wadah Rp. 50,000
Serbet Rp. 30,000
Mangkuk Rp. 225,000
Sendok Rp. 65,000
Garpu Rp. 60,000
Pisau Rp. 50,000
Telenan Rp. 30,000
Baskom Rp. 25,000
Nampan Rp. 40,000
Timba Rp. 35,000
Meja dan Kursi Rp. 1,440,000
Peralatan tambahan Rp. 45,000
Jumlah Investasi Rp. 6,833,000
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
Penyusutan gerobak 1/30 x Rp. 1.220.000 Rp. 40,667
Penyusutan kompor dan gas 1/30 x Rp. 330.000 Rp. 11,000
Penyusutan panci 1/30 x Rp. 80.000 Rp. 2,667
Penyusutan mesin giling ikan 1/30 x Rp. 3.000.000 Rp. 100,000
Penyusutan wajan 1/30 x Rp. 80.000 Rp. 2,667
Penyusutan penggoreng 1/30 x Rp. 28.000 Rp. 933
Penyusutan wadah 1/30 x Rp. 50.000 Rp. 1,667
Penyusutan serbet 1/30 x Rp. 30.000 Rp. 1,000
Penyusutan mangkuk 1/30 x Rp. 225.000 Rp. 7,500
Penyusutan sendok 1/30 x Rp. 65.000 Rp. 2,167
Penyusutan garpu 1/30 x Rp. 60.000 Rp. 2,000
Penyusutan pisau 1/30 x Rp. 50.000 Rp. 1,667
Penyusutan telenan 1/30 x Rp. 30.000 Rp. 1,000
Penyusutan baskom 1/30 x Rp. 25.000 Rp. 833
Penyusutan nampan 1/30 x Rp. 40.000 Rp. 1,333
Penyusutan timba 1/30 x Rp. 35.000 Rp. 1,167
Penyusutan meja dan kursi 1/30 x Rp. 1.440.000 Rp. 48,000
Penyusutan alat tambahan 1/30 x Rp. 45.000 Rp. 1,500
Total Biaya Tetap Rp. 227,767
Biaya Variabel
Daging ikan Rp. 75,000 x 30 = Rp. 2,250,000
Tepung sagu Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
Tepung kanji Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
11
Bawang putih Rp. 25,000 x 30 = Rp. 750,000
Telur Rp. 25,000 x 30 = Rp. 750,000
Garam Rp. 2,000 x 30 = Rp. 60,000
Gula pasir Rp. 12,000 x 30 = Rp. 360,000
Keripik pangsit Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Kecap Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Saos Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Sambal Rp. 20,000 x 30 = Rp. 600,000
Tahu Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Mie Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Penyedap rasa Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000
Gas LPG Rp. 20,000 x 30 = Rp. 600,000
Biaya Variabel Rp. 9,720,000
Total Biaya Operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 9,947,767
Pendapatan per Bulan
Penjualan rata – rata =
100 porsi x Rp. 5,000 = Rp. 500,000
Rp. 500,000 x 30 hr = Rp. 15,000,000
Keuntungan per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 15,000,000 – 9,947,767 = Rp. 5,052,233
Lama Balik Modal
Total Investasi / Keuntungan = Rp. 6,833,000 : 5,052,233 = 1 bln
12