LANDASAN TEORI
A. Hakikat Metode
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
tercapainya tujuan atau sasaran yang diinginkan.3 Metode juga dapat diartikan
B. Metode Ulama
adalah:
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1992), h.74
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h.5
3
Hamzah B Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2012), h.5
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelejaran Berorientasi Standar Proses Penddikan, (Jakarta:
Kenana, 2009), h. 126
20
1. Metode Dakwah
hakekat hidup yang berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
2. Metode Imperatif
ma’ruf dan nahi munkar. Metode ini membuat metode dakwah tidak
umum atau memberikan ceramah di atas podium, lebih dari itu, esensi
5
Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 51
6
Ibid., 52
21
3. Metode Bimbingan
potensi atau fitrah dan kehanifan manusia, yang merupakan suatu proses
C. Hakikat Ulama
Kata ulama dalam bahasa Arab adalah bentuk plural dari dari kata
‘alim yang berarti tahu, mengerti, pandai dan sejenisnya. Kata ‘alim dalam al-
Qur’an terulang sebanyak 106 kali, namun kata ulama tersebut dalam al-
Qur’an hanya dua kali saja. Pertama, dalam konteks ajakan al-Qur’an untuk
ragam jenis dan warna buah-buahan, hewan dan manusia, yaitu Q.S. Fatir: 28
yang berbunyi:
Maka yang dimaksud dengan ulama dalam ayat di atas ialah orang-
orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah, yakni mereka yang
7
Ibid., h.55
22
memiliki pengetahuan tentang ayat-ayat Allah yang bersifat kauniyah (Sains
atau alam semesta). Karena di dalam al-Qur’an itu sendiri terdapat banyak
semesta adalah ciptaan Allah yang karena keteraturan system dan kehebatan
Maka dengan menyelidiki alam semesta, manusia akan semakin sadar dan
alam semesta ini sebagai ayat-ayat Kauniyah (teks/tanda alam semesta) yang
keduanya saling melengkapi. Oleh karena itu, istilah ulama dalam bahasa
Arab modern juga berarti para cendekiawan dalam salah satu bidang sains
dan teknologi.8
Allah SWT, baik yang Qauliyah (ajaran Qur’an atau agama) maupun yang
manusia kepada pengetahuan tentang kebenaran Allah dan memiliki sifat taat
dan khasyyah (takut) pada-Nya, sesuai antara ilmu dan amalnya serta ikhlas
interpretasi para ulama salaf lebih sempit dari perspektif al-Qur’an di atas,
8
Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 29
9
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung : CV Pustaka Setia, 1998), h.9
23
karena hanya membatasi pada orang-orang yang mengusai ayat-ayat
qauliayah saja.10 Padahal teks Haditsnya masih sangat umum dan masih
wilayah.
Dalam penelitian ini, ulama yang dimaksud adalah para ulama yang
ada di lingkungan Desa Koto Tuo Kecamatan Depati VII. Adapun nama-
nama ulama yang akan menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
24
8 M. Sahariman. Dpt Ulama dan Tokoh Masyarakat
Sejak dulu, ulama memiliki peran yang sangat besar dalam berbagai
dunia ini yang tidak melibatkan peran ulama. Mereka jugalah orang pertama
masyarakat, niscaya tidak akan tumbuh pula keinginan untuk berubah, apalagi
upaya untuk melakukan perubahan. Dari sini bisa disimpulkan, bahwa ulama
konteks ini adalah al-Quran dan Sunnah.11 Dengan kata lain, peran
utama ulama sebagai pewaris para nabi adalah menjaga agama Allah Swt
Allah.
11
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi dan
Kompetensi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 36
25
2. Pembimbing, pembina dan penjaga umat.12 Pada dasarnya, ulama
kerusakan dan kebatilan semua pemikiran dan sistem kufur kepada umat
semua sepak terjang kaum kafir dan antek-anteknya. Ini ditujukan agar
3. Pengontrol penguasa.13 Peran dan fungsi ini hanya bisa berjalan jika
4. Sumber ilmu.14 Ulama adalah orang yang fakih dalam masalah halal-
haram. Ia adalah rujukan dan tempat menimba ilmu sekaligus guru yang
bertugas membina umat agar selalu berjalan di atas tuntunan Allah dan
12
Ibid., h.38
13
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi dan
Kompetensi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),h. 34
14
Ibid., h.39
26
Rasul-Nya. Dalam konteks ini, peran sentralnya adalah mendidik umat
yang diartikan dengan haluan dan jalan. Pendapat lain mengatakan bahwa
agama berasal dari dua buah kata, yaitu A yang artinya tidak, dan GAMA
yang artinya kacau balau. Jadi agama adalah tidak adanya kacau balau atau
dengan kata lain teratur. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hidup beragama
adalah hidup yang teratur, sesuai dengan haluan atau jalan yang telah
sesuai dengan instink dan fitrahnya untuk mengakui adanya kekuatan yang
luar biasa di atas alam yang ada ini. Di sini memeluk sebuah agama
mengingkari hati nuraninya sendiri. Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-
pelarian. Walau terkadang Tuhan yang disebutnya bisa saja tanpa nama.
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia
27
Karena ketika Tuhan bisa diungkapkan dengan banyak nama, maka otomatis
manusia yang berarti lebih banyak yang dapat dilakukannya sendiri, maka
semakin sedikit Tuhan yang dipercayainya. Hali ini dapat dilihat dari
diyakini (Tuhan).16
sejak zaman manusia purba dan memiliki akar budaya yang kuat di
16
A.G Honig, Ilmu Agama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), h.5
28
Indonesia, hingga saat ini masih ada masyarakat yang mempercayai
kepercayaan ini. Animisme adalah kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak
tertentu.17 Roh-roh itu dapat berbuat baik, tetapi juga dapat berbuat jahat.
Manusia perlu memujanya sambil memberi sesajen agar roh itu tidak
Animisme berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti Roh.
yang ada dibumi baik itu hidup ataupun mati mempunyai roh.18
(seperti kawasan tertentu, gunung, laut, sungai, gua, pohon dan batu
ini adalah adanya roh-roh orang yang telah meninggal, kepercayaan ini
mempercayai jika roh orang yang telah meninggal dapat masuk ke tubuh
17
Dwi Ari Listiyani, Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional,
2009), h. 21
18
Bustanudin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia : Pengantar Antropologi Agama,
(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), h. 33
29
mereka ditakuti. Oleh masyarakat saat itu, arwah orang-orang terkemuka
seperti kepala suku dan nenek moyang dianggap suci. Oleh karena itu,
Megalithikum juga dibangun di atas gunung atau bukit. Budaya ini terus
dunia ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan ghaib. 20
kerajaan.
30
mempengaruhi kepercayaan tersebut yang masih menjadi kepercayaan
sebagian besar masyarakat Indonesia pada saat itu. Untuk itu, tidaklah
SAW.
yang sampai saat ini masih ada yang survive dan ada yang tenggelam. Di
antara evolusi tersebut, agama pagan, yang juga disinggung dalam al-
kehadiran agama Hindu dan Buddha. Meski masih sulit untuk mencari
mengkeramatkan benda.
31
Adanya konsep yang kurang lebih sama dengan sejarah Ibrahim
dalam mencari Tuhan. Agaknya, ada titik temu antara Islam (atau hanif),
lazimnya menyisakan hal-hal yang masih berakar kuat hingga saat ini.
bahwa kelahiran agama pagan ditimbukan oleh dua faktor, yakni faktor
ia, ada satu Dzat yang memegang kendali pada seluruh kejadian di alam
22
Bustanudin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia : Pengantar Antropologi Agama,
(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), h.24
23
A.G Honig, Ilmu Agama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), h.12
32
kemudian dikeramatkan, dihormati, dan pada perkembangannya, benda
lain. Secara garis besar, ada tiga agama besar yang dapat digolongkan
atau benda memiliki pribadi. Artinya bahwa roh atau benda memiliki
dan pribadi yang berada di balik benda tersebut. Pola pikir yang demikian
baru didobrak dan dianggap sesat setelah datangnya agama Kristen yang
24
Ibid.,h.13
25
Burhanuddin Daya, Agama Dialogis: Merenda Dialektika Realita Hubungan Antaragama,
(Yogyakarta: Minang Lintas Budaya, 2004), h.45.
26
Burhanuddin Daya, Agama Dialogis: Merenda Dialektika Realita Hubungan Antaragama,
(Yogyakarta: Minang Lintas Budaya, 2004), h.46
33
benda dan pribadi di balik benda. Kalaunpun ada dakwah, seperti yang
(seperti kawasan tertentu, gua, pokok atau batu besar), mempunyai jiwa
malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam
27
A.G Honig, Ilmu Agama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994),. h. 22
34
Barat masih terdapat 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk
animisme.28
orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan, misalnya suku
Nias mempercayai bahwa seekor tikus yang keluar masuk dari rumah
orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh babi atau harimau dan
reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha, di mana
dalam reinkarnasi, jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang
agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda
orang meninggal, maka ruhnya dianggap hidup lagi dan ruh tersebut dapat
bertemu dengan ruh manusia yang masih hidup. Ia bisa menolong atau
28
Ibid., h.63
29
Burhanuddin Daya, Agama Dialogis: Merenda Dialektika Realita Hubungan Antaragama,
(Yogyakarta: Minang Lintas Budaya, 2004), h.65
35
sebaliknya mengganggu. Dan agar ruh itu mendatangkan kebaikan, maka
orang hidup, bukan saja berasal dari manusia, tetapi juga, binatang,
sadaqah.
kaya, konglomerat, dan para kaum muslim. Oleh sebab itu, setiap muslim
30
Burhanuddin Daya, Agama Dialogis: Merenda Dialektika Realita Hubungan Antaragama,
(Yogyakarta: Minang Lintas Budaya, 2004), h.66
36
Karena bisa saja dalam setiap kebaikan apapun orang mengklaim baik
fetish dan sebagainya. Dan fetish ini bisa mempunyai bentuk apa saja
barang yang bersangkutan itu mempunyai jiwa atau roh. Roh itu adalah
37
ataupun seluruh rakyat. Fetish yang terdapat pada tentera Omaka (Indian)
badan dan roh hewan dalam kehidupan ini, bertempatnya roh manusia
sesudah mati dalam alam barzakh, yaitu tempat yang terdapat antara dunia
Artinya : “Dan dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, Kemudian
dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan
umur(mu) yang Telah ditentukan. Kemudian kepada Allah-lah
kamu kembali, lalu dia memberitahukan kepadamu apa yang
dahulu kamu kerjakan.” (Q.S Al-An’am:60)33
32
Nadia Lestari, Kepercayaan Animisme dan Dinamisme (hhtp: nadialestari.Blogspot
diakses 22 Februari 2016)
33
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Hidayahkarya, 2000),
h.1110
38
dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”(Q.S Az-Zumar:42)34
berikut ini:
34
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Hidayahkarya, 2000),
h.953
35
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Hidayahkarya, 2000),
h.999
39
Artinya : “(24) Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-
citakannya? (25) (Tidak), Maka Hanya bagi Allah kehidupan
akhirat dan kehidupan dunia.” (Q.S An-Najm: 24-25)36
36
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Hidayahkarya, 2000),
h.1112
40