OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan petunjuknya skripsi dengan judul “ Pengaruh Latihan Skipping dan
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019”
disadari oleh pihak penulis, namun atas bantuan baik moril maupun materil dari
sebab itu dalam kesempatan ini patutlah penulis menyampaikan ucapan terima
Timur dan Drs. Suparno, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
skripsi ini.
3. Para Dosen IKIP PGRI Kalimantan Timur yang telah banyak memberikan
5. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan kepada penulis
Akhirnya penulis ucapkan semoga amal baik yang telah diberikan kepada
Penulis,
BAB V PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................72
B. Saran.........................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................75
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
14. Rangkuman hasil analisis pretest dan postest terhadap hasil ketepatan
……….68
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Net Bulutangkis......................................................................................12
2. RaketBulutangkis....................................................................................12
3. Shuttlecock Bulutangkis..........................................................................13
4. Lapangan Bulutangkis............................................................................15
5. Latihan Skipping.....................................................................................27
6. Latihan Hexagon.....................................................................................28
Nomor Halaman
Bulutangkis merupakan salah satu sarana bagi bangsa Indonesia untuk dapat
Pada tahun 1873 permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de
cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan
Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953
dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang
objek pukul, lapangan permainan berbentuk segi empat, dan dibatasi oleh
pada beberapa tahun ini. Prestasi yang beberapa tahun lalu sulit
pelatihan yang baik, dukungan lain juga datang dari para ahli dibidang
olahraga dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu yang membuat dasar
pelatihan menjadi lebih baik. Kemajuan prestasi siswa yang terjadi saat ini,
faktor penentu pencapaian prestasi prima atlet dalam cabang olahraga dapat
diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu : (1) Aspek biologis, (2) Aspek
psikologis, (3) Aspek lingkungan, dan (4) Aspek penunjang. (M. Sajoto,
1993:2),
salah satu komponen akan mengurangi hasil atau prestasi yang dicapai.
Demikian pula dalam cabang olahraga bulutangkis, untuk memperoleh
prestasi optimal, juga tidak lepas dari faktor-faktor yang diuraikan diatas.
kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, pukulan, serta unsur
anak-anak usia dini, remaja hingga dewasa. Siswa samarinda juga cukup
Untuk dapat bermain bulutangkis yang baik dan benar pemain harus
yang harus dikuasai oleh setiap pemain meliputi : (1) cara memegang raket
melangkah kaki atau foot work, (4) pemusatan pikiran atau konsentrasi.
Adapun pukulan bulutangkis terdiri atas (1) pukulan service, (2) pukulan
lob, (3) pukulan drive, (4) pukulan dropshot, (5) pukulan pengembalian
service, (6) pukulan smash. Pukulan smash yang kurang efektif yang di
lakukan oleh siswa pada saat pembelajaran, dengan meneliti pukulan smash
halnya pada sekolah-sekolah lain. Siswa yang ada pada SMP Negeri 28
permainan saja, tetapi juga bisa menguasai teknik smash yang baik dan
yang masih kurang dari segi teknik, tentunya perlu latihan teknik khusus,
seperti pada teknik jump smash pada permainan bulutangkis bagi siswa
yang ada di SMP Negeri 28 Samarinda. Untuk itu peneliti berfikir bahwa
tersebut, maka perlu latihan teknik itu sendiri. Oleh karena itu latihan
skipping dan latihan hexagon akan sangat berpengaruh untuk peningkatan
maka penulis atau peneliti mengangkat sebuah judul penelitian untuk diteliti
lebih lanjut, yaitu: “Pengaruh latihan skipping dan latihan hexagon terhadap
ketepatan jump smash dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII
B. Rumusan Masalah
yang berkaitan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat atau tujuan secara
Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan penelitian
pihak.
informasi kepada:
1. Bagi Penulis
a. Sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas akhir yaitu penyusunan
skripsi.
b. Melatih penulis untuk menulis sebuah karya ilmiah dengan cara yang
a. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi siswa dan guru tentang
pentingnya penerapan latihan yang baik dan teratur sebagai dasar dalam
permainan bulutangkis.
3. Bagi Pembaca
bulutangkis.
DASAR TEORI
A. Kajian Teori
yang membina atlet-atlet usia dini dengan harapan akan berprestasi lebih baik.
net, raket, dan bola dengan teknik pemukulan yang bervariasi mulai dari yang
relative lambat hingga yang sangat ceapat disertai dengan gerakan tipuan.
Sebenarnya, pukulan yang berlangsung dalam rally dapat saja bervariasi mulai
dari 1 mil per jam pada pukulan drop hingga 200 mil per jam pada pukulan
smash. Bila dimainkan oleh orang yang ahli, permainan ini dianggap sebagai
Amerika Serikat, Satu rally terdiri dari 89 pukulan, tapi hanya berlangsung
selama 1 menit. 1 pukulan bergerak melintasi net pada setiap setengah detik.
bola bulutangkis (cock) telah dimainkan di cina kuno, di England pada abad ke-
12, di Polandia pada awal abad ke-18, dan di India di penghujung abad ke-19.
pemukulan bola dengan pemukul kayu yang dikenali dengan nama bat atau
“batedor” dan dimainkan di Eropa antara abad ke-11 dan 14. Peserta
diharuskan untuk menjaga bola agar tetap dapat dimainkan selama mungkin.
tempat bermain pada ruangan tersebut mempunyai bentuk seperti jam pasir,
berbentuk ganjil tersebut hingga pada tahun 1901. Sebuah kawat ditambahkan
melintasi bagian tengah lapangan untuk membentuk net yang masih belum
diperbaiki pada tahun 1895 dan 1905. Peraturan tersebut masih tetap digunakan
merupakan dambaan untuk setiap atlet maupun pelatih. Untuk mencapai hal itu
1947. PORI pusat pada saat itu berkedudukan di Yogyakarta. Ketua PORI
menjadi BBU (Bataviasche Badminton Unie). BBU secara umum diikuti oleh
kembali setelah terhenti akibat perang. Dapat diketahui, di tahun 1930-an sudah
merupakan hal biasa bagi tim dari Cina, Malaya, dan Belanda bereksebisi ke
Pernah juga datang perkumpulan bola voli dan tenis. Khusus untuk bulutangkis
menurut catatan, yang pernah datang adalah para pemain dari malaya.
berkiprah di tingkat nasioonal. Di kota kecil itu disebutkan ada delapan klub,
dengan dua klub memiliki pemain baik yakni PB Chung Hua dan PB Hudaya.
Dalam suatu duel meet pada bulan Maret 1952, Chung Hua dengan andalan
pemain kawakan Tan Kim Djoe (jara Cianjur 1949) berhasil mengalahkan
Hudayan 5-2. Dua angka bagi Hudaya dipersembahkan Rasmin pemain terbaik
saat itu, di partai tunggal dengan mengalahkan Kim Djoe 15-7, 122-15, 15-10,
Hua Tjiong yang menang atas sapei, Tan Tek Huo yang menang atas Saedie,
Chu Sun Kie yang mendudukan Endang dan dua nomor lainnya.
individual dan dapat dilakukan dengan caa satu orang melawan satu orang
atau dua orang melawan dua orang. Permainan ini menggunakan raket
1) Net
antara dua idang permainan dan diikatkan pada tiang. Kedua tiang
haruslah kukuh, sehingga net dibentangkan tidak akan turun bila ditarik
2) Raket
raket yang rangkanya terbuat dari kayu. Setelah itu, dikenal raket yang
Saat ini, hampir semua raket yang beredar di pasaran (di took olahraga)
terbuat
campuran titanium.
3) Shuttlecock
ialah shuttle dari bulu angsa, dengan berat 4,8-5,6 gram (73-85 grain)
yang beratnya 5,2-5,4 gram. Shuttle dari bahan bulu angsa ini harus
disimpan dalam ruangan yang agak lembab, untuk menjaga supaya bulu-
sepatu tergolong aksesoris utama, sedang ikat tangan, ikat kepala, dan
harus ringan, namun “menggigit” (tidak licin atau slip) bila dipakai di
lapangan agar pemain dapat bergerak maju maupun mundur tanpa slip
berfungsi sebagai penyerap keringat. Kaos kaki yang agak tebal akan
bebas, tetapi pada tingkat internasional banyak dipakai jenis kaos yang
5) Lapangan Bulutangkis
kaki (13,4 meter) dan lebar 20 kaki (6,1 meter) untuk ganda dan 17 kaki
(5,18 meter) untuk tunggal. Wilayah servis ditandai dengan garis yang
membagi dua lapangan dan garis yang melintang sejauh 6 kaki 6 inci
(1,98 meter) dari net. Untuk ganda, bidang sevis dibatasi juga oleh garis
di bagian belakang, yang berjarak 2 kaki 6 inci (0,76 meter) dari garis
diatas tanah, atau untuk saat ini kebanyakan diatas lantai semen atau
ubin. Pembuatan lapangan bulutangkis biasanya sakaligus didesain
seorang pemain jika shuttlecock yang dipukulnya melewati net dan jatuh
dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi dan ajang persaingan. Sekarang
net”.
1) Ukuran lapangan
1
warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1
2
haerus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri.
1
cm atau 1 inci) harus berada di dalam ukuran 13” (=3,96 m) yang
2
servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan
2) Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Kedua
tiang harus kuat, agar jaring tetap tegang dan lurus seperti disyaratkan
lapangan.
3) Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang disamak dan dujala dengan
jarak1,6 cm (5/8 inci) sampai dengan 2,0 (3/4 inci). Jaring harus
terbentar dengan tegang dan kuat diantara tiang-tiang dan harus memiliki
kaki) dari pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita
putih selebar 3,8 cm (7,6 cm dilipat dua), serta bagian tengah pita
tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan ditegangkan dari
ujung-ujung tiang.
mempunyai 14-16 bulu yang diletakkan pada kepala dari gabus yang
berdiammeter 2,5-2,9 cm (1-1 1/6 inci). Panjang bulu dari ujung bawah
sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2-6,9
1 3
cm (2 -2 inci). Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan
2 4
1
berdiaameter 5,5-6,3 cm (2 1/8 2 inci) pada ujung bawahnya (yang
2
terjauh dari gabus), serta diikat dengan benang atau bahan lain yang
c. Pegangan Raket
penilaian kualitas permainan, oleh karena itu harus dapat dipahami oleh
beberapa gerakan dasar yangt serangkai secara sistematis dari gerakan awal
berpengaruh terhadap hasil. Cara memegang raket yang baik adalah bila
dan bebas. Cara memegang raket menurut Marta dinata (2004:8) adalah
sebagai berikut:
1) Cara Amerika Merupakan Gagang raket dipegang dengan bagian tangan
antara ibu jari dan telunjuk menempel pada bagian permukaan raket
gebuk kasur.
tingkai yang gepeng dan telunjuk berada pada baguan yang sempit
3) Cara Shakehan
4) Cara Campuran
dengan cara mengubah-ubah posisi jari telunjuk dan ibu jari disesuaikan
menentukan arah dari pengembalian bola lawan”. Sikap dan posisi berdiri
diperhatikan adalah:
kaki, badan dan lengan berarti pukulan itu tidak akan keras. Seseorang
mengontrol lawannya bila tidak dapat dengan mudah berada pada posisi
untuk memukul”. Dalam uraian dalam footwork ini, selanjutnya posisi siap
ini dinamakan tengah tengah lapangan. Berdirilah dengan kaki berjajar,
dalam posisi terbuka lebih lebar sedikit dari bahu. Lutut menekuk dan berat
badan berada pada bagian telapak kaki sebelah muka, dekat pangkal ibu
jari. Raket biasanya dipegang mengarah keatas dan kepala raket sedikit
berada pada sisi backhand dari tubuh. Berikut daerah pergerakan dasar
dibawah ialah untuk pemain yang memegang raket dengan tangan kanan
diperlukan penguasaan teknik dasar yang baik. Dengan teknik dasar yang
dan mental. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, maka setiap cabang
Penguasaan pokok yang harus dipahami dan dikuasai oleh setiap pemain
ini mencakup:
4) Pemusatan pikiran
menjadi beberapa macam, yaitu (1) teknik memegang raket, (2) gerakan
1) Pukulan Servis
Dapat juga dikatakan bahwa servis merupakan modal awal
pemain tidak bias meraih angka jika tidak bias melakukan servis
(2013:75) “pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas
menguasai pukulan overhead lob ini karena pukulan lob ini banyak
Pukulan ini adalah keras, laju jalannya kok cepat menuju lantai
4) Pukulan Drive
6) Pukulan Dropshot
dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus.
2. Latihan Skipping
peredaran darah, paru, otot, sistem saraf, dan khususnya juga terhadap fungsi
pertukaran zat dan kelenjar-kelenjar. Beberapa pengertian yang dikemukakan
sebagai berikut :
d. Pada umumnya karena latihan yang teratur otot-otot menjadi lebih besar
Latihan harus berpedoman pada teori dan prinsip latihan yang benar
dan sudah diterima secara universal. Tanpa berpedoman pada teori dan prinsip
latihan, latihan sering kali menjurus ke praktek mala pelatih (Mal-praktek) dan
dan alat yang sederhana. Dianjurkan adanya permukaan yang datar dan rata,
sepatu yang ringan dan lentur serta bantalan yang baik sehingga mengurangi
resiko cidera.
ujung tali untuk diputar melewati atas kepala dan telapak kaki. Menurut Velo
skipping antara lain: biaya lebih murah, tempat latihan bisa dilakukan di dalam
maupun diluar lapangan dan latihan lompat tali merupakan latihan cardio yang
ujungnya di samping badan. Panjang tali sudah pas jika handle sampai di
ketiak.
b. Pegang erat handle tali, posisi lengan atas rapat dengan tubuh dan siku
sejajar pinggang. Berdirilah dengan posisi agak jinjit dan lutut sedikit
ditekuk. Usahakan torso dan kepala tetap tegak namun cukup rileks,
d. Tidak perlu melompat tinggi saat tali menyentuh lantai. Tinggi lompatan
maksimal 2,5 cm dari lantai, yang penting tali bisa lewat di bawah kedua
kaki. Pertahankan posisi agak jinjit saat mendarat, jangan sampai tumit
menyentuh lantai.
1) Tali skipping
3. Latihan Hexagon
kaki secara bersamaan yang mengarah ke sudut segi enam. Latihan hexagon
dan koordinasi. Ketiga aspek fisik ini sangat dibutuhkan untuk melakukan
Latihan hexagon ini melatih kaki untuk bisa bergerak selincah mungkin
dan hal ini sangat dibutuhkan dalam melakukakan lompatan pada saat smash
bulutangkis dan juga pada saat permainan bulutangkis sehingga lebih mudah
menjangkau bola. Hal tersebut di atas menunjukan salah satu manfaat latihan
tulis/lakban hitam, untuk menandai segi enam (enam bentuk sisi) di lantai.
Panjang masing-masing pihak harus 24 inci (61 cm), dan sudut masing-masing
harus 120 derajat. Atau dengan menyusun cone atau tanda dengan membentuk
segi enam. Latihan dimulai dengan kedua kaki bersama-sama di tengah segi
kelincahan dan otot kaki yang bergerak melompat dengan ke dua kaki secara
bersamaan ke arah enam sudut yang berbentuk persegi enam. Untuk setiap
gerakannya, baik itu maju, samping kanan atau samping kiri, mundur harus
cepat dalam megubah arahnya. Setiap satu kali lompatan dan akan melompat
lagi ke arah berikutnya dan harus kembali ke titik tengah terlebih dahulu.
kuat diarahkan kebawah, dengan kuat dan tajam, untuk mengembalikan bola
pendek yang telah dipukul keatas. Pukulan smash hanya dapat dilakukan dari
posisi overhead. Bola dipukul dengan kuat, tapi anda harus mengatur tempo
Ciri yang paling penting dari pukulan smash , selain dari kecepatan adalah
sudut raket yang mengarah kebawah.bola dipukul didepan tubuh lebih jauh dari
mengarahkan bola lebih kebawah. Jika pukulan smash tajam, maka pukulan
yang diarahkan kebawah dan dilakukan dengan tenaga penuh”. Pukulan ini
lawan. Pukulan smash adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan
dalam permainan bulutangkis. Karakter pukulan ini adalah keras dan laju
diam/berdiri sambil lonjat (jumping smash) oleh karena itu, pukulan smash
dapat berbentuk:
terarah. Smash ini sebaiknya dilakukan sepanjang garis atau tertuju penuh
pada badan lawan. Smash penuh dilakukan sekuat tenaga dan diusahakan
Model smash ini biasanya dilakukan dengan tenaga kurang kuat jika
lebih tajam dan lebih terarah. Kebanyakan smash potong ini dilakukan
Around the head smash adalah suatu model smash dengan posisi
permainan.
pemain yang melakukan pukulan smash, terutama smash forehand. Jika masih
posisi semula. smash forehand memerlukan energy yang sangat banyak dan
dapat melelahkan stamina tubuh dengan cepat. Selain itu, semakin jauh kita
a. Fase Persiapan
mengarah keatas
b. Face Pelaksanaan
keseimbangan
kebawah
c. Face Folow-Through
1) Tangan mengayun kedepan melintasi tubuh
B. Definisi Konsepsional
sasaran, maka penulis perlu mengemukakan konsep-konsep yang jelas dan tegas
terhadap konsep-konsep yang terdapat pada judul skripsi, maka perlu diberikan
merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara
abstrak suatu peranan sosial atau fenomena alami, konsep adalah generalisasi dari
pengertian diatas, maka dalam skripsi ini penulis akan memberikan defenisi
konsepsional mengenai beberapa istilah yang berkaitan dengan judul skripsi, baik
kaki bersama-sama dan kedua tangan memegang ujung tali untuk diputar
mengembalikan bola pendek yang telah dipukul keatas, dan pukulan ini
beberapa latihan.
C. Hipotesis Penelitian
2018/2019
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Dalam suatu penelitian setiap variabel yang akan diteliti harus jelas
variabel pada umumnya bersifat abstrak, sehingga sangat sulit untuk diteliti,
maka untuk itu variabel yang menjadi masalah perlu dioperasikan sehingga
mudah diteliti. Dalam suatu penelitian setiap variabel yang akan diteliti
harus jelas batasannya karena setiap masalah yang akan dijabarkan dalam
bentuk variabel pada umumnya bersifat abstrak, sehingga sangat sulit untuk
diteliti, maka untuk itu variabel yang menjadi masalah perlu dioperasikan
sebagai berikut :
varibel bebas yaitu Latihan Skipping ( X1), latihan Hexagon (X2) dan
hexagon
1. Populasi
yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang yang
kesimpulannya.
penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki kelas VIII SMP Negeri 28
2. Sampel
cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap
subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan bila subyeknya besar
dapat di ambil antara 10% - 15%, atau 20% - 25% atau lebih.
kelompok berdasarkan rangking hasil tes awal ketepatan jump smash yaitu
dinginkan.
Kelompok A = 15 siswa
Kelompok B = 15 siswa
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2019 sampai dengan bulan
juni 2019.
2. Tempat penelitian
Jl. Ekonomi No. 69, RT. 11, Loa Buah, Sungai Kunjang Kota
Samarinda.
smash dalam permainan bulutangkis yang digunakan adalah test yang sudah
baku oleh James pool (2011:35) yaitu ”tes smash” sebagai berikut :
1 1
Keterangan :
2 2
..................... ……………. X = Posisi tester
3 3
……………. ……………. ………= Batas skor
4 4 Skor =Nilai test
Jarak skor 1 = 0,76 M
2 = 1,32 M
3 = 1,32 M
4 = 1,32 M
X X
1. Alat/Fasilitas :
a. Lapangan Bulutangkis
b. Net
c. Kapur
d. Sepatu
e. Shuttlecock
f. Raket bulutangkis
g. Peluit
h. Bulpoint
a. Tester berada dalam daerah smash dan melakukan smash yang sah
skor 0 (nol)
c. Skor untuk smash adalah jumlah dari semua skor hasil tes
kemampuan smash
4. Petugas Tes
sebagai berikut :
a. Petugas tes 1
3) memberikan aba-aba
b. Petugas tes 2
2) menyiapkan Shuttlecock
5. Sistematika latihan
Bentuk latihan terdiri dari dua macam yaitu latihan skipping yang
berkut:
a. Latihan pemanasan
b. Latihan inti
Latihan pokok yang diberikan pada sampel dalam penelitian
berupa latihan yang terdiri dari latihan skipping dan latihan hexagon
c. Pendinginan
Tabel 1 : Jadwal latihan skiping dan latihan hexagon selama 1,5 bulan
Hari Jam Kelompok Tempat
Senin 16.00 – 17.30
Rabu 16.00 – 17.30 Latihan skipping Lapangan
Jumat 16.00 – 17.30 (A) Bulutangkis
Selasa 16.00 – 17.30 SMP Negeri 28
Kamis 16.00 – 17.30 Latihan hexagon Samarinda
Sabtu 16.00 – 17.30 (B)
4) Repetisi : 10 repetisi
Selanjutnya
MINGGU LATIHAN
SET REPETISI INTERVAL
KE KE
E. 1 2 10 2 Menit Te
hn I 2 2 10 2 Menit ik
3 2 10 2 Menit
4 2 10 2 Menit
II 5 2 10 2 Menit
6 2 10 2 Menit
7 3 10 2 Menit
III 8 3 10 2 Menit
9 3 10 2 Menit
10 4 10 2 Menit
IV 11 4 10 2 Menit
12 4 10 2 Menit
13 3 10 2 Menit
V 14 3 10 2 Menit
15 3 10 2 Menit
16 3 10 2 Menit
VI 17 2 10 2 Menit
18 2 10 2 Menit
b. Dengan menggunakan statistik rumus long method dan short method hasil
c. Dalam statistik telah tersedia teknik dan rumus yang telah teruji
kebenarannya.
diambil adalah kemampuan smash bola voli yang dilaksanakan dua kali yaitu
pre tes dan post tes. Untuk menganalisis data tersebut menggunakan
a. Analisis t. tes
MD
t
d 2
N ( N 1)
Keterangan :
Md
d
N
Keterangan :
N : Jumlah subyek
group
No Subyek X X D d d2
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah ΣX ΣY ΣD Σd Σd2
Keterangan:
X = Nilai pretest
X = Nilai posttest
d = Deviasi
d2 = Kuadrat deviasi
Σ = Sigma (jumlah)
SD
d 2
Jika hasil t telah diperoleh, maka dapat dicari rata-rata hasil smash
bola voli dari ke dua kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II,
Mean
X1
digunakan rumus : N
Mean
X2
N
2. Pengujian Hipotesis
HASIL PENELITIAN
PROFIL SEKOLAH
2. Alamat
No Telepon : (0541)4112039
3. NSS : 201166005095
4. NPSN : 30401044
5. NIS : 201080
6. Jenjang Akreditasi :B
5. Seritifikasi : 2009
No Jabatan TMT
1 Guru di SMP Negeri Ma. Badak 01 Maret 1989
2 Guru SMP Negeri 16 Samarinda 16 Desember 1991
3 Kepala SMP negeri 28 Samarinda 01 Maret 2018
UNMUL
1. S.1 MATEMATIKA 2003
SAMARINDA
UNIVERSITAS
TEKNOLOGI
PGRI ADI
2. S.2 & 2015
BUANA
PEMBELAJARAN
SURABAYA
12. Data Siswa dalam 4Jumlah
( empatSiswa
) tahun terakhir
Jumlah
Kelas VII ( Calon
Jumlah Pendaftar Kelas VIII Kelas IX ( Kls VII +
Jumlah SiswaVIII + IX )
Siswa baru ) Jumlah Siswa
Jumlah Ruang Belajar
Jumlah Ruang Jumlah Jumlah
Belajar Ruang SiswaRuang Belajar
Jumlah
Belajar
Tahun
Ajaran
Ruang Jumlah
Ruang
Ruang Kelas ( asli ) ( a ) 14 ruang
Ruang lain yang digunakan untuk Ruang Kelas ( b )
-
Yaitu Ruang :
Jumlah Ruang Kelas Seluruhnya ( a + b ) 14 ruang
b) Data Kondisi Ruang
Jumlah Ukuran
Ruang Keterangan
Ruang (m)
Referensi buku
ada, gedung ada,
1. Perpustakaan 1 79,56 m2
Kondisi Kueang
Memadai
2. Ruang Serba Guna - - -
3. Ruang Lab IPA X Belum Adai
4. Ruang Ketrampilan X Belum ada
5. Lab. Bahasa X Belum ada
6. Aula X Belum ada
7. Ruang Media X Belum ada
8. Moving Class X Belum ada
9. Lab Komputer - Belum ada
10. Ruang UKS 1 3x8 Ada
11. Ruang OSIS Ada
12. Ruang Koperasi 1 3,4 m2 Ada
13. Ruang Guru 1 20,16 m2 Kondisi baik
14. Musholla 1 64 m2 Baik
15. Ruang Kepala Kondisi baik
1 24 m 2
Sekolah
16. Ruang Kepala TU 1 10,5 m 2 Ada
17. Ruang Adm /TU 1 20,16 m 2 Kondisi baik
Kondisi kurang
18. Ruang BP 1 10,64 m 2
baik
2
19. WC Kepala Sekolah 1 2,25 m Baik
Kondisi Kurang
20. WC Guru Laki-laki 1 6m2
baik
21. WC Guru Kondisi Kurang
1 6m2
Perempuan baik
22. WC Siswa Laki- Baik
2 18 m 2
Laki-Laki
23. WC Siswa Baik
3 18 m 2
Perempuan
24. RRuang Dapur 1 4,5 m2 Kondisi baik
25. Ggudang alat - - Belum Ada
26. Ggudang ATK - - Belum Ada
27. Akantin 5 48 m2 Baik
15. Personalia
b. Wakakurikulum : Hadiansyah,M.Pd
Widiastutik
S.Pd Ii
11. TIK/Ketrampilan :
k. Wali Kelas
S.Pd
Setiawan,S.Pd
Djamaq,S.Pd
Widiastutik
B. Data Hasil Penelitian
Permainan Bulutangkis Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Samarinda Tahun
penelitian ini penulis mengolah data yang bersifat kuantitatif dan data kualitatif
Populasi yang diteliti adalah seluruh siswa putra kelas VIII SMP Negeri 28
Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 122 siswa dan sampel
yang diambil adalah sebanyak 30 siswa, yaitu hasil dari teknik simple random
sampling (sederhana) dengan cara undian yang telah dijelaskan pada BAB III.
selanjutnya disebut pola M-S, Macthed Subject berarti juga Group Mathching
cara Subject Matching Ordinal Pairing, yaitu siswa dicoba yang hasil Pre
rumus abba, kemudian anggota tiap pasang itu dipisahkan untuk dijadikan
atau latihan. Dengan dianalisis menggunakan teknik statisik yang berkorelasi yang
sudah disamakan di Matched dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum
Setiap variabel dihitung hasil Pre Test atau tes awalnya, setelah
mendapatkan hasil Pre Test maka hasil test awal sebelum diberikan perlakuan,
setelah tes awal dilakukan maka sampel diberikan perlakuan selanjutnya dengan
rentang waktu kurang lebih 18 kali pertemuan, setelah perlakuan di berikan maka
yang mudah sampai pada yang sulit dan latihan berulang-ulang sehingga
tidak ada materi latihan yang bervariasi sehingga membuat peserta bosan,
tersebut.
ada variasi latihan tetapi ada cara yang ditempuh dengan pemberian
terhadap ketepatan Jump Smash pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda Tahun
Dari data hasil pre test, sample di ranking berdasarkan hasil pre test yang
Matching Ordinal Pairing, yaitu siswa dicoba yang hasil Pre Experimental
testnya sama atau hampir sama dipasangkan dengan menggunakan rumus a-b-b-a,
latihan.
sebelum diberi latihan Skipping, rata-rata hasil ketepatan Jump Smashnya adalah
14,53, namun setelah diberi perlakuan latihan Skipping rata-rata ketepatan Jump
Smashnya sebesar 14,47 saat pre tes dan setelah diberi latihan Hexagon rata-rata
ketepatan Jump Smashnya menjadi 17,80. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
dengan pemberian latihan Skipping dan latihan Hexagon akan meningkatkan hasil
ketepatan Jump Smash pada cabang olahraga bulutangkis menjadi lebih baik.
mentah yang perlu diolah secara statistik agar skor-skor tersebut mempunyai arti
dan dapat disimpulkan secara empiris. Pengolahan dan analisis data dilakukan
C. Analisis Data
ketepatan Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28
Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019. Dalam hal ini disajikan mengenai hasil
penelitian yang disajikan adalah hasil analisis yang telah dilakukan terhadap data
di setiap variabel.
Adapun data dari tiap-tiap variabel yang diambil dalam penelitian ini terdiri
dari hasil data penelitian tes ketepatan Jump Smash dalam permainan bulutangkis
melalui latihan Skipping dan Hexagon pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda
Tahun Pelajaran 2018/2019. Pengolahan data dengan t-test dari hasil tes berupa
nilai dari hasil akhir ketepatan Jump Smash dimasukkan dalam tabel perhitungan
statistik. Hasil analisis ini digunakan untuk menguji apakah kedua sampel
mempunyai rata-rata yang sama sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi
perlakuan.
Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda
Keterangan:
X1 = Pre test
X2 = Post test
∑ d 2=99,73
Md=
∑ D = 52 =3,47
n 15
Md
t=
∑ d2
√ n ( n−1 )
3,47
t=
99,73
√ 15 ( 15−1 )
3,47
t=
99,73
√ 210
3,47
t=
√ 0,475
3,47
t=
0,69
t=5,03
Kaidah pengujian :
Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda
Dan berikut ini adalah hasil perhitungan latihan Hexagon terhadap ketepatan
Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda
Keterangan:
X1 = Pre test
X2 = Post test
∑ d 2=81,33
Md=
∑ D = 50 =3,33
n 15
Md
t=
∑ d2
√ n ( n−1 )
3,33
t=
81,33
√ 15 ( 15−1 )
3,33
t=
81,33
√ 210
3,33
t=
√1,63
3,33
t=
1,28
t=2,60
Kaidah pengujian :
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel , atau 2,60 > 2,16, maka Ha diterima
Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda
Md x 1 x 2
t x 1 x 2=
∑ d ²x 1x 2
√ n(n−1)
Dimana :
Md x1 x2=
∑ d x 1+ ∑ d x 2 = 52+50 = 102 =3,40
n 30 30
Kaidah pengujian :
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel , atau 7,39 > 2,05, maka Ha diterima
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Skipping dan latihan
3,47
Persentase peningkatan = x 100=0,1928 x 100=19,28 %
18,00
3,33
Persentase peningkatan = x 100=0,1871 x 100=18,71 %
17,80
Tabel 13. Rangkuman Hasil Analisis Pre Tes dan Pos Tes terhadap hasil
ketepatan Jump Smash dalam permainan bulutangkis
Mean T- T- Persentase
Treatment
Pre Test Post Test hitung tabel (%)
Latihan Skiping 14,53 18,00 5,03 2,16 19,28
Latihan Hexagon 14,47 17,80 2,60 2,16 18,71
Sumber Data: Data yang telah diolah
Berdasarkan pre test dan post test ketepatan Jump Smash dalam permainan
hasilnya, maka dapat dicari standar deviasi dan mean dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
∑ d2
SD=
√ N
99,73
SD=
√ 15
SD=√ 6,65
SD=2,58
Berdasarkan pre test dan post test ketepatan Jump Smash dalam permainan
hasilnya, maka dapat dicari standar deviasi dan mean dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
∑ d2
SD=
√ N
81,33
SD=
√ 15
SD=√ 5,42
SD=2,33
Jika hasil t telah diperoleh, maka dapat dicari rata – rata komulatif ketepatan
∑X1 ∑X2
Mean X ₁= Mean X ₂=
N N
435 537
Mean X ₁= Mean X ₂=
30 30
X₂ = 17,9, jadi terlihat adanya peningkatan ketepatan Jump Smash melalui latihan
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data tersebut diatas maka dapat diketahui seperti
yang terangkum dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa penelitian yang
bahwa ada pengaruh latihan baik pada kelompok dengan latihan Skipping maupun
ttabel = 2.16. Sehingga diperoleh thitung > ttabel, yang artinya terdapat pengaruh yang
2018/2019.
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui juga bahwa kelompok B yang diberi
α = 0,05 di peroleh ttabel = 2,16. sehingga diperoleh thitung > ttabel, yang artinya
Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28 Samarinda
Dari hasil perhitungan statistik pengaruh antara latihan Skipping dan latihan
ttabel =2,05, maka Ha diterima artinya signifikan. Hal ini dibuktikan melalui hasil
uji t, dimana thitung lebih besar dari ttabel atau 7,39>2,05, yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara latihan Skipping dan latihan Hexagon terhadap
ketepatan Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28
terhadap ketepatan Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP
ketepatan Jump Smash dalam permainan bulutangkis pada siswa SMP Negeri 28
PENUTUP
A. Simpulan
digunakan yaitu latihan skipping dan latihan hexagon terhadap ketepatan jump
smash dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 28
Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019, dimana thitung > ttabel. thitung menunjukkan
Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019, dimana thitung > ttabel. thitung menunjukkan
siswa SMP Negeri 28 Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019, dimana thitung >
ttabel. thitung menunjukkan angka 7,39 sedangkan ttabel menunjukkan angka 2.05.
B. Saran
penulis berusaha memberikan saran yang berkaitan dengan penelitian ini, yakni
sebagai berikut:
1. Bagi para guru olahraga di sekolah kota Samarinda sebaiknya dalam melatih
Selain untuk melatih teknik pukulan metode latihan ini sangat baik juga untuk
2. Antara metode latihan skipping dan latihan hexagon ini mempunyai kelebihan
latihan ini akan memberikan kemudahan bagi para guru di cabang olahraga
untuk memfokuskan diri dalam menggagas variabel yang lebih luas dan tindak
metode yang sesuai kebutuhan, yang nantinya akan dibutuhkan para pelatih dan
memuaskan bagi para siswanya. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat
dipakai sebagai bahan referensi dalam proses peningkatan prestasi atlet, dan
olahraga bulutangkis.
DAFTAR PUSTAKA
0 4
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Lampiran 1
Gambar 2.LatihanSkipping
Gambar 3.Latihanhexagonal