Anda di halaman 1dari 62

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK TERHADAP PENGARUH


LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP SUDUT BACA PADA ANAK TK.
PEMBINA 7 KOTA TERNATE .
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

DISUSUN OLEH :
NAMA : HADIJA M. SALEH,S.Pd
NIP : 19760905 200701 2 016

SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA 7


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TERNATE
PROPINSI MALUKU UTARA
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK TERHADAP PENGARUH


LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MANFAAT SUDUT BACA
MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK TK PEMBINA 7
KOTA TERNATE
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

DISUSUN OLEH

NAMA : HADIJA M. SALEH,S.Pd


NIP : 19760905 200701 2 016

Disetujui Pada Tanggal, 28 Septeber 2018

Mengetahui
Penulis Kepala Satuan Pendidikan Dasar
Kec. Ternate Utara

HADIJA M. SALEH, S.Pd ROSDIANA DRAKEL, S.Pd


NIP. 19750614 200701 2 025 NIP. 198210042005012013
ABSTRAK

Hadija M. Saleh. Tahun 2018“UpayaMeningkatkan Motivasi Terhadap


Lingkungan Sekolah Terhadap Manfaat Sudut Baca Melalui Metode
Bermain Peran Pada TK. Pembina 7 Kota Ternate Tahun Pelajaran
2018/2019”.
Sebagai guru pada Taman Kanak-Kanak Pembina 7 memiliki keunikan tersendiri
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, disamping itu juga memperlukan
kesabaran dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar terhadap anak-anak
yang masih balita, bahkan tidak sedikit yang sering menangis dan mencari
orangtuanya sendiri.
Bahwa kesabaran mengajar pada Taman Kanak-Kanak sangat memperlukan
ketekunan, keuletan dan perhatian yang khusus, mengingat pendidikan pada pra
sekolah ini banyak permasalahan yang dihadapi guru dengan siswa maupun orang
tua siswa.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap upaya dalam memotivasi anak
terutama yang terkait dengan terhadap sudut baca tentu menjadi perhatian yang
sangat serius, mengingat anak pada pra sekolah sangat membutuhkan keuletan
dan keteladanan guru itu sndiri dalam memberikan bimbingan dan pembinaan
terhadap peserta didik di sekolah.
Permasalahan yang penulis akan dikaji adalah tentang lingkungan sekolah
terhadap sudut baca dengan metode bermain peran antar teman yang lainnya baik
yang ada di sekolah maupun dilingkungan rumah.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui secara obyektif
tentang lingkungan sekolah terhadap sudut baca pada TK. Pembina 7 Kota
Ternate.
Adapun hasil Penelitian Tindakan Kelas dalam lingkungan sekolah terhadap
sudut baca sebagaimana yang telah di paparkan dalam Bab IV bahwa Nilai rata-
rata pada pra siklus dengan nilai 64,39%, selanjutnya siklus I mencapai 73,32%
dan nilai rata-rata siklus II mencapai : 75,380% serta pada siklus III nilai yang
dicapai siswa sebanyak 76,28% dan pada siklus III dengan nilai rata-rata adalah
80,03 %.
Berdasarkan data penelitian dan pembahasan bab IV dapat diambil kesimpulan
bahwa dengan menerapkan metode bermain peran pada anak di taman kanak-
kanak Pembina 8 dapat meningkatkan motivasi anak dalam seni dan mewarnai
gambar,
Kata Kunci : Meningkatkan Pemahaman lingkungan sekolah terhadap manfaat
sudut baca pada siswa kelas B Tahun Pelajaran 2018/2019.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt , atas limpahan
rahmat dan Rido-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan judul“Upaya Meningkatkan Motivasi
Anak Terhadap lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca Melalui
Metode Bermain peran Pada Anak TK. Pembina 7 Kota Ternate Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Pendidikan pada anak usia dini ( PAUD ) merupakan salah program
pemerintah dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,
kebijaksanaan ini dilakukan untuk mewujudkan pendidikan yang
berkeadilan, bermutu dan relevansi dengan kebutuhan perkembangan
masyarakat di Indonesia pada saat ini sesuai perkembangan teknologi dan
informasi yang serba canggih dan modern.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disusun untuk meningkatkan
ketrampilan dan memotivasi siswa untuk memahami sudut baca sebagai ajang
untuk meningkatkan prestasi dalam pengetahuan.
Penelitian Tindakan Kelas ini Penilitian penulis lakukan untuk mengetahu
kemampuan anak dalam memahami lingkungan sekolah terhadap sudut baca
taman kanak-kanak Pembina 7 Kota ternate dengan subjek penelitian adalah
anak yang berada pada kelompok kelas B.
Kendala yang peneliti hadapi dalam penelitian ini adalah kesulitan
berkomunikasi dengan anak, namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik
dengan berbagai pihak maka penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah penulis tentukan.
Didalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa dalam upaya pembinaan
yang ditujuhkan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.

i
Untuk itu pendidikan anak usia dini menyiratkan tentang pentingnya
pendidikan pada anak usia dini sebagai batu loncatan dalam memahami kondisi
dan kejiwaan anak pada saat proses belajar dan bermain sebagai pondasi awal
untuk memasuki jenjang pendidikan pada sekolah dasar.
Semoga hasil penelitian akan menambah wawasan dan dapat bermanfaat
bagi para pembaca, saran dan kritikan sangat penulis harapkan.

Ternate, Oktober 2018


Penulis

Hadija M. Saleh, S.Pd


Nip.19760905 200701 2 016

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAAN
HALAMAN KEASLIAN TULISAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
BAB II KAJI AN PUSTAKA
A. Tujuan Tentang Belajar................................................................... 11
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.................................... 14
C. Motivasi Belajar............................................................................. 14
D. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar..................................................... 15
E. Kerangka Berpikir........................................................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELETIAN
A. Rancangan Dalam Penelitian.......................................................... 18
B. Tempat dan waktu Penelitian.......................................................... 19
C. Jumlah Siswa.................................................................................. 20
D. Objek Penelitian.............................................................................. 20
E. Variabel Penelitian.......................................................................... 20
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 20
G. Indikator Kinerja............................................................................. 21
H. Analisis Data................................................................................... 21
I. Prosedur Penelitian........................................................................ 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian.................................................................... 27
B. Pembahasan antar Siklus.................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................ 38
B. Saran.................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 39
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 40

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam menyiapkan pendidikan anak di usia senja dan dimasa yang
akan datang dibutuhkan kematangan anak pada saat memasuki pendidikan
awal di sekolah taman kanak-kanak sebagai jembatan untuk menuju
pendidikan yang selanjutnya, dimana pada masa pendidikan taman kanak-
kanak diberikan kesempayan untuk belajar berinteraksi dengan teman lainnya
segingga mereka mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda
dari berbagai kalangan dan mata pencarian dalam kehidupannya.
Dalam berbahasa yang baik akan dapat memiliki peran yang paling
utama dalam perkembangan percakapan anak pada taman kanak-
kanak,melalui kegiatan sosial, dan emosional pada anak pra sekolah dan
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua berbagai
kegiatan di sekolah dengan lingkungan yang sangat berbeda dengan teman
lainnya.
Untuk dapat menggunakan lingkungan sekolah dengan baik dan benar,
maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran untuk memhami lingkungan
sekolah pada sudut baca. Pendidikan dan pembelajaran lingkungan sekolah
yang merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa
di sekolah. Oleh karena itu pemerintah membuat kurikulum Paud tersendiri
yang wajib untuk diajarkan kepada anak pra sekolah atau taman kanak-kanak
pada setiap jenjang pendidikan, yakni dari tingkat taman kanak-kanak sampai
dengan Perguruan Tinggi (PT) merupakan hal terpenting dalam memberikan
pembinaan dan bimbingan peserta didik untuk manjadikan insan yang mulia
dan berkarakter dalam mewujudkan pendidikan yang serba modern sangat
membutuhkan manusia yang berkualitas dan jujur dalam membangun negeri
kita pada generasi muda sebagai pewaris dari bangsa dan nenek moyang kita.
Pembelajarandalam seni dan mewarnai gambar merupakan suatu
tantangan tersendiri bagi seorang guru taman kanak-kanak, mengingat
mewarnai seni dan menggambar ini bagi sebagian sekolah merupakan
pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain.
Pembelajaran mewarnai seni dan menggambar berfungsi membantu peserta
didik untuk mengemukakan gagasan, ide dan perasaan untuk berpartisipasi
dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan
serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Sumber : Depdiknas,
2006).
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, terhadap seni dan
mewarnai gambar sering “dianggap enteng/diremehkan” oleh sebagian besar
guru pada taman kanak-kanak, bahkan dianggap sebagai mata pelajaran yang
kurang menyenangkan, khususnya dalam aspek menggambar. Menurut Johana
Pantow dkk (2002) yang tersedia dalam http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 26
Januari 2008, menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, dalam seni dan
mewarnai gambar merupakan suatu tuntutan keterampilan yang harus dikuasai
oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini pengajaran
bahasa selalu harus didasarkan pada keterampilan bahasa anak dimana salah
satunya adalah seni dan mewarnai gambar.
Kesulitan siswa dalam menulis biasanya terlihat ketika siswa diminta
untuk seni dan mewarnai gambar, mendeskripsikan suatu benda ataupun
ketika menentukan gambar, mereka sering mengeluh dan terlihat bingung
dengan apa yang ingin mereka tulis. Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan
anak dalam hal menuangkan ide dan gagasan yang mengakibatkan
menurunnya prestasi belajar dalam pembelajaran lingkungan sekolah
terhadap sudut baca hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain :
1. Kurangnya minat anakterhadap kegiatan dalam memahami manfaat sudut
baca yang ada di sekolah.
2. Kurangnya motivasi anak , baik dari dalam diri mereka maupun dari
lingkungan belajar ataupun lingkungan masyarakat.
3. Pengembangan strategi pembelajaran yang kurang membangkitkan daya
imajinasi anak dan kreativitas siswa dalam melihat terhadap manfaat
sudut baca.
4. Media yang digunakan dalam pembelajaran yang kurang sesuai sehingga
anak kurang bersemangat dalam belajar terhadap manfaat sudut baca.
5. Pembimbingan guru yang kurang memperhatikan aspek permasalahan
anak
Menurunnya prestasi belajar anak dapat dibuktikan dengan hasil tes
pada mata pelajaran lingkungan sekolah terhadap sudut baca pada anak kelas
B pada taman kanak-kan Pembian 7 Kota Ternate. Pembelajaran diberikan
dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan anak berkarya dan
berimajinasi dalam mendeskripsikan lingkungan sekolah tertentu, dengan
memahami terhadap lingkungan sekolah , maka akan dapat memberikan
kreatifitas anaka untuk menuangkan gagasan maupun ide-ide yang baru dalam
melihat sudut baca.
Darihasil tes tersebut diperoleh hasil dalam lingkungan sekolah
terhadap susud baca tentu belum sempurna, karena penggunaan warna belum
tepat dan masih terjadi tidak sesuainya dengan keinginan anak, sehingga tidak
mudah untuk dipahami. Perolehan nilai rata-rata kelas yang seharusnya
mencapai angka di atas 70, sesuai yang ditetapkan sekolah pada kenyatannya
hanya mencapai angka 65, sehingga hanya 27% siswa yang memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pra siklus.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial
dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di
semua jenis dan jenjang pendidikan mulai dari pendidikan taman kanak-kanak
,pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia
memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
dasar (SD, SMP) yaitu mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi karena bahasa indonesia merupakan sarana berpikir untuk
menumbuh kembangkan cara berpikir logis, sistematis dan kritis yang dimulai
dari tingkat Pendidikan Taman Kanak-Kanank.
Sasaran pembelajaran dalam lingkungan sekolah terhadap sudut baca
pada tingkat Pendidikan taman kanak-kanak adalah agar anak terampil dalam
menggunakan bahasa (Sumber : Subana dan Sunarti, 2009 : 267).
Pembelajaran Bahasa di tingkat Pendidikan taman kanak-kanak mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dapat berkomunikasi secara
efektif, baik lisan maupun tertulis serta mempunyai kemampuan sebagai
berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku baik
secara lisan maupun tertulis.
2. Menghargai hasil karya seni dan mewarnai gambar teman yang lainnya
3. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual serta kematangan emosional dan sosial.
4. Menghargai dan membanggakan hasil dari lingkungan sekolah sebagai
khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas, 2007: 6).
Kesadaran akan pentingnya pelajaran seni dan mewarnai gambar di
sekolah-sekolah menuntut guru untuk lebih memperkenalkan dalam seni dan
mewarnai gambar diperlukan peran serta masyarakat sebagai orang yang
paling terdekat dengan sekolah.
Pendidikan (KTSP, 2006) memberikan standar kemampuan yang harus
dicapai oleh siswa dari mulai tingkat sekolah taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
profesionalime yang dimiliki oleh guru dalam memberikan bimbingan,
mengarahkan dan menuntun anak untuk mampu berbicara bahasa Indonesia
dengan baik dan benar.Salah satu upaya peningkatan profesionalisme guru
dapat dilakukan dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
secara berkesinambungan. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dapat
meningkatkan profesionalisme guru demikian ungkapan ahli dalam sumber :
Ahmar, 2005, Jones & Song, 2005, Kirkey, 2005, Mclntosh, 2005, Mcneiff,
1992).
Diungkapkan oleh para ahli secara tegas menyatakan bahwa,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan cara guru untuk
mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau
pengalamanya berkolaborasi dengan guru lain. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan –
permasalahan di dalam kelas .(Sumber : Predergast, 2002).
Kemampuan anak dalam lingkungan sekolah yang merupakan sumber
belajar terhadap sudut baca bagi anak sangat penting karena merupakan salah
satu dasar untuk memahami dan menambah pengetahuan mata pelajaran yang
lain. Keterampilan dalam melihat dan membeca gambar di kelas merupakan
suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif anak-kanak pada TK. Pembina 7
Kota Ternate.
Penggunaan metode dalam bermain peran yang tepat akan
meningkatkan efektifitas dan kualitas dalam membaca buku di sudut baca.
Rendahnya kemampuan anak dalam melihat lingkungan sekolah terhadap
manfaat sudut baca dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor dari
guru maupun anak itu sendiri. Salah satu faktor penyebab rendahnya
kurangnya perhatian guru adalah metode penyampaian guru dalam
pembelajaran kurang menarik minat anak sehingga membuat anak menjadi
cepat bosan dan kurang memperhatikan materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Berkaitandengan hal tersebut diatas maka dalam pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini Peneliti mengangkat tema seni dan mewarnai
gambar, yang menitik beratkan pada aspek menggambar dengan materi pokok
“UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK TERHADAP
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MANFAAT SUDUT
BACA BUKU MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TK.
PEMBINA 8 KOTA TERNATE TAHUN PELAJARAN 2018/2019.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan oleh penulis, maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Bagaimana guru untuk dapat memotivasi anak dalam melihat lingkungan
sekolah terhadap sudut baca ?
2. Bagaimana cara peningkatan keterampilan anak dalam melihat
lingkungan sekolah terhadap sudut baca yang dikembangkan oleh guru ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuanyangingin dicapaidalam penelitian ini sesuai dengan rumusan
masalah diatas adalah sebagai berikut  :
1. Untuk meningkatkan keterampilan dalam lingkungan sekolah terhadap
sudut baca di kelas yang disajikan oleh guru sebagai dasar yang paling
utama dalam pembelajaran.
2. Untukmeningkatkan keterampilan yang dapat memberikan motivasi anak
dalam melihat sudut baca di kelas
3. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan anak dalam melihat
perkembangan siswa terhadap sudut baca di kelas sebagai sarana ajang
untuk meningkatkan prestasi belajar dan pengembangan minat dan bakat
anak.

D. MANFAATPENELITIAN
Dari hasil penelitian tindakan kelas merupakan suatu hasil yang perlu
dikembangkan dalam memperkaya ilmu pengetahuan sebagai sarana
membangun mentalitas anak bangsa yang cerdas dan mandiri dalam seni dan
mewarnai gambar.
Untuk itu sebagai penulis tentu memiliki beberapa manfaat dalam
rangka pengembangan penulisan penelitian tindakan kelas yang berkualitas
dan sempurna meliputi ;
1. Sabagai salah satu untuk mengembangkan kompetensi guru dalam
melakukan penulisan karya tulis.
2. Menjadi ajang guru untuk berlomba-lomba dalam membangun mentalitas
guru dalam berkarya.
3. Menjadikan salah satu untuk membiasakan guru menulis sebagai
sumbangsih terhadap karya dan kekaryaan.
4. Mampu menjadi penulis yang kreatif dan professional dengan daya saing
yang tinggi di sekolah.
Tentu dalam setiap melukukan penelitian penulis dalam penelitian
tindakan kelas memiliki manfaatyang sangat penting, baik untuk guru, siswa
dan sekolah yang dapat dijelaskan sebagai  berikut :
1. Bagi Guru
a. Dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengambil
pengalaman dalam pembelajaran yang terbaik untuk memperbaiki
sistem pola pembelajaran bahasa indonesia pada materi lingkungan
untuk menemukan informasi pada siswa kelas B pada TK. Pembina 7
Kota Ternate dan berupaya memanfaatan waktu yang ada serta cara
mengatasi permasalahan yang dihadapi baik menyangkut siswa, guru,
kekurangan waktu dan materi pembelajaran serta pengembangan
metoda yang akan diajarkan di sekolah.
b. Bahwadalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), guru
dapat menelaah atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan dalam
pembelajaran terhadap peserta didiknya, untuk memperbaiki
rasionalitas dan profesionalitas kebenaran serta keabsahan pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas yang sedang berlangsung.
c. Dapat memperbaiki suasana kelas dalam pembelajaran di sekolah
tempat mengajar dan memberikan masukan-masukan baru terhadap
sistem pembelajaran mata pelajaran dengan tema lingkungan .
d. Mampu meningkatkan kemampuan guru dan siswa terutama yang
terkait dengan membaca sudut baca yang dapat menemukan informasi
dengan baik dan benar terhadap peserta didik.
2. Bagi Siswa
a. Hasil penelitian ini akan dapat  bermanfaat bagi siswa  berupa
dicapainya peningkatan prestasi dalam mata pelajaran degan tema
lingkungan pada materi lingkungan sekolah terhadap sudut baca di
kelas dengan diterapkannya untuk menumbuhkan motivasi anak.
b. Adanya kemampuan dalam mengelola waktu pembelajaran yang
tersedia sehingga pemahaman tentang materi lingkungan sekolah
terhadap sudut baca yang terjadi di sekolah dapat dikuasai dengan baik
untuk bekal kemampuan bagi anak.
c. Siswa mendapatkan perbaikan-perbaikan melalui refleksi dan dari
hasil refleksi tersebut terjadi perubahan dalam peningkatan prestasi
belajar siswa, sehingga siswa merasa terfasilitasi untuk melakukan
peningkatan hasil pembelajarannya secara optimal,
d. Melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas guru dan siswa dapat
mengetahui kelemahan-kelemahannya yang ada, dan dilakukan
tindakan oleh guru untuk mencapai hasil yang lebih baik maksimal.
e. Mampu memberikan nuansa dalam proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
a. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh guru dimaknai sebagai
inkuiri yang dilakukan dengan sadar dan sistematis bertempat di kelas
atau di sekolah sendiri akan terjadi perubahan dalam pembelajaran
secara seqnifikan,
b. Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini, mempunyai potensi untuk
meningkatkan prestasi belajar yang dapat disumbangkan kepada
masyarakat sekolah dengan berbagai perspektif unik dalam belajar
mengajar yang menyenangkan.
c. Dari Hasil penemuan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat digunakan
dan diaplikasikan di dalam konteks pembelajaran mendengarkan cerita
peristewa yang terjadi di sekolah dan dimana kajian itu dilakukan
antara lain untuk :
 Dapat dibentuk peningkatan kerangka kerja secara benar
 Terjadinya perubahan dalam praktik mengajar/terjadinya inovasi
mengajar dalam menulis karangan,
 Bisa berbentuk rekonstruksi kurikulum yang mengarah pada mutu
pendidikan.
 Mampu menciptakan suasana proses belajar mengajar yang
menyenangkan di sekolah, serta dapat menambah wawasan
pengetahuan yang lebih luas terhadap peserta didik.
4. Bagi Sekolah
a. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan oleh guru
di sekolah, tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
profesional pendidik secara individual, akan tetapi akan berdampak
juga terhadap lembaga sekolah tersebut, dan dapat memberikan
sumbangan dalam menjembatani kesenjangan antara apa yang
diajarkan disekolah/di kelas dapat memberikan konstribusi kesekolah .
b. Pengalaman-pengalaman yang ditemukan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini dapat menjadi input sekolah secara keseluruhan untuk
menciptakan perubahan – perubahan yang diperlukan bagi
perkembangan dan perbaikan pendidkan di sekolah secara sempurna.
c. Menjadi tuntutan bagi setiap sekolah untuk menyusun karya tulis yang
terkait dengan dampak untuk kenaikan pangkat sesuai dengan
Peraturan Permennegpan dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang
jabatan fungsional dan angka kriditnya.
5. Hasil yang Diharapkan.
Bahwa dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
peneliti adalah untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa pada saat
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung terhadap pencapaian
hasil penilian yang dicapai siswa dengan mengikuti ketentuan criteria
ketuntasan minimal.
Unutk itu penulis memiliki beberapa harapan yang dapat
membantu dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :
1. Mampu memberikan umpan balik dalam memahami dan mengetahui
kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran yang sedang
berlangsung didalam kelas.
2. Memberikan pengayaan terhadap guru dalam meningkatkan potensi
dan profesionalitas guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah yang lebih baik.
3. Mampu memotivasi siswa dan guru yang dapat membangun mutu
pendidikan pad taman kanak-kanak Pembina 7 Kota Ternate secara
seqnifikan di sekolah.
4. Selalu adanya kerjasama dalam meningkatkan loyalitas dan pelayanan
pendidikan pada taman Kanak-kanak Pembina 7 Kota Ternate sebagaia
wadah untuk menyalurkan potensi siswa.
5. Mampu untuk memberikan refleksi guru pada saat proses belajar
mengajar yang sedang berlangsung dalam membangun kerjasam antara
orangtua, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah.
Dari harapan inilah yang nantinya mampu guru untuk menrefleksi
diri atau kekurangan – kekeurangan yang ada pada dirinya sekaligus untuk
memperbaiki kinerja guru yang berkualitas dan berbobot dalam bingkai
wadag guru yang dikenal dengan Persatuan Guru republic Indonesia
( PGRI ).
Dari wadah tersebut selanjutnya membangun kualitas guru yang
dikenal dengan guru yang Profesionalitasdalam kegiatan proses belajar
mengajar, mengingat guru yang profesionalitas adalah guru yang mampu
meningkatkan proses pembelajaran dan siswa dapat memahami terhadap
apa yang disampaikan guru tersebut dengan tuntas dan dapat dimengerti
oleh siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. TINJAUAN TENTANG BELAJAR


Untuk meningkatkan proses belajar mengajar pada taman kanak-kanak
Pembina 8 Kota Ternate tentang memahami sudut baca, maka sebagai guru
perlu terlebih dahalu harus dapat memahami permasalahan yang dihadapai
anak pada saat pembelajaran akan dimulai, terutama dalam mempengaruhi
anak pada saat belajar yang sedang berlangsung.
Melalui pembelajaran seni dan mewarnai gambar yang merupakan
dasar utaama agar anak dapat memahami lebih jauh makna dari belajar dalam
terhadap sudut baca di sekolah yang merupakan satu pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi belajar.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam cara berfikir dan yang lebih
dewasa dalam membangun mentalitas anak bangsa yang mandiri dan cerdas.
Guru juga diharapkan mampu untuk mewujudkan seperangkat
tindakan atau perilaku pembelajaran sebagaiman yang tercantum dalam
pembuatan rencana persiapan pembelajaran.
Menurut pendapat Raka Joni Conny R.T ( 1993 ) Acuan konseptual
pengelolaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahwa untuk mendapatkan hasil penelitian tindakan kelas yang akurat
maka penulis menggunakan berbagai buku sumber referensi untuk
menguatkan penulisan, mengingat setiap penelitian sangat membutuhkan
buku referensi sebagai dasar dalam menentukan hasil penelitian , disamping
itu untuk dapat memperkuat argumentasi dalam penulisan.
Melalui dasar tersebut akan dapat memberikan dasar-dasar pemikiran
bagi penulis dan juga sebagai data yang dapat dipertanggungjawabkan
dihadapan para peneliti yang lain terkait dalam mewarnai seni dan
menggambar , pada anak kelas B TK. Pembian 7 Kota Ternate yang sangat
antusias dalam mengikuti proses kegiatan menggambar, bahkan guru pun
sangat memberikan motivasi dan semangat dalam belajatr terhadap manfaat
sudut baca yang ada di sekolah.
Selanjutnya untuk melakukan dalam penelitian terhadap pemahaman
terhadap sudut baca yang terkait dengan ketrampilan motorik di sekolah, yang
dapat digunakan untuk anak belajar memahami terhadap manfaat sudut baca.
pada siswa diperkenalkan alat-atat bantu dan gambar. .
Menurut Prayetno ( 2008 ) tentang Motivasi dalam belajar
membangun kreatifitas anak belajar.
Dari pendapat tersebut tentu dalam pembelajaran untuk mewarnai seni
dan menggambar diharapkan menjadi bahasa seni yang baik bagi guru dan
anak-anak, sehingga tidak terjadi bahwa pelajaran dengan tema lingkungan
merupakan hal yang sangat menyenangkan dan menggembirakan terhadap
anak-anak, oleh sebab itu jadilah guru taman kanak-kanak yang dapat
membawa anak didik menyukai dan menyenangkan serta menantang.
Disamping itu dalam proses belajar untuk mendapat kebiasaan anak
terhadap sudut baca di sekolah sangat dibutuhkan kesabaran dan ketelitian
oleh guru pembimbing dalam memberikan pembinaan anak, terutama anak-
anak TK Pembina 7 yang memiliki daya intelgensi masih rendah, dan
sebaiknya juga dalam belajar selalu dipandu oleh guru secara tulus dan serius..
Menurut pendapat Bonner ( 2012 : 8 ) mengatakan kelompok adalah
sejumlah orang yang saling beriteraksi dan proses interaksi itu yang
membedakan kelompok dari perkumpulan pada anak-anak yang sedang
melakukan mewarnai gambar.
Bahwa dalammelaksankan proses belajar mengajar terhadap
menggambar adalah untuk meningkatkan kualitas belajar anak yang masih
membutuhkan perhatian orangua, tentu guru perlu memiliki metode yang tepat
untuk peningkatan kemampuan anak terhadap manfaat sudut baca..
Menurut Webter kelompok adalah sejumlah orang atau benda yang
bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai suatu kesatuan.
Jika kita melihat perkembangan penggunaan alat media pembelajaran
dalam bermain peran terhadap anak-anak, dimana sekarang telah menjadi pra
syarat untuk media pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas, namun
perlu diingatkan bahwa tidak semua proses belajar mengajar harus
menggunakan alat media sebagai sumber bahan hal ini tergantung guru itu
sendiri yang dapat menentukan media yang akan digunakan pada saat proses
belajar mengajar sedang berlansung.
Istilah belajar menurut Trianto ( 2010 : 16 ) mengatakan adalah proses
belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan
berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri
pembelajar.
Oleh sebab itu dalam belajar perlu adanya perubahan tingkahlaku dari
setiap anak menuju perubahan dan perilaku yang lebih baik, sehingga tubuh
maupun fisik anak ikut mengalami perubahan.
Sedangkan menurut Singgih Gunarsa D ( 1990 ) mengatakan dasar-
dasar teori perkembangan anak dalam melihat perubahan di sekolah.
Bahwa dalam setiap individu memiliki kondisi tubuh yang berbeda-
beda untuk itu sebagai guru taman kanak-kanak harus dakpat membedakan
kegiatan yang akan diberikan terhadap anak-anak di sekolah, sehingga dapat
mengurangi kesalahan .
Dari ketentuan tesebut menjadi tolak ukur guru dalam melakukan
proses belajar terhadap anak-anak siswa kelas B, bahkan dengan teknologi
yang serba canggih anak pun dapat belajar melalui bantuan dengan tema
lingkungan sekolah terhadap sudut baca .
Hal ini sesuai dengan pendapat herman Hamalik ( 2008 ) Metodologi
pengajaran ilmu pendidikan berdasarkan kompetensi anak.
Melalui penggunaan media pembelajaran bermain peran akan
mempermudah guru dalam menjelaskan materi atau bahan ajar terhadap seni
dan mewarnai gambar, secara umum manfaat media pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antar guru dengan anak sehingga pembelajaran akan
lebih efektif dan berhasil guna.
Menurut Mudjiono dan Dimyati ( 1999 ) mengatakan belajar dan
pembelajaran. Pembelajaran adalah sangat penting untuk digunakan pada saat
proses belajar mengajar sedang berlagsung.
Oleh sebab peran media pembelajaran merupakan hal yang sangat
penting bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar, tanpa penggunaan media
pembelajaran tentu hasil yang diinginkan guru dalam kegiatan belajar
mengajar kurang optimal.
Dan sebagai guru yang telah mendapatkan tunjangan sertifikasi tentu
sangat dituntut menjadi guru yang memiliki kompetensi dan profesiolaitas
dalam mengabdianya terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia dalam
ikut mencerdaskan generasi bangsa.
Untuk itu guru yang memiliki organisasi profesi dan berbadan hukum
yang didirikan oleh guru dan diurus oleh guru atau yang disebut dengan PGRI
untuk mengembangkan profesionalitas guru menjadi tanggungjawab guru itu
sendiri.
Sebagai penulis sangat mengharapkan berbagai upaya yang telah
ditempuh oleh pemerintah dalam membangun sumberdaya manusia,
khususnya guru atau pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan
proses pembelajaran yang berkualitas dengan ketrampilan dalam melihat
sudut baca yang baik.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR


Hal – hal yang dapat mempengaruhi siswa dapat meningkatkan proses
pembelajaran terhadap seni dan mewarnai gambar adalah :
1. Adanya motivasi guru untuk meningkatkan peran anak dalam belajar
terha.dap lingkungan sekolah pada susut baca
2. Memberikan kesadaran terhadap siswa dalam belajar untuk menjadi kreatif
3. Menjadi dasar utama dalam mempelajari sudut baca yang ada di sekolah
secara baik.
4. Untuk membiasakan siswa agar dapat mampu dan memahami terhadap
sudut baca tentang kebiasaan membaca.
C. MOTIVASI BELAJAR
Bahwa melalui kegiatan penelitian tindakan kelas akan dapat
memberikan motivasi guru untuk mengembangkan kmpetensinya sebagai
seorang guru yang profesional, mengingat sesuai dengan PermennegPAN dan
Reformasi dan Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 bahwa kenaikan jabatan
fungsional adalah 4 tahun sekali dan bahkan bisa melebihi dari 4 tahun apabila
tidak bisa mengumpulkan angka kridit yang tepat dengan waktu yang telah
ditentukan.
Untuk menciptakan media pembelajaran diperlukan kreatif guru,
mengingat dengan adanya kreatifitas guru akan dapat menumbuhkan motivasi
siswa dalam belajar di sekolah bahkan hasilnya akan membuat siswa lebih
menyenangkan. Dan hal ini sesuai dengan pendapat Trianto ( 2007 ) tentang
model-model pembelajaran inovatif berorentasi kontruktivistik .

D. PRINSISP MOTIVASI SISWA


Dalam meningkatkan proses belajar mengajar siswa perlu seorang guru
untuk dapat memberikan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga siswa akanlebih mudah untuk meningkatkan gaya belajar yang
menyenangkan terhadap proses belajar mengajar di sekolah.
Disamping itu guru yang bijaksana mampu untuk memberikan
berbagai bentuk gaya belajar siswa yang dapat membangkitkan minat belajar,
mengingat dengan semakin banyak minat belajar siswa tentu akan menambah
wawasan siswa untuk berpikir yang lebih kritis terhadap masalah yang
dihadapai dalam seni dan mewarnai gambar di sekolah.
Sebagai guru tentu telah memiliki berbagai senjata dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, hal ini kerena setiap proses belajar
mengajar diawali dengan melakukan pengamatan terhadap anak yang sedang
belajar.
Dengan melakukan hasil penelitian tindakan kelas ini nantinya
diharapkan anak akan mampu belajar mandiri dan dapat memecahkan masalah
yang dihadapi terhadap sudut baca yang telah dilihat bagi anak –anak yang
berada di Taman kanak-kanak, dan sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan dasar-pada taman kanak-kanak Pembina 7 Kota Ternate.

E. KERANGKA PIKIR
Tentu penelitian tindaakan kelas ini penulis perlu terlebih dahulu untuk
melakukan kerangka berpikir, sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan
dilapangan atau di dalam kelas.
Bahwa yang menjadi landasan dasar dalam memilih tema ini adalah
bagaimana seorang guru atau pendidik untuk mampu menciptakan kreativitas
anak yang terkait dalam melihat sudut baca yang ada di sekolah yang telah
disediakan olehb guru yang selanjutnya anak untuk dapat memberikan warna
dan corak sekolah sesuai dengan petunjuk guru yang diinginkannya.
Disamping itu dalam melihat lingkungan sekolah terhadap susut baca
perlu mendapatkan bimbingan guru secara kontinyu dan berkesinambungan,
sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang diperoleh anak akan dapat
memuaskan kepada orag tua anak, serta mampu memberikan kreativitas anak
dan mengetahui bakat anaka untuk dapat dikembangkan dimasa yang akan
dating agar lebih baik.
Dari hasil ini nantinya penulis akan dapat mengetahui sejauhmana
anak dapat memahami hasil pra siklus, siklus 1 sampai siklus 3 sebagai bukti
untuk mengetahui ketuntasan anak dalam permasalahan yang dihadapi anaka
pada saat melakukan kegiatan terhadap sudut baca di sekolah.
Hal ini akan dapat mampu memberikan solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi anak maupun guru dalam memberikan bimbingan anak
terhadap susdut baca di sekolah, sehingga dengan temuan ini akan menjadi
tolak ukur guru untuk selalu mau belajar yang lebih professional dalam
mengabdikan diri sebagai pendidik dan tenaga kependidikan.
Melalui proses pembelajaran yang penulis dapat kembangkan di
sekolah dengan berbagai upaya agar anak mampu menjadi mandiri terutama
yang berkaitan dengan sudut baca di sekolah yang menjadi sasaran yang
paling utama bagi anak-anak di Taman Kanak-Kanak Pembina 7 Kota
Ternate.
Hal ini peran guru dan orangtua siswa akan ikut memberikan motivasi
terhadap anak dalam mengembangkan imajinasi dan pemikiran sejak dini,
oleh sebab itu guru pada taman kanak-kanak untuk mampu menciptakan
berbagai gaya mengajar dengan berbagai metode yang bervariatif, sehingga
anak akan tidak bosan untuk diberikan berbagai pelajaran termasuk
pembelajaran linkungan sekolah terhadap sudut baca yang menjadi minat dan
bakat siswa di sekolah maupun di luar sekolah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN DALAM PENELITIAN


Sebagaimana penulis untuk merancang dalam penelitian yang telah
diutarakan perlu membuat rancangan yang terkait dengal penelitian, sehingga
hasil yang diharapakan dalam penelitian menjadi satu bahan kajian yang lebih
memadai dan mendekati tingkat kesempurnaan yang optimal.
Untuk itu rancangan yang dibuat dalam penelitian, dimana setiap
penulisan ini rancangan yang harus dilakukan oleh penulis meliputi “
1. Guru membuat model pembelajaran bermain peran yang dapat
membangkitkan minat belajar anak
2. Guru harus dapat melihat setiap perkembangan anak pada saat proses
belajar mengajar sedang berjalan
3. Guru mampu memberikan semangat dan motivasi belajar dalam seni dan
mewarnai gambar yang mengasyikan dan menyenangkan bagi anak.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian tindakan
kelas, maka penulis dapat menggunakan metode bermain peran sebagai
sasaran yang utama dalam meningkatkan kualitas terhadap sudut baca yang
ada di sekolah.
Disamping itu juga sangat berguna bagi penulis untuk
mengembangkan karier guru yang terkait dengan sudut baca di sekolah ,
sehingga dengan semakin banyak melihat sudut baca yang dilakuakan oleh
anak-anak akan dapat lebih meningkatkan kemapuan daya berpikir dan kreatif
anak.
Metodologi yang penulis gunakan adalah bermain peran dalam
membaca dan melihat sudut baca di sekolah yang digunakan pada saat proses
belajar mengajar sedang berlangsung sehingga yang digunakan agar mampu
memahami dan mengamati dalam memberikan gambaran yang jelas untuk
permasalahan yang dihadapi oleh penulis terutama dalam peningkatan
kemampuan mengamati siswa dalam memahami sudut baca di sekolah pada
saat kegiatan belajar mengajar .
Selanjutnya dalam penulisan juga dilakukan untuk meganalisis dalam
sistematika pembahasan agar memperoleh gambaran dalam penelitian yang
lebih akurat dan fleksibel, sehingga nantinya para pembaca akan dapat
memberikan masukan dan gambaran terhadap apa yang telah ditemukan oleh
penulis dalam memecahkan persoalan di dalam melihat sudut baca di sekolah.
Bahwa dalam penelitian tindakan kelas terhadap peningkatan
kemampuan ketrampilan dalam melihat sudut baca sangat membutuhkan
ketelitian bagi guru dan anak-anak pada taman kanak-kanak Kota Ternate
sebagai sampel dalam penelitian.
Menurut Kamaruddin ( 1989 ) mengatakan populasi adalah semua
individu atau siswa yang menjadi bahan atau sumber penelitian dalam
pengambilan data, sedangkan sampel adalah kumpulan kasus yang digunakan
dalam memenuhi syarat-syarat tetentu yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi oleh siswa maupun guru.
Dengan adanya populasi akan mudah untuk mengetahui perkembangan
hasil yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas, sehingga akan dapat
menentukan langkah-langkah yang akan digunakan untuk memperbaiki
penelitian yang akan mendatang.
Untuk itu agar mendapatkan data yang akurat di sekolah sangat
dibutuhkan oleh setiap penulis , sebagai bahan acuan dan pengamatan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh penulis, dan dengan hasil tersebut
akan dapat menambah kebutuhan dan kelengkapan data dalam peneltian
tindakan kelas pada anak-anak di Tk. Pembina 7 Kota Ternate.

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah salah satu
sekolah yang berada di TK. Pembina 8 Kota Ternate pada kelas B sebagai
salah satu yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas
Waktu yang dipergunakan penulis dalam penelitian tindakan kelas
selama 3 bulan dan dalam selama 3 bulan digunakan untuk mengolah data dari
hasil pengamatan, selanjutnya penulis dalam melakukan pengamtan
menggunakan 2 siklus sebagai bahan perbandingan dalam pengolahan data.
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian yang dimulai dari bulan
Agustus, Septemver, dan Oktober 2018.

C. JUMLAH SISWA
Bahwa sesuai dengan pengamatan penulis dalam peningkatan
kemampuan siswa terhadap sudut baca di sekolah yang penulis amati adalah
anak kelas B ( Besar ) dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 14
perempuan dan 15 laki-laki.

D. SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian terhadap peningkatan kemampuan ketrampilan dalam
memahami terhadap sudut baca di sekolah melalui media pembelajaran
bermain peran untuk peningkatan kemampuan dalam dalam belajar, penulis
menggunakan salah satu sekolah yang berada pada pada kelas B TK. Pembina
7 Kota Ternate sebagai subjek penelitian tindakan kelas.

E. VARIABEL PENELITIAN
1. Meningkatkan Prestasi Pembelajaran bahasa indonesia dengan sub tema
lingkungan sekolah terhadap sudut baca yang terjadi di sekolah.
2. Metoda Belajar Kelompok
3. Siswa kelas Kelas B Semester satuTK. Pembina 7 Kota Ternate
4. Mengetahui kemampuan potensi siswa yang sesuai dengan minat dan
prestasi kerja.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan
menggunakan Instrumen Penelitian yang terdiri dari :
1. Tes Uji Kompetensi
2. Angket siswa
3. Lembar observasi,
4. Wawancara
5. Pengamatan
6. Refleksi
Hasil yang didapat pada tahap observasi kemudian dilakukan analisis
untuk dapat menghasilkan suatu bahan yang dijadikan dasar dalam
penyusunan laporan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas dalam melihat sudut
baca di sekolah. Dengan berpatokan pada hasil analisis tersebut, Peneliti dapat
melakukan tindak lanjut pada siklus – siklus berikutnya sebagai tindakan
/refleksi terhadap kondisi selanjutnya sampai dengan siklus terakhir (pada
pencapaian) hasil yang sesuai dengan yang diharapkan melalui menulis dalam
bentuk karangan.

G. INDIKATOR KINERJA
Melalui indikator kinerja dibutuhkan dalam penelitian agar
pelaksanaannya dapat mendatangkan hasil yang positif dan sesuai dengan apa
yang dikehendaki yaitu meningkatnya prestasi belajar bahasa indonesia pada
materi lingkungan sekolah terhadap sudut baca dalam peningkatan prestasi
belajar serta kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa yang lebih baik. Di
harapkan dalam penelitian ini terdapat peningkatan hasil yang bagus yang
diperoleh dari setiap siklus. Dimana nantinya akan berdampak pada
peningkatan kemampuan siswa untuk mata pelajaran dengan tema lingkungan
pada sudut baca yang terjadi di sekolah. Hasil akhir yang diperoleh adalah
meningkatnya nilai siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia, menjadi
lebih meningkat kualitasnya dibandingakn dengan metode yang konvensional.

H. ANALISIS DATA
Data yang digunakan dalam analisis adalah dengan teknik kuantitatif
berupa perhitungan dan teknik kualitatif berupa uraian. Setelah data terkumpul
dan diperiksa, bila memenuhi persyaratan, maka data tersebut diolah dan
dihitung presentasenya. Sedangkan langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data
2. Menyeleksi data
3. Mengklarifikasi data
4. Menghitung prosentase
5. Menentukan hasil KKM

I. PROSEDUR PENELITIAN
Dalam Penelitian Tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dimana
setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu :
1. Prosedur Penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (Planning) yang terdiri dari :
 Menyusun RPP
 Memilih masalah
 Studi pendahuluan
 Merumuskan permasalahan
 Memilih Pendekatan
 Menentukan variabel
 Menentukan sumber data
 Mempersiapkan alat dan bahan
 Menyusun instrument tes uji komptensi dan lembar observasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) meliputi :
 Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan
pembelajaran sebagaimana scenario pembelajaran yang telah
ditetapkan pada RPP.
 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
telah dirumuskan
c. Pengamatan (observasi)
 Pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
 Hasil observasi ini kemudian direfleksikan sesuai dengan
kondisinya untuk melihat kelemahan dan kekurangannya.
d. Refleksi (Refleting)
Setiap siklus saling berkaitan dan berhubungan, karena hasil
refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya. Diharapkan setiap siklus ada peningkatan yang signifikan
mengenai peningkatan pembelajaran terhadap sudut baca di sekolah
yang terjadi di sekolah, sehingga hasil akhir akan lebih maksimal.
Peneliti mengadakan perubahan dan peningkatan dalam pelaksanaan
pembelajaran di setiap siklus sebagai pembanding dalam penilaian dari
setiap siswa.
2. Penyusunan Instrumen
a. Instrumen Penilaian hasil Belajar memahami sudut baca di sekolah
yang meliputi instrumen penilaian hasil belajar sikap/afektif,
keterampilan/psikomotor dan pengetahuan/knowlage).
b. Instrumen wawancara,
c. Instrumenpengamatan,
d. Instrumen isian oleh objek atau siswa.
3. Penyusunan laporan Hasil Penelitian
Penyusunan laporan hasil Penelitian adalah kegiatan akhir dari
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini. Hasil yang di peroleh dang
langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas ini tertuang dalam penyusunan laporan ini. Setelah laporan ini
tersusun maka dilakukan desiminasi dengan beberapa sekolah terdekat
sebagai wujud yang telah dihasilkan dalam Penelitian Tindakan Kelas dan
juga sebagai bahan perbandingan.
Diharapkan dengan hasil penelitian tindakan kelas yang penulis
lakukan adalah dalam rangka mengetahui sejauhmana prses pembelajaran
yang ingin dicapai oleh siswa terhadap mengenal sudut baca di sekolah
dengan materi lingkungan sekolah terhadap sudut baca di sekolah pada
siswa kelas B semester I TK Pembina 7 Kota Ternate Provinsi Maluku
Utara tahun pelajaran 2018/2019.

Siklus 1
Perencanaan
Agar dapat meningkatkan keberhasilan dalam penetian tindakan
kelas penulis menggunakan tahapan- tahapan sebagai dasar untuk
mengetaui keberhasilan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan
perencanaan selanjutnya.
Bahwa dalam perencanaan yang dimaksud adalah dengan
memperhatikan berbagai tahapan yang akan dilalui oleh penulis agar
mendapatkan hasil yang memuaskan, meliputi :
1. Menyusun Instrumen penelitian
2. Menyusun RPP
3. Menyusun RPP
4. Menyusun kisi-kisi soal
5. Lembar koesioner
6. Lembar menilaian diri
7. Lembar observasi
8. Daftar Nilai siswa
Untuk pelaksanakan hasil penelitian perlu dibuatkan perencanaan
yang matang oleh penulis,sehingga akan dapat diketahui sejauhmana karya
tulis ini bisa digunakan dan diketahui hasil yang diperoleh guru dalam
melakukan penelitian tindakan kelas di sekolah.
Sesuai dengan pelaksanaan dalam siklus 1 maka guru diwajibkan
menyusun jadwal perencanaan yang tepat dan jelas untuk memenuhi
sasaran yang ingin dicapai yang meliputi :
1. Penjelasan bahan ajar
2. Mendengar penjelasan guru
3. Anak mampu menyampaikan gagasan dalam seni mewarnai gambar.
4. Membagi kelompok
5. Melakukan percakapan guru dan siswa atau dengan teman lain di
sekolah
6. Melakukan pengamatan siswa yang sedang melihat sudut baca di
sekolah
7. Memberikan arahan dan pembinaan terhadap anak.

Pengamatan
Dalam mengamati siswa yang sedang melihat sudut baca di
sekolah maka guru tentu harus menyiapkan lembar pengamatan sebagai
dasar untuk mendapatkan data yang akurat terhadap hasil melihat sudut
baca , melalui pengamatan tersebut meliputi :
1. Mengamati proses berlajar dalam melihat sudut baca di sekolah
2. Melakukan aktifitas kegiaatan anak
3. Mengamati perkembangan anak dalam melihat sudut baca di sekolah
4. Membangun kerjasama dengan orangtua dalam melihat sudut baca di
sekolah

Refleksi
Dalam kegiatan siklus 1 dengan melakukan refleksi untuk
mengetahui kemampuan anak sejauhmana anak mampu :
1. Mencatat hasil pengamatan
2. Mengevaluasi hasil pengamatan
3. Menganalisis hasil praktek terhadap sudut baca di sekolah
4. Menyusun laporan
5. Melakukan hasil analisis kegiatan
6. Membuat planing siklus 2 sebagai tindak lanjut.
7. Mencatat setiap anak yang telah melihat sudut baca di sekolah
8. Melaporkan keberhasilan anak yang telah memenuhi atau yang belum
memenuhi standar KKM dalam melihat sudut baca di sekolah
Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan pada tahap siklus 2 adalah sebagai
berikut :
1. Menetukan metode yang tepat
2. Anak memperhatikan guru dalam menjelaskan pembelajaran terhadap
sudut baca di sekolah
3. Memperhatikan anak yang sedang melakukan dan melihat sudut baca
di sekolah
4. Guru memberikan pembinaan , bimbingan dan pengamatan serta
mampu memberikan solusinya.

Pengamatan
Pada pengamatan siklus 2 guru memperhatikan cara anak sedang
melakukan pekerjaan kegiatan terhadap sudut baca di sekolah yang
meliputi :
1. Mengamati aktifitas anak
2. Mengamati dalam pemberian tanggapan kelompok
3. Melakukan penilaian
4. Memberikan penilaian dari hasil melihat dan mengamati ssudut baca
di sekolah
Dari hasil mengamati sudut baca di sekolah pada kelas B TK
Pembina 8 mampu memberikan motivasi terhadap perkembangan
pendidikan di TK Pembina Kota Ternate.
Dengan hasil yang diperoleh siswa tersebut tentu dapat
memberikan semangat siswa dan guru dalam menungkatkan mutu
pendidikan Tk Pembina 7 Kota Ternate sebagai salah satu untuk
mendorong sekolah – sekolah yang lain kususnya yang ada di wilayah
Kota Ternate agar mampu untuk membenahi diri di sekolah.
BAB. IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS PENELITIAN
Dalam melakukan analisis hasil kerja siswa pada TK Pembina 7 siswa
kelas B, dimana hasil dalam penelitian tindakan kelas ini sangat memberikan
pengaruh yang positif dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah untuk
menuju sekolah yang berkualitas.
Untuk mengetahui dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini perlu
diawali dengan tampilan data tes prasiklus.Hasil penelitian hal ini untuk
mengetahui kondisi anak sebelum diajarkan untuk melihat dan mengamati
terhadap sudut baca berdasarkan metode bermain peran . Adapun tampilan
hasil perolehan anak pada tahap pra siklus adalah sebagai berikut :
Tabel 1.
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tema : Lingkungan
Sub Tema : Lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca
Kelas : Kelompok B
Semester : I ( satu )
Siklus : Prasiklus

Nilai Ulangan
No. Nama Siswa Keterangan
Prasiklus
1 Amira Munir 65 Dibawah KKM
2 Adinda Putri 50 Dibawah KKM
3 Apriyansa Umar 55 Dibawah KKM
4 Cahyani Djadid 55 Dibawah KKM
5 Crustian Budi 75 Diatas KKM
6 Gilang Jaenal 65 Dibawah KKM
7 Mufadar Rahmat Ilal 75 Diatas KKM
8 Nursifa J. sangaji 60 Dibawah KKM
9 Nakesya A. Rasid 70 Diatas KKM
10 Narsila 55 Dibawah KKM
11 Nizam Rahman 60 Dibawah KKM
12 M. Rijaya Yusri 55 Dibawah KKM
13 Rofka Ambri 65 Diatas KKM
14 M. safiq Mufti 55 Dibawah KKM
15 Vikri Koniya 50 Dibawah KKM
16 Najwa hidayat 60 Dibawah KKM
17 Nuradra A. Marsoaly 70 Diatas KKM
18 Putra Aziz Abdullah 60 Dibawah KKM
19 Nuri M. Tilar 55 Dibawah KKM
20 M. J Jumadil 64 Dibawah KKM
21 Messy J darakel 72 Dibawah KKM
22 Sri Milda Bambang 70 Dibawah KKM
23 M. Isra M. Barakati 69 Dibawah KKM
24 Rara Aurela Budi 77 Diatas KKM
25 Kinaya 70 Dibawah KKM
26 Yadi 79 Dibawah KKM
27 Zahra fehi 68 Dibawah KKM
28 Abdul Badhir Jaelani 80 Diatas KKM

Jumlah Nilai 1803


Rata-rata Kelas 64,39 Jumlah rata-rata
dibawah KKM
Dari hasil paparan diatas untuk hasil tes prasiklus terdapat 4 orang
siswa yang memperoleh nilai diatas KKM, yang memenuhi standar KKM
sebanyak 3 orang siswa, sedangkan sebanyak 21 orang siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKN. Sedangkan nilai rata-rata dibawah KKM
yakni 64,39%
Untuk mata pelajaran menggambar dengan lingkngan sekolah
terhadap manfaat sudut baca dengan hasil analisis sebagai berikut :
1. Siswa yang mendapat nilai : 80 sebanyak 1 orang : 3,57 %
2. Siswa yang mendapat nilai : 79 sebanyak 1 orang : 3,57 %
3. Siswa yang mendapat nilai : 77 Sebanyak 2 orang : 7,24 %
4. Siswa yang mendapat nilai : 72 sebanyak 1 orang : 3,57 %
5. Siswa yang mendapat nilai : 70 sebanyak 3 orang : 10,72%
6. Siswa yang mendapat nilai : 69 sebanyak 2 orang : 7,34%
7. Siswa yang mendapat nilai : 68 sebanyak 2 orang : 7,24%
8. Siswa yang mendapat nilai : 65 sebanyak 2 orang : 7,24%
9. Siswa yang mendapat nilai : 64 sebanyak 2 orang : 7,24%
10. Siswa yang mendapat nilai : 75 sebanyak 2 orang : 7,24%
11. Siswa yang mendapat nilai : 60 sebanyak 4 orang : 24,28%
12. Siswa yang mendapat nilai : 55 sebanyak 4 orang : 24,28%
13. Siswa yang mendapat nilai : 50 sebanyak 2 orang : 7,24%

Kondisi yang demikian ini perlu dilakukan perbaikan yang lebih baik
dan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini Peneliti akan melakukan perbaikan
dari prasiklus ke siklus I dengan melaksanakan tindakan refleksi bagi anak
yang belum mencapai nilai diatas KKM terhadap memahami seni dan
mewarnai gambar.

SIKLUS I
Tabel 2.
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tema : Lingkungan
Sub Tema : Lingkungan sekolah terhadap menfaat sudut baca
Kelas : Kelompok B
Semester : I ( satu )
Siklus : I ( satu )
Gambaran perolehan nilai pencapaian pada seni dan mewarnai
gambar dengan. Metode pembelajaran bermain peran yang diterapkan adalah
lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca, dimana Pada siklus I ini
ditampilakan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran kelas B semester I
tersebut adalah sebagai berikut.

Nilai Ulangan
No. Nama Siswa Keterangan
siklus I
1 Amira Munir 75 Diatas KKM
2 Adinda Putri 70 Diatas KKM
3 Apriyansa Umar 85 Diatas KKM
4 Cahyani Djadid 60 Dibawah KKM
5 Crustian Budi 75 Diatas KKM
6 Gilang Jaenal 75 Diatas KKM
7 Mufadar Rahmat Ilal 65 Dibawah KKM
8 Nursifa J. sangaji 60 Dibawah KKM
9 Nakesya A. Rasid 70 Diatas KKM
10 Narsila 65 Dibawah KKM
11 Nizam Rahman 60 Diatas KKM
12 M. Rijaya Yusri 65 Dibawah KKM
13 Rofka Ambri 75 Diatas KKM
14 M. safiq Mufti 60 Dibawah KKM
15 Vikri Koniya 85 Diatas KKM
16 Najwa hidayat 80 Diatas KKM
17 Nuradra A. Marsoaly 67 Dibawah KKM
18 Putra Aziz Abdullah 80 Diatas KKM
19 Nuri M. Tilar 75 Diatas KKM
20 M. J Jumadil 63 Dibawah KKM
21 Messy J darakel 74 Dibawah KKM
22 Sri Milda Bambang 76 Diatas KKM
23 M. Isra M. Barakati 69 Dibawah KKM
24 Rara Aurela Budi 68 Dibawah KKM
25 Kinaya 79 Diatas KKM
26 Yadi 80 Diatas KKM
27 Zahra fehi 78 Diatas KKM
28 Abdul Badhir Jaelani 81 Diatas KKM

Jumlah Nilai 2053


Rata-rata Kelas 73,32 Jumlah rata-rata
dibawah KKM

Dari hasil paparan diatas untuk hasil tes siklus I terdapat 10 siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM, siswa yang memenuhi KKM sebanyak 6 orang
sedangkan sebanyak 12 anak yang mendapatkan nilai dibawah KKM.
Sedangkan nilai rata-rata dibawah KKM yakni 73,32% untuk lingkungan
sekolah terhadap manfaat sudut baca dengan hasil analisis sebagai berikut :
1. Siswa yang mendapat nilai : 85 sebanyak 2 orang : 7.14 %
2. Siswa yang mendapat nilai : 80 Sebanyak 1 orang : 3,57 %
3. Siswa yang mendapat nilai : 80 sebanyak 2 orang : 7,14 %
4. Siswa yang mendapat nilai : 79 sebanyak 1 orang : 3,57%
5. Siswa yang mendapat nilai : 78 sebanyak 1 orang : 3,37%
6. Siswa yang mendapat nilai : 75 sebanyak 5 orang : 17,85 %1
7. Siswa yang mendapat nilai : 74 sebanyak 2 orang : 7,14%
8. Siswa yang mendapat nilai : 70 sebanyak 2 orang : 7,14%
9. Siswa yang mendapat nilai : 69 sebanyak 1 orang : 3,57 %
10. Siswa yang mendapat nilai : 68 sebanyak 1 orang : 3,57%
11. Siswa yang mendapat nilai : 67 sebanyak 2 orang : 7,14 %1
12. Siswa yang mendapat nilai : 65 sebanyak 2 orang : 7,14%
13. Siswa yang mendapat nilai : 63 sebanyak 1 orang : 3,37%
14. Siswa yang mendapat nilai : 60 sebanyak 3 orang : 10,71 %
Bahwa dari siklus satu penulis telah dapat melanjutkan penelitian
tindakan kelasyang disambung dengan siklus II agar mencapai hasil yang
optimal, sehingga peneliti menjadi senang sesuai dengan target yang
diinginkan oleh penulis terhadap manfaat sudut baca.
Selanjutnya pada siklus II akan dilakukan tindakan /refleksi terhadap
siswa yang belum mencapai nilai diatas KKM. Dengan mengacu pada hasil
nilai perolehan pada siklus I.

SIKLUS II
Tabel 3.
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tema : Lingkungan
Sub Tema : Lingkungan Sekolah terhadap manfaat sudut baca
Kelas : Kelompok B
Semester : I ( satu )
Siklus : II ( dua )
Gambaran perolehan nilai pencapaian padapembelajaran. Metode
bermain peran yang diterapkan pada saat anak dalam lingkungan sekolah
terhadap manfaat sudut baca, dimana Pada siklus II ini ditampilakan hasil
yang diperoleh dalam pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.

Nilai Ulangan
No. Nama Siswa Keterangan
Prasiklus
1 Amira Munir 65 Diatas KKM
2 Adinda Putri 80 Diatas KKM
3 Apriyansa Umar 85 Diatas KKM
4 Cahyani Djadid 67 Diatas KKM
5 Crustian Budi 75 Diatas KKM
6 Gilang Jaenal 75 Diatas KKM
7 Mufadar Rahmat Ilal 80 Diatas KKM
8 Nursifa J. sangaji 80 Diatas KKM
9 Nakesya A. Rasid 78 Diatas KKM
10 Narsila 55 Dibawah KKM
11 Nizam Rahman 80 Diatas KKM
12 M. Rijaya Yusri 85 Diatas KKM
13 Rofka Ambri 75 Diatas KKM
14 M. safiq Mufti 80 Diatas KKM
15 Vikri Koniya 75 Diatas KKM
16 Najwa hidayat 76 Diatas KKM
17 Nuradra A. Marsoaly 80 Diatas KKM
18 Putra Aziz Abdullah 60 Dibawah KKM
19 Nuri M. Tilar 75 Diatas KKM
20 M. J Jumadil 64 Dibawah KKM
21 Messy J darakel 73 Dibawah KKM
22 Sri Milda Bambang 74 Dibawah KKM
23 M. Isra M. Barakati 79 Diatas KKM
24 Rara Aurela Budi 82 Diatas KKM
25 Kinaya 80 Diatas KKM
26 Yadi 78 Diatas KKM
27 Zahra fehi 77 Diatas KKM
28 Abdul Badhir Jaelani 83 Diatas KKM

Jumlah Nilai 2136 Jumlah rata-rata


Rata-rata Kelas 76,28 diatas KKM

Gambaran perolehan nilai pencapaian pada lingkungan sekolah


terhadap manfaat sudut baca dengan metode pembelajaran bermain peran
yang dasar dalam penelitian tindakan kelas. , dimana Pada siklus II ini
ditampilakan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran bermain peran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Siswa yang mendapat nilai : 90 sebanyak 1 orang : 52,631 %
2. Siswa yang mendapat nilai : 85 sebanyak 3 orang : 31,578 %
3. Siswa yang mendapat nilai : 85 Sebanyak 2 orang : 7,14 %
4. Siswa yang mendapat nilai : 83 sebanyak 1 orang : 3,57 %
5. Siswa yang mendapat nilai : 81 sebanyak 1 orang : 3,57%
6. Siswa yang mendapat nilai : 80 sebanyak 5 orang : 17,85 %
7. Siswa yang mendapat nilai : 79 sebanyak 1 orang : 3,57%
8. Siswa yang mendapat nilai : 78 sebanyak 2 orang : 7,14 %
9. Siswa yang mendapat nilai : 76 sebanyak 2 orang : 7,14 %
10. Siswa yang mendapat nilai : 75 sebanyak 3 orang : 10,71%
11. Siswa yang mendapat nilai : 74 sebanyak 2 orang : 7,14 %
12. Siswa yang mendapat nilai : 73 sebanyak 1 orang : 3,57 %
13. Siswa yang mendapat nilai : 77 sebanyak 1 orang : 3,57 %
14. Siswa yang mendapat nilai : 67 sebanyak 2 orang : 7,14 %
15. Siswa yang mendapat nilai : 65 sebanyak 3 orang : 10,71 %
16. Siswa yang mendapat nilai : 64 sebanyak 1 orang : 3,57 %
17. Siswa yang mendapat nilai : 55 sebanyak 1 orang : 3,57 %

Dari tampilan hasil pada tabel siklus I, dan II, , nampak adanya
peningkatan capaian perolehan nilai siswa untuk memahami manfaat sudut
baca dengan metode belajar bermain peran . Untuk mencapai peningkatan
hasil dari setiap siklus dilakukan refleksi, setiap siklus. Refleksi diberikan di
setiap siklus setelah melihat hasil perolehan siswa dari setiap siklusnya.
Seperti pada siklus I, setelah dilakukan tindakan /refleksi melalui ulangan
harian I, maka terjadi peningkatan hasil yang dicapai siswa dari pra siklus ke
siklus I .Namun secara keseluruhan hasil siswa pada siklus I belum mencapai
nilai diatas KKM. Setelah dilakukan refleksi pada siklus II , maka hasil yang
diperoleh siswa yang telah mencapai diatas KKM sebanyak 12 siswa, yang
memenuhi standar KKM sebanyak 9 siswa, sedang yangkan tidak mencapai
KKM sebanyak 7 siswa
Selanjtnya penulis melanjutkan penelitian tindakkan kelas pada siklus
III sebagai hasil yang diperoleh siswa dengan metode bermain peran dalam
lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca pada kelas B TK Pembina 7
Kota Ternate , dengan perincian hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

SIKLUS III
Tabel 4.
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tema : Lingkungan
Sub Tema : Lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca
Kelas : Kelompok B
Semester : I ( satu )
Siklus : III ( tiga )
Gambaran perolehan nilai pencapaian pada pembelajaran. Metode
bermain peran yang diterapkan pada saat anak dalam lingkungan sekolah
terhadap manfaat sudut baca, dimana Pada siklus III ini ditampilakan hasil
yang diperoleh dalam pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.

Nilai Ulangan
No. Nama Siswa Keterangan
Prasiklus
1 Amira Munir 85 Diatas KKM
2 Adinda Putri 80 Diatas KKM
3 Apriyansa Umar 85 Diatas KKM
4 Cahyani Djadid 80 Diatas KKM
5 Crustian Budi 75 Diatas KKM
6 Gilang Jaenal 75 Diatas KKM
7 Mufadar Rahmat Ilal 85 Diatas KKM
8 Nursifa J. sangaji 80 Diatas KKM
9 Nakesya A. Rasid 78 Diatas KKM
10 Narsila 75 Diatas KKM
11 Nizam Rahman 80 Diatas KKM
12 M. Rijaya Yusri 85 Diatas KKM
13 Rofka Ambri 75 Diatas KKM
14 M. safiq Mufti 85 Diatas KKM
15 Vikri Koniya 75 Diatas KKM
16 Najwa hidayat 90 Diatas KKM
17 Nuradra A. Marsoaly 80 Diatas KKM
18 Putra Aziz Abdullah 60 Dibawah KKM
19 Nuri M. Tilar 85 Diatas KKM
20 M. J Jumadil 76 Diatas KKM
21 Messy J darakel 77 Diatas KKM
22 Sri Milda Bambang 79 Diatas KKM
23 M. Isra M. Barakati 78 Diatas KKM
24 Rara Aurela Budi 81 Diatas KKM
25 Kinaya 86 Dibawah KKM
26 Yadi 83 Diatas KKM
27 Zahra fehi 85 Diatas KKM
28 Abdul Badhir Jaelani 82 Diatas KKM

2241 Jumlah rata-rata


Rata-rata Kelas 80,03 diatas KKM

Gambaran perolehan nilai pencapaian pada lingkungan sekolah


terhadap manfaat sudut baca dengan. Metode pembelajaran bermain peran
yang dasar dalam penelitian tindakan kelas. , dimana Pada siklus III ini
ditampilakan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran bermain perantersebut
adalah sebagai berikut:
1. Siswa yang mendapat nilai : 90 sebanyak 1 orang : 3,57 %
2. Siswa yang mendapat nilai : 86 sebanyak 1 orang : 3,57 %
3. Siswa yang mendapat nilai : 85 Sebanyak 4 orang : 14,28 %
4. Siswa yang mendapat nilai : 83 sebanyak 1 orang : 3,57 %
5. Siswa yang mendapat nilai : 82 sebanyak 1 orang : 3,57%
6. Siswa yang mendapat nilai : 80 sebanyak 5 orang : 17,85 %
7. Siswa yang mendapat nilai : 79 sebanyak 1 orang : 3,57 %
8. Siswa yang mendapat nilai : 77 sebanyak 2 orang : 7,14 %
9. Siswa yang mendapat nilai : 76 Sebanyak 2 orang : 7,14 %
10. Siswa yang mendapat nilai : 75 sebanyak 3 orang : 10,71 %
11. Siswa yang mendapat nilai : 81 sebanyak 2 orang : 3,57%
12. Siswa yang mendapat nilai : 80 sebanyak 5 orang : 7,14 %
13. Siswa yang mendapat nilai : 60 Sebanyak 1 orang : 3,57 %
Dari tampilan hasil pada tabel siklus I, II dan III, , nampak adanya
peningkatan capaian perolehan nilai siswa untuk lingkungan sekolah terhadap
menfaat sudut baca dengan metode belajar melalui bermain peran di sekolah .
Untuk mencapai peningkatan hasil dari setiap siklus dilakukan refleksi, setiap
siklus. Refleksi diberikan di setiap siklus setelah melihat hasil perolehan siswa
dari setiap siklusnya. Seperti pada siklus I, setelah dilakukan tindakan /refleksi
melalui ulangan harian I, maka terjadi peningkatan hasil yang dicapai siswa
dari pra siklus ke siklus I .Namun secara keseluruhan hasil siswa pada siklus II
belum mencapai nilai diatas KKM. Setelah dilakukan refleksi pada siklus III ,
maka hasil yang diperoleh siswa yang telah mencapai diatas KKM sebanyak
21 siswa, yang memenuhi stndar KKM sebanyak 6 siswa sedang yang tidak
mencapai KKM sebanyak 1 siswa.

B. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS


1. Pembahasan Siklus I
Siklus I
Hasil Belajar pada siklus I dilihat dari rata-rata nilai belum
menunjukkan standar KKM yang ditentukann. Dari hasil ulangan harian
siswa terdapat niali rata-rata 73,32%.Namun dari 21anak belum semua
siswa yang mampu memenuhi nilai dengan standar KKM atau diatas
KKM.
1. Siswa yang memperoleh diatas KKM Sebayak 10.
2. Yang memperoleh standar KKM sebanyak 6 siswa
3. Sedang yang memperoleh dibawah KKM sebanyak 12.
Pada siklus ke II, dengan diterapkannya metode pembelajaran
bermain peran dengan meningkangkatkanprestasi kemampuan belajar
mengenai lingkungan sekolah terhadap sudut baca maka dengan
diterapkannya metode tersebut, mampu membangkitkan semangat dan
gairah belajar serta membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran
dalam secara lebih baik dan sempurna dengan nilai 76,28%.
4. Hasil belajar memperoleh nilai yang lebih baik serta adanya
peningkatan perolehan nilai anak dari siklus I ke siklus II ini. Hal ini
dapat dibuktikan dari hasil nilai yang diperoleh siswa pada siklus II
sebagai berikut :
1. Bahwa sebanyak 12 orang siswa yang memperoleh nilai diatas
KKM
2. Sebanyak 9 siswa yang memperoleh nilai memenuhi satndar KKM.
3. Sebanyak 7 siswa belum memenuhi standar KKM.
Dari data nilai hasil evaluasi anak kelas B semester I TK
Pembina 7 Kota Ternatepada siklus II yang telah menunjukkan
peningkatan, dan adanya pengaruh yang positif dari penerapan
metode pembelajaran dengan bermain peran di TK Pembina 7
terhadap manfaat sudut baca.
Hasil belajar yang masih dibawah target menunjukkan
bahwa proses pembelajaran yang masih kurang aktif dan penerapan
metode pembelajaran dengan bermain peran oleh guru belum
optimal. Sedangkan pada siklus II telah menunjukkan peningkatan
dan motivasi belajar siswa, adanya peningkatan hasil perolehan
nilai bagi siswa secara positif dan penerapan metode pembelajaran
bermain peran mencapai 76,28 %..
4. Pada siklus ke III, dengan diterapkannya metode pembelajaran
bermain peran dengan meningkangkatkanprestasi kemampuan
belajar terhadap manfaat sudut baca, maka dengan diterapkannya
metode tersebut, mampu membangkitkan semangat dan gairah
belajar serta membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran
terhadap manfaat sudut baca secara lebih baik dan sempurna .
Hasil belajar memperoleh nilai yang lebih baik serta adanya
peningkatan perolehan nilai anak dari siklus III ini. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil nilai yang diperoleh siswa sebagai berikut :
1. pada siklus III ini bahwa sebanyak 21 orang siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM.
2. Sebanyak 6 siswa memenuhi standar KKM
3. Sebanyak 1 siswa belum memenuhi standar KKM..
Dari data nilai hasil evaluasi anak kelas B TK Pembina 8 Kota
Ternate pada siklus III yang telah menunjukkan peningkatan, dan
adanya pengaruh yang positif dari penerapan metode pembelajaran
dengan bermain peran di TK Pembina 8 terhadap manfaat sudut baca.
Hasil belajar yang masih dibawah target menunjukkan bahwa
proses pembelajaran yang masih kurang aktif dan penerapan metode
pembelajaran dengan bermain peran oleh guru belum optimal.
Sedangkan pada siklus III telah menunjukkan peningkatan dan
motivasi belajar siswa, adanya peningkatan hasil perolehan nilai bagi
siswa secara positif dan penerapan metode pembelajaran bermain
peran mencapai 80,03 %.
Sehingga penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas
yang dilakukan di sekolah taman kanak-kanak Pembina 8 Kota Ternate
pada semester I dapat menjadi suatu alat yang dapat memberikan
refleksi terhadap proses pembelajaran di sekolah.
Oleh sebab itu kemampuan guru dalam mengembangkan kompetensi
dan profesionalitas guru merupakan hal yang sangat penting dalam mengangkat
derajat seorang guru dan tenaga kependidikan, baik dmata orang tua maupun
dihadapan masyarakat sebagai wujud kepedulian dalam mencerdaskan anak anak
yang berada pada TK Pembina 7 kelas B semester I.
Untuk menjadikan sekolah yang memiliki kualitas dan prestasi
belajar yang baik sangat membutuhkan kesabaran dan pembinaan dari atasan atau
kepala sekolah dan pengawas binaan, hal ini karena keduanya tersebut merupakan
satu rangkaian dalam membangun mutu pendidikan di sekolah taman kanak –
kanak pada TK Pembina 7 Kota Ternate yang terkait dengan pembelajaran dengan
tema lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca.
BAB.V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan di kelas B pada
TK Pembina 7 Kota Ternate menunjukan bahwa :
1. Melalui pembelajaran dalam lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut
baca yang dapat meningkatkan daya saing anak untuk menuangkan ide-
ide dan gagasan-gagasan baru dalam membaca sudut baca.
2. Guru yang mampu menciptakan kreatifitas anak akan mendorong lebih
cepat untuk menciptakan model-model pembelajaran yang lebih baik dan
sempurna, sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
3. Dalam pembelajaran untuk seni dan mewarnai gambar memperlukan
ketelitian dan keaktifan anak untuk lebih bersemangat dalam daya
kreatifitas yang menonjol dalam lingkungan sekolah terhadap sudut baca.

B. SARAN
Melalui saran-saran ini diharapkan terhadap guru-guru kususnya guru
terhadap manfaat sudut baca, agar mampu menggunakan alat bantu dalam
kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung dengan harapan , guru
akan mampu membangun dirinya sendiri dalam menciptakan dan menuangkan
gagasan yang terkait dengan seni dan mewarnai gambar, disamping itu
menjadi motivasi yang dapat meningkatkan prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Conny R.T.Raka Joni ( 1993 ) Pendekatan Pembelajaran ; Acuan Konseptual


pengelolaan kegiatan belajar-mengajar di kelas. Jakarta . Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dimyati dan Mudjiono ( 1999 ) Belajar dan Pembelajaran , Jakarta ; Rineka Cipta
Hamalik Herman ( 2008 ) Metodologi pengajaran ilmu pendidikan berdasarkan
kompetensi : Bandung, Mandar Maju.
Rosmawati ( 2011 ) Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
meningkatkan minat belajar anak. Tesis Semarang :Pps. Unnes
Slameto ( 2011 ) Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sudjana, Nana ( 2009 ) Pedoman praktis mengajar, merencanakan dan
melaksanakan pengajaran, Jakarta : Proyek penulisan PA pada SMU.
Trianto ( 2007 ) Model-model pembelajaran inovatif berorentasi kontruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka Pubilsher
Tim Penyusun ( 2007 ) Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2006 tentang
stamdar isi pendidikan non formal. Jakarta.
Uno Hamzah.B, Prof, DR, M.Pd. 2007. Model Pembelajaran : Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif , Jakarta, Bumi Aksara.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Vidio Kegiatan Proses Pembelajaran


2. Daftar Hadir Siswa
3. RPP
4. Silabus
5. Daftar Kuesioner
6. Daftar Observasi
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TERNATE
TK PEMBINA 7 KOTA TERNATE

SURAT TUGAS
Nomor : / /2018
Berdasarkan surat penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh salah
satu guru yang berasal dari TK Pembina 7 Kota Ternate ,dan saya sebagai
pengelola perpustakaan TK Pembina 7 mengizinkan kepada peneliti untuk
mencari buku sumber yang ada diperpustakaan sesuai dengan judul penelitian,
maka bersama ini kepala sekolah TK. Pembina 7 Kota Ternate, memberikan tugas

No. Nama NIP Gol Keterangan


1 Hadija M. Saleh, S.Pd. 19760905 200701 2 016 III/bUntuk kenaikan
pangkat
Bahwa yang bersangkutan diberikan surat izin untuk mencari buku
sumber atau mencari literatur yang terkait dalam penelitian tindakan kelas tahun
2018, dan penelitian yang dimulai dari bulan februari, Agustus dan Oktober
2018, yang terkait dengan materi lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut
baca “.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan agar dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Ternate, Agustus 2018
Pengelola Perpustakaan Kepala Sekolah TK Pembina 7
TK Pembina 7 Kota Ternate Kota Ternate

YUNI RAHMAN, S.Pd Hadija M. Saleh, S.Pd


Nip. 19760905 200701 2016
PEMERINTAH KOTA TERNATE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TERNATE
TK PEMBINA 7 KOTA TERNATE
SURAT KETERANGAN

Nomor : / /2018
Bersama ini kepala sekolah TK Pembina 7 Kota Ternate memberikan izin
penelitian kepada :
Nama : Hadija M. Saleh, S.Pd
Nip : 19760905 200701 2 016
Golongan : Penata Muda Tingkat I III/b
Tempat Tugas :TK Pembina 7 Kota Ternate
Alamat ; kelurahan Foramadiayi Pulau Ternate .
Bahwa yang bersangkutan diberikan surat tugas untuk melakukan izin
penelitian tindakan kelas selama 3 bulan terhitung mulai bulan Februari , Agustus
dan Oktober 2018 di Ternate tentang “ lingkungan sekolah terhadap manfaat
sudut baca dengan Motode Bermain Peran pada siswa kelas B semester I TK
Pembina 7 Kota Ternate “.
Demikian surat izin penelitian ini diberikan agar dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Ternate, Agustus 2018


Kepala Sekolah TK Pembina 8
Kota Ternate

Hadija M. Saleh, S.Pd


Nip. 19760905 200701 2 016
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tema : Lingkungan
Materi Pokok : Lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca
Kelas : B
Semester : I ( satu )
1. Daftar Hadir Siswa

Kehadiran Siswa
No Nama
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amira Munir   
2 Adinda Putri   
3 Apriyansa Umar   
4 Cahyani Djadid   
5 Crustian Budi   
6 Gilang Jaenal   
7 Mufadar Rahmat Ilal   
8 Nursifa J. sangaji   
9 Nakesya A. Rasid   
10 Narsila   
11 Nizam Rahman   
12 M. Rijaya Yusri   
13 Rofka Ambri   
14 M. safiq Mufti   
15 Vikri Koniya   
16 Najwa hidayat   
17 Nuradra A. Marsoaly   
18 Putra Aziz Abdullah   
19 Nuri M. Tilar   
20 M. J Jumadil   
21 Messy J darakel   
Kehadiran Siswa
No Nama
Siklus I Siklus II Siklus III

15 Sri Milda Bambang   


16 M. Isra M. Barakati   
17 Rara Aurela Budi   
18 Kinaya   
19 Yadi   
20 Zahra fehi   
21 Abdul Badhir Jaelani   
22 Sri Milda Bambang   
23 M. Isra M. Barakati   
24 Rara Aurela Budi   
25 Kinaya   
26 Yadi   
27 Zahra fehi   
28 Abdul Badhir Jaelani   
PEMERINTAH KOTA TERNATE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TK PEMBINA 7 KOTA TERNATE

SURAT PERNYATAAN
Nomor : / /2018

Berdasarkan surat penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh salah


satu guru yang berasal dari TK Pembina 7 Kota Ternate ,dan saya sebagai kepala
sekolah menerangkan bahwa hasil penelitian adalah merupakan karya sendiri
yang dilakukan pada siswa kelas B semester I Kota Ternate dalam rangka untuk
kenaikan pangkat yang lebih tinggi dengan tema lingkungana sekolah terhadap
manfaat sudut baca, maka bersama ini kepala sekolah TK Pembina 7 Kota
Ternate, memberikan tugas kepada :

No. Nama NIP Golongan Keterangan


1 Hadija M. Saleh, 19760905 200701 2 016 III/bUntuk
S.Pd kenaikan
pangkat
Bahwa yang bersangkutan diberikan izin untuk melakukan penelitian
tindakan kelas, dan penelitian yang dimulai dari bulan Agustus,September dan
Oktober 2018, yang terkait dengan materi pokok lingkungan sekolah terhadap
manfaat sudut baca
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan agar dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Ternate, Agustus 2018


Kepala Satuan Pendidikan Dasar
Kec. Ternate Utara

ROSDIANA DRAKEL, S.Pd


NIP. 198210042005012013
LEMBAR KUESIONER

Nama : Hadija M. Saleh, S.Pd


Nip : 19760905 200701 2 016
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tahun 2018

NO URAIAN YA TIDAK KET


1. Menurut pendapat siswa terhadap proses
pembelajaran tentang kemampuan
memahami terhadap manfaat sudut baca
sangat kurang menarik karena tidak
dibimbing guru

2. Bahwa hasil proses belajar mengajar tema


lingkungan Yang dapat membangkitkan
siswa guru harus mengetahui
perkembangan setiap anak dalam kelas
pada saat pembelajaran berlangsung

3. Untuk menciptkan suasana sekolah yang


kondusif pada saat kegiatan belajar
mengajar yang sedang berlangsung guru
harus mampu menguasai keadaan kelas
dengan baik

4. Sekolah yang kondosif dalam proses belajar


terhadap manfaat sudut baca sangat menjadi
perhatian guru, orangtua dan di sekolah
merupakan hal yang tidak penting bagi
peserta didik

5. Sebelum proses belajar mengajar dimulai


guru perlu berdo’a terlebih dahulu dalam
membiasakan siswa agar dapat memahami
kehidupan untuk dikembangkan di sekolah

6. Dalam kegiatan belajar mengajar guru


perlu mempersiapkan bahan ajar, agar
tercapai mutu pendidikan secara berkualitas
dan bermartabat serta menumbuhkan
kecintaan terhadap siswa terhadap
lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut
baca

7 Bahwa sebagai guru yang baik harus


melakukan inovasi dalam proses
pembelajaran serta mampu menjadikan
media dan sumber belajar di kelas

8 Sebagai sarana peningkatkan mutu


pendidikan di sekolah serta memahami
makna penting belajar lingkungan sebagai
sumber kehidupan manusia yang terkait
terhadap manfaat sudut baca
LEMBAR OBSERVASI

Nama : Hadija M. Saleh, S.Pd


Nip : 19760905 200701 2 016
Sekolah : TK Pembina 7 Kota Ternate
Tahun : 2018

NO URAIAN SS S KS TS Ket
1. Melalui pembelajaran bahasa dengan
pokok bahasan lingkungan sekolah
terhadap manfaat sudut baca pada siswa
kelas B TK Pembina 7 KotaTernate
Maluku Utara

2. Dalam pembelajaran bahasa indonesia ini


akan dapat memberikan pemahaman
tentang pentingnya memahami terhadap
manfaat sudut baca

3. Proses belajar mengajar yang baik untuk


mendapatkankualitas pendidikan
dibutuhkan seorang guru yang mampu
memahami bahan ajar melalui RPP yang
disusun sempurna

4. Untuk dapat memahami secara baik dalam


melakukanpembelajaran yang terkait
dengan terhadap manfaat sudut baca

5. Guru yang baik dan professional dalam


pembelajaran lingkungan selalu
memberikan pujian terhadap anak yang
mengerjakan terhadap manfaat sudut baca

6. Membangun mutu pendidikan terutama


pembelajaran lingkungan perlu diberikan
dasar-dasar yang lebih kuat sejak anak usia
dini, hal ini untuk memberikan
pengetahuan dan dasar-dasar terhadap
manfaat sudut baca

7. Siswa yang kurang memahami terhadap


manfaat sudut baca di sekolahperlu
diberikan penjelasan

8. Benarkah pendidikan itu merupakan satu


rangkaian dengan proses belajar mengajar,
disamping sumberdaya manusia menjadi
suatu ukuran dalam memajukan sekolah
yang berkualitas

9. Memahami sumebrdaya manusia sangat


penting untuk memberikan dasar dan rasa
ikut memiliki dalam membiasakan siswa
belajar terhadap manfaat sudut baca

Ternate, Agustus 2018


Pengamat peneliti

Hadija M. Saleh, S.Pd


Nip. 19760905 200701 2 016
HALAMAN PUBLIKASI

Upaya meningkatkan hasil belajar tentang lingkungan sekolah terhadap manfaat


sudut baca pada kelas B semester I TK Pembina 7 Kota Ternate tahun pelajaran
2018/2019
1. Latar Belakang
Dalama rangka meningkatkan mutu pendidikan terhadap manfaat sudut baca
pada siswa kelas B semester I TK. Pembina 7 Kota Ternate perlu adanya
proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa dan
siswi di sekolah dasar.
1. Masih ditemukan bagi anak usia taman kanak-kanak dalam melakukan
kegiatan terhadap manfaat sudut baca masih kurang memahami dan lancar
dalam melihat manfaat sudut baca
2. Membangun kesadaran guru dan siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan proses pembelajaran. Terhadap manfaat sudut baca
3. Masih rendahnya kesadaran siswa untuk melakukan dan membuat gambar
sesuai yang ada dalam sudut baca.
2. Bahwa dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap Peningkatkan
Prestasi belajar pada mata pelajaran lingkungan dengan sub tema lingkungan
sekolah terghadap manfaat sudut baca pada siswa kelas B semester I TK.
Pembina 7 Kota Ternate.
3. Hasil penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran lingkungan pada siswa
kelas B semester I dengan materi pokok lingkungan sekolah terhadap manfaat
sudut baca..
Dari hasil setiap siklus maka penulis dapat memperinci hasilnya sebagai
berikut :
1. Nilai rata-rata silkus 1 adalah 79,62%
2. Nilai rata-rata siklus II adalah 80,65%
3. Nilaia rata-rata siklus III adalah 82,375%
4. Sebagai dasar dalam penelitian tindakan kelas yang menjadi latar belakang
adalah dimana hasil penelitian dalam kegiatan proses belajar mengajar pada
mata pelajaran dengan tema lingkungan yang terkait dengan materi pokok
lingkungan sekolah terhadap manfaat sudut baca melalui metode bermain
peran pada siswa kelas B semester I TK. Pembina 7 Kota Ternate, dimana
hasil yang diperoleh dari hasil ulangan masih belum memuaskan sehingga
penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas agar dapat membawa
dampak nilai yang baik dan berkualitas.
5. Bahan dan metode .
Dalam penelitian tindakan kelas penulis menggunakan bahan ajar yang terkait
lingkungan sekolah yang telah siswa amati bersama-sama dengan teman
lainnya di kelas untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap manfaat sudut
baca.
Selanjutnya untuk dapat menghasilkan dalam penelitian tindakan kelas yang
penulis lakukan dengan menggunakan metode bermain peran di sekolah ,
dimana metode ini menurut pengamatan penulis sangat cocok karena siswa
melakukan peran masing-masing dalam menentukan keberhasilan siswa
secara optimal.
6. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas terhadap mata pelajaran
dengan tema lingkungan terhadap manfaat sudut baca pada siswa kelas B
semester I TK Pembina 7 Kota Ternate telah dapat menunjukan perubahan
hasilnya, hal ini dapat dilihat dari perkembangan setiap siklus dengan
perubahan dari siklus I ke siklus II atau dari siklus I mendapatkan nilai rata-
rata 79,62% dan pada siklus II 80,62% dan pada siklus III mecapai 82,375%
dan hasil yang diperoleh telah mencapai standar diatas KKM untuk mata
pelajaran lingkungan dengansub tema lingkungan sekolah terhadap manfaat
sudut baca.
7. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terhadap manfaat sudut baca
pada siswa kelas B semester I TK. Pembina 7 Kota Ternate melalui metode
bermain peran telah menunjukan hasil yang seqnifikan, dengan demikian
diharapkan para guru untuk mampu melakukan intropeksi diri dan remedial
agar hasil yang dicapai dapat memuaskan bagi siswa maupun orangtua siswa
serta dapat mengangkat derajat sekolah yang lebih berkembang dan
mengembangkan kompetensi dan profesionalistas pendidik.
8. Dari hasil penelitian tindakan kelas penulis dapat memberikan kesimpulan
terhadap hasil penelitian sebagi berikut :
Bahwa dalam tema lingkungan terhadap manfaat sudut baca dengan
metode bermain peran pada siswa kelas B Semester I Kota Ternate
memberikan dampak yang sangat menggembirakan terhadap siswa dan
guru, karena hasil yang dicapai siswa telah melampui target dalam standar
Kriteria Ketuntasan Minimal hal ini dapat dilihat pada perkembangan dari
setiap siklus.
Untuk dapat dipertanggungjawabkan hasil penelitian tindakan kelas pada
siswa kelas B semester I TK. Pembina 7 Kota Ternate, maka perlu
menggunakan rujukan atau daftar pustaka sebagai dasar untuk memperkuat
dan mengembangkan hasil penelitian tindakan kelas yang lebih kongkrit dan
nyata. Salah satu contoh pendapat yang penulis gunakan dalam penelitian
tindakan kelas adalah adalah
1. Cholil. Tahun 2009. Mutiara Do’a untuk anak-anak. Tuban. Yayasan
Amanah
2. Daradjad Zakiah. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan sekolah.
Jakarta : Ruhama
Daftar Tabel

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas B


semester I pada TK Pembina 7 Kota Ternate terhadap manfaat sudut baca, maka
penulis telah melakukan rekapan hasil penilaian terhadap peserta didik dan hasil
penilaian dari setiap siklus dapat dilihat dalam table sebaagai berikut :
1. Tabel 1 hasil penilaian dari pra siklus yang diperoleh siswa adalah 64,39 %
pada halaman 27 - 28.
2. Tabel I hasil penilaian dari siklus I yang diperoleh siswa adalah 73,32 % pada
halaman 29- 31
3. Tabel II adalah hasil penilaian pada siklus II dengan penilaian siswa rata-rata
76,28 % pada halaman 32 - 34
4. Tabel pada siklus III dengan hasil perolehan siswa adalah 80,03 % terdapat
pada halaman 35 - 37.

Anda mungkin juga menyukai