OLEH
HENDRIKUS ATAPEA
NIM : 20160111134211
OLEH :
HENDRIKUS ATAPEA
NIM : 20160111134211
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
A. JUDUL ................................................................................................
1. Perumusan .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
USULAN
A. JUDUL
2018/2019.
B. BIDANG KAJIAN
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebab tanpa
kualitas SDM baik fisik mental maupun spiritual. Pendidikan juga memberikan
peserta didik.
bahwa :
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
bangsa”.
sembilan tahun. Hal ini berarti jenjang pendidikan dasar merupakan pendidikan
yang wajib diikuti oleh semua warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
dasar. Pada kurikulum pendidikan dasar memuat beberapa pelajaran yang salah
persekolahan itu akan mempunyai kontribusi yang berarti bagi bangsa masa
Indonesia”.
cara berpikir.
komunikasi dewasa ini menuntut perkembangan ilmu matematika pula. Hal ini
matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
bertindak atas dasar pemikiran, logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan
efisien.
akan dicapai melalui tingkatan-tingkatan belajar yang berbeda. Sifat abstrak ini
tercapai.
sesuai agar siswa berminat dan semangat belajar serta mau terlibat aktif dalam
pengetahuan siswa”.
baru dalam pola pengajaran matematika di kelas. Salah satu pendekatan yang
dapat diterapkan adalah teori belajar kontruktivis. Teori ini merupakan teori
tentang cara pembelajaran yang diperkenalkan oleh ahli psikologi Jean Piaget
pada abad ke 20. Yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat “diberi
itu sendiri. “Teori belajar kontruktivis memandang anak sebagai makhluk aktif
lingkungannya.
kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.
yang mengutamakan adanya kerja sama, yakni kerja sama antar siswa dalam
memiliki ciri-ciri :
beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin
anggota kelompok dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesetaraan Gender.
individu.
individual. Dalam TAI para siswa memasuki sekuen individu berdasarkan tes
Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual.
bahwa pada kelas tersebut mengalami kesulitan dalam mengerjakan materi yang
Sehingga siswa hanya belajar menghafal mengingat beberapa konsep dan tidak
perkalian pecahan.
Negeri 5 Mimika masih monoton dan cenderung satu arah dari guru ke siswa.
Guru lebih kreatif dam mendominasi proses pembelajaran dan tidak memberi
kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang
tidak disenangi banyak siswa. Hal ini berpengaruh pula terhadap hasil belajar
model TAI ini setiap siswa belajar pada aspek khusus pembelajaran individual.
jawab atas keseluruhan jawaban pada akhir kegiatan seabgai tanggung jawab
bersama.
pecahan. Seperti yang dikatakan Slavin bahwa TAI dirancang khusus untuk
Negeri 5 Mimika.
D. RUMUSAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
1. Perumusan Masalah
2. Pemecahan masalah
KKM pada bulan Maret 2016 faktor penyebab masalah rendahnya hasil
b. Pemecahan masalah
membantu satu sama lain untuk menguasai materi yang sang dipelajari
akan embut siswa mudah memahami materi yang sedang di pelajar yaitu
Tujuan Umum
belajar siswa sehingga masalah yang dihadapi siswa dapat terselesaikan atau
Tujuan Khusus
F. Manfaat penelitian
matematika.
belajar.
mengajar.
5 Mimika Papua.
G. Kajian Teori
1. Hakikat Matematika
kepada semua peserta didik sejak dari sekolah Dasar. Hal ini dimaksudkan
berubah, tidak pasti, dan kompetitif pada era globalisasi ini. Mengingat
Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para
matematikawan tentang apa yang disebut itu. Hal ini disebabkan karena
Oleh karena itu untuk mengetahui apa matematika itu, sejumlah tokoh
masing.
mempunyai akar kata “Mathema” yang berarti pengetahuan atau ilmu dan
matematika adalah :
dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dalam simbol yang padat
lebih berupa bahasa simbol mengenai Ida (gagasan) dari pada mengenai
bunyi.
logika, batang tubuh dari bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk
diharapkan orang akan lebih memahami apa dan bagaimana matematika itu
sebaiknya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu lain. Dari sini seorang
diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan
tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu memang tidak dapat diamati dan
berlaku dalam waktu relatif lama. Kegiatan atau usaha untuk mencapai
internal seperti pemahaman dan sikap serta yang bersifat eksternal seperti
keterampilan motorik.
pemahaman. Artinya tanggung jawab belajar berada pada siswa dan guru
mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau sudah diketahui
Artinya belajar adalah proses terus menerus yang tidak pernah berhenti dan
tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa
(UNESCO) yaitu learning do knot yang berarti juta laring do Lear, learning
pendidikan di atas maka harapan terhadap siswa pada pendidikan dasar dan
dasarnya tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga harus
berorientasi pada proses belajar. Melalui proses ini secara umum siswa
perhitungan rutin dan non rutin serta berpikir tingkat tinggi yang
nilai dan keindahan akan hasil dan proses matematika yang di tunjukkan
melalui sikap yang ulet, bekerja keras, sabar disiplin dan percaya diri.
d. Learning to Live together adalah belajar untuk bekerja sama. Penciptaan
untuk dapat belajar dan bekerja sama, saling menghargai pendapat orang
lain yang lebih luas. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
penjelasan.
didasari pada apa yang telah diketahui orang karena matematika merupakan
simbol itu. Karena itu untuk mempelajari suatu materi yang baru,
demikian apabila belajar, karena itu proses belajar matematika akan lancar
dikatakan berpikir bila melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar
matematika selalu melakukan kegiatan mental. Dalam proses itu juga
peserta didik, sehingga mengajar bisa dikatakan baik, apabila hasil belajar,
peserta didik juga baik. Apabila terjadi proses belajar mengajar itu baik pula.
dan sikap positif siswa terhadap matematika yang pada akhirnya dapat
2. Pengertian belajar
Proses belajar dapat disebut sukses bila menemui sebagai berikut yakni
antara keadaan internal dan kognitif siswa dengan simulasi dari lingkungan.
3. Hasil Belajar
yang dimiliki seseorang. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari
Seperti halnya kecerdasan bakat, hasil belajar juga dapat diukur. Alat
untuk mengukur hasil belajar disebut tes hasil belajar tes prestasi belajar.
Tes hasil belajar adalah salah satu alat ukur yang banyak digunakan untuk
Berdasarkan hal inilah maka dalam penelitian ini, hasil belajar dilihat dari
5. Teori-Teori Belajar
cara belajar dengan binatang pada dasarnya sama, karena belajar pada
saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya siswa harus aktif secara
bukannya guru atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab
terhadap hasil belajarnya. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu
pengetahuannya.
memproses masukan dari dunia luar dan menentukan apa yang mereka
menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri bukan
pengalaman.
sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak dapat
rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, (4) guru sekedar
berjalan mulus.
proses berjalan dengan baik. Agar peran dan tugas tersebut berjalan
mengajar matematika di kelas melalui tiga fase yang diawali dari fase
guru harus mengetahui dan mengetahui apa yang telah diketahui dan
6. Pembelajaran Kooperatif
yang nantinya akan berdampak pada hasil yang dicapai siswa dalam belajar.
pembelajaran kooperatif.
mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu
harus melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri
materi ini sering digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu,
saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri
dari empat atau enam siswa yang mempunyai tingkat kemampuan yang
untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup
saling tukar pendapat atau diskusi antar siswa, atau kegiatan belajar lainnya
atau antar guru dan siswa. Dalam interaksi sosial ini kemungkinan terjadi
siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar terbantu oleh teman atau
sejajar.
egosentris
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etis, kelas, sosial, agama,
perasaan.
sekolah.
berenang bersama.”
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta
didik yang lain dalam kelompok, selaian tanggung jawab terhadap diri
yang sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para
anggota kelompok.
e. Para siswa diberikan islah satu evaluasi penghargaan yang akan ikut
sama untuk mencapai satu sama lain. Seseorang siswa tidak akan sukses
c. Tatap muka
dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali
Kooperatif Learning.
berhasil.
a. Penghargaan kelompok
setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara
skorsing ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau
belakangnya.
kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
bawah ini:
belajar. Fase ini diikuti dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk
kelompok, atau mengevaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan
a. Kelebihan:
b. Kekurangan
banyak
sampai 6 siswa.
b. Placement Test, yakni pemberian tes kepada siswa atau melihat rata-rata
nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang
tertentu.
siswa.
g. Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir
a. Team (Kelompok)
b. Tes Penempatan
c. Langkah-langkah pembelajaran
keseluruhan.
d. Belajar Kelompok
keterampilan.
6) Penilaian Kelompok.
Great Team,
7) Mengajar kelompok
dua atau tiga kelompok yang mempunyai nilai yang sama guru
keterampilannya.
permasalahannya.
pandai.
Pada fase ini guna menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
e. Kuis
siswa secara mandiri tanpa bantuan dari teman. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apa saya yang diperoleh siswa selama belajar dalam
f. Memerikan penghargaan
9. Kerangka Berpikir
kinerja dan relevan dengan aplikasi keteknikan yang menjadi disiplin ilmu
mereka.
khususnya di Sekolah Dasar Negeri 5 Mimika yang terjadi selama ini, masih
didominasi peran guru yang sangat besar. Hal ini telah menyebabkan belum
Ada model pembelajaran yang diduga kuat dapat memperbaiki hasil belajar
c. Hasil (Out Put) bahwa hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
H. METODOLOGI PENELITAN
1. Setting Penelitian
a. Waktu Penelitian
SP 2 Timika-Papua.
2. Subjek Penelitian
orang putri yang persentase KKM hasil belajarnya masih kurang dari 60%
Matematika.
3. Sumber Data
2018/2019.
1) Tes
dapat dilihat prestasi belajar siswa pada materi tersebut (tes awal),
2) Observasi
aktivitas guru dan siswa yang dilakukan oleh partisipan yang ikut
pembelajaran kooperatif.
5. Analisa Data
siswa yang mencapai KKM dan presentasi siswa yang belum mencapai
siklus peneliti.
b. Dari hasil evaluasi pembelajaran terhitung rata-rata siswa tiap siklus
penelitian.
6. Kriteria/Indikator Keberhasilan
pada tingkat ketuntasan mengajar yaitu ketuntasan diatas KKM 80% siswa
siklus kedua KKM siswa sudah tuntas 80% maka siklus ini di
Siklus I
Guru :
Tindakan Menerapkan kooperatif Menggunakan model TAI dengan
Tipe TAI menerapkan Fase-fase
pembelajaran Tipe TAI
siswa pada perkalian pecahan rendah, yaitu 82% siswa belum mencapai
materi yang dipelajari. Selain itu ada 3 konsep penting dalam kooperatif
tipe TAI yang terdiri atas 2 siklus, kondisi akhir, hasil belajar siswa
8. Siklus Penelitian
Penjelasan Siklus I
a. Perencanaan (Plan)
sumber pembelajaran.
perencanaan yaitu :
penelitian
1) Pelaksanaan (act)
siswa.
b) Penyajian materi
e) Memberikan tes
f) Pemberian penghargaan kelompok
2) Observasi (observe)
aktivitas siswa dengan cara mengajar guru sudah sesuai dengan apa
c. Refleksi (reflect)
dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada
1) Mengevaluasi
Penjelasan Siklus II
a. Perencanaan (Alan)
1) Pelaksanaan (act)
I yaitu :
b) Penyajian materi
d) Memberikan tes
2) Observasi (Observe)
1) Menganalisa data
2004)
Http://Zainudin.Files.Wordpress.Com/2007/11/J61-Pembelajaran-
Http://Zainudin.Files.Wordpress.Com/2007/11/Ppp-Pembelajaran-
Cipta, 1993)
Rosdakarya, 2005)
Ana Sudjana, Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2004)
2006)
2003)
2003)
Robert E. Slavin, Cooperative Learning ; Teori Riset Dan Praktisi, (Bandung: Nusa
Media, 2008)
Sardiman, Interaktif Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grasindo,
2004)
2000)
Lencana, 2007)
LAMPIRAN – LAMPIRAN
3. RPP Siklus I
Pelaksanaan Pembelajaran
Timika, .............................2018
Kepala SD Negeri 5 Mimika
Data Hasil Tes Awal Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Pecahan
SD Negeri 5 Mimika Papua
Keterangan
No Nama Siswa P/L Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1 Abriasty Setia Ninggrum P 70 √
2 Alpo P 60 √
3 Amelia R P 40 √
4 Anna Maria Stevani
P 40 √
Manullang
5 Aulia Rahmadani P 20 √
6 Charistian Hendrik L 20 √
7 Darma P 40 √
8 Dwi April P 40 √
9 Groces M P 40 √
10 Hermina P 80 √
11 Jeni S. Mano P 20 √
12 Maikel Tinus Leisubun L 20 √
13 Moreh Kawati L 40 √
14 Nabila Waris P 40 √
15 Nur Jannah P 40 √
16 Putra Rano Werimon L 40 √
17 Retno Rahmia Dewi P 40 √
18 Soli Ance P 60 √
19 Vanessa Natsya Syukri P 20 √
20 Vania Cristian Paluruan P 40 √
21 Yohanes Kemong L 40 √
22 Yoseph L 20 √
4
Presentasi siswa yang tuntas = 22
𝑥 100 = 18%
18
Presentasi siswa yang belum tuntas = 𝑥 100 = 82%
22
Timika, .............................2018
Guru Pamong
Mudiyono, S.Pd.I
NIP. 196607051992031020
Lampiran 3
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SD Negeri 5 Mimika
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Vb/II
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan Pecahan dalam pemecachan masalah
III. Indikator
Siswa dapat menjelaskan kegunaan perkalian dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat menyelesaikan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa
V. Materi Pembelajaran
Operasi Perkalian Pecahan
VI. Metode dan Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, tanya jawab dan pemecahan
masalah
Model Pembelajaran : Cooperatif Learning Tipe TAI
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
Refleksi : peserta didik mengungkapkan kesan terhadap pentingnya
mempelajari perkalian pecahan.
Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan
berikutnya adalah pembagian pecahan
IX. Evaluasi
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Tes : Essay
a. Soal !
4 2
1. x = .......
5 3
8 6
2. x = .......
7 9
13 7
3. x = .......
10 9
16 12
4. x = .......
7 10
b. Kunci jawaban :
8
1.
15
54
2.
63
91
3.
90
192
4.
70
c. Prosedur penilaian :
Tiap soal jika dijawab dengan benar diberi skor 25
Skor keseluruhan = 25 + 25 + 25 + 25 = 100
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai siswa = x 100
Jumlah skor keseluruhan
d. Kriteria keberhasilan
Siswa dinyatakan tuntas (berhasil) jika memperoleh skor ≥ 60%
Timika, ................................. 2018
Guru Pamong Guru Praktek
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 5 Mimika
1 1
1. x = .......
2 3
8 7
2. x = .......
6 5
4 7
3. x = .......
5 8
6 5
4. x = .......
7 9
2 2
5. x = .......
2 3
8 7
6. x = .......
5 3
3 7
7. x = .......
5 4
2 5
8. x = .......
7 4
3 2
9. x = .......
4 4
2 3
10. x = .......
5 4
Kunci jawaban :
1 56
1. 6.
6 15
48 21
2. 7.
30 20
28 10
3. 8.
40 28
30 6
4. 9.
63 16
4 6
5. 10.
6 20
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Pertemuan Siklus I
Hari/Tanggal :
Jumlah
No Indikator Keterangan
Skor
1 Membuat RPP 1 2 3 4
2 Menyiapkan Lembar Observasi untuk Guru dan Siswa
3 Melaksanakan Apersepsi
4 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
5 Menyajikan Materi Pembelajaran
6 Mengajukan Pertanyaan
7 Membuat Kelompok Belajar
8 Membimbing Kelompok Belajar
9 Mengelola Kelas
10 Mengamati Aktivitas Siswa
11 Mengerjakan Soal – Soal LKS dengan Bimbingan Guru
12 Membimbing dalam melaporkan hasil diskusi kelompok
13 Memberi tes/kuis
14 Melaksanakan refleksi
15 Memberi pengalaman
Jumlah
Keterangan :
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Rumus :
60
Nilai = x 100
60
Timika, .............................2018
Guru Pamong
Mudiyono, S.Pd.I
NIP. 196607051992031020
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Pertemuan Siklus II
Hari/Tanggal :
Jumlah
No Indikator Keterangan
Skor
1 Membuat RPP 1 2 3 4
2 Menyiapkan Lembar Observasi untuk Guru dan Siswa
3 Melaksanakan Apersepsi
4 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
5 Menyajikan Materi Pembelajaran
6 Mengajukan Pertanyaan
7 Membuat Kelompok Belajar
8 Membimbing Kelompok Belajar
9 Mengelola Kelas
10 Mengamati Aktivitas Siswa
11 Mengerjakan Soal – Soal LKS dengan Bimbingan Guru
12 Membimbing dalam melaporkan hasil diskusi kelompok
13 Memberi tes/kuis
14 Melaksanakan refleksi
15 Memberi pengalaman
Jumlah
Keterangan :
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Rumus :
60
Nilai = x 100
60
Timika, .............................2018
Guru Pamong
Mudiyono, S.Pd.I
NIP. 196607051992031020
Keterangan Indikator Aktivitas (Aspek/Sikap) Siswa
Siklus I
No Indikator Ya Tidak
Siklus II
No Indikator Ya Tidak
Keterangan
Menyelesa
Tidak
ikan Tugas Melaksana
Perhatian Bermain
No Nama Siswa Keaktifan Yang kan
Siswa Saat
Diberikan Petunjuk
Belajar
Guru
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 Abriasty Setia Ninggrum
2 Alpo
3 Amelia R
4 Anna Maria Stevani Manullang
5 Aulia Rahmadani
6 Charistian Hendrik
7 Darma
8 Dwi April
9 Groces M
10 Hermina
11 Jeni S. Mano
12 Maikel Tinus Leisubun
13 Moreh Kawati
14 Nabila Waris
15 Nur Jannah
16 Putra Rano Werimon
17 Retno Rahmia Dewi
18 Soli Ance
19 Vanessa Natsya Syukri
20 Vania Cristian Paluruan
21 Yohanes Kemong
22 Yoseph
Jumlah
Presentasi %
Lembar Penilaian Pengamatan Aktivitas Siswa (Afektif/Sikap) Dalam Proses
Pelaksanaan Siklus II Siswa Kelas Vb SD Negeri 5 Mimika
Tahun Ajaran 2018/2019
Keterangan
Menyelesa
Tidak
ikan Tugas Melaksana
Perhatian Bermain
No Nama Siswa Keaktifan Yang kan
Siswa Saat
Diberikan Petunjuk
Belajar
Guru
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 Abriasty Setia Ninggrum
2 Alpo
3 Amelia R
4 Anna Maria Stevani Manullang
5 Aulia Rahmadani
6 Charistian Hendrik
7 Darma
8 Dwi April
9 Groces M
10 Hermina
11 Jeni S. Mano
12 Maikel Tinus Leisubun
13 Moreh Kawati
14 Nabila Waris
15 Nur Jannah
16 Putra Rano Werimon
17 Retno Rahmia Dewi
18 Soli Ance
19 Vanessa Natsya Syukri
20 Vania Cristian Paluruan
21 Yohanes Kemong
22 Yoseph
Jumlah
Presentasi %
Lampiran 6
Kelompok A
1 Hermina P 1 80 A
2 Dwi April P 8 40 A
3 Groces M P 9 40 A
4 Yohanes Kemong L 16 40 A
5 Aulia Rahmadani P 17 20 A
Kelompok B
1 Abriasty Setia Ninggrum P 2 70 B
2 Darma P 7 40 B
3 Moreh Kawati L 10 40 B
4 Vania Cristian Paluruan P 15 40 B
5 Charistian Hendrik L 18 20 B
Kelompok C
1 Alpo P 3 60 C
2 Anna Maria Stevani M P 6 40 C
3 Retno Rahmia Dewi P 14 40 C
4 Nabila Waris P 11 40 C
5 Yoseph L 22 20 C
6 Jeni S. Mano P 19 20 C
Kelompok D
1 Soli Ance P 4 60 D
2 Amelia R P 5 40 D
3 Nur Jannah P 12 40 D
4 Putra Rano Werimon L 13 40 D
5 Maikel Tinus Leisubun L 20 20 D
6 Vanessa Natasya Syukri P 21 20 D