Anda di halaman 1dari 67

PENGGUNAAN INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN KALAM KUDUS YOGYAKARTA DALAM


MEMPELAJARI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Disusun oleh:
1. Levi Lawrence (161414008)
2. Theodora Novelia (161414026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian tindakan kelas ini.

Penelitian tindakan kelas ini berjudul “Penggunaan Instagram Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta Dalam

Mempelajari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”. Proposal penelitian tindakan kelas

ini dibuat guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas Program Studi

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Dalam proses penyusunan proposal ini kami mengalami berbagai hambatan. Namun

berkat dukungan dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik dan

tepat waktu. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian

Tindakan Kelas.

2. Astuti Triasmani, S.Pd. selaku Kepala SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta.

3. Bagus Wahyu Harjanto, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran Matematika

SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta.

4. Segenap siswa, guru-guru dan karyawan SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta.

5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga menerima kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan proposal ini dan pembuatan

proposal yang berikutnya.

Yogyakarta, 17 Juni 2019

Tim Peneliti

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................5

C. Pembatasan Masalah ................................................................................................6

D. Perumusan Masalah ................................................................................................6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................6

F. Manfaat Penelitian ................................................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS........................................10

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................................10

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................28

C. Kerangka Pikiran ................................................................................................29

D. Hipotesis Tindakan ................................................................................................29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................30

A. Setting Penelitian ...............................................................................................30

B. Subjek Penelitian ...............................................................................................30

C. Prosedur Penelitian ...............................................................................................30

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................35

E. Instrumen Penelitian ...............................................................................................37

iii
F. Validasi Data ...........................................................................................................52

G. Indikator Kinerja ...............................................................................................53

H. Analisis Data .......................................................................................................54

I. Skenario Pembelajaran ...................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................59

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Motivasi belajar siswa merupakan hal yang sangat penting dalam proses

pembelajaran. Motivasi belajar dapat mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam

pembelajaran dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan keberhasilan

pembelajaran. Tanpa adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa,

keberhasilan yang maksimal pembelajaran pun akan sulit dicapai. Dengan demikian,

guru diharuskan mampu membangkitkan motivasi belajar dalam diri setiap siswanya

agar tercapai keberhasilan pembelajaran yang optimal.

Dalam pembelajaran matematika, sangat diperlukan kreatifitas dan inovasi dari

guru dalam mengeksplorasi penggunaan media pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa. Jika dibiarkan secara terus menerus, kurangnya penggunaan media

pembelajaran yang menarik perhatian siswa dapat mengakibatkan turunnya motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Selain itu, beberapa materi dalam

pembelajaran matematika bersifat abstrak maka sebagian besar siswa memiliki

pandangan negatif mengenai pembelajaran matematika. Hal tersebut dapat

memperburuk motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika. Oleh karena

itu, guru perlu mengembangkan ide-ide baru mengenai media pembelajaran yang

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Guru

harus mampu membuka diri dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan

serba menggunakan teknologi. Dengan demikian, guru dituntut untuk mampu

mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dalam rangka mempersiapkan siswa

untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat tersebut.

1
Pada saat ini, perkembangan teknologi di dunia menunjukan peningkatan yang

signifikan dalam waktu yang terbilang cukup singkat. Hal itu terlihat dari

menjamurnya penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari di kalangan

masyarakat. Internet seolah telah menjadi solusi utama dalam membantu melakukan

seluruh kegiatan manusia, baik kegiatan yang sederhana hingga yang rumit. Menurut

Tribunnews.com, Indonesia menduduki peringkat negara Asia Tenggara keempat

yang paling sering mengakses internet. Indonesia tercatat memiliki rata-rata waktu 8

jam per orang setiap harinya dalam mengakses internet. Mulai dari balita hingga

lansia telah menjadi pengguna internet aktif terutama media sosial. Data yang diambil

pada Januari 2018 oleh Hootsuit yang berjudul “INDONESIA – A Snapshot of The

Country’s Key Digital Statistical Indicators” (dalam detik.com) menunjukan bahwa

menembus 49% atau setara dengan 130 juta penduduk di Indonesia aktif

menggunakan media sosial. Persentase tersebut menunjukkan peningkatan jika

dibandingkan pada data bulan Januari 2017 (dalam Klik Media Web) yang

menunjukkan bahwa 40% atau setara dengan 106 juta penduduk yang aktif

menggunakan media sosial. Hal tersebut memperlihatkan bahwa pengguna media

sosial di Indonesia pada umumnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan

tersebut diakibatkan karena melalui media sosial para pengguna dapat dengan mudah

saling bertukar informasi dengan cepat.

Salah satu media sosial yang sedang banyak digandrungi oleh anak muda yaitu

Instagram. Menurut Kompas.com, sejak pertama kali kemunculannya hingga kini

memasuki bulan Juni 2018 Instagram telah menembus 1 miliar pengguna.

Pertumbuhan tersebut paling signifikan bila dibandingkan dengan Facebook dan

Snapchat. Instagram sebuah jejaring sosial yang mewadahi penggunanya untuk saling

berbagi foto maupun video. Fitur-fitur menarik juga ditawarkan oleh aplikasi yang

2
dikembangkan oleh facebook tersebut, diantara ialah Story, Mengajukan pertanyaan,

Jajak pendapat, Live (Siaran langsung), dan IG TV. Melalui fitur-fitur tersebut para

penggunanya dimudahkan dalam mendapat dan membagi informasi. Di Indonesia

sendiri menduduki peringkat ketiga dari beberapa negara di dunia yang memiliki

angka pengguna Instagram terbesar, dengan 20% dari penduduk Indonesia yang

menggunakan Instagram. Dilansir dari laman Mashable (dalam Okezone.com)

berdasarkan riset Pipper Jaffray, Instagram dikatakan menjadi platform yang paling

banyak digunakan remaja per bulan. Sekitar 85% remaja telah menggunakan

Instagram setidaknya satu kali per bulan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian

besar remaja menunjukkan ketertarikkan yang tinggi untuk menggunakan Instagram.

Senada dengan realita yang peneliti temui di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta,

sebagian siswa telah menjadi pengguna Instagram terutama dikalangan siswa kelas

VIII. Bahkan, sebagian besar waktu luang yang dimiliki siswa-siswa tersebut

dihabiskan untuk memainkan Instagram. Melihat peluang ini, guru dapat

memanfaatkan ketertarikan siswa tersebut terhadap Instagram dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan menggunakan Instagram sebagai media pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di SMP Kristen Kalam Kudus

Yogyakarta, peneliti mendapati bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran

matematika masih perlu dioptimalkan. Hal tersebut terlihat dari penggunaan ponsel

genggam atau Smartphone dalam pembelajaran yang masih sangat dibatasi. Sejatinya,

melalui Smartphone, siswa dapat dengan mudah mengeksplorasikan pengetahuannya

dan mendapatkan informasi-informasi yang dapat menunjang proses pembelajaran.

Akan tetapi fakta lainnya yang ditemukan peneliti, sebagian besar siswa lebih tertarik

3
memainkan Smartphone untuk mengakses media sosial, terutama Instagram,

ketimbang mencari informasi terkait pembelajaran terutama matematika. Di kelas

VIII A sendiri, motivasi belajar yang dimiliki masing-masing siswa terlihat masih

sangat kurang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru pengampu mata

pelajaran Matematika, lebih dari 50% siswa terlihat tidak bersemangat mengikuti

pembelajaran matematika. Hal tersebut terlihat dari keaktifan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Sebagian besar siswa tidak mau mengerjakan tugas yang

guru berikan dan pasif selama pembelajaran. Kurangnya motivasi belajar siswa juga

terlihat dari tidak adanya insiatif dari masing-masing siswa untuk memberikan

pendapatnya selama proses pembelajaran. Guru Matematika juga mengatakan bahwa

hampir selalu lebih dari 80% siswa di kelas VIII A mendapat nilai dibawah kkm.

Kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika merupakan salah

satu faktor dasar terjadinya hal tersebut. Pada dasarnya, kegemaran siswa dalam

mengakses media sosial dapat sangat membantu proses pembelajaran jika digunakan

dengan tepat. Oleh karena itu, guru harus mampu mewadahi siswa untuk penggunaan

media sosial yang tepat sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. Salah

satunya adalah menggunakan media sosial yakni Instagram sebagai media

pembelajaran matematika.

Penelitian sejenis sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Melani

Mandja (2016), pada Skripsinya yang berjudul Penggunaan Aplikasi Instagram dalam

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Di SMP

Pantekosta Magelang Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk

Aljabar, didapat hasil bahwa penerapan media Instagram dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa pada materi aljabar. Ditambah lagi dengan penelitian

yang dilakukan Agnisa Ria Lindani (2016) dengan judul Potensi Pemanfaatan Media

4
Sosial Instagram Sebagai Media Pembelajaran Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas

(SMA), didapati bahwa sebagian besar siswa sangat menyukai Instagram sebagai

media pembelajaran, dengan menjadikan Instagram sebagai media pembelajaran

dapat membuat siswa menjadi lebih rutin belajar. Berdasarkan hasil peneliti- peneliti

tersebut, penggunaan Instagram sebagai media pembelajaran matematika di SMP

Kristen Kalam Kudus diharapkan dapat menarik perhatian siswa kelas dan

meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui Instagram guru dan siswa juga dapat

berbagai informasi terkait konsep-konsep matematika secara lebih menarik dan cepat

dimanapun siswa dan guru berada. Selain itu, informasi-informasi yang telah di-

upload juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas yang membutuhkan.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti mengambil judul penelitian

“PENGGUNAAN INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN KALAM KUDUS

YOGYAKARTA DALAM MEMPELAJARI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DUA VARIABEL”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diidentifikasi masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika masih perlu

ditingkatkan.

2. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika.

3. Siswa pasif selama proses pembelajaran matematika.

4. Siswa tidak mau mengerjakan tugas di kelas maupun di rumah.

5. Selalu lebih dari 80% siswa mendapat nilai dibawah KKM.

5
6. Siswa lebih tertarik menggunakan Smartphone untuk mengakses media sosial

Instagram, ketimbang mencari informasi terkait pembelajaran matematika.

C. Pembatasan Masalah

Peneliti perlu melakukan pembahasan masalah untuk menjaga kefokusan

penelitian dan agar permasalah yang diteliti tidak meluas. Berikut adalah pembatasan

permasalahan yang akan diteliti:

1. Materi yang akan di gunakan dalam penelitian dibatasi hanya pada kompetensi

menyelesaikan permasalahan nyata yang berkaitan dengan sistem persamaan

linear dua variabel.

2. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP

Kristen Kalam Kudus Yogyakarta

3. Penelitian ini sebatas mengetahui bagaiman penggunaan Instagram dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah latar belakang yang telah peneliti paparkan dan batasan

masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan Instagram sebagai media pembelajaran yang

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus dalam mempelajari materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel menggunakan media pembelajaran Instagram dengan

6
cara mengunggah konsep-konsep matematika terkait materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel yang sebelumya telah disajikan lebih menarik baik berupa foto maupun

video dalam akun Instagram, membuat latihan soal dan menyajikan masalah-masalah

kontekstual terkait materi yang akan dipelajari secara lebih menarik dengan fitur-fitur

yang terdapat diInstagram.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini terbagi menjadi dua kategori, yakni manfaat

teoritis dan manfaat praktis. Berikut adalah uraian dari manfaat teoritis dan manfaat

praktis dari penelitian ini:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, melalui penelitian ini diharapkan peneliti dapat memberikan

ide baru media pembelajaran matematika yakni menggunakan media sosial yakni

Instagram, yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar pada

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak

terkait seperti siswa, guru, sekolah dan peneliti. Penjelasan lengkap mengenai

manfaat praktis tersebut dipaparkan sebagai berikut:

a) Bagi Siswa Kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta

1) Meningkatkan motivasi belajar matematika pada materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel.

2) Siswa dapat dengan mudah mengakses dan berbagi pengetahuan

terkait konsep matematika terutama materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel.

7
3) Konsep matematika yang disajikan melalui Instagram lebih menarik

bagi siswa.

4) Mewadahi siswa dalam penggunaan media sosial (Instagram) untuk

menunjang pembelajaran.

b) Bagi Guru SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta

1) Pembelajaran berlangsung lebih menarik.

2) Menambah pengetahuan guru mengenai teknologi, terutama

Smartphone dalam penggunaan Instagram.

3) Memberikan inovasi media pembelajaran matematika yang

menarik perhatian siswa.

4) Penggunaan media pembelajaran Instagram pada materi lainnya.

c) Bagi SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta

1) Memberikan kontribusi dalam melakukan perbaikan proses

pembelajaran matematika.

2) Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

3) Meningkatkan mutu pembelajaran dengan mengintegrasikan

teknologi dalam proses pembelajaran.

4) Menjadi bahan untuk tindak lanjut sekolah dalam mengupayakan

pembelajaran yang inovatif.

d) Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai media

pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

2) Meningkatkan kemampuan dalam mengoperasikan fitur-fitur

instagram.

8
3) Melatih softskill dan kemampuan berinteraksi dengan siswa dan

lingkungan sekolah.

e) Bagi Peneliti lainnya

1) Menjadi tambahan pustaka yang mendukung penelitian.

2) Memberikan sumbangsih ide untuk penelitian sejenis ataupun

lanjutan

9
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Instagram

Instagram merupakan media sosial yang kini sedang banyak digandrungi

oleh banyak orang. Mulai dari balita hingga orang tua, pelajar hingga pebisnis,

telah memiliki akun pada media sosial yang satu ini. Instagram adalah media sosial

yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil dan berbagi foto atau video,

menerapkan filter digital, serta melakukan aktifitas berjejaring lainnya.

Instagram juga memungkinkan penggunanya untuk mengunggah foto atau

video yang dibagikan secara publik atau dengan pengikut yang disetujui saja.

Pengguna dapat menambahkan tag kepada orang lain dan penandaan lokasi pada

konten yang akan dibagikan. Melalui fitur tersebut, pengguna juga dapat

menjelajahi konten pengguna lain yang menjadi tren. Pengguna juga dapat

menyukai dan memberi komentar terhadap konten yang dibagikan pengguna lain.

Selain itu, pengguna dapat pula menghubungkan akun Instagram mereka ke

beberapa situs jejaring sosial lainnya, Sejak diluncurkan pada 2010 pada platform

IOS dan 2012 pada platform Android hingga saat ini Instagram tidak ada hentinya

untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri. Instagram secara cepat dapat

menciptakan fitur-fitur yang menarik bagi para penggunanya. Dengan demikian

terdapat beberapa hal yang perlu diulas secara mendalam terkait Instagram, sebagai

berikut:

(1) Sejarah Instagram

Instagram adalah jejaring sosial yang berbagi foto atau video yang dibuat

oleh Mike Krieger dan Kevin Systrom (Bambang D. Atmoko: 12). Instagram

10
resmi diluncurkan di ponsel berbasis IOS pada 6 Oktober 2010. Kemudian

Instagram dirilis pada ponsel berbasis Android pada 3 April 2012 dan diikuti

oleh situs web pada bulan November 2012. Lalu pada April 2016, barulah

Instagram dapat diakses oleh pengguna handphone Windows 10 Mobile.

Nama Instagram sendiri diadopsi dari kata “instant-telegram”, nama

tersebut dianggap dapat dengan mudah dieja oleh semua orang. Kata “instant”

yang mendasari munculnya kata “insta”, dimaksudkan seperti kamera polaroid

yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sedangkan, kata

“telegram” mendasari munculnya imbuhan “gram” dibelakang kata “insta”,

yang merujuk pada sebuah alat yang bekerja mengirimkan informasi kepada

orang lebih cepat. Dengan demikian, fungsi Instagram adalah mengunggah

foto atau video, sebagai bentuk informasi yang dapat dikirimkan dan diterima

dengan cepat dengan bantuan koneksi internet.

Pada mulanya, ketertarikan Krieger dan Systrom terhadap engineering

dan pemrograman membuat mereka sepakat untuk membuat membangun

apikasi Burbn yang berbasis HTML5 yang memungkinkan untuk check-in

lokasi, membuat rencana (check-in masa depan), mendapat poin untuk hang-

out dengan teman, posting foto dan banyak lagi. Aplikasi itulah yang menjadi

cikal bakal terbentuknya aplikasi Instagram. Ketidakpuasan penciptanya

terhadap Burbn yang dinilai sebagai aplikasi yang berantakan, membuat

Krieger dan Systrom memutuskan memotong segala sesuatu yang pada

aplikasi Burbn kecuali kapabilitas foto, komentar dan like. Melalui proses

yang panjang sampai pada terbentuklah Instagram. Hingga kini, Instagram

menjadi salah satu sosial media dengan melebihi 1 Miliyar pengguna. Pada 9

11
April 2012, Instagram secara resmi telah diambil alih oleh Facebook dengan

nilai dana yang dikeluarkan hampir $1 miliyar dalam bentuk saham dan tunai.

Instagram juga sempat mengalami beberapa kali pergantian logo,

sebagai berikut:

a. Logo Instagram pertama

Logo pertama dari Instagram ini didesain

sendiri oleh para pencipta Instagram yakni

Krieger dan Systrom, yang dibuat sangat

mirip dengan kamera instan asli yaitu

OneStep.

b. Logo Instagram kedua (2011)

Pergantian logo Instagram untuk pertama

kalinya ini dikarenakan pada desain logo

sebelumnya yang sangat mirip dengan kamera

asli yang memiliki merek dagang. Desain baru

Instagram ini dibuat oleh Systrom dan Cole Rise, seorang desainer

dan fotografer profesional. Pembuatan logo ini terinspirasi dari

kamera merek Bell & Howel keluaran 1940an.

c. Logo Instagram ketiga (2016)

Pergantian kedua logo Instagram pada tahun

2016 ini banyak membuat terkejut banyak

orang. Logo Instagram yang didesain oleh

Spalter ini, dibuat lebih sederhana dan lebih

terlihat modern. Logo baru ini melambangkan peralihan proses

fotografi dari era kamera ke era smartphone. Perubahan ini

12
dilatarbelakangi oleh kebanyakan pengguna yang telah mengambil

foto atau video sudah menggunakan smartphone dan bukan kamera

lagi. Logo ini yang kemudian menjadi icon dari Instagram hingga

saat ini. Pergantian logo utama Instagram juga berimbas pada

perubahan aplikasi-aplikasi lain yang dirilis oleh Instagram untuk

dibuat senada yakni: Layout, Boomerang dan Hyperlapse.

Logo Instagram, Layout, Boomerang dan Hyperlapse

(2) Fitur-fitur Instagram

a. Berbagi Foto dan Video

Fitur yang paling utama dalam penggunaan Instagram adalah

fitur untuk berbagi foto dan video. Foto atau video yang diunggah

dapat diperoleh melalui galeri album foto maupun diambil secara

langsung melalui kamera bawaan aplikasi Instagram. Fitur yang

menarik dalam berbagi foto ataupun video pada instagram adalah

pengguna dapat dengan mudah mengedit foto atau video yang akan

diunggah tersebut. Intagram telah menyediakan berbagai filter dan

alat-alat untuk mengedit konten yang akan diunggah, sehingga konten

akan terlihat lebih menarik dan sesuai kebutuhan. Pengguna juga

dapat mengunggah 10 konten sekaligus dalam sebuah postingan

dengan batasan durasi sebuah video yang diunggah adalah 60 detik.

Pengguna juga dapat memberikan caption dan menandai suatu

lokasi pada konten yang hendak diunggahnya. Tidak hanya itu,

13
pengguna juga dapat menambahkan tag atau menandai pengguna lain

pada konten tersebut.

b. Komentar dan Like

Pada foto atau video yang diunggah, pengguna lain dapat

memberikan komentar ataupun like. Melalu fitur ini pengguna dapat

mengetahui bahwa terdapat pengguna lain yang menyukai foto yang

telah diunggah. Durasi waktu dan pencapaian jumlah pengguna lain

yang menyukai sebuah foto di Instagram menggambarkan

kepopuleran foto tersebut.

c. Explore

Explore pada Instagram sebuah wadah yang menampilkan

konten-konten populer yang banyak disukai atau ditonton oleh

pengguna Instagram. Explore juga mengelompokan berbagai konten

populer tersebut kedalam beberapa kategori seperti Makanan, Humor,

DIY, Gaya, TV & Film, Komik, Belanja, Binatang, Kecantikan, Seni,

Perjalanan Wisata, Musik, hingga Sains & Teknologi.

d. Direct Message

Fitur yang satu ini membuat Instagram semakin kian lengkap

sebagai media komunikasi yang canggih. Melalui Fitur Direct

Message, pengguna instagram dapat mengirimkan pesan kepada

pengguna lain. Selain itu, pengguna juga dapat mengirimkan sebuah

postingan melalui Direct Message untuk menjadi bahan

perbincangan. Direct Message juga menfasilitasi pengguna untuk

mengirimkan pesan suara, gambar, atau GIF kepada pengguna lain.

14
Baru-baru ini Instagram juga telah menambah fitur baru pada Direct

Message yang memungkinkan penggunannya untuk melakukan

panggilan video dengan pengguna lain. Direct Message tidak hanya

menawarkan fasilitas obrolan pribadi (dilakukan antara dua orang),

melainkan dapat pula dibuat suatu obrolan grup yang memiliki total

kapasitas maksimal 32 pengguna yang bergabung.

e. Instagram Story

Instagram Story atau yang sering disebut Instastory merupakan

fitur instagram yang sangat fenomenal dan sangat aktif digunakan

oleh kebanyakan pengguna Instagram. Instastory memungkinkan

pengguna untuk membagikan suatu cerita dapat berupa sebuah teks,

gambar ataupun video kepada pengguna lain. Cerita yang dibagikan

tersebut tidak akan bertahan lama melainkan hanya 24 jam, setelah itu

cerita yang dibagikan akan hilang. Berbagai cara dalam menyampaikan

cerita telah disediakan oleh Instagram, yaitu : (1) Teks dengan berbagai

pilihan jenis tulisan dan latar warna gradasi warna. (2) siaran langsung,

fitur memfasilitasi pengguna untuk membagikan cerita melalui sebuah

siaran langsung dan pengguna lain dapat secara langsung pula

menanggapi dan menyukai siaran langsung dilakukan. (3) foto atau

video normal. (4) Boomerang, fitur yang mengambil serangkaian foto

kemudian merangkainya menjadi sebuah video mini berkualitas tinggi

yang dapat diputar maju-mundur. (5) Superzoom, fitur yang

memungkinkan pengguna merekam video tiga detik sembari

memperbesar objek tertentu dan dilengkapi dengan suara latar yang

memberi kesan dramatis. (6) Fokus, fitur ini membuat pengambilan foto

menjadi lebih fokus kepada suatu objek tertentu yang diinginkan. (7)

15
Mundur, fitur ini memungkinkan mengubah video yang direkamnya

menjadi diputar mundur. (8) Hands-Free, fitur ini dapat sangat

membantu pengguna dalam merekam sebuah video dengan mode hand-

free atau tidak perlu dinahan tombol (seperti merekam video dengan

mode normal). Berbagai fitur yang ditawarkan oleh Instastory untuk

membuat cerita yang dibagikan menjadi lebih menarik dan keren.

Fitur-fitur tersebut adalah (1) Menandai lokasi, (2) Mention

(menandai pengguna lain), (3) #TAGAR, (4) Pemberian tanggal atau

waktu, (5) Pemberian informasi cuaca, (6) Jajak pendapat, (7)

Membuka pertanyaan, (8) Melakukan kuis, (9) Polling, (10)

Melakukan hitungan mundur, (11) Stiker, (12) GIF, (13) Emotikon,

(14) Pemberian efek, (15) Pemberian teks dan lain

sebagainya.

16
Fitur-fitur dalam Instagram Strory

f. Hashtag

Hashtag atau yang sering disebut dengan tagar atau tanda pagar

(#), Fitur ini dapat membantu para pengguna Instagram untuk

menemukan foto-foto sejenis terkait suatu hal. Fitur terbaru terkait

Hashtag yang ditawarkan Instagram adalah following Hashtag.

Melalui fitur tersebut kini pengguna Instagram tidak hanya dapat

mengikuti pengguna lain tepati juga dapat mengikuti Hashtag.

g. IGTV

IGTV adalah fitur Instagram yang memungkinkan penggunanya

mengunggah sebuah video berdurasi mencapai 10 menit dengan

ukuran file hingga 650 MB. Bagi pengguna yang diverifikasi dan

17
populer, IGTV mengizinkan pengguna untuk menggungah video

dengan durasi hingga 60 menit dengan ukuran file hingga 5,4 GB.

Fitur inilah yang digadang-gadang akan menjadi saingan berat

youtube.

(3) Fungsi Instagram

Pada dasarnya, penggunaan Instagram adalah untuk saling bertukar

informasi yang disajikan berupa foto atau video antar penggunanya dengan cara

yang mudah dan cepat. Melalui fitur-fitur unik yang ditawarkan Instagram juga

berpotensi untuk membuat informasi yang disajikan menjadi lebih menarik dan

menyenangkan. Informasi-informasi yang telah dibagikan melalui Instagram

juga dapat dipublikasikan secara umum tidak hanya kepada pengikut saja. Hal

tersebut dapat membuat penyebaran informasi menjadi lebih luas dan

bermanfaat bagi banyak orang.

2. Media Pembelajaran

Media merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium

(“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara

sebuah sumber dan sebuah penerima. Terdapat enam kategori dasar media adalah

teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulatif) (benda-benda) dan orang-

orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.

Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi

sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Dalam proses

pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek

yang mengajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan. Tujuan

ini harus searah dengan tujuan belajar siswa dan kurikulum. Tujuan belajar pada

siswa ialah mencapai perkembangan optimal, yang meliputi aspek kognitif,

18
afektif dan psikomotorik. Dengan demikian tujuan pembelajaran adalah agar

siswa mencapai perkembangan optimal dalam ketiga aspek tersebut. Untuk

mencapai tujuan yang sama itu, siswa melakukan kegiatan belajar, sedangkan

guru melakukan pembelajaran. Kedua kegiatan tersebut saling melengkapi untuk

mencapai tujuan yang sama. Tujuan kurikulum adalah terpenuhinya semua target

tujuan yang terdapat dalam dokumen tertulis untuk mencapai tujuan pembelajaran

berdasarkan tingkatan yang ditetapkan.

Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru. Oleh karena itu guru harus

memperlihatkan dan mengembangkan unsur-unsur dinamis tersebut pada saat

memberikan pembelajaran kepada siswa. Penguasan materi pada siswa tidak

dapat diharapkan terjadi dalam waktu singkat. Siswa perlu melakukan

pengulangan belajar, oleh karena itu guru harus melakukan sesuatu dalam proses

pembelajaran sehingga siswanya melakukan pengulangan belajar.

Banyak kita jumpai, siswa tidak tertarik mempelajari suatu materi karena

materi pelajaran tersebut membosankan atau menjemukan. Untuk menghindari

gejala tersebut, guru harus memilih dan mengorganisasi materi pelajaran tersebut

sedemikian rupa, sehingga merangsang dan menantang siswa untuk

mempelajarinya. Dalam hal ini kemampuan profesional guru dituntut agar kreatif

dalam menyajikan pelajaran, dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,

memberikan penguatan suatu tindakan yang perlu dilakukan serta pemberian

balikan dengan harapan siswa akan mengetahui seberapa jauh ia telah berhasil

menguasai suatu materi belajar.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

19
Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar

mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus

dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan

penyampaian pesan atau isi pelajaran pada saat itu. Disamping itu, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan

data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan

informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.

Media Berbasis Visual

Salah satu yang dapat meningkatkan motivasi atau ketertarikan siswa pada

suatu mata pelajaran adalah melalui media pembelajaran visual yang

menampilkan foto atau gambar yang menunjang pembelajaran terkait dengan

contoh, suatu permasalahan dalam kehidupan nyata dan lain-lain. Pembelajaran

visual menggunakan media pembelajaran dapat memotivasi siswa dengan

menarik perhatian, mempertahankan perhatian, dan menciptakan keterlibatan

dalam proses belajar. Melalui media pembelajaran visual siswa dapat mengulangi

informasi, mengingat kembali pembelajaran sebelumnya, dan dapat memahami

informasi yang sulit dimengerti dalam bentuk format teks.

Media berbasis visual (image) memegang peran yang sangat penting dalan

proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat

ingatan. Bentuk visual dapat berupa (a) gambar representasi, seperti gambar

20
lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda, (b)

diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur

isi materi, (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang diantara unsur-

unsur dalam isi materi, (d) grafik, seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang

menyajikan gambar/kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar

atau angka-angka. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk

penggunaan efektif media berbasis visual, yaitu sebagai berikut.

a. Usahakan sajian visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan

gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus

digunakan secara hati-hati, karena gambar yang amat rinci sulit diproses

dan dipelajari, bahkan sering kali mengganggu perhatian siswa untuk

mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.

b. Visualisasi digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

c. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi

sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa

mengorganisasi informasi.

d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.

e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya

dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualisasikan itu secara

seimbang.

f. Hindari sajian visual yang tak berimbang.

g. Tekankan kejelasan dan kecepatan dalam semua sajian visual.

h. Sajian visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.

21
i. Sajian visual (khususnya diagram) sangat membantu untuk mempelajari

materi yang agak kompleks.

j. Mengomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila : (1) jumlah

objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar

terbatas, (2) jumlah aksi terpisah yang penting pesan-pesannya harus

ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (3) semua objek dan aksi

yang dimaksudkan dilukiskan secara realistis sehingga tidak terjadi

penafsiran ganda.

k. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah

dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah

pengolahan informasi.

l. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan, terutama untuk : (1)

menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, (2) memberi

nama orang, tempat atau objek, (3) menghubungkan nama orang, tempat

atau objek , (4) menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan

visual sebelum atau sesudahnya, dan (5) menyatakan apa yang itu sedang

dikerjakan, dipikirkan, atau dikatakan orang dalam gambar.

m. Gunakan warna secara realistis.

n. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian

dan membedakan komponen-komponen.

3. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu hal penting dalam proses pembelajaran. Selain

intelegensi dan bakat, motivasi juga sangat mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran yang akan diperoleh. Pada dasarnya motivasi dimaknai sebagai

dorongan yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan bertahan

22
melakukannya. Dengan demikian, motivasi yang dimiliki siswa dapat berpengaruh

terhadap semangat dan ketekunan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal

tersebut membuat kebanyakan ahli mengatakan bahwa motivasi merupakan sumber

energi psikologis dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, motivasi yang tinggi

mengarahkan dan menggiatkan siswa untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.

Menurut Irham dan Wiyani (2014: 56-57), motivasi adalah motor penggerak

dan pemberi arah serta tujuan yang hendak dicapai. Selain itu konsep dasar terkait

motivasi yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan ketahanan untuk tetap

berjalan pada tujuan yang ingin dicapai hingga benar-benar dapat tercapai. Mc

Donald (dalam Irham dan Wiyani: 56) mengatakan bahwa motivasi “motivation is an

energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory

goal reaction”, yang apabila diterjemahkan memiliki makna bahwa motivasi

merupakan perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya sikap afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sama halnya dengan pendapat yang dipaparkan Khodijah (2014: 150) , menurutnya

motivasi adalah suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri seseorang ke

dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat ahli-ahli tersebut dapat disimpukan bahwa motivasi

adalah dorongan yang menimbulkan perubahan energi dalam diri seseorang ke dalam

bentuk aktivitas nyata untuk mencapai suatu tujuan dan bertahan untuk tetap berjalan

pada tujuan yang ingin. Dengan demikian, motivasi belajar adalah dorongan yang

menimbulkan perubahan energi dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan dalam

proses pembelajaran untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang maksimal.

Atas dasar itulah, guru diharapkan perlu memunculkan dan menjaga motivasi siswa

23
tetap tinggi selama proses pembelajaran agar pembelajaran dapat terlaksana dengan

baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pada umumnya motivasi yang dimiliki individu dalam melakukan suatu

tindakan tidak hanya satu, melainkan bermacam-macam. Individu satu dengan yang

lain, dalam melakukan suatu tindakan juga sangat dimungkinkan memiliki motivasi

yang berbeda. Menurut Rumini dkk, (dalam Irham dan Wiyani: 58), motivasi dapat

dibedakan berdasarkan:

(1) Kemunculannya

Motivasi berdasarkan kemunculannya dibedakan menjadi dua, yakni:

motivasi bawaan dan motivasi yang dipelajari. Motivasi bawaan adalah jenis

motivasi yang memang ada sejak ia lahir, misalnya motivasi untuk mencari

makan dan tidur. Sedangkan motivasi yang dipelajari adalah motivasi yang

timbul karena dipelajari dengan meniru kondisi atau tuntutan lingkungan,

misalnya motivasi untuk mencari teman, menabung untuk membeli sesuatu,

dan sebagainya.

(2) Sumbernya

Motivasi berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi

ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi

yang terjadi karena adanya pengaruh dari luar diri (pribadi). Motivasi

ekstrinsik disebabkan oleh adanya keinginan untuk menerima penghargaan

dan menghindari hukuman. Sedangkan, motivasi instrinsik merupakan

motivasi yang timbul dari dalam diri (pribadi) tanpa adanya rangsangan atau

bantuan dari orang lain.

(3) Isinya

24
Motivasi berdasarkan isinya dibedakan menjadi dua, yakni: motivasi

jasmaniah dan motivasi ruhaniah. Motivasi jasmaniah terdiri dari refleks,

insting, nafsu, dan hasrat terhadapt hal-hal uang bersifat jasmaniah.

Sementara motivasi ruhaniah, misalnya kemauan.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa motivasi dari dalam (instrisik) lebih

efektif dibandingkan dengan motivasi dari luar (ekstrinsik) dalam upaya pencapaian

hasil belajar yang optimal. Menurut Sadiman (Dalam Kurniawan : 12) indikator

motivasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa (instrinsik) adalah sebagai berikut:

(1) Tekun menghadapi tugas, artinya siswa dapat bekerja secara terus menerus

dalam waktu yang cukup lama, tidak mudah putus asa dan memeriksa

kelengkapan tugas.

(2) Ulet dalam menghadapi kesulitan, siswa tidak lekas menyerah ketika menemui

kesulitan. Dalam hal ini, siswa bertanggung jawab terhadap keberhasilan

dalam belajar dan melaksanakan kegiatan belajar

(3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah seperti: berani

menghadapi masalah, mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi,

tidak putus asa dalam menghadapi masalah.

(4) Lebih senang bekerja mandiri, artinya tanpa harus disuruh ia mengerjakan apa

yang menjadi tugasnya.

(5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau hal-hal yang bersifat

mekanis/berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif.

(6) Dapat mempertahankan pendapatnya.

(7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya, artinya ia percaya dengan apa

yang dikerjakan atau teguh pada pendiriannya.

25
Berdasarkan teori kognitif Bruner (dalam Irham dan Wiyani: 2014), kunci dalam

membangkitkan motivasi adalah discovery learning. Dengan demikian, siswa dapat

melihat sendiri makna pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah mereka

temukan. Dengan kata lain, untuk meningkatkan motivasi dari dalam diri siswa dapat

dilakukan dengan membangkitkan perasaan ingin tahu dan ingin mencoba yang

dimiliki siswa. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan oleh seorang

pendidik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai berikut:

(1) Menanamkan sikap-sikap positif pada diri siswa.

(2) Menumbuhkan kebutuhan untuk belajar dalam diri siswa.

(3) Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dari proses pembelajaran.

(4) Memberikan stimulus kepada siswa, dapat dilakuakan dengan menimbulkan

daya tarik kegiatan pembelajaran.

(5) Pemberian penghargaan (reward) dapat bersifat simbolik (sertifikat, buku,

benda-benda lainnya) atau psikologis (pujian, pengakuan, tepuk tangan, dan

lainnya).

(6) Kompetisi, dimana setiap siswa harus mempunyai kesempatan yang sama

besar untuk menang.

(7) Pengetahuan akan hasil belajar (tugas sekolah, tugas rumah, ataupun hasil

tes).

(indikator motivasi belajar)

4. SPLDV

Sistem persamaan linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan suatu sistem

yang terdiri atas dua atau lebih persamaan linear yang melibatkan dua variabel

yang sama. Dengan kata lain, SPLDV juga dapat diartikan sebagai suatu sistem

yang terdiri atas dua atau lebih Persamaan Linear Dua Variabel. Persamaan Linear

26
Dua Variabel adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan, melibatkan

dua variabel, dan pangkat tertinggi variabelnya adalah satu. Persamaan Linear Dua

Variabel dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐, dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ , 𝑎, 𝑏 ≠

0, dan 𝑥, 𝑦 suatu variabel. Apabila terdapat dua Persamaan Linear Dua Variabel

pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, misalkan: 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 dan 𝑑𝑥 +

𝑒𝑦 = 𝑓, dimana 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓 adalah suatu bilangan real, maka dapat ditulis

sebagai berikut:

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
{
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 = 𝑓

SPLDV memiliki tiga metode untuk menentukan penyelesaian yaitu grafik,

substitusi, dan eliminasi. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel

dengan menggunakan metode grafik memiliki langkah-langkah sebagai berikut

a. Gambar grafik kedua persamaan dalam satu bidang koordinat.

b. Perkirakan titik perpotongan kedua grafik.

c. Periksa titik potong kedua grafik dengan menyubstitusikan nilai x dan y

kedalam setiap persamaan.

Pada metode grafik diperoleh penyelasaian dari SPLD berupa titik potong dua

grafik. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode

substitusi dilakukan dengan menyatakan salah satu variabel dalam variabel lain

kemudian menggantikannya (mensubstitusikan) pada persamaan lain. Penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dilakukan dengan

menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel secara bergantian. Terdapat

tiga kemungkinan dari penyelesaian SPLDV yaitu: (1) SPLDV mempunyai tepat

satu solusi. (2) SPLDV memiliki tak hingga banyak solusi. (3) SPLDV tidak

memiliki solusi.

27
B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas yang akan

kami lakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakuakan Ulfatin (2015) yang berjudul “Pengaruh

Pemanfaatan Media Sosial Facebook Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1

Sindue Donggala”, diperoleh hasil bahwa motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran PAI dengan memanfaatkan media sosial Facebook lebih tingg dari

pada kelas control yang tidak memanfaatkan media sosial Facebook sebagai

media pembelajaran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Lindani (2016) yang berjudul “Potensi

Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Media Pembelajaran Untuk

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)”, dimana study kasus tersebut dilakukan

di SMA Negeri 1 Bergas. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa

Instagram sebagai salah satu media sosial yang sangat populer berpotensi tinggi

jika dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di SMA Negeri 1 Bergas.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mandja (2016) yang berjudul “Penggunaan

Aplikasi Instagram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

Siswa Selas VIII di SMP Pentakosta Magelang Mengenai Materi Matematika

Tentang Faktorisasi Bentuk Aljabar” , diperoleh hasil bahwa penerapan media

Instagram dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi

aljabar.

28
C. Kerangka Pemikiran

Banyak kita jumpai, siswa tidak tertarik mempelajari suatu materi karena materi

pelajaran tersebut membosankan atau menjemukan. Salah satu hal yang mempengaruhi

yaitu kurangnya motivasi untuk belajar dari siswa. Oleh karena itu, peran guru untuk

meningkatkan motivasi belajar sangat penting. Terutama pada era sekarang ini guru

dituntut untuk lebih kreatif lagi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi

siswa. Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran merupakan salah satu

cara untuk meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.

Siswa di SMP Kristen Kalam Kudus kelas VIII sering menggunakan media sosial

instagram diberbagai kesempatan. Oleh karena itu guru dapat memanfaatkan instagram

sebagai media pembelajaran yang menarik. Guru dapat memilih instagram sebagai

media yang cocok digunakan bagi siswa karena pada saat ini instagram merupakan

salah satu media sosial yang diminati oleh masyarakat luas. Melalui instagram guru

dapat membagikan video, gambar, dan berbagai informasi mengenai materi. Materi

sulit yang dirasakan oleh siswa adalah SPLDV (Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel). Oleh karena itu guru dapat memanfaatkan instagram sebagai media

pembelajaran yang membantu siswa untuk memahami materi SPLDV.

D. Hipotesis Tindakan

Penggunaan Instagram dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP

Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dalam mempelajari SPLDV.

29
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian menggunakan setting kelas dimana data diperoleh pada saat proses

pembelajaran berlangsung didalam kelas. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 4 orang. Kegiatan penelitian mulai dilaksanakan pada

bulan September 2019 yang diawali dengan penyusunan proposal. Pengambilan data

dimulai pada bulan Oktober 2019

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Kristen Kalam

Kudus tahun ajaran 2019/2020. Jumlah total seluruh subjek adalah 24 siswa, terdiri

dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hampir seluruh siswa telah memiliki

smartphone pribadi untuk dibawa ke sekolah. Sebagian besar dari siswa yang

memiliki smartphone sudah menggunakan instagram.

C. Prosedur Penelitian

1. SIKLUS I

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan untuk siklus I diawali dengan melakukan observasi

pada kelas VIII SMP Kristen Kalam Kudus untuk mencari informasi mengenai

masalah-masalah yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung. Berdasarkan hasil angket motivasi siswa dan wawancara yang telah

dilakukan, diperoleh temuan bahwa motivasi siswa kelas VIII SMP Kristen Kalam

Kudus masih cukup rendah. Kemudian peneliti berencana membuat inovasi dalam

30
pembelajaran menggunakan instagram sebagai media pembelajaran untuk

mengatasi masalah tersebut.

Selanjutnya, kegiatan perencanaan yang dilakukan mengacu pada model

pembelajaran Problem Based Learning. Dalam perencanaan ini peneliti menyusun

perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Sebelumnya peneliti membuat akun instagram kelas yang akan digunakan untuk

mengunggah media dan sumber pembelajaran. Peneliti juga membuat media dan

sumber pembelajaran yang menarik berupa gambar atau video untuk diunggah

diakun instagram kelas tersebut.

Selain itu, peneliti menyusun instrumen berupa pedoman observasi, angket

peningkatan motivasi, dan pedoman wawancara siklus.

b. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini, guru melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Dalam pelaksanaan yang

direncanakan, diperlukan koneksi internet yang memadai agar setiap kelompok

dapat mengakses instagram. Adapun langkah-langkah pembelajaran secara garis

besar adalah sebagai berikut :

1) Pendahuluan

 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

 Guru menjelaskan secara singkat penggunaan instagram dalam proses

pembelajaran yang akan dilakukan.

 Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesepakatan kelas terkait

penggunaan media instagram dikelas. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan

agar tidak terjadi penyalahgunaan instagram selama pembelajaran.

31
 Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang telah

ditentukan secara heterogen.

 Guru memberikan apersepsi melalui instagram dan motivasi agar siswa

berperan aktif dalam pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

 Mengorientasikan siswa terhadap masalah

Siswa diminta mengamati masalah yang disajikan oleh guru melalui media

dan sumber pembelajaran yang telah diunggah di instagram.

 Mengorganisasi siswa untuk belajar

Siswa diarahkan untuk lebih kritis dan kreatif dalam mengidentifikasi setiap

masalah yang telah diunggah di instagram dan menemukan model lalu

dapat mengubah kalimat matematika dari soal cerita kontekstual yang

disajikan. Siswa diizinkan untuk melihat unggahan lainnya di akun

instagram kelas dan internet untuk membantu siswa dalam belajar.

 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Bila siswa/kelompok siswa mengalami kesulitan dalam menentukan

kalimat matematika dari permasalahan tersebut, maka guru dapat

memberikan fasilitas dengan cara mengeksplorasi data yang ada. Siswa

bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok untuk berdiskusi berusaha

memecahkan masalah.

 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Kerja kelompok

Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan mengemukakan

(mempresentasikan) hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Guru

memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan

atau pertanyaan terkait hasil pembehasan kelompok presenter.

32
3) Penutup

 Peserta didik dipandu guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dipelajari dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun dan

menggali.

 Guru memberikan sebuah kuis melalui instagram untuk mengukur

kemampuan siswa.

 Untuk memberikan penguatan materi yang telah dipelajari, guru

memberikan arahan untuk mempelajari referensi terkait materi yang telah

dipelajari baik melalui buku-buku di perpustakaan atau mencari di

internet.

 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan

selanjutnya.

 Proses pembelajaran ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh

salah satu peserta didik.

c. Observasi

Observasi/pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai

upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Dalam melakukan observasi, peneliti

dibantu beberapa pengamat lain yang ikut mengamati jalannya pembelajaran

sesuai pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti dan disertai dengan

pengambilan foto saat pembelajaran sebagai dokumentasi. Setelah pelaksanaan

tindakan selesai dilakukan, peneliti membagikan angket peningkatan motivasi

kepada siswa untuk mengetahui keberhasilan peningkatan motivasi siswa.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti berdiskusi dengan guru, dan para pengamat

(observer) untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Refleksi pada

33
siklus I dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan dan digunakan sebagai acuan perbaikan

pada siklus II agar dapat terlaksana dengan lebih baik.

2. SIKLUS II

Secara garis besar, tahap-tahap pada siklus II sama dengan siklus I, hanya

saja pada tahap perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Apabila pada akhir siklus II, belum terjadi adanya peningkatan motivasi belajar

siswa dari siklus I ke siklus II dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media instagram belum terlaksana dengan baik, maka perlu dilaksanakan perbaikan

lagi dengan melaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus III.

Secara keseluruhan prosedur penelitian dapat digambarkan dalam bagan

sebagai berikut:

Gambar Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

34
D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengisian Angket

Terdapat dua angket yang akan diberikan kepada siswa yaitu angket motivasi

belajar dan angket peningkatan motivasi. Angket motivasi siswa diberikan

kepada seluruh siswa sebelum memasuki pelaksanaan Siklus I. Sedangkan,

peningkatan motivasi diberikan kepada seluruh siswa pada akhir pelaksanaan

tindakan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket

tertutup. Hal tersebut dipilih agar waktu pengisisan angket relatif singkat dan hasil

lebih mudah diolah. Siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai

dengan kondisi mereka dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban

yang tersedia. Angket motivasi belajar terdiri dari 30 butir pernyataan dan angket

peningkatan motivasi belajar terdiri dari terdiri dari 24 butir pernyataan. Masing-

masing butir pertanyaan mempunyai 4 alternatif jawaban yaitu :

1 = Tidak Sesuai

2 = Kurang Sesuai

3 = Sesuai

4 = Sangat Sesuai

2. Observasi (pengamatan)

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui

motivasi belajar siswa dengan menggunakan instagram sebagai media

pembelajaran. Observasi dilakukan berdasarkan pada lembar observasi yang telah

disusun. Lembar observasi ini berbentuk cheklist dengan untuk menandai terjadi

tidaknya kegiatan yang telah direncanakan dalam RPP. Pada lembar observasi

terdapat 4 pilihan jawaban dengan kategori 1,2,3,4 dengan keterangan 1 = tidak

terjadi, 2 = terjadi pada sebagian kecil siswa, 3 = terjadi pada sebagian besar

35
siswa, 4 = terjadi pada seluruh siswa. Untuk memberikan keterangan mengenai

kejadian yang diamati, lembar observasi ini memuat kolom deskripsi.

3. Tes

Tes yang digunakan berupa latihan mandiri dan kuis baik melalui aplikasi

instagram ataupun secara konvensional. Tes digunakan untuk melihat kesesuaian

peningkatan motivasi belajar siswa yang terlihat berdasarkan hasil observasi.

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh dilakukan analisi untuk penarikan

kesimpulan terkait metivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

media instagram.

4. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti berupa dialog antara peneliti dan beberapa

siswa untuk mengkonsfirmasi hasil angket yang diperoleh. Wawancara dilakukan

untuk mengetahui lebih dalam terkait motivasi belajar siswa yang tidak dapat

ditemukan pada hasil pengisian angket. Wawancara dilakukan dengan pedoman

wawancara yang telah disusun. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan

sebanyak dua kali. Wawancara pertama dilakukan untuk mengetahui lebih dalam

permasalahan terkait motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan

mengkonfirmasi hasil angket motivasi belajar. Sedangkan, wawancara kedua

dilakukan untuk mengetahui lebih dalam terkait peningkatan motivasi belajar

siswa dan mengkonfirmasi hasil angket peningkatan motivasi belajar.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu

dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti,dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data sekolah, seperti daftar nama siswa, profil

36
sekolah, keadaan siswa, keadaan guru dan karyawan, keadaan saran dan

prasarana serta foto tindakan kelas pada saat penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibagai menjadi dua jenis yaitu

instrumen pengumpulan data pra-siklus dan instrumen pengumpulan data siklus I:

a. Instrumen Pengumpulan Data Pra-Siklus

1. Angket Motivasi Belajar Siswa

Angket motivasi siswa bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap


pelaksanaan pembelajaran matematika. Adapun instrimen angket motivasi belajar
siswa sebagai berikut:

 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar


Nomor
No. Aspek yang Diamati Indikator Item

1. Tekun dalam  Kehadiran di Sekolah 1, 2, 3,


menghadapi tugas  Mengikuti Pembelajaran di 4, 5, 6
Kelas
 Belajar Mandiri di luar kelas
2. Ulet dalam menghadapi  Sikap terhadap kesulitan yang 7, 8, 9,
kesulitan dihadapi 10
 Usaha mengatasi kesulitan
3. Menunjukan minat  Kebiasaan dalam mengikuti 11, 12,
terhadap bermacam- pembelajaran 13, 14
macam masalah  Semangat dalam mengikuti
pembelajaran
4. Lebih senang bekerja  Mandiri dalam menyelesaikan 15, 16,
mandiri (Mengerjakan tugas 17, 18
tugas tanpa disuruh)  Mengisi waktu luang untuk
belajar mandiri

37
5. Cepat bosan hal yang  Menggunakan cara penyelesaian 19, 20,
bersifat mekanis masalah yang kreatif 21, 22
 Sikap dalam pembelajaran di
kelas
6. Dapat mempertahankan  Melakukan analisis sebelum 23, 24,
pendapatnya menentukan keputusan 25, 26
 Memahami pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan  Keyakinan akan pendapat yang 27, 28,
hal yang diyakini dimiliki 29, 30
 Tidak mudah terpengaruh

 Angket
Angket Motivasi Siswa
A. Pengantar
Angket ini bertujuan sebagai alat pengumpulan data terkait penelitian
motivasi belajar. Dalam angket ini Anda dimohon untuk memberikan jawaban
secara jujur dan benar sesuai dengan apa yang anda alami dan rasakan. Adapun
jawaban yang Anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai apapun dan
kerahasiaanya terjamin.
Kesediaan Anda mengisi angket berikut merupakan jasa yang sangat
berharga bagi peneliti. Dengan demikian peneliti ucapkan terima kasih.

B. Petunjuk
1. Tuliskan data identitas anda pada kolom yang disediakan secara lengkap
dan jelas.
2. Bacalah pernyataan secara cermat kemudian pilih salah satu jawaban yang
sesuai dengan penilaian Anda sendiri.
3. Berikan skor pada setiap butir pernyataan dengan cara memberikan tanda
centang (√ ). Kriteria pemberian skor (1, 2, 3, 4), sebagai berikut:
1 = Tidak Sesuai
2 = Kurang Sesuai
3 = Sesuai
4 = Sangat Sesuai
38
4. Pastikan Anda telah mengisi seluruh pernyataan.
5. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jawaban yang jujur akan sangat
kami hargai.

C. Data Responden
Nama :
Jenis kelamin :
Kelas :

Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4

1. Saya hadir tepat waktu untuk mengikuti


pembelajaran matematika.
2. Saya merasa sia-sia ketika mengikuti pelajaran
matematika.
3. Saya berkonsentrasi penuh selama pembelajaran
berlangsung.
4. Saya mencatat hal-hal penting terkait
pembelajaran matematika.
5. Saya mengerjakan latihan soal di luar jam
pembelajaran matematika.
6. Saya berlatih mengerjakan soal matematika
setiap hari.
7. Saya merasa putus asa ketika menghadapi
kesulitan dalam pembelajaran matematika.
8. Saya tidak mudah menyerah ketika mengalami
kesulitan dalam pembelajaran matematika.
9. Saya suka berlatih untuk menyelesaikan
persoalan matematika.
10. Saya berani bertanya ketika menghadapi
kesulitan dalam pembelajaran matematika.

39
11. Saya senang mengerjakan soal-soal matematika.

12. Saya aktif berpendapat dalam pembelajaran


matematika.
13. Saya membicarakan hal lain dengan teman
ketika guru menjelaskan.
14. Saya merasa senang mengikuti pembelajaran
matematika.
15. Saya mengerjakan tugas matematika secara
mandiri terlebih dahulu.
16. Saya suka mengerjakan tugas matematika
dengan melihat hasil pekerjaan teman.
17. Saya mempelajari kembali dirumah materi yang
telah dipelajari disekolah.
18. Saya suka mengisi waktu luang dengan berlatih
soal-soal matematika.
19. Saya tidak suka menggunakan cara penyelesaian
soal matematika yang sama dengan teman.
20. Saya menggunakan cara penyelesaian soal
matematika yang diajarkan oleh guru.
21. Saya selalu ingin mengetahui cara lain untuk
menyelesaikan soal matematika.
22. Saya merasa bosan ketika guru memberikan
teknik penyelesaian soal matematika yang tidak
bervariasi.
23. Saya mengemukakan pendapat berdasarkan
fakta-fakta.
24. Saya melakukan beberapa uji coba sebelum
mengemukakan pendapat.
25. Saya mengerti dengan sungguh-sungguh
pendapat yang saya sampaikan dalam
pembelajaran matematika.
26. Saya dapat menjelaskan secara detail terkait

40
pendapat yang saya miliki dalam pembelajaran
matematika.
27. Saya yakin bahwa pendapat yang saya miliki
adalah benar.
28. Saya berani menyatakan pendapat saya didepan
kelas.
29. Saya merasa minder ketika ada teman yang
memiliki pendapat berbeda dengan saya.
30. Saya merasa pendapat teman tidak mudah
dipercaya.

2. Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Siswa

Pedoman wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil angket

motivasi belajar. Adapun instrumen wawancara motivasi belajar siswa sebagai

berikut:

Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Siswa

Aspek yang Pertanyaan Wawancara


No. Tujuan
Diamati
1. Tekun dalam  Untuk mengetahui 1. Apakah siswa sering
menghadapi keaktifan siswa dalam absen dalam
tugas
mengikuti pembelajaran
pembelajaran di kelas matematika di kelas?
 Untuk mengetahui Jika ya berikan alasan!
keaktifan siswa dalam 2. Apakah siswa aktif
belajar mandiri di luar mengikuti kegiatan
kelas pembelajaran dikelas?
3. Apakah siswa belajar
secara mandiri diluar
kelas?
2. Ulet dalam  Untuk mengetahui 1. Bagaimana perasaan
menghadapi

41
kesulitan sikap siswa terhadap siswa ketika menghadapi
kesulitan yang kesulitan dalam
dihadapi pembelajaran
 Untuk mengetahui matematika?
usaha siswa 2. Bagaimana usaha siswa
mengatasi kesulitan untuk mengatasi
kesulitan?
3. Menunjukan  Untuk mengetahui 1. Apakah siswa merasa
minat terhadap minat siswa dalam antusias untuk mengikuti
bermacam-
mengikuti pembelajaran
macam
masalah pembelajaran matematika dikelas?
matematika 2. Apakah siswa aktif
mengerjakan soal-soal
latihan yang diberikan
dalam pembelajaran
matematika?
3. Apakah siswa merasa
bosan ketika mengikuti
pembelajaran
matematika?
4. Lebih senang  Untuk mengetahui 1. Apakah siswa
bekerja kemandirian siswa mempelajari kembali di
mandiri
dalam menyelesaikan luar kelas materi yang
(Mengerjakan
tugas tanpa tugas telah dipelajari dikelas?
disuruh) 2. Apakah siswa sering
berlatih secara mandiri
terkait menyelesaikan
persoalan matematika
ketika waktu luang?
5. Cepat bosan  Untuk mengetahui 1. Apakah siswa merasa
hal yang perasaan siswa bosan jika hanya
bersifat
terhadap hal yang menggunakan satu jenis
mekanis
bersifat mekanis atau cara untuk

42
berulang-ulang dalam menyelesaikan persoalan
pembelajaran matematika?
matematika. 2. Apakah siswa ingin
menyelesaikan suatu
persoalan matematika
dengan cara yang
bervariasi?
6. Dapat  Untuk mengetahui 1. Apa yang dilakukan
mempertahan- cara siswa dalam siswa sebelum
kan
menentukan pendapat. menentukan pendapat
pendapatnya
 Untuk mengetahui terkait pembelajaran
pemahaman siswa matematika?
terkait pendapat yang 2. Apa siswa mampu
dimiliki. menjelaskan
pendapatnya terkait
pembelajaran
matematika?
3. Bagaimana siswa
mempertahankan
pendapat yang
dimilikinya?
7. Tidak mudah  Untuk mengetahui 1. Apakah siswa yakin
melepaskan keyakinan siswa akan dengan pendapat yang
hal yang
pendapat yang dimiliki terkait
diyakini
dimiliki pembelajaran
matematika?
2. Apakah siswa mudah
terpengaruh jika terdapat
siswa lain yang berbeda
pendapat dengannya?

a. Instrumen Pengumpulan Data Siklus I

1. Lembar Observasi

43
Lembar observasi digunakan untuk mengamati motivasi belajar dari siswa

dalam pembelajaran matematika. Dalam lembar observasi yang disusun peneliti,

para pengamat bertugas untuk mengamati jalannya pembelajaran dan menitik

beratkan pada motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Adapun lembar

observasi sebagai berikut:

Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa

Keterlak-
No. Aspek Indikator sanaan Keterangan

1 2 3 4
1. Tekun dalam Siswa rajin dalam menghadiri
menghadapi pembelajaran.
tugas Siswa aktif mengerjakan
tugas yang diberikan.
Siswa berusaha mengerjakan
sendiri terlebih dahulu tugas
yang diberikan.
Siswa mencatat hal-hal
penting terkait pembelajaran.
Siswa tidak mengerjakan
tugas lain yang tidak
berkaitan dengan
pembelajaran.
2. Ulet dalam Siswa aktif bertanya jika
menghadapi menghadapi kesulitan.
kesulitan
3. Menunjukan Siswa antusias selama
minat terhadap pembelajaran
bermacam- Siswa aktif mengerjakan
macam masalah latihan soal yang diberikan.
Siswa tidak melakukan
kegiatan lain di luar

44
pembelajaran.
4. Lebih senang Siswa mengerjakan latihan
bekerja mandiri soal yang berkaitan dengan
(Mengerjakan pembelajaran tanpa diminta
tugas tanpa guru.
disuruh)
5. Cepat bosan hal Siswa tidak memperhatikan
yang bersifat ketika menyampaikan materi
mekanis pembelajaran.
Siswa mengerjakan tugas
dengan cara bervariasi.
6. Dapat Siswa dapat menjelaskan
mempertahan- pendapatnya secara detail.
kan pendapatnya
7. Tidak mudah Siswa percaya diri ketika
melepaskan hal mengemukakan pendapatnya.
yang diyakini Siswa teguh pada
pendiriannya.

2. Tes
Tes digunakan untuk melihat kesesuaian peningkatan motivasi belajar siswa yang
terlihat berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran. Tes dilakukan
dengan berpedoman pada instrumen tes yang dibuat sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Instrumen tes terdiri dari kisi-kisi soal tes dan
pedoman penyekoran tes.

3. Angket Peningkatan Motivasi Siswa


Angket peningkatan motivasi siswa bertujuan untuk mengetahui motivasi
belajar siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan media
instagram. Adapun instrimen angket peningkatan motivasi belajar siswa sebagai
berikut:

 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

45
Nomor
No. Aspek yang Diamati Indikator Item

1. Tekun dalam menghadapi  Kehadiran di Sekolah 1, 2, 3,


tugas  Mengikuti Pembelajaran di Kelas 4, 5, 6
 Belajar Mandiri di luar kelas
2. Ulet dalam menghadapi  Sikap terhadap kesulitan yang 7, 8, 9,
kesulitan dihadapi 10
 Usaha mengatasi kesulitan
3. Menunjukan minat  Kebiasaan dalam mengikuti 11, 12,
terhadap bermacam- pembelajaran 13, 14
macam masalah  Semangat dalam mengikuti
pembelajaran
4. Lebih senang bekerja  Mandiri dalam menyelesaikan 15, 16,
mandiri (Mengerjakan tugas 17, 18
tugas tanpa disuruh)  Mengisi waktu luang untuk
belajar mandiri
5. Cepat bosan hal yang  Menggunakan cara penyelesaian 19, 20
bersifat mekanis masalah yang kreatif
 Sikap dalam pembelajaran di
kelas
6. Dapat mempertahankan  Melakukan analisis sebelum 21, 22,
pendapatnya menentukan keputusan 23
 Memahami pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan  Keyakinan akan pendapat yang 24, 25,
hal yang diyakini dimiliki 26
 Tidak mudah terpengaruh

 Angket
Angket Peningkatan Motivasi Siswa
A. Pengantar
Angket ini bertujuan sebagai alat pengumpulan data terkait penelitian
peningkatan motivasi belajar setelah digunakannnya instagram sebagai
media pembelajaran. Dalam angket ini Anda dimohon untuk memberikan

46
jawaban secara jujur dan benar sesuai dengan apa yang anda alami dan
rasakan. Adapun jawaban yang Anda berikan tidak akan berpengaruh
terhadap nilai apapun dan kerahasiaanya terjamin.
Kesediaan Anda mengisi angket berikut merupakan jasa yang sangat
berharga bagi peneliti. Dengan demikian peneliti ucapkan terima kasih.

B. Petunjuk
1. Tuliskan data identitas anda pada kolom yang disediakan secara lengkap
dan jelas.
2. Bacalah pernyataan secara cermat kemudian pilih salah satu jawaban
yang sesuai dengan penilaian Anda sendiri.
3. Berikan skor pada setiap butir pernyataan dengan cara memberikan
tanda centang (√ ). Kriteria pemberian skor (1, 2, 3, 4), sebagai berikut:
1 = Tidak Sesuai
2 = Kurang Sesuai
3 = Sesuai
4 = Sangat Sesuai
4. Pastikan Anda telah mengisi seluruh pernyataan.
5. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jawaban yang jujur akan
sangat kami hargai.

C. Data Responden
Nama :
Jenis kelamin :
Kelas :

Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4

1. Penggunaan instagram dalam pembelajaran


membuat saya senang mengikuti pembelajaran
matematika.

47
2. Saya merasa rugi menggunakan instagram untuk
pembelajaran.
3. Saya merasa lebih mudah mengikuti
pembelajaran melalui instagram.
4. Saya menyimpan konten-konten (gambar, video,
dll) penting yang diunggah di instagram terkait
materi pembelajaran.
5. Saya mengerjakan latihan soal di unggah di
instagram.
6. Saya tidak suka bila diberikan latihan soal yang
diunggah melalui instagram.
7. Saya merasa tertantang untuk menyelesaikan
soal yang cukup sulit di instagram.
8. Saya tidak mudah menyerah ketika mengalami
kesulitan dalam pembelajaran matematika
melalui instagram.
9. Saya merasa instagram dapat membantu saya
mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.
10. Saya berani bertanya melalu instagram ketika
menghadapi kesulitan dalam pembelajaran
matematika.
11. Saya senang membaca, menonton atau
mengamati konten-konten yang diunggah di
instagram terkait pembelajaran matematika.
12. Saya aktif berpendapat melalui instagram selama
pembelajaran matematika.
13. Saya tidak tertarik untuk memberikan tanggapan
pada konten-konten yang diunggah di instagram
terkait pembelajaran matematika.
14. Saya menyimpan konten-konten yang diunggah
di instagram terkait pembelajaran matematika.
15. Saya mengerjakan latihan soal yang diberikan
melalu instagram tanpa diminta oleh guru.

48
16. Saya mencontek pekerjaan teman dalam
mengerjakan latihan soal yang diberikan melalui
instagram.
17. Saya mempelajari kembali materi yang diajarkan
dengan bantuan instagram.
18. Sebelum pembelajaran dimulai saya mengecek
update konten yang berkaitan materi
pembelajaran di instagram.
19. Saya merasa bosan terhadap pembelajaran
matematika dengan instagram.
20. Saya mendapat informasi yang lebih luas terkait
pembelajaran matematika melalui instagram.
21. Saya dapat menjelaskan pendapat saya terkait
pembelajaran matematika melalui instagram.
22. Saya merasa sulit menjelaskan pendapat saya
terkait pembelajaran matematika di instagram.
23. Saya merasa terbantu menentukan pendapat
dengan adanya konten terkait pembelajaran
matematika di instagram.
24. Saya aktif memberikan pendapat pada unggahan
di instagram terkait pembelajaran matematika.
25. Saya tertarik untuk memberikan komentar
terhadap pendapat teman yang disampaikan
melalui instagram.
26. Saya menghapus pendapat saya diinstagram
karena pendapat saya berbeda dengan teman
lainnya.

4. Pedoman Wawancara Peningkatan Motivasi Siswa

Pedoman wawancara peningkatan motivasi siswa digunakan untuk

mengkonfirmasi hasil angket peningkatan motivasi belajar. Adapun pedoman

wawancara peningkatan motivasi belajar siswa sebagai berikut:

49
Aspek yang Pertanyaan Wawancara
No. Tujuan
Diamati
1. Tekun dalam  Untuk 1. Apakah penggunaan instagram dalam
menghadapi mengetahui pembelajaran membuat siswa untuk
tugas keaktifan siswa rajin menghadiri pembelajaran!
dalam mengikuti 2. Apakah penggunaan instagram
pembelajaran membuat siswa aktif mengikuti
dengan kegiatan pembelajaran dikelas?
menggunakan 3. Apakah penggunaan instagram
instagram di mempermudah siswa untuk belajar
kelas secara mandiri diluar kelas?
 Untuk 4. Apakah siswa sering melakukan
mengetahui belajar mandiri melalui konten-konten
keaktifan siswa yang di unggah di instagram terkait
dalam belajar pembelajaran matematika?
mandiri dengan 5. Bagaimana siswa melakukan belajar
menggunakan mandiri diluar kelas dengan
instagram di luar menggunakan instagram?
kelas
2. Ulet dalam  Untuk 1. Bagaimana perasaan siswa ketika
menghadapi mengetahui sikap menghadapi kesulitan dalam
kesulitan siswa terhadap pembelajaran matematika?
kesulitan yang 2. Bagaimana usaha siswa untuk
dihadapi mengatasi kesulitan?
 Untuk 3. Apakah instagram dapat membantu
mengetahui usaha siswa mengatasi kesulitan?
siswa mengatasi
kesulitan
3. Menunjukan  Untuk 1. Apakah siswa merasa antusias untuk
minat mengetahui mengikuti pembelajaran matematika
terhadap minat siswa dengan media pembelajaran instagram
bermacam- dalam mengikuti dikelas?

50
macam pembelajaran 2. Apakah siswa lebih tertarik
masalah matematika mempelajari konten-konten yang
dengan media diunggah di instagram ketimbang
pembelajaran yang ada dibuku?
instagram 3. Apakah siswa lebih tertarik
mengerjakan soal-soal latihan yang
diunggah di instagram?
4. Apakah siswa merasa bosan ketika
mengikuti pembelajaran matematika
dengan menggunakan instagram?
4. Lebih senang  Untuk 1. Apakah siswa menyimpan konten-
bekerja mengetahui konten yang diunggah di instagram
mandiri kemandirian tanpa diminta oleh guru?
(Mengerja- siswa dalam 2. Apakah sebelum pembelajaran
kan tugas menyelesaikan dimulai siswa mengecek terlebih
tanpa tugas yang dahulu unggahan terbaru di instagram
disuruh) diberikan melalui terkait materi pembelajaran?
instagram 3. Apakah siswa mempelajari kembali di
luar kelas yang materi yang telah
diunggah di instagram pada saat
waktu luang?
5. Cepat bosan  Untuk 1. Apakah siswa merasa tidak cepat
hal yang mengetahui bosan dengan pembelajaran dengan
bersifat perasaan siswa menggunakan instagram?
mekanis terhadap 2. Apakah siswa merasa penggunaan
penggunaan instagram mampu memfasilitasinya
instagram dalam untuk mendapat informasi lebih luas?
pembelajaran 3. Apakah siswa merasa terbantu dengan
penggunaan instagram untuk mencari
penyelesaian dari suatu persoalan
matematika dengan cara yang
bervariasi?
6. Dapat  Untuk 1. Apa yang dilakukan siswa sebelum

51
mempertahan mengetahui cara menentukan pendapat terkait
kan siswa dalam pembelajaran matematika?
pendapatnya menentukan 2. Apakah siswa mencari informasi
pendapat. melalui instagram terlebih dahulu
 Untuk sebelum menyatakan pendapat?
mengetahui 3. Apakah siswa merasa terbantu dalam
pemahaman menjelaskan pendapatnya terkait
siswa terkait pembelajaran matematika melalui
pendapat yang instagram?
dimiliki. 4. Bagaimana siswa mempertahankan
pendapat yang dimilikinya melalui
instagram?
7. Tidak mudah  Untuk 1. Apakah siswa sering memberikan
melepaskan mengetahui pendapatnya pada postingan di
hal yang keyakinan siswa instagram terkait pembelajaran
diyakini akan pendapat matematika?
yang dimiliki 3. Bagaimana siswa menyampaikan
pendapatnya melalui instagram?
4. Apakah siswa sering memberikan
komentar terkait pendapat teman di
instagram terkait pembelajaran
matematika?
5. Apakah siswa mudah terpengaruh jika
terdapat siswa lain yang berbeda
pendapat dengannya?

F. Validasi Data

Validasi data sangat perlu dilakukan untuk menilai keabsahan data yang

diperoleh dari suatu proses penelitian. Validasi data dapat digunakan sebagai dasar

yang kuat dalam menarik kesimpulan. Strategi yang bisa digunakan untuk

meningkatkan validasi data dalam penelitan ini adalah triangulation (triangulasi).

52
Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

dilakukan dengan cara memanfaatkan hal-hal (data) lain untuk pengecekan dan

perbandingan data (Hadi, 2016: 75). Terdapat empat teknik triangulasi yang dapat

digunakan dalam penelitian yaitu triangulasi sumber (data triangulation), triangulasi

peneliti (investigator triangulation), triangulasi metodologis (methodoligical

triangulation), dan triangulasi teoretis (theoritical triangulation).

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi

metode. Triangulasi metode adalah usaha membandingkan/mengecek kembali

keabsahan temuan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu teknik

pengumpulan data yang sama. Triangulasi metode dalam penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data berupa pengamatan, tes, angket dan wawancara.

G. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi

belajar siswa. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel

berikut:

Hasil yang Diharapkan di


Variabel Instrumen
Akhir Siklus

Motivasi Persentase siswa yang  Lembar Observasi

Belajar mencapai kategori motivasi  Tes

tinggi atau sangat tinggi  Angket Peningkatan

sebanyak 75% Motivasi Belajar

 Pedoman Wawancara

53
H. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini difokuskan pada motivasi belajar setelah

menggunakan media instagram. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model Milles & Humbberman. Adapun aktivitas dalam analisis data

menurut model Milles & Humbberman terdiri dari tiga tahap sebagai berikut :

1. Tahap Reduksi Data

Pada tahap reduksi data peneliti merangkum, memilih hal-hal pokok, dan

memfokuskan data pada variabel yang akan diperbaiki.

2. Penyajian Data

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan penyajian data yang telah diperoleh

dari hasil reduksi data pada tahap sebelumnya. Penyajian data dilakukan agar data

terorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga mudah untuk dipahami dan

merencanakan kegiatan penelitian selanjutnya. Model penyajian data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teks naratif, tabel, bagan hubungan antar

kategori dan diagram.

3. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap selanjutnya, peneliti melakukan penarikan kesimpulan yang berdasar

pada data yang dihasilkan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan awal

bersifat sementara. Apabila ditemukan bukti-bukti yang tidak mendukung maka

dilakukan tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan yang dikemukakan

dapat disebut kredibel jika didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan konsisten

dengan kondisi yang ditemukan dilapangan.

I. Skenario Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)

54
a. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa

b. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu definisi dan bentuk umum

SPLDV dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c. Guru menjelaskan secara singkat penggunaan instagram dalam proses

pembelajaran yang akan dilakukan.

d. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesepakatan kelas terkait

penggunaan media instagram dikelas.

e. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang telah ditentukan

secara heterogen.

f. Guru memberikan apersepsi terkait definisi dan bentuk umum SPLDV melalui

instagram dan motivasi agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (65 menit)

a. Guru meminta siswa mengamati masalah kontekstual terkait SPLDV dan

bukan SPLDV yang disajikan oleh melalui instagram.

b. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi hal-hal pokok yang terdapat

dalam setiap permasalahan tersebut.

c. Guru memberikan waktu 15 menit siswa untuk berdiskusi.

d. Setelah waktu berdiskusi habis, guru meminta salah satu siswa mengemukakan

hasil diskusi kelompoknya.

e. Guru meminta siswa menentukan model matematika dari hal-hal pokok yang

telah diketahui.

f. Guru memberikan waktu 15 menit siswa untuk berdiskusi.

g. Setelah waktu berdiskusi habis, guru meminta salah satu siswa mengemukakan

hasil diskusi kelompoknya.

55
h. Berdasarkan model matematika yang telah dibuat siswa, guru meminta siswa

menentukan definisi dan bentuk umum SPLDV.

i. Guru memberikan waktu 15 menit siswa untuk berdiskusi.

j. Setelah waktu berdiskusi habis, guru meminta salah satu siswa mengemukakan

hasil diskusi kelompoknya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

a. Peserta didik dipandu guru bersama-sama menyimpulkan definisi dan bentuk

umum SPLDV.

b. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya terkait hal yang belum

dipahami.

c. Guru memberikan sebuah kuis melalui instagram untuk mengukur kemampuan

siswa.

d. Guru memberikan latihan soal mandiri kepada siswa melalui instagram.

e. Guru memberikan penjelasan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

f. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa

b. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu penyelesaian SPLDV dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c. Guru meminta siswa untuk duduk secara kelompok yang telah ditentukan pada

pertemuan pertama.

56
d. Guru mereview kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya dan motivasi agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

1. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Guru meminta siswa mengamati model matematika terkait suatu masalah

kontekstual SPLDV yang disajikan oleh melalui instagram.

b. Guru menjelaskan metode-metode yang digunakan dalam menyelesaikan

model matematika SPLDV yaitu metode grafik, substitusi, eliminasi, dan

campuran.

c. Guru membagi tugas kepada setiap kelompok untuk menentukan metode yang

akan dipelajari oleh masing-masing kelompok dan menyelesaikan model

matematika yang telah diberikan sebelumnya dengan metode tersebut.

d. Guru memberikan waktu 30 menit siswa untuk berdiskusi.

e. Setelah waktu berdiskusi habis, guru meminta salah satu kelompok pada setiap

metode penyelesaian untuk mengemukakan hasil diskusi kelompoknya.

f. Masing-masing kelompok diberikan waktu 10 menit untuk mempresentasikan

hasil diskusinya.

2. Kegiatan Penutup (5 menit)

a. Peserta didik dipandu guru bersama-sama menyimpulkan metode-metode yang

dapat digunakan untuk menyelesaikan model matemetika SPLDV.

b. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya terkait hal yang belum

dipahami.

c. Guru memberikan sebuah kuis melalui instagram untuk mengukur kemampuan

siswa.

d. Guru memberikan latihan soal mandiri kepada siswa melalui instagram.

57
e. Guru memberikan penjelasan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

f. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

58
DAFTAR PUSTAKA

Atmoko, Bambang D. 2012. Instagram Handbook. Jakarta Selatan: PT. TransMedia

Bachiri, Bachtiar S. 2010. Meyakinkan Validasi Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian

Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10 No. 1, hlm: 46-62.Url:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://yusuf.st

aff.ub.ac.id/files/2012/11/meyakinkan-validitas-data-melalui-triangulasi-

pada-penelitian-

kualitatif.pdf&ved=2ahUKEwij75epoOviAhUfTI8KHQ4NBnAQFjAAeg

QIBRAB&usg=AOvVaw3C6MwPsilz_pzjWUJ2TFT0 (diakses pada 7

April 2019)

Bohang, Fatimah Kartini. 21 Juni 2018. Juni 2018, pengguna Aktif Instagram Tembus 1

Miliar. Kompas.com. Url:

Https://amp.kompas.com/tekno/read/2018/06/21/10280037/juni-2018-

pengguna-aktif-instagram-tembus-1-miliar (diakses pada 29 April 2019)

___________________. 26 September 2018. Cerita Pendirian Instagram yang Terinspirasi

Kamera Plastik Murah. Kompas.com. Url:

Https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tekno/read/2018/09/26/

20160007/cerita-pendirian-instagram-yang-terinspirasi-kamera-plastik-

murah (diakses pada 29 April 2019)

__________________. 08 September 2018. Instagram Tambah 6 Varian Superzoom.

Kompas.com. Url:

https://tekno.kompas.com/read/2018/09/08/18370097/instagram-tambah-

6-varian-superzoom- (diakses pada 29 April 2019)

59
CA Kurniawan. 2014. Motivasi Belajar Menurut AL-ZARNUJI (Analisis Teks Motivasi

Belajar dalam Kitab Alala): Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

Fajrina, Hani Nur. 12 Mei 2016. Kisah di Balik Perubahan Logo Ikonik Instagram. CNN

Indoneria. Url: Https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20160512175043-

185-130324/kisah-di-balik-perubahan-logo-ikonik-instagram(diakses pada

29 April 2018)

Hadi, Sumasno. 2016. Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi.

Jurnal Ilmu Pendidikan, jilid 22, Nomor 1, hlm 74-79. Url:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.

neliti.com/media/publications/109874-ID-pemeriksaan-keabsahan-data-

penelitian-

ku.pdf&ved=2ahUKEwivvsCAouviAhUQOSsKHUJmBVEQFjAAegQIA

hAB&usg=AOvVaw0xdS67EE49LRhdbvsB8byY (diakses pada 10 April

2019)

Haryanto, Agus Tri. 2018. 130 Juta Orang Indonesia Tercatat Aktif di Medsos. Detik.com.

Url: https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3912429/130-juta-orang-

indonesia-tercatat-aktif-di-medsos/ (diakses pada yang 17 Maret 2019).

Irham, Muhamad dan Wiyani Novan Ardy. 2014. PSIKOLOGI PENDIDIKAN: Teori dan

Aplikasi dalam proses Pembelajaran. Cetakan II. Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA

Kemendikbud RI. 2017. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Edisi Revisi

2017. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud : Jakarta

Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendididkan. Edisi 1. Cetakan 2. Jakarta: Rajawali Pers

60
Klik Media Web. 2019. Iklan Online. Klikmedia.web.id. Url: https://klikmedia.wed.id/iklan-

online/ (diakses pada yang 17 Maret 2019).

Kustandi, sutjipto. 2011. Media Pembelajaran manual dan digital. Ghalia Indonesia : Bogor

Lindani, Agnisa Ria. 2016. Potensi Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Media

Pembelajaran Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA): Fakultas

Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa tengah.

Mandja, Melani. 2016. Penggunaan Aplikasi Instagram dalam Upaya Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii A Di Smp Pantekosta

Magelang Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk

Aljabar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Movementi, Satwika. 14 Desember 2013. Fitur ‘Direct Messge’ Kini Ada di Instagram.

Tempo.co. Url: Https://tekno.tempo.co/read/537341/fitur-direct-message-

kini-ada-di-instagram/full&view=ok (diakses pada 29 April 2019)

Nawangwulan, Maya. 23 November 2016.Begini Cara Menggunakan Fitur Live Vedeo di

Instagram. Tempo.co. Url: Https://tekno.tempo.co/read/822481/begini-

cara-menggunakan-fitur-live-video-di-instagram/full&view=ok (diakses

pada 29 April 2019)

Nistanto, Reska. 23 Oktober 2015. Instagram Perlenalkan Boomerang, Pembuat Foto

Bergerak. Kompas.com. Url:

Https://tekno.kompas.com/read/2015/10/23/10372837/Instagram.Perkena

lkan.Boomerang.Pembuat.Foto.Bergerak (diakses pada 29 April 2019)

Nurlitasari, Anggita. 2018. Instagram Lebih Banyak Digunakan Remaja Dibandingkan

Snapchat. Okezone.com. Url:

https://www.google.com/amp/s/techno.okezone.com/amp/2018/10/23/20

61
7/1967962/Instagram-lebih-banyak-digunakan-remaja-dibandingkan-

snapchat/ (diakses pada yang 17 Maret 2019).

Pertiwi. Wajyunanda K. 09 November 2018.Cara Memakai 6 Fitur Instagram untuk

Mendongktak Bisnis. Kompas.com. Url:

Https://amp.kompas.com/tekno/read/2018/11/09/18270017/cara-

memakai-6-fitur-instagram-untuk-mendongkrak-bisnis (diakses pada 29

April 2018)

Ramadan, Bagus. 2018. Inilah Perkembangan Digital Indonesia Tahun 2018. GoodNews

From Indonesia. Url:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/06/inilah-perkembangan-

digital-indonesia-tahun-2018/ (diakses pada yang 17 Maret 2019).

Sahid, Rahmat. 2011. Analisis Data Penelitian Kualitatif Model Miles dan Huberman.

SCRIBD. Url: https://id.scribd.com/document/2113411201/Analisis-Data-

Penelitian-Kualitatif-Model-Miles-Dan-Huberman (diakses pada 10 April

2019)

Sendari, Anugrah Ayu. 04 Februari 2019. Cara Kreasikan Font Instagram Story, Biar Makin

Hits dan Keren. Liputan6.com. Url:

https://www.liputan6.com/tekno/read/3887132/cara-kreasikan-font-

instagram-story-biar-makin-hits-dan-keren (diakses pada 29 April 2019)

_________________. 01 Maret 2019. Instagram Adalah Platform Berbagi Foto dan Video,

Ini Deretan Fitur Canggihnya. Liputan6.com. Url:

Https://ww.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/3906737/instagram-

adalah-platform-berbagi-foto-dan-video-ini-deretan-fitur-canggihnya

(diakses pada 29 April 2019)

62
Smaldino, dkk. 2011. Instructional technology & media for learning (Teknologi Pembelajaran

dan Media untuk belajar). Kencana : Jakarta

Ulfatin, Novi. 2015. Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Facebook Dalam Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII

SMP Negari 1 Sindue Donggala. Skipsi. Malang: Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim. Url: etheses.uin-malang.ac.id/3312/1/13770044.pdf

(diakses pada 4 April 2019)

Yusuf, Oik. 12 Mei 2016. Cerita di Balik Logo Baru Instagram. Kompas.com. Url:

Http://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tekno/read/2016/05/12/1

5400017/Cerita.di.Balik.Logo.Baru.Instagram (diakses pada 29 April

2019)

63

Anda mungkin juga menyukai