Anda di halaman 1dari 53

PENGARUH BLENDED LEARNING DI ERA PANDEMI

COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV


PEMBELAJARAN TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI

PROPOSAL PENELITIAN

Dosen Pembimbing :

Ridho Alfarisi, S.Pd., M.Si.


Dyah Ayu Puspitaningrum, SE., M.Si.

Disusun Oleh :
Diah Fitriani Maula Ischaq (180210204127)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T atas berkat
dan kasih sayang-Nya sehingga penulisan proposal dengan judul “Pengaruh
Blended Learning di Era Pandemi Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
IV Pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi” guna memenuhi tugas UAS mata
kuliah “Penelitian Pendidikan SD” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Selesainya penulisan proposal ini, diharapkan bisa meningkatkan
pengetahuan pembaca mengenai pengertian media pembelajaran, penerapan
metode pembelajaran berbasis Blended Learning pada pembelajaran di kelas, serta
upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Dan diharapkan makalah ini dapat
memberikan manfaat lebih kepada pembaca,
Banyaknya kekurangan dalam pembuatan proposal ini, maka dari itu
penulis berharap mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak. Demikian
penulisan proposal ini, penulis meminta maaf atas segala kekurangan baik dalam
penggunaan kosakata serta kesalahan dalam penulisan, sekian dan terimakasih.

Sidoarjo, 27 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA _______________________________________________________ i
DAFTAR ISI ____________________________________________________ ii
DAFTAR TABEL ________________________________________________ iv
DAFTAR GAMBAR ______________________________________________ v
DAFTAR LAMPIRAN ____________________________________________ vi
BAB 1. PENDAHULUAN _________________________________________ 7
1.1 Latar Belakang ____________________________________________ 7
1.2 Rumusan Masalah _________________________________________ 9
1.3. Tujuan Penelitian __________________________________________ 9
1.4. Manfaat Penelitian _________________________________________ 9
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ____________________________________ 10
2.1 Kajian Teori _______________________________________________ 10
2.1.1 Kurikulum 2013 ______________________________________ 10
2.1.2 Pembelajaran Tematik Terpadu __________________________ 12
2.1.3 Metode Blended Learning _______________________________ 14
2.1.4 Hasil Belajar Siswa ____________________________________ 17
2.1.5 Pendidikan di Era Pandemi Covid-19 ______________________ 20
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ___________________________ 21
2.3 Kerangka Berfikir Penelitian ________________________________ 21
2.4 Hipotesis Tindakan ________________________________________ 23
BAB 3. METODE PENELITIAN __________________________________ 24
3.1 Desain Penelitian _________________________________________ 24
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian _______________________________ 25
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ________________________________ 25
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ______________________________ 25
3.5 Definisi Operasional _______________________________________ 26
3.6 Teknik Pengumpulan Data __________________________________ 26
3.7 Analisis Penelitian ________________________________________ 28

ii
DAFTAR PUSTAKA ____________________________________________ 32
LAMPIRAN. ___________________________________________________ 33

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Nonequivalent Control Group Design ................................................ 24


Tabel 3. 2 Daftar Nilai Hasil Tes ........................................................................ 30

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Ilustrasi Pembelajaran Blended Learning ....................................... 15


Gambar 2. 2 Kerangka Berfikir Penelitian .......................................................... 22

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................... 33


Lampiran 2 Matriks Proposal Penelitian ............................................................. 45
Lampiran 3 Data Fasilitas Penunjang Pembelajaran Blended Learning Kelas IV
SDN Kramat Jegu 1 Dari Rumah ................................................................ 48
Lampiran 4 Data Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Kramat Jegu 1.................... 50
Lampiran 5 Potret Saat Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Pembelajaran
(Zoom) ....................................................................................................... 52

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai: (1) Latar Belakang; (2) Rumusan Masalah;
(3) Tujuan Penelitian; dan (4) Manfaat Penelitian.

1.1 Latar Belakang


Pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam
melahirkan generasi yang memiliki kualitas dan kemampuan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengetahuan informasi.
Dalam penerapan pendidikan di abad ke-21 siswa di haruskan mencari
informasi tidak hanya diperoleh atau di dapatkan dari seorang pendidik
melalui pembelajaran tatap muka. Melainkan juga dapat melalui perantara
penggunaan teknologi, internet dalam proses belajar peserta didik.
Pendidikan akan terus berkembang bersama seiring berjalannya
waktu, seiring berjalannya waktu perkembangan zaman, membuat mereka
hidup rukun dan tidak ketinggalan zaman (Purnomo Agus, Ratnawati Nurul
dan Aristin Farista Nevy, 2016). Kemajuan zaman dan Penggunaan
teknologi dalam dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan Belajar
(Masitoh Siti, 2018).
Tak hanya teknologi dan informasi yang berkembang, namun
kurikulum di Indonesia juga mengalam perkembangan dari tahun ke tahun.
Tujuan dari kurikulum 2013 revisi 2017 terdapat pada Permendikbud No.
67 tahun 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Pemakaian kurikulum 2013 ini diharapkan mampu mengembangan
kemampuan membangun pribadi diri siswa berdasarkan nilai- nilai luhur,
minat, bakat, dan mampu meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu menggunakan
pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan

7
8

pendekatan pembelajaran yang menggabungkan kompetensi-kompetensi


dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema, sehingga dalam proses
pembelajarannya tidak berupa mata pelajaran lagi, melainkan berupa tema-
tema
Perkembangan kurikulum serta teknologi dan informasi inilah yang
membuat Blended Learning dapat menjadi solusi untuk menjadi metode
pembelajaran yang efisien pada saat ini. Dengan perkembangan kurikulum
di Indonesia pula teknologi dan informasi menjadi salah satu media
pembelajaran yang dapat diterapkan pada kurikulum saat ini.
Metode blended learning ini di anggap menjadi salah satu metode
pembelajaran yang efektif pada saat keadaan yang tidak memungkinkan
melakukan pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 yang
sedang melanda di Indonesia. Dengan menggunakan metode blended
learning dapat mengupayakan proses pembelajaran jarak jauh dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Berangkat dari pandemi Covid 19 di awal
tahun Februari 2020, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penerapan metode pembelajaran blended learning yang digunakan sebagai
alternatif dari pertemuan tatap muka yang diganti dengan menggunakan
bantuan aplikasi pembelajaran video conferencing seperti: (Zoom, Google f
orm, Google Classroom.dkk) yang dapat diakses oleh peserta didik untuk
tetap menjaga kualitas sehingga proses pembelajaran tetap berjalan
meskipun di tengah wabah yang melanda negeri ini.
Dalam proses pembelajaran seorang guru harus pandai-pandai
dalam menyampaikan, memilih serta menggunakan model, pendekatan atau
metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi agar pembelajaran
lebih menarik. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan menjadi
inovasi baru akan pengaruh blended learning untuk meningkatkan hasil
belajar siswa terhadap siswa kelas IV pada pembelajaran tema 2 selalu
berhemat energi.
9

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diperoleh rumusan masalah
yaitu:
Adakah pengaruh Blended Learning di Era Pandemi Covid-19 terhadap
hasil belajar siswa kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh Blended Learning di Era Pandemi Covid-19
terhadap hasil belajar siswa kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sebagai berikut:
a. Bagi guru, dapat memberikan informasi baru dari penerapan Blended
Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
c. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan bekal pengalaman dalam
penggunaan metode Blended Learning untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan referensi
untuk penelitian yang sejenis atau bahan pengembangan untuk penelitian
selanjutnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dikajikan teori yang berkaitan dengan penelitian, meliputi (1) Kajian Teori, (2)
Penelitian Terdahulu yang Relevan, (3) Kerangka Berfikir Penelitian, dan (4) Hipotesis Tindakan.

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Kurikulum 2013
Penjelasan subbab kurikulum 2013 akan dipaparkan penjelasan berupa: (1).
Pengertian, (2). Tujuan, (3). Ksrskteristik, dan (4). Pendekatan pembelajaran.
2.1.1.1 Pengertian Kurikulum
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berusaha mengembangkan
pengalaman belajar dan memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk
menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar. Pengusaan kompetensi
tersebut bagi siswa diharap dapat diperluhkan bagi kehidupannya di masa kini
dan masa depan di dalam masyarakat (Lembar Negara). Oleh karena itu,
kurikulum 2013 terkenal dengan kurikulum berbasis karakter.
2.1.1.2 Tujuan Kurikulum 2013
Pembuatan kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(Pemendikbud No 67, 2013).
2.1.1.3 Karakteristik Kurikulum 2013
Berdasarkan (Lembar Negara) Kurikulum 2013 mempunyai beberapa
karakteristik yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

10
11

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,


pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
2.1.1.4 Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013
Istilah pendekatan berasal dari kata bahasa Inggris “approach” yang
berarti pendekatan, cara atau proses. Menurut Suyono dan Harianto (2015:18)
pendekatan pembelajaran merupakan suatu asumsi yang saling berhubungan dan
terkait dengan sifat-sifat pembelajaran yang berlangsung oleh guru. Pendekatan
pembelajaran sendiri dapat dilihat sebagai sudut pandang kita pada proses
pembelajaran yang masih bersifat umum. Pada proses pembelajaran tersebut di
dalamnya mewadahi, mengispirasi, menguatkan dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Pendekatan yang dipakai kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah
(scientific approach) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam hal
mengamati, menanya, mencoba, mencipta dan mengkomunikasikan (Lembar
Negara). Menurut Sudarwan (dalam Majid, 2014:194), pendekatan scientific
mempunyai ciri dalam penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Kurikulum 2013 selain
menggunakan pendekatan scientific, dalam proses pembelajaran juga
menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan kompetensi-
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam sebuah tema (Majid,
2014:49).
12

2.1.2 Pembelajaran Tematik Terpadu


Penjelasan subbab pembelajaran tematik terpadu akan dipaparkan
penjelasan berupa: (1). Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu, (2). Prinsip
Pembelajaran Tematik Terpadu, dan (3). Karakteristik Pembelajaran Tematik
Terpadu.
2.1.2.1 Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, sehingga
dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa (Hajar
2013:21). Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai
mata pelajaran ke dalam tema, hal tersebut dijelaskan dalam Permendikbud
No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI.
Pembelajaran tematik terpadu tersebut bertujuan memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa secara utuh. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran pada kurikulum 2013 merupakan
pembelajaran dengan menerapkan tematik terpadu, yang mengintegrasikan
antar mata pelajaran maupun antara kompetensi dasar dengan menggunakan
tema sebagai penyatu beberapa mata pelajaran tersebut, sehingga tergabung
dan membentuk satu kesatuan tema. Tema-tema yang terdapat di kurikulum
2013 merupakan tema yang dekat dengan kehidupan keseharian siswa.
2.1.2.2 Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu
Beberapa prinsip yang berkenan dengan pembelajaran tematik terpadu
(Majid, 2014:89), sebagai berikut.
a. Pembelajaran tematik terpadu memiliki saatu tema yang aktual, dekat
dengan dunia siswa dan terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini
menjadi alat pemersatu beberapa mata pelajaran dengan materi yang
beragam.
b. Pembelajaran tematik terpadu perlu memilih beberapa materi pelajaran
yang mungkin saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang
dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.
c. Pembelajaran tematik terpadu tidak boleh bertentangan dengan tujuan
kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik
terpadu harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan
13

pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.


d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,
kebutuhan dan pengetahuan awal.
e. Materi pelajaran yang tidak mungkin dipadukan, tidak perlu dipaksakan.
2.1.2.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu
Sebagai suatu model pembelajaran di SD, pembelajaran tematik
terpadu memiliki karakteristik-karakteristik (Majid, 2014:89-90) sebagai
berikut.
a. Berpusat pada siswa (student centered)
Siswa ditempatkan sebagai subyek belajar, jadi siswa yang berperan
aktif dalam pembelajaran. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang
memberikan kemudahan untuk siswa selama kegiatan belajar
berlangsung.
b. Memberikan pengalaman langsung (direct experience)
Pembelajaran tematik terpadu membuat siswa belajar dengan
pengalaman langsung yang membuat siswa berhadapan dengan situasi
yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kebutuhan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran , membuat siswa
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu siswa memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat luwes (fleksibel)
Pembelajaran tematik terpadu bersifat luwes. Guru dapat mengaitkan
materi pembelajaran dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya. Guru juga dapat mengaitkan materi pembelajarannya tersebut
dengan kehidupan di rumah, di sekolah ataupun di masyarakat sesuai
dengan keadaan siswa.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyajikan
pembelajran yang menarik.
14

2.1.3 Metode Blended Learning


Penjelasan subbab pembelajaran tematik terpadu akan dipaparkan
penjelasan berupa: (1). Pengertian Metode Pembelajaran, (2). Pengertian Blended
Learning, (3).Tujuan Blended Learning, dan (4). Kelebihan dan Kekurangan
Blanded Learning.
2.1.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran
Salah satu metode yang diterapkan dalam bidang pendidikan yaitu
metode pembelajaran. Suatu metode pembelajaran dapat digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Sudjana (2009:76) menyatakan bahwa metode pembelajaran
adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan
belajar.
Menurut Sutikno (2009:88) menyatakan bahwa metode pembelajaran
adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Metode pembelajaran adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Dari penjabaran beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dan dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat
bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.
2.1.3.2 Pengertian Blended Learning
Perkembangan dan peran teknologi pembelajaran media itu penting.
Media pembelajaran dalam bentuk mesin (Teknologi) dilihat sebagai aplikasi
praktis dari sains. Media elektronik atau mesin pembelajaran lainnya menempati
posisi strategis dalam mempromosikan dan menjadi fasilitas pembelajaran pada
saat ini. Dalam jangkauannya pembelajaran akan menjadi lebih luas
(pembelajaran jarak jauh) dan lebih cepat (akses ke Internet atau belajar dengan
15

komputer) Terakhir, penerapan teknologi pembelajaran memiliki kontribusi


besar untuk proses pembelajaran.
E-learning menjadi hal yang sangat sering dibicarakan di dunia
pendidikan saat ini, karena teknologi yang semakin kompleks akan
mempengaruhi metode pembelajaran, dan pembelajaran akan menjadi semakin
kompleks sesuai dengan perkembangan teknologi.
Menurut Driscol (2002), blended learning merupakan pembelajaran yang
mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web,
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Thorne (2013) mendefinisikan blended learning sebagai campuran dari
teknologi e-learning dan multimedia, seperti video streaming, virtual class,
animasi teks online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional
pelatihan di kelas.
Sementara Graham (2005), menyebutkan blended learning secara lebih
sederhana sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran
online dengan fa ce-to-face (pembelajaran tatap muka).
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa blended learning
adalah adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka
(pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah, penuguasan, tanya
jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan
berbagai macam media dan teknologi untuk mendukung belajar mandiri dan
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Dari beberapa pendapat
para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran blended learning
memiliki dari tiga komponen penting yaitu 1) online learning, 2) pembelajaran
tatap muka, 3) belajar mandiri. Melalui blended learning dapat menciptakan
lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta
didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Gambar 2. 1 Ilustrasi Pembelajaran Blended Learning


16

Metode pembelajaran blended learning ini di anggap menjadi salah satu


metode pembelajaran yang efektif pada saat pandemi Covid-19 sedang melanda
di Indonesia. Dengan menggunakan metode blended learning dapat
mengupayakan proses pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Pembelajaran ini dapat berlangsung dengan menggunakan berbagai jenis
media pembelajaran berupa platform aplikasi pembelajaran seperti: (Zoom,
Google Form, Google Classroom.dkk).
Penyediaan sumber belajar (learning resources) yang cukup untuk setiap
sekolah atau gugus sekolah menjadi perkembangan perbaikan bagi proses
pembelajaran. Sumber belajarnya akan digunakan oleh sekolah atau bisa juga
diselesaikan bersama (sumber daya bersama). Dengan demikian akan semakin
mempercepat distribusi kualitas hasil belajar. Masalah ini bisa dilakukan dengan
baik dengan adanya kerjasama yang baik antar sekolah yang ada dan kerjasama
dengan institusi lain serta kerjasama dengan masyarakat sekitar.
2.1.3.3 Tujuan Blended Learning
Dari beberapa metode pembalajaran pasti memiliki tujuan dalam proses
pembelajarannya. Menurut Husamah (2014: 21) bahwa tujuan blended learning
tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran, namun tujuan lainnya sebagai berikut:
1. Dapat membantu perkembangan proses pembelajaran peserta didik agar
lebih baik, agar cocok dengan cara belajar setiap peserta didik.
2. Menjadi penyedia fasilitas yang praktis bagi peserta didik maupun pendidik
untuk melakukan pembelajaran yang bermanfaat, secara mandiri, dan selalu
mengikuti perkembangan.
3. Dapat membuat jadwal pembelajaran antara tatap muka dan online yang
lebih fleksibel untuk peserta didik
Ruang kelas tatap muka dapat digunakan untuk menarik siswa dalam
pengalaman interaktif. Kursus online untuk peserta Mendidik konten multimedia
yang kaya pengetahuan kapan saja, dan Selama mahasiswa memiliki akses
internet.
2.1.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan blended learning, perlunya
untuk membahas kelebihan dan kekurangan blended learning. Berikut kelebihan
dan kekurangannya:
17

1. Kelebihan Blended Learning


Menurut Husamah (2014:35) memiliki pendapat bahwa terdapat
beberapa kelebihan dari metode pembelajaran ini. Kelebihan metode blended
learning adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran dilakukan secara mandiri dan teratur, karena dari kedua
pembelajaran tersebut memiliki keunggulan yang saling melengkapi.
b. Dapat meningkan aksesibilitas. Dengan adanya blended learning siswa
dapat memperoleh informasi dengan lebih mudah Belajar.
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa, kelebihan
blended learning yaitu mendorong peserta didik agar lebih giat dalam belajar,
serta mendorong peserta didik lebih kreatif dalam menyelesaikan sebuah
permasalahan saat proses pembelajaran.
2. Kekurangan Blended Learning
Menurut Sudjana (2009:35) memiliki pendapat bahwa terdapat
beberapa kekurangan dari metode pembelajaran ini. Kekurangan metode
blended learning adalah sebagai berikut:
a. Banyak media yang akan digunakan, sehingga jika saran dan prasarana
tidak terpenuhi akan sulit untuk diterapkan.
b. Banyak peserta didik yang kurang memiliki fasilitas penunjang
pembelajaran blended learning seperti akses internet, handphone,
laptop.dkk
c. Maih banyak masyarakat yang kurang akan pengetahuan penggunaan
teknologi.
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa, kekurangan
blended learning yaitu untuk metode blended learning bisa diterapkan atau
dilaksanakan dengan baik ketika guru telah mempersipkan segala kepentingan
pembelajaran dengan baik.
2.1.4 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada kurikulum 2013 digolongkan menjadi 3 ranah yaitu
ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif. Lebih jelasnya akan dijelaskan
di bawah ini.
1. Ranah afektif (sikap)
Penilaian ranah afektif yang bisa disebut dengan penilaian sikap. Penilaian sikap
ditujukan untuk siswa sebagai penilaian perilaku mereka dalam proses
18

pembelajaran yang terdiri dari sikap spiritual dan sikap sosial (Kemendikbud,
2016:9).
a. Sikap spiritual
Pengamatan sikap spiritual (K-1) yang dilakukan oleh guru meliputi
menerima, menjalankan dan menghargai agama yang dianutnya.
b. Sikap sosial
Pengamatan sikap spiritual (K-1) yang dilakukan oleh guru meliputi
menerima, menjalankan dan menghargai agama yang dianutnya.
2. Ranah psikomotorik (ketrampilan)
Menurut Kemendikbud (2016:13-14) ranah psikomotorik pada
kurikulum 2013 Kompetensi dasar dari Kompetensi Inti ke 4 bisa
mengetahuinya dengan tiga teknik penilaian yaitu penilaian kinerja, penilaian
proyek dan penilaian portofolio.
a. Penilaian kinerja (performance assessment) merupakan penilaian yang
menuntut siswa untuk mendemostrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya. Penekanan pada penilaian kinerja dapat dilakukan pada
produk atau proses. Contoh penekanan pada produk yaitu poster, puisi dan
kerajinan, contoh penekanan pada proses yang bisa disebut penilaian
praktik, misalnya bermain sepakbola, menyanyi, membaca puisi, bermain
peran dan lain lain.
b. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaiaan terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dengan beberapa kegiatan dalam kurun waktu tertentu.
Kegiatan tersebut berupa tahapan dimulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengolahan dan pelaporan.
c. Penilaiaan portofolio merupakan kumpulan dokumen dari hasil penilaian,
penghargaan, dan karya siswa dalam suatu bidang yang mencerminkan
perkembanganya dalam kurun waktu tertentu.
3. Ranah kognitif (pengetahuan)
Menurut Lorin Anderson dan Krathwohl (dalam Basuki dan Hariyanto,
2015:13-14) membagi tingkat kognisi kedalam 6 tingkatan yang telah merevisi
dari taksonomi Bloom. Enam tingkatan kognisi dapat dijelaskan dibawah ini.
a. Mengingat, yaitu dapat mengingat bahan-bahan yang baru saja
dipelajari.
19

b. Memahami, yaitu dapat memahami makna, translasi, interpolasi dan


penafsiran dalam suatu bahan ajar dan masalah yang dihadapi.

c. Menerapkan, yaitu dapat menerapkan apa yang dipelajari dalam


kelas ke dalam situasi yang baru. Penerapan itu berupa gagasan,
prosedur, rumus, teori, dan lain lain.
d. Menganalisis, yaitu dapat menganalisis informasi yang masuk dan
menggelola atau memilah bagian-bagian informasi tersebut ke
dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubunganya. Tingkatan ini, siswa dapat mengenali serta
membedakan sebab dan akibat dari skenario yang rumit.
e. Menilai, yaitu dapat menilai terhadap solusi, gagasan, prosedur
kerja dan lain lain, dengan menggunnakan kriteria yang cocok untuk
memastikan nilai efektivitasnya.
f. Mencipta, yaitu dapat menempatkan unsur-unsur yang didapat dan
menyusun bersama-sama untuk membentuk suatu komponen yang
koheren dan berfungsi.
Menurut Kemendikbud (2016:13) teknik penilaian yang dapat
dipakai dalam ranah pengetahuan yaitu berupa tes tulis, tes lisan dan tes
penugasan. Keterangan 3 tes dapat dilihat dibawah ini.
a. Tes tulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara
lain pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan dan uraian.
b. Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang dilakukan secara langsung berupa
pertanyaan- pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan oleh guru
secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut secara lisan.
c. Tes penugasan
Tes penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur
pengetahuan dan memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan
pengetahuannya. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan.
20

2.1.5 Pendidikan di Era Pandemi Covid-19


Pandemi Covid -19 yang melanda dunia memberikan dampak di berbagai
bidang tak terkecuali bidang pendidikan di Indonesia. Kebijakan Work From Home
dalam strategi pegendalian penularan Covid-19 menjadi dasar dalam penerapan
metode belajar mengajar di rumah. Hal ini memaksa semua lembaga pendidikan
beralih ke digital dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh antara guru dengan
peserta didik. Penerapan metode pembelajaran online memberikan pengalaman yang
baru dalam metode pembelajaran saat ini.
Di kota-kota besar, proses transformasi digital telah berjalan dengan cukup
baik, hal ini tidak terlalu banyak menimbulkan masalah yang signifikan. Sebaliknya,
bagi sebagian masyarakat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang
tinggal di wilayan 3T (Tertinggal, Terluar Terdepan) gagap dan sulit beradaptasi.
Berbagai daerah di Indonesia ternyata masih banyak kendala dalam proses belajar-
mengajar online dikarenakan masih minimnya fasilitas internet, peralatan,
kemampuan ekonomi peserta didik dalam memenuhi dana ekstra untuk kuota,
kemampuan menggunakan peralatan digital dan lain sebagainya.
ISED sebagai lembaga yang bergerak dalam transformasi digital di
Indonesia ingin memberikan masukan mengenai pembelajaran online, termasuk
pengunaan blended learning sebagai penunjang pembelajaran yang telah dilakukan
di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia. Perkembangan digital yang pesat dan
situasi darurat saat ini menuntut semua pemangku kepetingan dan semua lapisan
masyarakat harus menyesuaikan perkembangan.
Hal ini tentunya menjadi perhatian kita bersama memberikan jalan keluar
dari permasalahan di atas, sehingga meskipun dalam situasi pandemi namun proses
belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang patut
diperhatikan dalam pelaksaan pembelajaran blended learning dalam mendukung
kemajuan dunia pendidikan di era digital:
a. Pengaturan sistem belajar blended learning secara online yang jelas dan tepat
sasaran, sehingga kedepannya sistem ini menjadi alternatif metode pembelajaran
tidak hanya sebagai pengganti karena kondisi darurat yang terjadi saat ini.
b. Peningkatan kualitas pendidikan khususnya sistem belajar blended learning
secara online bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah yang tinggal di daerah
wilayah 3T perlu menjadi perhatian sehingga ketimpangan bisa semakin
diperkecil.
21

c. Literasi digital perlu dilakukan secara luas (dimulai dari guru atau tenaga
pendidik), sehingga masyarakat bukan hanya bisa memakai teknologi namun
juga bisa memanfaatkan secara baik dan efisien.
d. Pemerataan infrastruktur pendukung seperti listrik dan akses internet yang
berkualitas dan terjangkau.
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Hasbullah (2014), melakukan penelitian dalam jurnalnya yang berjudul “Blended
Learning, trend strategi pembelajaran matematika masa depan”. Dalam penelitiannya yang
berisi bahwa, satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami dalam pembelajaran blended
learning dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran matematika karena dapat dengan
blended learning dapat menggabungkan kegiatan belajar rutin di kelas dengan pembelajaran
online yang mengarah pada kemandirian belajar.
Nurul Istiqomah dan Anggun Badu Kusuma (2019), melakukan penelitian dalam
jurnalnya yang berjudul “Pembelajaran blended learning matematika di era generasi
alpha”. Dalam penelitiannya yang berisi bahwa, pembelajaran blended learning adalah
kombinasi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Dalam pembelajaran
matematika agar diminati solusinya jadikan belajar lebih banyak menyenangkan dan tidak
membosankan. Pembelajaran blended learning tidak sulit ketika diterapkan untuk generasi
Alpha sejak lahir, karena generasi alpha merupakan generasi yang sensitif dan multitasking
dalam menggunakan teknologi. Pembelajaran seperti ini harus didukung dengan sarana dan
prasarana yang cukup agar terjadi kinerja terbaik di sekolah.
2.3 Kerangka Berfikir Penelitian
Kerangka berfikir adalah fondasi asli seorang penulis ketika ingin mempelajari
hubungan antara masalah yang ditemukan oleh fakta teoritis. Dalam sebuah penelitian
kerangka berfikir merupakan solusi untuk berbagai masalah dalam menyelesaikan masalah.
Berdasarkan penelitian penerapan blended learning pada siswa kelas IV
pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi SDN Kramat Jegu 1 kerangka berfikirnya
sebagai berikut:
22

Kondisi Awal

Kurangnya pemahaman siswa Kurangnya hasil belajar siswa


terhadap materi pembelajaran terhadap materi pembelajaran
Tema 2 Selalu Berhemat Energi Tema 2 Selalu Berhemat Energi

Pengaruh Blended Learning di Era Pandemi Covid-19


terhadap hasil belajar siswa kelas IV pembelajaran
Tema 2 Selalu Berhemat Energi.

Post Test
Pre Tes:
Post test dilakukan untuk
Pre test dilakukan untuk
mengetahui peningkatan
mengetahui kemampuan
kemampuan siswa dalam
awal siswa dalam Perlakuan:
penguasaan Tema 2 Selalu
penguasaan Tema 2 Selalu
Pengaruh blended learning di Berhemat Energi setelah
Berhemat Energi sebelum
era pandemi covid-19 terhadap pembelajaran.
pembelajaran dimulai.
hasil belajar siswa kelas IV
pembelajaran Tema 2 Selalu
Berhemat Energi.

Hasil
Guru memaksimalkan
Peningkatan hasil belajar teknik pembelajaran untuk
siswa kelas IV kegiatan pembelajaran dan
pembelajaran Tema 2 menimbulkan peningkatan
Selalu Berhemat Energi. hasil belajar siswa.
Metode blended learning efektif
digunakan di era pandemi covid-19
pada kelas IV pembelajaran Tema
2 Selalu Berhemat Energi

Gambar 2. 2 Kerangka Berfikir Penelitian


23

2.4 Hipotesis Tindakan


Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan di bawah ini :
a. Jika diterapkan metode Blended Learning pada kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat
Energi, maka proses pembelajaran akan meningkat.
b. Jika diterapkan metode Blended Learning pada kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat
Energi, maka hasil belajar siswa akan meningkat.
BAB 3. METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan sebagai pedoman penelitian
yang meliputi: (1) Desain Penelitian, (2) Waktu dan Tempat Penelitian, (3) Subjek dan Objek
Penelitian, (4) Populasi dan Sampel Penelitian, (5) Teknik Pengumpulan Data dan (6) Analisis
Penelitian.

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental). Penelitian
eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, kondisi yang terkendalikan di maksud
adalah adanya hasil dari penelitian dikonversikan ke dalam angka-angka, untuk analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik (Sugiyono, 2011: 72). Dalam
penelitian dengan desain eksperimen, dikenal ada 2 jenis eksperimen. Pertama adalah True
Experiment dan kedua adalah Quasi Experiment.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen (quasi experimental
design) yang terdiri dari kelas eksperimen yang meninjau kembali pelajaran dengan cara
menggunakan strategi pembelajaran pemerolehan konsep, sedangkan pada kelas kontrol
meninjau kembali pelajaran dengan cara biasa. Dengan desain dari penelitian ini
dilaksanakan dalam bentuk The Nonequivalent Control Group Design, dalam penelitian ini
hampir sama dengan Pretest-posttest control group design, hanya saja desain ini kelompok
terbagi menjadi dua kelompok eksperimen maupun kelas kontrol dibandingkan tanpa
melalui randomisasi. Seperti dalam desain kelompok kontrol prettest-posttest, desain
kelompok nonekuivalen dapat merepresentasikan dan X2 daripada X lawan tanpa X dan
dapat juga diperluas dengan melibatkan lebih dari dua kelompok.
Desain penelitian ini terdiri dari dua kelompok yang tidak diplih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.1 Secara rinci Nonequivalent Control Group Design yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 1 Nonequivalent Control Group Design

Kelas Pretest Perlakuan Postest


Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4

24
25

Keterangan:
O1 : Pretest pada kelas eksperimen
O2 : Postest pada kelas eksperimen
O3 : Pretest pada kelas kontrol
O4 : Pretest pada kelas kontrol
X : Perlakuan dengan strategi pembelajaran pemerolehan konsep
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 yang
dilaksanakan pada bulan Desember 2020 yang berlokasi dirumah masing-masing siswa kelas
IV SDN Kramat Jegu melalui perantara aplikasi pembelajaran (Google Classroom).
Pemilihan penelitian ini didasari atas alasan bahwa permasalahan- permasalahan yang diteliti
oleh peneliti.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Kramat Jegu 1 Kecamatan
Taman. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang berupa peningkatan prestasi dan
motivasi belajar siswa dalam penerapan metode pembelajaran blended learning pada siswa
kelas IV tema 2 selalu berhemat energi.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi menurut Nawawi yang dikutip oleh Iskandar merupakan keseluruhan
subjek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sampel adalah sebagian dari
populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan
atau bagian kecil yang diamati. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
IV SDN Kramat Jegu 1 tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 55 orang yang terbagi dalam
dua kelas yaitu, kelas IV A, dan IV B.
b. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A dan IV B
yang terdiri dari 28 siswa kelas IV A dan 27 siswa dari kelas IV B . Pengambilan kedua
kelas tersebut sebagai sampel penelitian didasarkan dari pertimbangan guru yang
26

menyatakan bahwa kedua kelas memiliki pemahaman tentang pembelajaran tematik


terpadu tema 2 selalu berhemat energi yang cenderung sama yang didukung dengan uji
pretest sebelum dilakukan perlakuan. Pada penelitian ini kelas IV A sebagai kelas
eksperimen yang mendapat perlakuan strategi pembelajaran pemerolehan konsep dan
kelas IV B sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan strategi
pembelajaran pemerolehan konsep atau menggunakan pembelajaran konvensional.
3.5 Definisi Operasional
a. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan dari dalam diri individu dalam bentuk sikap yang
memiliki indikator komponen kognitif yang diukur dari nilai tes hasil belajar berdasarkan
kompetensi dasar.
b. Model Blended Learning
Model blended learning sebagai pencampuran antara online dan pertemuan tatap muka
(face-to-face meeting) dalam satu aktivitas pembelajaran yang terintegrasi. Blended
learning yang digunakan dalam penelitian ini adalah formal live event, self-paced
learning dan asesmen. Hal ini berarti dalam proses pembelajaran dilakukan secara
langsung atau tatap muka (instructor-led instruction) yang berlangsung secara sinkron
dalam waktu dan tempat yang sama yakni ruang kelas ataupun waktu sama tapi tempatnya
berbeda seperti kelas maya. Materi pelajaran didapatkan dari penjelasan guru, buku-buku
cetak, website dan blog yang dikembangkan oleh guru.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Penelitian ini biasanya
berbentuk deskripsi, kemudian memungkinkan adanya penyusutan (reduksi) data yang
merupakan dalam bagian cara untuk merangkum data. Setelah data dirangkum akan dipilah,
lalu peneliti akan menentukan data tersebut kedalam suatu konsep yang peneliti kehendaki.
Hasil dari simpulan data tersebut akan dikumpulkan dan dimodifikasi agar terlihat utuh.
Penentuan pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik:
a. Observasi
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
observasi. Teknik obvervasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti guna untuk menganalisa serta memahami dari suatu kejadian yang
ada di lingkungan masyarakat. Sebelum melakukan observasi peneliti harus
memahami kejadian yang ada, sehingga peneliti dapat mengaitkan data
tersebut dengan informasi-informasi yang dibutuhkan dari gagasan
27

pengetahuan sebelumnya. Observasi bisa digunakan untuk mengetahui suatu


pesan yang tidak menggunakan informasi berupa kata-kata. Observasi
dilakukan bertujuan untuk mengetahui objek yang diinginkan oleh peneliti
berdasarkan kejadian yang ada di masyarakat.
Selain itu, observasi juga memiliki manfaat seperti: dalam observasi
hasilnya dapat terkonfirmasi sesuai dengan hasil yang diinginkan oleh
peneliti, kejadian nyata dalam observasi bisa dengan mudah untuk di
deskripsikan, dan orang yang membaca hasil penelitian dapat dengan mudah
untuk mengapresiasi hasil dari penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamatai aktivitas guru selama
proses pembelajaran berlangsung dalam setiap kali pertemuan. Observasi
dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti menggunakan aplikasi
pembelajaran berupa (Google Form, Zoom, dan Google Classroom.dkk).
b. Tes
Tes ini ditunjukan kepada siswa yang dalam penelitian ini adalah tes
tertulis berbentuk essay yang berkaitan dengan materi pelajaran dengan
meliputi dua tahap yaitu pretest dan tes postest. Data pretest dikumpulkan
berdasarkan data sebelum dilakukan perlakuan yang diperoleh dari data guru
pada pembelajaran tema 2 selalu berhemat energi sebelum diterapkannya
blended learning melalui aplikasi pembelajaran zoom, sementara tes akhir
bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada pembelajaran tema 2
selalu berhemat energi setelah mendapatkan perlakuan dengan materi yang
ada pada buku ajar kelas IV tema 2 selalu berhemat energi.
c. Dokumentasi
Selain observasi, dan tes dokumentasi juga memiliki peran yang sama
dengan metode-metode peneletian tersebut, Metode dokumentasi adalah
salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Pada
intinya metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis. Namun, dokumentasi adalah informasi yang
disimpan atau di dokumentasikan sebagai bahan dokumentasi. Secara detail
bahan dokumentasi terbagi beberapa macam, yaitu autobiografi, surat-surat
pribadi, buku atau catatanharian, kliping, dokumen pemerintah maupun
swasta, film, foto, dsb.
28

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dibutuhkan yaitu hasil


observasi saat sedang melakukan pembelajaran di aplikasi pembelajaran
(Zoom, Google Classroom, Google Form.dkk), daftar nama siswa, daftar
perangkat penunjang pembelajaran blended learning yang dimiliki oleh
siswa, tabel-tabel hasil observasi, foto-foto hasil observasi. Data ini diperoleh
dari guru siswa kelas IV SDN Kramat Jegu 1.
3.7 Analisis Penelitian
Teknik analisis data dari penelitian ini, yaitu dengan menggunakan data uji
normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji t) pada kelas ekperimen dan kontrol. Berikut
penjelasan tentang uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji-t):
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran dari skor masing-
masing variabel apakah data yang bersangkutan berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas merupakan analisis statistik yang pertama dilakukan
dalam rangka analisis data.
Kepastian terpenuhinya syarat normalitas akan menjamin dapat
dipertanggungjawabkan. Analisis data dapat dilanjutkan apabila data
berdistrbusi normal. Untuk menguji normalitas dengan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan rumus:

𝑛1 +𝑛2
KS = 1,36 √
𝑛1 𝑥𝑛2

Keterangan :
KS : harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari
𝑛1 : jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh
𝑛1 : jumlah sampel yang diharapkan
b. Uji Homogenitas
Dalam uji homogenitas, dengan harga F yang diharapkan adalah
harga F yang tidak signifikan yaitu harga F empirik yang lebih kecil daripada
harga F teoritik. Pengujian homogenitas dengan rumus:
𝑉𝑎𝑟. 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
F hitung =
𝑉𝑎𝑟. 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

Keterangan :
29

Var Terbesar: nilai variabel yang lebih besar dari dua sampel yang
dibandingkan
Var Terbesar: nilai variabel yang lebih kecil dari dua sampel yang
dibandingkan
c. Uji Hipotesis (Uji-T)
Pengujian hipotesis untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan

yang signifikan mengenai prestasi dan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran tema 2 selalu berhemat energi terhadap siswa kelas IV di

SDN Kramat Jegu 2 yang terpilih sebagi kelas Eksperimen dan kelas

Kontrol. Uji hipotesis ini menggunakan uji-t (independent uji test) yaitu

menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang saling beban dengan

rumus:

̅̅̅̅
𝑋1 −𝑋̅̅̅̅
2
t=
𝑆2
1 𝑆2
√( )+( 2 )
𝑁1− 1 𝑁2− 1

Keterangan :

𝑥1 = Mean pada distribusi sampel 1


̅̅̅
𝑥1 = Mean pada distribusi sampel 2
̅̅̅
𝑁1 = Jumlah individu pada sampel 1
𝑁2 = Jumlah individu pada sampel 2
𝑆12 = Nilai varian pada distribusi sampel 1
𝑆12 = Nilai varian pada distribusi sampel 1

Penelitian diawali dengan melakukan pembelajaran terhadap kedua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest berbentuk soal essay untuk mengetahui
seberapa besar tingkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tema 2 selalu berhemat
energi. Pada akhir pembelajaran, kedua kelas tersebut diberikan posttest berupa soal yang
sama dengan soal pretest. Berikut hasil data yang diperoleh pada penelitian di kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
30

Berikut merupakan hasil data yang diperoleh pada penelitian di kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. 2 Daftar Nilai Hasil Tes

Kelas Nilai Pretest Nilai Posttest


Tertinggi Terendah 𝑋̅ Tertinggi Terendah 𝑋̅
Eksperimen 77 32 51,75 91 87 71,13
Kontrol 84 31 56,90 50 38 65,00

Dari uji penelitian diatas diperoleh melalui data yang didapat dari uji instrumen
penelitian, setelah melalui pengujian pada validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda maka diperoleh 5 soal yang valid dari 10 soal uji coba instrumen. Untuk
mempermudah penghitungan, peneliti mengambil 10 soal valid dari soal uji coba instrumen
untuk digunakan sebagai soal uji prestest dan 10 soal valid dari soal uji coba isntrumen untuk
digunkaan sebagai soal uji posttest.
Uji tes awal (Pretest) yang dilakukan peneliti diperoleh dari rata-rata pada kelas
eksperimen untuk pretest adalah 51,57 dan terdapat 5 siswa yang sudah tuntas dan mencapai
KKM sebesar 65 dari 28 siswa. Rata-rata pada kelas kontrol 56,91 dan terdapat 8 siswa yang
sudah mencapai KKM dari 27 siswa. Pada tahap selanjutnya adanya pemberian perlakuan
pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan metode blended learning. Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima sebuah pengalaman
belajar, maka hasil belajar yang diperoleh siswa setelah memperoleh pengalaman dari
adanya pemberian perlakuan menggunakan metode blended learning menunjukkan kelas
eksperimen pada nilai posttest memperoleh rata-rata 71,13 dengan siswa tuntas 20 dari 28
siswa yang mencapai KKM. Pada nilai posttes kelas kontrol diperoleh rata-rata 65,09 untuk
siswa tuntas sebanyak 13 dari 27 siswa yang mencapai KKM.
Adanya perlakuan yang berbeda maka terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan terjadi karena pada proses pembelajaran di kelas
eksperimen menggunakan metode blended learning sehingga siswa memperoleh
peningkatan pemahaman terhadap materi yang dipelajari dan timbulnya motivasi belajar
siswa yang cukup besar, serta siswa dapat menyampaikan ide/pendapatnya terhadap
pembelajaran tersebut. Pendapat/ide yang disampaikan oleh siswa membuat suasana di
dalam kelas menjadi hidup saat pembelajaran jarak jauh berlangsung dan membuat siswa
menjadi bersemangat sehingga menyebabkan hasil belajar siswa menjadi baik dari
31

sebelumnya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen
lebih baik dari pada kelas kontrol. Dilihat dari hasil penelitian, bahwa pembelajaran tema 2
selalu berhemat energi lebih efektif jika menggunakan metode blended learning, sehingga
proses pembelajaran menjadi bermakna. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Yatim
Riyanto bahwa metode blended learning memfokuskan pada peserta didik dengan
mengarahkan peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri dan terlibat langsung secara
aktif agar peserta didik dapat berkembang lebih baik di dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Brahma, I. A. (2018). Penggunaan Zoom Sebagai Pembelajaran Berbasis Blended Learning.


Jurnal Pembelajaran, 30-52.
Hasbullah. (2018). Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Matematika Masa Depan.
Jurnal Pendidikan Formatif, 122-144.
Jurnal, A. (2017). Pengertian Blended Learning. Jurnal Ilmu Pendidikan, 56-71.
Kefektifan Model Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Pelajaran Matematika. (2019).
Jurnal Pendidikan, 12-24.
Rahmawaty, U. F. (2020). Pendidikan di Masa Covid-19. Surabaya: ISED.
Surya, B. J. (2019). Pengaruh Metode Blended Learning Berbasis WEB . Jurnal Pendidikan , 12-
26.

32
LAMPIRAN.

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DARING


VERSI MERDEKA BELAJAR
(Sesuai Edaran Nomor 14 Tahun 2019)

Satuan Pendidikan : SDN Kramat Jegu 2


Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Sumber Energi (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke :2
Alokasi waktu : (5x35 menit) 1 Hari
Muatan Terpadu : PPKN, SBDP

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui bimbingan guru dari media Daring, siswa mampu mengidentifikasi tinggi rendah nada dari teks lagu
“Menanam jagung” dengan benar.
2. Melalui bimbingan guru dari media Daring, siswa mampu menyanyikan notasi lagu “Menanam jagung” Sesuai
tinggi rendah nada dengan aba-aba ketukan dari guru dengan benar.
3. Melalui bimbingan guru dari media Daring, siswa mampu memberikan contoh hak dan kewajiban dalam
kehidupan masyarakat dengan benar.
4. Melalui bimbingan guru dari media Daring, siswa mampu menjelaskan perbedaan hak dan kewajiban dalam
kehidupan masyarakat dengan benar.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan dengan Membaca Doa 15 menit
dipandu melalui Group Whats Apps, Zoom, Google Meet, dan Aplikasi
Pembelajaran laiinya (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
(Sintak Model Discovery Learning)

Inti A. Pre Test 140


1. Guru memberikan soal berupa pre test, agar mengetahui kemampuan siswa sebelum menit
pembelajaran dimulai.
B. Bernyanyi
1. Siswa mengamati notasi angka lagu “Menanam Jagung". Guru menyanyikan notasi lagu
tersebut dan siswa mendengarkan.
2. Guru dan siswa menyanyikan notasi bersama-sama dengan ketukan dari guru. (Creativity
and Innovation)

33
34

3. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok dipilih pemimpin. Dalam kelompoknya
siswa menyanyikan notasi lagu sesuai dengan tinggi rendah. Pemimpin yang dipilih akan
memberikan aba-aba dengan ketukan.
4. Setiap kelompok maju ke depan untuk menyanyikan notasi dengan ketukan dari guru.
Kelompok lain memberikan komentar.
C. Berlatih
1. Siswa mengamati gambar yang ada di buku siswa.
2. Secara individu siswa menuliskan perbedaan hak dan kewajiban. (Mandiri)
Penilaian 2
3. Hal-hal yang perlu ditulis oleh siswa adalah:
 Arti hak
 Arti kewajiban
 Contoh hak dan kewajiban
 Pentingnya mendapatkan hak
 Pentingnya melaksanakan kewajiban
Penutup Peserta Didik : 15 menit
A. Guru membertika post test, agar mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan
diterapkannya metode blended learning.
Guru :
A. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.Salam dan do’a penutup
dipimpin oleh salah satu siswa.
Refleksi dan Konfirmasi

Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.

ASSESMENT (Penilaian)

Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat Lampiran)

Mengetahui Bondowoso, 24 Desember 2020


Kepala Sekolah, Guru Kelas 4 ,

( Sri Hutami,S.Pd. M.Pd ) ( Diah Fitriani Maula I, S.Pd )


NIP. 1873287362787626 NIP. 1928308738938
35

LAMPIRAN RPP

1. Materi pembelajaran
2. Media pembelajaran
3. Lembar evaluasi (Pre-Test dan Post Test)
4. Instrumen penilaian

1. MATERI PEMBELAJARAN
a. PPKn
Hak dan Kewajiban dalam Masyarakat

 Hak adalah sesuatu yang harus diterima seseorang.


 Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang.
 Hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang.
 Manfaat pentingnya menjaga hak dan kewajiban yaitu:
a. Terciptanya hubungan yang harmonis antar sesama umat manusia.
b. Timbulnya sifat tolong-menolong antar sesama manusia.
c. Menjaga kelestarian lingkungan.
 Hubungan melaksanakan hak dan kewajiban dalam menghemat energi
yaitu ketika kita menghemat kertas berarti kita juga menghemat pohon di
hutan. Kita ikut menjaga bumi kita supaya setiap orang bisa hidup nyaman
di bumi.

b. SBdP
Tempo Lagu

 Tempo lagu adalah ukuran kecepatan dalam birama lagu.


 Macam-macam tempo lagu ada tiga, yaitu: tempo lambat, tempot sedang,
dan tempo cepat.
 Lagu menanam jagung dengan tempo lagu sedang.
36
37

2. MEDIA PEMBELAJARAN

1. PPT Tema 2 Subtema 1 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Link:
https://dewanguru.com/download/download
-tematik-ppt-kelas-4-tema-2-subtema-2/

2. Lirik Lagu “Menanam Jagung”

Link: https://bit.ly/3aFh3mQ
38

3. LEMBAR EVALUASI (PRETEST DAN POSTTEST)


A. LEMBAR EVALUSASI PRETEST
39

Link: https://bit.ly/3b2HmDY
40

B. LEMBAR EVALUASI POSTTEST


41

Link: https://bit.ly/38R6g6J
42

4. INSTRUMEN PENILAIAN DAN RUBRIK

1. SBdP : Menyanyikan notasi lagu Menanam jagung dengan tinggi rendah nada.
Kriteria Ya Tidak

Melafalkan notasi dnegan benar

Menyanyikan notasi sesuai dengan tinggi rendah nada

Menyanyikan sesuai dengan tempo ketukan

Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.

2. PPKn-perbedaan Hak dan Kewajiban


Sangat baik Baik Cukup Perlu bimbingan
Kriteria
4 3 2 1

Arti Menjelaskan hak Hanya Menjelaskan Belum mampu


dan kewajiban Menjelaskan hak dan Menjelaskan hak dan
dengan benar slaah satu hak kewajiban kewajiban
atau kewajiban kurang tepat
dengan benar

Contoh Memberikan Memberikan Memberikan Belum mampu


masing masing 2 masing masing masing masing 1 Memberikan satu
contoh hak dan 2 contoh hak contoh hak dan contoh hak dan
kewajiban dalam dalam kewajiban kewajiban dalam
kehidupan sehari kehidupan dalam kehidupan sehari
hari dengan masyarakat dan kehidupan hari dengan benar
benar 2 contoh sehari hari
kewajiban dengan benar
dalam
kehidupan
masyarakat
dengan
benar(atau
sebaliknya)

Pentingnya Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum mampu


hak dan penyingnya penyingnya penyingnya Menjelaskan
keweajiban mendapatkan mendapatkan mendapatkan penyingnya
hak dengan tepat hak dengan hak dengan tepat mendapatkan hak
43

. menjelaskan tepat namun . menjelaskan dengan tepat .


pentingnya ketika . pentingnya menjelaskan
melaksanakan menjelaskan melaksanakan pentingnya
kewajiban pentingnya kewajiban melaksanakan
dengan tepat melaksanakan dengan kurang kewajiban
kewajiban tepat
,masih belum
tepat atau
sebaliknya

Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.

 Penilaian sikap (rasa Ingin tahu, kerja sama, tekun, teliti).


KRITERIA Kete
NO SIKAP Belum Mulai Mulai Membud rang
Terlihat terlihat Berkembang aya an

1 Rasa ingin
tahu

2 Kerjasama

3 Tekun

4 Teliti

3. REMEDIAL DAN PENGAYAAN


a. Remedial
 Siswa yang belum bisa mengidentifikasi contoh hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari dapat mengulang kegiatan bersama guru. Kegiatan bisa dilakukan seusai jam
belajar. Kegiatan dilakukan sekitar 30 – 60 menit.
 Kegiatan dapat dilakukan untuk beberapa siswa sekaligus
b. Pengayaan
Siswa bisa diberikan diberikan tugas untuk mengidentifikasi contoh hak dan kewajiban
dalam kehidupan sehari-hari.
44

Refleksi Guru

Catatan Guru

1. Masalah :……….

2. Ide Baru :………..

3. Momen Spesial :………….

Mengetahui Bondowoso, 24 Desember 2020

Kepala Sekolah, Guru Kelas 4 ,

( Sri Hutami,S.Pd. M.Pd ) ( Diah Fitriani Maula I, S.Pd )

NIP. 1873287362787626 NIP. 1928308738938


45

Lampiran 2 Matriks Proposal Penelitian

MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN

NO. URAIAN KETERANGAN

1. Judul Pengaruh Blended Learning Di Era Pandemi Covid-19


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pembelajaran Tema 2
Selalu Berhemat Energi.

2. Identifikasi a. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi


Masalah pembelajaran Tema 2 Kelas IV pembelajaran Tema 2
Selalu Berhemat Energi.
b. Kurangnya hasil belajar siswa terhadap materi
pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi.
3. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang saya angkat adalah:
Adakah pengaruh Blended Learning di Era Pandemi
Covid-19 terhadap hasil belajar siswa kelas IV Tema 2
Selalu Berhemat Energi?

4. Tujuan Masalah Beberapa tujuan yang ingin dicapai:


Untuk mengetahui pengaruh Blended Learning di Era
Pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa kelas IV
Tema 2 Selalu Berhemat Energi.

5. Variabel Bebas 1. Variabel Bebas : Pemahaman siswa mengenai materi


(Independent pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi dalam
Variabel) dan penerapan Blended Learning di era pandemi Covid-19..
Variabel Terikat 2. Variabel Terikat : Hasil belajar siswa kelas IV SDN
Kramat Jegu 1 dalam penerapan Blended Learning pada
46

(Dependent pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi di era


Variabel) pandemi Covid-19.
6. Hipotesis Hasil belajar siswa pada pembelajaran Tema 2 Selalu
Tindakan Berhemat Energi cenderung meningkat dengan penerapan
Blended Learning di era pandemi Covid-19.
7. Populasi Tindakan Kelas IV SDN Kramat Jegu 1 dengan kasus menurunnya hasil
belajar siswa.
7. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Kramat Jegu 1 Kelas IV
secara virtual menggunakan platform aplikasi pembelajaran
(Zoom, Google Classroom, Google Form.dkk).
9. Subyek Penelitian 1. Subyek penelitian ini adalah kelas IV SDN Kramat Jegu 1
dan Rencana yang berjumlah 55 siswa, 28 siswa kelas 4 A dan 27 siswa
Tindakan kelas 4 B.
2. Rencana tindakan:
a. Meneliti proses pembelajaran siswa dengan
menggunakan media platform aplikasi pembelajaran
(Zoom, Google Classroom, Google Form.dkk).
b. Memberikan latihan-latihan soal kepada siswa.
c. Membuat lembaran observasi.
d. Membuat jadwal penelitian.
10. Teknik 1. Pengumpulan data dengan menggunakan metode tes yaitu
Pengumpulan Data tes hasil belajar siswa (pretest dan posttest).
2. Pengumpulan data dengan metode no tes yaitu observasi
melalui media platform aplikasi pembelajaran (Zoom,
Google Classroom, Google Form.dkk).
11. Instrumen Lembar tes, observasi, dokumentasi, dan presentase
Pengumpulan Data ketuntasan.
12. Teknik Analisis Analisis data yang digunakan adalah berupa hasil belajar
Data siswa dan analisis data hasil observasi.
47
48

Lampiran 3 Data Fasilitas Penunjang Pembelajaran Blended Learning Kelas IV SDN Kramat Jegu 1 Dari Rumah

INSTRUMEN SUPERVISI PEMBELAJARAN JARAK JAUH


NAMA GURU
: UMI MUBARROH, S.Pd.SD
KELAS IV A

KEPEMILIKAN PERANGKAT PENDUKUNG BELAJAR BLENDED LEARNING DARI RUMAH

APLIKASI PEMBELAJARAN DARING


NO NAMA SISWA PERANGKAT
KOMPUTER LAPTOP AKSES INTERNET AKSES LISTRIK (ZOOM, GOOGLE FORM, GOOGLE
GAWAI (HP) CLASSROOM DLL.)

1 Ahmad Revano Widyanto √ √ √ √


2 Ahmad Riffat Khawari √ √ √ √
3 Akbar Nugroho √ √ √ √
4 Alfadhil Rendra Bahuraksa √ √ √ √
5 Andyta Meidi Wirdasary √ √ √ √
6 Aprellia Afika Navy Hudi Samudra √ √ √ √
7 Arya Pradipta Pratama √ √ √ √
8 Azka Anzry Magarta √ √ √ √
9 Cantika Galuh Nana Dwi Rahmadani √ √ √ √
10 Dafa Nouval Pratama √ √ √ √
11 Husnia Mawaddah Shafwah √ √ √ √
12 Jasmine Zafira Maulina √ √ √ √
13 Julyanti Zaskia Putri √ √ √ √
14 Kayla Lavina Joseph V V √ V
15 Kevin Noval Alfaro √ √ √ √
16 Mochamad Maulana Iskhak √ √ √ √
17 Muhammad Arfa Hamizan √ √ √ √
18 Muhammad Brian Zidhan Pradipta √ √ √ √
19 Nafa Nabila Septa Hidayat √ √ √ √
20 Nathania Eliza Nirwasita √ √ √ √
21 Rifqi Maulana Ibrahim V V √ √
22 Satria Jabar Ilham Syeh Maulana √ √ √ √
23 Sevina Oktavia √ √ √ √
24 Yanuar Andhita Triansyah √ √ √ √
25 Zahra Firdausi Rohima Putri √ √ √ √
26 Zaidan Fayyadh Ha'il √ √ √ √
27 Hanif satrio w. √ √ √ √
28 April V V V V
49

INSTRUMEN SUPERVISI PEMBELAJARAN JARAK JAUH


NAMA GURU : ELSA DWI ANDRIANI, S.Pd
KELAS : IV B

KEPEMILIKAN PERANGKAT PENDUKUNG BELAJAR BLENDED LEARNING DARI RUMAH


APLIKASI
PEMBELAJARAN
NO NAMA SISWA PERANGKAT DARING (ZOOM,
KOMPUTER LAPTOP AKSES INTERNET AKSES LISTRIK
GAWAI (HP) GOOGLE FORM,
GOOGLE
CLASSROOM DLL.)
1 Achmad Maulana Abidin √ √ √ √
2 Achmad Nailuri Al Rizqi √ √ √ √
3 Aisyanur Budi Anjani √ √ √ √
4 Alicia Khansa Kirana √ √ √ √
5 Angga Risky Yudha Purnama √ √ √ √
6 Arfika Zahra Amelia √ √ √ √
7 Azuan Mahbub Ubaidillah √ √ √ √
8 Djumrosa Putri Mareta √ √ √ √
9 Julio Kenza Keltra Altara √ √ √ √
10 Kanina Adiva √ √ √ √
11 Linggoem Dearly Marpaung √ √ √ √
12 M. Kevin Raditya Alan √ √ √ √
13 Madinna Alfiaturrahma Putri P √ √ √ √
14 Mochammad Javier Shailendra V V √ V
15 Muhammad Farel √ √ √ √
16 Muhammad Nizam Kenzie √ √ √ √
17 Muhammad Nur Aji Robby P √ √ √ √
18 Muhammad Rosla Faadhil √ √ √ √
19 Muhammad Varos Al Byakta √ √ √ √
20 Oktavian Dwi Putra √ √ √ √
21 Rehfan Fisabilillah √ √
22 Ridwan Abdulghoni √ √ √ √
23 Risma Desta Fahira √ √ √ √
50

Lampiran 4 Data Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Kramat Jegu 1

NAMA GURU
: UMI MUBARROH, S.Pd.
KELAS : IV A

HASIL BELAJAR SISWA

NO NAMA SISWA
PRETEST POSTTEST

1 Ahmad Revano Widyanto 40 70


2 Ahmad Riffat Khawari 50 80
3 Akbar Nugroho 40 80
4 Alfadhil Rendra Bahuraksa 60 80
5 Andyta Meidi Wirdasary 50 70
6 Aprellia Afika Navy Hudi Samudra 70 90
7 Arya Pradipta Pratama 60 80
8 Azka Anzry Magarta 50 80
9 Cantika Galuh Nana Dwi Rahmadani 60 100
10 Dafa Nouval Pratama 70 100
11 Husnia Mawaddah Shafwah 40 90
12 Jasmine Zafira Maulina 70 80
13 Julyanti Zaskia Putri 50 80
14 Kayla Lavina Joseph 60 80
15 Kevin Noval Alfaro 50 80
16 Mochamad Maulana Iskhak 70 90
17 Muhammad Arfa Hamizan 30 100
18 Muhammad Brian Zidhan Pradipta 70 90
19 Nafa Nabila Septa Hidayat 50 90
20 Nathania Eliza Nirwasita 60 90
21 Rifqi Maulana Ibrahim 70 90
22 Satria Jabar Ilham Syeh Maulana 50 70
23 Sevina Oktavia 60 90
24 Yanuar Andhita Triansyah 50 70
25 Zahra Firdausi Rohima Putri 40 70
26 Zaidan Fayyadh Ha'il 30 80
27 Hanif satrio w. 40 70
28 April 60 70
51

NAMA GURU : ELSA DWI ANDRIANI, S.Pd


KELAS : IV B

HASIL BELAJAR SISWA


NO NAMA SISWA
POST TEST PRE TEST
1 Achmad Maulana Abidin 40 70
2 Achmad Nailuri Al Rizqi 60 90
3 Aisyanur Budi Anjani 50 80
4 Alicia Khansa Kirana 40 80
5 Angga Risky Yudha Purnama 70 100
6 Arfika Zahra Amelia 50 80
7 Azuan Mahbub Ubaidillah 60 80
8 Djumrosa Putri Mareta 50 70
9 Julio Kenza Keltra Altara 30 70
10 Kanina Adiva 70 100
11 Linggoem Dearly Marpaung 60 80
12 M. Kevin Raditya Alan 30 70
13 Madinna Alfiaturrahma Putri P 50 70
14 Mochammad Javier Shailendra 50 70
15 Muhammad Farel 60 80
16 Muhammad Nizam Kenzie 50 70
17 Muhammad Nur Aji Robby P 50 70
18 Muhammad Rosla Faadhil 40 60
19 Muhammad Varos Al Byakta 50 80
20 Oktavian Dwi Putra 40 70
21 Rehfan Fisabilillah 50 80
22 Ridwan Abdulghoni 30 60
23 Risma Desta Fahira 40 70
24 Salsadila Indah Nurcahya 50 70
25 Sayidah Najmatul Ilmi 20 60
26 Tiffani Arselly 50 70
27 Pascha Silverra SutanyTo 40 70
52

Lampiran 5 Potret Saat Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Pembelajaran (Zoom)

Anda mungkin juga menyukai