Anda di halaman 1dari 51

ULANGAN AKHIR SEMESTER

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI


BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV

(Studi Korelasi Pada Siswa Kelas IV SDN Sekecamatan Teluk


Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2018/2019)

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu: Yayan Alpian M.Pd

Disusun oleh:

NADIA EKA YULIANA TREPANKA PARMILIANI PUTRI

16416286206081

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

TAHUN 2018/2019

DAFTAR ISI

halaman

COVER ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................

C. Pembatasan Masalah....................................................................................

D. Rumusan Masalah........................................................................................

E. Tujuan Penelitian..........................................................................................

F. Manfaat Penelitian .......................................................................................

G. Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................

A. Deskripsi Konseptual...................................................................................

1. Pengertian Prestasi Belajar ......................................................................

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.............................................

3. Pengertian Matematika.............................................................................
4. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar................................

5. Tingkat Perhatian Orang Tua....................................................................

6. Hambatan-Hambatan dalam lingkungan keluarga....................................

7. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua........................................................

B. Hasil Penelitian yang relevan ......................................................................

C. Kerangka Teoritik.........................................................................................

D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN................................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................

B. Desain dan Metode Penelitian......................................................................

C. Populasi dan Sample....................................................................................

1. Populasi.....................................................................................................

2. Sample......................................................................................................

D. Rancangan Eksperimen................................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................

F. Instrumen Penelitian.....................................................................................

1. Definisi Konseptual..................................................................................

2. Definisi Operasional.................................................................................

3. Kisi-Kisi Instrumen..................................................................................

4. Instrumen..................................................................................................
5. Uji Validitas Penelitian.............................................................................

6. Perhitungan Reabilitas Penelitian.............................................................

G. Teknik Analisis Data....................................................................................

1. Statistik Deskriptif....................................................................................

2. Statistik Inferensial...................................................................................

H. Hipotesis Statistik........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya panjatkanpuji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Proposal Penelitian tentang “Pengaruh Perhatian Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten
Karawang ”

Proposal Penelitian ini telah saya susun dengan sangat maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan proposal penelitian ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
proposal penelitian ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya sangat menerima segala kritik dan saran dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki proposal penelitian ini.

Akhir kata, saya menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan saya semoga proposal penelitian ini
dapat berguna dan bermanfaat serta menjadi inspirasi bagi kita semua.

Karawang, 14 Januari 2018


NADIA EKA YULIANA TREPANKA PARMILIANI PUTRI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan utama dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan
salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. Dalam
kehidupan manusia akan mengalami interaksi sosial baik itu di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Lingkungan
keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil, dimana manusia
berinteraksi dengan orang lain pertama kalinya. Pendidikan yang utama berasal
dari keluarga. Orangtua adalah pendidik dalam keluarga. Oleh Karena itu orangtua
harus meluangkan waktu, agar setiap waktu yang diberikan untuk anak-anak
mereka menjadi bermakna. Selain itu pendidikan dasar yang baik harus diberikan
kepada anggota keluarga sejak dini mungkin dalam upaya memerankan fungsi
pendidikan dalam keluarga yaitu menumbuh kembangkan potensi-potensi yang di
miliki oleh anak.

Banyak faktor yang mempengaruhi pendidikan anak, salah satu faktornya yaitu
perhatian orangtua/wali. Perhatian dapat timbul secara langsung, jika seseorang
sudah memiliki kesadaran akan tujuan dan kegunaan yang diperolehnya. Dalam
hal ini, perhatian merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang
dalam lingkungannya. Sudiran (2015), parent attention is one of the essential
elements for the students to promote achievement at school. Yang artinya
perhatian orangtua adalah salah satu elemen penting bagi siswa untuk
meningkatkan prestasi di sekolah. Perhatian yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah perhatian orangtua/wali terhadap belajar anaknya di lingkungan rumah.

Samirah (2014: 8) yang mengungkapkan perhatian orangtua adalah pemusatan


atau konsentrasi pada suatu objek yang ada di dalam maupun di luar diri mereka.
Bentuk pemusatan yang diberikan orangtua/wali dalam memenuhi segala
kebutuhan anak baik bersifat material maupun non material yang dapat membantu
kegiatan belajar agar berjalan dengan baik. Hal yang serupa dengan pendapat
Pintaro (2015: 14) yang mengungkapkan perhatian orangtua adalah pemusatan
perbuatan yang dilakukan terhadap hal yang timbul karena kesadaran akan tujuan
dan kegunaan yang diperolehnya.

Selanjutnya menurut Mcnergney (2001: 170) menyatakan bahwa: Parent-child


relationship as a process where fathers, mothers or guardians participate fully in
helping their children to learn and pursue their studies with success. This means
that parents activities such as rewarding learning related behaviours, verbal
encouragement and praise, provision of educational materials and assisting
students’ to study at home can support the students’ educational endeavour and
provide student motivation to learn.

Pendapat tersebut memiliki arti bahwa hubungan anak dengan orangtua sebagai
sebuah proses dimana ayah, ibu atau pengasuhnya berpartisipasi penuh dalam
membantu anak-anak mereka untuk belajar dan melanjutkan studi mereka dengan
sukses. Ini berarti bahwa kegiatan orang tua seperti penghargaan pembelajaran
terkait perilaku, dorongan verbal dan pujian, penyediaan bahan pendidikan dan
membantu siswa untuk belajar di rumah dapat mendukung siswa dalam usaha
pendidikan dan memberikan motivasi siswa untuk belajar.

Perhatian orang tua adalah bentuk pemusatan orang tua atau wali dalam
memenuhi kebutuhan anaknya baik pada kebutuhan psikis, fisik maupun sosial.
Perhatian orangtua terhadap belajar anak SD yaitu sebagai upaya atau perbuatan
orang tua atau wali untuk memenuhi kebutuhan anak dalam kegiatan belajarnya
agar mampu meraih prestasi belajar yang optimal. Stephen, dkk (2001: 93)
observes that the parent and child relationship is the force that causes better
learning achievement. success and achievement depends on what parents do at
home. Stephen dkk mengamati bahwa hubungan anak dan orangtua adalah
kekuatan yang menyebabkan prestasi belajar yang lebih baik. keberhasilan
prestasi anak tergantung pada apa yang orangtua lakukan di rumah.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar atau perubahan belajar, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Robert
(2002: 3) menyebutkan bahwa: Learning achievement is the status of subject-
matter knowledge, understandings, and skills at one point in certain time and
growth in subject-matter knowledge, understandings, and skill over time. In
essence, a change in achievement constitutes learning.

Pendapat tersebut memiliki arti bahwa Prestasi belajar adalah status pengetahuan
subjek-materi, pemahaman, dan keterampilan pada satu titik dalam waktu tertentu
dan pertumbuhan pengetahuan subjek-materi, pemahaman, dan keterampilan dari
waktu ke waktu. Pada dasarnya, perubahan dalam prestasi merupakan belajar.
Sedangkan Ali Mustadi (2012: 256), learning achievement adalah hasil yang
dicapai setelah mendapatkan pengetahuan dari proses pembelajaran.

Perhatian orang tua atau wali terhadap anak SD terutama dalam bidang
pendidikan erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Terlebih dalam
pemenuhan kebutuhan belajar anak. perhatian orang tua atau wali terhadap
kebutuhan belajar anak meliputi perhatian terhadap kebutuhan psikis, fisik dan
kebutuhan sosial. Dengan adanya perhatian orang tua atau wali maka anak
tersebut akan termotivasi dalam mencapai prestasi belajar anak yang lebih baik
atau optimal. Baik di lingkungan rumah, sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan penulis pada bulan Oktober


tahun 2018 dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan guru kelas IV
SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang, diketahui bahwa
prestasi belajar siswa rendah pada mata pelajaran Matematika. Guru kelas
menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada setiap mata pelajaran
untuk menjadi acuan dan standar nilai dalam penetapan tingkat ketuntasan belajar
siswa. Adapun KKM yang ditetapkan guru pada mata pelajaran Matematika yaitu
70, di mana dengan KKM tersebut siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila
siswa dapat mencapai nilai 70 atau lebih.

Berikut data jumlah siswa dan nilai yang diperoleh siswa kelas IV setelah UAS di
SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran
2018/2019.

Tabel 1.1 Jumlah siswa kelas IV di SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat
Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019.

No Nama Sekolah Jumlah Siswa


1. SDN Karang Mulya I 39
2. SDN Karang Mulya II 34
3. SDN Karang Mulya III 31

Sumber: Dokumen Wali Kelas IV.

Tabel 1.2 Nilai UAS Matematika Siswa Kelas IV di SDN Sekecamatan Teluk
Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019.

No Nama Sekolah Frekuensi Persentase Keterangan


Nilai
1. SDN Karang Mulya I 31 79% Belum Tuntas
<70
2. 8 21% Tuntas
>70

JUMLAH 39 100%

3. SDN Karang Mulya II <70 22 65% Belum Tuntas

4. >70 12 35% Tuntas

JUMLAH 100%

5. SDN Karang Mulya <70 16 52% Belum Tuntas


III

6. >70 15 48% Tuntas

JUMLAH 31 100%
Sumber: Dokumen Wali Kelas IV.

Berdasarkan kriteria ketuntasan nilai yang telah ditetapkan sekolah, dari data tabel
1.2 di atas dapat dilihat bahwa di SDN Karang Mulya I dari jumlah 39 siswa,
jumlah siswa yang sudah mencapai standar KKM hanya 8 siswa (21%),
sedangkan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 31 siswa (79%), lalu di
SDN Karang Mulya II dari jumlah 34 siswa, jumlah siswa yang sudah mencapai
standar KKM hanya 12 siswa (35%), sedangkan siswa yang belum mencapai
KKM berjumlah 22 siswa (65%), dan di SDN Karang Mulya III dari jumlah 31
siswa, jumlah siswa yang sudah mencapai standar KKM hanya 15 siswa (48%),
sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai standar KKM berjumlah 16 siswa
(52%). Rendahnya prestasi belajar Matematika siswa tersebut menunjukkan
bahwa tujuan pembelajaran Matematika belum mencapai KKM. Seharusnya nilai
Matematika harus mencapai KKM karena Matematika merupakan Mata Pelajaran
penting yang akan masuk dalam materi Ujian Nasional (UN).

Berdasarkan masalah-masalah yang tertuang di atas, maka penulis tertarik untuk


melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe
Barat Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan maka dapat diidentifikasi


masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada sebagian orang tua yang kurang memperhatikan anaknya di rumah.


2. Ada sebagian siswa yang masih mengerjakan PR di sekolah.

3. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan
materi disebabkan siswa sibuk dengan urusan nya masing-masing.

4. Kurangnya minat belajar siswa di kelas, disebabkan guru kurang


memperhatikan siswanya.

5. Prestasi belajar yang masih rendah karena terlihat dari nilai siswa masih banyak
yang belum mencapai KKM yaitu 70 dengan presentase 79%.

6. Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 69 siswa dan siswa yang sudah
mencapai KKM sebanyak 35 siswa.

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
akan dibatasi pada masalah :

1. Rendahnya perhatian orang tua siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe
Barat Kabupaten Karawang yang diduga menjadi faktor prestasi belajar siswa
rendah.

2. Rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe


Barat Kabupaten Karawang yang belum mencapai KKM yaitu 70.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah ada
Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Matematika siswa
kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh antara perhatian


orang tua dengan prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SDN Sekecamatan
Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Agar siswa dapat termotivasi dalam meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah.

2. Bagi Guru

Untuk menambah informasi tentang hubungan perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa sehingga guru dapat memberikan bantuan dan perhatian kepada
siswa yang prestasi belajarnya rendah di sekolah sehingga prestasi belajarnya
dapat meningkat.

3. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai masukan dalam rangka menerapkan perhatian dalam proses pembelajaran


sehingga dapat meningkatkan kualitas dan membentuk siswa berprestasi.

4. Bagi Peneliti

Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan


aspek perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa dalam konsep yang berbeda.
G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Ruang lingkup ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pembelajaran Matematika.

2. Ruang lingkup subjek

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN


Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang.

3. Ruang lingkup objek

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua dengan
prestasi belajar dalam mata pelajaran Matematika.

4. Ruang lingkup tempat penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat
Kabupaten Karawang.

5. Ruang lingkup waktu penelitian

Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah semester ganjil tahun pelajaran
2018/2019

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan proses


pembelajaran. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang berasal dari dalam dan luar siswa itu sendiri.

Abu Ahmadi dan Widodo (2004:138) mengemukakan bahwa prestasi belajar yang
dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu.

Noehi Nasution dkk (Syaiful Bahri Djmarah, 2002:143) menyebutkan faktor


eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi : lingkungan alam,
lingkungan sosial budaya, kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan guru.
Sedangkan faktor internal meliputi : kondisi psikologis (minat, kecerdasan, bakat,
motivasi, kemampuan kognitif) dan fisiologi (kondisi fisik dan kondisi panca
indra).

Perhatian orang tua ini sangat penting bagi anak dalam kegiatan belajarnya.
Slameto (2010: 60) berpendapat bahwa dalam lingkungan keluarga, perhatian
orang tua dalam belajar anak sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak
tersebut. Perhatian orang tua memberikan dampak yang baik bagi anak seperti
meningkatkan semangat dan motivasi belajar bagi anak. Perhatian dan bimbingan
orang tua di rumah akan mempengaruhi kesiapan belajar siswa, baik belajar di
rumah maupun di sekolah.

Perhatian yang diberikan oleh orang tua terhadap anak dapat memotivasi siswa
dalam melakukan kegiatannya, termasuk memotivasi anak untuk belajar. Bagi
siswa motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakan perilaku siswa ke
arah yang positif sehingga mampu mengahadapi segala tuntutan, dan kesulitan
dalam belajar. Menurut Sardiman A.M. (2007: 75), motivasi belajar dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi cenderung melakukan aktivitas yang
mengarah pada kebutuhan belajar, seperti membaca, menulis, mengerjakan tugas,
dan memperhatikan penjelasan guru ketika pelajaran berlangsung. Semakin tinggi
motivasi belajar maka semakin rajin dalam belajar, jadi semakin tinggi motivasi
belajar maka prestasi belajarnya akan semakin tinggi.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yaitu
berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Menurut
Dalyono (2012:51) faktor – faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai
berikut :

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)

a.Kesehatan

b. Inteligensi dan bakat

c. Minat dan motivasi

d. Cara belajar

2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)

a.Keluarga

b. Sekolah
c. Masyarakat

d. Lingkungan sekitar

Sedangkan menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 138) prestasi belajar yang
dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu. Yang tergolong faktor internal adalah :

1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang


diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur
tubuh, dan sebagainya.

2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang
terdiri atas:

a. Faktor intelektif yang meliputi:

1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b. Faktor nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,


kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal, ialah:

1. Faktor sosial yang terdiri atas:

a. Lingkungan keluarga

b. Lingkungan sekolah

c. Lingkungan masyarakat
d. Lingkungan kelompok

2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, diketahui


bahwa faktor-faktor tersebut penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa
dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor tersebut
saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai
prestasi belajar dan sangat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Sehingga,
untuk menghasilkan peserta didik yang berprestasi, seorang pendidik haruslah
mampu mensinergikan semua faktor di atas dalam pembelajaran di kelas.

3. Pengertian Matematika

Abraham S. Lunchins dan Edith N. Luchins (Dalam Morris,1973) menyatakan”In


short, the question what is mathematics? May be answered differently depending
on when the question is answered, where is regarded as being included in
mathemathics” Artinya” apakah matematika itu? Dapat dijawab secara berbeda-
beda tergantung pada bilamana pertanyaan itu dijawab, di mana jawabnya, siapa
yang menjawabnya, dan siapa sajakah yang dipandang termasuk dalam
matematika”Ada yang mengatakan bahwa matematika itu bahasa simbol;
matematika adalah bahasa numerik; matematika adalah bahasa yang dapat
menghilangkan sikap kabur, majemuk, dan emosional; matematika adalah metoda
berfikir logis; matematika adalah sarana berfikir; matematika adalah aktivitas
manusia; matematika adalah ratu sekaligus pelayan ilmu; matematika adalah ilmu
yang abstrak dan deduktif. Menurut Ruseffendi (1980) matematika terbentuk
sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan
penalaran.

Dari uraian di atas, diperoleh gambaran pengertian tentang matematika dengan


menggabungkan pengertian dari definisi-definisi tersebut. Semua definisi itu
dapat diterima, karena matematika dapat ditinjau dari berbagai aspek atau sudut
pandang, dan matematika sendiri dapat memasuki seluruh segi kehidupan
manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks.
4. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar secara umum adalah agar siswa
mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu pembelajaran
matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan
matematika.

Menurut Depdiknas (2001:9), kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran


matematika di sekolah dasar sebagai berikut:

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,


pembagian beserta operasi hitung campurannya, termasuk yang
melibatkan pecahan.

2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.

3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

4. Menggunakan pengukuran: Satuan, kesetaraan antar satuan, dan


penaksiran pengukuran.

5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: Ukuran tertinggi,


terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikannya.

6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan


gagasan secara matematika.

Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar secara khusus menurut


Depdiknas, sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep,


dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau


media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan


sehari-hari.

Cara mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang guru hendaknya


dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa
aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian
siswa dapat membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses
belajar dan mengkonstruksinya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses
dan dikembangkan lebih lanjut. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Jean Piaget,
bahwa pengetahuan atau pemahaman siswa itu ditemukan, dibentuk dan
dikembangkan oleh siswa itu sendiri.

5. Tingkat Perhatian Orangtua

Menurut Poerwadarminta (2007: 1280), tingkat artinya tinggi rendah martabat


(kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban dan sebagainya) pangkat, derajat, taraf,
kelas. Baharuddin (2007: 178) menyatakan bahwa perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada
suatu sekumpulan obyek.
Sedangkan pengertian orang tua menurut Poerwadarminta (2007: 1280) orang tua
adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati”.
Sehingga tingkat perhatian orang tua adalah tinggi rendahnya suatu aktivitas yang
dilakukan ayah dan ibu dengan pemusatan seluruh jiwa dan tenaga untuk
mengarahkan anak.

Tugas orang tua terhadap anak memang berat, namun sudah menjadi tanggung
jawab yang tidak dapat ditolak. Tugas orang tua yang berat akan menjadi ringan
apabila orang tua mampu menjalankan perannya masing-masing. Orang tua yang
dimaksud adalah ayah dan ibu, masing-masing mempunyai peran yang berbeda-
beda:
1. Peran ayah
Menurut Ngalim Purwanto (2011: 83) peran ayah dalam pendidikan anak-anaknya
yang lebih dominan adalah sebagai:
a. Sumber kekuasaan di dalam keluarga,
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,
c. Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga,
d. Pelindung terhadap ancaman dari luar,
e. Hakim atau yang mengadili ketika terjadi perselisihan,
f. Pendidik dalam segi-segi rasional.

2) Peran Ibu
Menurut Ngalim Purwanto (2011: 82) peranan ibu dalam pendidikan anak-
anaknya adalah sebagai:
a. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang.
b. Pengasuh dan pemelihara.
c. Tempat mencurahkan isi hati.
d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga.
e. Pembimbing hubungan pribadi.
f. Pendidik dalam segi-segi emosional.
6. Hambatan-Hambatan Dalam Lingkungan Keluarga

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu


yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Sedangkan orang tua
dalam pengertiannya adalah ayah, ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap
lebih tua. Dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya
menghadapi hambatan-hambatan.

Menurut Ihsan (2008: 19) hambatan itu antara lain:


a. Anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
b. Figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
c. Sosial ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa
menunjang belajar.
d. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung memanjakan anak.
e. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orang
tua yang terlalu tinggi.
f. Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak .
g. Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreatifitas kepada anak.

Ketika seorang anak memasuki pendidikan formal di sekolah tanggung jawab


mendidik anak tidak dilimpahkan begitu saja ke lembaga sekolah baik itu
pendidikan formal sekolah maupun pendidikan yang berkaitan dengan kejiwaan
terutama yang berkaitan dengan aspek sikap, mental, cara berfikir, disiplin,
kebiasaan, tingkah laku, moralitas, dan sebagainya.

7. Bentuk-Bentuk Perhatian Orangtua

Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak sangat diperlukan.
Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap kegiatan
belajar yang dilakukan anak sehari-hari. Berdasarkan pendapat Dalyono (2009:
59) tentang perhatian orang tua yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak
maka dirumuskan bentuk perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak dapat
berupa:
1. pemberian bimbingan dan nasihat,
2. pengawasan terhadap belajar anak,
3. pemberian penghargaan dan hukuman,
4. pemenuhan kebutuhan belajar,
5. menciptakan suasana belajar yang tenang dan tenteram,
6. memperhatikan kesehatan anak,
7. memberikan petunjuk praktis mengenai :
a. cara belajar,
b. cara mengatur waktu,
c. disiplin belajar,
d. konsentrasi
e. persiapan menghadapi ujian.

Menurut Kartono (2001: 91) perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis
atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan
orang tua terhadap pendidikan anaknya, antara lain dalam bentuk:
1. Menyediakan fasilitas belajar
2. Mengawasi waktu belajar anak
3. Mengawasi kegiatan sekolah anak
4. Mengenal kesulitan belajar anak
5. Membantu kesulitan belajar anak

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bentubentuk


perhatian orang tua antara lain:
1. Menyediakan fasilitas belajar anak
2. Mengawasi waktu belajar anak
3. Mengawasi kegiatan sekolah anak
4. Mengenal kesulitan belajar anak
5. Membantu kesulitan belajar anak
6. Pemberian bimbingan dan nasihat
7. Pemberian penghargaan dan hukuman
8. Menciptakan suasana belajar yang tenang dan tentram

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul tentang pengaruh perhatian orang
tua dengan prestasi belajar Matematika siswa kelas IV di SDN Sekecamatan Teluk
Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Dalam penelitian ini, peneliti mendapati beberapa karya ilmiah yang berupa
penelitian tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar yang
peneliti anggap mempunyai relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan.
Diantaranya adalah :

1. Skripsi Kartika Rismawati (NIM : 1401411515) pada tahun 2015 mahasiswi


Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang dengan judul, “Pengaruh Perhatian Orang Tua Dalam Kegiatan Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Didaerah Binaan IIII Kecamatan Kandangserang
Kabupaten Pekalongan” kesimpulan Perhatian orang tua berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perhatian yang tinggi dari orang tua terhadap
kegiatan belajar anak sangat diperlukan agar hasil belajar bisa tercapai secara
maksimal.

2. Skripsi Rowiyati (NIM : 3103231) pada tahun 2008 mahasiswi Fakultas


Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan judul, “Hubungan Guru Dengan
Perhatian Orang Tua Siswa terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Siswa SD Alam Ar Ridho Tembalang memberikan kesimpulan bahwasanya
pentingnya hubungan orang tua dengan guru sebagai bentuk perhatian terhadap
prestasi belajar peserta didik”.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini penulis lebih menitik
beratkan pada hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar Matematika
siswa kelas IV di SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang
tahun pelajaran 2018/2019.

C. Kerangka Teoritik

Kehadiran anak dalam keluarga secara alamiah akan memberika tanggung jawab
terhadap orang tua. Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya berdasarkan atas
dasar motivasi cinta kasih sayang dan perhatian orang tua. Pendidikan dalam
lingkungan keluarga harus menciptakan suasana yang harmonis dalam proses
pendidikan selalu anak mendapatkan perhatian yang penuh untuk menumbuhkan
mental dan jiwa anak dalam menentukan sikap untuk mencapai prestasi
belajarnya. Sebab, anak adalah tumpuan harapan bangsa, sebagi generasi penerus
keturunan yang diharapkan memiliki potensi sumber daya manusia yang tangguh
dan handal, maka pertumbuhan dan perkembangannya harus optimal dan disinilah
perhatian orang tua sebagai peran yang utama..

Fungsi orang tua adalah untuk membentuk perilaku anak dalam proses
perkembangannya. Macam-macam perhatian orang tua terhadap pendidikan
anaknya ialah menyediakan fasilitas belajar, mengawasi waktu belajar anak,
mengawasi kegiatan sekolah anak, mengenal kesulitan belajar anak, dan
membantu kesulitan anak dalam belajar. Jadi perhatian orang tua sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Pencapaian hasil pembelajaran dapat
dilihat dari prestasi yang dicapai siswa. Pengertian secara umum prestasi
merupakan hasil dari apa yang telah diusahakan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan apabila orang tua memberikan perhatian
yang baik maka prestasi belajar anak akan baik, begitu pula sebaliknya jika orang
tua kurang memberikan perhatian pada anak maka prestasi akan menurun.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka teoritik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Perhatian Orang Tua Prestasi Belajar


Matematika
(X) (Y)
Gambar 2.1 Arah kerangka teoritik hubungan perhatian orang tua dengan
prestasi belajar Matematika

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007: 137) hipotesis adalah pernyataan atau
dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah dan perlu dibuktikan. Sedangkan menurut Sugiyono
(2011: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.

Dari kedua pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis adalah
dugaan sementara atau kesimpulan sementara, terhadap permasalahan penelitian
yang sedang diteliti.

Berdasarkan pengertian tersebut maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam


penelitian ini adalah:

Ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar


Matematika siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat
Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe
Barat Kabupaten Karawang.

2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun ajaran 2018/2019 Bulan
Oktober 2018.

B. Desain dan Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tentang Hubungan Pehatian
Orangtua Dengan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa kelas IV. Variabel
bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Dan
variabel bebas dalam penelitian ini adalah Perhatian Orangtua. Dan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar Matematika.

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

X Y
Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

X : perhatian orang tua

Y : prestasi belajar siswa

Penelitian ini variabel bebasnya adalah perhatian orang tua (X) dan variabel
terikatnya adalah prestasi belajar siswa (Y). Hal ini berarti bahwa perhatian orang
tua berhubungan dengan prestasi belajar siswa.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,
menurut Arikunto (2006: 270) penelitian kolerasi yang bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi
belajar matematika siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat
Kabupaten Karawang, dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau
tidaknya hubungan itu.

C. Populasi Dan Sample


1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian, karena
subjek dari suatu penelitian adalah sebagian atau seluruh dari populasi. Adapun
pengertian populasi menurut Sugiyono (2011: 80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Sedangkan menurut Kasinu (2007: 260) populasi adalah keseluruhan subjek atau
objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun
Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 104 siswa.

Tabel 3.1 Jumlah pupulasi penelitian siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk
Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1. SDN Karang Mulya I 39

2. SDN Karang Mulya II 34

3. SDN Karang Mulya III 31

JUMLAH KESELURUHAN SISWA 104


Sumber: Dokumen siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat
Kabupaten Karawang

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara menurut Arikunto
(2010: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada
penelitian ini sampel yang akan diteliti sejumlah 90 orang. Penarikan sampel pada
penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling (acak).

Tabel 3.2 Jumlah sampel penelitian siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk
Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1. SDN Karang Mulya I 30

2. SDN Karang Mulya II 30

3. SDN Karang Mulya III 30


JUMLAH KESELURUHAN SISWA 90
Sumber: Dokumen siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat
Kabupaten Karawang

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara
observasi, dokumetasi, mengedarkan angket/kuesioner dan test.

1.Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang dilakukan untuk mendapatkan data dari
dokumen-dokumen yang sah. Teknik dokumentasi digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian ini untuk mengumpulkan data terkait dengan prestasi belajar
matematika pada siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten
Karawang.
2. Metode angket/kuisioner

Angket atau kuesionar adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Begitu juga menurut Sutrisno Hadi,
metode angket adalah metode yang digunakan dengan memberi pertanyaan
tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek baik secara individual atau
kelompok, untuk mendapat informasi tertentu baik secara langsung maupun tidak
langsung.

3. Metode Test

Tes adalahteknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melaksanakan tes


terhadap sejumlah obyek penelitian. Tes biasanya berupa sejumlah pertanyaan
atau soal yang menuntut jawaban. Berbeda dengan wawancara atau kuesioner,
jawaban tes dapat diklasifikasikan sebagai jawaban yang benar atau salah.
Peneliti menggunakan teknik ini untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir
dan untuk melihat hasil prestasi belajar matematika siswa kelas IV SDN
Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Emory (dalam Sugiono, 2014: 102), Pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran terhadap penomena sosial maupun alam. Meneliti dengan
data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada
melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala paling rendah laporan juga
dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.Karena pada prinsipnya meneliti
adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur
dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

1. Definisi Konseptual

a. Perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis atau banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan orang tua terhadap
pendidikan anaknya.

b. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program setelah dilakukan proses mengajar sebagai
perilaku belajar yang berupa prestasi belajar yang berbentuk perubahan pada
pengetahuan, sikap, tingkah laku, dan keterampilan.

2. Definisi Operasional

a. Perhatian orang tua merupakan suatu kegiatan yang dilakukan orang tua
terhadap anaknya dengan cara memenuhi kebutuhan anak dan memberi kasih
sayang. Pehatian orang tua dapat dibagi kedalam beberapa indikator dengan
petunjuk pengisian yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup Baik (CB), dan
Kurang Baik (KB).
Tabel 3.2 Variabel Perhatian Orang Tua

Variabel Indikator Sub Idikator Butir


Soal
Perhatia Menyediakan o Menyediakan alat tulis dan
n orang fasilitas belajar perlengkapan sekolah 1
tua anak o Memberi penerangan dan tempat
(x) belajar yang baik 2
o Memenuhi keperluan sekolah
3
anak

Mengawasi o Memperhatikan anak ketika


waktu belajar belajar malam hari 4
anak o Mengawasi anak ketika sedang
belajar 5

6
Mengawasi o Disiplin pada waktu pulang
kegiatan sekolah 7
sekolah anak
8
Mengenal o Bertanya pengalaman pada saat
kesulitan belajar disekolah 9
anak o Mengetahui perkembangan dan
masalah anak pada saat 10
disekolah
11
Membantu o Suasana rumah yang kondusif
kesulitan belajar untuk belajar anak 12
anak o Membantu kesulitan anak pada
saat belajar 13
o Mengizinkan anak belajar
14
kelompok
o Memberikan bimbingan pada
Pemberian saat mengerjakan tugas dirumah 15
bimbingan dan o Memberikan nasihat kepada
nasehat anak ketika anak malas belajar 16

17
Pemberian o Memberikan hadiah kepada
penghargaan anak ketika anak mendapatkan 18
dan hukuman nilai yang baik dalam belajar
o Memberikan hukuman kepada 19
anak ketika anak mendapat nilai
rendah
Menciptakan o Menciptakan suasana yang
suasana belajar tenang agar anak konsentrasi 20
yang tenang dan pada saat belajar
tentram

b. Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah


memperoleh berbagai pembelajaran kemudian setelah itu siswa di tes melalui
ujian untuk mengetahui hasil prestasi belajarnya. Prestasi diperoleh dari hasil
ujian akhir sekolah siswa pada semester ganjil.

Tabel 3.3 variabel prestasi belajar

Variabel Indikator Sub Indikator


Prestasi belajar Nilai mata pelajaran Nilai UAS semester
(y) Matematika semester ganjil mata pelajaran
ganjil Matematika siswa kelas
IV SD Negeri Karang
Mulya 1 Kota Karawang

3. Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi materi yang akan
diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi instrumen ini adalah untuk menentukan
ruang lingkup dan tekanan tes yang setepat-tepatnya, sehingga dapat menjadi
petunjuk dalam menulis soal.

Sekolah : SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Waktu : 30 menit

Kelas : IV/I Jumlah Soal : 20 Soal

Mata Pejaran : Matematika Bentuk Soal : Pilihan


Ganda
Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Tema 5 : Pahlawanku
Subtema 1 : Perjuangan Para Pahlawan
Pembelajaran 2 Matematika

Kompetensi Indikator Tkt Proses Berfikir Bentuk


Dasar Skor Instrumen
C1 C2 C3
3.7 • Menemukan
1 Pilihan
Menentukan cara untuk
Ganda
hasil operasi mengubah MD 2
penjumlahan pecahan biasa H
dan menjadi 6

pengurangan pecahan
7

bilangan desimal
desimal • Menemukan
3
cara untuk
mengubah SDG 4
pecahan
8
desimal
menjadi 9
pecahan
5

biasa
SKR 10

4.2 • Mengubah
MD 11
Menyatakan pecahan biasa
H
pecahan ke ke dalam 12
bentuk bentuk persen
16
desimal dan 17
persen
SDG 13

14

18

19

SKR 15

20

JUM Aspek Intelektual 8 8 4 20 soal


LAH
Persentase 40% 40% 20% 100%

4. Instrumen

Notoatmodjo, 2010 menjelaskan Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan


digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian ini dapat berupa
angket/kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan
dengan pencatatan data dan sebagainya.

Instrumen dalam penelitian berbentuk angket perhatian orang tua yang berjumlah
20 soal dan soal test matematika berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.

5. Uji Validitas Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 13) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Artinya, setiap
butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat
bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen.
Uji Validitas untuk pilihan ganda digunakan korelasi point biserial karena skor 1
dan 0 saja. Adapun Uji Validitas butir pilihan ganda menggunakan korelasi point
biserial sebagai berikut:

Mp−Mt p
rpbi = SDt √ q

Keterangan:

rpbi : Koefisien korelasi point biserial

Mp : Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt : Rata-rata skor total

SDt : Standar deviasi skor total

P : Proporsi siswa yang menjawab benar

banyak siswa yang menjawab benar


(P =
jumlah seluruh siswa
)

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

(q = 1 – p)ꞌ°°

Setelah dihitung rpbi lalu dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikasi 5%,
jika rpbi > rtabel maka dikatakan bahwa soal tersebut valid.

6. Perhitungan Reabilitas Penelitian

Untuk mencari reliabilitas seluruh tes dipergunakan rumus Kuder Richardson


dengan KR-20 dengan rumus:
¿
¿ S ²−£ pq
r11 = ¿
Mp−Mt
¿¿ S²
¿
SDt

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

n : Banyaknya butir pertanyaan

S² : Standar Deviasi dari tes (akar varians)

P : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

£pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga

rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan sesuai dengan jumlah butir soal. Jika rpbi >
rtabel maka dapat dinyatakan bahwa soal tersebut reliabel.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian.
Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis,
yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik
mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang
luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk
mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis data yang berwujud angka.
Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang
digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang
dinilai adalah data variabel bebas Perhatian Orang Tua (X), serta variabel terikat
yaitu Prestasi Belajar (Y). Untuk menganalisis data atau menguji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian, penulis menggunakan rumus statistik yaitu korelasi
product moment dikarenakan data-data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif,
yang didapat dari angket dan nilai raport, dengan rumus :
N £ Y 2−( £ Y )2 }
¿ √ {N £ X 2− ( £ X )2 }¿
rxy = ¿
N ( XY ) −(£ X)( £ Y )
¿

Keterangan:
rxy = Koefesien korelasi
N = Jumlah sampel
X = Skor variabel X
Y = Skor variabel Y
ΣX = Jumlah skor variabel X
ΣY = Jumlah skor variabel Y
ΣX² = Jumlah kuadrat skor variabel X
ΣY² = Jumlah kuadrat skor variabel Y

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 317)

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui dari nilai masing-masing yakni


rata-rata, standar deviasi, range, nilai minimum, nilai maksimum. Ukuran statistic
deskriptif dapat digiolongkan menjadi dua yaitu ukuran nilai tengah dan ukuran
deviasi. Ukuran nilai tengah terdiri dari rata-rata (Mean), median dan modus.
Sedangkan ukuran deviasi terdiri dri varians, simpangan baku, koefisien varians
dan nilai jarak (range). Dalam statistik deskriptif dapat dicari kuatnya hubungan
antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis
regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel
atau populasi (Sugiono,2017:148). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mengetahui gambaran umum mengenai variabel Pengaruh perhatian orangtua
(X) dan variabel Prestasi belajar matematika siswa (Y).

2. Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji One Sample
Kolmogorov - Smirnov karena data yang digunakan berupa data interval. Peneliti
menggunakan bantuan program SPSS versi 16 untuk menghitung normalitas data.

Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut: klik Analyze – Nonparametric Tests –


Legacy Dialogs – 1 Sample K-S. Setelah itu akan terbuka kotak dialog One
Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Kemudian masukkan variabel disiplin belajar
dan hasil belajar PKn ke kotak Test Variable List – Ok. Hasil uji normalitas
dengan uji One Sample Kolmogorov - Smirnov dapat dilihat pada nilai
signifikansi (Asymp Sig 2-tailed), Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka data
berdistribusi normal, (Priyatno,2014: 78).

b. Uji Homogenitas

Uji kesamaan rata-rata atau homogenitas dimaksudkan untuk menentukan


apakah data penelitian mempunyai variasi yang sama (homogen). Untuk menguji
homogenitas varians terhadap dua kelompok sampel .Langkah-langkah
menghitung uji homogenitas :
1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus :

Rumus Uji Homogenitas


2. Mencari F hitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus :
S besar
F=
S kecil

Keterangan:
Pembilang : S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar
(lebih banyak)
Penyebut : S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih
sedikit)
Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan
penyebut.
3. Membandingkan F hitung dengan Tabel F: F Tabel dalam Excel pada tabel
distribusi F, dengan:
1) Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk
pembilang n-1
2) Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut
n-1
3) Jika F hitung <Tabel F: F Tabel dalam Excel, berarti homogen

Jika F hitung >Tabel F: F Tabel dalam Excel, berarti tidak homogen

G. Hipotesis Statistik

Bentuk pengujian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:


Ha : Ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Matematika
siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Ho: Tidak ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
Matematika siswa kelas IV SDN Sekecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten
Karawang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Uji hipotesis ini berfungsi untuk mencari makna hubungan antara variabel X
terhadap Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan rumus:
r √ n−2
thitung = √ 1−r ²
Keterangan:
thitung = Nilai t
r = Nilai Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
Dengan kriteria pengujian Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan
jika thitung < ttabel Ho diterima dan Ha ditolak,dimana dk = n-2 dengan mengambil
taraf uji signifikansi 5%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fathurrohman Taufik Muhammad.2017.Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap


Prestasi Belajar Siswa Kelas V. PGSD/PSD, Universitas Negeri Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke-6 2017

Depatemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai


Pustaka, Jakarta 1990, h.629

A.H. Hasanuddin, Cakrawala Kuliah Agama, Al-Ikhlas, Surabaya, 1984 h. 155


H.M Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah
dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1987 h.74
Rismawati Kartika., “Pengaruh Perhatian Orang Tua Dalam Kegiatan Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Didaerah Binaan IIII Kecamatan Kandangserang
Kabupaten Pekalongan”, Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

http://lib.unnes.ac.id/21086/1/1401411515-s.pdf

Munir, Zaldy. 2010. Pengertian Orang Tua.Bandung. PT. Refika Aditama

Rowiyat ., “Hubungan Guru Dengan Orang Tua Siswa Pengaruhnya


TerhadapPrestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Ala mar
RidhoTembalang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,
(Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008)

http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=21031. Diakses tangal 5


maret 2016 Pukul 19.05 WIB.

Nasution, Sumaatmadja. 2002. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar


Mengajar. Kediri: PT. Bumi Aksara. Bandung

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Standar


Isi. Jakarta: Kemendikbud.

Purwanto, Erwan Agus & Sulistyastuti, Dyah Ratih. Metode Penelitian


Kuantitatif, Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial.
2007.Yogyakarta: Gaya Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:


Rineka Cipta.

Yulivianah, Sulistia. 2011. Korelasi Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi


Belajar Siswa Kelas Xi Ma Negeri Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012.
Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Diakses pada 01/01/
2015.

Sugiyono.2011.MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan

R&D. Bandung: Alfabeta.


Pradhana, Nandha. 2012. Pengaruh Intnsitas Perhatian Orang Tua dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar pada Siswa Kelas IV SD Se Gugus Ontoseno
Bagelen Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012 . Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta. Online eprints.uny.ac.id/9745/pdf. Diakses pada 01/01/ 2015.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2011. Metode Penelitain Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Anggoro, M.


Toha,dkk. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: UT

Sudjana, Nana. 2005. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Hlm. 128
Sutrisno Hadi, Metode Research II, (Yogyakarta, Andi offset, 1989), Hlm. 9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100

LAMPIRAN

Angket Perhatian Orang Tua

Nama :

Kelas :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian :
1. Isilah identitasmu dengan lengkap.
2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan teliti. Berilah tanda (√) pada salah
satu pilihan yang kamu anggap sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya.
3. Isilah dengan jujur. Jangan terpengaruh temanmu.

4. Apapun jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai pelajaranmu.

No Pernyataan YA TIDAK

1. Orang tua saya memberikan penerangan dan tempat


belajar yang baik dan nyaman.

2. Orang tua saya menyediakan alat tulis untuk


perlengkapan saya sekolah.

3. Orang tua saya selalu memenuhi keperluan dan


perlengkapan sekolah saya.

4. Orang tua saya selalu menanyakan hasil ulangan


matematika saya

5. Orang tua saya selalu mengawasi saya saat belajar


dirumah.

6. Orang tua saya selalu memperhatikan saya saat


sedang belajar dan mengerjakan tugas.

7. Orang tua saya selalu mengajarkan saya disiplin


pada waktu pulang sekolah.

8. Orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk


melaksanakan solat lima waktu.

9. Orang tua saya selalu menanyakan apa saja yang


saya lakukan saat saya berada di sekolah.

10. Orang tua saya selalu menanyakan dengan siapa


saja saya bergaul disekolah.

11. Jika saya pulang sebelum jam pulang sekolah orang


tua saya selalu menanyakan alasannya.

12. Orang tua selalu menasehati dan mengarahkan jika


saya bertindak menyalahi aturan.

13. Orang tua saya selalu mengajarkan saya agar


menjadi anak yang mandiri.

14. Orang tua saya selalu memberikan izin ketika saya


pergi untuk kerja kelompok.

15. Orang tua saya selalu menemani saya belajar dan


juga memberikan solusi saat saya tidak bisa
mengerjakan soal.

16. Orang tua saya selalu memotivasi saya ketika saya


mendapatkan nilai yang kurang baik.

17. Orang tua saya selalu mendorong dan memotivasi


saya untuk menjadi anak yang rajin, pintar dan
berprestasi.

18. Orang tua saya selalu memberikan hadiah ketika


saya mendapatkan nilai yang baik dalam
pembelajaran matematika.

19. Orang tua saya selalu memberikan hukuman ketika


saya mendapatkan nilai rendah.

20. Orang tua saya selalu mematikan tv ketika saya


belajar dan menciptakan suasana yang tenang agar
saya konsentrasi dalam belajar.

Soal Test Matematika

Nama :

Kelas :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian :

1. Isilah nama, kelas, dan sekolah anda pada kolom identitas yang telah
disediakan.
2. Baca dan pahami dahulu bacaan di bawah ini sebelum menjawab pertanyaan-
pertanyaan.
3. Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan teliti.

4. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X)
pada lembar jawaban yang tersedia.
5. Kerjakan semua pertanyaan secara individu.

6. Jika jawaban anda salah dan ingin dibetulkan caranya sebagai berikut:

Contoh: a b c d diperbaiki a b c d

Jawablah Pertanyaan Dibawah Ini Dengan Benar!

1. Pecahan desimal dari 1/2 adalah.....

a. 0,2 b. 0,1 c. 0,4 d. 0,5

2. Pecahan desimal dari 1/4 adalah.....

a. 0,4 b. 0,1 c. 0,2 d. 0,40

3.. Pecahan desimal dari 4/5 adalah.....

a. 0,18 b. 0,45 c. 0,80 d. 0,50

4. Pecahan desimal dari 12/48 adalah.....

a. 0,75 b. 0,50 c. 0,25 d. 0,10


5. Pecahan desimal dari 75/100 adalah.....

a. 0,1705 b. 0,25 c. 0,75 d. 0,100

6. Pecahan biasa dari 0,33 adalah.....

a. 1/3 b. 1/2 c. 1/4 d. 1/5

7. Pecahan biasa dari 0,67 adalah.....

a. 2/3 b. 2/2 c. 2/4 d. 2/5

8. Pecahan biasa dari 0,4 adalah.....

a. 4/10 b. 3/10 c. 1/10 d. 2/10

9. Pecahan biasa dari 0,875 adalah.....

a. 7/8 b. 1/8 c. 5/4 d. 2/5

10. Pecahan biasa dari 0,12 adalah.....

a. 12/90 b. 12/80 c. 12/100 d. 12/110


11. Pecahan desimal 0,2 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 2,2% b. 2% c. 200% d. 20%

12. Pecahan desimal 0,07 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 7% b. 70% c. 700% d. 7000%

13. Pecahan desimal 0,25 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 250% b. 20,5% c. 2,5% d. 25%

14. Pecahan desimal 0,125 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 125% b. 120% c. 1,25% d. 12,5%

15. Pecahan desimal 0,333 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 33,3% b. 33% c. 30% d. 3,33%

16. Pecahan desimal 0,5 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 5% b. 0,5% c. 50% d. 5,0%


17. Pecahan desimal 0,15 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 15% b. 1,5% c. 0,15% d. 150%

18. Pecahan desimal 0,47 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 47% b. 4,7% c. 0,47% d. 470%

19. Pecahan desimal 0,088 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 8,8% b. 80% c. 88% d. 0,88%

20. Pecahan desimal 0,9999 jika dijadikan persen menjadi.....

a. 0,999% b. 99,99% c. 99,9% d. 999,9%

Kunci Jawaban Pilihan Ganda


1. d. 0,5 6. a. 1/3 11. d. 20% 16. c. 50%

2. c. 0,25 7. a. 2/3 12. a. 70% 17. a. 15%

3. c. 0,80 8. b. 4/10 13. d. 25% 18. a. 47%

4. c. 0,25 9. a. 7/8 14. 12,5% 19. a. 8,8%

5. c. 0,75 10. c. 12/100 15. a. 33,3 20. b. 99,99%

Dokumentasi Foto

Anda mungkin juga menyukai