HALAMAN JUDUL
A. MUSRY MAGHFIRA
1747042049
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................8
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN...................................................................................................9
A. Tinjauan Pustaka.................................................................................................9
1. Media Pembelajaran..........................................................................................9
a. Pengertian Media Pembelajaran................................................................9
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran..............................................................11
c. Manfaat Media Pembelajaran..................................................................12
2. Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif....................................................13
a. Pengertian Powerpoint Interaktif.............................................................13
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Power Point.......................................14
3. Minat Belajar..................................................................................................17
a. Jenis-Jenis Minat.....................................................................................18
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar..................................19
c. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa.............................................20
d. Indikator Minat Belajar...........................................................................22
4. Konsep Pembelajaran IPA..............................................................................23
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..............................................23
b. Fungsi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar........................24
c. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD................................25
d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD...................27
5. Penelitian Terdahulu.......................................................................................28
B. Kerangka Pikir...................................................................................................29
C. Hipotesis Tindakan............................................................................................32
III. METODE PENELITIAN................................................................................33
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................................................33
iii
1. Pendekatan Penelitian.................................................................................33
2.Jenis Penelitian.............................................................................................33
B. Fokus Penelitian................................................................................................33
1.Implementasi Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif..........................34
2.Minat Belajar...............................................................................................34
C. Setting dan Subjek Penelitian............................................................................34
1.Setting Penelitian.........................................................................................34
2Subjek Penelitian..........................................................................................34
D. Prosedur Pelaksanaan Tindakan........................................................................35
1.Perencanaan.................................................................................................36
2.Pelaksanaan..................................................................................................36
3.Observasi......................................................................................................36
4.Refleksi........................................................................................................37
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data..........................................................37
1.Observasi......................................................................................................37
2.Dokumentasi................................................................................................38
F. Instrumen Penelitian..........................................................................................38
G. Teknik Analisis Data.........................................................................................39
H. Indikator Keberhasilan......................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................41
iv
JUDUL: IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV
SDN 10 BALANGLOE TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO
I. PENDAHULUAN
potensi bawaan baik hasmani maupun rohani untuk memperoleh hasil dan
yang berkualitas. Untuk mencapai hal ini, diperlukan suatu pendukung yaitu kiat
manusia, yaitu suatu upaya dalam rangka membantu manusia agar mampu hidup
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup Maunah (2017, hal. 1).Menurut
1
2
dimiliki oleh setiap anak. Pada dasarnya pendidikan adalah proses interaksi antara
dua belah pihak yakni pihak pendidik dan pihak yang dididik. Pembelajaran yang
menarik biasanya dapat berpengaruh terhadap minat belajar siswa serta hasil
yang baik antara guru dan peserta didik sesuatu yang harus terjadi, interaksi yang
dimaksud adalah hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik, peserta
didik dengan guru dan peserta didik dengan peserta didik lainnya. pemilihan
metode mengajar dan media pembelajaran yang tepat adalah hal penting yang
harus ada dalam suatu proses belajar mengajar. Peserta didik dapat belajar
menggunakan berbagai media yang tepat. Media pembelajaran pada saat ini
sangat beragam, ini menguji ketepatan guru dan inovasi dari guru dalam
melibatkan peserta didik. Peserta didik akan termotivasi belajar jika guru
mampu belajar dari berbagai macam sumber bacaan, belajar dari sumber yang
terbaru pada masa sekarang, karena sudah banyak inovasi yang ada dalam
sudah sangat maju. Di sekolah dasar biasanya disediakan alat bantu mengajar
yang ada sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya alat
bantu mengajar akan terjadi pembaharuan saat proses belajar dan pesan yang akan
di sampaikan kepada peserta didik akan sampai, serta peserta didik merasa tertarik
Sanjaya (2012: 57) menuliskan bahwa alat bantu pendidikan atau media
menimbulkan kesalahan presepsi peserta didik. Jenis mata pelajaran seperti ilmu
pengetahuan alam (IPA) sangat baik jika menggunakan media dalam mengajar
seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada habisnya, peserta didik harus
4
berbagai penjelasan yang logis. Pembelajaran IPA yang ideal perlu memahami
aspek dari IPA yang perlu diajarkan dengan menggunakan cara yang tepat supaya
alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaksi untuk proses selanjutnya. Daryanto (2015, hal.
muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mana merupakan suatu mata
pelajaran untuk mengetahui alam semesta secara sistematis, sehingga materi yang
gejala-gejala alam melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah
yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya berwujud sebagai produk
ilmiah yang terdiri dari tiga komponen penting yaitu konsep, prinsip dan teori.
beberapa kegiatan. Sedangkan untuk minat belajar sendiri adalah suatu rasa lebih
5
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Daryanto (2015, hal. 30). Jadi dari penjelasan mengenai minat belajar diatas dapat
perhatian siswa terhadap apa yang sedang diajarkan sehingga ada perasaan senang
minat siswa telah tumbuh dengan baik dengan diterapkannya suatu multimedia
pembelajaran interaktif adalah pada hasil atau prestasi belajar dari siswa itu
sendiri.
masih menggunakan metode lama dan media seadanya yang ada di sekitar
pembelajaran berbasis TIK yaitu Powerpoint Interaktif sebagai alat bantu guru
dapat menampilkan berbagai menu yang berisi materi, kuis, video gambar yang
6
berifat interaktif. Interaktif merupakan hubungan timbal balik dari pengirim pesan
dilakukan oleh Asep Munawar (2016) dengan judul penelitian “Pengaruh Media
Power Point Interaktif Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Etika
terhadap minat belajar siswa senilai 0,555 dalam derajat kepercayaan 55,5% dan
korelasi antara variable dependent (X) dan variable independent (Y) sebesar 0745
itu berarti korelasi tersebut sangat kuat, arti H1 dapat diterima dan H0 ditolak.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh positif media pembelajaran
power point interaktif terhadap minat beajar siswa pada mata pelajaran etika
(2018) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Power Point Terhadap Minat
Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bumiayu Tahun Ajaran 2017/2018”
hasil penelitian menunjukkan bahwa tes pertama (pre-test) dengan jumlah rata-
rata 52%, tes kedua (post test) rata-rata 68%. Selain dilihat dari pencapaian rata-
rata persentase skor minat, didalam uji t juga menjelaskan bahwa nilai t hitung -8,479
mempengaruhi hasil belajar siswa karena tingkat minat belajar siswa yang
semakin baik akan berefek terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan uraian diatas
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pengetahuan serta menambah acuan atau landasan teoritis bagi penelitian yang
relevan.
2. Manfaat Praktis
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Pustaka
B. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub)
atau suatu alat. Dalam Webster Dictonary, media atau medium adalah segala
sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja saja yang
digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal. Media
pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Sri Anitah (2012, hal.
4)
Media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
media pembelajaran, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga
dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula
visual communication), alat peraga pandang (visual education), alat peraga dan
media penjelas.
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa
keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan
pancaindera.
11
televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video,
OHP), atau perorangan (misalnya buku, computer, radio tape, kaset, video
recorder).
diperlukan.
dapat ditingkatkan.
berupa buku teks, buku penuntun, buku kerja atau latihan, jurnal, majalah,
Media berbasis visual (image) dalam hal ini memegang peran yang sangat
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
pelajaran.
13
sebagai berikut :
secara menarik dan professional, menambah berbagai macam efek khusus pada
siap digunakan di mana saja, serta bila perlu menempatkannya sebagai halaman
ini dapat dilihat pada beberapa versi Microsoft Powerpoint yang semakin maju
pembelajaran.
menarik.
menulis apa saja, (b) menampilkan gambar apa saja, (c) menampilkan
animasi (gambar bergerak) dan video (film) sesuai kebutuhan, (d) bisa
hanya sekali pakai karena apa yang ditulis pada papan tulis hari ini
membosankan.
menggunakannya.
menggunakannya.
17
dan kelemahan Powerpoint yaitu praktis karena dapat memuat materi dalam
bentuk tulisan, gambar, video, bahkan animasi serta dapat disimpan dengan
mudah serta dapat menarik minat dari peserta didik untuk belajar. Kelemahan dari
1. Minat Belajar
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat
rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah
suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
18
menyuruh. Menurut Syah, (2013, hal. 133) minat (interest) berarti kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut
Djaali (2012, hal. 99) minat yang besar (keinginan yang kuat) terhadap sesuatu
“Menurut Khodijah (2016, hal. 59) bahwa adanya minat terhadap objek yang
dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai
hasil belajar yang maksimal. Karena minat merupakan komponen psikis yang
berperan mendorong seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan,
sehingga ia bersedia melakukan kegiatan berkisar objek yang diminati.”
Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila ada minat. Oleh
karena itu guru harus mampu membangkitkan minat siswa dalam menerima
disimpulkan bahwa minat adalah dorongan yang muncul dari dalam diri
a. Jenis-Jenis Minat
1) Realistis
2) Investigasi
19
3) Artistik
4) Sosial
Orang yang memiliki minat ini memiliki kemampuan verbal yang baik,
5) Enterprising
6) Konvensional
1) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga
untuk belajar.
2) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar
orangtuanya.
(Rahmad, 2019).
membuat siswa berminat belajar yaitu 1) cara mengajar guru, 2) karakter guru, 3)
suasana kelas tenang dan nyaman, dan 4) fasilitas belajar yang digunakan. Untuk
membangkitkan minat belajar siswa, upaya yang harus dilakukan oleh guru yaitu :
1) Faktor cara mengajar guru, yaitu peran yang harus dimiliki dalam hal cara
oleh rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat dirangsang melalui hal- hal
yang baru.
3) Faktor suasana kelas yang nyaman dan tenang, yaitu lingkungan kelas
4) Faktor fasilitas belajar, yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan
Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran
projector.
22
Sedangkan Sujanto (2012, hal. 94), berpendapat: Bahwa usaha yang dapat
dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif
5) Mengembangkan fantasi.
Menurut Safari (2015, hal. 152) ketika seorang siswa memiliki minat
1) Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang
bidang tersebut.
2) Ketertarikan Siswa
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman
3) Perhatian Siswa
dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa
4) Keterlibatan Siswa
“Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah,
dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai
produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan
ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam dan
menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil
dari proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah maupun
luar sekolah. Sebagai prosedur dimaksudkan cara yang dipakai untuk
mengetahui sesuatu riset yang biasa disebut metode ilmiah. IPA juga
merupakan suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Cara IPA
mengamati dunia ini lebih bersifat analisis, lengkap, cermat serta
menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga
keseluruhannya membentuk suatu persfektif yang baru tentang objek
yang diamatinya”.
Nuril Nuzuria (2012, hal. 40) mengemukakan bahwa :
apa yang belum diamati, dan kemampuan menguji tindak lanjut hasil
eksperimen, (3) dikembangkannya sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran
IPA mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan
pertanyaan, mencari jawaban, memahami jawaban, menyempurnakan
jawaban tentang “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” tentang gejala alam
maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang akan
diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan tersebut dikenal
dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa IPA yaitu pengetahuan yang bersifat
rasional dan objektif tentang alam sekitar dan segala isinya yang diperoleh dengan
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
kehidupan sehari-hari.
warga negara.
IPA yang akan dilatihkan juga harus disesuaikan dengan perkembangan anak.
Setiap guru harus memahami akan alasan mengapa suatu pelajaran yang diajarkan
perlu diajarkan di sekolahnya. Demikian pula halnya dengan guru IPA, baik
sebagai guru mata pelajaran maupun sebagai guru kelas. Ia harus tahu benar
sebagai berikut:
pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan materi kepada siswa, akan
sistem lingkungan yang memungkinkan peserta didik agar dapat belajar secara
terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan
tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa
yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan
eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki
menjadi penting. Setiap guru harus paham akan mengapa IPA diajarkan disekolah
dasar. Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran ini
1) Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kesejateraan materi suatu bangsa
2) Apabila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan
objektif.
sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang
pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang
masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran
8) Penelitian Terdahulu
mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu siswa lebih aktif dan antusias
dalam pembelajaran, lebih percaya diri, lancar dalam berbicara, dan mampu
kuntitatif siswa mengalami peningkatan rata-rata, yaitu pada pra-siklus nilai rata-
Multimedia Power Point Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar PKN
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar PKn siswa klas IV Jabal Uhud SD
peningkatan minat siswa di setiap siklusnya, yaitu pada siklus I terdapat 7 siswa
yang menunjukkan minat rendah, 10 siswa menunjukkan minat yang cukup dan 3
siswa menunjukkan minat yang tinggi. Sedangkan pada siklus II, terlihat 2 siswa
menunjukkan minat yang rendah, 11 siswa menunjukkan minat yang cukup dan 7
siswa menunjukkan minat yang tinggi. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa
pada siklus I menunjukkan 11 dari 20 siswa telah mencapai KKM dan pada siklus
Klaten”
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada mata pelajaran IPA
permasalahan yang disebabkan oleh aspek guru dan siswa. Berdasarkan aspek
guru yaitu (1) Proses pembelajaran berpusat pada buku (2) Kurangnya kegiatan
30
yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran (3) Kurangnya inovasi
pada media pembelajaran sehingga membuat siswa merasa bosan. Dan aspek
siswa yaitu (1) Kurang menguasai materi (2) siswa cenderung hanya
dapat membantu siswa dalam memahami materi IPA yang akan diajarkan
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, kajian pustaka, dan
kerangka pikir maka hipotesis penelitian ini adalah “ Jika media pembelajaran
meningkat.
33
1. Pendekatan Penelitian
tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan
gambar, serta lebih menekankan makna pada menarik kesimpulan yang ada.
observasi untuk melihat gambaran seluruh aktivitas guru dan siswa selama proses
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Reasearch) atau biasa disingkat PTK yang
penelitian, observasi dan refleksi secara berulang yang disebut dengan siklus.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus atau lebih dengan
B. Fokus Penelitian
menu yang berisi materi, kuis, video gambar yang berifat interaktif. Interaktif
3. Minat Belajar
1. Setting Penelitian
peneliti; 2) Adanya dukungan dari pihak sekolah dan; 3) Ditemukan masalah yaitu
rendahnya minat belajar IPA pada siswa kelas IV, serta media pembelajaran yang
kurang bervariasi sehingga hal ini dapat mengakibatkan rendahnya minat belajar
siswa.
35
4. Subjek Penelitian
Kabupaten Jeneponto sebanyak 29 orang, terdiri atas siswa 16 laki – laki dan 13
siswa perempuan.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu
siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu planning
Tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti pada siklus pertama
1. Perencanaan
a. Melakukan analisis kurikulum, silabus, buku guru dan buku siswa untuk
siswa.
pembelajaran.
d. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru selama kegiatan proses
pembelajaran berlangsung.
e. Membuat dan menyusun angket minat belajar untuk tes minat belajar siklus
pertama.
37
f. Pelaksanaan
5. Observasi
Tahap observasi dilaksanakan dengan fokus pada aktifitas guru dan siswa
observasi ini, akan dikumpulkan data yang akurat untuk menentukan tindakan
yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Observasi aktifitas guru dan siswa
dapat diamati selama pembelajaran berlangsung mencakup dari awal sampai akhir
proses pembelajaran.
6. Refleksi
bagi peneliti untuk menentukan langkah yang akan dilakukan selanjutnya pada
1. Observasi
observasi guru dan observasi siswa. Guru kelas bertindak sebagai pengamat atau
38
a. Angket (Kuesioner)
untuk dijawabnya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini diisi langsung
oleh responden atau siswa dengan cara memberikan tanda ceklis (ü) pada tabel
peningkatan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA. Angket minat
belajar memiliki alternatif jawaban (SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (TS) Tidak
SKOR
7. Dokumentasi
pembelajaran, hasil angket minat belajar siswa, dan dokumen-dokumen lain yang
F. Instrumen Penelitian
Pembelajaran (RPP); (2) bahan ajar; (3) lembar kerja peserta didik (LKPD) (4)
lembar observasi guru; (5) lembar observasi siswa; (6) lembar angket minat
belajar siswa menggunakan media powerpoint interaktif dan; (7) kisi-kisi angket
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif
pembelajaran powerpoint interaktif pada pembelajaran IPA siswa kelas IV. Hasil
observasi guru dan siswa yang diperoleh kemudian akan di distribusikan dalam
bentuk tabel rentangan nilai yaitu nilai 68-100 kategori sangat baik, nilai 34-67
Data hasil angket akan dianalisis secara statistik deskriptif untuk melihat
powerpoint interaktif pada pembelajaran ipa siswa kelas IV. Hasil analisis tersebut
sangat rendah.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek, yaitu
a. Hasil observasi yang terangkum dalam lembar aktivitas guru dan siswa akan
menggambarkan bagaimana aktivitas guru dan siswa. Data yang telah ada
100%. Untuk mengukur aktivitas mengajar guru dan belajar siswa, maka akan
2018,h.120 ) yaitu:
Powerpoint Interaktif
Nilai Kategori
68%-100% Baik
34%-67% Cukup
0%-35% Kurang
b. Hasil angket. Penelitian ini dianggap berhasil apabila rata-rata hasil angket
pada mata pelajaran IPA dalam kategori baik. Kriteria tersebut berarti
Tabel 3.3 Taraf Keberhasilan Angket Minat Belajar IPA Siswa kelas IV
DAFTAR PUSTAKA
Abadian, H., & Safari, Z. (2015). Women Social and Cultural Demands from
Constitution Period to Reza Shah Reign. Historical Studies, 5(2), 1-19
Alfizatus Zakiyah, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tulungagung, (Tulungagung : Skripsi Tidak
Diterbitkan, 2019).
Anitah ,Sri. 2012. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Bahri, Syaiful. Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Chusnul, Al Fasyi. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Ngoto Bantul Yogyakarta Tahun
Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Darmadi, D. H., & PD, M. (2019). Pengantar Pendidikan Era Globalisasi:
Konsep Dasar, Teori, Strategi dan Implementasi dalam Pendidikan
Globalisasi.
Darmawan, D. (2011). Teknologi pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Darmawan, D. (2011). Teknologi pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Daryanto. 2015. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Dina, Fitriana. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi
Interaktif Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Di MI Raudatul
Ulum Ngijo Karangploso Malang. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Erma Suryani, Amrah Sahabuddin, Rezki Dwi. 2020. Pengaruh Penggunaan
Media Video Pembelajaran Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SDN 24 Kalibone Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
42
Sri Handayani. 2019. Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Pada
Siswa kelas V SDN 01 Tanjung Sakti Pumu Kabupaten Lahat. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujanto, A. (2012). Psikologi umum.
Suprijanto, E., & Arikunto, S. (2016). Efektivitas pengelolaan kegiatan kelompok
kerja guru (KKG) di Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa
Tengah. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 9(2), 141-151.
Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
LAMPIRAN
45
ALTERNATIF SKOR
JAWABAN
POSITIF (+) NEGATIF (-)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
49
Keterangan :
3 = jika melakukan tiga indikator
2 = jika melakukan dua indikator
1 + jika melakukan satu indikator
51
powerpoint interaktif
4. Umpan Balik a. Siswa aktif dalam bertanya
Keterangan :
3 = jika melakukan tiga indikator
2 = jika melakukan dua indikator
1 + jika melakukan satu indikator
53
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat dan membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
54
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati media powerpoint interaktif didalam
kelas, siswa mampu menjelaskan pemanfaatan energi matahari dalam
kehidupan sehari-hari
2. Melalui kegiatan, mengamati media powerpoint interaktif didalam
kelas siswa mampu mendeskripsikan perubahan energi matahari dalam
kehidupan sehari-hari
3. Melalui percobaan siswa mampu membuat laporan mengenai
perubahan energi matahari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Powerpoint interaktif tentang pengertian energi matahari, pemanfaatan
energi matahari serta perubahan energi matahari dalam kehidupan
sehari-hari
2. Gambar pada buku siswa
3. Teks bacaan jenis-jenis sumber daya alam
E. METODE PEMBELAJARAN
55
Sumber belajar : Buku guru dan buku siswa kelas IV, Tema 2:
Selalu Berhemat Energi. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2016. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
H. PENILAIAN
1. Penilaian proses : Non Tes (Observasi Guru dan Siswa)
2. Penilaian Hasil : Angket Minat Belajar Siswa
Jeneponto, 2021
Guru Kelas IV Peneliti
Menyetujui,
Kepala Sekolah SDN 10 Balang Loe Tarowang
BAHAN AJAR
(SIKLUS I PERTEMUAN I)
58
59
Setelah membaca dan memahami teks sumber daya alam, jawablah pertanyaan
berikut dengan benar!
2. Berikanlah 3 contoh lain (diluar teks) sumber daya alam yang dapat diperbaui
dan yang tidak dapat di perbarui
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
63
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati media powerpoint interaktif didalam kelas,
siswa mampu menjelaskan pemanfaatan energi angin dan air dalam
kehidupan sehari-hari
2. Melalui kegiatan, mengamati media powerpoint interaktif didalam kelas
siswa mampu mendeskripsikan perubahan energi angin dan air dalam
kehidupan sehari-hari
3. Melalui percobaan siswa mampu membuat laporan percobaan mengenai
pembuatan kincir angin dan kincir air.
D. MATERI PEMBELAJARAN
64
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, penugasan, percobaan
Sumber belajar : Buku guru dan buku siswa kelas IV, Tema 2:
Selalu Berhemat Energi. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2016. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
H. PENILAIAN
3. Penilaian proses : Non Tes (Observasi Guru dan Siswa)
4. Penilaian Hasil : Angket Minat Belajar Siswa
Jeneponto, 2021
Menyetujui,
Kepala Sekolah SDN 10 Balang Loe Tarowang
BAHAN AJAR
(SIKLUS I PERTEMUAN II)
gandum. Selain itu juga bisa digunakan untuk menggerakkan alat untuk
memompa air
Maukah kamu memiliki kinci r seperti siti?
Ayo kita membuat kincir sederhana dari bahan kertas
Ikuti langkah-langkah pembuatannya dibawah ini!
LANGKAH PEMBUATAN:
ALAT DAN BAHAN
Ambil kertas lalu ikuti instruksi pada gambar
LIDI/ SUMPIT KAYU
Setelah baling-baling kertas siap, tempelkan ke ujung lidi/sumpit menggunakan jarum/paku, pastikan bali
GUNTING
berputar.
LEM
KERTAS, KARTON DAN KARDUS YANG BERBENTUK
PERSEGI
JARUM
PAKU PAYUNG
LANGKAH PEMBUATAN
Laporan
Kegiatan Percobaan
Nama Percobaan:
69
Tujuan Percobaan:
Langkah Kerja:
Hasil Percobaan:
Kesimpulan:
3. Apa manfaat kincir angin dan kincir air dalam kehidupan sehari-hari?
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat
dan membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak berimandan berakhlak
mulia.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.5.1 Menentukan langkah-
penggunaan dua alat yang langkah pembuatan layang-
sama dan berbeda layang
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.5 Mengidentifikasi berbagai 3.5.1 Menyebutkan macam-macam
sumber energi, perubahan sumber energi alternatif
bentuk energi, dan sumbe
energi alternatif (angin, air, 3.5.2 Mengidentifikasi manfaat
matahari, panas bumi, bahan energi alternatif dalam
bakar organik dan nuklir) kehidupan sehari-hari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar petunjuk membuat layang-layang siswa
mampu menentukan langkah-langkah pembuatan layang-layang dengan
benar
2. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menyajikan petunjuk membuat
layang-layang dalam bentuk teks tulis dan visual menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif teks tulis dan visual menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dengan percaya diri
3. Melalui kegiatan mengamati video pada media powerpoint interaktif
didalam kelas, siswa mampu menyebutkan sumber energi alternatif dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4. Melalui kegiatan, berdiskusi siswa mampu menyajikan laporan dalam
bentuk peta pikiran hasil pengamatan tentang energi alternatif dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Petunjuk langkah-langkah membuat layang-layang
2. Powerpoint interaktif tentang macam-macam energi alternatif dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, penugasan
2. Laptop
3. proyektor
4. Kantong Ajaib
Bahan :-
Sumber belajar : Buku guru dan buku siswa kelas IV, Tema 2:
Selalu Berhemat Energi. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2016. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
H. PENILAIAN
5. Penilaian proses : Non Tes (Observasi Guru dan Siswa)
6. Penilaian Hasil : Angket Minat Belajar Siswa
Jeneponto, 2021
Menyetujui,
Kepala Sekolah SDN 10 Balang Loe Tarowang
BAHAN AJAR
(SIKLUS II PERTEMUAN I)
77
78
(SIKLUS II PERTEMUAN I)
Laporan
Kegiatan Percobaan
Nama Percobaan:
Tujuan Percobaan:
Langkah Kerja:
Hasil Percobaan:
Kesimpulan:
79
80
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat dan membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak berimandan
berakhlak mulia.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.5 Mengidentifikasi berbagai 3.5.1 Menjelaskan perubahan
sumber energi, perubahan bentuk energi alternatif
bentuk energi, dan sumber
energi alternatif (angin, air, 3.5.2 Menentukan manfaat
matahari, panas bumi, bahan kentang sebagai sumber
bakar organik dan nuklir) energi alternatif
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Dengan mengamati media powerpoint interaktif siswa dapat
menjelaskan perubahan bentuk energi alternatif
5. Melalui teks bacaan “Kentang, si sayur ajaib” siswa dapat menentukan
manfaat kentang sebagai sumber energi alternatif
6. Melalui percobaan, siswa dapat membuat laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi kentang
D. Materi Pembelajaran
4. Powerpoint interaktif tentang perubahan bentuk energi alternatif
5. Teks bacaan “Kentang, si sayur ajaib”
6. Teks petunjuk percobaan perubahan bentuk energi kentang
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, penugasan
Sumber belajar : Buku guru dan buku siswa kelas IV, Tema 2:
Selalu Berhemat Energi. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2016. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Jeneponto, 2021
Menyetujui,
Kepala Sekolah SDN 10 Balang Loe Tarowang
Teks Bacaan
Perubahan Bentuk Energi Alternatif
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan
yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak
diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat
emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global
berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa
yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya
pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.Istilah
"alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan
bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk
menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti
penggunaan bahan bakar fosil.
Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang
digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau
pengrusakan lingkungan. Keuntungan penggunaan energi alternatif, yaitu : (a) Sumber
energi alternatif dapat terus digunakan karena tidak akan habis (matahari, air, angin, dan
panas bumi) akan memberikan energinya sepanjang masa. (b) Energi yang dihasilkan
oleh sumber bunyi alternatif sangat besar. (c) Energi alternatif tidak menimbulkan polusi/
pencemaran.Kesulitan pemanfaatan energi alternatif, yaitu : (a) Energi alternatif
dipengaruhi oleh musim. (b) Membutuhkan biaya yang besar untuk membangkitkan
energi alternatif. (c) Membutuhkan teknologi tinggi untuk mengubah energi alternatif
menjadi bentuk energi lain.
85
Teks Bacaan
“Kentang, Si Sayur Ajaib”
Ibarat manusia, kentang adalah tokoh inspirasi. Kehidupannya unik dan berliku
untuk bisa diterima sebagai makanan pokok dan layak. Tak hanya sehat dan
mengenyangkan bagi perut manusia, kentang juga bisa menghasilkan energi listrik.
Benar-benar menginspirasi bukan, ciptaan Tuhan yang satu ini.Kentang mengandung
karbohidrat yang tinggi dibandingkan jagung, beras, dan gandum. Sehingga kentang
memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai pangan alternatif. Dimana sebelumnya
kentang hanya digunakan sebagai pelengkap sayur atau lauk pauk.
Selain mengandung karbohidrat, kentang juga mengandung kadar air yang cukup
tinggi, sumber vitamin C, sumber vitamin B1, garam dapur, dan air, serta beberapa
mineral seperti fosfor, kalium, dan zat besi. Dimana sebuah larutan elektrolit itu
mempunyai tiga komponen, yaitu asam, basa, dan garam
Untuk menghasilkan energi listrik dari kentang, kamu membutuhkan dua batang
logam, yaitu anoda (elektroda negatif) seperti seng dan katoda (elektroda positif) seperti
tembaga. Kamu bisa menggunakan koin logam dan paku berwarna kuning dan putih
sebagai pengganti seng dan tembaga. Asam di dalam kentang membentuk reaksi kimia
dengan seng dan tembaga, dan ketika elektron mengalir dari satu bahan ke bahan lainnya,
maka energi dilepaskan.
ALAT
1. KABEL PENJEPIT
2. PAKU
3. UANG KOIN
86
4. BOLA LAMPU
BAHAN
1. KENTANG
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong kentang menjadi dua bagian sama besar
3. Tancapkan lempengan tembaga (uang koin) kedalam kentang dengan jarak
beberapa senti meter
4. Hubungkan lempengan tembaga menggunakan rangkaian kabel yang telah
dipasang pada penjepit kabel dan hubungkan dengan lampu
5. Catat hasil pengamatanmu pada tabel kegiatan percobaan
Laporan
Kegiatan Percobaan
Nama Percobaan:
Tujuan Percobaan:
Langkah Kerja:
Hasil Percobaan:
Kesimpulan: