Anda di halaman 1dari 38

PERAN ORANG TUA DALAM AKTIVITAS BELAJAR SISWA

KELAS IV SD NEGERI CENDERAWASIH

SPADEM MERAUKE

PROPOSAL

FREDERIKA YULIA SADSUITUBUN

201886206060

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal yang berjudul

“Analisis Peran Guru Sebagai Penyusun Perangkat Pembelajaran Pada SD Negeri

Cendrawasi Spadem Merauke” dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Dalam proposal ini peneliti mendapat bantuan serta bimbingan yang sangat

berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, peneliti

hendak menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Drs. Beatus Tambaip,M.A selaku Rektor Universitas Musamus yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan proposal ini.

2. Drs. Lay Riwu, M. Hum selaku dekan FKIP Universitas Musamus yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun proposal ini.

3. Yonarlianti Tembang, S,Pd., M.Pd selaku selaku ketua jurusan PGSD yang

telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun proposal ini.

4. Ratna Purwanty, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk memaparkan gagasan dalam

bentuk proposal, serta telah memberikan bimbingan, saran dan kritik yang

membangun sehingga penelitian proposal ini dapat diselesaikan.

5. Andreas AU Hurit, S.S.,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, saran dan kritik yang membangun sehingga penelitian

proposal ini dapat terselesaikan.

ii
6. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam menyusun proposal

ini yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

peneliti harapkan. Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga bantuan dan

bimbingan yang diberikan menjadi amal kebaikan dan proposal ini dapat

bermanfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Merauke, 2022

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

PERAN ORANG TUA DALAM AKTIVITAS BELAJAR SISWA..................................i


KELAS IV SD NEGERI CENDERAWASIH....................................................................i
SPADEM MERAUKE........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. Identifikasi masalah................................................................................................4
C. Fokus penelitian.....................................................................................................4
D. Tujuan penelitian....................................................................................................4
1. Manfaat teoretik.................................................................................................4
2. Manfaat praktis...................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.........................................................................................................5
A. Kajian Teori...........................................................................................................5
1. Peran orang tua...................................................................................................5
2. Aktivitas Belajar Siswa......................................................................................9
B. PENELITIAN YANG RELEVAN.......................................................................14
C. KERANGKA PIKIR............................................................................................17
.........................................................................................................................................18
.........................................................................................................................................18
D. PERTANYAAN.PENELITIAN...........................................................................18
BAB III............................................................................................................................19
METODE PENELITIAN.................................................................................................19
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................19
B. Waktu Dan Tempat Penelitian..............................................................................19
C. Subjek Penelitian..................................................................................................19
D. Prosedur Penelitian...............................................................................................20
1. Tahapan Pekerjaan Lapangan...........................................................................20

iv
2. Tahapan Analisis Data......................................................................................20
E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data...........................................................21
1. Wawancara.......................................................................................................21
2. Dokumentasi....................................................................................................22
F. UJI KEABSAHAN DAN ANALISIS DATA......................................................22
1. Uji Keabsahan Data..........................................................................................22
2. Analisis Data....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25

v
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Peran orang tua dalam pendidikan merupakan sesuatu yang sangat

penting dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketercapaian

belajar siswa. Peran orang tua juga merupakan salah satu faktor eksternal

yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Dimana siswa mampu memiliki

minat belajar tinggi atau rendah yang dipengaruhi oleh peran orang tua.

Rendahnya minat belajar siswa merupakan salah satu wujud dari hambatan

ketercapaiannya suatu tujuan pendidikan nasional. Minat belajar siswa yang

rendah akan berakibat pada proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa,

selain itu dapat juga mempengaruhi perilaku siswa. Contohnya siswa

mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (kkm), siswa tidak naik

kelas, kurang semangat dalam belajar, kurang bisa menyesuaikan diri

dengan pelajaran dan lingkungan sekolah bahkan juga dapat berpengaruh

pada kenakalan yang banyak dilakukan oleh siswa-siswi baik dilingkungan

sekolah maupun di luar sekolah. Bahkan pelanggaran terhadap tata tertib

dan peraturan sekolah yang di lakukan oleh siswa.

Menurut Rarastiti., dkk (2015: 20) peran orang tua adalah seperangkat

tindakan yang diharapkan dari seorang ayah dan ibu dalam membantu dan

membimbing anak sehingga mempunyai semangat dalam belajar. Bentuk dan

fungsi peran orang tua di dalam keluarga adalah sebagai berikut: (a) Motivator,

1
orang tua harus senantiasa memberikan dorongan terhadap anak untuk berbuat

kebajikan dan meninggalkan larangan Tuhan, termasuk menuntut ilmu

pengetahuan. (b) Fasilitator, orang tua harus memberikan fasilitas, termasuk

kebutuhan pendidikan kepada anak-anak. (c) Mediator, orang tua hendaknya

bertindak sebagai mediasi (perantara, penengah) dalam hubungan keluarga,

masyarakat terutama dengan sekolah.

Hero., dkk (2018) berpendapat bahwa orang tua juga mampu mendorong

atau mensupport anak untuk semakin giat dalam belajar. Dengan demikian, harus

diakui bahwa motivasi dari orang tua sangat berpengaruh bagi proses pendidikan

atau belajar anak. Oleh karena itu, orang tua harus sungguh menciptakan sebuah

lingkungan pendidikan atau belajar yang baik bagi anak-anak. Orang tua perlu

menjadi motivator yang unggul dalam upaya pendidikan anak.

Salah satu faktor yang berhubungan dengan keberhasilan prestasi belajar

mengajar anak adalah peran aktif orang tua dalam proses pembelajaran anak.

Tanggung jawab dan peranaktif orang tua dan guru akan memberikan bimbingan

dan pendidikan yang terbaik bagi anaknya, sehingga diharapkan anaknya dapat

mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Miranti., dkk (2017) peran aktif

orang tua dalam proses pembelajaran dirumah akan memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar anak. Pencapaian hasil belajar ini tentu merupakan nilai

yang sangat menentukan bagi prestasi anak di sekolah. Sehingga sikap dan

perilaku yang baik seorang anak dapat mempunyai kebanggaan bagi dirinya

sendiri dan orang tuajuga dapat merancang masa depan untuk mencapai cita-cita

yang terbaik untuk anak

2
Kegiatan belajar siswa juga terkait dengan peran orang tua, dimana

peran orang tua tersebut memberikan pengaruh yang besar. Namun pada

kasus yang terjadi banyak orang tua yang masih belum memahami dan

menyadari perannya dalam pendidikan anak termasuk dengan kegiatan belajar

siswa. Orang tua tidak tau peran mereka dalam membantu siswa atau

anaknya dalam pendidikan, sehingga terkadang orang tua hanya mengetahui

dan bertanggung jawab sekedar menyekolahkan anaknya tetapi mengabaikan

pendidikan dari orang tua sendiri, termasuk dorongan dan menumbuhkan

minat belajar bagi anak tersebut. Padahal seperti yang diketahui bahwa

pendidikan yang pertama kali di kenal oleh anak adalah dari keluarga dan

orang tua berperan penting didalamnya.

Dari uraian diatas nampak bahwa, orang tua memiliki peran yang sangat

penting dalam menentukan masa depan anak, termasuk dalam menumbuhkan

kegiatan belajar anaknya dalam proses pembelajaran. Sebab orang tua sebagai

peletak dasar pendidikan bagi anak dalam keluarga yang selanjutnya akan menjadi

dasar kepribadian anak di kemudian hari. Apabila anak sejak dini telah dilatih

kedisiplinan, ketekunan dalam belajar maka akan berpengaruh kepada anak di

masa-masa yang akan datang. Demikian pula bimbingan, asuhan orang tua akan

ikut membentuk dan menumbuhkan minat belajar bagi anak.

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, membuat peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang peran orang tua dalam kegiatan belajar siswa

dengan harapan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan

3
kelas agar proses kegiatan belajar dikelas menjadi terstruktur dan bermanfaat bagi

kemajuan siswa pada SD Negeri Cendrawasi Spadem.

2. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti menemukan

masalah yang terdapat di SD Negeri Cendrawasih Spadem yaitu bagaimana Peran

Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak di SD Negeri Cenderasih

Spadem.

3. Fokus penelitian

Berdasarkan permasalahan yang di angkat maka penelitian ini akan berfokus

pada peran orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak di SD Negeri

Cenderawasih Spadem.

4. Tujuan penelitian

Manfaat yang dapat di peroleh dari peneliti ini adalah :

5. Manfaat teoretik

Peneliti ini di harapkan dapat menawarkan alternatif solusi dan memberikan

kontribusi pemikiran serta memperkaya khazanah keilmuan terkait peran

orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak.

6. Manfaat praktis

Secara praktis ini di harapkan dapat memberikan manfaat sekaligus sebagai

acuan bagi pengembangan wawasan ketika bagi pelaku dalam dunia

pendidikan dalam peran orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak

sehingga meningkatkan kualitas siswa.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Peran orang tua

2. Pengertian peran

Peran orang tua menurut Rumbewas., dkk (2018: 202) adalah cara-cara

yang digunakan oleh orang tua mengenai tugas-tugas yang mesti dijalankan dalam

mengasuh anak. Peran orang tua terhadap anak harus benar-benar dijalankan

sesuai dengan tugas-tugas yang semestinya dilakukan oleh orang tua, karena cara

yang dilakukan orang tua akan menjadi pegangan bagi anak tersebut. Peran adalah

pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari

pekerjaan atau jabatan tertentu.

Peran orang tua diantaranya memberikan pendidikan mulai dari kecil

kepada anak. Orang tua sebaiknya mendidik anak dengan tanggung jawab dan

kedisiplinan. Tanggung jawab sangat diperlukan dalam mengembangkan

kepribadian anak. Orang tua harus lebih mengajarkan tentang arti dari suatu

tangung jawab Kedisplinan juga berperan penting dalam perkembangan anak agar

anak tidak terbiasa bergantung pada orang lain karena kemalasan.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua orang tua

mestinya memberikan pendidikan kepada anak dimulai dari usia dini, karena

orang tua adalah pendidikan pertama yang diterima oleh anak. Jadi bisa di katakan

5
bahwa peran merupakan satu harapan atau bagaimana kita bertindak dan juga

keikutsertaan kepada orang lain disekitar kita.

Peran didefinisikan sebagai sebagai harapan-harapan yang diorganisasi

terkait dengan konteks interaksi tertentu yang membentuk orientasi motivasional

individu terhadap yang lain. Melalui pola-pola kultural atau contoh perilaku ini

orang belajar siapa mereka di depan orang lain dan bagaimana mereka harus

bertindak terhadap orang lain. Peran penting dari pemahaman sosiologi, karena

mendemonstrasikan bagaimana aktivitas individu di pengaruhi secara sosial dan

mengikuti pola-pola tertentu. Para sosiologi telah menggunakan peran sebagai

unit untuk menyusun kerangka intitusi sosial.

3. Pengertian orang tua

Menurut Emilia (2019: 26), Peran orang tua dalam memberikan pendidikan

yang terbaik bagi anak-anaknya memang tidak perlu diragukan lagi. Banyak peran

orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anaknya, salah satunya adalah

melakukan pendampingan terhadap anak dalam belajar dirumah. Pendampingan

yang dapat dilakukan orangtua terhadap anak, misalnya dengan cara menyiapkan

hari pertama sekolah, mendampingi anak belajar, menjaga kesehatan anak,

memberi perhatian, membantu anak ketika mengalami kesulitan belajar dan lain-

lain.

Pengertian orang tua hendaknya di artikan dalam konteks yang luas, yaitu

tidak hanya orang tua di rumah (sebagai ayah dan ibu), melainkan juga sebagian

orang tua di luar rumah (sebagai anggota masyarakat, pejabat sipil maupun

6
militer, pengusaha, agamawan, guru, dan profesi lainnya). Orang tua merupakan

orang-orang pertama yang di kenal anak. Melalui orang tualah anak mendapatkan

kesan-kesan pertama tentang dunia luar. Orang tua merupakan orang pertama

yang membimbing tingkah laku. Terhadap tingkah laku anak mereka bereaksi

dengan menerima, menyetujui,membenarkan, menolak,atau melarang dan

sebagainya.

Dengan pemberian nilai terhadap tingkah lakunya ini terbentuklah dalam

diri anak norma-norma tentang apa yang baik dan buruk, apa yang boleh dan tidak

boleh. Dengan demikian terbentuklah hati nurani anak yang mengarahkan tingkah

laku selanjutnya. Kewajiban orang tua ialah mengembangkan hati nurani ayng

kuat dalam diri anak. Untuk dapat mendidik dan membina anak agar bisa tumbuh

menjadi anak yang baik, maka orang tua harus bisa menjalankan peranan tersebut,

meskipun dalam menjalankan peranannya sebagai orang tua yang baik, tidaklah

muda, akan tetapi secara teoretis telah banyak di gambarkan bahwa seorang ayah

dan ibu yang baik. Pada saat-saat tertentu, secara tidak sadari, orang tua kadang

melakukan hal-hal ataupun tindakan-tindakan yang sering mengganggu citra yang

ingin di tunjukan sebagai orang tua yang baik dan bisa memahami anak.

4. Tugas dan tanggung jawab orang tua

Safitri (2020: 11) mengatakan bahwa orang tua memiliki tugas dalam

membantu proses belajar anaknya. Dalam proses belajar anak di rumah akan

sangat terdukung jika orangtua menjalankan tugasnya sebagai orang tua. tugas

orang tua yaitu melaksanakan perannya dengan benar. Menjadi orang tua

7
merupakan tugas yang sangat berat dalam membantu meningkatkan proses belajar

anak karena pada dasarnya anak lebih menyukai untuk bermain daripada belajar.

Karena menurut anak belajar menjadi hal yang sangat membosankan jadi tugas

dan tanggung jawab orang tua ialah mendidik dan memberikan dukungan kepada

anaknya, fasilitas dan perilaku yang baik agar tertanam dalam diri seorang anak

pendidikan yang mengarah pada intelegensi.

Ikhsan, F (2008: 11) mengemukakan bahwa tanggung jawab yang

dilaksanakan oleh orang tua terhadap anaknya adalah :

a. Memelihara dan membesarkan anaknya. Tanggung jawab ini merupakan

dorongan alami untuk dilaksanakan, karena anak memerlukan makan,

minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.

b. Melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara jasmaniah dan rohaniah

dari berbagai gangguan penyakit atau Bahaya lingkungan yang dapat

membahayakannya.

c. Mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna

bagi hidupnya, sehingga apabila ia telah dewasa ia mampu berdiri sendiri dan

membantu orang lain serta melaksanakan kekhalifahannya.

Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia lahir

di dunia sebagai bayi yang belum dapat menolong dirinya, maka orang tua

mempunyai tanggung jawab untuk mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya.

jika tidak, ia mengelakkan tugasnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Yang

menitipkan anak yang dilahirkan di kalangan orangtuanya, Yaitu tugas untuk

8
mendidik anaknya. orang tua mengelakkan tugas berarti juga mengelakkan

tanggung jawab.

5. Aktivitas Belajar Siswa

a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa.

Aktivitas belajar adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru

dengan sedemikian rupa agar menciptakan peserta didik aktif bertanya,

mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Yamin M (2007: 82) menjelaskan

bahwa aktivitas belajar adalah suatu usaha siswa dalam proses pembelajaran

untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajaran

terjadilah perubahan dan peningkatan mutu kemampuannya seperti berani

bertanya, mengeluarkan pendapat, mendengarkan penjelasan guru dengan baik,

dan mengerjakan tugas tepat waktu.

Sedangkan Sardiman (2011: 95) menjelaskan bahwa aktivitas belajar

merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar

mengajar. Dengan kata lain, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, karena

pada perinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

yaitu melakukan kegiatan.

Zaini H (2010: 123) berpendapat bahwa ketika siswa belajar dengan aktif,

berarti siswa yang mendominasi aktivitas pembelajaran, dengan ini mereka secara

aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi,

memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke

dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata, dengan belajar aktif ini, siswa

9
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak lanya mental akan

tetapi juga melibatkan fisik.

Berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya, dapat dikatakan bahwa

aktivitas belajar siswa adalah kegiatan siswa yang lebih mendominasi aktivitas

pembelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan ini mereka secara

aktif selalu berusaha meningkatkan mutu kemampuannya, seperti berani bertanya,

mengeluarkan pendapat, mendengarkan penjelasan guru dengan baik, dan

mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

2. Prinsip-prinsip Aktivitas Belajar Siswa

Sardiman (2011: 97) mengatakan bahwa prinsip-prinsip aktivitas dalam

belajar dalam hal ini akan dilihat dari sudut pandang perkembangan konsepsi jiwa

menurut ilmu jiwa. Dengan melihat unsur kejiwaan seseorang subjek

belajar/subjek didik, dapatlah diketahui bagaimana prinsip aktivitas yang terjadi

dalam belajar itu. Karena dilihat dari sudut pandang ilmu jiwa, maka sudah barang

tentu yang menjadi fokus perhatian adalah komponen manusiawi yang melakukan

aktivitas dalam belajar mengajar, yakni siswa dan guru.

Ramayulis (2002: 243) juga mengemukakan aktivitas belajar mencakup

aktivitas jasmani dan rohani. Berkaitan dengan hal tersebut Nasution (2012: 87)

juga membagi ke dalam dua prinsip aktivitas belajar dan konsepsi tentang jiwa,

yaitu psike (jiwa) menurut ilmu jiwa lama dan dan psike menurut ilmu jiwa

modern. Aktivitas belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa secara garis besar

dibagi menjadi dua pandangan yakni ilmu Jiwa Lama dan Ilmu Jiwa Modern.

10
a. Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Lama

Menurut Herbart (dalam Sadirman 2011: 97) jiwa adalah keseluruhan

tanggapan yang secara mekanis dikuasai oleh hukum- hukum asosiasi. Disinipun

guru pulalah yang harus menyampaikan tanggapan-tanggapan itu.

Mengombinasikan kedua konsep tersebut jelas dalam proses belajar mengajar

guru akan senantiasa mendominasi kegiatan. Siswa terlalu pasif, sedangkan guru

aktif dan segala inisiatif datang dari guru. Siswa ibarat botol kosong yang diisi air

oleh sang guru. Aktivitas anak terutama terbatas pada mendengarkan mencatat,

menjawab pertanyaan bila guru memberi pertanyaan.

b. Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Modern

Menurut Sardiman. (2011: 99) konsepsi modern jiwa manusia itu sesuatu

yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh karena itu, secara alami

anak didik itu juga bisa menjadi aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh

bermacam-macam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang

mempunyai dorongan untuk berkembang. Tugas pendidik adalah membimbing

anak untuk mengembangkan bakatnya, dalam pendidikan anak harus aktif. Guru

hanya dapat menyediakan bahan pelajaran, akan tetapi yang mengolah dan

mencernanya adalah anak didik itu sendiri sesuai dengan bakat dan latar belakang

kemauan masing-masing.

3. Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Sekolah adalah salah satu tempat pusat kegiatan belajar. Dengan demikian

di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak aktivitas

11
yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya

mendengarkan dan mencatat saja. Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang

digolongkan oleh Paul D. Dierich (dalam Hamalik 2013: 172) membagi kegiatan

belajar dalam 8 kelompok, masing-masing adalah:

a) Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi,

pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b) Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan

mengajukan suatu pertanyaan memberi saran mengemukakan pendapat,

wawancara, diskusi, dan interupsi.

c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi

kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d) Kegiatan menulis

Menulis cerita menulis laporan, memeriksa karangan, bahan- bahan kopi,

membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket.

e) Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

f) Kegiatan metrik

Melakukan percobaan, melihat alat-alat, melaksanakan pameran,

menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

g) Kegiatan-kegiatan mental

12
Merenungkan, mengingatkan memecahkan masalah, menganalisis faktor-

faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

h) Kegiatan-kegiatan emosional

Minat membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan- kegitan dalam

kelompok ini ierdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu

sama lain.

Djamarah (2011: 38) mengatakan bahwa aktivitas belajar yang dilakukan

oleh siswa dapat berbentuk fisik dan psikis, seperti:

a) Mendengarkan.

b) Memandang.

c) Meraba, mencium dan mencicipi/mengecap.

d) Menulis atau mencatat.

e) Membaca.

f) Membaca ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi.

g) Mengamati table-tabel, Diagram-diagram, dan Bagan- bagan.

h) Menyusun paper atau kertas kerja.

i) Mengingat.

j) Berfikir.

k) Latihan atau praktek.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

aktivitas belajar yang dilakukan di sekolah begitu kompleks dan bervariasi.

Aktivitas-aktivitas belajar tersebut jika terlaksana secara baik dapat menciptakan

suasana di sekolah menjadi kondusif dan menyenangkan.

13
4. Indikator Aktivitas Belajar Siswa

Menurut Sudjana (2012: 110) indikator aktivitas belajar siswa yang dilihat

dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a) Siswa mencari dan memberikan informasi.

b) Siswa mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada siswa

lain.

c) Siswa mengajukan pendapat terhadap informasi yang disampaikan oleh

guru atau siswa lain.

d) Siswa memberikan respon yang nyata terhadap stimulus belajar yang

dilakukan guru.

e) Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap hasil

pekerjaannya, sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan hasil

pekerjaan yang belum sempurna.

f) Siswa membuat kesimpulan pelajaran dengan bahasanya sendiri.

g) Siswa memanfaatkan sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada

disekitarnya secara optimal.

5. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian tentang peran orang tua bukanlah satu-satunya penelitian yang

baru pertama kali dilakukan. Sebelumnya penelitian tentang peran orang tua

pernah dilakukan oleh :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Deska Emilia yang berjudul Peran Orang Tua

Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di SD Negeri 64 Bengkulu

14
Selatan Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang. Dari hasil observasi

keseluruhan yang dilakukan maka terlihat bahwa berbagai jenis peran yang

dilakukan oleh orang tua dalam kegiatan belajar Anak ada yang perannya

utuh, karena orang tuanya berada di rumah sehingga bisa dengan mudah

memantau anaknya. Ada orang tua yang perannya kurang dikarenakan

kesibukannya dengan pekerjaan, ada orang tua yang sibuk bekerja namun bisa

berperan dengan baik dalam kegiatan belajar anaknya di sekolah. Hal ini juga

berdampak dengan kegiatan belajar anaknya di dalam kelas. Orang tua yang

berperan baik dalam kegiatan belajar anaknya di kelas akan membuat anak

lebih antusias dalam belajar. Sedangkan orang tua yang kurang berperan

dengan baik akan mengakibatkan anaknya kurang antusias dalam kegiatan

belajar di dalam kelas. Dan mengenai peran orang tua dalam menumbuhkan

minat belajar anak di SDN 64 Bengkulu Selatan Desa Suka Nanti kecamatan

Kedurang adalah memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya

suatu pendidikan untuk masa depan anak, sebagai fasilitator terhadap segala

kegiatan anak, menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga,

memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi belajar

mereka, sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang

menjadi permasalahan anak, memberikan arahan yang jelas untuk masa depan

anak-anaknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar anak yaitu

faktor intern dari dalam diri anak maupun faktor ekstern dari luar diri anak,

faktor lingkungan, orang tua, dan motivasi, kondisi anak, bahkan kondisi guru

pun berpengaruh. Faktor dari dalam diri anak merupakan kesadaran dalam

15
diri anak bahwa belajar saat ini adalah kepentingan dirinya pada masa

mendatang. Faktor dari luar adalah kurangnya perhatian dan motivasi dari

orang tua untuk mendorong anaknya dalam belajar. Orang tua menyerahkan

sepenuhnya pendidikan pada guru dan orang tua sibuk dengan mencari

nafkah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Laila Kanti Safitri yang berjudul Peran Orang

Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Pada Pembelajaran Online Di

SD Negeri 5 Metro Pusat. Berdasarkan hasil penrlitian yang dilakukan di

lapangan maka peneliti mendapatkan hasil bahwa 41% atau sebanyak 5

orangtua mendampingi anaknya ketika pembelajaran online sedang

berlangsung dan juga menanyakan kepada anaknya ketika sudah selesai

pembelajaran online bagaimana kegiatan belajarnya dan memeriksa buku

pelajaran anaknya. Orang tua fokus dalam membimbing anaknya dalam

belajar pada pembelajaran online. Kemudian ketika anaknya mendapatkan

nilai yang tinggi maka orang tua memberikan reward atau hadiah namun jika

nilai anaknya rendah maka orang tuanya memberikan punishment atau

hukuman dan mereka sering memberikan kalimat-kalimat pujian untuk anak

mereka agar minat belajarnya pada pembelajaran online lebih ditingkatkan

lagi. Kemudian 25% atau sebanyak 3 orang tua memberikan fasilitas kepada

anaknya yang gunanya sebagai penunjang pembelajaran online yang saat ini

sedang berlangsung dirumah masing-masing. Pemberian fasilitas ini berupa

Handphone dan juga kuota internet. Ada 17% atau sebanyak 2 orang tua

memberikan arahan ataupun nasehat kepada anaknya agar minat belajarnya

16
pada pembelajaran online lebih ditingkatkan lagi. Selanjutnya 17% atau

sebanyak 2 orang tua menyatakan bahwa mereka memang kurang memiliki

waktu untuk anaknya sehingga anaknya banyak menghabiskan waktu dengan

temannya. Anak kurang berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang tuanya

dalam hal kegiatan sekolah. Bahkan jika anak tersebut memiliki tugas yang

sulit untuk mereka kerjakan mereka akan meminta bantuan kepada

kakak/abangnya untuk membantunya dalam menyelesaikan tugas sekolahnya

dikarenakan ada beberapa orang tua yang tidak paham dengan materi

pelajaran anaknya dan kesibukan orang tuanya.

3.

Dari 2 penelitian diatas, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang akan di teliti pada skripsi penelitian ini.

6. KERANGKA PIKIR

Untuk memudahkan dalam memahami alur penelitian, perlu dibuat konsep

agar arah dan tujuannya semakin jelas. Berdasarkan uraian dari teori dan

penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dibuat konsep

kerangka pikir sebagau berikut :

17
Peran Orang Tua Kegiatan Belajar Anak

Memberi Kasih Mendidik Kebutuhan Dalam


Rasa Ingin Tahu
Sayang Anak Proses Belajar

Pengajaran

Jika kita lihat pada kerangka konseptual di atas kita bisa mengetahui bahwa
peran orang tua berkitan dengan minat. Dimana peran orang tua meliputi memberi
kasih sayang dan mendidik anak. Sedangkan dalam minat belajar anak adanya
rasa ingin tahu dan kebutuhan dalam proses belajar anak. Sebuah pengajaran akan
sempurna didapat ketika pengajaran tersebut difasilitasi oleh orang tua dan orang
tua ikut serta dalam proses pengajaran tersebut. Jika hal ini terjadi maka akan
tumbuh minat belajar anak.

7. PERTANYAAN.PENELITIAN
Adapun pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimana peran orang tua dalam

kegiatan belajar siswa kelas IV SD Negeri Cendrawasih Spadem Merauke?

18
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi jenis penelitian kualitatif.

Pada umumnya penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dan peneliti adalah sebagai

instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

2. Waktu Dan Tempat Penelitian

Direncanakan peneliti akan melakukan penelitian ini pada semester ganjil

2022/2023, sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri Cendrawasih

Spadem.

3. Subjek Penelitian

Pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling yaitu karena dinyatakan cocok dengan masalah penelitian yang ingin

dibahas. Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan orang yang dianggap paling

tahu tentang informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, sehingga akan

memudahkan peneliti dalam menelusuri sesuatu yang diteliti. Subjek utama dalam

19
penelitian ini yaitu beberapa orang tua dari siswa yang berada di kelas IV SD

Negeri Cendrawasih Spadem untuk mendapatkan informasi mengenai peran orang

tua dalam kegiatan belajar siswa, dan guru kelas serta kepala sekolah untuk

mendapatkan beberapa informasi yang berkaitan dengan penelitian yang ingin

dibahas.

4. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini merupakan uraian pelaksanaan yang

dirangkum dari awal hingga akhir penelitian. Bogdan dan Taylor (dalam

Moleong, 2006: 72) menyatakan bahwa prosedur penelitian kualitatif

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang

dan perilaku yang diamati. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Tahapan Pekerjaan Lapangan


Kegiatan dalam tahap ini adalah kegiatan yang terjadi dilapangan, peneliti

harus memahami dengan benar waktu yang tepat terhadap penelitiannya. Dalam

melakukan pengumpulan data, peneliti dapat menetapkan teknik pengumpulan

data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dengan menggunakan alat bantu

foto dan sebagainya. Selanjutnya peneliti melakukan validasi dengan

menggunakan triangulasi sumber dan membercheck.

2. Tahapan Analisis Data


Langkah ini merupakan langkah paling akhir yang harus dilakukan ketika

semua data yang diperlukan oleh peneliti telah terkumpul, kemudian peneliti akan

20
melakukan analisis untuk lebih mengetahui hasil dari penelitian yang telah

dilakukan.

3. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap

peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan

terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian

baik secara akademik maupun logiknya. Sugiono (2009:305).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu teknik yang digunakan untuk

memperoleh informasi tentang kejadian yang oleh peneliti tidak mengamati

sendiri secara langsung, baik karena tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa

lampau ataupun karena peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat kejadian itu.

Dalam penelitian ini wawancara akan dilaksanakan dengan beberapa orang

tua dan guru kelas IV pada SD Negeri Cendrawasih Spadem. Metode ini

digunakan untuk mendapatkan data mengenai peran orang tua dalam kegiatan

belajar siswa kelas IV SD Negeri Spadem.

21
Kisi - Kisi Instrumen Wawancara

Nomor Butir
No Aspek Wawancara
Soal

1. Pemilihan tema pembelajaran 1, 2, 3

2. Keterlibatan siswa dalam mengikuti rencana pembelajaran 4, 5, 6

3. Penggunaan perangkat pembelajaran 7, 8, 9, 10

4. Kendala menyusun perangkat pembelajaran 11, 12, 13,


14, 15

Gambar 3.1. Kisi-kisi Wawancara

2. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Arikunto (2002; 274) adalah mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan

sebagainya. Tujuan dari melakukan dokumentasi adalah untuk peneliti dapat

mengetahui fakta-fakta tentang hal-hal yang berkaitan dengan SD Negeri

Cendrawasih Spadem yang berhubung dengan proses pembelajaran.

4. UJI KEABSAHAN DAN ANALISIS DATA


1. Uji Keabsahan Data

Pada penelitian ini pengujian keabsahan data dilakukan meliputi

menggunakan triangulasi sumber dan member check.

a. Triangulasi Sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, selanjutnya

22
menggabungkan dan membandingkan informasi data yang diperoleh dari

beberapa sumber.

b. Melakukan membercheck, tujuan membercheck adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh

dan akan digunakan dalam penelitian laporan sesuai dengan apa yang

dimaksud sumber data atau informan Sugiono (2007: 276).

2. Analisis Data

Menurut Nasir (dalam Rosyidah 2019: 47) Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu suatu model yang

meneliti status kelompok manusia, objek, set kondisi, sistem pemikiran ataupun

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah

membuat deskripsi atau gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Dalam tahapan ini dilakukan perangkuman pemilahan, memilih hal-hal pokok

atau yang penting, selanjutnya memfokuskan pada hal-hal penting, kemudian

dicari tema dan polanya, kemudian setelah itu langkah yang terakhir adalah

melakukan penarikan kesimpulan atau menyimpulkan dan verifikasi.

b. Data display

23
Data display (penyajian data) adalah bentuk cara merangkai suatu data dalam

suatu penelitian yang memberi kemudahan peneliti untuk membuat

kesimpulan-kesimpulan atau tindakan yang diusulkan.

c. Penarikan Kesimpulan

Setelah melewati kedua tahap diatas masuklah ditahap yang terakhir. Tahap

ketiga atau tahapan terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel.

24
DAFTAR PUSTAKA

Rarastiti., Nugraheni., & Kusuma. (2015: 20). Pengaruh Peran Orang Tua,

Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas III SD Se-Gugus Sinduharjo Sleman Tahun Ajaran

2014/2015.

Hero., Hermus., Maria Ermalinda Sni. (2018). Peran Orang Tua Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Inpres

Iligetang. Jurnal Riset Pendidikan Dasar, ISSN 2615-1766.

Miranti., Ira., & Dkk. (2017). Peran Serta Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Bahasa Inggris Siswa. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol 2

No 2.

Rumbewas, S., & Dkk. (2018). Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi

Belajar Peserta Didik di SD Negeri Saribi. Jurnal Edu Mat Sains, Vol 2 No

2.

Emilia, D. (2019). Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di

SD Negeri 64 Bengkulu Selatan Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang.

Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri.

Ikhsan, F. (2008: 64). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Safitri, L. K. (2020: 11). Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Anak Pada Pembelajaran Online Di SD Negeri 5 Metro Pusat. Institut

Agama Islam Negeri Metro.

Yamin, M (2007: 82). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

25
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Zaini, H. (2010: 123). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Ramayulis. (2002: 243). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalamulia,.

Nasution. (2012: 87). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2013: 172). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana N. (2012: 110). CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar

Baru.

Moleong, L. J. (2006) Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiono. (2009). Metode Penulisan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Arikunto, & Suharsimi. (2002: 274). Prosedur Penulisan; Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosyidah, I. (2019). Peran Guru Kelas Dalam Menciptakan Suasana

Pembelajaran Yang Efektif Dan Menyenangkan Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa. Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Andriani, Anisa, Peran Guru Dalam Menghadapi Siswa Yang Berkebutuhan

Khusus.

Astuti., & Dewi. (2013). Analisis Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Pontianak. Jurnal Pendidikan

Sosiologi Dan Humaniora.

26
Dharma., & Surya. (2018). Pengolahan Dan Analisis Data Penelitian. Jakarta:

Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMTK.

Heriyanto., Prabowo., & Aan. (2013). Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-

Book. Di perpustakaan SMK Negeri 1 Semarang. http://ejournal-

s1.undip.ac.id/index.php/jip

Jailani., & Syahran M. (2014). Teori Pendidikan Keluarga Dan Tanggung Jawab

Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Islam.

Vol 8 No 2.

Yulianti, S. M., & Devy. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Masalah Sosial Melalui Metode Inquiri Di Kelas IV SDN IX Telaga Biru

Kabupaten Gorontalo. Jurnal Penelitian.

Mulyadi., Mohammad. (2011). Penelitian kuantitatif Dan Kualitatif Serta

Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. Vol

15 No 1.

Muthmainnah. (2012). Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak

Yang Androgynius Melalui Kegiatan Bermain. Jurnal Pendidikan Anak.

Vol 1 Edisi 1.

Heriyanto, Prabowo, Aan, oleh pemustaka, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol 2, No 2

22Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013,

hlm. l72- 173 23

6 Ira Miranti, dkk. Peran Serta Orang Tua Dalam Meningkatkanhasil Belajar

Bahasa Inggris Siswa, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 2 Juli 2017,

h. 120.

27
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORANG TUA SISWA

SD NEGERI CENDRAWASIH SPADEM

PERTANYAAN

1. Apakah bapak/ibu selalu memperhatikan/memantau kegiatan belajar anak di

sekolah?

2. Bagaimana cara bapak/ibu dalam memperhatikan/memantau kegiatan belajar

anak anda disekolah?

3. Apakah bapak/ibu selalu memeriksa buku pelajaran sekolah anak anda?

4. Jika bapak/ibu temui di dalam buku pelajaran anak anda terdapat nilai yang

jelek apa yang anda lakukan/katakan?

5. Jika bapak/ibu temui di dalam buku pelajaran anak anda terdapat nilai yang

bagus apa yang anda lakukan/katakan?

6. Biasanya jika anak anda punya tugas di rumah bersama siapa dia

mengerjakan?

7. Apakah bapak/ibu selalu membantu anak dalam mengerjakan tugas di

sekolah?

8. Apakah anda memfasilitasi anak bapak/ibu dengan kegiatan belajar selain di

sekolah?

9. Pernahkah bapak/ibu mengawasi anak ketika belajar dirumah?

10. Bagaimana solusi bapak/ibu agar anak-anak mau belajar dirumah?

11. Apakah ada keluhan dari anak bapak dan ibu mengenai proses pembelajaran

di sekolah?
12. Kendala apa saja yang sering di temukan bapak/ibu dalam mengajar anak di

rumah?

13. Apakah bapak/ibu memberikan arahan kepada anaknya ketika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas yang di berikan gurunya?

14. Apakah bapak/ibu selalu mengontrol waktu dan mengingatkan anak untuk

belajar?

15. Apakah bapak/ibu selalu memberikan semangat serta dukungan kepada anak

agar rajin belajar?


PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS

SD NEGERI CENDRAWASIH SPADEM

PERTANYAAN

1. Bagaimana peran orang tua murid di SD Negeri Cendrawasih Spadem?

2. Bagaimana perhatian orang tua murid pada proses pembelajaran anak?

3. Bagaimana sikap anak saat di sekolah?

4. Bagaimana prestasi anak saat di sekolah?

5. Bagaimana semangat siswa/siswi dalam mengikuti proses pembelajaran?

6. Apa yang membuat siswa/siswi di kelas kurang antusias dalam mengikuti

pembelajaran?

7. Model pembelajaran apa yang di senangi oleh siswa/siswi?

8. Apa kendala yang selalu di dapatkan saat mengajar di dalam kelas?

9. Pada saat bapak/ibu mengajar apakah murid-murid memperhatikan dengan

baik?

10. Apa yang ibu/bapak lakukan jika bertemu murid yang bandel?

11. Bagaimana guru mempersiapkan materi sebelum proses belajar mengajar

berlangsung?

12. Bagaimana cara guru memahami karakteristik setiap peserta didik di

kelas?

13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi penyimpangan perilaku peserta

didik? Lalu, bagaimana cara anda mengatasi hal tersebut?

14. Bagaimana guru mengukur perkembangan peserta didik?


15. Bagaimana cara mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap

materi yang telah di ajarkan?


PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

SD NEGERI CENDRAWASIH SPADEM

PERTANYAAN

1. Bagaimana cara Bapak memajukan sekolah ini?

2. Apa program unggulan yang akan Bapak terapkan dalam waktu dekat ini?

3. Berapa banyak guru yang menjabat sebagai kepala sekolah, di sekolah ini?

4. Berapa jumlah rata-rata penerimaan siswa baru di setiap tahunnya?

5. Apa kendala yang bapak temukan selama menjabat menjadi kepala

sekolah?

6. Apakah sarana dan prasarana maupun fasilitas di sekolah ini sudah di rasa

cukup?

7. Berapa lama bapak menjabat sebagai kepala sekolah di sekolah ini?

8. Apa tujuan pemasangan slogan-slogan maupun kata-kata di lingkungan

sekolah?

9. Apakah peraturan yang ada di sekolah ini sudah di laksanakan sepenuhnya

oleh warga sekolah?

10. Kebijakan apa yang bapak lakukan untuk mewujudkan visi dan misi

sekolah?

11. Bagaimana anda memberikan motivasi kepada seluruh warga sekolah agar

dapat menjalankan peraturan yang ada dengan penuh kesadaran?

12. Bagaimana bapak menjaga hubungan yang baik dengan guru, karyawan,

maupun siswa?
13. Bagaimana penerapan nilai toleransi dan kerukunan warga sekolah SD

Negeri Cendrawasih Spadem?

14. Bagaimana pelaksanaan nilai disiplin, kebersihan, kejujuran, dan nilai

positif lainnya di sekolah Negeri Cenderawasih Spadem?

15. Apa harapan Bapak untuk sekolah ini?

Anda mungkin juga menyukai