SPADEM MERAUKE
PROPOSAL
201886206060
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Dalam proposal ini peneliti mendapat bantuan serta bimbingan yang sangat
berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, peneliti
1. Dr. Drs. Beatus Tambaip,M.A selaku Rektor Universitas Musamus yang telah
2. Drs. Lay Riwu, M. Hum selaku dekan FKIP Universitas Musamus yang telah
3. Yonarlianti Tembang, S,Pd., M.Pd selaku selaku ketua jurusan PGSD yang
bentuk proposal, serta telah memberikan bimbingan, saran dan kritik yang
ii
6. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam menyusun proposal
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
peneliti harapkan. Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga bantuan dan
bimbingan yang diberikan menjadi amal kebaikan dan proposal ini dapat
Merauke, 2022
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
iv
2. Tahapan Analisis Data......................................................................................20
E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data...........................................................21
1. Wawancara.......................................................................................................21
2. Dokumentasi....................................................................................................22
F. UJI KEABSAHAN DAN ANALISIS DATA......................................................22
1. Uji Keabsahan Data..........................................................................................22
2. Analisis Data....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
belajar siswa. Peran orang tua juga merupakan salah satu faktor eksternal
minat belajar tinggi atau rendah yang dipengaruhi oleh peran orang tua.
Rendahnya minat belajar siswa merupakan salah satu wujud dari hambatan
rendah akan berakibat pada proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa,
mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (kkm), siswa tidak naik
Menurut Rarastiti., dkk (2015: 20) peran orang tua adalah seperangkat
tindakan yang diharapkan dari seorang ayah dan ibu dalam membantu dan
fungsi peran orang tua di dalam keluarga adalah sebagai berikut: (a) Motivator,
1
orang tua harus senantiasa memberikan dorongan terhadap anak untuk berbuat
Hero., dkk (2018) berpendapat bahwa orang tua juga mampu mendorong
atau mensupport anak untuk semakin giat dalam belajar. Dengan demikian, harus
diakui bahwa motivasi dari orang tua sangat berpengaruh bagi proses pendidikan
atau belajar anak. Oleh karena itu, orang tua harus sungguh menciptakan sebuah
lingkungan pendidikan atau belajar yang baik bagi anak-anak. Orang tua perlu
mengajar anak adalah peran aktif orang tua dalam proses pembelajaran anak.
Tanggung jawab dan peranaktif orang tua dan guru akan memberikan bimbingan
dan pendidikan yang terbaik bagi anaknya, sehingga diharapkan anaknya dapat
mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Miranti., dkk (2017) peran aktif
terhadap hasil belajar anak. Pencapaian hasil belajar ini tentu merupakan nilai
yang sangat menentukan bagi prestasi anak di sekolah. Sehingga sikap dan
perilaku yang baik seorang anak dapat mempunyai kebanggaan bagi dirinya
sendiri dan orang tuajuga dapat merancang masa depan untuk mencapai cita-cita
2
Kegiatan belajar siswa juga terkait dengan peran orang tua, dimana
peran orang tua tersebut memberikan pengaruh yang besar. Namun pada
kasus yang terjadi banyak orang tua yang masih belum memahami dan
siswa. Orang tua tidak tau peran mereka dalam membantu siswa atau
minat belajar bagi anak tersebut. Padahal seperti yang diketahui bahwa
pendidikan yang pertama kali di kenal oleh anak adalah dari keluarga dan
Dari uraian diatas nampak bahwa, orang tua memiliki peran yang sangat
kegiatan belajar anaknya dalam proses pembelajaran. Sebab orang tua sebagai
peletak dasar pendidikan bagi anak dalam keluarga yang selanjutnya akan menjadi
dasar kepribadian anak di kemudian hari. Apabila anak sejak dini telah dilatih
masa-masa yang akan datang. Demikian pula bimbingan, asuhan orang tua akan
mengadakan penelitian tentang peran orang tua dalam kegiatan belajar siswa
3
kelas agar proses kegiatan belajar dikelas menjadi terstruktur dan bermanfaat bagi
2. Identifikasi masalah
Spadem.
3. Fokus penelitian
pada peran orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak di SD Negeri
Cenderawasih Spadem.
4. Tujuan penelitian
5. Manfaat teoretik
6. Manfaat praktis
pendidikan dalam peran orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
2. Pengertian peran
Peran orang tua menurut Rumbewas., dkk (2018: 202) adalah cara-cara
yang digunakan oleh orang tua mengenai tugas-tugas yang mesti dijalankan dalam
mengasuh anak. Peran orang tua terhadap anak harus benar-benar dijalankan
sesuai dengan tugas-tugas yang semestinya dilakukan oleh orang tua, karena cara
yang dilakukan orang tua akan menjadi pegangan bagi anak tersebut. Peran adalah
pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari
kepada anak. Orang tua sebaiknya mendidik anak dengan tanggung jawab dan
kepribadian anak. Orang tua harus lebih mengajarkan tentang arti dari suatu
tangung jawab Kedisplinan juga berperan penting dalam perkembangan anak agar
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua orang tua
mestinya memberikan pendidikan kepada anak dimulai dari usia dini, karena
orang tua adalah pendidikan pertama yang diterima oleh anak. Jadi bisa di katakan
5
bahwa peran merupakan satu harapan atau bagaimana kita bertindak dan juga
individu terhadap yang lain. Melalui pola-pola kultural atau contoh perilaku ini
orang belajar siapa mereka di depan orang lain dan bagaimana mereka harus
bertindak terhadap orang lain. Peran penting dari pemahaman sosiologi, karena
Menurut Emilia (2019: 26), Peran orang tua dalam memberikan pendidikan
yang terbaik bagi anak-anaknya memang tidak perlu diragukan lagi. Banyak peran
yang dapat dilakukan orangtua terhadap anak, misalnya dengan cara menyiapkan
memberi perhatian, membantu anak ketika mengalami kesulitan belajar dan lain-
lain.
Pengertian orang tua hendaknya di artikan dalam konteks yang luas, yaitu
tidak hanya orang tua di rumah (sebagai ayah dan ibu), melainkan juga sebagian
orang tua di luar rumah (sebagai anggota masyarakat, pejabat sipil maupun
6
militer, pengusaha, agamawan, guru, dan profesi lainnya). Orang tua merupakan
orang-orang pertama yang di kenal anak. Melalui orang tualah anak mendapatkan
kesan-kesan pertama tentang dunia luar. Orang tua merupakan orang pertama
yang membimbing tingkah laku. Terhadap tingkah laku anak mereka bereaksi
sebagainya.
diri anak norma-norma tentang apa yang baik dan buruk, apa yang boleh dan tidak
boleh. Dengan demikian terbentuklah hati nurani anak yang mengarahkan tingkah
laku selanjutnya. Kewajiban orang tua ialah mengembangkan hati nurani ayng
kuat dalam diri anak. Untuk dapat mendidik dan membina anak agar bisa tumbuh
menjadi anak yang baik, maka orang tua harus bisa menjalankan peranan tersebut,
meskipun dalam menjalankan peranannya sebagai orang tua yang baik, tidaklah
muda, akan tetapi secara teoretis telah banyak di gambarkan bahwa seorang ayah
dan ibu yang baik. Pada saat-saat tertentu, secara tidak sadari, orang tua kadang
ingin di tunjukan sebagai orang tua yang baik dan bisa memahami anak.
Safitri (2020: 11) mengatakan bahwa orang tua memiliki tugas dalam
membantu proses belajar anaknya. Dalam proses belajar anak di rumah akan
sangat terdukung jika orangtua menjalankan tugasnya sebagai orang tua. tugas
orang tua yaitu melaksanakan perannya dengan benar. Menjadi orang tua
7
merupakan tugas yang sangat berat dalam membantu meningkatkan proses belajar
anak karena pada dasarnya anak lebih menyukai untuk bermain daripada belajar.
Karena menurut anak belajar menjadi hal yang sangat membosankan jadi tugas
dan tanggung jawab orang tua ialah mendidik dan memberikan dukungan kepada
anaknya, fasilitas dan perilaku yang baik agar tertanam dalam diri seorang anak
membahayakannya.
bagi hidupnya, sehingga apabila ia telah dewasa ia mampu berdiri sendiri dan
di dunia sebagai bayi yang belum dapat menolong dirinya, maka orang tua
jika tidak, ia mengelakkan tugasnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Yang
8
mendidik anaknya. orang tua mengelakkan tugas berarti juga mengelakkan
tanggung jawab.
bahwa aktivitas belajar adalah suatu usaha siswa dalam proses pembelajaran
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar. Dengan kata lain, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, karena
pada perinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku
Zaini H (2010: 123) berpendapat bahwa ketika siswa belajar dengan aktif,
berarti siswa yang mendominasi aktivitas pembelajaran, dengan ini mereka secara
aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi,
dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata, dengan belajar aktif ini, siswa
9
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak lanya mental akan
aktivitas belajar siswa adalah kegiatan siswa yang lebih mendominasi aktivitas
belajar dalam hal ini akan dilihat dari sudut pandang perkembangan konsepsi jiwa
dalam belajar itu. Karena dilihat dari sudut pandang ilmu jiwa, maka sudah barang
tentu yang menjadi fokus perhatian adalah komponen manusiawi yang melakukan
aktivitas jasmani dan rohani. Berkaitan dengan hal tersebut Nasution (2012: 87)
juga membagi ke dalam dua prinsip aktivitas belajar dan konsepsi tentang jiwa,
yaitu psike (jiwa) menurut ilmu jiwa lama dan dan psike menurut ilmu jiwa
modern. Aktivitas belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa secara garis besar
dibagi menjadi dua pandangan yakni ilmu Jiwa Lama dan Ilmu Jiwa Modern.
10
a. Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Lama
tanggapan yang secara mekanis dikuasai oleh hukum- hukum asosiasi. Disinipun
guru akan senantiasa mendominasi kegiatan. Siswa terlalu pasif, sedangkan guru
aktif dan segala inisiatif datang dari guru. Siswa ibarat botol kosong yang diisi air
oleh sang guru. Aktivitas anak terutama terbatas pada mendengarkan mencatat,
Menurut Sardiman. (2011: 99) konsepsi modern jiwa manusia itu sesuatu
yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh karena itu, secara alami
anak didik itu juga bisa menjadi aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh
anak untuk mengembangkan bakatnya, dalam pendidikan anak harus aktif. Guru
hanya dapat menyediakan bahan pelajaran, akan tetapi yang mengolah dan
mencernanya adalah anak didik itu sendiri sesuai dengan bakat dan latar belakang
kemauan masing-masing.
Sekolah adalah salah satu tempat pusat kegiatan belajar. Dengan demikian
11
yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya
mendengarkan dan mencatat saja. Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang
digolongkan oleh Paul D. Dierich (dalam Hamalik 2013: 172) membagi kegiatan
a) Kegiatan-kegiatan visual
c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan
d) Kegiatan menulis
e) Kegiatan-kegiatan menggambar
f) Kegiatan metrik
g) Kegiatan-kegiatan mental
12
Merenungkan, mengingatkan memecahkan masalah, menganalisis faktor-
h) Kegiatan-kegiatan emosional
sama lain.
a) Mendengarkan.
b) Memandang.
e) Membaca.
i) Mengingat.
j) Berfikir.
13
4. Indikator Aktivitas Belajar Siswa
Menurut Sudjana (2012: 110) indikator aktivitas belajar siswa yang dilihat
lain.
dilakukan guru.
baru pertama kali dilakukan. Sebelumnya penelitian tentang peran orang tua
1. Penelitian yang dilakukan oleh Deska Emilia yang berjudul Peran Orang Tua
14
Selatan Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang. Dari hasil observasi
keseluruhan yang dilakukan maka terlihat bahwa berbagai jenis peran yang
dilakukan oleh orang tua dalam kegiatan belajar Anak ada yang perannya
utuh, karena orang tuanya berada di rumah sehingga bisa dengan mudah
kesibukannya dengan pekerjaan, ada orang tua yang sibuk bekerja namun bisa
berperan dengan baik dalam kegiatan belajar anaknya di sekolah. Hal ini juga
berdampak dengan kegiatan belajar anaknya di dalam kelas. Orang tua yang
berperan baik dalam kegiatan belajar anaknya di kelas akan membuat anak
lebih antusias dalam belajar. Sedangkan orang tua yang kurang berperan
belajar di dalam kelas. Dan mengenai peran orang tua dalam menumbuhkan
minat belajar anak di SDN 64 Bengkulu Selatan Desa Suka Nanti kecamatan
suatu pendidikan untuk masa depan anak, sebagai fasilitator terhadap segala
menjadi permasalahan anak, memberikan arahan yang jelas untuk masa depan
faktor intern dari dalam diri anak maupun faktor ekstern dari luar diri anak,
faktor lingkungan, orang tua, dan motivasi, kondisi anak, bahkan kondisi guru
pun berpengaruh. Faktor dari dalam diri anak merupakan kesadaran dalam
15
diri anak bahwa belajar saat ini adalah kepentingan dirinya pada masa
mendatang. Faktor dari luar adalah kurangnya perhatian dan motivasi dari
orang tua untuk mendorong anaknya dalam belajar. Orang tua menyerahkan
sepenuhnya pendidikan pada guru dan orang tua sibuk dengan mencari
nafkah.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Laila Kanti Safitri yang berjudul Peran Orang
nilai yang tinggi maka orang tua memberikan reward atau hadiah namun jika
lagi. Kemudian 25% atau sebanyak 3 orang tua memberikan fasilitas kepada
anaknya yang gunanya sebagai penunjang pembelajaran online yang saat ini
Handphone dan juga kuota internet. Ada 17% atau sebanyak 2 orang tua
16
pada pembelajaran online lebih ditingkatkan lagi. Selanjutnya 17% atau
dalam hal kegiatan sekolah. Bahkan jika anak tersebut memiliki tugas yang
dikarenakan ada beberapa orang tua yang tidak paham dengan materi
3.
6. KERANGKA PIKIR
agar arah dan tujuannya semakin jelas. Berdasarkan uraian dari teori dan
17
Peran Orang Tua Kegiatan Belajar Anak
Pengajaran
Jika kita lihat pada kerangka konseptual di atas kita bisa mengetahui bahwa
peran orang tua berkitan dengan minat. Dimana peran orang tua meliputi memberi
kasih sayang dan mendidik anak. Sedangkan dalam minat belajar anak adanya
rasa ingin tahu dan kebutuhan dalam proses belajar anak. Sebuah pengajaran akan
sempurna didapat ketika pengajaran tersebut difasilitasi oleh orang tua dan orang
tua ikut serta dalam proses pengajaran tersebut. Jika hal ini terjadi maka akan
tumbuh minat belajar anak.
7. PERTANYAAN.PENELITIAN
Adapun pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimana peran orang tua dalam
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dan peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Spadem.
3. Subjek Penelitian
sampling yaitu karena dinyatakan cocok dengan masalah penelitian yang ingin
dibahas. Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan orang yang dianggap paling
memudahkan peneliti dalam menelusuri sesuatu yang diteliti. Subjek utama dalam
19
penelitian ini yaitu beberapa orang tua dari siswa yang berada di kelas IV SD
tua dalam kegiatan belajar siswa, dan guru kelas serta kepala sekolah untuk
dibahas.
4. Prosedur Penelitian
dirangkum dari awal hingga akhir penelitian. Bogdan dan Taylor (dalam
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang
harus memahami dengan benar waktu yang tepat terhadap penelitiannya. Dalam
semua data yang diperlukan oleh peneliti telah terkumpul, kemudian peneliti akan
20
melakukan analisis untuk lebih mengetahui hasil dari penelitian yang telah
dilakukan.
adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap
terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian
1. Wawancara
sendiri secara langsung, baik karena tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa
lampau ataupun karena peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat kejadian itu.
tua dan guru kelas IV pada SD Negeri Cendrawasih Spadem. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data mengenai peran orang tua dalam kegiatan
21
Kisi - Kisi Instrumen Wawancara
Nomor Butir
No Aspek Wawancara
Soal
2. Dokumentasi
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan
22
menggabungkan dan membandingkan informasi data yang diperoleh dari
beberapa sumber.
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh
dan akan digunakan dalam penelitian laporan sesuai dengan apa yang
2. Analisis Data
Menurut Nasir (dalam Rosyidah 2019: 47) Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu suatu model yang
meneliti status kelompok manusia, objek, set kondisi, sistem pemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuat deskripsi atau gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
a. Reduksi Data
dicari tema dan polanya, kemudian setelah itu langkah yang terakhir adalah
b. Data display
23
Data display (penyajian data) adalah bentuk cara merangkai suatu data dalam
c. Penarikan Kesimpulan
Setelah melewati kedua tahap diatas masuklah ditahap yang terakhir. Tahap
ketiga atau tahapan terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
yang kredibel.
24
DAFTAR PUSTAKA
Rarastiti., Nugraheni., & Kusuma. (2015: 20). Pengaruh Peran Orang Tua,
2014/2015.
Hero., Hermus., Maria Ermalinda Sni. (2018). Peran Orang Tua Dalam
Miranti., Ira., & Dkk. (2017). Peran Serta Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil
No 2.
Rumbewas, S., & Dkk. (2018). Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi
Belajar Peserta Didik di SD Negeri Saribi. Jurnal Edu Mat Sains, Vol 2 No
2.
Emilia, D. (2019). Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di
Safitri, L. K. (2020: 11). Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Yamin, M (2007: 82). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
25
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Hamalik, O. (2013: 172). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sudjana N. (2012: 110). CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru.
Rosdakarya.
Bandung: Alfabeta.
Khusus.
Astuti., & Dewi. (2013). Analisis Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil
26
Dharma., & Surya. (2018). Pengolahan Dan Analisis Data Penelitian. Jakarta:
Heriyanto., Prabowo., & Aan. (2013). Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-
s1.undip.ac.id/index.php/jip
Jailani., & Syahran M. (2014). Teori Pendidikan Keluarga Dan Tanggung Jawab
Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Islam.
Vol 8 No 2.
Yulianti, S. M., & Devy. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
15 No 1.
Vol 1 Edisi 1.
22Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013,
6 Ira Miranti, dkk. Peran Serta Orang Tua Dalam Meningkatkanhasil Belajar
Bahasa Inggris Siswa, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 2 Juli 2017,
h. 120.
27
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORANG TUA SISWA
PERTANYAAN
sekolah?
4. Jika bapak/ibu temui di dalam buku pelajaran anak anda terdapat nilai yang
5. Jika bapak/ibu temui di dalam buku pelajaran anak anda terdapat nilai yang
6. Biasanya jika anak anda punya tugas di rumah bersama siapa dia
mengerjakan?
sekolah?
sekolah?
11. Apakah ada keluhan dari anak bapak dan ibu mengenai proses pembelajaran
di sekolah?
12. Kendala apa saja yang sering di temukan bapak/ibu dalam mengajar anak di
rumah?
14. Apakah bapak/ibu selalu mengontrol waktu dan mengingatkan anak untuk
belajar?
15. Apakah bapak/ibu selalu memberikan semangat serta dukungan kepada anak
PERTANYAAN
pembelajaran?
baik?
10. Apa yang ibu/bapak lakukan jika bertemu murid yang bandel?
berlangsung?
kelas?
PERTANYAAN
2. Apa program unggulan yang akan Bapak terapkan dalam waktu dekat ini?
3. Berapa banyak guru yang menjabat sebagai kepala sekolah, di sekolah ini?
sekolah?
6. Apakah sarana dan prasarana maupun fasilitas di sekolah ini sudah di rasa
cukup?
sekolah?
10. Kebijakan apa yang bapak lakukan untuk mewujudkan visi dan misi
sekolah?
11. Bagaimana anda memberikan motivasi kepada seluruh warga sekolah agar
12. Bagaimana bapak menjaga hubungan yang baik dengan guru, karyawan,
maupun siswa?
13. Bagaimana penerapan nilai toleransi dan kerukunan warga sekolah SD