Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM)


PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
DI KANTOR NOTARIS/PPAT SRI REJEKI SUKSESSILAWATI.,SH

Oleh :

NIM 1163050015 Aulia Ferbriando

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM VI / A


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN

PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

DI KANTOR NOTARIS/PPAT SRI REJEKI SUKSESSILAWATI.,SH

Oleh :

NAMA : AULIA FEBRIANDO


NIM : 11163050015

Telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk dinilai dan dapat dikeluarkan nilai
akhir (Kumulatif) untuk Praktik Profesi Mahasiswa.

Mengetahui Ketua Prodi, Menyetujui Pembimbing,

Dr. H. Utang Rosidin, S.H.,M.H. M. Irsan Nasution, SH.,MH.


NIP. 197902052007101004 NIP. 196409691999031001.
SRI REJEKI SUKSESSILAWATI. SH
NOTARIS/PPAT PAYAKUMBUH
SK MENKEH RI No. C-198 HT 03.01 TH. 1996 tgl : 25-6-1996
Jl. Pacuan Kel. Kubu Gadang, Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh

SURAT KETERANGAN
P17.08/ /MN.10.21/VI/2019

Kantor Notaris/PPAT Sri Rejeki Suksessilawati., SH dengan ini menerangkan


bahwaa nama-nama dibawah ini:

No. Nama NIM Nilai


1 Aulia Febriando 1163050015

Telah melaksankan Praktik Profesi Mahasiswa pada Kantor Notaris/PPAT Sri


Rejeki Suksessilawati., SH yang dilaksanakan dari tangal 17 Juli 2019 dengan nilai sebagaimana
tercantum diatas.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Payakumbuh, 17 Juni 2019.


NOTARIS/PPAT PAYAKUMBUH

SRI REJEKI SUKSESSILAWATI, SH


NILAI LAPORAN PRAKTIK PROFESI MAHASISWA PROGRAM STUDI
ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SUNAN


GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK
2018/2019

NIM NAMA NILAI


1163050015 Aulia Febriando

Bandung, ............................2019
Pembimbing,

M. Irsan Nasution, SH.,MH.


NIP. 196409691999031001
NILAI KUMULATIF PRAKTIK PROFESI MAHASISWA PROGRAM
STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SUNAN


GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK
2018/2019

NILAI
NO
NIM NAMA KUMULATIF
.
K L NILAI
1 1163050015 Aulia Febriando
2
3
4
5

Bandung, ............................2019
Panitia,

Keterangan :
K: Kehadiran, L: Laporan
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis aturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
beserta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan proposal ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan berjudul “Analisis Mutu Layanan Terhadap
Program Jaminan Ketenagakerjaan Setelah PT Jamsostek Bertransformasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan”.
Proposal penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Hukum Ketenagakerjaan yang dibimbing oleh bapak Ikhwan Aulia Fatahilah S.H.,M.H.
Penulis menyadari bahwasanya proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Bandung, 03 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 2
BAB II METODE PENELITIAN....................................................................................... 3
BAB II HASIL PENELITIAN
A. Implikasi Aspek Kelembagaan Setelah Bertranformasi ............................................ 5
B. Analisis Aktifitas Investasi pasca Transformasi ........................................................ 8
C. Analisis Kinerja Keuangan ........................................................................................ 9
D. Analisis Dampak Transformasi terhadap Laporan Keungan ..................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Profesi Mahasiswa


Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, bahwa pendidikan program sarjana diarahkan untuk
menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian
tertentu, sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan
merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan
keahliannya. Di samping itu, seorang sarjana juga dituntut mampu
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya
sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan
pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tata kehidupan bersama.
Sejalan dengan orientasi pendidikan tinggi tersebut, pendidikan
yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung adalah
untuk menyiapkan para mahasiswa agar memiliki kemampuan
akademik dalam bidang ilmu hukum yang kompeten dan profesional.
Karena itu, diperlukan pembekalan dan pengenalan pengetahuan
tentang seluruh aspek yang berkaitan dengan ke-ilmu hukum-an, baik
dalam tataran teoritis maupun praktis.
Prodi Ilmu Hukum adalah salah satu prodi yang ada di Fakultas
Syari`ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang
melaksanakan kegiatan akademik dalam bidang ilmu hukum. Prodi ini
secara khusus melakukan kajian hukum dari aspek hukum positif
yang disandingkan dengan hukum Islam sebagai bagian integral
prinsip UIN
Sunan Gunung Djati Bandung yakni “Wahyu Memandu Ilmu”. Oleh
karena itu, Prodi Ilmu Hukum merupakan ujung tombak dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan
kurikulum yang hendak di capai. Salah satu tujuan dari Prodi IH adalah
menyelenggarakan pendidikan hukum berbasis syariah yang berdaya
saing di tingkat nasional dan Asia Tenggara dalam rangka
pembangunan nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya kegiatan
kurikuler yang terencana dan terarah di luar kegiatan perkuliahan
berupa Praktik Profesi Mahasiswa (PPM), yang langsung memberikan
pengalaman praktis kepada mahasiswa dan menunjang kegiatan
belajar mengajar. Dalam hal ini, Praktik Profesi Mahasiswa menjadi
salah satu jenis praktik yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa
Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung
Djati Bandung.

B. Dasar Penyelenggaraan Praktik Profesi Mahasiswa

Dasar penyelenggaraan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) Ilmu


Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati
Bandung adalah:
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
c. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
e. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan IAIN
Sunan Gunung Djati Bandung menjadi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung;
f. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
g. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 07 Tahun 2013 tentang
Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
h. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Statuta UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
i. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/06361 Tanggal 06
Juli 2015 tentang Pengangkatan Rektor UIN Sunan Gunung Djati
Bandung; dan
j. Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Nomor
Un.05/II.2/KP.07.6/151/2015 Tanggal 08 September 2015 tentang
Pengangkatan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.

C. Tujuan Praktik Profesi Mahasiswa

Tujuan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) adalah:


1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa
Prodi Ilmu Hukum tentang teknik dan strategi
penyusunan akta otentik dan kontrak/perjanjian
(kekhususan hukum perdata);
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa
Prodi Ilmu Hukum tentang tata cara dan teknik beracara di lembaga
peradilan (kekhususan hukum pidana dan hukum tata negara);
3. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa Prodi
Ilmu Hukum mengenai ruang lingkup, tugas dan wewenang
lembaga tempat Praktik.
4. Memberikan pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa
berbagai akta atau putusan-putusan di lembaga peradilan.

D. Bentuk Kegiatan Praktik


Kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) dilakukan dalam
bentuk magang, pengamatan dan simulasi lapangan, yang dilakukan di
lembaga tempat praktik dengan materi praktik meliputi: teknik
penyusunan naskah akta, administrasi umum, administrasi peradilan,
dan proses beracara serta penyelesaian perkara sesuai dengan prosedur
dan kewenangannya.

E. Tempat dan Waktu Kegiatan


Tempat kegiatan diselenggarakan sesuai dengan
kekhususan mahasiswa. Untuk kekhususan Hukum Perdata di Kantor
Notaris, Kantor Badan Pertanahan Nasional dan Bagian Hukum dan
Admininstrasi Perusahaan. Untuk kekhususan Hukum Pidana di
Pengadilan Tinggi, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan
Negeri, Polda Jawa Barat, Polres Kab/Kota dan Kantor Hukum.
Sedangkan untuk kekhususan Hukum Tata Negara diselenggarakan di
Mahkamah Konstitusi, KPU Prov/Bawaslu Prov, dan Kantor Pemda
Provinsi dan Kab/Kota, Kantor DPRD Provinsi dan Kab/Kota.
Rekomendasi waktu kegiatannya dilaksanakan pada 17 Juni s.d 17
Juli 2019.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kantor Notaris/PPAT Sri Rejeki Suksessilawati, SH

Kantor Notaris/PPAT Sri Rejeki Suksessilawati., SH didirkan dan


dipelopori oleh Sri Rejeki Suksessilawati.,SH dengan daerah kerja Kota
Payakumbuh, didirakan berdasarka SK MENKEH RI No. C-198 HT 03.01
TH. 1996 tgl : 25-6-1996 dan beralamat di Jl. Pacuan Kel. Kubu Gadang,
Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh Payakumbuh.

Foto 1. Gedung Kantor Notaris Sri Rejeki Suksessilawati

B. Visi dan Misi


Visi :
Kantor Notaris dan PPAT NoorLaila Hayati, S.H., M.Kn.
Memberikan Perlindungan Hukum Kepada Masyarakat Individu dan
Perusahaan Dalam Setiap Transaksi Bisnis dan Pertanahan Secara Cepat,
Efisien, Efektif dan Menjunjung Tinggi Etika dan Integritas.
Misi :
1. Membangun dan Memelihara Kepercayaan antara Kantor Notaris dengan
klien.
2. Standard Operational Procedure /SOP yang efektif efisien dalam
memberikan pelayanan secara Profesional.
3. Menciptakan hubungan yang Sinergi antara karyawan dan Kantor
Notaris/PPAT serta klien dalam setiap pelayanan dengan service excellent.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG

A. Kedudukan Notaris

1. Kedudukan jabatan notaris adalah sebagai pejabat umum/pejabat negara,


hal ini dikarenakan kedudukan jabatan notaries dalam kapasitas sebagai
pembuat akta otrentik maupun sebagai pembuat akta tanah, diangkat
(disumpah) dan diberhentikan oleh Pemerintah dalam hal ini kementerian
terkait.

2. Kedudukan jabatan notaris dalam kapasitas sebagai pembuat akta otrentik


maupun sebagai pembuat akta tanah, adalah memiliki tugas untuk
memberikan pelayanan pengesahan/legalisasi atas pengikatan-pengikatan
hukum oleh masyarakat, dalam rangka memberikan kepastian hukum.

B. Tugas Notaris dan Kewenangan Notaris

tugas dan kewenangan dari pada Notaris telah ditegaskan dalam Pasal
15 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 sebagai berikut:

1. Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan,


perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan dan/ atau yang dikehendaki oleh yeng berkepentingan untuk
dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan
akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta,
semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan
oleh undang-undang.
2. Notaris berwenang pula:
1) Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal
surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus.
2) Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam
buku khusus.
3) Membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan
yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam
surat yang bersangkutan.
4) Melakukan pengesahan kecocokan foto kopi dengan surat aslinya.
5) Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan
akta.
6) Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan.
7) Membuat akta risalah lelang
Berdasarkan tugas dan kewenangan Notaris yang ditegaskan dalam
UUJN, selanjutnya Habib Adjie (2008: 78) membagi dalam tiga ranah
kewenangan yakni kewenangan umum (Pasal 15 ayat 1 UUJN),
kewenangan khusus (Pasal 15 ayat 2 UUJN), kewenangan yang akan
ditentukan kemudian (Pasal 15 ayat 3 UUJN).

Maksud dari pada kewenangan umum adalah kewenangan untuk


membuat akta secara umum dengan batasan sepanjang:

1. Tidak dikecualikan kepada pejabat lain yang ditetapkan oleh undang-


undang.
2. Menyangkut akta yang harus dibuat atau berwenang membuat akta
otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang
diharuskan oleh aturan hukum atau dikehendaki oleh yang
bersangkutan.
3. Mengenai subjek hukum (orang atau badan hukum) untuk kepentingan
siapa akta itu dibuat atau dikehendaki oleh yang berkepentingan (Habib
Adjie: ibid).

Namun ada juga wewenang dari pada Notaris untuk membuat akta
otentik menjadi wewenang atau pejabat instansi lain seperti:

1. Akta pengakuan anak diluar kawin (Pasal 281 BW).


2. Akta berita acara tentang kelalaian penyimpan jabatan hipotik (Pasal
1127 BW).
3. Akta berita acara tentang penawaran pembayaran tunai dan konsinyasi
(Pasal 1405 dan Pasal 1406 BW).
4. Akta protes wesel dan cek (Pasal 143 dan 218 Wvk).
5. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Pasal 15 ayat 1 UUHT)
6. Membuat akta risalah lelang (Pasal 8 Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 338/ KMK.01/ 2000)

Selanjutnya kewenangan khusus ditegaskan dalam Pasal 15 ayat 2


UUJN, yang ditambah lagi melalui kewajiban Notaris (Pasal 16 ayat 3
UUJN) untuk membuat akta dalam bentuk in originali:
1. Pembayaran uang sewa, bunga, dan pensiun.
2. Penawaran pembayaran tunai.
3. Protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga.
4. Akta kuasa.
5. Keteranga kepemilikan.
6. Akta lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan kewenangan yang ditentukan kemudian, adalah kewenangan
yang akan ditentukan berdasarkan aturan hukum lain yang akan datang
kemudian (ius constitendum). Kewenangan yang dimaksud di sini adalah
kewenangan yang kemudian lahir setelah terbentuk peraturan perundang-
undangan dalam bentuk Undang-undang. Namun juga dapat diketemukan
wewenang Notaris bukan dengan pengaturan Undang-undang dikemudian
hari, dapat saja melalui tindakan hukum tertentu yang harus di buat dengan
akta Notaris seperti pendirian partai politik yang wajib dibuat dengan akta
Notaris.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

A. Akta yang Bisa Dibuat di Kantor Notaris / PPAT Sri Rejeki


Suksessilawati., SH.
Praktik Profesi Mahasiswa ini dilaksanakan pada Kantor Notaris/PPAT
Sri Rejeki Suksessilawati., SH yang dan beralamat di Jl. Pacuan Kel. Kubu
Gadang, Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh. Kantor tersebut berdiri
berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia nomor : C-198 HT 03.01 TH. 1996 tanggal 25 Juni 1996.
Notaris sebagai abdi masyarakat mempunyai tugas melayani masyarakat
dalam bidang perdata, khususnya dalam hal pembuatan akta-akta otentik. Fungsi
dan peran Notaris dalam gerak pembangunan nasional yang semakin kompleks
dewasa ini tentunya makin luas dan makin berkembang.
Adapun berikut akta yang bisa dibuat oleh dan / atau di hadapan Kantor
Notaris/PPAT Sri Rejeki Suksessilawati., SH adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Akta Jual Beli, Pengikatan Jual Beli, Perubahan akta jual beli,
pembatalan pengikatan jual beli dan jual beli bangunan serta pengoperan
hak sewa atas tanah, yang dilakukan secara tunai, cicilan dan over kredit;
2. Pembuatan Akta Hibah dan akta Pengikatan Hibah atas tanah/bangunan,
dari orang tua ke anak atau sebaliknya dan hibah kepada orang lain;
3. Pembuatan Akta Tukar menukar, perubahan dan pembatalan akta tukar
menukar tanah/bangunan;
4. Pembuatan Akta Sewa menyewa tanah/rumah, ruko, kios, perpanjangan
sewa, perubahan sewa, pengosongan bangunan objek/tempat sewa,
pembuatan akta sewa bangun, pinjam pakai dan pembatalan sewa
menyewa;
5. Pembuatan Akta Wakaf kepada Lembaga keagamaan/sosial
kemasyarakatan dan pensertipikatan tanah wakaf;
6. Pembuatan Akta Pemisahan dan Pembagian (harta berupa
Tanah/bangunan) karena warisan, perceraian atau kehendak para pemilik;
7. Pembuatan Akta Pendirian PT, Koperasi, CV, Yayasan, Perusahaan
Dagang, Perkumpulan, LSM, Partai Politik, baik pusat maupun cabang
dan pembubaran
badan usaha dan badan hukum tersebut;
8. Pembuatan Akta Pemberian kuasa, perubahan, pemindahan, pencabutan
kuasa-kuasa, antara lain kuasa membeli, menjual, menjaminkan,
menyewakan, menghibahkan, mewakafkan tanah bangunan, kuasa
mendirikan badan, menghadiri RUPS dan lain-lain;
9. Jual beli secara tunai, cicilan, dan over kredit benda selain tanah/
bangunan, antara lain kendaraan bermotor, mesin-mesin, badan usaha
dan badan hukum, saham PT dan lain-lain;
10. Pembuatan akta perjanjian-perjanjian, pernyataan dan lain-lain;
11. Layanan jasa lain, antara lain pensertipikatan tanah, split/pemecahan
sertipikat, pembuatan surat keterangan ahli waris, IMB, Legalisasi dan
waarmerking surat/ perjanjian.
B. Dokumen-Dokumen yang Harus dipunyai Setiap Notaris Sebelum
Menjalankan jabatan Profesi.
Berdasarkan wawancara dengan ibu Sri Rejeki Suksessilawati., SH
Adapun Dokumen-dokumen yang harus dipunyai setiap Notaris sebelum
menjalankan jabatan profesi, antara lain sebagai berikut :

1. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia tentang Pengangkatan sebagai Notaris;

2. Berita Acara Sumpah Notaris ;

3. Sertipikat Cuti Notaris ;

4. Buku Daftar Akta, Buku Daftar surat di bawah tangan yang Disahkan, Buku
Daftar surat di bawah tangan yang Dibukukan dan Buku Daftar Protes yang
telah diberi nomor urut, distempel dan diparaf Majelis Pengawas Daerah,
kecuali pada halaman pertama dan terakhir ditandatangani oleh Majelis
Pengawas Daerah.

Pasal 1 butir 13 UUJN menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan


Protokol Notaris adalah kumpulan dokumen yang merupakan arsip negara yang
harus disimpan dan dipelihara oleh Notaris. Peyimpanan dan pemeliharaan
Protokol Notaris tersebut terus berlangsung walaupun Notaris yang bersangkutan
telah pensiun atau bahkan sudah meninggal dunia. Protokol Notaris tersebut
diserahkan kepada Notaris lain sebagai Pemegang Protokol Notaris.

Pasal 62 UUJN mengatur mengenai alasan-alasan apa yang mendasari


dilakukannya penyerahan Protokol Notaris. Selengkapnya Pasal 62 UUJN
menyebutkan bahwa penyerahan Protokol Notaris dilakukan dalam hal Notaris:

a. meninggal dunia ;

b. telah berakhir masa jabatannya ;

c. minta sendiri ;

d. tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas


jabatan sebagai Notaris secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) tahun ;

e. diangkat menjadi pejabat negara ;

f. pindah wilayah jabatan ;

g. diberhentikan sementara ; atau

h. diberhentikan dengan tidak hormat.

Sedangkan dalam Penjelasan Pasal 62 UUJN, disebutkan bahwa Protokol


Notaris terdiri atas:

a. Minuta Akta;

Minuta akta adalah asli akta Notaris, dimana di dalam minuta akta ini
terdiri dari (dilekatkan) data-data diri para penghadap dan dokumen lain yang
diperlukan untuk pembuatan akta tersebut. Setiap bulannya minuta akta harus
selalu dijilid menjadi satu buku yang memuat tidak lebih dari 50 akta. Pada
sampul setiap buku tersebut dicatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun
pembuatannya.

b. Buku daftar akta atau Repertorium;

Dalam Repertorium ini, setiap hari Notaris mencatat semua akta yang
dibuat oleh atau dihadapannya baik dalam bentuk minuta akta maupun Originali
dengan mencantumkan nomor urut, nomor bulanan, tanggal, sifat akta dan nama
para penghadap.

c. Buku daftar akta di bawah tangan yang penandatanganannya dilakukan di


hadapan Notaris atau akta di bawah tangan yang didaftar; Notaris wajib mencatat
surat-surat di bawah tangan, baik yang disahkan maupun yang dibukukan dengan
mencantumkan nomor urut, tanggal, sifat surat dan nama semua pihak
d. Buku daftar nama penghadap atau Klapper;
Notaris wajib membuat daftar Klapper yang disusun menurut abjad dan
dikerjakan setiap bulan, dimana dicantumkan nama semua orang/pihak yang
menghadap, sifat dan nomor akta.

e. Buku daftar protes;

Setiap bulan Notaris menyampaikan Daftar Akta Protes dan apabila tidak
ada, maka tetap wajib dibuat dengan tulisan “NIHIL”.

f. Buku daftar wasiat; dan

Notaris wajib mencatat akta-akta wasiat yang dibuatnya dalam Buku


Daftar Wasiat. Selain itu, paling lambat pada tanggal 5 setiap bulannya, Notaris
wajib membuat dan melaporkan daftar wasiat atas wasiat-wasiat yang dibuat pada
bulan sebelumnya. Apabila tidak ada wasiat yang dibuat, maka Buku Daftar
Wasiat tetap harus dibuat dan dilaporkan dengan tulisan “NIHIL”.

g. Buku daftar lain yang harus disimpan oleh Notaris

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Salah satunya


adalah Buku Daftar Perseroan Terbatas, yang mencatat kapan Pendiriannya dan
dengan akta nomor dan tanggal berapa, Perubahan Anggaran Dasar atau
Perubahan susunan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pemegang
Sahamnya.

Di samping Buku Daftar yang termasuk dalam Protokol Notaris yang telah
disebutkan di atas, seorang Notaris yang baik seyogyanya mengadministrasikan
dan membuat tata kearsipan terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Buku Daftar Akta Harian ;

2. Map khusus yang berisikan minuta-minuta akta sebelum dijilid menjadi Buku
setiap bulannya ;

3. File Arsip Warkah Akta ;

4. File Arsip yang berisikan copy Surat Di Bawah Tangan Yang Disahkan ;

5. File Arsip yang berisikan copy Surat Di Bawah Tangan Yang Dibukukan ;

6. File Arsip yang berisikan copy Daftar Protes ;

7. File Arsip Copy Collatione (yaitu copy dari surat di bawah tangan berupa
salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat
yang bersangkutan) ;

8. File Arsip Laporan Bulanan Notaris kepada Majelis Pengawas Daerah (MPD)
yang dilampiri dengan tanda terima dari MPD ;
9. File Arsip yang berisikan Laporan Wasiat kepada Direktur Perdata cq Balai
Harta Peninggalan Sub Direktorat Wasiat;

10. File Arsip yang berisikan tanda terima salinan Akta;

11. Buku Surat Masuk dan Surat Keluar Notaris ;

12. File Arsip Surat Masuk Notaris ;

13. File Arsip copy Surat Keluar Notaris ;

14. Buku Daftar tentang Badan Hukum Sosial dan Badan Usaha yang bukan
badan hukum yang dibuat di kantornya.

C. Hasil Temuan dan Produk-Produk di Kantor Notaris Sri Rejeki


Suksessilawati., SH.

Setiap bulan, selambat-lambatnya tanggal 15, Notaris wajib


menyampaikan secara tertulis salinan yang telah disahkannya dari daftar Akta dan
daftar lain yang dibuat pada bulan sebelumnya kepada Majelis Pengawas Daerah
(= Laporan Bulanan).

Contoh Laporan Bulanan Akta, adalah sebagai berikut :

Payakumbuh, 10 Juli 2019

Nomor : 001/IV/2011
Lampiran : 4 berkas
Hal : Penyampaian Salinan Akta Yang Telah Disahkan dari Daftar Akta,
Daftar Surat Di Bawah Tangan Yang Disahkan & Yang Dibukukan
serta Salinan Daftar Protes

Kepada Yth.
Ketua Majelis Pengawas Notaris Daerah Sumatera Barat
JL. Soekarno Hatta no. 26
Padang

Dengan Hormat,
Untuk memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30
tahun 2004 tentang jabatan Notaris dan sehubungan dengan Pasal 38 ayat (1)
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
M.02.PR.08.10 Tahun 2004 tanggal 7 Desember 2004, maka dengan ini saya
sampaikan :
1. Salinan yang telah disahkan dari Buku daftar Akta, yang dibuat dalam bulan
Maret 2011, dengan nomor bulanan 01 sampai dengan nomor 25 dan nomor
urut repertorium 50 sampai dengan nomor 75;
2. Salinan dari daftar Surat Di Bawah Tangan Yang Disahkan yang dibuat dalam
bulan Maret 2011, dengan nomor urut Leg. 10/2011
3. Salinan dari daftar Surat Di Bawah Tangan Yang Dibukukan yang dibuat
dalam Bulan Maret 2011, dengan nomor urut Reg. 10/201; Salinan daftar
Protes seperti dimaksud dalam Pasal 143 C dan Pasal 218 C Kitab Undang-
Undang Hukum dagang yang dibuat dalam bulan Maret 2011, NIHIL.

Demikian disampaikan, agar dapat diterima dengan baik dan dipergunakan


sebagaimana mestinya.
Hormat saya,
Notaris di Payakumbuh,

(Sri Rejeki Suksessilawati., SH)

Dalam menjalankan jabatannya, Notaris harus memiliki integritas dan


bertindak profesional. Pada saat mengucapkan sumpah jabatannya pun Notaris
berjanji untuk menjalankan jabatannya dengan amanah, jujur, seksama, mandiri
dan tidak berpihak serta menjaga sikap, tingkah laku dan menjalankan
kewajibannya sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat dan
tanggung jawab.

Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak Notaris,


baik disengaja maupun tidak, dalam melaksanakan jabatannya melakukan
perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan dan kode
etik. Pelanggaran tersebut antara lain :

1. Notaris mempunyai papan nama lebih dari satu di tempat berbeda ;

2. Papan nama Notaris masih terpampang, sedangkan Notarisnya sudah pensiun


atau sudah meninggal dunia ;

3. Notaris sudah pensiun tetapi tidak menyerahkan Protokolnya ;

4. Notaris sudah meninggal dunia tetapi Protokolnya masih disimpan oleh ahli
waris, tidak diserahkan kepada Notaris yang sudah ditunjuk sebagai Pemegang
Protokol;

5. Notaris tidak membuat buku-buku daftar yang merupakan Protokol Notaris,


seperti Buku Daftar Akta atau Repertorium dan Buku Daftar Nama Penghadap
atau Klapper. Sedangkan di dalam minuta akta dibundel dokumen-dokumen yang
tidak perlu dilekatkan, seperti kwitansi biaya pembuatan akta.

C. Tata Cara Pembuatan Akta

Menurut ketentuan pasal 1 butir 7 ketentuan Undang- Undang No. 30 Tahun


2004 tentang Jabatan Notaris disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Akta Notaris
adalah akta autentik yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris menurut bentuk dan tata
cara yang ditetapkan dalam undang-undang, dalam hal ini adalah ketentuan dalam
undang-undang jabatan notaris ini.

Bentuk dan Sifat Akta

(1) Setiap akta Notaris terdiri atas:

a. awal akta atau kepala akta;

b. badan akta; dan

c. akhir atau penutup akta.

(2) Awal akta atau kepala akta memuat:

a. judul akta;

b. nomor akta;

c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan

d. nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.

(3) Badan akta memuat:

a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan,


kedudukan, tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili;

b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap;

c. isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang berkepentingan;
dan

d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan
tempat tinggal dari tiap-tiap saksi pengenal.

(4) Akhir atau penutup akta memuat:

a. uraian tentang pembacaan akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
huruf I atau Pasal 16 ayat (7);

b. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan


akta apabila ada;

c. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan
tempat tinggal dari tiap-tiap saksi akta; dan

d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan akta atau
uraian tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pencoretan,
atau penggantian.
Berikut Contoh dalam pembuatan akta :
1. Judul Akta/ Kepala Akta;
Contoh:

SURAT KUASA
Nomor : 08/…./…../2019

Contoh : Pada hari ini, Pukul Waktu Indonesia Bahagian Barat, (10.00 WIB), 13
Juli 2019. Berhadapan dengan saya, Sri Rejeki Suksessilawati SH, Sarjana
Hukum, Notaris di Kota Payakumbuh dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya
notaris kenal dan akan disebut pada akhir akta ini ;
Tuan D ………,…….(pek/jab)………………., bertempat tinggal
di……………………, Jalan………………. Nomor…………,Pemegang Kartu
Tanda Penduduk No..........Untuk Sementara Berada di Kota Payakumbuh.----------
-----------------------------------

2. Premisse, terdiri dari :


Contoh :

Bahwa penghadap tersebut dengan ini Menurut Keterangannya dalam hal


ini bertindak dalam Jabatannya selaku ------ dari dan oleh karena itu untuk dan
atas nama Perseroan Komanditer ”CV. ANDO” berkedudukan di Kota
Payakumbuh, - didirikan berdasarkan Akta tertanggal 11 (Sebelas) Febuari 2019
(dua ribu sembilan belas) Nomor 7, dibuat dihadapan Sri Rejeki Suksesilawati,
SH , Sarjana Hukum, waktu itu Notaris di Kota Payakumbuh. Penghadap
bertindak seperti tersebut diatas dengan ini menerangkan memberikan kuasa
kepada : -
Tuan…Nama,Tempat Tanggal Lahir,Kewarganegaraan,Pekerjaan, Jabatan,
Kedudukan, Tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili

3. Isi Akta;
Merupakan bagian pasal-pasal atau point-point yang memuat pemberian kuasa
dengan berbagai hak atau keistimewaan tertentu berdasarkan otoritas penghadap.
Contoh :

----------------------------------K H U S U S---------------------------------------
Bertindak untuk dan atas nama dan oleh karena itu mewakili PEMBERI
KUASA dalam Jabatannya seperti tersebut demikian untuk dan atas nama
Perseroan Komanditer ” CV. ANDO” tersebut didalam segala hal dan segala
urusan yang bersangkut paut dengan untuk mengurus, dan melaksanakan, sampai
selesai :-----------------------------------------------------------------------------------------
------------
Pekerjaan Pembangunan Musalla SMAN 1 Payakumbuh---- Kota Payakumbuh,
Paket 267 Tahun Anggaran 2018 dari--- DinasPayakumbuh.---------------------------
---------
Untuk menjalankannya maka yang diberi kuasa------------------------------------------

berhak untuk : -------------------------------Menandatangani kontrak.-------------------

Mengadakan hubungan-hubungan langsung atau dengan surat menyurat------------


dengan pejabat--pejabat dalam lingkungan atau yang bersangkut paut dengan------
Proyek tersebut.-------------------------------------------------------------------------------
Menerima segala surat/Dokumen serta membalas/menjawabnya.---------------------
Apabila pekerjaan/proyek tersebut telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,------
yang diberi kuasa berhak mengajukan penagihan-penagihan kepada dan-------------
menerima pembayaran-dari pemimpin/bendahara proyek serta memberikan--------
tanda penerimaannya atas hasil pelaksanaan pekerjaan/proyek tersebut, baik itu----
melalui kantor perbendaharaan Negara atau Bank atau sarana-sarana resmi---------
lainnya.-----------------------------------------------------------------------------------------
Melakukan pembayaran terhadap segala kewajiban dengan meminta tanda bukti---
pembayarannya-------------------------------------------------------------------------------.
Untuk keperluan-keperluan tersebut PENERIMA KUASA selanjutnya dikuasakan
pula ---------------------------------------------------------------------------------------------
untuk menghadap dimana perlu, memberikan keterangan-keterangan, membuat----
atau suruh membuat serta menanda tangani segala surat-surat, formulir-formulir---
dan selanjutnya mengerjakan segala sesuatu yang dianggap baik dan berguna------
untuk menyelesaikan hal-hal yang dikuasakan dalam akta ini.-------------------------
Khusus untuk mengambil kredit atas pekerjaan tersebut diatas pada Bank harus----
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direktur Perseroan, persetujuan mana -
dibuat terpisah dari Surat Kuasa ini.--------------------------------------------------------
Penerima kuasa berhak untuk membuka rekening khusus pada salah satu bank
yang ditentukan sendiri oleh penerima kuasa, dan dengan ketentuan bahwa --------
pembukaan rekening dan segala biaya yang dibutuhkan untuk itu adalah menjadi--
tanggung jawab dan pembayaran dari penerima kuasa sendiri.-------------------------
Kuasa ini diberikan dengan ketentuan bahwa: -------------------------------------------

a.-tidak dapat dipindahkan baik sebahagian maupun seluruhnya kepada pihak---


lain tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari pemberi kuasa--------.
b.-Dengan tidak mengurangi hak pihak yang berwenang, maka segala keuntungan
yang diperoleh dan sebaliknya segala kerugian yang diderita atas pelaksanaan-----
pekerjaan/proyek tersebut akan menjadi hak dan tanggungan PENERIMA----------
KUASA sepenuhnya.-------------------------------------------------------------------------
c.-Segala permasalahan yang menyangkut dengan pelaksanaan proyek tersebut ---
-baik dari segi hukum perdata maupun hukum pidana menjadi tanggungjawab-----
penerima kuasa sepenuhnya dan membebaskan pemberi kuasa dari segala tuntutan
hukum.------------------------------------------------------------------------------------------
Segala pajak-pajak yang menyangkut dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut------
menjadi tanggung jawab penerima kuasa.-------------------------------------------------
d.-Segala pelanggaran terhadap undang-undang dan ketentuan-ketentuan yang ----
berlaku atau menyalahgunakan atau penyimpangan pelaksanaan kuasa ini----------
sepenuhnya menjadi tanggungan dari PENERIMA KUASA sendiri dan dengan---
sendirinya kuasa ini menjadi batal;---------------------------------------------------------
e.-Terhadap kuasa pelaksanaan pekerjaan/proyek tersebut PENERIMA KUASA
harus menjaga nama baik PEMBERI KUASA dan Perseroan Komanditer-------
”CV.ANDO” tersebut.---------------------------------------------------------------------
f.-Kuasa ini diberikan semata-mata hanya untuk mengurus dan melaksanakan------
pekerjaan tersebut diatas, dengan demikian setelah pekerjaan tersebut selesai yang
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan PENERIMA----------
KUASA sudah melaksanakan segala kewajibannya dan sudah menerima segala---
pembayaran atas pelaksanaan proyek tersebut, maka kuasa ini dengan sendirinya--
berakhir dan tidak berlaku lagi-------------------------------------------------------------.

Selanjutnya turut hadir pula dihadapan saya, Notaris dengan dihadiri oleh saksi----
saksi yang sama, yang telah saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian -----
akhir akta ini tersebut------------------------------------------------------------------------.
Para Penghadap telah saya, Notaris kenal.------------------------------------------------
Penghadap yang terakhir menerangkan dengan ini telah menerima dan menyetujui
pemberian kuasa ini.--------------------------------------------------------------------------

Pada akhirnya para penghadap menerangkan tentang pemberian kuasa ini dan-----
segala akibatnya memilih tempat tinggal yang sah tidak berubah dikepaniteraan---
Pengadilan Negeri Kota-------- Payakumbuh..--------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------

4. Akhir Akta;
Contoh:

----------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI. ----------------------------


Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Kota Payakumbuh, pada hari,
tanggal,------ bulan dan tahun yang disebut pada awal akte ini dengan dihadiri
Tuan A , lahir di Kota Payakumbuh pada tanggal lima belas april tahun seribu
sembilan ratus delapan---- puluh satu(15-04-1981), Pegawai Negeri Sipil,
bertempat tinggal di Kota---------Payakumbuh,Jalan Todak No 4, Labuah Baru,
Kota Payakumbuh, untuk sementara berada di---- Kota Payakumbuh, pemegang
Kartu Tanda Penduduk -Nomor: 1106120607800001 dan- Nona B , lahir di Kota
Payakumbuh, pada tanggal dua januari seribu sembilan ratus tujuh puluh- enam
(02-01-1976), Pegawai Notaris, bertempat tinggal di Kota Payakumbuh----- Jalan
Rukun Damai Nomor 19, Desa montasik Kecamatan montasik pemegan----- Kartu
Tanda Penduduk Nomor: 1171044603760003, keduanya sebagai saksi-------
saksi.--------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah akta ini dibaca sendiri, diketahui, dan dipahami isinya oleh para-------------
penghadap dan saksi, maka akta ini segera dibubuhi paraf pada setiap halaman ----
dan ditandatangani oleh para penghadap, saksi, dan saya, Notaris. Dilangsungkan-
dengan memakai satu perubahan yaitu karena coretan tanpa gantian. Minuta akta -
ini telah ditanda tangani sebagaimana mestinya. Dikeluarkan sebagai SALINAN--
yang sama bunyinya.-------------------------------------------------------------------------
Notaris tersebut,

(Sri Rejeki Suksessilawati, S.H)


BAB V
PENUTUP
B. Jadwal Kegiatan
Adapun kegiatan yang kami lakukan selama kurang dari 1 bulan dalam
praktek Lapangan-Magang adalah sebagai berikut :
1. Minggu pertama : Mengenal lingkungan Praktek Lapangan- Magang di
Kantor Notaris/PPAT Sri Rejeki Suksessilawati., SH yang beralamat di
Jl. Pacuan Kel. Kubu Gadang, Kec. Payakumbuh Utara, Kota
Payakumbuh;
2. Minggu Kedua : Memahami tugas, wewenang dan tanggungjawab serta
bentuk-bentuk kegiatan diruang lingkup kantor Notaris/ PPAT tersebut;
3. Minggu Ketiga : Mempelajari serta membuat dan membantu
melaksanakan kegiatan dan tugas yang diberikan kepada kami sesuai
dengan kebijakan dari pimpinan kantor notaris tersebut;
4. Minggu Keempat : Mencari referensi tambahan seperti mewawancarai
beberapa pegawai di kantor tersebut dan pengarahan dari pemimpin
kantor Notaris / PPAT tersebut untuk data yang diperlukan untuk laporan
kegiatan Praktek Lapangan – Magang.

C. Bentuk – Bentuk Keterlibatan Dalam Kegiatan


Adapun bentuk keterlibatan kami dalam kegiatan praktek Lapangan –
Magang ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu dan melaksanakan tugas serta kegiatan yang sederhana dalam
tugas-tugas pegawai notaris yang bekerja Kantor Notaris/PPAT Sri
Rejeki Suksessilawati., SH.;
2. Melakukan analisa dari akte yang dibuat, agar tidak terjadi kesalahan;
3. Mendengarkan arahan dari pegawai kantor notaris dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan di kantor tersebut;
4. Menawarkan bantuan kepada para pihak yang ingin melakukan transaksi
atau membuat akta, serta melakukan transaksi jual beli tanah
A. Hasil / Temuan
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara secara langsung oleh penulis
dengan r Notaris/PPAT Sri Rejeki Suksessilawati., SH dan para stafnya,
ditemukan beberapa hal yang menjadi tugas dan wewenang Notaris dan PPAT
ditempat penulis melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan/magang.
Beberapa hal yang ditemukan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat akta-akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan
ketetapan dalam akta otentik.
2. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat
dibawah tangan dengan mendaftarkan dalam buku khusus.
3. Membukukan surat - surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku
khusus.
4. Membuat kopian dari asli surat - surat di bawah tangan berupa salinan
yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat
yang bersangkutan.
5. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya.
6. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan.
7. Membuat akta risalah lelang.
8. Pemberian Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas Tanah Hak Milik.
9. Pemberian Hak Tanggunan.
10. Pemberian Kuasa Membebankan Hak Tanggunan (SKMHT).
11. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta.
12. Dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

FOTO 1. FOTO BERSAMA

FOTO 2.
FOTO 3.
FOTO 4.

Anda mungkin juga menyukai