Anda di halaman 1dari 24

MENGELOLA PERJANJIAN KREDIT DALAM

AKTA JAMINAN FIDUSIA

DI NOTARIS/PPAT MULYADI SIRADZ, S.H.

Disusun untuk memenuhi tugas laporan penelitian prakerin

Disusun Oleh :Iqbal a.m

SUSI SUSANTI

NIS.

KOMPETENSI KEAHLIAN

AKUNTANSI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AS-SHOFA

TASIKMALAYA

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan praktik kerja industri (prakerin) yang disusun oleh ;

Nama : Iqbal abdul mukti


Nis :
Program studi keahlian : Keuangan
Kompetensi keahlian : Akuntansi

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

JUDUL : MENGELOLA PERJANJIAN KREDIT DALAM AKTA


JAMINAN FIDUSIA

Telah disahkan pada :

Hari :
Tanggal :

Pembimbing perusahaan/instansi Pembimbing sekolah

ERWIN DARMAWAN DIKI NUGRAHA, S.Pd


Mengetahui :
Kepala SMK AS-SOFA Ka.prog kompetensi keahlian

Drs.H.NANANG MAMUR,M.Pd HERNI APRIANI,S.Pd


Kepala SMK CendiIhin Nasihin, S.T

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa, laporan penelitian /

karya tulis ilmiah ini merupakan karya saya sendiri ( ASLI ), dan isi dalam

laporan penelitian / karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan oleh orang lain untuk memenuhi tugas akhir prakerin AP di suatu

Insttitusi Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis dan / atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Tasikmalaya,17 September 2017

Tanda tangan

IQBAL ABDUL MUKTI

NIS
PERSEMBAHAN

Persembahan :

Penulisan dan penyusunan laporan hasil prakerin ini saya persembahkan

kepada :

1. Kedua orang tua yang telah merawat dan mendidik penulis dari lahir

sampai saat ini serta atas nafkah yang selama ini mereka berikan

sehingga penulis dapat tumbuh dan berkarya seperti sekarang ini.

2. Kakak dan adik tercinta, sebagai penyemangat dalam melewati hari-

hari penulis baik dalam keadaan senang maupun sedih.

3. Teman-teman yang telah menemani dan bekerjasama dengan penulis

dalam melewati tantangan selama dalam masa Praktek Kerja Industri.

4. Keluarga SMK AS-SHOFA, tempat menimba ilmu penulis disegala

pengetahuan, dari yang semula tidak tahu tentang kearsipan menjadi

tahu serta masih banyak yang lainnya.

5. Pihak Notaris dan PPAT Mulyadi Siradz, S.H yang telah menerima

penulis untuk mempraktekan ilmu yang penulis miliki serta menuntut

ilmu dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Praktek Kerja Industri ini dengan judulMENGELOLA PERJANJIAN KREDIT

DALAM AKTA JAMINAN FIDUSIA Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan

Praktek Kerja Industri ini adalah untuk memenuhi tugas laporan penelitian

Prakerin serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan

memahami keadaan lingkungan di luar sekolah. Penulis berharap dengan

diselesaikan laporan ini, penulis dapat mengetahui lebih dalam mengenai dunia

kerja/industri .

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua atas

izinnya, bekal dan doa yang telah diberikan dalam pelaksanaan PKL. Sekolah

serta Bapak/Ibu guru yang dengan suka rela memberikan ilmu serta dukungan,

juga tak lupa kepada pihak Notaris/PPAT Mulyadi Siradz, S.H.yang telah

menyediakan tempat serta sarana dan prasarana selama dalam proses pelaksanaan

PKL yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli sampai dengan 17 September. serta

teman-teman semua yang telah menemani hari-hari penulis dalam Praktek Kerja

Industri.

Penulis berharap semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat

menjadi titik tolak penulis untuk menjadi lebih maju dan bersungguh-
sungguh.Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dalam menuju perubahan, Aamiin.

Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan ini.

Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat

penulis harapkan, demi kesempurnaan laporan ini

Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

B. Rumusan masalah

C. Batasan masalah

D. Tujuan penelitian

E. Manfaat penelitian

F. Metode dan sistematika penulisan laporan penelitian

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah perusahaan

B. Bentuk perusahaan

C. Bidang Kerjaan

D. Struktur organisasi

BAB III LANDASAN TEORI

A. Jaminan Fidusia

1. Pengertian jaminan fidusia


2. Jenis-jenis jaminan

3. Kegunaan jaminan

B. Perjanjian Kredit

1. Pengertian perjanjian kredit

2. Pihak pihak dalam perjanjian kredit

3. Fungsi perjanjian kredit

4. Bentuk perjanjian kredit

5. Komposisi perjanjian kredit

C. Pinjaman

1. Pengertian pinjaman

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi

secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah

dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan

kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian

tertentu.
Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat

memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu SEKOLAH,

karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah biasa didapat didunia

usaha , sehingga dengan adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

dapat meningkatkan mutu yang dapat diarahkan untuk mengembangkan

suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

Laporan ini diwujudkan dalam bentuk yang sesuai dengan apa

yang telah ditugaskan oleh sekolah, laporan ini berisi tentang hal-hal yang

menyangkut selama penulis menjalankan PRAKERIN di Notaris/PPAT

Mulyadi Siradz, S.H.

Adapun yang dikerjakan penulis selama PRAKERIN di

Notaris/PPAT Mulyadi Siradz, S.H. diantaranya pengolahan data,

menjahit akta, mengisi crosscheck dan lain sebagainya. Oleh sebab itu

penulis mengambil judul laporan MENGELOLA PERJANJIAN

KREDIT DALAM AKTA JAMINAN FIDUSIA .

B. Rumusan Masalah

1. .Bagaimana pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan


fidusia atas kendaraan bermotor ?
2. Bagaimana cara

Batasan Masalah

1. Hanya mengenai pengolahan data Akta Notaris

2. Hanya mengenai proses perwujudan Akta Notaris ( Akta Jaminan

Fidusia )
C. Tujuan Penelitian

1. Praktek kerja industri yang dilaksanakan penulis dengan maksud dan

tujuan yaitu :

a. Memenuhi syarat kelulusan.

b. Memperkenalkan siswa pada dunia usaha.

c. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang

diperlukan siswa/siswi untuk memasuki dunia usaha.

d. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa/siswi

sebagaipersiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha

yangsesungguhnya.

e. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa/siswi terhadap jenis-

jenis pekerjaanpada tempat dimana siswa/siswi melaksanakan

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).

2. Pembuatan laporan yang dilakukan penulis dengan maksud dan tujuan

antara lain :

a. Sebagai bukti fisik bahwa penulis benar-benar telah melaksanakan

praktek kerja industri di Notaris dan PPAT Mulyadi Siradz, S.H.

b. Sebagai laporan dari hasil praktek kerja yang telah dilaksanakan

selama waktu yang ditentukan.

c. Sebagai langkah pengumpulan data khususnya untuk kepentingan

pribadi dan umumnya untuk semua pihak sekolah serta sebagai

pembelajaran bagi siswa untuk tingkat selanjutnya.

d. Sebagai acuan untuk pembuatan karya ilmiah selanjutnya.


D. Manfaat Penelitian

Manfaat Praktek Kerja Industri bagi penulis :

1. Keahlian professional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan,

dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan

mendorong untuk meningkatkan keahlian professional pada tingkat

yang lebih tinggi.

2. Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih

singkat. Setelahlulus sekolah dengan praktek kerja lapangan, tidak

memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat

keahlian siap pakai.

3. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja,

kerja sama, tingkah laku, emosi dan etika.

E. Metode Penulisan Laporan

a. Praktik kerja

Metode ini berdasarkan atas pengalaman pribadi selama

kegiatan prakerin di Notaris dan PPAT Mulyadi Siradz, S.H.

b. Wawancara

Yaitu dengan cara tanya jawab langsung dengan staf yang

bertugas dalam pengolahan data akta jaminan fidusia di Notaris

dan PPAT Mulyadi Siradz, S.H.

c. Study literatur
Yaitu dengan membaca dan menganalisis format data akta

jaminan fidusia yang terdapat di Notaris dan PPAT Mulyadi

Siradz, S.H.

d. Observasi

Yaitu dilakukan dengan cara pengamatan langsung di

lapangan.

F. Sistematika Penulisan Laporan

Laporan ini terdiri dari 4 bab, penulis membagi pokok pembahasan

dengan sistematika penulisan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, dan metodologi.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang paparan sejarah singkat tentang perusahaan serta

struktur organisasi perusahaan kegiatan operasional bisnis utama perusahaan

tempat siswa/siswi melaksanakan prakerin.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang mendasari pembahasan dan topic Praktek

Kerja Industri secara detail.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis, khusus untuk sekolah

dan Notaris/PPAT Mulyadi Siradz, S.H. supaya lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan
Notaris dan PPAT Mulyadi Siradz, SH., berdiri pada tanggal 05 April

1999 di dirikan langsung oleh Bapak Mulyadi Siradz, SH. Bersamaan di

angkatnya beliau menjadi Notaris di Kabupaten Tasikmalaya sesuai dengan

Keputusan Mentri Kehakiman Rakyat Indonesia Nomor : C-846.03.01 TH.-

05.04.99. sebelum di angkat dan mendirikan Notaris. Beliau terlebih dahulu

mendirikan PPAT (Pejabat Pembuat SAkta Tanah) yakni pada tanggal 23

November 1998 dengan SK Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Nomor : 16-XI-1998 dengan daerah kerja seluruh Wilayah Kabupaten

Tasikmalaya.

Notaris dan PPAT ini bertempat di Jalan Raya Cintawana No.15, Desa

Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.Telp.0265-545856.

Adapun sejak berdirinya, Notaris dan PPAT ini sudah mengalami

perubahan tempat keduduklan selama 4 kali, yaitu :

1. Pada tahun 1998 s.d 2000 bertempat di Jalan Raya Warung Peuteuy, Desa

Margalaksana, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Telp. 0265-

545856.

2. Pada tahun 2000 s.d 2001 bertempat di Jalan Raya Salawu, Desa Salawu,

Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Telp. 0265-545856.

3. Pada tahun 2001 s.d 2002 bertempat di Jalan Raya Sentral, Desa Cikunten,

Kecamatan Singaparna , Kabupaten Tasikmalaya. Telp. 0265-545856.

4. Pada tahun 2002 s.d sekarang bertempat di Jalan Raya Cintawana No.15,

Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Telp. 0265-

54585.
B. Bentuk Perusahaan

Notaris/PPAT Mulyadi Siradz, S.H. adalah salah satu cabang dari

profesi hukum yang tertua di dunia. Notaris juga merupakan sebuah

sebutan profesi untuk seseorang yang telah mendapatkan pendidikan

hukum yang dilisensi oleh pemerintah untuk melakukan hal-hal hukum,

khususnya sebagai saksi penandatanganan pada dokumen. Bentuk profesi

notaris berbeda-beda tergantung pada sistem hukum.

C. Tugas dan Wewenang Notaris dan PPAT

1. Tugas dan Wewenang Notaris

Tugas dan wewenang notaris diatur dalam Pasal 15 UU No. 34

Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dimana mengatakan bahwa notaris

berwenang untuk :

1. Membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjin, dan

ketetapan yang di haruskan oleh peraturan perundang-undangan

dan/atau yang di kehendaki oleh orang berkepentingan untuk di

nyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan

akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta,

semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga di

tugaskan atau di kecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang

di tetapkan oleh undang-undang.

2. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat

dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus.


3. Membukukan surat-surat dibawah tangan dalam mendaftar dalam

buku khusus.

4. Membuat copy dari asli surat-surat dibawah tangan berupa salinan

yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan di gambarkan dalam

surat yang bersangkutan;

5. Melakukan pengesahan kecocokan fotocopy dengan surat aslinya;

6. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta;

7. Membuat akta yang berkaitan dengan pertahanan; atau

8. Membuat akta risalah lelang.

2. Tugas dan Wewenang PPAT

Pasal 2 PP No. 37 Tahun 1998, menyebutkan bahwa tugas dan

wewenang PPAT adalah sebagai berikut :

1. PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan

pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti

telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai

hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah

Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran

perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan

oleh perbuatan hukum itu.

2. Perbuatan hukum sebagai mana dimaksud pada ayat (1)

adalah sebagai berikut :

A. Jual Beli,

B. Tukar-menukar,
C. Hibah,

D. Pemasukan dalam perusahaan (inbreng),

E. Pembagian harta bersama,

F. Pemberian hak guna bangunan/hak pakai atas

tanah hak milik, Pemberian hak tanggungan,

G. Pemberian hak kuasa membebankan hak

tanggungan.

3. Berdasarkan dari ketentuan yang termuat dalam pasal

15 UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris,

khususnya ayat (2) huruf f, secara yuridis formal

Notaris berwenang untuk membuat akta tanah.

Wewenang Notaris dalam membuat akta tanah tersebut

memilki kekuatan hukum yang kuat karena wewenang

tersebut adalah berdasarkan pada Undang-Undang.

Wewenang Notaris dalam pembuatan akta tanah ini

memang berbenturan dengan wewenang dari PPAT

sebagai Pejabat yang di tunjuk untuk membuat akta

tanah.

4. Meskipin perolahan kewenangan dari Notaris adalah

berdasar Undang-Undang dan PPAT hanya diatur

melalui Peraturan Pemerintahan kalau belum lulusujian

untuk di angkat menjadi Pejabat Pembuat Akta Tanah

(PPAT).
5. Oleh karena itu, kewenangan yang di miliki Notaris

sebelum di angka menjadi PPAT adalah berwenang

sebatas membuat Perjanjian Akad Kredit yang di

jaminkan oleh Debitur yang menjaminkan akta tanah

sebagai jaminan Penerima fasilitas kredit dari Bank.

D. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR NOTARIS DAN PPAT MULYADI SIRADZ, SH

NOTARIS

MULYADI SIRADZ, SH.

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN


ACEP CAHYADI ASEP RUDY YADI KUSNANDI
NOORDIMAN, SH.

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN


HENDRA ERWIN BUDI SETIADI KP.
GUNAWAN DARMAWAN
KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN
INDRA PRAMANA LA YURIS YUNIA
ADITYA, SH.,M.Kn. ZAIBUNNISA

KARYAWAN KARYAWAN

LELA MAULIDA AI SINTIA


NURASIFA

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Jaminan dan jenis-jenisnya

Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan sebuah benda


dimana hak kepemilikannya masih dalam kekuasaan
pemilik benda tersebut.

Contohnya, Anda melakukan kredit motor. Maka pihak


pemberi kredit akan membeli ke dealer. Maka, Motor
tersebut adalah milik pemberi kredit dan hak miliknya
dialihkan kepada anda. Selama anda belum melunasi
kredit anda maka motor tersebut milik pemberi kredit.

Fidusia menurut asal katanya berasal dari bahasa


Romawi fides yang berarti kepercayaan. Fidusia
merupakan istilah yang sudah lama dikenal dalam bahasa
Indonesia. Begitu pula istilah ini digunakan dalam
Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia. Dalam terminologi Belanda istilah ini sering
disebut secara lengkap yaitu Fiduciare Eigendom
Overdracht (F.E.O.) yaitu penyerahan hak milik secara
kepercayaan. Sedangkan dalam istilah bahasa Inggris
disebut Fiduciary Transfer of Ownership.

Pengertian fidusia adalah pengalihan hak


kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda. Sebelum
berlakunya Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia terdapat berbagai pengaturan
mengenai fidusia diantaranya adalah Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun telah
memberikan kedudukan fidusia sebagai lembaga jaminan
yang diakui undang-undang. Pada Pasal 12 Undang-
Undang tersebut dinyatakan bahwa,

1. Rumah susun berikut tanah tempat bangunan itu berdiri


serta benda lainnya yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah tersebut dapat dijadikan jaminan utang dengan :
a. dibebani hipotik, jika tanahnya hak milik atau HGB
b. dibebani fidusia, jika tanahnya hak pakai atas tanah
negara.

Hipotik atau fidusia dapat juga dibebankan atas tanah


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) beserta rumah
susun yang akan dibangun sebagai jaminan pelunasan
kredit yang dimakksudkan untuk membiayai pelaksanaan
pembangunan rumah susun yang direncanakan di atas
tanah yang bersangkutan dan yang pemberian kreditnya
dilakukan secara bertahap sesuai dengan pelaksanaan
pembangunan rumah susun tersebut.

Jaminan Fidusia adalah jaminan kebendaan atas


benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak
berwujud sehubungan dengan hutang-piutang antara
debitur dan kreditur. Jaminan fidusia diberikan oleh
debitur kepada kreditur untuk menjamin pelunasan
hutangnya.

Jaminan Fidusia diatur dalam Undang-undang No. 42


Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Jaminan fidusia ini
memberikan kedudukan yang diutamakan privilege
kepada penerima fidusia terhadap kreditor lainnya.

B. Perjanjian kredit
1. Pengertian Perjanjian Kredit

Perjanjian kredit merupakan perjanjian konsensuil


antara Debitur dengan Kreditur (dalam hal ini Bank) yang
melahirkan hubungan hutang piutang, dimana Debitur
berkewajiban membayar kembali pinjaman yang diberikan
oleh Kreditur, dengan berdasarkan syarat dan kondisi yang
telah disepakati oleh para pihak.

Dalam Buku III KUH Perdata tidak terdapat ketentuan


yang khusus mengatur perihal Perjanjian Kredit. Namun
dengan berdasarkan asas kebebasan berkontrak, para pihak
bebas untuk menentukan isi dari perjanjian kredit
sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum, kesusilaan, dan kepatutan. Dengan
disepakati dan ditandatanganinya perjanjian kredit tersebut
oleh para pihak, maka sejak detik itu perjanjian lahir dan
mengikat para pihak yang membuatnya sebagai undang-
undang.

1. PIHAK PIHAK DALAM PERJANJIAN


KREDIT

Pihak-pihak dalam perjanjian kredit antara lain :


1. Pemberi Kredit atau kreditur adalah bank atau
lembaga pembiayaan lain selain bank misalnya
perusahaan leasing;
2. Penerima Kredit atau debitur, yaitu pihak yang
bertindak sebagai subyek hukum.

2. FUNGSI PERJANJIAN KREDIT

Fungsi perjanjian kredit, yaitu :


1. Sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit
merupakan sesuatu yang menentukan batal atau
tidak batalnya perjanjian lain yang mengikutinya,
misalnya perjanjian pengikatan jaminan;
2. Sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak
dan kewajiban di antara kreditur dan debitur;
3. Sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.

3. BENTUK PERJANJIAN KREDIT

Perjanjian kredit ada 2 bentuk, yaitu :


1. Perjanjian kredit yang dibuat dibawah tangan
dinamakan akta di bawah tangan artinya perjanjian
pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya
yang hanya dibuat diantara mereka (kreditur dan
debitur) tanpa notaris;
2. Perjanjian kredit yang dibuat oleh dan dihadapan
notaris yang dinamakan akta otentik atau akta
notariil.

4. KOMPOSISI PERJANJIAN KREDIT

Komposisi perjanjian kredit secara umum terdiri dari


4 bagian, yaitu :
1. 1.Judul;
2. Komparisi, yaitu bagian dari suatu akta yang memuat
keterangan tentang orang/pihak yang bertindak
mengadakan perbuatan hukum.
3. Isi, yaitu bagian dari perjanjian kredit yang memuat
hal-hal yang diperjanjikan para pihak termasuk pula
Jaminan oleh nasabah debitor;
4. Penutup.
Pinjaman

1. PENGERTIAN PINJAMAN

Pinjaman adalah suatu jenis hutang yang dapat


melibatkan semua jenis benda berwujud walaupun
biasanya lebih sering diidentikkan dengan pinjaman
moneter. Seperti halnya instrumen hutang lainnya, suatu
pinjaman memerlukan distribusi ulang aset keuangan
seiring waktu antara peminjam (terhutang) dan
penghutang (pemberi hutang).

Peminjam awalnya menerima sejumlah uang dari pemberi


hutang yang akan dibayar kembali, seringkali dalam
bentuk angsuran berkala, kepada pemberi hutang. Jasa ini
biasanya diberikan dengan biaya tertentu yang disebut
sebagai bunga terhadap hutang. Pihak peminjam dapat
juga memperoleh batasan-batasan yang diberikan dalam
bentuk syarat pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai